Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN KASUS

Endoftalmitis

Cydri A.R.D.Ngara, S.Ked


2108010031

Pembimbing :
dr. Eunike Cahyaningsih, Sp.M
dr. Komang Dian Lestari, Sp.M
dr. Ni Putu Mariati, Sp.M
SMF ILMU KESEHATAN MATA RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2022
BAB I
Pendahuluan
Endoftalmitis adalah salah satu
bentuk peradangan pada mata

Diagnosis endoftalmitis sebagian


besar tergantung pada temuan klinis
pada pemeriksaan oftamologi

• Dapat disebabkan infeksi


BERKORELASI
mikroorganisme
• Penggunaan steroid topikal (76%) • Bersifat endogen dan eksogen
• Operasi sebelumnya (61%)
• perforasi kornea (35%)
• Mata kering (31%),
• Kompromi kekebalan relatif (20%),
• Trauma bahan organik (18%)
• Pemakaian lensa kontak (6%).
• Ulkus kornea berkembang menjadi endoftalmitis(0,5% hingga 6,1% )
Dalam studi kohort di AS,
endoftalmitis onset akut
terjadi pada 0,04% operasi
katarak dan 0,016% pada
pasien yang menerima injeksi
intravitreal.
Insiden endoftalmitis paska-
trauma bervariasi dari 0,9%
sampai 17%.

Di Asia dilaporkan 0,023%


sampai 0,076% kejadian
endoftalmitis pada paska
operasi katarak dan 0,01%
sampai 0,1% pada paska
injeksi intravitreal.
BAB II
L
A
P
I
S
A
N

B
O
L
A

M
A
T
A
VASKULARISASI BOLA MATA
DEFINISI

Peradangan pada lapisan mata dalam


mata, yang dihasilkan dari kolonisasi
intraokular agen infeksi dengan eksudasi
dalam cairan intraokular (akuos dan
vitreous).
Peradangan supuratif di bagian dalam bola
mata yang meliputi uvea, vitreus dan retina
dengan aliran eksudat ke dalam kamera okuli
anterior dan kamera okuli posterior.
KLASIFIKASI

ENDOGEN EKSOGEN
Acute Post Operative Endophthalmitis

• Penurunan tajam
penglihatan
• 82% dengan injeksi
konjungtiva
• 74% dengan nyeri mata
• 35% dengan edema
palpebra.
Delayed Post Operative Endophthalmitis

• Secara klinis progres


lambat dan mungkin
datang dengan inflamasi
ringan.
• Ketika dibandingkan
dengan Acute Post
Operative Type, hypopion
kurang umum, nyeri
mungkin ada atau
mungkin tidak ada.
• Karakteristik dengan plak
putih dalam capsular bag
yang paling sering dilihat
Bleb Associated Endophthalmitis

• Pasien dapat datang


dengan nyeri
• Penurunan tajam
penglihatan
• RAPD
• Hipopion
• Prodormal gejala seperti
sakit kepala, nyeri mata
dan konjungtivitis, sudah
dilaporkan sekitar 35%
dari kasus ini.
Post Intravitreal Injection Endophthalmitis

• Gejala muncul pada


beberapa hari pertama
setelah operasi.
• Gejala paling umum
berupa penurunan
penglihatan,nyeri
mata,kemerahan, dengan
adanya cell pada anterior
chamber ,hypopion dan
vitritis
Post Traumatic Endophtalmitis

• Tanda dan gejala berupa


hipopion, penurunan
penglihatan, retinitis,
vitritis, nekrosis retina dan
periphlebitis, nyeri
menyesuaikan derajat
trauma.
• Temuan lain yang dapat
membantu klinisi
mencuriga endoftalmitis
pada trauma terbuka
termasuk edema pada
kornea dan kelopak mata
dan kehilangan red
reflect.
Endoftalmitis Fakoanalitik
Endoftalmitis fakoanafilaktik merupakan endoftalmitis
unilateral ataupun bilateral yang merupakan reaksi uvea
granulomatosa terhadap lensa yang mengalami ruptur.
Patofisiologi
Sawar darah-mata (blood-ocular Mikroorganisme dengan invasi langsung
barrier) memberikan ketahanan (misalnya, emboli septik) atau oleh
alami terhadap serangan dari perubahan dalam endothelium vaskular yang
mikroorganisme. disebabkan oleh substrat yang dilepaskan
selama infeksi.

