Anda di halaman 1dari 2

B.

Maha Pemberi Rezeki (Ar-Razzaq)


1. Pengertian Ar-Razzaq
Imam Ghazali menjelaskan kata ar-Razzaq adalah Dia yang menciptakan rezeki dan
menciptakan yang memberi rezeki, serta Dia pula yang mengantarnya kepada mereka dan
menciptakan sebab-sebab sehingga mereka dapat menikmatinya.
ayat yang mengandung kata ar-Razzaq hanya ditemukan pada
Surah ad-Dzariyat [51]: 58:
       
^“Sesungguhnya Allah adalah Ar-Razzaq (Maha Pemberi Rezeki) yang memiliki
kekuatan yang kukuh”. (QS. ad-Dzariyat [51]: 58)
2. Teladan dari sifat Ar-Razzaq
a. Meyakini bahwa Allah menjamin rezeki setiap makhluk-Nya serta berusaha
mendapatkan rezeki . Allah Swt. berfirman:
           
     
“Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya
dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat
penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauḥal-Maḥfuẓ).
(QS. Hud [11]: 6)

b. Saling berbagi rezeki kepada makhluk lain. Allah Swt. berfirman:

    


“Kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka”(QS. Al-An’am
[6]: 151)

Allah Swt. berfirman:

  


    “Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebahagian
rezeki yang telah
kami berikan kepadamu”(QS. Al-Baqarah [2]: 254)

C. Maha Penguasa (Al-Malik)


1. Pengertian Al-Malik
mengandung arti kekuatan dan kesahihan. Imam al-Ghazali
menjelaskan arti al-Malik ialah Dia yang tidak butuh pada sesuatu dan Dia adalah yang
dibutuhkan. Allah berfirman:

            
“Maka Maha Tinggi Allah, raja yang sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia,
Tuhan (yang mempunyai) 'Arsy yang mulia.”(QS. al-Mu`minun [23]: 116)

2. Teladan dari nama baik Al-Malik


a. Meyakini bahwa Allah Maha Menguasai segala kekuasaan. Allah Swt. berfirman:
        
“Maka Mahasuci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segaa sesuatu dan
kepada-Nya kamu akan dikembalikan”. (QS. Yāsin [36]: 83)

b. Meminta izin kepada pemilik barang dan bertanggung jawab


Allah Swt. berfirman:

          
             
  

“Katakalah (Muhammad), ‘Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan


kekuasan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut
kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang
Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di
tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh Mahakuasa atas segala sesuatu”
(QS. Ali ‘Imran [3]: 26)

Anda mungkin juga menyukai