Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PRAKTIKUM KOSMETIK HERBAL

PREPARASI DAN FORMULASI PERTUMBUHAN RAMBUT HERBAL


FORMULASI SHAMPO MENGANDUNG SIRIH DAN
EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI

Disusun oleh :

Kelompok 11

Hafis Ali Naqsabandi / 17040063

Rifqah Haq Rosha A. / 17040083

Serly Alizah / 17040086

PROGRAM STUDI SI FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER
YAYASAN PENDIDIKAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL (JIS)
TAHUN 2020
Jl.dr. Soebandi No. 99 Jember, Telp/Fax. (0331) 483536
Email : jstikesdr.soebandi@yahoo.com Laman: www.stikesdrsoebandi.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas dari mata kuliah
Praktikum Kosmetik Herbal dengan judul “Preparasi dan Formulasi Pertumbuhan
Rambut Herbal Formulasi Shampo Mengandung Sirih dan Ekstrak Daun Jambu Biji”.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini dapat disusun dan terselesaikan berkat bantuan dari
berbagai pihak.

Penyusun menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.
Penyusun mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan
penyusunan makalah ini. Penyusun mengharapkan semoga Allah SWT berkenan untuk selalu
memberikan ilmu-Nya yang sangat bermanfaat kepada kita semua dalam ilmu pengetahuan
serta berbagai hal kebaikan. Semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan untuk kita semua.

Aamiin yaa Rabbal’alamin.

Jember, Desember 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................... 4
2.1 Shampo......................................................................................................................................... 4
2.1.1 Definisi ................................................................................................................................ 4
2.1.2 Fungsi .................................................................................................................................. 4
2.1.3 Syarat ................................................................................................................................... 5
2.1.4 Kandungan .......................................................................................................................... 5
2.1.5 Macam – Macam................................................................................................................. 6
2.1.6 Fungsi-fungsi Rambut ......................................................................................................... 6
2.1.7 Peran Antioksidan dalam rambut ........................................................................................ 7
2.2 Daun Sirih .................................................................................................................................... 7
2.3 Daun Jambu Biji ........................................................................................................................... 8
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................................ 9
3.1 Preparasi Sampel ........................................................................................................................... 9
3.1.1 Alat dan Bahan ................................................................................................................... 9
3.1.2 Metode Ekstraksi ................................................................................................................ 9
3.1.3 Prosedur Pembuatan ........................................................................................................... 9
3.2 Evaluasi Parameter Shampo....................................................................................................... 10
3.3 Antioksidan ................................................................................................................................ 11
BAB IV ..................................................................................................................................... 12
PENUTUP ................................................................................................................................ 12
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rambut merupakan salah satu bagian vital tubuh, berasal dari ektoderm kulit,
merupakan pelengkap pelindung pada tubuh. Rambut adalah filamen protein yang
tumbuh dari folikel yang ditemukan di dermis.Menurut Basuki (1981) Rambut yaitu
helaian seperti benang tipis yang tumbuh dari bawah permukaan kulit. Dibentuk oleh
lapisan sel yang tertutup lapisan yang tersusun. Bentuknya seperti sisik ikan pada lapisan
luar Terdiri dari zat horney atau disebut juga keratin.

Rambut merupakan mahkota pada kepala yang juga berfungsi sebagai pelindung
kepala dan kulit kepala dari kondisi buruk lingkungan serta sebagai daya tarik pada
semua orang khususnya pada wanita (Rostamailis dkk., 2009). Banyak faktor yang dapat
menyebabkan rambut tidak sehat, seperti pengaruh cuaca, debu atau kotoran dan bahan-
bahan kimia (Mottram and Less, 2000).

