Anda di halaman 1dari 15

TYPHUS

ABDOMINALIS

Siti Suciati
Prodi D-3 Kebidanan Universitas Tulungagung
Pengertian

Penyakit infeksi akut yang disebabkan o/ kuman


Salmonella typhosa, bercirikan lesi definitif di
plak Peyer, kelenjar mesenterika dan limpa,
disertai oleh gejala demam yang berkepanjangan,
sakit kepala dan nyeri abdomen
Faktor Resiko

• Kebiasaan jajan di tempat-tempat


yang tidak memenuhi syarat
kesehatan
• Lingkungan yang kotor
• Daya tahan tubuh yang rendah
Patofisiologi

Salmonella typhi  saluran pencernaan 


usus  bakteri akan menembus masuk
ke dinding usus halus melalui kelenjar (plak
Peyer)  peradangan  membesar &
menekan dinding usus  terjadi nekrosis &
pecah  kuman tersebar melalui darah
(septikemi) ke seluruh organ tubuh
Gejala &
tanda klnis

 Gejala biasanya diawali dengan rasa tidak


enak badan, nyeri yang tidak jelas, sakit
kepala dan bisa juga mimisan, konstipasi,
lemas.
 Dalam beberapa hari sampai minggu,
terjadi kenaikan suhu badan yang bisa
mencapai lebih dari 40°C.
• Pada saat ini, sebuah tanda khas demam tifoid
yang disebut rose spots “bintik merah muda”
bisa terlihat, khususnya pada bagian perut
(abdomen). Tanda yang juga dapat dijumpai
pada daerah dada dan punggung ini akan
telihat memudar bila ditekan.
• Pada akhir minggu pertama, terjadi
gejala-gejala hematopoetik sebagai
pembesaran limpa (splenomegali), lekopeni
dan berkurangnya atau menghilangnya dari
darah sel-sek lekosit polinukleus dan
eosinofil.
• Pada minggu kedua, suhu badan akan mengalami remisi
harian. Panas terutama meningkat pada malam hari
dengan perbedaan temperatur lebih kurang ½ sampai
2°C dibanding pagi hari. Bila demam sangat tinggi
dapat terjadi penurunan kesadaran dan penderita
mengigau.

• Retensi urin cukup sering terjadi.


Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan :

o Bradikardi relatif (frekuensi denyut jantung


relatif lambat bila dibanding dengan tingkat
kenaikan suhu tubuh).

o Lidah tifoid (Awalnya merah di tengah dengan tepi


hiperemis dan bergetar, bila penyakit berat lidah
menjadi kering dan pecah-pecah serta berwarna
kecoklatan).
o Perkusi abdomen: timpani
o Palpasi abdomen: Nyeri tekan khususnya di fosa
iliaka

o
Pada masa penyembuhan dapat terjadi :
• Anemia
• Kerontokan rambut

Pemeriksaan Laboratorium
 Pembiakan kuman dari darah penderita. Pembiakan akan positif
selama minggu pertama penyakit, yaitu pada saat-saat
terjadinya bakteriemi.
 Tes serologi Widal ialah percobaan terhadap antibodi, berupa
aglutinasi antigen-antibodi.
 Perhitungan lekosit merupakan cara penting bagi diagnosis
penyakit typhus, yaitu akan ditemukan lekopeni yang terutama
disebabkan menurunnya jumlah sel polinukleus dan sering
menghilangnya sel eosinofil.
 Pada minggu ke-3, kemih dapat mengandung kuman typhus.
Komplikasi

Komplikasi biasanya timbul pada minggu ke-3 atau ke-4 dan terjadi pada
± 25% kasus yang tidak mendapatkan pengobatan. Kematian sering
mengikuti komplikasi ini. Komplikasi tersebut antara lain :
• Gangguan metabolik
• Perdarahan saluran cerna
• Perforasi saluran cerna
• Peritonitis
• Hepatitis tifosa
• Pnemonia
• Ensefalopati tifosa
• Abses otak
• Meningitis
• Osteomielitis
• Endokarditis
• Abses pada berbagai organ
• Komplikasi yang paling sering terjadi dan berbahaya adalah perdarahan
dan perforasi saluran cerna. Turunnya suhu tubuh secara drastis sering
menjadi pertanda terjadinya komplikasi tersebut.
Penatalaksanaan

o Isolasi penderita (untuk mencegah penularan)


o Tirah baring
o Diet bergizi tinggi dan mudah dicerna.
o Masukan cairan harus cukup
o Kompres hangat bila terjadi panas tinggi
o Pembedahan kadang diperlukan bila
penggunaan obat-obatan dan dekompresi usus
gagal mengatasi perdarahan saluran cerna
yang berat / bila terjadi perforasi usus.
Pada Bumil &
Bufas
o Ibu hamil dg tifus memiliki risiko kematian 15 % /
lebih.
o Pengaruh pada janin  lahir prematur
o Kuman tifus abdominalis tidak di keluarkan melalui
air susu, namun sebaiknya tidak menyusui bayinya
karena keadaan umum ibu biasanya tidak
mengizinkan, dan karena kemungkinan penuluaran
oleh ibu melalui jalan lain tetap ada.
o Tifus abdominalis tidak merupakan indikasi bagi
abortus buatan.
Pencegahan

Tingkatkan kebersihan diri dan lingkungan


Pilih makanan yang telah diolah dan
disajikan dengan baik (memenuhi syarat
kesehatan)
Jamban keluarga harus cukup jauh dari
sumur (harus sesuai standar pembuatan
jamban yang baik)
Imunisasi

Anda mungkin juga menyukai