Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi ISSN.

2580-1430
Vol. 3, No.1, Hal. 9 –18, Juni 2017

PEMBERIAN BACK MASSAGE DURASI 60 MENIT DAN 30 MENIT


MENINGKATKAN KUALITAS TIDUR PADAMAHASISWA VI A
PENJASKESREK FPOK IKIP PGRI BALI SEMESTER GENAP
TAHUN 2016/2017

K.A.Tri Widhiyanti*, N.W.Ariawati**, N.W.Ari Rusitayanti***

Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Bali


Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi

ABSTRAK

Tidur pada remaja hingga dewasa muda mempunyai pola yang berbeda
dibandingkan usia lainnya, ini disebabkan oleh perubahan hormonal yang terjadi
di akhir masa pubertas. Pada masa ini mereka mengalami pergeseran irama
sirkadian, sehingga jam tidur pun bergeser. Orang muda sebenarnya mengalami
kekurangan tidur, sehingga banyak diantara mereka yang tertidur di kelas atau
terkantuk-kantuk di kantor.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberianbackmassage durasi 30 menit dan 60 menit untuk meningkatkan
kualitas tidur.Metode penelitian yang digunakan adalahkomparatif,dengan
pendekatan quasi experiment dan desain pre and post test with controldesign.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa IKIP PGRI Bali kelas VI A pada
semester genap tahun 2016/2017 sejumlah 36 responden. Sampel yang di ambil
berjumlah 18 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu dilakukan secara purposive
sampling.Kedua kelompok sampel tersebut diukur mengunakan kuesioner
Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) kemudian dianalisa dengan uji statistik.Uji
normalitasShapiro-Wilkdengan hasil P>0.05 yang berarti distribusidata normal,
maka di uji analisis data mengguanakan Paired Sampel t test. Dari hasil uji
tersebut menunjukkan adanya hubungan antara pemberian back massage dengan
kualitas tidur dengan nilai p<0.05. Pada uji pengaruh mendapatkan hasil bahwa
pemberian back massage kelompok durasi 60 menit lebih berpengaruh terhadap
peningkatan kualitas tidur. Dengan demikian pemberian back massage durasi 60
menit dan 30 menit dapat meningkatkan kualitas tidur pada mahasiswa VI A
PENJASKESREK FPOK IKIP PGRI Bali semester genap tahun 2016/2017.
Pemberian back massage durasi 60 menit lebih efektif daripada pemberian back
massage durasi 30 menit. Untuk itu diharapkan bagimasyarakatuntuk mengatasi
gangguan tidur dan meningkatkan kualitas tidur dengan melakukan tindakan
terapi berupa pemberian backmassage durasi 60 menit dibandingkan pemberian
backmassage 30 menit.

Kata kunci : back massage, kualitas tidur

PENDAHULUAN
Tidur pada remaja hingga ini disebabkan oleh perubahan
dewasa muda mempunyai pola yang hormonal yang terjadi di akhir masa
berbeda dibandingkan usia lainnya, pubertas. Pada masa ini mereka

9
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi ISSN. 2580-1430
Vol. 3, No.1, Hal. 9 –18, Juni 2017

