Anda di halaman 1dari 4

PATOFISIOLOGI

PTERYGIUM
• Pterygium merupakan pertumbuhan jaringan fibrovaskular berbentuk
segitiga, berasal dari konjungtiva bulbar dan dapat bertumbuh melewati
limbus hingga kornea sehingga menyebabkan gangguan visus. Pterygium
terdiri dari epitel konjungtiva bulbar dan hipertrofi jaringan ikat
subkonjungtiva yang bersifat degeneratif dan invasif terhadap membran
bowman.
• Peran Sinar Ultraviolet
Pada tingkat molekuler, radiasi ultraviolet dapat menyebabkan
pembentukan radikal bebas yang bersifat destruktif terhadap protein sel,
serta menyebabkan oksidasi DNA dan mutasi gen p53.
Radiasi UV B secara khusus, dapat menyebabkan mutasi pada gen tumor
suppressor p53 sel punca limbus (limbal stem cells). Limbal stem
cell adalah sumber regenerasi epitel kornea. Mutasi pada gen tumor
suppressor p53 limbal stem cells akan menyebabkan inflamasi kronik,
kerusakan membran basal, dan pertumbuhan jaringan fibrotik. 
• Perubahan Histologi
Secara histologi, jaringan subepitelial pada pasien pterygium menunjukkan
gambaran senile elastosis (degenerasi basofilik) pada lapisan substansia
propria dengan serat kolagen yang abnormal. Terdapat peluruhan pada
lapisan membran Bowman yang diikuti dengan invasi terhadap kornea
superfisial.
Normalnya, sel epitel kornea akan positif terhadap pewarnaan
imunohistokimia metalloproteinase-1 (MMP-1). Pada pterygium, sel epitel
kornea ditemukan positif terhadap beberapa jenis metalloproteinase, di
antaranya MMP-1, MMP-2, MMP-3, dan MMP-9. Gangguan pada
metalloproteinase inilah yang diduga menyebabkan invasi dan peluruhan
membran Bowman, serta adhesi pada permukaan kornea.

• Serra, H.M., et al., Pterygium: A Complex and Multifactorial Ocular Surface Disease. A Review on its
Pathogenic Aspects. 2018.

Anda mungkin juga menyukai