Anda di halaman 1dari 2

Nama : Astri Dwi Andini

No BP : 1610313001
Kelompok : 2A

"Transpor Aktif" Zat melalui Membran

Kadang, sejumlah besar konsentrasi zat dibutuhkan di dalam cairan intraselular walaupun cairan
ekstraselular hanya mengandung zat dengan konsentrasi yang kecil. Hal ini terjadi, misalnya, untuk ion
kalium. Sebaliknya, konsentrasi ion lainnya harus dipertahankan dalam jumlah yang sangat rendah di
dalam sel walaupun konsentrasinya dalam cairan ekstraselular besar. Hal ini khususnya terjadi untuk ion
natrium. Tak satupun dari kedua keadaan tersebut yang dapat terwujud melalui proses difusi sederhana,
karena difusi sederhana pada akhirnya akan menyetarakan konsentrasi pada kedua sisi membran. Sebagai
gantinya, beberapa sumber energi harus menimbulkan pergerakan masif ion kalium ke dalam sel dan
menyebabkan pergerakan masif ion natrium ke luar sel. Proses pada saat membran sel menggerakkan
molekul atau ion "menanjak naik" melawan suatu gradien konsentrasi (atau "menanjak naik" melawan
gradien listrik atau gradien tekanan), disebut transpor aktif.
Berbagai macam zat yang ditranspor secara aktif setidaknya melalui beberapa membran sel
meliputi ion natrium, ion kalium, ion kalsium, ion besi, ion hidrogen, ion klorida, ion iodin, ion
urat, beberapa jenis gula, dan sebagian besar asam amino.

Transpor Aktif Primer dan Transpor Aktif Sekunder.


Tran- spor aktif terbagi dalam dua tipe berdasarkan sumber energi yang dipakai untuk
menimbulkan transpor: transpor aktif primer dan transpor aktif sekunder. Pada transpor aktif primer,
energi secara langsung diperoleh dari pemecahan adenosin trifosfat (ATP) atau beberapa senyawa fosfat
berenergi-tinggi lainnya. Pada transpor aktif sekunder, energi sekunder diperoleh dari energi yang
tersimpan dalam bentuk perbedaan konsentrasi ion dan molekul atau zat ion antara kedua sisi membran,
yang ditimbulkan oleh proses transpor aktif primer sebelumnya. Kedua jenis transpor aktif tersebut
bergantung pada protein pembawa yang menembus membran sel, yang juga terjadi pada proses difusi
terfasilitasi. Akan tetapi, pada proses transpor aktif, fungsi protein pembawa berbeda dengan protein
pembawa pada proses difusi terfasilitasi karena mampu memberikan energi kepada zat yang ditranspor
untuk bergerak melawan gradien elektrokimia. Berikut adalah beberapa contoh transpor aktif primer dan
transpor aktif sekunder disertai penjelasan yang lebih detail mengenai prinsip dasar kedua proses tersebut.
Transpor Aktif Primer
Pompa Natrium-Kalium
Zat-zat yang ditranspor oleh transpor aktif primer di antaranya adalah natrium, kalium, kalsium,
hidrogen, klorida, dan beberapa ion lainnya.
Mekanisme transpor aktif yang paling detail dipelajari adalah pompa natrium-kalium (Na+-K+),
yaitu suatu proses transpor yang memompa ion natrium keluar melalui membran yang terdapat di
semua sel dan pada saat yang sama, memompa ion kalium dari luar ke dalam. Pompa ini
bertanggung jawab untuk menjaga perbedaan konsentrasi natrium dan kalium di antara kedua
sisi membran sel dan berperan untuk menciptakan tegangan listrik yang bersifat negatif di dalam sel.
Bab 5 akan menunjukkan bahwa pompa ini juga merupakan dasar bagi fungsi saraf, yang akan
menghantarkan sinyal ke seluruh sistem saraf.
Gambar 4-12 memperlihatkan komponen fisik dasar pompa Na+-K+. Protein pembawa
merupakan suatu kompleks yang terdiri atas dua protein globulus yang terpisah: protein yang lebih
besar disebut subunit a dengan berat molekul kira-kira 100.000, dan protein yang lebih kecil
disebut subunit dengan berat molekul sekitar 55.000. Walaupun fungsi protein yang lebih kecil
belum diketahui (kecuali bahwa protein ini mungkin menahan kompleks protein dalam membran
lipid), protein yang lebih besar memiliki tiga keistimewaan khusus yang penting untuk
menjalankan fungsi pompa tersebut:
1. Memiliki tiga reseptor tempat pengikatan ion natrium pada bagian protein yang menonjol ke
dalam sel.
2. Memiliki dua reseptor untuk ion kalium pada bagian luar protein.
3. Bagian dalam protein yang terletak dekat dengan tempat pengikatan natrium, memiliki
aktivitas ATPase.
Pada saat dua ion kalium terikat pada bagian luar protein pembawa dan tiga ion natrium
terikat pada bagian dalamnya, fungsi ATPase pada protein akan menjadi aktif. ATPase yang
aktif ini kemudian akan memecahkan satu molekul ATP, yang terurai menjadi adenosin difosfat
(ADP) dan membebaskan energi yang berasal dari sebuah ikatan fosfat berenergi-tinggi. Energi
yang dibebaskan ini, kemudian, diyakini

Anda mungkin juga menyukai