Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PRAKTIKA BIOMEDIK DASAR “TRACTUS URINARIUS”

Kelompok 2/1A2 DIII Keperawatan Semarang

Anggota :

1. Bella Dyana Putri (P1337420120015)


2. Reni Titis Antika Sari (P1337420120032)
3. Achmad Rijal Chilmi (P1337420120035)
4. Dimya Mutiara (P1337420120043)
5. Alya Nur Cahya Fitriyani (P1337420120082)

1. Sebutkan dan jelaskan minimal 3 fungsi renal?


a. Renal column : Perluasan renal korteks yang memisahkan renal pramid satu sama
lain, struktur yang menyokong korteks
b. Renal calyx : Ruangan di dalam ginjal yang dilalui urin.
c. Renal capsule : Melindungi dinding luar dan masuk melalui bagian cekung ginjal
atau sinus yang berisi pembuluh utama yang mengangkut urine dan pembuluh arteri-
vena yang menyuplai jaringan dengan nutrisi dan oksigen.
d. Renal korteks : Bagian luar ginjal antara kapsul ginjal dan medulla ginjal yang
berfungsi menyaring darah
e. Renal pelvis : Bagian dari ureter pada ginjal yang berbentuk seperti corong yang
berfungsi menampung urine (hasil proses penyaringan) sementara dan sebagai saluran
untuk mengalirkan urine dari ginjal menuju ke ureter
f. Renal medulla : Bagian dari ginjal yang berbentuk pyramid dan terdiri atas
nefron-nefron yang merupakan unit fungsional ginjal. Fungsinya adalah sebagai
tempat terjadinya reabsorbsi dan augmentasi fitrat urine
g. Renal arteri : Pembuluh darah arteri ginjal yang berfungsi menghantarkan
darah ke dalam ginjal untuk disaring di glomerulus
h. Renal ureter : Tabung muscular dengan lumensempit yang berada di
retroperitoneal yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih dan berfungsi
mengalirkan urin ke kandung kemih
2. Buat skematik peredaran darah pada tractus urinarius?
Ginjal mendapatkan suplai darah dari aorta abdominalis yang bercabang menjadi
arteri renalis → arteri interlobaris → arteri arcuata → arteri arcuata → arteri
interloburalis → arteriole aferen → glomerulus → arteriole eferen → kapiler juxta
glomerulare → peritubuler → vena interlobularis → vena arcuata → vena interlobaris
→ vena renalis → vena renalis → vena kava inferior

3. Jelaskan tahap pembentukan urine pada manusia?


Proses pembentukan urine terdiri dari tiga proses, yaitu :
a. Filtrasi
Bagian pertama dari proses pembentukan urine adalah filtrasi, yaitu proses
penyaringan darah yang mengandung zat sisa metabolisme yang dapat menjadi
racun untuk tubuh. Filtrasi terjadi di badan malphigi yang terdiri dari glomerulus
dan kapsul Bowman. Glomerulus menyaring air, garam, glukosa, asam amino,
urea dan limbah lainnya untuk melewati kapsul Bowman. Hasil filtrasi ini
menghasilkan urine primer, yang di dalamnya terdapat urea hasil dari ammonia
yang terkumpul ketika hati memproses asam amino dan disaring oleh glomerulus.

b. Reabsorpsi
Proses pembentukan urine kedua adalah reabsorpsi atau penyerapan
kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh. Reabsorpsi terjadi di tubulus
proksimal nefron, lengkung Henle, tubulus distal dan tubulus pengumpul. Zat
yang diserap kembali ke aliran darah di kapiler yang mengelilingi tubuh adalah
air, glukosa, asam amino, natrium, dan nutrisi lain. Hasil dari proses reabsorbsi ini
adalah urine sekunder.

c. Augmentasi
Proses terakhir pembentukan urine adalah augmentasi, yaitu sekresi urine
sekunder menjadi urine sesungguhnya. Beberapa zat mengalir langsung dari darah
di sekitar tubulus distal dan tubulus pengumpul ke tubulus tersebut. Pada proses
ini terjadi pembuangan ioh hidrogen untuk menjaga pH atau keseimbangan asam
basa tubuh, pembuangan ion kalium, ion kalsium, ammonia, dan beberapa obat
supaya komposisi kimia darah tetap seimbang dan normal. Urine yang terbentuk
pada proses ini adalah urine sesungguhnya, yang akan mengalir ke bagian tengah
ginjal atau pelvis ginjal, kemudian mengalir ke ureter, dan tersimpan di kandung
kemih. Urine akan mengalir ke uretra dan dibuang keluar saat buang air kecil.