Masalah rambut berawal dari akarnya yaitu kulit kepala. Untuk mengatasi hal
tersebut, maka shampo merupakan solusi utama. Shampo merupakan sediaan kosmetika
yang digunakan untuk membersihkan rambut, sehingga rambut dan kulit kepala menjadi
bersih, dan sedapat mungkin lembut, mudah diatur, dan berkilau (Faizatun,dkk., 2008).
Shampo pada umumnya dapat digunakan untuk membersihkan kulit kepala dan rambut.
Penggunaan shampo ini dimaksudkan untuk mengeramas rambut, dan membersihkan
kulit kepala sehingga rambut sedapat mungkin menjadi bersih, lembut, mudah diatur dan
mengkilap (Wilkinson, 1962).

Piper betle termasuk dalam keluarga Piperaceae. Tanaman sirih adalah tanaman
merambat, daun berbentuk hati yang mengilap. Daun sirih untuk rambut rontok sangat
ampuh karena kandungan polifenol dan flavonoid pada daun sirih. Psidium guajava L.
termasuk dalam keluarga Myrtaceae. Daun jambu biji memperkuat folikel rambut, yang
mendorong pertumbuhan rambut yang lebih tebal, lebih kuat, lebih berkilau, dan lebih
seha
Rambut juga memiliki bagian-bagian yaitu :

1. Papilla Rambut : Papilla rambut adalah bagian rambut tempat dihasilkannya sel–sel
tunas rambut dan pigmen melanin yang memberikan warna. Papilla rambut juga
berfungsi sebagai penerima nutrisi dari folikel untuk menunjang pertumbuhan rambut.
Pada Saat sel baru muncul, keratin akan dihasilkan untuk mengeraskan struktur
rambut, kemudian rambut terus tumbuh sehingga menembus folikel (kantong) rambut
dan muncul ke permukaan sebagai batang rambut.
2. Bulp Rambut : Bulp Rambut adalah bagian pangkal rambut yang membesar, seperti
bentuk bola, gunanya untuk melindungi papilla rambut.
3. Folikel Rambut : Folikel rambut adalah bagian rambut yang bentuknya menyerupai
kantong, dan berfungsi untuk melindungi tunas rambut yang tumbuh. Folikel Rambut
merupakan saluran yang menentukan besar, kecil, lurus atau keritingnya rambut.
Satu Folikel rambut hanya bertanggung jawab untuk satu helai rambut saja.
4. Kelenjar Minyak : Kelenjar minyak mengeluarkan minyak yang disebut sebum.
Kelenjar minyak pada tikus yang mengeluarkan minyak adalah kelenjar
prepusial yang juga memproduksi hormon feromon. Kelenjar keringat ditemukan
bersama dengan kelenjar minyak di kulit. Keringat melembabkan kulit. Namun, tanpa
campuran apapun, keringat cepat menguap, mengakibatkan pengeringan kulit yang
lebih parah. Minyak menyebabkan air dapat dipertahankan di kulit. Dengan cara ini,
kelenjar keringat dan minyak bekerja sama melembabkan kulit. Karena itu kedua
kelenjar ini harus ada bersamaan agar kulit tetap halus dan elastis.

2
5. Otot penegak rambut : Otot penegak rambut adalah serabut-serabut otot yang
berfungsi menegakkan rambut.
6. Matrik Rambut : Matrik Rambut disebut juga dengan umbi/tombol atau lembaga
rambut. Seperti dijelaskan di depan, bahwa di dalam folikel terdapat rambut. Bagian
yang berdekatan dengan papilla lebih subur daripada bagian yang lebih jauh di
atasnya. Bagian yang subur itulah yang disebut matrix atau umbi/tombol atau lembaga
rambut. Parakeratin adalah zat pendahulu keratin. Sel-sel rambut yang masih muda
ini terdorong ke atas oleh sel-sel yang terjadi kemudian. Makin ke atas makin
mengalami proses keratinisasi penandukan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah fungsi - fungsi rambut ?

