Anda di halaman 1dari 9

BAB VI ASMA’UL HUSNA

A. Pengertian Asmaul Husna


Kata asmaul husna berasal dari bahasa Arab ‫ السما َء أ‬yang berarti nama-nama, beberapa nama
dan ‫ الحسنى‬yang berarti yang baik, yang indah. Menurut istilah, asmaul husna berarti nama-nama yang
indah bagi Allah Swt. Asmaul Husna hanya pantas dimiliki Allah Swt, sesuai kebesaran dan
keagungan-Nya.walaupun ada manusia yang mempunyai nama seperti Asmaul Husna, tapi hal itu
hanyalah kesamaan nama saja. Asmaul Husna bagi Allah Swt. adalah sempurna, sedangkan nama-
nama tersebut yang dipakai manusia, harus diawali dengan ‘abdul, dengan harapan dapa meneladani
atau memiliki akhlak sebagaimana namanya, misalnya ‘Abdul Rahman, ‘Abdul Lathif dll. Allah
berfirman juga dalam Q.S Thaha: 8) “Allah, tiada Tuhan selain Dia, bagi-Nya nama-nama Terbaik.”
Dalam haditsnya Rasulullah bersabda : " Sungguh Allah mempunya 99 nama, 100 kurang satu, barang
siapa menghafalnya, maka ia akan masuk surga”. (H.R Bukhari dan Muslim).
Di antara 99 asmaul Husna, kita akan mengkaji 10 nama dari asmaul Husna, yaitu: al- ‘Aziiz,,
al-Bashiith, al-Ghaniyy, ar- Ra’uuf, , al-Barr, al- Fattaah, al-‘Adl, , al-Hayyu, alQayyuum, al-Lathiiif.

1. AL’AZIIZ
Al-Aziz adalah nama Allah yang menunjuk pada pengertian kekuatan, hegemoni,
ketinggian, dan mengendalikan. Al’Aziz juga merupakan nama Allah yang menunjukkan
keperkasaan Allah SWT. KeperkasaanNya tidaklah mampu diukur oleh manusia ataupun
makhluk lainnya. Allah berfirman dalam Q.S Yasin ayat 1 s.d 5 yang menunjukkan bahwa
diriNya yang memiliki Keperkasaan dan kasih sayang. Yaitu: Yang artinya: “Wahai Yasiin
(Muhammad), Demi alQur’an yang penuh hikmah, sesungguhnya engkau sungguh adalah
termasuk para rasul. Yang berada di atas jalan yang lurus.Yang diturunkan oleh Allah Yang
Maha Perkasa dan Bijaksana”.

2. Al-BASITH artinya Maha Melapangkan rizki


nikmat dan rahmat Allah Swt disebut Al-Basith yang artinya Allah Maha Melapangkan
Rezeki. Allah Swt dengan mudah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba yang
dikehendaki-Nya. Tidak jarang, bahkan terlalu sering Allah Swt memberikan rezeki lebih
banyak dari pada apa yang hamba-hamba-Nya butuhkan. Firman Allah dalam Q.S Asy-
Syuro:27 : ٌYang Artinya: "Dan jikalau Allah melapangkan rezki kepada hamba-hamba-Nya
tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang
dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-
hamba-Nya lagi Maha Melihat". (Q.S Asy-Syuro:27).

3. AL-GHANIYY artinya Maha Kaya


Allah Swt. Zat yang Maha Kaya berate kekayaan-Nya tidak terbatas, tidak memerlukan
apapun dan siapapun, bahkan yang selain Dia sangat berhajat kepada-Nya. Apabila semua
makhluk Allah Swt. yang Dia ciptakan, secara kompak mentaati segala aturan dan perintah-
Nya, tidak akan menambah nilai dan jumlah kekayaan-Nya, Sebaliknya apabila semua
makhlu ini segala aturan dan perintah-Nya tidak akan mengurangi nilai dan martabat-Nya.
Sebagaimana Firman Allah Swt berikut yang Artinya : “Ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya
lagi Maha Terpuji.” (QS. Al-Baqarah : 267)

4. AR-RAUF artinya Maha Pengasih


Allah Swt disebut Ar-Ra’uf yang berarti Allah adalah Dzat Yang Maha Belas Kasihan.
Dalam hal ini belas kasih yang terjadi antara sesama manusia atau terhadap makhluk ciptaan
Allah Swt yang lain berbeda jauh dengan belas kasih yang senantiasa diperlihatkan Allah Swt
kepada sesama ciptaan-Nya. Karena Allah Swt Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada
seluruh makhluk-Nya tanpa kecuali.Firman Allah Swt dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah
ayat 143 Artinya : “ ... dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.” (QS. AlBaqarah:143)