mengalami pergeseran irama kemampuan mental. Kemampuan


sirkadian, sehingga jam tidur pun otak untuk menghapal mungkin
bergeser.Secara umum kebutuhan masih optimal, tetapi kreativitas
tidur meningkat menjadi 8,5 - untuk menggunakan bahan hapalan
9,25jam setiap harinya. Tetapi waktu tersebut akan menurun. Tentu saja
tidurnya berubah, rasa kantuk baru produktifitas juga ikut menurun.
menyerang sekitar tengah malam, Stabilitas emosional pun
dimana orang lain sudah tertidur. terganggu.Biasanya, wanita muda
Saat orang lain mulai mengantuk lebih mengantuk di siang hingga sore
pada pukul 21:00 atau 22:00, orang hari dibandingkan pria seusianya.
muda justru baru bersemangat untuk Dengan jam tidur yang lebih
berkarya, baik itu belajar atau panjang, wanita lebih mudah untuk
menyelesaikan pekerjaan. bangun daripada pria.
Sementara di pagi hari
sudah harus bangun awal untuk KAJIAN PUSTAKA
mempersiapkan diri ke sekolah, Pengertian Tidur
kuliah atau bekerja. Secara umum, Tidur merupakan suatu
orang muda sebenarnya mengalami keadaan tidak sadar di mana persepsi
kekurangan tidur, sehingga banyak dan reaksi individu terhadap
diantara mereka yang tertidur di lingkungan menurun atau hilang, dan
kelas atau terkantuk-kantuk di dapat dibangunkan kembali dengan
kantor. Belum lagi karena aspek indra atau rangsangan yang cukup
sosial yang membuat mereka (Asmadi, 2008). Tidur adalah suatu
berkumpul bersama teman-temannya keadaan relatif tanpa kesadaran yang
hingga larut, bahkan pagi hari.Tidak penuh ketenangan tanpa kegiatan
mengherankan, jika di akhir minggu yang merupakan urutan siklus yang
kita banyak menjumpai orang muda berulang-ulang dan masing-masing
yang tidur hingga jauh siang hari. menyatakan fase kegiatan otak dan
Hutang tidur yang dibiarkan badaniah yang berbeda
menumpuk sepanjang minggu (Tarwanto&Wartonah, 2006). Tidur
dibayarkan dalam satu hari. dikarakteristikkan dengan aktivitas
Kekurangan waktu jam fisik yang minimal, tingkat
tidur dapat merugikan karena akan kesadaran yang bervariasi,
menurunkan daya tahan tubuh perubahan proses fisiologis tubuh
seseorang. Kurang tidur juga daan penurunan respon terhadap
mengakibatkan penurunan stimulus eksternal (Mubarak, 2007).
Fisiologis Tidur stimulasi visual, pendengaran, nyeri,
Aktivitas tidur diatur dan dan sensori raba serta emosi dan
dikontrol oleh dua sistem pada batang proses berfikir (Mubarak, 2007).
otak, yaitu Reticular Activating Pada keadaan sadar
System (RAS) dan Bulbar mengakibatkan neuron-neuron dalam
Synchronizing Region (BSR). RAS RAS melepaskan katekolamin,
yang terletak di bagian atas batang misalnya norepineprine. Saat tidur
otak diyakini memiliki sel-sel khusus mungkin disebabkan oleh pelepasan
yang dapat mempertahankan serum serotinin dari sel-se spesifik di
kewaspadaan dan kesadaran, memberi pons dan batang otak tengah

10
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi ISSN. 2580-1430
Vol. 3, No.1, Hal. 9 –18, Juni 2017

yaitu Bulbar Synchronizing dari total tidur (Mubarak, 2007). (b)