2. Bagaimana peran antioksidan dalam rambut ?

3. Bagaimana Preparasi dan Formulasi Pertumbuhan Rambut Herbal Formulasi Shampo


Mengandung Sirih dan Ekstrak Daun Jambu Biji?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui fungsi - fungsi rambut

2. Mengetahui peran antioksidan dalam rambut

3. Mengetahui preparasi dan formulasi pertumbuhan rambut herbal formulasi shampo


yang mengandung daun sirih dan ekstrak daun jambu biji

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Shampo
2.1.1 Definisi
Shampo adalah salah satu kosmetik pembersih rambut dan kulit kepala
dari segala macam kotoran, baik yang berupa minyak, debu, sel–sel yang
sudah mati dan sebagainya (Latifah. F, 2007). Shampo merupakan sabun cair
untuk mencuci rambut dan kulit kepala, terbuat dari tumbuhan atau zat kimia.
Fungsi shampo pada intinya adalah untuk membersihkan rambut dan kulit
kepala dari kotoran yang melekat sehingga factor daya bersih (Clearsing
ability) merupakan suatu hal yang penting dari produk
shampo.(Pramono,2002).
Secara garis besar, produk shampo dibagi menjadi 2 jenis, yaitu shampo
tradisonal dan shampo modern. Shampo tradisonal atau lebih tepatnya sampo
nabati mempunyai cirri-ciri:
a) bahan baku utamanya berasal dari sayuran atau buah-buahan, seperti wortel,
seledri, jeruk nipis, merang dan lidah buaya.
b) proses pembuatannya sangat sederhana, ayitu mengambil sarinya (dengan
cara pemarutan,pemerasan dan penyaringan) kemudian ditambah air.
Keistimewaan shampo jenis ini, anatara lain bahan baku mudah didapat,tanpa
efek samping, relative murah, serta ramah lingkungan. Kelemahannya adalah
produk tersebut tidak tahan lama. Pada shampo modern sebagian besar bahan
baku tidak merupakan bahan kimia olahan, beberapa diantaranya ditambahkan
bahan nabati.(Listiady;1998).

2.1.2 Fungsi
Shampo pada umumnya digunakan dengan mencampurkannya dengan
airdengan tujuan sebagai berikut :
a) Melarutkan minyak alami yang dikeluarkan oleh tubuh untuk melindungi
rambut dan membersihkan kotoran yang melekat.
b) Meningkatkan tegangan permukaan kulit, umumnya kulit kepala
sehinggadapat meluruhkan kotoran.

4
2.1.3 Syarat
Sediaan shampo yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a) Dapat mencuci rambut serta kulit kepala secara keseluruhan.
b) Tidak toksik dan tidak menimbulkan iritasi.
c) Kandungan surfaktannya tidak membuat rambut dan kulit kepala menjadi
kering.
d) Memiliki konsistensi yang stabil, dapat menghasilkan busa dengan
cepat,lembut, dan mudah dibilas dengan air.
e) Setelah pencucian rambut harus mudah dikeringkan.
f) Dapat menghasilkan rambut yang halus, mengkilat, tidak kasar, tidak
mudah patah, serta mudah diatur (Pramono, 2002)
2.1.4 Kandungan
Pada umumnya suatu shampo terdiri dari dua kelompok utama, yaitu:
a) Bahan Utama
Bahan utama yang sering digunakan adalah deterjen, yang biasanya dapat
membentuk busa, dan bersifat membersihkan. Deterjen dapat dibagi
menjadi :
- Deterjen anionik : Deterjen yang paling banyak digunakan dalam
shampo modern. Deterjen ini mempunyai daya pencuci yang besar,
memberikan busa yang banyak, serta efek iritasi yang relatif rendah.
Deterjen ini mempunyai kelemahan yaitu kelarutannya dalam air agak
kecil serta harganya relatif mahal. Sebagai contoh yang sering
digunakan adalah Natrium lauril sulfat.
- Deterjen kationik : Deterjen ini tidak banyak digunakan pada
pembuatan shampo karena efeknya yang kurang baik untuk rambut dan
kulit kepala dan dapat menyebabkan terjadinya hemolisis. Contoh
deterjen kationik : garam alkil trimetil ammonium, garam alkil dimetil
benzil ammonium, dan garam alkil pirimidin.
- Deterjen nonionik : Sifat dari deterjen ini adalah mempunyai kelarutan
yang cukup besar dalam air karena adanya rantai oksietilen yang
panjang. Deterjen ini tahan terhadap air sadah maupun air laut dan
efektif dalam suasana asam maupun basa. Deterjen ini mempunyai

