Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini, amalan-amalan dalam agama Islam di Indonesia banyak mengalami
percampuran dengan budaya Hindu-Budha. Hal ini menyebabkan melencengnya
amalan-amalan yang diajarkan Al-Qur’an dan perilaku Nabi Muhammad S.A.W yang
tertuang dalam hadist. Namun pada saat ini hadist-hadist yang adapun banyak yang
diragukan.
Muhammadiyah sebagai gerakan islam merumuskan gerakan pembaharuannya
dalam bentuk purifikasi dan dinamisasi. Purifikasi didasarkan pada sumsi bahwa
kemunduran umat islam terjadi karena umat islam tidak mengembangkan aqidah
islam yang benar, sehingga harus dilakukan purifikasi dalam bidang aqidah-ibadah
dengan teori “ segala sesuatu dalam ibadah madlah dilaksanakan bila ada perintah
dalam Al-Qur’an dan Hadist” sedangkan dinamisasi dilakukan dalam bidang
muamalah, dengan melakukan gerakan modernisasi sesuai dengan teori “ segala
sesuatu boleh dikerjakan selama tak ada larangan dala Al-qur’an dan Hadist”.
Muhammadiyah dalam gerakan pembaharuannya di lakukan bersamaan antara
gerakan purifikasi dengan gerakan muamalah. Purifikasi dalam bidang aqidah yang
dilakukan oleh muhammadiyah adalah aqidah yang memiliki keterkaitan dengan
aspek sosial kemasyarakatan.
Posisi Muhammadiyah dalam dinamika dan permasalahan kehidupan nasional,
global, dan dunia Islam sebagaimana digambarkan di atas dibingkai dan ditandai
dengan lima peran yang secara umum menggambarkan misi Persyarikatan. Kelima
peran tersebut adalah sebagai berikut: Pertama, Muhammadiyah sebagai gerakan
tajdid terus mendorong tumbuhnya gerakan pemurnian ajaran Islam dalam masalah
yang baku (al-tsawabit) dan pengembangan pemikiran dalam masalah-masalah
ijtihadiyah yang menitikberatkan aktivitasnya pada dakwah amar makruf nahi
munkar.    Kedua, Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dengan semangat tajdid
yang dimilikinya terus mendorong tumbuhnya pemikiran Islam secara sehat dalam
berbagai bidang kehidupan. Pengembangan pemikiran Islam yang berwatak tajdid
tersebut sebagai realisasi dari ikhtiar mewujudkan risalah Islam sebagai rahmatan lil-
alamin yang berguna dan fungsional bagi pemecahan permasalahan umat, bangsa,
negara, dan kemanusiaan dalam tataran peradaban global.Ketiga, sebagai salah satu
komponen bangsa, Muhammadiyah bertanggung jawab atas berbagai upaya untuk
tercapainya cita-cita bangsa dan Negara Indonesia, sebagaimana dituangkan dalam
Pembukaan Konstitusi Negara.  Keempat, sebagai warga Dunia Islam,
Muhammadiyah bertanggung jawab atas terwujudnya kemajuan umat Islam di segala
bidang kehidupan, bebas dari ketertinggalan, keterasingan, dan keteraniayaan dalam
percaturan dan peradaban global. Kelima, sebagai warga dunia, Muhammadiyah
senantiasa bertanggungjawab atas terciptanya tatanan dunia yang adil, sejahtera, dan
berperadaban tinggi sesuai dengan misi membawa pesan Islam sebagai rahmatan lil-
alamin.

1.2 Rumusan Masalah


Dari penulisan makalah ini, maka dapat dirumuskan suatu rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian tajrid dan tahdid?
2. Bagaimana watak Muhammadiyah sebagai gerakan tajrid dan tajdid?
3. Bagaimana model tajrid dan tajdid Muhammadiyah?
4. Bagaimana model keagamaan Muhammadiyah?
5. Apa makna gerakan keagamaan Muhammadiyah?

1.3 Tujuan
Tujuan umum dari penulisan makalah ini yaitu mahasiswa diharapkan sebagai
berikut:
1. Memahami pengertian tajrid dan tajdid
2. Memahami watak Muhammadiyah sebagai gerakan tajrid dan tajdid
3. Memahami model tajrid dan tajdid Muhammadiyah
4. Memahami model keagamaan Muhammadiyah
5. Memahami makna dari gerakan keagamaan Muhammadiyah

Tujan khusus dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Agama Islam dan Kemuhammadiyahan”.

Anda mungkin juga menyukai