Region (BSR). Bangun dan tidurnya Tahap II, individu masuk pada tahap
seseorang tergantung dari tidur, namun masih dapat bangun
keseimbangan impuls yang diterima dengan mudah. Otot mulai relaksasi.
dari pusat otak, reseptor sensori Normalnya, tahap ini berlangsung
perifer, misalnya bunyi, stimulus selama 10-20 menit dan merupakan
cahaya, dan sistem limbiks seperti 50%-55% dari total tidur (Mubarak,
emosi. Seseorang yang mencoba 2007). (c) Tahap III, merupakan awal
untuk tidur, mereka menutup matanya dari tahap tidur nyenyak. Tidur
dan berusaha dalam posisi rileks. Jika dalam, relaksasi otot menyeluruh dan
ruangan gelap dan tenang aktivitas individu cenderung sulit
RAS menurun, pada saat itu BSR dibangunkan. Tahap ini berlangsung
mengeluarkan serum serotinin selama 15-30 menit dan merupakan
(Tarwanto &Wartonah, 2006). 10% dari total tidur (Mubarak, 2007).
Tahapan Tidur (d)Tahap IV, tahap IV merupakan
Pada hakekatnya tidur tahap tidur di mana seseorang berada
dapat diklasifikasikan ke dalam dua dalam tahap tidur yang dalam atau
kategori yaitu tidur dengan gerakan delta sleep. Seseorang menjadi sulit
bola mata cepat (Rapid Eye dibangunkan sehingga membutuhkan
Movement-REM) atau biasa disebut stimulus. Terjadi perubahan
tidur paradoks, dan tidur dengan fisiologis, yakni : EEG gelombang
gerakan bola mata lambat (Non-Rapid otak melemah, nadi dan pernapasan
Eye Movement-NREM) atau disebut menurun, tekanan darah menurun,
dengan tidur geelombang lamba : tonus otot menurun, metabolisme
1. Tidur NREM melambat, temperatur tubuh menurun.
Tidur NREM merupakan Tahap ini merupakan 10% dari total
tidur yang nyaman dan dalam. Pada tidur (Mubarak, 2007).
tidur NREM gelombang otak lebih 2. Tidur REM
lambat dibandingkan pada orang yang Tidur REM merupakan
sadar atau tidak tidur. Tanda-tanda tidur dalam kondisi aktif atau
tidur NREM antara lain: mimpi paradoksial. Tidur REM ini ditandai
berkurang, keadaan istirahat, tekanan dengan : (a) biasanya disertai dengan
darah turun, kecepatan pernapasan mimpi aktif, (b) Lebih sulit
turun, metabolisme turun, dan dibangunkan daripada selama tidur
gerakan bola mata lambat. Tidur nyenyak gelombang lambat, (c)
NREM memiliki empat tahap sebagai Tonus otot selama tidur nyenyak
berikut : (a) Tahap 1, tahap I ini sangat tertekan, gelombang lambat,
merupakan tahap transisi di mana proyeksi spinal atas sistem
seseorang beralih dari sadar menjadi pengaktivasi retikularis, (d) Frekuensi
tidur. Pada tahap ini ditandai dengan jantung dan pernapasan menjadi tidak
seseorang cenderung rileks, masih teratur, (e) Pada otot perifer terjadi
sadar dengan lingkungannya. beberapa gerakan otot yang tidak
Seseorang yang tidur pada tahap I ini teratur, (f) Mata cepat tertutup dan
dapat dibangunkan dengan mudah. terbuka, nadi cepat dan irregular,
Normalnya, tahap ini berlangsung tekanan darah meningkat atau
beberapa menit dan merupakan 5% berfluktuasi, sekresi gaster meningkat

11
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi ISSN. 2580-1430
Vol. 3, No.1, Hal. 9 –18, Juni 2017

dan metabolisme meningkat, (g) ligamen, tanpa menyebabkan


Tidur ini penting untuk keseimbangan pergeseran atau perubahan posisi
mental, emosi, juga berperan dalam sendi, menghasilkan relaksasi, dan
belajar, memori dan adaptasi meningkatkan sirkulasi (Henderson,
(Hidayat, 2009). 2006).
Gejala-gejala yang terlihat Manfaat Massage
ketika mengalami kehilangan tidur Massage akan membantu
REM yaitu cenderung hiperaktif, memperlancar metabolisme dalam
kurang dapat mengendalikan diri dan tubuh.Treatment massage akan
emosi, nafsu makan bertambah, mempengaruhi proses kontraksi
bingung, dan curiga (Asmadi, 2008). dinding kapiler sehingga terjadi
Tidur REM biasanya terjadi setiap 90 keadaan vasodilatasi atau melebarnya
menit berlangsung selama 5-30 menit. pembuluh darah kapiler dan
Selama tidur REM, otak cenderung pembuluh getah bening. Aliran
aktif dan metabolismenya meningkat oksigen dalam darah meningkat,
hingga 20% ( Mubarak, 2007). pembuangan sisa-sisa metabolik
Kualitas Tidur semakin lancar sehingga memacu
Kualitas tidur sendiri hormon endorphin yang berfungsi
adalah kemampuan individu untuk memberikan rasa nyaman.
tetap tidur dan bangun dengan jumlah Back Massage
tidur Rapid Eye Movement (REM) Back massage adalah
dan Non Rapid EyeMovement tindakan massage yang dilakukan
(NREM) yang cukup. Kualitas tidur pada bagianpunggung dengan usapan
sangat penting, karenagangguan tidur yang perlahan selama 3-10 menit
yang berlangsung dalam jangka (Potter & Perry, 2005). Massage
waktu yang panjang bisa menurunkan punggung ini dapat menyebabkan
kesehatan umum dan fungsional timbulnya mekanisme penutupan
sehingga mempengaruhi kualitas terhadap impuls nyeri saat melakukan
hidup. gosokan penggung yang dilakukan
Manfaat Tidur dengan lembut.
Tidur merupakan bagian
dari proses mempertahankan fungsi METODE PENELITIAN
fisiologis normal. Tidur juga Jenis penelitian adalah
merupakan waktu yang diperlukan experiment dengan pendekatan quasi
untuk memperbaiki dan menyiapkan experimental, desain penelitian yang
energi yang akan dipergunakan digunakan dalam penelitian ini adalah
setelah periode istirahat. Penggunaan Pretest-Postest TwoGroup
energi secara penuh perlu diganti Design.Tempat penelitian
dengan istirahat pada waktu malam dilaksanakan di kampus pusat IKIP
hari yang bertujuan untuk mengurangi PGRI Bali jalan seroja tonja,
penggunaan energi (Potter & Perry, Denpasar. Rencanapenelitian
2007). dilakukan pada bulan Mei 2017.
Massage Populasi dan sampel
Massageyaitu tindakan Populasi dalam penelitian
penekanan oleh tangan pada jaringan ini adalah mahasiswa IKIP PGRI Bali
lunak,bisanya otot, tendon atau kelas VI A pada semester genap tahun

12
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi ISSN. 2580-1430
Vol. 3, No.1, Hal. 9 –18, Juni 2017

2016/2017 sejumlah 36 gangguan tidur, penggunaan obat


responden.Sampel yang di ambil tidur, dan disfungsi siang hari. Dari 7
berjumlah 18 orang. Teknik komponen tersebut terdapat dalam
pengambilan sampel yaitu dilakukan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality
secara purposive sampling. Index (PSQI). Jika penilaian dengan
Definisi Operasional kuesioner PSQI didapatkan hasil < 5
Back Massage maka kualitas tidur baik, namun jika
Massage yaitu tindakan penilaian didapatkan hasil > 5 berarti
penekanan oleh tangan pada jaringan kualitas tidur buruk. Penilaian
lunak, biasanyaotot, tendon atau kualitas tidur dilakukan sebelum
ligamen, tanpa menyebabkan pemberian interverensi dan dalam
pergeseran atau perubahan posisi penilaian ini dilihat dari kemampuan
sendi, menghasilkan relaksasi, dan tidur selama 3 hari belakangan
meningkatkan sirkulasi (Henderson, sebelum diberi terapi back massage.
2006). Sedangkan Back massage itu Jika dalam penilaian didapatkan hasil
sendiri adalah tindakan massage yang > 5 maka individu layak menjadi
dilakukan pada bagian punggung responden dan akan diberikan terapi
dengan usapan yang perlahan selama back massage selama 3 hari. Setelah 3
3-10 menit (Potter & Perry, 2005). hari pemberian back massage
Teknik massage yang digunakan dilakukan kembali penilaian kualitas
dalam durasi 30 menit adalah tidur menggunakan kuesioner PSQI.
effleurage(menggosok), petrissage Analisis data
(memeras), dan tapotement Data berupa penilaian
(memukul-mukul). Sedangkanteknik kekuatan otot dilakukanpre-
massage yang digunakan dalam testdanpost-testpadakelompok durasi
durasi 60 menit adalah 30 menit dan 60 menit. Kemudian
effleurage(menggosok), dilakukan uji normalitas data
petrissage(memeras), vibrasi menggunakan uji Shapiro Wilk test.
(getaran), tapotement (memukul- Untuk test pengaruh pemberian
mukul) dan friction (menggerus). intervensi mendapatkan data
Dalam penelitian ini back massage berdistribusi normal maka analisis
diberikan 3x dalam 3 hari berturut- statistik dengan uji parametik Paired
turut. Sampel T test. Untuk uji beda
Kualitas Tidur pengaruh mendapatkan data
Dalam penilaian kualitas berdistribusi tidak normal
tidur dapat dilihat dari 7 komponen menggunakan uji Mann-Whitneytest.
yaitu subjektif kualitas tidur, tidur Analisis data menggunakan soft ware
latency, durasi tidur, tidur effisiensi, program SPSS for Windows.