Infeksi eksogen yang diikuti oleh cedera yang


mengakibatkan gangguan integritas bola mata dan
perforasi, perforasi dari ulkus kornea yang terinfeksi atau
akibat infeksi luka-post operasi diikuti oleh operasi
intraokuler.
Manifestasi Klinik
Kelainan fisik yang dapat ditemukan yaitu
berupa :
Gejala subjektif dari • Edema Palpebra Superior (bengkak
endoftalmitis adalah : pada kelopak mata superior)
• Fotofobia (rasa takut pada • Injeksi Konjungtiva
cahaya) • Hipopion (akumulasi sel darah
• Nyeri pada bola mata putih/nanah di ruang anterior mata)
• Penurunan tajam • Edema Kornea (bengkak pada kornea)
penglihatan • Vitritis (vitreous yang mengalami
• Nyeri kepala inflamasi)
• Mata terasa bengkak • Discharge Purulen (mengeluarkan
• Kelopak mata bengkak nanah)
• merah, kadang sulit untuk • Kemosis (edema/bengkak pada stroma
dibuka konjungtiva)
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
ANAMNESIS FISIK PENUNJANG

Anamnesis dilakukan dimulai • Gram stain dan kultur


dari keluhan utama. dari cairan akuos
Pasien biasa datang dengan maupun vitreus
keluhan yaitu nyeri hebat • Complete Blood
pada mata, mata merah, Count (CBC)
lakrimasi, fotofobia, • ESR
penglihatan sangat menurun. • Imaging
TERAPI
Endoftalmitis dapat diobati
dengan antibiotika melalui
periokular atau
subkonjungtiva.
Antibiotik topikal dan sistemik
ampisilin 2 gram/hari dan
kloramfenikol 3 gram/hari. Antibiotik yang sesuai untuk
kausa bila kuman
• Sikloplegik diberikan
3x/hari tetes mata untuk
mengurangi nyeri.
• Apabila pengobatan gagal
maka dapat dilakukan
tindakan operatif yaitu
eviserasi dan enukleasi.
• Terapi simptom
BAB III
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. HEK


Tanggal lahir : 21 Oktober 1963
Umur : 58 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Larantuka
Pekerjaan : Buruh
Agama : Katolik
Nomor MR : 557473
Tanggal pemeriksaan : 30 Juni 2022
KU : Penurunan penglihatan
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke Poli Mata RSUD Johannes dengan Penurunan penglihatan mata kiri sejak 3
minggu SMRS. Keluhan ini disertai dengan nanah yang sangat banyak dan membuat pasien
merasa tidak nyaman. Keluhan ini juga disertai dengan nyeri mata yang sudah berkurang sejak
pemberian obat tetes mata. Pasien juga mengeluhkan kepala terasa sakit dan bengkak pada mata
yang sudah menghilang sejak 1 minggu SMRS namun masih sulit membuka mata. Pasien riwayat
3 minggu SMRS terkena percikan timun busuk saat sedang memotong makanan untuk hewan
ternak. Awalnya pasien hanya merasakan nyeri setelah terkena percikan timun dan memerah
namun pasien hanya membiarkan dan membersihkan dengan air. Namun 3 hari setelahnya, mata
pasien memerah dan sangat nyeri. Kemudian pasien memutuskan untuk ke pustu, dan
mendapatkan obat. 1 hari setelah mengaplikasikan obat tetes di mata, mata pasien semakin
merah dan sangat nyeri kelopak mata pasien membengkak dan pasien kesulitan membuka mata.
Kemudian mata pasien mulai mengeluarkan nanah yang sangat banyak dan lengket. Kemudian
pasien pergi ke klinik dokter mata dan mendapatkan terapi obat tetes dan minum, 2 hari kemudian
mata pasien semakin membaik namun masih merah dan bernanah, namun sudah jauh berkurang
dibandingkan sebelumnya. Pasien kemudian dirujuk dari klinik RS dokter mata di Ende untuk
pemeriksaan lanjutan. Pasien juga mengeluhkan adanya penglihatan kabur pada mata sebelah
kanan, terkadang berair(+), terkadang gatal(-), nyeri(-) terkadang seperti berpasir namun hal
tersebut bukanlah alasan pasien datang.
• Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien didiagnosis katarak mata kiri sejak 20 tahun lalu
dan menolak operasi
• Riwayat Alergi Obat : Tidak ada
• Riwayat penyakit keluarga : Orangtua pasien juga memiliki riwayat katarak
• Riwayat pengobatan : Lefofloksasin, natamicyn
• Riwayat kebiasaan : Pasien merupakan buruh bangunan yang kegiatannya selalu
di luar ruangan, pasien juga merupakan nelayan. Pasien memiliki riwayat merokok
sejak SMA hingga saat ini. Pasien tidak pernah menggunakan kaca mata
pelindung saat bekerja dan baru menggunakan kacamata angin beberapa bulan
terakhir dikarenakan menurut pasien lebih nyaman
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : Tampak Sakit Sedang
• Kesadaran : Compos Mentis (E4V5M6)
Tanda-tanda Vital:
• Tekanan Darah : 140/80 mmHg
• Nadi : 67 x/menit
• RR : 20 x/menit
• Suhu : 36,2°C
• SpO2 : 98% room air
Okuli Dekstra (OD) Status Oftalmologi Okuli Sinistra (OS)
Ortoforia Kedudukan bola mata Ortoforia