5. AL-BARR artinya Maha Baik Dialah Allah


Tuhan Yang Maha Dermawan, Yang Maha melimpahkan kebaikan. Dan Dialah Allah
menganugerahkan aneka anugerah untuk kemaslahatan makhluk-Nya, anugerah yang sangat
luas dan tidak terhingga. Walaupun terhadap manusia yang durhaka kepada-Nya, namun Dia
tetap melimpahkan kebaikan-Nya kepada mereka. Firman Allah Swt Artinya : ”
Sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dia-lah yang melimpahkan
kebaikan lagi Maha Penyayang.” (QS. 52 Ath-Thuur 28)

6. Al-FATTAH artinya Maha Membuka


Memenangkan Allah Swt Maha Pembuka pintu Rahmat kepada semua Makhluk-Nya. Dia
jugalah Sang Pembuka dan Pemberi jalan keluar terhadap masalah-masalah kehidupan
makhluk-Nya. Ada beberapa hal yang sulit diatasi oleh kita, seperti kekayaan yang tidak kita
miliki, hati yang terkungkung oleh kesedihan, dan persoalan-persoalan yang sulit untuk
diselesaikan. Allah Swt. Al-Fattah yang membuka semuanya itu. Jika Allah Swt tidak
membukakan pintu rahmat-Nya, maka tidak ada satupun kekuatan yang dapat membukanya.
Allah Swt disebut Al-Fattah yaitu Allah Swt adalah Maha Membuka akan pintu. Allah Swt.
berfirman yang Artinya : “Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat,
maka tidak ada seorang pun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah
maka tidak seorang pun yang sanggup untuk.

7. Al-‘ADL artinya Maha Adil


artinya adalah bahwa Allah itu Maha Adil. Allah akan berbuat adil dalam pelaksanaan
hukum-hukumNya, baik yang ada di dunia ini, terlebih lagi nanti di Akhirat. Keadilan Allah
Swt tidak hanya berkaitan dengan hukum, moral, dan peraturan sosialkemanusiaan, atau
masalah-masalah keagamaan saja. Tetapi, keadilan Allah Swt. Berlaku juga dalam
menciptakan alam raya lahiriah ini. Nabi Muhammad Saw bersabda:” Dengan keadilan,
langit dan bumi ditegakkan”. Artinya tanpa keadilan, ekosistem alam semesta ini tidak akan
tegak atau malah memberi atau tidak memberi sama sekali. Jadi, alam raya ini ada karena
keadilan dan sistem yang berlaku di dalamnya juga dengan adil atau seimbang. Firman Allah
Swt yang Artinya: ”Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar
zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan
memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.” (Q.S. An Nisaa’ 40).

8. AL-HAYYU artinya Maha Hidup


Allah Swt. tidak sama dengan makhluk-makhlukNya. Kalau segala makhluk hidup yang Dia
ciptakan-Nya ini ternyata memerlukan antara satu dengan lainnya, maka hal itu pasti tidak
akan terjadi pada Zat Allah Al Hayyu. Allah Swt. berfirman yang Artinya : “Dan Allah
menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan)
bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran). (QS. An –Nahl :65)

9. ALQAYYUM: Maha Berdiri Mengurusi Makhluk.


Alqayyum adalah salah satu dari asmaul Husna. AlQayyum artinya Maha (cermat) Berdiri
dalam Mengurusi hamba-hambaNya. Allah berfirman dalam ayat Kursi (alBaqarah: 255),
bahwa Allah tak tersentuh oleh rasa kantuk sedikitpun, tidak juga tersentuh oleh tidur. Hal ini
disebabkan karena Allahlah yang Maha Suci dari sifat-sifat kekurangan yang hanya dialami
oleh makhlukNya. Yang Artinya :“Allah, tiada Tuhan selain Dia, yang Maha Hidup dan
Maha Mengurusi. Dia tak tersentuh oleh rasa kantuk dan tidur (Al-Baqarah: 255).

10. AL-LATIIF artinya Maha Lembut/Halus


Secara istilah Allah memiliki cinta kasih yang sangat halus pada pemberian rizki dan nikmat
kepada hamba-Nya, atau dalam melaksanakan hokum-hukum dan keadilan. Allah berfirman
sebagai berikut Yang Artinya : “ Allah Maha lembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia
memberi rezki kepada yang di kehendaki-Nya dan Dialah yang Maha kuat lagi Maha
Perkasa.” (QS. As-Syura : 19)

PERILAKU ORANG YANG MENGAMALKAN 10 ASMA’UL HUSNA


1. Al-‘Aziiz (‘Azza) yang artinya Maha Perkasa
a. Tunduk dan patuh terhadap ketentuan Allah Swt. Yang berlaku atas dirinya.
b. Rela menerima ketentuan Allah Swt. Dengan ketulusan hati.
c. Tidak menggerutu/mengeluh.
d. Tidak menyesali nasib diri sendiri.
e. Memiliki cita-cita yang tinggi dan yakin dapat meraih cita-cita tersebut.

2. Al-Bashiith artinya Maha Melapangkan rizki, nikmat dan rahmat


a. Bersikap qanaah terhadap nasib dirinya sendiri.
b. Membantu tetangga atau orang lain yang kesusahan.
c. Tidak mengangan-angan anugerah Allah yang diberikan kepada orang lain.
d. Selalu berserah diri kepada Allah Swt. Dalam keadaan senang maupun susah
e. Senantiasa menyadari bahwa Allah-lah yang mengatur rezeki manusia.
3. Al-Ghaniyy artinya Maha Kaya

a. Merasa cukup dan penuh kesyukuran terhadap segala karunia Allah Swt.
b. Menghindarkan sifat rakus terhadap urusan duniawi
c. Memanfaatkan karunia Allah Swt. untuk semakin taat kepada Allah Swt.
d. Senang berbagi terhadap sesama yang membutuhkan

4. Ar- Ra’uuf artinya maha Pengasih


a. Saling kasih mengasihi antar sesama makhluk Allah Swt
b. Pandai- pandai mensyukuri nikmat dan karunia Allah yang diterima dengan cara memanfaatkan
nikmat tersebut sesuai petunjuk Islam.
c. Selalu menjalani hubungan silaturrahim dengan keluarga dan sesama muslim.
d. Tidak mencurahkan kasih sayang kepada musuh-musuh Allah.
e. Tidak saling iri hati.

5. Al-Barr artinya Maha Baik


a. Gemar mendermawankan sebagian harta yang dimiliki
b. Untuk menyantuni kaum duafa ( fakir, miskin, anak yatim, maupun janda)
c. Berbuat baik kepada kedua orang tua.
d. Memberikan apa yang dapat diberikan guna berbagai rasa kepada orang lain.
e. Menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

6. Al- Fattaah artinya Maha Membuka, Memenangkan


a. Selalu bertawakal kepada Allah Swt
b. Selalu tunduk dan patuh kepada agama Allah Swt
c. Membuka pintu kebaikan dan menutup pintu kejahatan
d. Bersyukur atas rahmat Allah Swt yang diberikan kepada kita.
e. Memutuskan perkara secara adil sesuai hukum yang berlaku
7. Al-‘Adl artinya Maha Adil
a. Berlaku jujur dan berkata benar. Apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan.Berlaku adil baik
kepada diri sendiri, keluarga, maupun kepada orang lain.
b. Menerapkan peraturan / hukum yang berlaku dengan baik, tidak diselewengkan.
c. Berbicara dengan penuh keadilan walaupun itu menyakitkan.

8. Al-Hayyu artinya Maha Hidup


a. Berusaha menghidupkan hatinya yang masih dipengaruhi nafsu setan
b. Menggunakan waktu hidup sebaik mungkin dalam beribadah dan beramal shaleh dengan ikhlas
semata-mata karena Allah Swt.
c. Menghiasi hatinya dengan akhlak karimah

9. Al-Qayyuum artinya Maha Berdiri Sendiri


a. Mengakui kebesaran Allah Swt. Sebagai pengatur alam
b. Semesta dengan sikap tawadhuk kepada-Nya.
c. Istiqamah dalam beribadah kepada Allah.
d. Hanya mengharapkan pemberian Allah dalam memenuhi kebutuhan hidup tidak berpaling kepada
selain Allah.
e. Mengandalkan kemampuan diri sendiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
f. Menaruh perhatian kepada orang lain, sedapat mungkin membantu mereka berupa material ataupun
spiritual.

10. Al-Lathiiif artinya Maha Lembut/Halus


a. Memiliki hati yang sensitif dan lembut terhadap sesama orang Islam
b. Memiliki kepekaan sosial yang mampu menyentuh hati sesama orang Islam
c. Memiliki sifat sabar terhadap cobaan/musibah yang menimpa
d. Memandang bahwa hidup di dunia singkat, maka perlu kesadaran untuk beramal baik sebanyak-
banyaknya
Kalimat hamdalah oleh Nabi SAW adalah
‫هَ ُد َأ َّن‬Z‫ َوَأ ْش‬, ُ ‫هَ ِإاَّل هَّللَا‬Zَ‫هَ ُد َأ ْن اَل ِإل‬Z‫ َوَأ ْش‬, ُ‫ه‬Zَ‫ َّل ل‬Z‫ض‬
ِ ‫ ِد ِه هَّللَا ُ فَاَل ُم‬Z‫ َم ْن يَ ْه‬, ‫ُور َأ ْنفُ ِسنَا‬
ِ ‫ َونَعُو ُذ بِاَهَّلل ِ ِم ْن ُشر‬, ُ‫ َونَ ْستَ ْغفِ ُره‬, ُ‫ َونَ ْستَ ِعينُه‬, ُ‫ نَحْ َم ُده‬, ِ ‫ِإ َّن اَ ْل َح ْم َد هَّلِل‬
ُ‫ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُولُه‬
Berdasarkan hadits dari Ibnu Masúd berikut ini:
ِ ‫ر‬Z ‫ذ ِباَهَّلل ِ ِم ْن ُش‬Zُ ‫و‬ZZ‫ َونَ ُع‬, ُ‫تَ ْغفِ ُره‬Z ‫ َون َْس‬, ُ‫ َونَ ْستَ ِعينُه‬, ُ‫ نَحْ َم ُده‬, ِ ‫"ِإ َّن اَ ْل َح ْم َد هَّلِل‬: ‫ عَلَّ َمنَا َرسُو ُل هَّللَا ِ ( اَلتَّ َشهُّ َد فِي اَ ْل َحا َج ِة‬: ‫َوع َْن َع ْب ِد هَّللَا ِ ب ِْن َم ْسعُو ٍد ( قَا َل‬
‫ُور‬
‫ت‬ٍ ‫ث آيَا‬ َ ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُولُهُ َويَ ْق َرُأ ثَاَل‬, ُ ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ ْن اَل ِإلَهَ ِإاَّل هَّللَا‬, ُ‫ض َّل لَه‬ ِ ‫ َم ْن يَ ْه ِد ِه هَّللَا ُ فَاَل ُم‬, ‫"َأ ْنفُ ِسنَا‬.

Khutbah Jumat Singkat


Khutbah pertama

‫ت َأعْ َمالِ َنا َمنْ َي ْه ِد ِه هللاُ َفالَ مُضِ ّل لَ ُه َو َمنْ يُضْ لِ ْل‬
ِ ‫شر ُْو ِر َأ ْنفُسِ َنا َو َس ّيَئ ا‬ ِ ‫ه َو َنسْ َت ْغفِ ُرهُ َو َنع ُْو ُذ ِبا‬Dُ ‫هلل َنحْ َم ُدهُ َو َنسْ َت ِع ْي ُن‬
ُ ْ‫هلل مِن‬ ِ ِ ‫ِإنّ ْال َح ْم َد‬
‫ِي لَ ُه‬
َ ‫َفالَ َهاد‬

َ ‫ َو َوص َّۡی َنا ٱِإۡلن َس ٰـ َن ِب ٰ َولِد َۡی ِه َح َملَ ۡت ُه ُأ ُّمهُۥ َو ۡه ًنا َعلَ ٰى َو ۡه ٍن َو ِف‬: ‫الحمد هلل رب العالمين القائل‬
ۡ ‫ص ٰـلُهُۥ فِی َعا َم ۡی ِن َأ ِن‬
‫ٱش ُك ۡر لِی‬
‫ك ِإلَیَّ ۡٱلمَصِ ی ُر‬
َ ‫َول ٰ َِولِد َۡی‬

‫َأ ْش َه ُد َأنْ الَ ِإل َه ِإالّ هللاُ َوَأ ْش َه ُد َأنّ م َُح ّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه‬

َ ‫صالَةُ َوال َّسالَ ُم َعلَى َأ ْش َرافِ اَأل ْن ِب َيا ِء َوالمرْ َسلِي َْن َن ِب ِّي َنا م َُح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو‬
‫صحْ ِب ِه َأجْ َم ِعي َْن‬ َّ ‫َوال‬

ّ ‫أما بع ُد فيا عباد هللا أوصيكم وإيّاي نفسي بتقوى هللا‬.


‫حق تقاته فقد فاز المتقون‬

Amma ba’du …

Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang insyaAllah selalu berada dalam naungan rahmat
Allah SWT

Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan kita karunia iman dan Islam; nikmat yang teramat besar yang Allah
karuniakan kepada hamba-Nya. Semoga kita selalu mendapatkan hidayah-Nya
serta berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita.

Sebuah pujian yang hanya layak dimiliki oleh Allah. Alhamdu lillah; segala puji hanya
milik Allah. Tidak pantas bagi manusia untuk mengharapkan pujian, tidak pantas
bagi manusia untuk merasa berjasa, karena sejatinya segala pujian hanya milik-Nya
semata.

Dan khotib mengajak dirinya sendiri serta jamaah sekalian untuk terus menguatkan
ketaqwaan kepada Allah SWT.

َ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َح َّق ُت َقا ِت ِه َواَل َتمُو ُتنَّ ِإاَّل َوَأ ْن ُت ْم مُسْ لِم‬
‫ُون‬ َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar


takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan
beragama Islam.” (Al-Quran, Surat Ali Imran, ayat 102)

Dan tentunya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya.
Sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT

Dalam khutbah Jumat yang singkat ini, mari kita merenung sejenak sejauh mana kita
telah berbakti kepada orang tua kita, khususnya ibu kita.

Kehadiran kita di dunia ini, tidak dapat kita pungkiri, adalah dengan sebuah
pengorbanan yang sangat besar dari ibu kita. Dalam Al-Quran, Allah SWT
menggambarkan dalam surat Luqman ayat 14:

َ ۗ ‫ْن اَ ِن ا ْش ُكرْ لِيْ َول َِوالِ َد ْي‬


‫ك ِالَيَّ ْالمَصِ ْي ُر‬ َ ِ‫ان ِب َوالِ َد ْي ۚ ِه َح َملَ ْت ُه اُم ُّٗه َوهْ ًنا َع ٰلى َوهْ ٍن وَّ ف‬
ِ ‫صالُ ٗه فِيْ َعا َمي‬ َ ‫ص ْي َنا ااْل ِ ْن َس‬
َّ ‫َو َو‬

Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang
tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan
kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT,

Dalam kesempatan khutbah Jumat ini, kita akan melihat tiga peristiwa dari sekian
banyak peristiwa, yang menunjukkan betapa besar perhatian Islam terhadap ibu.

Yang pertama; adalah peristiwa saat Nabi Isa A.S. berbicara saat masih bayi.

Sungguh adalah sebuah peristiwa yang sangat besar saat Allah menciptakan Nabi
Isa A.S. tanpa seorang ayah, untuk menunjukkan kebesaran Allah SWT.

Namun kelahiran Nabi Isa A.S. sempat mendatangkan tuduhan keji kepada Maryam.
Digambarkan dalam surat Maryam ayat 27-28, yang artinya:

Kemudian dia (Maryam) membawa dia (bayi itu) kepada kaumnya dengan
menggendongnya. Mereka (kaumnya) berkata, “Wahai Maryam! Sungguh, engkau
telah membawa sesuatu yang sangat mungkar.

Wahai saudara perempuan Harun (Maryam)! Ayahmu bukan seorang yang buruk
perangai dan ibumu bukan seorang perempuan pezina.”

Lalu apa yang dilakukan oleh siti Maryam? Ia menunjuk Nabi Isa A.S. yang kala itu
masih bayi. Lalu Nabi Isa A.S. berkata, yang terekam dalam surat Maryam ayat 30-
32
‫هّٰللا‬
َ ‫ۙ َقا َل ِا ِّنيْ َع ْب ُد ِ ٰۗا ٰتن َِي ْالك ِٰت‬
‫ب َو َج َعلَنِيْ َن ِب ًّيا‬

َّ ‫صنِيْ ِبالص َّٰلو ِة َو‬


ُ ‫الز ٰكو ِة َما ُد ْم‬
‫ت َح ًّيا‬ ُ ۖ ‫ۖ وَّ َج َعلَنِيْ م ُٰب َر ًكا اَي َْن َما ُك ْن‬
ٰ ‫ت َواَ ْو‬

‫وَّ بَرًّ ۢا ِب َوالِ َدتِيْ َولَ ْم َيجْ َع ْلنِيْ َجبَّارً ا َشقِ ًّيا‬

Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan
Dia menjadikan aku seorang Nabi.
Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia
memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama
aku hidup;

dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong
lagi celaka.

Mari kita garis bawahi bahwa dalam peristiwa yang luar biasa tersebut, Allah
menggerakkan lisan Nabi Isa A.S. untuk mendeskripsikan dirinya sebagai orang
yang berbakti kepada ibuku. Dan penjelasan ini datang setelah penjelasan bahwa
beliau adalah orang yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat.

Dari peristiwa tersebut, jelas bahwa berbakti kepada ibu adalah bukti dari kemuliaan
seseorang dan keimanannya kepada Allah SWT.

Peristiwa yang kedua; saat Nabi Ismail A.S. ditinggal bersama ibunya di padang
tandus.

Atas perintah Allah SWT, Nabi Ibrahim A.S. harus meninggalkan Nabi Ismail A.S.
yang masih bayi bersama ibunya, siti Hajar di Mekkah yang saat itu begitu tandus.

Siti Hajar bertanya kepada Nabi Ibrahim, “Apakah ini adalah perintah Allah?” Ketika
Nabi Ibrahim A.S. mengiyakan, maka siti Hajar menerima perintah tersebut dengan
pasrah.

Dalam suasana haus dan terik, siti Hajar lalu berusaha mencari air dari Shafa ke
Marwa, hingga 7 kali ulang-alik. Dan Alhamdulillah, dengan pertolongan Allah,
akhirnya air Zamzam muncul di tanah dekat kaki Nabi Ismail.

Yang luar biasa adalah, peristiwa seorang ibu ini, yang berusaha untuk mencari air
untuk putranya, diabadikan oleh Allah SWT sebagai salah satu ritual dalam ibadah
Haji yang disebut sa’i.

Maka siapapun yang telah menunaikan ibadah umrah dan haji selayaknya selalu
ingat kebesaran Allah dan kasih sayangnya pada Ibu dan anaknya, serta
menghayati betapa besar perjuangan seorang ibu.

Peristiwa yang ketiga adalah: saat Ibu Nabi Musa A.S. mendapat Ilham dari Allah
SWT

Saat Fir’aun sedang mencanangkan untuk menghabisi seluruh anak laki-laki di


negerinya, ibu Nabi Musa A.S. teramat sedih dan khawatir bahwa putranya akan
turut dihabisi.

Namun dengan kekuasaan Allah, Allah memberikan ilham kepada Ibu nabi Musa
A.S.

ِ ‫َواَ ْو َح ْي َنآ ا ٰ ِٓلى ا ُ ِّم م ُْو ٰ ٓسى اَنْ اَرْ ضِ ِع ْي ۚ ِه َف ِا َذا ِخ ْف‬
‫ت َعلَ ْي ِه َفا َ ْلقِ ْي ِه فِى ْال َي ِّم َواَل َت َخافِيْ َواَل َتحْ َزنِيْ ۚ ِا َّنا َر ۤاد ُّْوهُ ِالَيْكِ َو َجاعِ لُ ْوهُ م َِن‬
‫ْالمُرْ َسلِي َْن‬
Dan Kami ilhamkan kepada ibunya Musa, “Susuilah dia (Musa), dan apabila engkau
khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah engkau
takut dan jangan (pula) bersedih hati, sesungguhnya Kami akan mengembalikannya
kepadamu, dan menjadikannya salah seorang rasul.” (Al-Quran, Surat Al-Qasas
ayat 7)

Akhirnya Nabi Musa A.S. dihanyutkan ke sungai Nil, lalu ia ditemukan oleh istri
Fira’un. Dan karena bayi tersebut tidak mau menyusui kepada siapapun, akhirnya
Allah mengembalikan bayi tersebut ke pangkuan ibunya untuk disusui oleh ibunya.

Kita lihat betapa sentral peranan Ibu dari Nabi Musa A.S. dalam peristiwa di atas.
Bahkan hingga Allah memberikan ilham padanya.

Semua peristiwa di atas sangat jelas menunjukkan betapa besar perhatian Islam
kepada seorang Ibu.

Ibu, begitu mulia kedudukannya, lebih berharga dari berlian. Dan dalam tingginya
derajatnya itu, cinta Ibu pada kita, sungguh tak bertepi.

Demikianlah khutbah pertama ini. Semoga Allah selalu memberi kita taufiq dan
hidayah-Nya.

‫َأ‬
ِ ‫قُ ْو ُل َق ْولِي َه َذا َواسْ َت ْغفِ ُر هللاَ لِي َولَ ُك ْم َولِ َس‬
َ ‫اِئر المُسْ لِ ِمي َْن ِإ َّن ُه ه َُو ال َس ِم ْي ُع‬
‫العلِ ْي ُم‬

Khutbah Kedua

‫وأشهد أن ال إله إال هللا وحده ال شريك‬ ،‫ نبينا محمد و آله وصحبه ومن وااله‬،‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا‬
‫وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسول ُه‬ ،‫له‬

‫اَمَّا َبعْ ُد‬

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah,

Dalam khutbah pertama tadi, dari tiga peristiwa tadi, sangat jelaslah betapa
kedudukan Ibu sangatlah tinggi dan menghormatinya adalah bukti keimanan kita dan
tanda akan kemuliaan seseorang. Tentunya masih banyak lagi peristiwa agung
lainnya dalam sejarah Islam yang menunjukkan keutamaan seorang ibu.

Dan mari kita ingat Hadits Rasulullah SAW

َ ‫اك َأ ْد َن‬
 ‫اك‬ َ ‫ُوك ُث َّم َأ ْد َن‬ َ ‫ُّك ُث َّم ُأ ُّم‬
َ ‫ك ُث َّم َأب‬ َ ‫ُّك ُث َّم ُأم‬
َ ‫ َقا َل َقا َل َر ُج ٌل َيا َرسُو َل هَّللا ِ َمنْ َأ َح ُّق ِبحُسْ ِن الصُّحْ َب ِة َقا َل “ ُأم‬،‫َعنْ َأ ِبي ه َُري َْر َة‬
.”

Dalam Kitab Sahih Muslim, diriwayatkan oleh Abu Hurairah, seorang sahabat
bertanya kepada Rasulullah SAW, siapa yang paling berhak untuk aku berbakti?
Rasulullah SAW berkata; Ibumu, lalu ibumu, lalu ibumu, lalu ayahmu, lalu orang-
orang yang terdekat denganmu.”
‫‪Maka, luangkanlah waktu untuk berbakti kepada ibumu. Bahkan, jadikanlah itu‬‬
‫‪menjadi prioritas waktumu. Jadikanlah berbakti kepada ibu sebagai kesempatan‬‬
‫‪untuk meraih ridho-Nya dan mendapatkan keutamaan pahalanya.‬‬

‫الطا َع ِة َو ُحض ُْو ِر ْال ُجم َْع ِة َو ْال َج َم َ‬


‫اعةِ‪.‬‬ ‫لى َّ‬ ‫ِش َما َظ َه َر منها َو َما َب َطنْ ‪َ .‬و َحاف ُ‬
‫ِظ ْوا َع َ‬ ‫الى‪َ .‬و َذر ْ‬
‫ُوال َف َواح َ‬ ‫َف َيااَ ُّي َهاال َّناسُ !! ِا َّتقُوا َ‬
‫هللا َت َع َ‬
‫ً‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫الى َول ْم َيز ْل قاِئال َعلِ ْيمًا‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬
‫َواعْ لَم ُْوا اَنَّ هللاَ اَ َم َر ُك ْم ِب مْ ٍر َب َد فِ ْي ِه ِبنفسِ هِ‪َ .‬وثنى ِب َمالِئك ِة قدسِ هِ‪ .‬فقا َل ت َع َ‬

‫صلُّ ْوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّم ُْوا َتسْ لِ ْيمًا‬


‫لى ال َّن ِبىْ َيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن آ َم ُن ْوا َ‬
‫صلُّ ْو َن َع َ‬
‫اِنَّ هللاَ َو َمالَِئ َك َت ُ‪D‬ه ُي َ‬

‫اركْ َعلَى م َُح َّم ٍد‬ ‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إ َّن َ‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‪َ D.‬و َب ِ‬ ‫ْت َعلَى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َعلَى ِ‬ ‫صلَّي َ‬ ‫ص ِّل َعلَى م َُح َّم ٍد َو َعلَى ِ‬
‫آل م َُح َّم ٍد َك َما َ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬
‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إ َّن َ‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬ ‫ار ْك َ‬
‫ت َعلَى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َعلَى ِ‬ ‫َو َعلَى ِ‬
‫آل م َُح َّم ٍد َك َما َب َ‬

‫ك َس ِم ْي ٌع َق ِريْبٌ ُم ِجيْبُ الدَّعْ َو ِة‬ ‫ت اَألحْ َيا ِء ِم ْن ُه ْم َواَأل ْم َوا ِ‬


‫ت ِإ َّن َ‬ ‫اغفِرْ ل ِْلمُسْ لِ ِمي َْن َوالمسْ لِ َما ِ‬
‫ت َوالمْؤ ِم ِني َْن َوالمْؤ ِم َنا ِ‬ ‫الل ُه َّم ْ‬

‫ك َأ ْن َ‬
‫ت ْال َوهَّابُ‬ ‫َر َّب َنا اَل ُت ِز ْغ قُلُو َب َنا َبعْ َد ِإ ْذ َه َد ْي َت َنا َو َهبْ َل َنا مِنْ لَ ُد ْن َ‬
‫ك َرحْ َم ًة ِإ َّن َ‬

‫اللَّ ُه َّم ِإ َّنا َنسْ َألُ َ‬


‫ك ال ُه َدى َوال ُّت َقى َوال َع َف َ‬
‫اف َوال ِغ َنى‬

‫َربنا َأ ْدخ ِْلنا م ُْد َخ َل صِ ْد ٍق َوَأ ْخ ِرجْ نا م ُْخ َر َج صِ ْد ٍق َواجْ َع ْل لنا مِنْ لَ ُد ْن َ‬
‫ك س ُْل َطا ًنا َنصِ يرً ا‬

‫ُأل‬
‫ُور ُكلِّ َها َوَأ ِجرْ َنا مِنْ خ ِْز ِ‬
‫ى ال ُّد ْن َيا َو َع َذا ِ‬
‫ب اآلخ َِر ِة‬ ‫َأ‬
‫اللَّ ُه َّم حْ سِ نْ َعاقِ َب َت َنا فِى ا م ِ‬

‫َر َّب َنا َهبْ لَ َنا مِنْ َأ ْز َوا ِج َنا َو ُذرِّ يَّا ِت َنا قُرَّ َة َأعْ ي ٍُن َواجْ َع ْل َنا ل ِْل ُم َّتق َ‬
‫ِين ِإ َمامًا‬

‫َر َّب َنا آ ِت َنا فِي ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي اآْل خ َِر ِة َح َس َن ًة َوقِ َنا َع َذ َ‬
‫اب ال َّن ِ‬
‫ار‬

‫ك َربِّ ْالع َِّز ِة َعمَّا يَصِ فُ ْو َن‪َ .‬و َسالَ ٌم َعلَى ْالمُرْ َسلِي َْن‪.‬‬ ‫صحْ ِب ِه َأجْ َم ِعي َْن‪ُ .‬سب َْح َ‬
‫ان َر ِّب َ‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َ‬ ‫َو َ‬
‫َ‪.‬و ْال َح ْم ُد هّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن‬

‫عباد هللا‪ ،‬إن هللا يأمر بالعدل واإلحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفخشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون‪.‬‬
‫‪.‬فاذكروا هللا العظيم يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم وادعوه يستجب لكم ولذكر هللا أكبر‬

‫أقم الصالة‬

‫‪Demikian Khutbah Jumat singkat ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.‬‬

‫‪Inti dari Khutbah Jumat Singkat ini adalah mengajak kita untuk berbakti kepada ibu‬‬
‫‪kita, dan memprioritaskan waktu kita untuk berbakti pada ibu kita.‬‬

‫صلِّ َعلَى النبي الكريم محمد صلى هللا عليه وسلم و‪Bacaan shalawat bisa bermacam-macam antara lain sbb:‬‬ ‫اللَّهُ َّم َ‬
‫صلِّ َعلى اشراف االنبياء والمرسلين محم‪ZZ‬د ص‪ZZ‬لى هللا علي‪ZZ‬ه وس‪ZZ‬لم و على ال‪ZZ‬ه واص‪ZZ‬حابه ومن‬ ‫َ‬ ‫َّ‬
‫على اله واصحابه ومن تبعه الى يوم الديناللهُ َّم َ‬
‫صلَّيْتَ َعلَى ِإ ْب َرا ِهي َم َو َعلَى ِ‬
‫آل ِإ ْب َرا ِهي َم‬ ‫تبعه الى يوم الديناللَّهُ َّم َ‬
‫صلِّ َعلَى ُم َح َّم ٍد ‪َ ،‬و َعلَى ِ‬
‫آل ُم َح َّم ٍد ‪َ ،‬ك َما َ‬

Anda mungkin juga menyukai