13
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi ISSN. 2580-1430
Vol. 3, No.1, Hal. 9 –18, Juni 2017

HASIL
Karakteristik responden
1. Karakteristik responden menurut umur

Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur

Umur 60 menit 30 menit


Frekuensi Prosentase Frekuensi Prosentase
<20 - - - -
20-25 9 100% 9 100%
26-30 - - - -

Jumlah 9 100 % 9 100 %

Sumber : WHO dan Hasil pengolahan data

Berdasarkan tabel 1 di atas menit terdapat 9 orang (100%) dan


diketahui bahwa responden terbanyak sedangkan pada kelompok durasi 30
pada usia 20-25 tahun pada kedua menit terdapat 9 orang (100%).
kelompok. Pada kelompok durasi 60

2. Karakteristik responden menurut jenis kelamin

Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin 60 menit 30 menit


Frekuensi Prosentase Frekuensi Prosentase
Laki-laki 6 63% 7 75%
Perempuan 3 37% 2 25%

Jumlah 9 100% 9 100%

Sumber : Hasil pengolahan data

Berdasarkan tabel 2 di atas kelompok durasi 60 menit terdapat 6


menunjukkan bahwa jumlah orang (63%) dan sedangkan pada
responden laki-laki memiliki kelompok durasi 30 menit terdapat 7
frekuensi yang lebih tinggi. Pada orang (75%).

14
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi ISSN. 2580-1430
Vol. 3, No.1, Hal. 9 –18, Juni 2017

3. Karakteristik responden menurut penilaian kuisioner PSQI

Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan kusioner PSQI

Sampel Sebelum Sesudah Selisih


60 menit
1 11 7 4
2 9 4 5
3 8 3 5
4 12 6 6
5 10 6 4
6 11 6 5
7 11 6 5
8 10 6 4
9 11 4 7

Mean 10.34 5.34 5


30 menit
10 10 9 1
11 10 8 2
12 12 10 2
13 8 7 1
14 11 8 3
15 12 9 3
16 11 9 2
17 11 8 3
18 11 9 2
Mean 10.67 8.56 2.11

Sumber : Hasil pengolahan data

Berdasarkan tabel 4 data selisih sebesar 5, sedangkan dari


terkumpul dari kelompok durasi 60 kelompok durasi 30 menit diperoleh
menit diperoleh nilai mean sebelum nilai mean sebelum intervensi 10.67
intervensi 10.34 sedangkan setelah sedangkan setelah terapi menjadi 8.56
terapi menjadi 5.34 dan mempunyai dan mempunyai selisih sebesar 2.11

15
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi ISSN. 2580-1430
Vol. 3, No.1, Hal. 9 –18, Juni 2017

Hasil Analisis Data


1. Uji normalitas data
Uji yang digunakan dalam penelitian iniadalah uji Shapiro-Wilk,
diperoleh nilaisebagai berikut :

Tabel 5.Uji normalitas data menggunakan uji Shapiro-Wilk

No Data 40 menit Signifikansi Data 20 menit Signifikansi


1 Pre .693 Pre .372
2 Post .238 Post .774
3 Selisih .238 Selisih .116

Sumber : Hasil pengolahan data

Dari hasil uji normalitas semua data berdistribusi normal,


data kelompok 60 menit dan dengannilai p > 0,05
kelompok 30 menitdidapatkan bahwa
.
2. Uji Beda Pengaruh
Pengujian pengaruh dari antara pemberian back massage terhadap
kualitas tidur, dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 6. Uji Paired Sample T-Test

No Data Uji Nilai Signifikansi


1 Durasi 60 menit .000
2 Durasi 30 menit .002

Sumber : Hasil pengolahan data

Hasil menunjukkan nilai menunjukkan bahwa backmassage


signifikansi pada durasi 60 menit dan dengan durasi 60 menit dan 30 menit
30 menit sama-sama mendapatkan berpengaruh terhadap peningkatan
nilai signifikansi p<0,05 yang kualitas tidur.