5
kelemahan yaitu daya pembusanya hanya sedikit. Sebagai contoh
misalnya derivat polietilenglikol.
2.1.5 Macam – Macam
Macam–macam shampo berdasarkan kegunaanya antara lain :
a) Shampo untuk rambut diwarnai dan dikeriting
Shampo ada yang dibuat khusus untuk rambut yang dicat atau diberi
warna atau dikeriting karena rambut cukup menderita dengan masuknya
cairan kimia hingga ke akar rambut dan hal ini bisa mempengaruhi kondisi
kesehatan rambut.
b) Shampo untuk membersihkan secara menyeluruh
Shampo untuk membersihkan secara menyeluruh yang biasanya
mengandung acid atau asam yang didapat dari apel,lemon atau cuka yang
berfungsi untuk menghilangkan residu atau sisa produk perawatan semacam
creambath, busa untuk rambut,hairspray, lilin rambut, jelly rambut, dan
produk lainnya yang tertinggal di kulit kepala. Jenis shampo ini sangat
cocok digunakan saat rambut akan melalui proses kimiawi agar rambut dan
kulit kepala benar-benar bersih dengan tujuan proses kimiawi yang
digunakan pada pengeritingan atau pewarnaan dapat diserap dengan baik.
Karena unsur asam mengurangi minyak maka jenis shampo ini dapat
membuat rambut menjadi kering jika digunakan terlalu sering dan
disarankan untuk menggunakannya paling banyak dalam jangka waktu satu
kali seminggu
c) Shampo penambah volume rambut
Jenis shampo ini mengandung protein yang membuat rambut terlihat
lebih berisi atau tebal. Bila dipakai terlalu sering maka akan terjadi
penumpukan residu atau sisa shampo sehingga mengakibatkan rambut
terlihat tidak bersih. Jika rambut termasuk jenis rambut yang halus, lepek
atau tidak mengembang.
2.1.6 Fungsi-fungsi Rambut
 Di kepala
Fungsi rambut di bagian teratas tubuh kita ini adalah untuk melindungi kulit
kepala dari sengatan matahari dan hawa dingin. Tak kurang dari 100.000
helai rambut yang tumbuh di kepala manusia dewasa. Setiap helai tumbuh

6
dalam waktu 2 hingga 6 tahun. Normalnya, rambut akan mengalami
kerontokan sebanyak 50 hingga 100 helai per hari dan digantikan oleh
rambut-rambut baru.
 Di sekitar mata
Fungsi rambut pada alis dan bulu mata adalah untuk menahan keringat dan
hujan agar tidak masuk ke dalam mata. Selain itu, rambut di sekitar mata
juga akan membentuk karakter wajah dan memiliki fungsi estetika.
 Di hidung
Rambut halus pada bagian rongga dalam hidung berfungsi menyaring debu,
kuman, bahkan jamur, agar tidak masuk dalam saluran pernapasan. Tidak
hanya itu, rambut pada hidung juga berfungsi menjaga kelembaban udara
yang kita hirup untuk kesehatan tubuh.
 Di tangan dan kaki
Fungsi rambut pada kulit kaki dan tangan ternyata adalah membantu fungsi
kulit sebagai indera peraba. Rambut pada bagian ini bisa menjadi alat
sensor yang efektif untuk mendeteksi bahaya, misalnya dari bulu-bulu
tumbuhan atau hewan yang bisa bikin gatal.
2.1.7 Peran Antioksidan dalam rambut
Peran antioksidan dalam rambut meliputi yaitu antioksidan telah
dimasukkan dalam formulasi kosmetik yang dirancang khusus untuk
mengurangi efek buruk pada serat rambut. Antioksidan sangat bermanfaat
dalam pencegahan rambut rontok serta merangsang pertumbuhan rambut baru
yang sehat. Beberapa yang paling kuat adalah teh hijau, blueberry, dan ekstrak
biji anggur
2.2 Daun Sirih