Gerakan Bola Mata

Baik ke segala arah Baik ke segala arah


Normal ke segala arah Lapang pandang Tidak dievaluasi

Hematoma (-), hiperemi (-), Palpebra superior Hematoma (-), hiperemi(-),Edema


tumor (-), entropion (-), (-)tumor(-), entropion(-), ektoprion
ektoprion (-), nyeri tekan (-), (-), nyeri tekan(-), Blefarospasme
(+)
Edema (-), hiperemi(-), tumor (- Palpebra inferior Edema(-),hiperemi(-),tumor(-
),entropion (-), ektoprion (-), ),entropion (-), ektoprion (-), nyeri
nyeri tekan (-) tekan (-)
Hiperemis (-), injeksi siliar Konjungtiva Hiperemi(+),sikatrik(-),
(-), injeksi konjungtiva (-), injeksisiliar (-), injeksi
edema (-), massa (-), konjungtiva (+), injeksi
Jaringan fibrovaskular (+) vaskular corneal(+), injeksi
perivaskular kornea(+),
sekret(+), massa (-)
Jernih (+), sikatrik (-), erosi Kornea Keruh (+), edema kornea(+),
(-), ulkus (-) defect kornea(+), jaringan
nekrotik(+),sikatrik (-),
Dalam (+), hipopion (-), Bilik Mata Depan HHipopiHipopion menutupi
hifema (-) seluruh BMD,hifema(-)
Hitam, intak (+), atrofi (-) Iris Sulit dinilai
bulat, tepi reguler, sentral, Pupil Sulit dinilai
diameter 3 mm, RCL(+)dan
RCTL (Tde)
Jernih Lensa Sulit dinilai

Tidak dievaluasi TIO Tidak dievaluasi

20/50 Visus NLP

Refleks fundus (+)Papil Funduskopi Sulit dinilai


merah normal, bulat, batas
tegasA/V : 2/3 C/D
:0,3Makula : reflex(+),
normalRetina
normalEksudat(-),
perdarahan(-)
Diagnosis
Endoftalmitis OS
Pterigium grade 2 OD
Diagnosa Banding
Ulcus Kornea cum Hipopion
Keratitis
Rencana Terapi
n IVFD RL 18 tpm
n Injeksi Ceftriaxone 2x1 gr IV --skin test
n Ofloxacin eye drop tiap jam 1 tetes
n Natamycin eye drop 6x1 OS
n Na diclofenat 2x 25 tab mg
n KIE
(MRS)
Prognosis
OD OS

Quo Ad Vitam Bonam Bonam

Quo Ad Functionam Bonam malam

Quo Ad Sanationam Bonam malam


FOLLOW UP 1 JUNI 2022

S O A P
Mata kiri Konjungtiva : Susp -IVFD RL 20tpm
merah, nanah hiperemis (+), endoftalmitis dd -Injeksi Ceftriaxone
berkurang, PCVI(+), ulkus kornea 2x1gr IV(H2)
nyeri CVI(+), sekret cum hipopion -Ofloxacin eye
berkurang berkurang droptiap jam 1
Kornea : keruh, tetes
udem kornea -Natamycin eye
berkurang,defect drop 6x1 OS
kornea(+) -Vitamin C 2x1 tab
-Itrakonazole 1x200
(H1)
FOLLOW UP 2 JUNI 2022
S O A P
Mata kiri merah, Konjungtiva : Susp endoftalmitis -IVFD RL 20tpm
mata mulai bisa hiperemis dd ulkus kornea -Injeksi
dibuka, nanah (-), (+),PCVI(+), dengan hipopion Ceftriaxone 2x1
nyeri berkurang CVI(+), sekret (-) gr IV (H3)
Kornea : keruh, -Ofloxacin eye
udem kornea drop tiap jam 1
berkurang,defect tetes
kornea(+) -Natamycin eye
drop 6x1 OS
-Vitamin C 2x1
tab-Na DC 2x25
PO ( jika nyeri)
-Itrakonazole
1x200(H2)
DL
-Hb : 12,8 g/dL
-Eritrosit
4.81x103/uL
-Leukosit :6,40 x
103/ul
-Trombosit
245.000
FOLLOW UP 4 JUNI 2022
S O A P
Mata kiri Konjungtiva : Endoftalmitis -BPL,kontrol
merah, mata hiperemis kamis, 7/1/2022
bisa dibuka, (+),PCVI(+),C -Ciprofloksasin
nanah(-), VI (+),sekret(-) 2x500 po
nyeri (-) Kornea : -Ofloxacin eye
keruh,udem drop tiap jam 1
kornea tetes
berkurang, -Natamycin eye
defect drop 6x1 OS
kornea(+) -Vitamin C 2x1
tab
-Na DC 2x25
Po (jika nyeri)
-Itrakonazole
1x200
BAB IV
Teori Kasus

