Anda di halaman 1dari 6

Jurnal SANTIKA : Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi-ISSN2088-5407 Volume 6 No 2 Desember 2016

ANALISIS REGRESI UNTUK MELIHAT HUBUNGAN TEGANGAN


REGANGAN PADA BAJA MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD

Siti Muawanah Robial1


1
Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sukabumi

ABSTRAK

Analisis regeresi memberikan informasi keterkaitan dan hubungan matematis antara suatu variabel tak bebas
dangan satu atau lebih variabel bebas. Analisis regresi yang dilakukan bertujuan untuk melihat hubungan
matematis tegangan regangan batang baja. Analisis regresi yang dikaji ini menghasilkan beberapa model
regresi menggunakan least square method. Least square method merupakan suatu metode kuadrat terkecil
untuk menentukan koefisien regresi. Jika hanya satu variabel bebas terhadap variabel tak bebas, maka
koefisien yang ditentukan hanya a dan b. jika hanya satu variabel bebas dengan derajat dua atau sampai
derajat ke n terhadap suatu variabel tak bebas maka koefisien yang ditentukan lebih dari dua variabel.
Sedangkan untuk model regresi berganda menggunakan dua variabel bebas terhadap variabel tak bebas,
maka koefisien yang ditentukan menggunakan least square method adalah koefisien a, b dan c. dalam model
regresi berganda terdapat asumsi-asumsi yang dapat digunakan sebagai acuan untuk meramal besaran
variabel baru. Namun asumsi tersebut dapat terjadi pelanggaran yang diakibatkan oleh besaran data yang
tersebar. Untuk menghindari pelanggaran yang terjadi pada model regresi berganda maka perlu memilih
variabel bebas yang tidak saling berkorelasi, sehingga dua variabel bebas tersebut menjadi fungsi linear
untuk suatu variabel bebas.

Kata Kunci: Regresi linear, tegangan, regangan, baja.

PENDAHULUAN Selain itu, analisis regresi menggunakan least


Analisa regresi merupakan salah satu model square method dapat dikaji dengan dua atau lebih
dalam ilmu statistika terapan yang digunakan untuk variabel bebas (misal diinisialkan dengan variabel
melihat keterkaitan ataupun hubungan matematis bebas x dan variabel bebas y) terhadap variabel tidak
antar beberapa variabel, dan dapat meramal suatu bebas (misal diinisialkan variabel tak bebas z). Maka
variabel baru. Peneliti terdahulu menentukan suatu model yang diperoleh dinamakan model regresi
variabel untuk mengkaji regresi ini yaitu satu atau berganda.
lebih variabel bebas (misal diinisialkan dengan Dalam beberapa contoh kasus, model regresi
variabel x) dengan satu variabel tidak bebas (misal memberikan informasi yang cukup baik untuk
diinisialkan dengan y). melihat keterkaitan suatu variabel, sehingga analisis
Variabel bebas (x) mempengaruhi variabel regresi dapat digunakan dalam berbagai disiplin
tidak bebas (y) sedemikian sehingga variabel tidak ilmu. Salah satu bidang ilmu yang sering
bebas (y) bergantung pada variabel bebas (x). dari menggunakan analisis regresi ini adalah
variabel tersebut dikaji menggunakan least square permasalahan Teknik Sipil khususnya kasus
method, sehingga akan diperoleh suatu model baru hubungan tegangan regangan (uji tarik) pada batang
yang disebut dengan model regresi. Model regresi baja.
ini dapat meramal suatu variabel baru baik untuk Baja adalah logam paduan, logam besi
variabel bebas (x) maupun variabel tidak bebas (y). sebagai unsur dasar dengan beberapa elemen
Jika dikaji menggunakan hanya satu variabel lainnya, termasuk karbon. Kandungan unsur karbon
bebas (x) terhadap variabel tidak bebas (y) maka dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat
model yang diperoleh dinamakan model regresi sesuai grade-nya. Untuk mengetahui sifat lain yang
linear. Jika diketahui satu variabel bebas (xi) terkandung dalam baja, dilakukan pengujian
memiliki i derajat komponen i=1,2 terhadap kekuatan Tarik baja. Uji tarik baja dilakukan dengan
variabel tak bebas (yi), maka model yang diperoleh memberikan suatu tegangan tarik dan beberapa
dinamakan model regresi linear kuadrat. Sehingga pembebanan yang menghasilkan suatu regangan.
dapat dikembangkan menjadi suatu model regresi Melalui uji tarik ini dapat diketahui sifat mekanik
polinomial berderajat n jika variabel tak bebas (xi) suatu batang baja dan seberapa besar baja dapat
memiliki derajat komponen i  1, 2, 3, , n. bereaksi terhadap tarikan.
Pengembangan model regresi linear hingga Berdasarkan uraian tersebut, maka akan
regresi polinomial disebabkan model regresi yang dikaji beberapa model regresi menggunakan least
diperoleh tidak dapat menyesuaikan diri dengan satu square method dengan tujuan untuk melihat
derajat variabel, sehingga variabel tidak bebas (y) hubungan antara tegangan (  ) sebagai variabel
merupakan polinom derajat n dari variabel bebas bebas dan regangan (  ) sebagai variabel tak bebas.
(x).