Daun Sirih (Piper betle) termasuk dalam keluarga Piperaceae. Tanaman sirih adalah
tanaman merambat, daun berbentuk hati yang mengilap. Daun sirih untuk rambut
rontok sangat ampuh karena kandungan polifenol dan flavonoid pada daun sirih
berfungsi sebagai antioksidan dan anti inflamasi yang dapat melindungi rambut dari
patah yang disebabkan oleh peradangan penyakit kulit dan radikal bebas yang
menyebabkan rambut rontok di kepala

7
2.3 Daun Jambu Biji
Psidium guajava L. termasuk dalam keluarga Myrtaceae. Daun jambu biji
memperkuat folikel rambut, yang mendorong pertumbuhan rambut yang lebih tebal,
lebih kuat, lebih berkilau, dan lebih sehat. Daun jambu biji mengandung Vitamin C yang
membantu meningkatkan aktivitas kolagen. Ini membantu rambut tumbuh lebih cepat
dan lebih sehat.

8
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Preparasi Sampel


Daun sirih dibeli dari pasar lokal Ratlam dan daun jambu biji dikumpulkan dari
daerah setempat dan kedua daun tersebut disahkan oleh Dr. SN Mishra, KNK College of
Hortikultura.

3.1.1 Alat dan Bahan


Alat : Alat maserasi, waterbath, gelas beaker 1 L, kain muslin, tabung
reaksi

Bahan : Aquadest, asam oleat, sodium lauryl sulfate, trietanolamina, EDTA,


lavender oil

3.1.2 Metode Ekstraksi


Daun sirih diekstraksi menggunakan air sebagai pelarut. Ekstraksi dilakukan
dengan menggunakan mantel pemanas dan gelas kimia 1000 ml. Daun
dikeringkan dan serbuk kering daun digunakan untuk ekstraksi. Sekitar 30 g
serbuk daun direbus dengan 900 ml air pada suhu 50 ° C untuk menghindari
degradasi fitokimia selama 9 jam, Ekstrak disaring menggunakan kain muslin
kemudian dikeringkan dengan pemanasan di water bath.

Daun jambu biji diekstraksi menggunakan air sebagai pelarut. Ekstraksi


dilakukan dengan menggunakan mantel pemanas dan gelas kimia 1000 ml. Daun
dikeringkan dan serbuk kering daun digunakan untuk ekstraksi sampel 50 g daun
jambu biji dalam air suling 1 L direbus selama 4 jam pada suhu 100 ° C. Sampel
kemudian disaring menggunakan kain muslin dan dikeringkan dengan pemanasan
di water bath.

3.1.3 Prosedur Pembuatan


a) Campurkan air, asam oleat, dan sodium lauryl sulfate dan panaskan hingga
60 ° C.
b) Tambahkan trietanolamina secara perlahan sambil terus diaduk.
c) Tambahkan EDTA dan methylparaben, setelah didinginkan hingga 35 ° C dan
d) Terakhir tambahkan dua tetes minyak lavender untuk memberikan wewangian
dalam sediaan sampo .