Keluhan mata merah dan penglihatan Berdasarkan anamnesis didapatkan keluhan


menurun mendadak dengan riwayat paparan mata kiri merah disertai penuruan
benda asing, maka dapat dipikirkan penglihatan, nyeri, dan kelopak mata yang
kemungkinan adanya ulkus kornea, keratitis, membengkak dan sulit dibuka sejak 3 minggu
endoftalmitis dan panoftalmitis. SMRS, yang muncul setelah mata kiri terkena
percikan timun busuk.
Pasien didiagnosis endoftalmitis dd ulcus
cornea cum hipopion
Teori Kasus

Endoftalmitis merupakan radang purulen Pada kasus ditemukan adanya cum hipopion
pada seluruh jaringan intraokular, disertai sebagai tanda adanya radang purulen namun
dengan terbentuknya abses di dalam badan belum dipastikan telah mengenai seluruh
kaca. jaringan intraocular atau tidak.
Endoftalmitis endogen terjadi akibat dari Zat ketimun dapat menjadi sumber infeksi
penyebaran hematogen bakteri atau jamur ke sehingga dapat dikatakan endoftalmitis
dalam mata. Endoftalmitis eksogen eksogen
disebabkan oleh patogen melalui mekanisme
seperti operasi mata, trauma terbuka, dan
suntikan intravitreal.
Teori Kasus

Pada Pemeriksaan fisik endoftalmitis dapat Pada pemeriksaan fisik pasien ditemukan
ditemukan okuli sinistra Blefarospasme, eksudat, injeksi
• Edema Palpebra Superior (bengkak pada konjungtiva(+), kemosis(+), PCVI (+),CVI(+),
kelopak mata superior) Descementocele(+), jaringan nekrotik,
• Injeksi Konjungtiva kekeruhan kornea, edema kornea (+),
• Hipopion (akumulasi sel darah hipopion di seluruh BMD, NLP (no light
putih/nanah di ruang anterior mata) perception).
• Edema Kornea (bengkak pada kornea)
• Vitritis (vitreous yang mengalami
inflamasi)
• Discharge purulen (mengeluarkan nanah)
• Kemosis (edema/bengkak pada stroma
konjungtiva)
Endoftalmitis yang disebabkan jamur, di
dalam corpus vitreous ditemukan masa putih
abu-abu, hipopion ringan, bentuk abses
satelit di dalam badan kaca, dengan proyeksi
sinar yang baik.
Teori Kasus

Cum hipopion terjadi akibat penurunan Adanya cum hipopion menyebabkan Pasien
permeabilitas dari blood aqueous barrier dan direncanakan pemeriksaan gram dan KOH
terjadi peningkatan protein, fibrin serta sel namun tidak dikerjakan karena keterbatasan
radang dalam cairan aqueous, sehingga sarana.
memberikan gambaran hipopion. Cum
hipopion dapat terjadi karena adanya infeksi
Untuk memastikan adanya infeksi dapat
dikerjakan kultur, pemeriksaan gram, KOH
atau giemsa.
Teori Kasus

Pemeriksaan segmen posterior diperlukan Keterlibatan segmen posterior tidak dapat


untuk menilai sejauh mana infeksi sehingga dipastikan namun diagnosis endoftalmitis
diagnosis endoftalmitis dapat ditegakkan. tidak dapat disingkirkan
Usg dapat menjadi modalitas yang dilakukan
untuk menilai kejernihan vitreus. Bisa juga
dilakukan kultur cairan vitreus dan aquous.
Teori Kasus
Penanganan untuk endoftalmitis adalah • MRS
dengan terapi antibiotik (intravitreal, • Terapi causatif dan suportif
subkonjungtiva, topikal, dan sistemik)
dan terapi suportif.
BAB IV
KESIMPULAN

• Pasien usia 58 tahun dengan jenis kelamin laki-laki


datang dengan klinis dan pemeriksaan fisik
mengarah ke endoftalmitis, pasien telah diberikan
terapi sesuai dengan tatalaksana endoftalmitis
berupa kausatif dan supportiv
• Pasien juga ditemukan pterygitum dan telah
dilakukan KIE. Pasien diKIE untuk pemeriksaan
refraksi dan koreksi kaca mata baca untuk
memaksimalkan penglihatan mata kana.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai