Disusunoleh :
Nama : Pipit Octavianingrum
NIM : 170302050
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan Rahmat-Nya serta Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas proposal penelitian ini dengan judul “Analisis Pengaruh Asimetri Informasi,
Proporsi Dewan Komisaris Independen, dan Komite Audit terhadap Manajemen
Laba” yakni untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Teori Akuntansi pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis di Universitas Muhammadiyah Gresik.
Penulis menyadari bahwa banyak sekali kekurangan dan kesalahan sehingga dalam
menyelesaikan proposal penelitian penulis memperoleh bantuan dari beberapa pihak.
Dan penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang terkait.
Penulis juga menyadari bahwa proposal penelitian ini masih banyak kekurangan baik isi
maupun susunannya, dan semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat untuk semua
tidak hanya bagi penulis melainkan juga bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................................i
Daftar Isi.......................................................................................................................ii
Daftar Gambar.............................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan......................................................................................................1
ii
3.4.1 Jenis Data....................................................................................................15
3.4.2 Sumber Data...............................................................................................15
3.5 Teknik Pengumpulan Data...................................................................................15
3.6 Devinisi Operasional Variabel.............................................................................15
3.6.1 Variabel Dependen.....................................................................................15
3.6.2 Variabel Independen...................................................................................17
3.6.2.1 Asimetri Informasi.........................................................................17
3.6.2.2 Proporsi Dewan Komisaris Independen.........................................18
3.6.2.3 Komite Audit..................................................................................18
3.7 Teknik Analisis Data...........................................................................................18
3.7.1 Uji Statistik Deskriptif................................................................................19
3.7.2 Uji Statistik F..............................................................................................19
3.7.3 Koefisien Determinan (R2)..........................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................21
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.........................................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dapat berpengaruh pada investor maupun kreditur dan pengguna laporan keuangan
yang lain dalam mengambil suatu keputusan yang salah.
Manajemen cenderung memilih menggunakan dasar akrual dalam membuat
laporan keuangan. Menurut Ni Ketut Muliati (2011) manajemen memilih dasar
akrual dalam penyusunan laporan keuangan karena dianggap lebih rasional dan
adildalam mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara riil. Akuntansi
berbasis akrual mempunyai keunggulan bahwa informasi laba perusahaan dan
pengukuran komponennya berdasarkan akuntansi akrual secara umum memberikan
indikasi lebih baik tentang kinerja ekonomi perusahaan daripada informasi yang
dihasilkan dari aspek penerimaan dan pengeluaran kas terkini (FASB, 1978).
Namun, akuntansi akrual juga dapat memberikan keleluasaan kepada pihak
manajemen dalam memilih kebijakan akuntansi selama tidak menyimpang dari
aturan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku (Ni Ketut Muliati, 2011).
Selain itu menurut Daljonon (2013) terdapat beberapa faktor yang menjadi
penyebab terjadinya rekayasa manajerial dalam pengelolaan perusahaan yang
membudaya, pertama adalah aturan dan standar akuntansi yang berlaku,
transparansi dan auditing yang masih lemah. Kedua adalah sistem pengawasan dan
pengendalian sebuah perusahaan yang belum optimal. Dan yang ketiga adalah
moral hazard pengelola perusahaan yang memangcenderung mendahulukan dan
mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan pribadi dankelompoknya
(Sulistyanto, 2008).
Asimetri informasi merupakan suatu akses dimana manajer lebih banyak
mengetahui informasi perusahaan dibandingkan dengan pemegang saham.
Rahmawati (2006) menyatakan bahwa asimetri informasi dapat memicu timbulnya
manajemen laba.Di dalam teori keagenan terjadinya asimetri informasi karena
manajemen (sebagai agen) lebih banyak mengetahui informasi internal perusahaan
daripada pemegang saham (principal). Menurut Mahawyahrti & Budiasih (2017)
kondisi tersebut memberikan kesempatan kepada pihak manajemen untuk
menggunakan informasi yang di ketahui untuk memanipulasi keuangan perusahaan
guna memaksimalkan kemakmurannya. Semakin banyak informasi yang diketahui
oleh manajemen daripada pemegang saham maka, semakin cenderung manajemen
melakukan manajemen laba.
2
Ada berbagai cara dalam mencegah terjadinya manajemen laba salah satunya
adalah dengan Corporate governance. Beberapa hal terkait dengan Corporate
governance atau tata kelola perusahaan salah satunya adalah peran dari dewan
komisaris (proporsi dewan komisaris yang independen).
Penelitian yang dilakukan oleh Restuningdiah, (2011) menyatakan bahwa
keberadaankomisaris independen tidak mempengaruhi tindakan manajemen
melakukan manajemen laba. Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh
Mahadewi & Krisnadewi (2017) yang menunjukkan bahwa proporsi dewan
komisaris independen berpengaruh negatif signifikan pada manajemen laba.
Selain itu, peran dari komite audit juga berhubungan dengan kualitas dari
laporan keuangan perusahaan. Dengan adanya komite audit dapat membantu dewan
komisaris dalam mengawasi manajemen dalam melakukan pelaporan keuangan
perusahaan. Ikatan Komite Audit Indonesia(IKAI),(2010) menjelaskan bahwa
keberadaan komite audit diharapkan mampu meningkatkan kualitas
pengawasaninternal perusahaan, serta mampu mengoptimalkan mekanisme checks
andbalances, yang pada akhirnya ditujukan untuk memberikan perlindungan
yangoptimum kepada para pemegang saham dan stakeholder lainnya.
Dari latar belakang diatas penulis tertarik untuk meneliti praktik terjadinya
manajemen laba dan faktor yang mempengaruhinya di perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) dan diberi judul “ANALISIS PENGARUH
ASIMETRI INFORMASI, PROPORSI DEWAN KOMISARIS
INDEPENDEN DAN KOMITE AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA”.
3
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk menguji apakah Asimetri Informasi berpengaruh positif terhaap
Manajemen Laba
2. Untuk menguji apakah Proporsi Dewan Komisaris berpengaruh positif terhadap
Manajemen Laba
3. Untuk menguji apakah Komite Audit berpengaruh positif terhadap Manajemen
Laba
4
independen sedangkan variabel dependennya adalah Manajemen Laba (Y) dan
penelitian tersebut menggunakan teknik analisis regresi linier berganda.
Penelitian ini mengacu pada penelitian diatas, dan menggabungkan dari
beberapa variabel sehingga dalam penelitian inivariabel independen yang
digunakan adalah Asimetri Informasi (X1), Proporsi Dewan Komisaris (X2) dan
Komite Audit (X3) sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah
manajemen laba (Y).Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisis regresi linier berganda.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
2.2 Landasan Teori dan Hipotesis
2.1.1 Teori Keagenan
7
agen; 3) the residual loss adalah pengorbanan akibat berkurangnya kemakmuran
prinsipal karena perbedaan keputusan antara prinsipal dan agen.
Manajemen laba adalah campur tangan dalam proses pelaporan keuangan eksternal
dengan tujuan untuk menguntungkan diri sendiri. Menurut Scott (1997) dalam
(Palestin et al., 2010) manajemen laba adalah tindakan manajer untuk melaporkan
laba yang dapat memaksimalkan kepentingan pribadi atau perusahaan dengan
menggunakan kebijakan metode akuntansi.
8
2.1.3 Asimetri Informasi
Dalam teori keagenan (agency theory), hubungan agensi muncul ketika satu
orangatau lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agent) untuk memberikan
suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada
agent tersebut (Jensen & Meckling, 1976).
9
tahun. Relative bid-ask spread bisa menggambarkan terjadinya perbedaan informasi
yang tinggi antara principal dan agent, dengan melihat perbedaan harga antara bid
dan ask maka bisa menggambarkan manajemen laba yang terjadi dalam perusahaan.
Jika spread yang terjadi dalam perusahaan tinggi maka kemungkinan manajemen
laba yang terjadi dalam tubuh perusahaan semakin tinggi. Namun jika spread yang
terjadi rendah maka bisa menggambarkan manajemen laba yang terjadi dalam
perusahaan rendah (Wiryadi dan Sebrina, 2013).
10
Secara umum, dewan komisaris independen memiliki pengawasan yang lebih
baik terhadap manajer sehingga mampu mempengaruhi kemungkinan penyimpangan
yang dilakukan manajer. Hal ini sesuai dengan pendapat Jensen & Meckling (1976)
yang menyebutkan bahwa teori agensi mendukung pernyataan bahwa untuk
meningkatkan independensi dewan, maka dewan harus didominasi oleh pihak yang
berasal dari luar perusahaan (outsider). Beberapa pendapat menyatakan bahwa
direktur non-eksekutif diperlukan untuk mengontrol dan mengawasi perilaku
manajemen yang bertindak opportunistic.
11
Krisnadewi (2017) bahwa proporsi dewan komisaris independen berpengaruh negatif
pada manajemen laba.
Komite audit merupakan salah satu unsur kelembagaan dalam konsep Good
Corporate Governance yang diharapkan mampu memberikan kontribusi tinggi dalam
level penerapannya. Keberadaannya diharapkan mampu meningkatkan kualitas
pengawasan internal perusahaan, serta mampu mengoptimalkan mekanisme checks
and balances, yang pada akhirnya ditujukan untuk memberikan perlindungan yang
optimum kepada para pemegang saham dan stakeholder lainnya ((IKAI), 2010).
Seorang komite audit memainkan peran yang penting dalam mengawasi proses
pelaporan laporan keuangan perusahaan. Komite audit melakukan pertemuan rutin
dengan auditor eksternal dan manajer keuangan internal untuk me-review laporan
keuangan, proses audit dan kontrol akuntansi internal perusahaan Klein (2002) dalam
(Zuhri & Wibowo, 2011).
12
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Restuningdiah(2011) yang
menyebutkan bahwa komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen
laba.
13
2.3 Kerangka Konseptual
14
BAB III
METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian ini berada di Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada periode 2016 sampai dengan 2018.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada periode 2016 sampai dengan 2018.
3.3.2 Sampel
Sedangkan Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2016 sampai dengan 2018. Penelitian ini
menggunakan metode penyampelan non-probability secara purposive sampling dengan
kriteria sebagai berikut :
15
3.4 Jenis dan Sumber Data
3.4.1 Jenis Data
Penelitian ini menggunakan jenis data dokumen, yaitu data yang diperoleh dari
dokumen laporan keuangan perusahaan manufaktur yang telah dipublikasikan di Bursa
Efek Indonesia (BEI) pada periode 2016 sampai dengan 2018 dan juga laporan
pengauditan yang diperoleh dari website perusahaan.
Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder, karena menggunakan
data berupa dokumen laporan keuangan perusahaan manufaktur yang telah
dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2016 sampai dengan 2018.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi yang
dikumpulkan dalam bentuk dokumen-dokumen atau catatan laporan keuangan
perusahaan manufaktur yang telah dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
periode 2016 sampai dengan 2018.
Pada penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variable dependen (variable bebas) dan
variable independen (varaibel terikat).
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
independen atau variabel bebas. Variable dependen dalam penelitian ini adalah
manajemen laba atau earning management. Pengukuran manajemen laba dalam
penelitian ini adalah menggunakan diskresi akrual atau discretionary accrual untuk
menilai praktik manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan selain itu,
discretionary accrual juga sudah digunakan secara luas untuk menguji hipotesis..
16
merupakan kumpulan sejumlah dampak bersihatas kebijakan akuntansi yang merupakan
penentu pendapatan (Zuhri & Wibowo, 2011).
