Bahan Akbi 65
Bahan Akbi 65
Jawab :
Jawabannya adalah A. Scrap merupakan barang atau bahan sisa produksi yang tidak dapat
digunakan lagi dalam proses produksi perusahaan, tetapi masih memiliki nilai
jual (salvage value). Jadi yang cocok dengan deskripsi dari scrap adalah pilihan A.
biaya yang dikeluarkan atau terjadi dalam rangka untuk menjaga agar supaya tidak terjadi
suatu kegagalan produk
a. Biaya pencegahan (prevention costs)
b. Biaya kegagalan eksternal (eksternal-failure costs)
c. Semua jawaban salah
d. Biaya penilaian (appraisal costs) (aufa), ina agnes, saf
e. Biaya kegagalan internal (internal-failure costs)
Jawab :
1. Prevention cost (biaya pencegahan) adalah biaya yang dikeluarkan atau terjadi dalam rangka
untuk menjaga agar supaya tidak terjadi suatu kegagalan produk/product failure. Pencegahan
kegagalan produk dimulai dengan mendesain mutu ke dalam produk dan proses produksi.
2. Appraisal cost (biaya penilaian) adalah biaya yang dikeluarkan atau terjadi dalam rangka
untuk mendeteksi adanya suatu product failure.
3. Failure cost (biaya kegagalan) adalah biaya yang terjadi sehubungan dengan adanya
kesalahan produksi atau produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar yang
dipersyaratkan. Biaya ini bisa disebabkan oleh kegagalan internal dan kegagalan eksternal.
WEEK 9
Jawab :
Ada metode dalam menghitung biaya produk sampingan, yaitu :
Perusahaan Arum Manis memproduksi dua jenis produk yaitu produk A dan B dari satu proses
produksi. Biaya bersama yang digunakan untuk memproduksi produk A dan B sebesar Rp
875.000 telah dialokasikan pada produk A dan B dengan metode rata-rata biaya per satuan
seperti tabel berikut ini :
Jika semua produk yang dihasilkan tersebut terjual habis dengan harga :
Produk A = Rp 32/kg
Produk B = Rp 27/kg
a. 50.000
b. 100.000
c. 170.000
d. 70.000
e. 200.000
Jawab :
Week 10
PT. Bangtan membutuhkan 400.000 unit bahan baku A setiap tahunnya dengan harga perunit
Rp. 20,- (harga beli/akuisisi perunit). Biaya pemesanan tiap kali Bangtan melakukan pemesanan
= Rp. 5,-. Biaya penyimpanan sebesar Rp. 0,5 perunit. Berapakah total biaya pemesanan dan
penyimpanan bila Lucy menggunakan kebijakan pemesanan persediaan sesuai EOQ? Jika EOQ =
2000
a 500
b. 750
c. 1000
d. 1250
e.1500
Jawab :
Eoq = 2.000
Ordering cost = Bahan Baku yang diperlukan / EOQ x biaya pemesanan
= 400.000 /2000 x 5 = 1000
Carrying cost = EOQ /2 x biaya penyimpanan
= 2000 / 2 x 0.5 = 500
Total = 1000 + 500 = 1500
PT. BTS pada tahun yang akan datang membutuhkan bahan baku sebanyak 300.000
Unit. Harga bahan baku per unit adalah Rp5.000. biaya pesan untuk setiap kali
melakukan pemesanan adalah sebesar Rp200.000, sedangkan biaya penyimpanan
adalah sebesar 1% dari nilai rata – rata persediaan. Berapa jumlah pemesanan paling
ekonomis ( EOQ ) ? (pembulatan)
a. –
b. –
c. –
d. –
e. –
Jawab :
2 x BB x Biaya Pemesana
EOQ =
√ Harga beli per unit x biaya penyimpanan
2 x 300.000 x 200.000
=
√ 5.000 x 1 %
= 48.990 unit
PT. BTS pada tahun yang akan datang membutuhkan bahan baku sebanyak 300.000
Unit. Harga bahan baku per unit adalah Rp5.000. biaya pesan untuk setiap kali
melakukan pemesanan adalah sebesar Rp200.000, sedangkan biaya penyimpanan
adalah sebesar 1% dari nilai rata – rata persediaan. Berapa kali pemesanan yang harus
dilakukan dalam kurun waktu setahun ? (pembulatan)
a. –
b. –
c. –
d. –
e. –
Jawab :
PT. BTS pada tahun yang akan datang membutuhkan bahan baku sebanyak 300.000
Unit. Harga bahan baku per unit adalah Rp5.000. biaya pesan untuk setiap kali
melakukan pemesanan adalah sebesar Rp200.000, sedangkan biaya penyimpanan
adalah sebesar 1% dari nilai rata – rata persediaan. Berapa hari sekali perusahaan
harus melakukan pemesanan ( 1 tahun = 360 hari ) ?
a.-
b.
c.
d.
e.