3. Uji beda pengaruh


Hasil uji normalitas data berdistribusi normal maka beda
mendapatkan hasiluji dimana semua pengaruh menggunakan uji
data berdistribusi normaldengan nilai Independent sampel t- test, dengan
p>0,05. Setelah data diketahui hasil sebagai berikut :

16
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi ISSN. 2580-1430
Vol. 3, No.1, Hal. 9 –18, Juni 2017

Tabel 7. Hasil uji Independent sampel t- test pada selisihdurasi 60 menit dan 30
menit

No Data Uji Nilai Signifikansi


1 Uji beda pengaruh 0,00

Sumber : Hasil pengolahan data

Hasil interprestasi dari uji menit terhadap peningkatan kualitas


Independent sampel t- test tidur. Hipotesa dari uji ini ditambah
menunjukkan bahwa nilai p = 0,000 dengan melihat dari hasil interprestasi
menunjukkan perbedaan pengaruh nilai Mean, dengan hasil sebagai
back massage durasi 60 menit dan 30 berikut :

Tabel 8. Hasil interpresatasi nilai Mean, nilai selisih durasi 60 menit dan 30 menit

No Interprestasi Nilai Mean


1 Selisih durasi 60 menit 4.77
2 Selisih durasi 30 menit 1.95

Sumber : Hasil pengolahan data

Dari hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa kelompok


didapatkan bahwa nilai mean pada durasi 40menit memiliki pengaruh
selisih kelompokdurasi 60 menit lebih lebih besarterhadap peningkatan
besardengan kualitas tidur, hal ini dilihat bahwa
nilaimean4.77sedangkanmean selisih dari kelompok durasi 60 menit
selisihkelompok durasi 30 menit dan 30 menit terdapat perbedaan jarak
adalah 1.95, dari penilaian tersebut selisih sebesar 2.82.
Saran
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan simpulan
Simpulan penelitian, disarankan
Berdasarkan dari bagimasyarakatuntuk mengatasi
hasilanalisa danperhitungan uji gangguan tidur dan meningkatkan
statistik, dalam penelitian ini dapat kualitastidur denganmelakukan
disimpulkanbahwapemberianback tindakan terapi berupa pemberian
massage durasi 60 menit dan 30 backmassagedurasi 60 menit
menit dapat meningkatkan kualitas dibandingkan pemberian
tidur pada mahasiswa VI A backmassage 30 menit.
PENJASKESREKFPOKIKIP
PGRIBalisemester genap tahun
2016/2017.

17
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi ISSN. 2580-1430
Vol. 3, No.1, Hal. 9 –18, Juni 2017

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2008. Konsep Dasar


Keperawatan. Jakarta :
EGC.
Henderson, C., Jones K. 2006. Buku
Ajar Konsep Kebidanan.
Jakarta : EGC.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2009.
Metode Penelitian
Keperawatan dan Teknik
Analisis Data. Jakarta :
Salemba Medika.
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2007.
Promosi Kesehatan Sebuah
Pengantar Proses Belajar
Mengajar dalam
Pendidikan. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Potter, P.A., Perry, A.G. 2005.
Fundamental Of Nursing
Textbook. Jakarta:Medical
Book Publishers EGC.
Potter, A.P. Perry, G.A. (2007). Basic
nursing. Essentials for
Practice. St.
Louis.Missoure : Mosby
Elsevier.
Tarwanto & Wartonah. 2006.
Kebutuhan Dasar Manusia
Dan Proses Keperawatan.
Edisi ke-3. Jakarta :
Salemba Medika.

18

Anda mungkin juga menyukai