537
Jurnal SANTIKA : Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi-ISSN2088-5407 Volume 6 No 2 Desember 2016

PEMBAHASAN bekerja adalah melalui pusat setiap bagian


Tegangan Regangan (Uji Tarik) Baja penampang melintang batang.
Sejarah Baja dan Material Baja
Baja adalah logam campuran yang tediri dari Regangan
besi (Fe) dan karbon (C). Jadi baja berbeda dengan Ketika sebuah gaya bekerja pada sebuah
besi (Fe), alumunium (Al), seng (Zn), tembagga benda, gaya tersebut cenderung mengubah bentuk
(Cu), dan titanium (Ti) yang merupakan logam dan ukuran dari benda tersebut. Akan tetapi
murni. Dalam senyawa antara besi dan karbon perubahan yang terjadi tidak pada volume benda
(unsur nonlogam) tersebut besi menjadi unsur yang tersebut. Pada gaya Tarik benda akan memanjang
lebih dominan dibanding karbon. Kandungan kabon dan luas penampang akan mengecil, sedangkan pada
berkisar antara 0,2 – 2,1% dari berat baja, gaya tekan benda akan memendek dan penampang
tergantung tingkatannya. Secara sederhana, fungsi akan membesar sehingga total volume benda
karbon adalah meningkatkan kualitas baja, yaitu tersebut akan tetap sama.
daya tariknya (tensile strength) dan tingkat Perpanjangan per unit panjang biasa disebut
kekerasannya (hardness). Selain karbon, sering regangan normal dan diberi simbol  , dapat
juga ditambahkan unsur chrom (Cr), nikel (Ni), diperoleh dengan membagi total pertambahan
vanadium (V), molybdaen (Mo) untuk mendapatkan panjang L dengan panjang L. Regangan biasanya
sifat lain sesuai aplikasi dilapangan seperti dinyatakan dalam meter per meter sehingga secara
antikorosi, tahan panas, dan tahan temperatur efektif tidak berdimensi.
tinggi. (Thamrin, 2011).
Besi ditemukan digunakan pertama kali pada Tegangan Regangan Baja
sekitar 1500 SM - Tahun 1100 SM, Bangsa hittites Suatu uji Tarik baja dilakukan untuk
yang merahasiakan pembuatan tersebut selama 400 mengetahui sifat mekaniknya yang mula-mula
tahun dikuasai oleh bangsa Asia barat, pada tahun diberikan tegangan dengan persamaan gaya dibagi
tersebut proses peleburan besi mulai diketahui luas penampang ( f A ). Dalam uji tarik ini, baja yang
secara luas. Tahun 1000 SM, Bangsa Yunani,
diuji diberikan gaya tarikan sampai putus.
Mesir, Jews, Roma, Carhaginians dan Asiria juga
Sedangkan regangan adalah perbandingan antara
mempelajari peleburan dan menggunakan besi
pertambahan panjang dengan panjang baja pada
dalam kehidupannya.Tahun 800 SM, India berhasil
membuat besi setelah di invansi oleh bangsa arya. mula-mula ( L L ). Maka persamaan tegangan
Tahun 700 – 600 SM, Cina belajar membuat besi. regangan adalah:
Tahun 400 – 500 SM, Baja sudah ditemukan f
   Tegangan
penggunaannya di Eropa. Tahun 250 SM, Bangsa A
India menemukan cara membuat baja. Tahun 1000 L
M, Baja dengan campuran unsur lain ditemukan   Regangan
L
pertama kali pada 1000 M pada kekaisaran Fatim Sebagaimana beban aksial (dinyatakan dalam
yang disebut dengan baja Damaskus. 1300 M
P) yang bertambah secara bertahap, pertambahan
rahasia pembuatan baja damaskus hilang.1700 M,
panjang terhadap panjang baja diukur pada setiap
Baja kembali diteliti penggunaan dan
pertambahan beban dan dilanjutkan sampai putus.
pembuatannya di Eropa. Dengan mengetahui luas penampang awal
specimen, aka tegangan normal (dinyatakan dalam
Tegangan
Sebuah gaya dan momen yang bekerja pada
 ) dapat diperoleh untuk setiap nilai P dengan
P
sebuah titik potongan penampang menghasilkan menggunakan hubungan  dengan A
distribusi yang bekerja pada penampang tersebut. A
Tegangan dapat dipisahkan berdasarkan sumbu menyatakan luas penampang awal (m2).
mana yang tegangan tersebut bekerja (Wijaya,
2008). 1. Least Square Method
Secara umum tegangan terbagi dala dua Dalam eksperimen, ilmuwan selalu
macam yaitu tegangan normal dan tegangan geser. mengukur suatu besaran yang terukur dan
Tegangan normal adalah intensitas gaya normal per menghimpun hasil eksperimen mereka. Informasi
unit luasan dan dinyatkan dalam unit gaya per unit yang didapat selama eksperimen ini disebut sebagai
luasan, misalnya lb atau N dan N . Apabila data. Data digunakan sebagai dasar untuk
in 2 m2 m2 melakukan kalkulasi besaran lain yang terkait
gaya-gaya dieknakan pada ujung-ujung batang dengan pengukurannya serta untuk menggambarkan
sedemikian sehingga batang dalam kondisi tertarik, kesimpulan dari eksperimen yang dilakukan.
maka terjadi suatu tegangan tarik pada ujung Misalkan tegangan permukaan  dari baja, telah
batang. Jika batang dalam kondisi tertekan maka diukur pada beberapa titik regangan  . Tegangan
terjadi tegangan tekan. Garis aksi dari gaya yang permukaan  dikenal sebagai fungsi linear dari
regangan  .

538
Jurnal SANTIKA : Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi-ISSN2088-5407 Volume 6 No 2 Desember 2016

  a  b ………………..…… (1) 
Sehingga dari  0 diperoleh:
Dalam fungsi linear biasa dinyatakan dalam:
a
Y  a  bX ………………….… (2)  m
Seperti yang ditunjukkanFitted
oleh Line Plot 1 berikut.
Gambar   2axk  b  yk  xk  0
Y = 2,046 + 0,1705 X a k  0

 ax 
10 m
S 1,32081 2
k  bxk  yk xk  0
R-Sq 65,4%
k 0
9 R-Sq(adj) 58,5%

 ax    bx     y x   0
m m m
2
k k k k
8 k 0 k 0 k 0

 
m m m
7 a  xk2  b   xk     xk yk 
k 0 k 0 k 0
…(7)
Y

6

sedangkan dari  0 diperoleh:
5 b
 m
  2ax  b  y 1  0
4 b
k k
k 0
m m m m

3  ax
k 0
k  b  yk    axk    b     yk   0
k 0 k 0 k 0
10 15 20 25 30 35 40 45 m m m