Jawab :
Jika 1 tahun = 360 hari,
maka pemesanan dilakukan perusahaan = 360 / 6 = 6 Hari Sekali
week 11
Estimasi BOP pada periode tertentu adalah Rp.1.000.000 dan taksiran biaya
tenaga kerja langsung sebesar Rp.1.500.000. Hitunglah % tariff BOP dari
biaya tenaga kerja langsung dan hitunglah besarnya BOP yang dibebankan
pada suatu produk jika biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan
untuk produk yang bersangkutan adalah Rp.500.000. (pembulatan)
a.-
b.
c.
d.
e.
Pembahasan :
Estimasi Overhead Pabrik
x 100 %=Overhead Pabrik TKL
Estimasi Biaya Tenaga Kerja Langsung
1.000.000
x 100 %=67 %
1.500.000
= 67 % x 500.000
=335.000
Estimasi BOP pada periode tertentu Rp.1.000.000 dan taksiran jam tenaga
kerja langsung yang bisa dicapai pada periode yang bersangkutan adalah
2.000 jam. Hitunglah besarnya tariff BOP per jam tenaga kerja langsung
dan hitunglah besarnya BOP yang dibebankan pada suatu produk jika jam
tenaga kerja langsung yang bisa dicapai pada periode yang bersangkutan
adalah 1.500 jam.
a. –
b. –
c. –
d. –
e. –
Jawab :
EstimasiOverhead Pabrik
=Overhead Pabrik per jam mesin
Estimasi Jam Mesin
1.000.000
=500
2000
= 1500 x 500
=750.000
Week 12
1. PT Bangtan memiliki dua departemen produksi yaitu A & B, serta dua departemen jasa,
S & T. Biaya pada departemen A sebesar Rp.400.000; dept B sebesar Rp.520.000.
Dept S sebesar Rp.200.000 dan dept T sebesar Rp.500.000. Dept S melakukan
distribusi ke departemen lain memakai basis jam pemeliharaan, dengan rincian
departemental sebagai berikut: A = 100 jam; B = 250 jam; S = 100 jam; dan T = 300
jam. Dept T melakukan distribusi ke dept lain memakai basis jumlah karyawan, dengan
rincian sebagai berikut: A = 15 orang; B = 10 orang; S = 2 orang; dan T = 4 orang.
Apabila Kaguya menggunakan metode langsung dalam distribusi biaya departemen
jasa, berapakah total biaya Dept A dan Dept B setelah distribusi biaya dept jasa?
caranya:
ALOKASI S ke A & B:
S ke A = 100/(100+250) x 200.000 = 57.143
S ke B = 250/(100+250) x 200.000 = 142.857
ALOKASI T ke A & B:
T ke A = 15/(15+10) x 500.000 = 300.000
T ke B = 10/(15+10) x 500.000 = 200.000
TOTAL BIAYA SETELAH DISTRIBUSI
A = 400.000 + 57.143 + 300.000 = 757.143
B = 520.000 + 142.857 + 200.000 = 862.857
1. Klasifikasikan departemen-departemen di bawah ini ke dalam kategori departemen
produksi dan departemen jasa: Departemen Perakitan, Departemen Pemotongan,
Departemen Pembelian, Departemen Penyimpanan
Select one:
a. Departemen (dept) jasa, dept jasa, dept produksi, dept produksi
b. Departemen (dept) produksi, dept jasa; dept produksi, dept jasa
c. Departemen (dept) jasa, dept produksi; dept produksi, dept jasa
d. Departemen (dept) produksi, dept jasa, dept jasa, dept produksi
e. Departemen (dept) produksi, dept produksi; dept jasa, dept jasa
Pembahasan :
Departemen Produksi :Berkontribusi langsung dalam penambahan nilai (merubah bahan
baku menjadi barang jadi atau produk). Contohnya : Pemotongan, Perakitan,
Penyelesaian, Pemasakan, Pembuatan, Penggilingan, Pencampuran, Pemurnian,
Pembotolan, Pengalengan
Departemen Jasa : Berkontribusi tidak langsung dalam penambahan nilai dan sifatnya
hanya mendukung (kelancaran) proses produksi yang terjadi di Departmen Produksi.
Contohnya : Penerimaan, Inspeksi, Penyimpanan, Keamanan, Pembelian, Penanganan
Bhn Baku, Pengapalan, Medis, Pengendalian produksi, Personalia