9
3.2 Evaluasi Parameter Shampo

a) Bentuk Fisik
Formulasi yang dibuat dievaluasi kejernihan, warna, bau, dan kemampuan
menghasilkan buih.

b) Penentuan pH
Larutan sampo 5% v/v dalam air suling diukur dengan pH meter pada suhu ruang
atau suhu 45 ° C.

c) Dispersi Kotoran
Dua tetes sampo ditambahkan ke dalam tabung reaksi besar berisi 10 ml air suling.
Satu tetes tinta India ditambahkan; tabung reaksi ditutup dan dikocok 10 kali.
Jumlah tinta dalam busa diperkirakan tidak ada, ringan, sedang, atau berat.

d) Kemampuan Berbusa dan Stabilitas Busa


Metode silinder goyang digunakan untuk menentukan kemampuan berbusa.
-50 ml larutan sampo 1% dimasukkan ke dalam silinder
-ukur 100 ml dan ditutup silinder dengan tangan dan digojog 10 kali.
-Volume total isi busa setelah 1 menit pengocokan dicatat dan dihitung.
-Segera setelah pengocokan volume busa dengan interval 1 menit selama 4 menit
dicatat.

10
3.3 Antioksidan
Antioksidan formulasi sampo ditentukan dengan metode DPPH. Persentase
penghambatan dihitung dalam formulasi herbal yang mengandung ekstrak daun sirih dan
daun jambu biji dalam kombinasi konsentrasi berbeda.

Semua parameter fisikokimia dipertahankan dengan baik selama periode studi


stabilitas dipercepat pada suhu 4 ° C di lemari es dan pada 25 ° C dan 45 ° C dalam
inkubator selama 2 bulan. Formulasi FC3 menunjukkan kestabilan warna, bau,
kemampuan berbusa, dan konsistensi yang baik sampai akhir studi akselerasi

11
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Menurut Basuki (1981) “rambut yaitu helaian seperti benang tipis yang tumbuh
dari bawah permukaan kulit. Dibentuk oleh lapisan sel yang tertutup lapisan yang
tersusun. Bentuknya seperti sisik ikan pada lapisan luar Terdiri dari zat horney atau
disebut juga keratin”.
2. Fungsi-fungsi rambut yaitu terdapat di kepala, di sekitar mata, hidung, tangan dan
kaki.
3. Peran antioksidan dalam rambut meliputi yaitu antioksidan telah dimasukkan
dalam formulasi kosmetik yang dirancang khusus untuk mengurangi efek buruk
pada serat rambut. Antioksidan sangat bermanfaat dalam pencegahan rambut
rontok serta merangsang pertumbuhan rambut baru yang sehat. Beberapa yang
paling kuat adalah teh hijau, blueberry, dan ekstrak biji anggur
4. Semua parameter fisikokimia dipertahankan dengan baik selama periode studi
stabilitas dipercepat pada suhu 4 ° C di lemari es dan pada 25 ° C dan 45 ° C dalam
inkubator selama 2 bulan. Formulasi FC3 menunjukkan kestabilan warna, bau,
kemampuan berbusa, dan konsistensi yang baik sampai akhir studi akselerasi

12
DAFTAR PUSTAKA

1. Ditjen POM .1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan
RI
2. Kumar, Ashok., Mali, Rakesh Roshan., 2010, Evaluation Of Prepared Shampo
Formulations And To Compare Formulated Shampo With Marketed Shampos,
International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research, Volume 3,
Issue 1, July – August 2010; Article 025.
3. Reynold, James EF. 1982. Martindale the extra pharmacopeia, Twenty-eight edition.
London : The pharmaceutical press
4. Yuliana, Zuha, Dkk. 2016. Laporan Praktikum Kosmetologi. Jakarta: UIN syarif
Hidayatullah Diakses pada 13/5/2019 20.00 WIB
5. Angelia, Dkk. 2014. Formulasi Shampo Anti Ketombe yang mengandung Tea Tree
Oil dan Pengujian Aktivitas Sediaan Terhadap Malassezia Furfur. Jakarta : Sekolah
Tinggi Farmasi Bandung.
Lampiran

KEMASAN DESAIN BOTOL SHAMPO

Anda mungkin juga menyukai