X a  xk    b     yk   0
k 0 k 0 k 0
Gambar 1. Fungsi Regresi Linear m m
a  xk   m  1b    yk 
k 0 k 0
Garis tegak lurus sumbu horizontal yang (8)
menghubungkan titik eksperimen dengan garis lurus 3. Menghitung a dan b berdasarkan dua
dugaan dinamakan error. Sehingga persamaan dapat persamaan yang terbentuk. Dari persamaan
dituliskan sebagai berikut. (7) dihasilkan formula a dan b :
1  m  m 
y  a  bx  e ………….……… (3)
m
a m  1 yk x k    xk    yk  (9)
d  k 0  k 0   k 0  
Berdasarkan gambar di atas dapat ditentukan
1  m  m   m  m 
panjang atau besaran dari error menggunakan aturan b    xk2   yk     xk    yk xk 
norm sehingga menjadi absolute error. d  k 0  k 0   k 0   k 0 
e  y  a  bx  4. Diperoleh persamaan d yaitu:
…………..…… (4) 2
 y  a  bx
m
 m 
d  m  1  xk2    xk  ……… (10)
Total kesalahan mutlak untuk n+1 titik data k 0  k 0 
adalah: 2. Perumusan Regresi Linear untuk Tegangan
m Regangan Baja
etot   ax
k 0
k  b  yk …….… (5) Regresi merupakan suatu cara untuk
memperoleh hubungan matematis antar peubah
Least square method bertujuan mendapatkan atau variabel, hubungan yang paling dekat adalah
taksiran koefisien regresi, yaitu a dan b yang jika fungsi ini memiliki total kuadrat
n penyimpangan terkecil dari seluruh data. Maka
menjadikan jumlah kuadrat error, yaitu e
i 1
2
i regresi linear untuk tegangan regangan batang
baja adalah hubungan matematis berupa fungsi
sekecil mungkin. linear yaitu:
Adapun prosedur least square method adalah   a  b ………………..…… (11)
sebagai berikut. Permasalahan dalam regresi linear adalah
n

e 2 meramal koefisien a dn b yang memberikan nilai


1. Membentuk i sebagai fungsi a dn b paling dekat dengan variabel yang diamati.
i 1
n m
Besarnya a  b merupakan nilai prediksi  i
 (a, b)   ei 2   axk  b  yk (6)
2
untuk masing-masing nilai i dari titik data.
i 1 k 0
Selisih antara nilai prediksi dengan data yang
2. Mendiferensialkan terhadap a dan b, seminimum
tersedia didefinisikan sebagai:
mungkin sehingga :
   i  a  b i  ei ……………… (12)
 0 dan 0 Sehingga persamaan di atas dapat ditulis:
a b

539
Jurnal SANTIKA : Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi-ISSN2088-5407 Volume 6 No 2 Desember 2016

ei   i  a  b i  Selanjutnya untuk memperoleh nilai koefisien b


………….………. (13) diperoleh dengan mensubstitusi dari kedua
  i  a  b i persamaan (17) dan (19), dimana persammaan
Besarnya selisih ei akan nol jika titik-titik data (17) dikalikan dengan n dan persamaan (19)
berimpit dengan fungsi regresi linear. Besarnya 
dikalikan dengan  i , sehingga diperoleh
jumlah selisih diformulasikan dengan persamaan koefisien b sebagai berikut :
berikut. n n n
n n
n  i i    i  i
 e   
i 1
i
i 1
i  a  b i  …………… (14)
b i 1 i 1 i 1
………… (22)
2
n
  n
n  i     i 
n 2

e
i 1
2
i dapat dinyatakan  , melalui least
i 1  i1 
square method, dilakukan prosedur untuk
3. Perumusan Regresi Kuadrat dan Regresi
mendapatkan  sekecil mungkin. Maka:
n
Polinomial untuk Tegangan Regangan Baja
    i  a  b i  …………… (15) Persamaan dasar fungsi regresi kuadrat dari
2

