FOR CHRONIC
OBSTRUCTVE LUNG
DISEASE
Oleh
Asa Mutra Ma’isya
1610311058
Preseptor
dr. Dewi Wahyu Fitrina, SpP(K)
dr. Dessy Mizarti, SpP(K)
KLASIFIKASI DERAJAT
I. Derajat I : 3 dari 3 gejala cardinal
II. Derajat II : 2 dari 3 gejala cardinal
III.Derajat III : 1 dari 3 gejala cardinal
1. Tanpa Gagal Nafas 2. Gagal Nafas Akut (tidak 3. Gagal Nafas Akut
mengancam) (mengancam)
• Jumlah pernafasan : 20-30
kali per menit; •Jumlah pernafasan : >30 •Jumlah pernafasan : >30 kali
• tanpa penggunaan otot kali per menit; per menit;
pernafasan aksesoris; •menggunakan otot •menggunakan otot pernafasan
• tanpa perubahan status pernafasan aksesoris; aksesoris;
mental; •tanpa perubahan status •perubahan akut status mental;
• hipoksemia membaik mental; •hipoksemia tidak membaik
dengan pemberian oxygen •hipoksemia membaik dengan pemberian oxygen
melalui masker Venturi dengan pemberian oxygen melalui masker Venturi atau
dengan 28-35% oxygen melalui masker Venturi memerlukan FiO2 > 40%;
(FiO2); dengan 25-30% FiO2; •hiperkarbia atau peningkatan
• tanpa peningkatan PaCO2 •hiperkarbia atau PaCO2 (meningkatan >60
peningkatan PaCO2 mmHg )atau adanya asidosis
(meningkatan 50-60 mmHg). (pH ≤ 7.25).
MODERAT
MILD E SEVERE
Bronkodilator kerja SABDs ditambah Pasien memerlukan perawatan di
singkat (SABDs). dengan antibiotik rumah sakit atau lansung datang ke
dan/atau kortikosteroid IGD. Eksaserbasi yang berat dapat
juga dikaitkan dengan gagal nafas
oral.
akut.
Eksaserbasi PPOK sebagai perburukan akut dari gejala - gejala saluran pernafasan yang
memerlukan terapi tambahan. Penyakit ini dapat dipicu oleh beberapa faktor. Penyebab paling utama
adalah infeksi sistem pernafasan.
Tujuan terapi eksaserbasi PPOK : memperkecil dampak buruk dari eksaserbasi saat ini dan
mencegah kejadian yang mengikutinya.
Bronkodilator, kortikosteroid, dan antibiotik merupakan 3 kelas obat yang digunakan untuk mengatasi
eksaserbasi PPOK.