4. Bagaimanakah kriteria sifat urine normal pada manusia?

No Karakteristik Normal Abnormal


1. Jumlah dalam 24 jam 1200 – 1500 mL Kurang dari 1200 mL
2. Warna Kuning pucat, kuning Kuning tua keruh, jingga
transparan tua, merah atau coklat tua
disertai lendir, kental, dan
lengket
3. Bau Sedikit beraroma Menyengat
4. pH 4,5 – 8 Lebih dari 8 atau kurang
dari 4,5
5. Berat jenis 1,010 – 1,025 Lebih dari 1,025 atau
kurang dari 1,010
6. Kandungan Air, pigmen (urubilinogen, Albumin, darah, glukosa,
urokroma, amonia) pigmen empedu
7. Darah Tidak ada Ada

Kriteria urine yang normal, yaitu :


a. Warna urine
Warna urine bervariasi dari jernih hingga kuning tua yang disebabkan oleh
pigmen urine (urukrom dan urobilin) dan asupan cairan yang dikonsumsi. Air
kencing yang sehat berwarna kuning jernih hingga kuning muda. Semakin banyak
air yang dikonsumsi, maka akan semakin jernih warna urine. Selain itu, terdapat
beberapa warna lain yang menunjukkan urine tidak sehat :
 Kuning pekat
Penyebab paling umum urine berwarna kuning pekat adalah dehidrasi.
Kurangnya cairan tubuh menyebabkan konsentrasi urobilin dalam urine
meningkat dan kurang terlarut sehingga warna urine menjadi pekat. Selain
itu, urine berwarna kuning pekat dapat disebabkan Karena konsumsi
antibiotik, obat anti radang, dan obat infeksi saluran kencing, penyakit
menular seksual, peradangan kandung kemih, saluran kemih, atau ginjal,
konsumsi vitamin B, vitamin C, dan beta-karoten, dan gangguan fungsi hati.

 Merah muda atau merah


Urine biasanya menjadi merah karena bercampur darah atau konsumsi
obat-obatan tertentu, seperti antibiotic untuk tuberculosis atau obat untuk
saluran kemih.
 Oranye
Warna oranye pada urine pada umumnya berasal dari konsumsi obat
antiradang phenazopyridine dan sulfasalazine, obat pencahar, dan obat
kemoterapi. Selain itu juga dapat disebabkan karena gangguan fungsi hati
atau dehidrasi yang cukup parah.

 Coklat gelap
Pada umumnya urine berwarna coklat gelap disebabkan oleh dehidrasi
parah. Namun ada kondisi lain yang dapat menjadi penyebabnya, yaitu
penyakit ginjal, penyakit hati, atau infeksi saluran kemih, cedera otot
akhibat olahraga berat, konsumsi obat antimalarial chloroquine dan
primaquine, antibiotik, pencahar, atau pelemas otot.

 Biru atau hijau


Warna biru atau hijau pada urine bisa berasal dari zat pewarna makanan
atau pewarna dalam tes fungsi ginjal dan kandung kemih, obat-obatan
amitriptyline, indomethacin, dan propofol.

 Keruh atau berawan


Urine berwarna keruh tanpa disertai gejala lain dapat menandakan
dehidrasi. Sedangkan apabila urine keruh disertai nyeri atau panas pada saat
buang air kecil, dapat menjadi gejala penyakit kelamin, infeksi saluran
kemih, atau batu ginjal.

b. Jumlah urine dan frekuensi buang air kecil


Frekuensi buang air yang normal adalah sebanyak 6-8 kali sehari. Buang
air dengan frekuensi 4-10 kali sehari dapat dikatakan normal asalkan tidak
mengganggu kegiatan sehari-hari. Seberapa sering buang air kecil seseorang dapat
dipengaruhi oleh usia, jumlah air yang dikonsumsi, jenis minuman yang
dikonsumsi, kondisi medis (diabetes, infeksi saluran kemih, atau kandung kemih
overaktif), konsumsi obat-obatan tertentu, ukuran kandungan kemih, dan kondisi
khusus (kehamilan atau melahirkan).

c. Bau urine
Dalam keadaan normal, urine tidak akan mengeluarkan aroma yang kuat
atau aroma tertentu. Namun, terdapat beberapa aroma dari urine akibat dari
kondisi tertentu, yaitu :
 Menyengat seperti ammonia
Ketika urine berbau menyengat dan berwarna kuning pekat, itu dapat
menjadi pertanda bahwa tubuh mengalami dehidrasi. Selain itu, penyebab
urin memiliki bau menyengat, yaitu infeksi saluran kemih, gangguan
pemecahan zat-zat gizi dalam tubuh, perubahan hormone akibat kehamilan
atau menopause, dan konsumsi makanan asam, protein, dan suplemen
vitamin B6.

 Amis
Urine berbau amis tidaklah normal, terlebih apabila terjadi lama. Hal
tersebut dapat menandakan masalah kesehatan. Berbagai penyebabnya yaitu
infeksi saluran kemih, infeksi bakteri pada vagina, sindrom bau ikan,
masalah ginjal, peradangan kelenjar prostat, atau gagal hati. Namun, urine
yang berbau amis juga dapat terjadi karena dehidrasi atau dipengaruhi pola
makan yang berubah.

 Manis
Penyebab paling umum urine berbau manis yaitu kelebihan gula darah
dalam urine akibat diabetes yang tidak terkontrol, ketoasidosis diabetic atau
kondisi saat tubuh membakar lemak sebagai energi karena hormon insulin
tidak dapat memproses gula yang masuk, Maple syrup urine disease atau
kelainan genetik dimana tubuh tidak bisa mencerna protein tertentu,
konsumsi susplemen vitamin B6 dan obat-obatan tertentu, dan foetor
hepaticus atau komplikasi hipertensi pembuluh hati yang menyebabkan
perubahan pada bau napas dan urine.

Anda mungkin juga menyukai