i 1
hubungan tegangan sebagai fungsi dari regangan
Untuk memperoleh koefisien a dan b dari fungsi batang baja, diberikan sebagai berikut:
regresi dicari nilai minimum untuk  yang   a  b  c 2 ………………….… (23)
menghasilkan turunan pertama sama dengan nol. Seperti halnya perumusan pada regresi linear,
 n perumusan untuk regresi kuadrat dilakukan
 2  i  a  b i  1  0 dengan proses yang sama. Menuliskan selisih
a i 1 antara nilai prediksi dengan data yang tersedia
.. (16)
 n sehingga besarnya jumlah selisih diformulasikan
 2  i  a  b i   i   0 sebagai berikut:
b
 e    
i 1 n n
Hasil turunannya dapat ditulis kembali menjadi : i i  a  b i  c i2 ….… (24)
n n n i 1 i 1
  i   a   b i  0 Dengan cara yang sama menggunakan least
i 1 i 1 i 1 square method, dilakukan prosedur untuk
… (17)
n n n mendapatkan  sekecil mungkin untuk
  i xi   a i   b  0 i
2
memperoleh koefisien a, b dan c.

 
i 1 i 1 i 1 n

n  2  i  a  b i  c i2  1  0
a
Berdasarkan persamaan di atas a dapat

i 1

 
n
 2  i  a  b i  c i2   i   0
i 1 (25)
diuraikan menjadi : b i 1
n

 a  a  a  a    a  n  a … (18)  
n
 2  i  a  b i  c i2  2 i   0
i 1 c i 1

Sehingga persamaan (17) dapat dituliskan Sehingga diperoleh fungsi regresi kuadrat
sebagai berikut : dengan formula perkalian matriks sebagai
n n berikut:
  i  n  a   b i  0 ….…… (19)  n n
  n 
i 1 i 1  n  i i2    i 
Sehingga diperoleh konstanta a yaitu :  n i 1 i 1
 a   ni 1 
3  
n n
      (26)
      
n n n n
 2
 b 
 i   b i  i b  i i 1
i
i 1
i
i 1
 n 2 n 3 n 4   c   n 2 
i
i 1
i i

a i 1 i 1
 i 1
 i 1 .. (20)
  i   i   i    i  i 
n n n  i 1 i 1 i 1   i 1 
a    b
Dimana untuk  dan  masing-masing Demikian halnya dengan regresi polinomial,
merupakan nilai rata-rata dari absis persamaan regresi untuk regresi polinomial
 dan ordinat  yang didefinisikan: sampai derajat ke n dapat ditulis sebagai berikut:
n n   a  b  c 2  d 3   m n …… (27)
b  i  i Dengan formula perkalian matriks, regresi
 i 1
dan   i 1
…… (21) polinomial sampai derajat ke n dituliskan sebagai
n n berikut :

540
Jurnal SANTIKA : Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi-ISSN2088-5407 Volume 6 No 2 Desember 2016

 n n
  n  Regresi berganda dapat dituliskan pula dalam
    i 
m
 n i  i  a bentuk perkalian matriks sebagai berikut :
 n i 1 i 1
    ni 1  (28)
m 1  
n n
     i   b      i i 
 
2
i i
  i 1   n n
  n 
 
i 1 i 1
 
i 1 
       n  i  i    i 
n m n n 
2 m m 
n m   n i 1 i 1
 a   ni 1 
  i i  i    i  i 
m1
…. (35)
 i i  b    i i 
n n
 
  
2
 i 1   i 1 
i 1 i 1
i 1
i
i 1
i
i 1
  i1 
n n n   c   n 
4. Perumusan Regresi Berganda untuk Kuat   i    i  
2
  i  i 
 i 1   i 1 
i i
Tarik Batang Baja i 1 i 1
Regresi berganda atau regresi linear berganda
merupakan perumusan regresi menggunakan dua Menurut Gujarati (2003) asumsi-asumsi pada
variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. model regresi berganda adalah sebagai berikut :
Sehingga variabel tidak bebas tersebut bergantung a. Model regresi adalah linear dalam
pada dua variabel tak bebas tersebut. Misalkan parameter
diketahui suatu tegangan  i dipengaruhi oleh b. Nilai rata-rata dari error adalah nol
c. Variansi dari error adalah konstan
regangan normal i dan regangan geser  i , maka (homoskedastik)
dapat dibuat suatu fungsi regresi berganda sebagai d. Tidak terjadi autokorelasi pada error
berikut: e. Tidak terjadi multikolinearitas pada variabel
  a  b  c ………………….…. (29) bebas
f. Error berdistribusi normal.
Besarnya a  b  c merupakan nilai prediksi
untuk  . Selisih antara nilai prediksi dengan titik KESIMPULAN
data dinyatakan sebagai berikut : Berdasarkan pembahasan mengenai analisis regresi
  a  b  c  e ………………… (30) untuk tegangan regangan pada baja menggunakan
Sehingga dapat ditulis : least square method, dapat disimpulkan bahwa:
e    a  b  c  1. Analisis regresi untuk hubungan tegangan
regangan pada baja dapat menghasilkan model
………………. (31)
   a  b  c regresi linear dengan satu variabel bebas yaitu
Dengan cara yang sama menggunakan least regangan terhadap variabel tak bebas tegangan.
square method dapat dikembangkan menjadi Model yang diperoleh dari regresi linear ini
formula berikut : dapat dikebangkan untuk menghasilkan nilai
n n selisih error yang lebih kecil terhadap titik
e    i  a  b i  c i  …… (32)
2 2
i
prediksi dengan menggunakan model regresi
i 1 i 1 kuadrat atau model regresi polinomial.
Untuk mendapatkan koefisien a, b dan c dari 2. Dalam model regresi kuadrat dan regresi
n polinomial menambahkan derajat variabel bebas
e
2
fungsi regresi yang dicari nilai minimum i regangan hingga derajat ke n.
i 1 3. Model regresi berganda dapat pula digunakan
dengan menderivatifkan a, b dan c serta untuk mengamati hubungan antara tegangan
menyamakannya dengan nol. regangan batang baja. Model ini menggunakan
 n lebih dari satu variabel bebas yaitu regangan
 2  i  a  b i  c i  1  0 normal dan regangan geser untuk variabel tak
a i 1
bebas yaitu tegangan.
 n
… (33)
 2  i  a  b i  c i   i   0
4. Berdasarkan asumsi-asumsi terhadap regresi
b i 1
berganda, terdapat pelanggaran yang dapat
terjadi, diantaranya terjadi multikolinearitas
 n
 2  i  a  b i  c i   i   0 (terjadinya hubungan linear antar variabel bebas
c i 1 dalam suatu model regresi berganda),
Persamaan diatas dapat ditulis kembali dalam heteroskedastisitas (varians dari error model
bentuk berikut : regresi ini tidak konstan) dan autokorelasi
n n n n
 (terjadinya korelasi antara satu variabel error
 a   b i   c i  i  dengan variabel error lain).
i 1 i 1 i 1 i 1

n n n n
 ……. (34)
 axi   b i   c i i  i i 
2 Saran
Dapat dikaji analisis regresi untuk masalah
i 1 i 1 i 1 i 1 
n n n n  hubungan tegangan regangan batang baja dengan
 ayi   b i i   c i  i i 
2
model regresi nonlinear menggunakan model
i 1 i 1 i 1 i 1  eksponensial dan model fungsi berpangkat.

541
Jurnal SANTIKA : Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi-ISSN2088-5407 Volume 6 No 2 Desember 2016

DAFTAR PUSTAKA Nasution Thamrin, Ir. 2011. Modul Kuliah Struktur


Cheney W, Kincaid D. 2008. Nuerical Mathematics Baja. Departemen Teknik Sipil. FTSP. ITM.
and Computing Science. Sixth Ed. USA. Wijaya Y. 2008. Studi Perilaku Balok. Universitas
Thomson Brooks. Indonesia.
Munir R. 2013. Metode Numerik. Informatika. Yulistiyanto B. 2015. Metode Numerik Aplikasi
Bandung. untuk Teknik Sipil. Yogyakarta. Gajah Mada
Unniversity Press.

542

Anda mungkin juga menyukai