Kemudian menghitung nilai total accrual (TAC) yang diestimasi dengan persamaan
regresi berikut:
NDTACit=αi(1/TAit-1)+β1i(ΔREVit-ΔRECit)/TAit-1)+β2i(PPEit/TAit-1)+ε..(3)
Discretionary accrual (DTA) merupakan residual yang diperoleh dari estimasi total
accrual yang dihitung sebagai berikut:
Keterangan:
17
DTACit = Discretionary accrual perusahaan i pada periode t
Variabel independen atau variable bebas adalah variable yang mempengaruhi variable
dependen atau variable terikat. Variable independen dalam penelitian ini ada tiga, yang
pertama asimetri informasi, kedua proporsi dewan komisaris independen, dan yang
ketiga komite audit.
Keterangan :
Spread = Selisih harga ask (jual) dengan hargabid (beli) saham perusahaan
18
Bid price = harga bid (beli) terendah saham perusahaan
Komite audit dalam penelitian ini adalah efektifitas komite audit, yang
diukur berdasarkan banyaknya jumlah pertemuan yang dilakukan selama
setahun Davidson, Goodwin-Stewart, &Kent (2005) dalam Restuningdiah
(2011).
Untuk menguji hipotesis, teknik analisis data penelitian ini menggunakan regresi linier
berganda (multiplelinier regression). Regresi linier berganda digunakan karena dalam
penelitian ini terdapat variable bebas lebih dari satu variable. Persamaan analisis regresi
linier berganda dapat dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan:
ML = Manajemen Laba..
α = Konstanta (intercept)
X1 = Asimetri Informasi
19
X3 = Komite Audit
e = Error
20
3.7.1 Uji Statistik Deskriptif
19
yaitu adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam
model, maka penelitian ini menggunakan adjusted R2berkisar antara nol dan satu. Jika
nilai adjusted R2 semakin mendekati satu maka makin baik kemampuan model tersebut
dalam menjelaskan variabel dependen.
20
DAFTAR PUSTAKA
21
Perusahaan pada Manajemen Laba. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Bisnis, 11(2),
100. https://doi.org/10.24843/jiab.2016.v11.i02.p05
Muliati, N. K. (2011). Pengaruh Asimetri Informasi dan Ukuran Perusahaan terhadap
Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
Ni Ketut Muliati. (2011). Pengaruh Asimetri Informasi dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Praktek Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia (BEI). Thesis.
Palestin, H. S., Laba, T. M., Sefiana, E., Widyastuti, T. R. I., Bergstresser, D.,
Philippon, T., … Agustia, D. (2010). Analisis Pengaruh Reputasi Auditor, Proporsi
Dewan Komisaris Independen,Leverage, Kepemilikan Manajerial dan Proporsi
Komite Audit Independen Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi.
https://doi.org/10.9744/jak.15.1.27-42
Prastiti, A., & Meiranto, W. (2013). Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris Dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba. Journal of Accounting.
Rahmawati, Y. S. & N. Q. (2006). Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Praktek
Manajemen Laba pada Perusahaan Perbankan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek
Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang.
Restuningdiah, N. (2011). Komisaris Independen, Komite Audit, Internal Audit Dan
Risk Management Committee Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Keuangan Dan
Perbankan, 15(3), 351–362.
Setiawati, L., & Na’im, A. (2000). Manajemen Laba. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis
Indonesia.
Sulistyanto, S. (2008). Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris. Jakarta: Grasindo.
Wiryadi, A., & Sebrina, N. (2013). Pengaruh Asimetri Informasi, Kualitas Audit, dan
Struktur Kepemilikan terhadap Manajemen Laba. Jurnal Wahana Riset Akuntansi.
Zuhri, A. B., & Wibowo, T. J. W. P. (2011). Pengaruh Arus Kas Bebas Dan Komite
Audit Terhadap Manajemen Laba. Undip.
22