BAB 3
Oleh
KELOMPOK 16C
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2019
BAB 3
Biologi Molekuler
1. Struktur DNA
DNA secara harfiah adalah ‘benda kehidupan’ karena mengandung semua
informasi yang membuat kita. DNA ditemukan di dalam nukleus sel dan juga
mitokondria. Jadi, setiap sel dalam tubuh mengandung DNA kecuali sel khusus
tertentu seperti sel darah merah matur. Selain itu, DNA ini identik di setiap sel, tidak
berubah selama masa hidup seseorang dan unik (kecuali kembar identik) untuk
individu tersebut.
DNA terdiri dari 4 nukleotida (adenin, timin, sitosin, dan guanin), molekul
fosfat, dan molekul gula. DNA berbentuk tangga yang dipelintir menjadi bentuk
heliks ganda dimana rel terdiri dari molekul gula dan fosfat bolak-balik sementara
nukleotida sebagai anak tangga yang menyatukan dua rel bersama-sama. Adenin
selalu bergabung dengan timin dan sitosin selalu bergabung dengan guanin.
Di dalam nukleus, DNA berada dalam kromosom. Sel manusia mengandung
23 pasang kromosom dan bervariasi baik bentuk dan ukurannya, 22 pasang disebut
dengan ‘kromosom autosomal’ yang berisi informasi mengenai perkembangan tubuh
(bentuk tubuh, warna rambut, dll). Pasangan kromosom yang tersisa adalah
kromosom seks X dan Y yang mengendalikan perkembangan organ reproduksi
internal dan eksternal.
2. Sampel DNA
Semua bagian tubuh manusia mengandung DNA dan setiap saat manusia
dapat kehilangan sel nya seperti saat menggosok gigi, menyisir rambut, maka dari itu
isolasi DNA dapat berasal dari berbagai bagian tubuh.
Pengambilan sampel DNA sebaiknya dilakukan langsung sebelum mayat
dipidahkan, karena dapat terjadi kontaminasi DNA dari orang yang melakukan
penyelidikan (Investigator). Investigator harus menggunakan masker, baju pelindung,
dan sepatu untuk menghindari kontaminasi. Semua sampel DNA harus di kumpulkan
secara terpisah di kontainer dan tas yang terpisah untuk menghindari kontaminasi dari
sampel lain.
Proses pengumpulan, transport dan atau penyimpanan cairan atau jaringan dari
material DNA dapat menggunakan FTA Card yang dijual komersial oleh Whatman
International Ltd. Kartu ini berfungsi untuk mengstabilisasi, mengimobilisasi, serta
mengawetkan DNA dan RNA di suhu ruang untuk waktu yang lama.
Berdasarkan UK 2004 Human Tissues Act, dalam pengambilan sampel DNA
harus menggunakan informed consent dari orang yang bersangkutan, kecuali pada
kondisi tertentu (mencegah atau membongkar kasus criminal atau memfasilitasi
diagnosis medis)
3. Polymerase Chain Reaction
Kary Mullins menemukan reaksi rantai polimerase (PCR) pada tahun 1983
dan sejak itu menjadi salah satu teknik paling kuat dalam biologi molekuler.
PCR telah diterapkan pada identifikasi DNA dari sisa air liur pada amplop,
perangko, kaleng minuman, dan puntung rokok. Ini juga memiliki keuntungan
menjadi sensitif dan cepat.
Langkah-langkah PCR:
1. Denaturasi
Ikatan hidrogen rusak,semuanya bisa lepasdouble strandssingle strands
Misalnya suhu 94 C selama 4 menit
2. Annealingpenempelan primer
Suhu Annealing 3-5 C dibawah suhu meltingsuhu melting: 4x (#G+#C)
+2 (#A+#T)
Suhu sekitar 50-65. Misalnya suhu 55 C selama 1 menit-->oligonukleotida
primer akan menempel pada template
3. Elongasi
Misalnya suhu 72 C selama 1 menitTaq DNA polimerase akan bekerja--
>untaian DNA bertambah panjang
Diakhir proses didapatkan lagi dua pita berpilin
Siklus akan berulang-ulangNormal 32 siklus
7. Mitochondrial DNA
Pada mitokondria terdapat mtDNA. Urutan mtDNA pada setiap individu
biasanya identik mirip maternal, namun terdapat perbedaan urutan basa pada setiap
orang yang bermakna untuk investigasi forensik. Sampel yang sering digunakan
adalah sidik jari dan rambut. Sel epitel mengandung rata-rata 5000 molekul mtDNA.
Analisis ini memerlukan waktu dan mahal.
8. RNA
Asam ribonukleat (RNA) secara kimiawi mirip dengan DNA tetapi merupakan
molekul beruntai tunggal, memiliki gula ribosa (berlawanan dengan deoksiribosa) di
tulang punggungnya dan menggabungkan urasil basa (sebagai lawan timin). Manusia,
seperti semua organisme eukariotik mengandung tiga jenis RNA yang masing-masing
diproduksi dalam proses yang disebut transkripsi dari informasi yang dikodekan
dalam DNA. Setiap jenis RNA memiliki fungsi spesifik: