Anda di halaman 1dari 36

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

PERENCANAAN DAN PERSIAPAN PENGADAAN


PEKERJAAN KONSTRUKSI TERINTEGRASI RANCANG DAN
BANGUN (DESIGN AND BUILD)
PERATURAN MENTERI PUPR 1/2020 TENTANG
STANDAR DAN PEDOMAN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
TERINTEGRASI RANCANG BANGUN MELALUI PENYEDIA

PERENCANAAN PENGADAAN
PEKERJAAN DB
PERENCANAAN PENGADAAN

Disusun oleh PPK Ditetapkan oleh PA

PERLEM LKPP 7/2018:


Perencanaan Pengadaan adalah proses perumusan kegiatan yang
dimulai dari identifikasi kebutuhan, penetapan barang/jasa, cara
Pengadaan Barang/Jasa, jadwal Pengadaan Barang/Jasa, anggaran
Pengadaan Barang/Jasa.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


33
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
PENGADAAN BARANG/JASA TERINTEGRASI
PERPRES 16/2018 UU 2/2017

(1) Pengadaan Barang/Jasa dalam Peraturan


Presiden ini meliputi:
a. Barang; Layanan usaha yang dapat diberikan oleh
b. Pekerjaan Konstruksi; Pekerjaan Konstruksi terintegrasi meliputi:
c. Jasa Konsultansi; dan a. rancang bangun; dan
d. Jasa Lainnya. b. perekayasaan, pengadaan, dan
(2) Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana pelaksanaan.
dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan
secara terintegrasi.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


44
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PEKERJAAN
TERINTEGRASI

PERLEM LKPP 7/2018:


Identifikasi kebutuhan pekerjaan terintegrasi dilakukan dengan memperhatikan
beberapa hal, terdiri atas:
a. menentukan jenis pengadaan yang akan dilaksanakan melalui pekerjaan
terintegrasi;
b. menentukan pekerjaan terintegrasi berdasarkan jenis,fungsi/manfaat,
target/sasaran yang akan dicapai;
c. waktu penyelesaian pekerjaan terintegrasi, sehingga dapat segera
dimanfaatkan sesuai dengan rencana;
d. penggunaan barang/material berasal dari dalam negeri atau luar negeri;
dan/atau
e. persentase bagian/komponen dalam negeri terhadap keseluruhan pekerjaan.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


55
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
IDENTIFIKASI: MENENTUKAN JENIS PENGADAAN

Barang
Penetapan jenis Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
Barang/Jasa berupa: Jasa konsultansi
Jasa Lainnya

Penetapan jenis Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi dengan


Pekerjaan Konstruksi Jasa Konsultansi (Perancangan)
Terintegrasi Rancang dan
Bangun berupa: Jasa konsultansi Konstruksi (MK)

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


66
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
IDENTIFIKASI: MENENTUKAN PEKERJAAN
TERINTEGRASI
Menentukan Pekerjaan Terintegrasi
berdasarkan : Jenis, misal
1. Bangunan Rumah Sakit
2. Bangunan Bendungan
1 Jenis
Manfaat, misal
2 Fungsi/Manfaat 1. Kebutuhan sarana gedung RS untuk
kesiapan menghadapi pandemi
2. Kebutuhan untuk menyediakan
3 Target/Sasaran yang akan dicapai supply air bersih

Target/sasaran, misal
1. Tersedianya fasilitas rawat inap untuk 1000
orang
2. Tersedianya air baku untuk air bersih dengan
volume xxxx m3
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
77
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
IDENTIFIKASI: MENENTUKAN WAKTU
PENYELESAIAN
1. Target selesai misal Oktober 2021 → Mengapa harus oktober 2021? Apa latar belakangnya? Apa
dampaknya bila terlambat?
2. Simulasikan apabila dilaksanakan dengan metode konvensional: penyiapan DED berapa lama? Penyiapan
bangunan fisik berapa lama? Apakah akan melewati target waktu? Jika tidak, sebaiknya menggunakan
metode konvensional. Apabila melewati target waktu, maka lakukan simulasi dengan metode DB

Kecuali:
a. Pekerjaan Konstruksi yang bersifat standar, risiko
kecil, tidak memerlukan waktu yang lama untuk
dokumen detailed menyelesaikan pekerjaan, dan tidak memerlukan
engineering design tersedia penelitian yang mendalam melalui laboratorium yang
paling lambat 1 (satu) tahun diindikasikan akan membutuhkan waktu lama;
anggaran sebelum persiapan dan/atau
pengadaan melalui Penyedia; b. Pekerjaan Konstruksi yang bersifat mendesak dan
biaya untuk melaksanakan detailed engineering
design konstruksi sudah dialokasikan dengan cukup

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


88
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
MENENTUKAN WAKTU PENYELESAIAN
METODE DESIGN, BID AND BUILD/DBB (KONVENSIONAL)

Seleksi Detail desain Tender Konstruksi

Dengan waktu seperti ini, apakah infrastruktur dapat memberikan layanan sesuai waktu kebutuhannya?

METODE DESIGN AND BUILD/DB

Saving waktu
Tender Detail desain

Konstruksi

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


99
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
CONTOH: BENDUNGAN DI LOKASI IKN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


10
10
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
PENETAPAN PEKERJAAN DB

PEKERJAAN KOMPLEKS PEKERJAAN MENDESAK

o mempunyai risiko tinggi;


o secara ekonomi dan/atau sosial memberikan
o memerlukan teknologi tinggi;
nilai manfaat lebih kepada masyarakat;
o menggunakan peralatan yang didesain khusus;
o segera dimanfaatkan; dan
o memiliki kesulitan untuk didefinisikan secara teknis
o pekerjaan perancangan dan pekerjaan
terkait cara memenuhi kebutuhan dan tujuan
konstruksi tidak cukup waktu untuk
pengadaan; dan/atau
dilaksanakan secara terpisah.
o memiliki kondisi ketidakpastian (unforeseen
condition) yang tinggi.

Pekerjaan Rancang dan Bangun (Design and Build) ditetapkan oleh:


➢ Menteri/Kepala pada Kementerian/Lembaga jika dana bersumber dari APBN; atau
➢ Gubernur atau Bupati/Walikota jika dana bersumber dari APBD.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


11
11
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
PENETAPAN PEKERJAAN DB
PEKERJAAN KOMPLEKS

PP 22/2020
KRITERIA RISIKO DITENTUKAN BERDASARKAN ASPEK:
a. ruang lingkup pekerjaan;
b. lokasi pelaksanaan pekerjaan; dan
c. kebutuhan sumber daya tenaga kerja.

PP 22/2020
KRITERIA TEKNOLOGI DITENTUKAN BERDASARKAN
ASPEK:
a. material;
b. peralatan;
c. tenaga ahli; dan
d. metode pelaksanaan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


12
12
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
PENETAPAN PEKERJAAN DB

Pekerjaan Mendesak

o secara ekonomi dan/atau sosial memberikan


nilai manfaat lebih kepada masyarakat;
o segera dimanfaatkan; dan
o pekerjaan perancangan dan pekerjaan
konstruksi tidak cukup waktu untuk
dilaksanakan secara terpisah.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


13
13
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
“Design Build dapat untuk percepatan pembangunan,
tetapi bukan untuk pekerjaan yang terlambat
perencanaannya, apalagi untuk pekerjaan yang belum
direncanakan sebelumnya”

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


14
14
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
PERATURAN MENTERI PUPR 1/2020 TENTANG
STANDAR DAN PEDOMAN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
TERINTEGRASI RANCANG BANGUN MELALUI PENYEDIA

PERSIAPAN PENGADAAN
KETENTUAN PENGGUNA JASA
POKOK PERUBAHAN
PERMASALAHAN
Ketentuan Pengguna Jasa tidak disiapkan secara
baik sehingga menimbulkan permasalahan saat
pelaksanaan pekerjaan

PERMEN PUPR 12/2017 PERMEN PUPR 1/2020


1) Dalam hal belum tersedia konsultan manajemen konstruksi Penyelenggaraan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang
maka PA/KPA membentuk Tim Teknis. dan Bangun (Design and Build) harus memenuhi persyaratan
2) Tim teknis bekerja sampai dengan tersedianya konsultan sebagai berikut:
manajemen konstruksi. a. tersedia konsultan manajemen konstruksi sejak persiapan
pengadaan sampai dengan serah terima akhir hasil
pekerjaan;

Konsultan manajemen konstruksi memiliki tugas:


b. membantu Pokja Pemilihan dan PPK dalam proses
pemilihan Penyedia jasa pekerjaan Rancang dan Bangun
(Design and Build).

Termasuk membantu penyiapan


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT KETENTUAN PENGGUNA JASA
16
16
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KETENTUAN PENGGUNA JASA
Ketentuan
Pengguna Jasa Dokumen Ketentuan Pengguna Jasa untuk suatu pekerjaan Rancang dan Bangun
(Design and Build) paling sedikit memuat:
adalah dokumen yang dibuat a. latar belakang;
oleh PPK yang memuat b. maksud dan tujuan;
tujuan, lingkup kerja, kriteria c. sumber pendanaan;
d. pagu pekerjaan Rancang dan Bangun (Design and Build);
rancangan, dan/atau kriteria e. waktu pelaksanaan yang diperlukan;
teknis lainnya untuk pekerjaan f. rancangan awal (basic design);
yang ditenderkan yang g. lingkup dan keluaran pekerjaan dan kriteria pengujian dan penerimaan keluaran;
h. jumlah tenaga ahli perancang minimal yang diperlukan;
menjadi bagian dari dokumen
i. izin, persyaratan lingkungan, atau sertifikat yang harus diperoleh dalam
pemilihan. penyusunan rancangan dan pelaksanaan konstruksi; dan
j. daftar tarif dan/atau harga penyusun komponen pekerjaan (schedule of rates).

Untuk kriteria pekerjaan kompleks yang memiliki kondisi ketidakpastian (unforeseen condition) yang tinggi, juga harus memuat
keterangan mengenai bagian pekerjaan yang memiliki kondisi ketidakpastian (unforeseen condition) yang tinggi.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


17
17
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KETENTUAN PENGGUNA JASA

a. latar belakang;
b. maksud dan tujuan; SUDAH DISUSUN PADA SAAT
c. sumber pendanaan;
e. waktu pelaksanaan yang PERENCANAAN PENGADAAN
diperlukan;

DITETAPKAN PPK
d. pagu pekerjaan Rancang dan BERDASARKAN HASIL REVIEW
Bangun (Design and Build);
PAGU ANGGARAN OLEH
KONSULTAN MK

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


18
18
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KETENTUAN PENGGUNA JASA
lingkup dan keluaran pekerjaan dan kriteria pengujian dan penerimaan keluaran;

Keluaran Perencanaan Keluaran Pekerjaan Konstruksi


Contoh:
i. Gambar Rancangan Detail/DED (arsitektur
struktur, mekanikal, elektrikal, plambing,
sarana dan prasarana bangunan, dan interior); Contoh :
ii. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS); Kolam renang yang dibangun sesuai
iii. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan; dengan standar yang dikeluarkan oleh
iv. Analisis perhitungan struktur; federasi renang dunia;
1
v. Analisis perhitungan MEP; 1
9
9
vi. Laporan Perencanaan yang memuat uraian
dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


19
19
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KETENTUAN PENGGUNA JASA

Bagaimana menguji dan mengukur keluarannya?

CONTOH:
• Tingkat Luminansi/pencahayaan stadion kolam renang;
• Mutu dan suhu air kolam renang;
• Kecepatan evakuasi penonton ke luar stadion;
• dsb

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


20
20
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
DOKUMEN RANCANGAN AWAL

Dokumen Rancangan Awal (Basic Design), meliputi:

a) data peta geologi teknis lokasi pekerjaan;


b) referensi data penyelidikan tanah/geoteknik untuk lokasi terdekat dengan
pekerjaan;
c) penetapan lingkup pekerjaan secara jelas dan terinci, kriteria desain, standar
pekerjaan yang berkaitan, standar mutu, dan ketentuan teknis pengguna jasa
lainnya;
d) identifikasi dan alokasi risiko proyek;
e) identifikasi dan kebutuhan lahan; dan
f) gambar dasar, gambar skematik, gambar potongan, gambar tipikal, atau
gambar lainnya yang mendukung lingkup pekerjaan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


21
21
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
DOKUMEN RANCANGAN AWAL

a) data peta geologi teknis lokasi pekerjaan;

b) Referensi data penyelidikan tanah/geoteknik


untuk lokasi terdekat dengan pekerjaan

Apabila tidak tersedia, maka peserta harus


diberikan waktu yang cukup untuk melakukan
pengumpulan data dan penyeledikan tanah

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


22
22
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
DOKUMEN RANCANGAN AWAL

Penetapan
1. lingkup pekerjaan secara jelas dan terinci,
2. kriteria desain,
3. standar pekerjaan yang berkaitan, standar
mutu, dan ketentuan teknis pengguna jasa
lainnya;

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


23
23
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
DOKUMEN RANCANGAN AWAL

Penetapan
1. lingkup pekerjaan secara jelas dan terinci
2. kriteria desain,
3. standar pekerjaan yang berkaitan, standar
mutu, dan ketentuan teknis pengguna jasa
lainnya;

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


24
24
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
DOKUMEN RANCANGAN AWAL

Penetapan
1. lingkup pekerjaan secara jelas dan terinci
2. kriteria desain,
3. standar pekerjaan yang berkaitan,
standar mutu, dan ketentuan teknis
pengguna jasa lainnya;

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


25
25
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
CONTOH: DOKUMEN RANCANGAN AWAL
Pembangunan Rumah Tipe 36

Apakah dibatasi:

Jumlah kamar?

Luasan kamar?

Ruang hijau?

Jumlah lantai?

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


26
26
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
CONTOH: DOKUMEN RANCANGAN AWAL
Pembangunan Rumah Tipe 36

Apakah dibatasi: Modern minimalis? Nusantara?

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


27
27
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
SCHEDULE OF RATES
a Bill of Quantities a Schedule of Rates

is a document prepared by the cost is a list in a contract setting out the


consultant (often a quantity surveyor) that staff, labour and plant hire rates etc that
provides project specific measured a contractor will use for pricing cost reimbursable
quantities of the items of work identified by work. It does not contain any quantities for the
the drawings and specifications in the tender specific work items and is typically used when
documentation. It is issued to tenderers to help the nature of work required is known but it cannot
them prepare a price for carrying out the works. be quantified, or if continuity
Typically a bill of quantities will be appropriate of programme cannot be determined.
where a project has been designed in detail,
and so the precise quantities required are
known.

•Additional resources are required


to measure work and certify payments.
•The client does not have a final price when
committing to starting work.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
28
28
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
“Ketentuan Pengguna Jasa harus cukup jelas
menggambarkan keinginan Pengguna Jasa, tetapi
tetap memberikan ruang inovasi dari Penyedia Jasa”

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


29
29
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
PERATURAN MENTERI PUPR 1/2020 TENTANG
STANDAR DAN PEDOMAN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
TERINTEGRASI RANCANG BANGUN MELALUI PENYEDIA

PERSIAPAN PENGADAAN
PAGU PEKERJAAN DB
POKOK PERUBAHAN
PERMASALAHAN
HPS ditetapkan sama dengan pagu anggaran,
sementara dasar perhitungan pagu
anggarannya dipertanyakan oleh Auditor
bagaimana cara menghitungnya karena belum
ada BOQ/rincian

PERMEN PUPR 12/2017 PERMEN PUPR 1/2020


HPS ditetapkan oleh PPK berdasarkan nilai Penetapan pagu Pekerjaan Konstruksi
pagu anggaran. Terintegrasi Rancang Bangun ditetapkan oleh
PPK berdasarkan hasil reviu pagu anggaran
yang dilakukan oleh konsultan manajemen
konstruksi.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


31
31
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
“HPS” PEKERJAAN DB
Perpres 16/2018 Pasal 25:
Penyusunan HPS dikecualikan untuk Pengadaan Barang/Jasa dengan Pagu Anggaran
paling banyak Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah), E-purchasing, dan Tender
pekerjaan terintegrasi.

Detail Owner’s Owner’s


Engineer’s
Konvensional Engineering
Estimate
Estimate Estimate
Design (Pagu Anggaran) (HPS)

Detail Engineering Design


Belum
Design Ada
Engineer’s estimate
and Build
Owner’s estimate (pagu anggaran) dan Owner ‘s estimate (HPS) ?
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
32
32
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
PAGU PEKERJAAN (“HPS”) PEKERJAAN DB

ANALISIS HSBGN

Review oleh MK
ANALISIS KONTRAK PAKET PAGU ENGINEER’S
SEJENIS TERLEBIH DAHULU ANGGARAN ESTIMATE

Ditetapkan
PERHITUNGAN BASIC DESIGN
Ditetapkan oleh PPK
oleh PA

DAN LAIN-LAIN
PAGU
PEKERJAAN
“HPS”

Requires lots of assumptions Conceptual estimates

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


33
33
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
“Pagu Anggaran dan Pagu Pekerjaan tetaplah sebuah
perkiraan/estimasi konseptual dengan berbagai
asumsi”

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


34
34
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
PERATURAN MENTERI PUPR 1/2020 TENTANG
STANDAR DAN PEDOMAN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
TERINTEGRASI RANCANG BANGUN MELALUI PENYEDIA

PERSIAPAN PENGADAAN
RANCANGAN KONTRAK DB
TERIMA
KASIH

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


DAN PERUMAHAN RAKYAT

Anda mungkin juga menyukai