Anda di halaman 1dari 21

Lupus Eritematosus Kutan

&
Iktiosis Vulgaris

dr. Shienty Gaspersz, SpKK


Lupus Eritematosus Kutan
Lupus Eritematosus (LE) :
 Penyakit autoimun jaringan konektif & pembuluh darah
 Variasi  kulit saja (LE kutan)
sistemik (LES)
 72-85% pasien LES memiliki kelainan kulit
 👩:👨=9:1
Lupus Eritematosus Kutan
ETIOPATOGENESIS
 Belum diketahui pasti
 Predisposisi: genetik, pajanan faktor lingkungan (uv, infeksi
virus, obat, rokok)
 UV berperan penting dalam induksi LE kutan  UVB apoptosis
keratinosit; menginduksi & meningkatkan ekspresi kemokin
untuk mengaktifkan sel T dan IFN-⍺
Lupus Eritematosus Kutan
GAMBARAN KLINIS
Klasifikasi Gilliam (1982)
Lupus Eritematosus Kutan
Lupus Eritematosus Kutan Akut
 Lokasisata:
• wajah (lesi malar/butterfly rash)  20-60% LES
• eritema simetris & konfluens, edema di malar – hidung
• meluas ke dahi, dagu, leher, area V
 Generalisata:
• makulopapular  ektremitas atas, sisi ekstensor  35-
65% LES
Lupus Eritematosus Kutan
Lupus Eritematosus Kutan Sub-Akut
 Makula, papul  papuloskuamosa
 Sangat fotosensitif  punggung atas, bahu, lengan sisi
ekstensor, area V
 Jarang di wajah (biasanya sisi lateral)
 Sembuh  makula hiperpigmentasi
Lupus Eritematosus Kutan
Lupus Eritematosus Kutan Kronik
Lesi diskoid klasik (DLE)
 Makula merah-keunguan, plak kecil  hiperkeratotik
 Khas: plak eritema yang meluas dengan area hiperpigmentasi di
perifer, meninggalkan skar atrofik di sentral, teleangiektasis
dan hipopigmentasi
 Rambut: alopesia dengan skar
 Predileksi: wajah, skalp, telinga, area V, sisi ekstensor
ekstremitas
Lupus Eritematosus Kutan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Laboratorium:
 Akut: ANA-test, anti-dsDNA, anti-Sm, hipokomplementemia
 Subakut: autoantibodi anti-Ro/SS-A (70-90%), anti-La/SS-B (30-50%), ANA
+ 60-80%
 Kronik: ANA + hanya 30-40%

 HistoPA: hiperkeratotik, atrofi epidermal, degenerasi sel basal,


penebalan membran taut epidermal-dermal, edema dermis, infiltrat
sel mononuklear di pervaskular
 Imunofluoresens: deposit granular immunoglobulin G, M, atau A dan
komplemen C3 pada taut epidermal-dermal  lupus band
Lupus Eritematosus Kutan
DIAGNOSIS BANDING
 LE Kutan Akut:
 Lokalisata: rosasea, dermatomiositis
 Generalisata: hipersensitivitas obat, reaksi fotoalergi

 LE Kutan Sub-Akut: psoriasis, eritema anulare sentrifugum,


granuloma anulare
 LE Kutan Kronik: KSS, keratoakantoma, keratosis aktinik
Lupus Eritematosus Kutan
TATA LAKSANA
 Evaluasi adanya keterlibatan sistemik
 Menghindari pajanan UV  gunakan tabir surya
 Lokalisata  KS topikal potensi sedang-tinggi
 LE Kutan luas  KS sistemik, antimalaria, retinoid,
imunosupresan
Lupus Eritematosus Kutan
PROGNOSIS
 LE Kutan akut sangat berhubungan dengan LES  tergantung
derajat keparahan LES
 LE Kutan subakut  15% menjadi LES, termasuk nefritis lupus
 Diskoid  skar yang progresi melebar dan alopesia skar 
mengganggu secara psikososial dan menurunkan kualitas
hidup
Iktiosis Vulgaris
Iktiosis Vulgaris
 Kelainan kulit genetik karena kornifikasi / gangguan
keratinisasi kulit

 Bahasa Yunani  ichthys = ikan

 Sinonim: ichthyosis simplex


Iktiosis Vulgaris
EPIDEMIOLOGI
 Awitan: kanak-kanak (tahun pertama kehidupan)
 Insidensi 1 : 250 – 1 : 1000 kelahiran
 Perempuan = laki-laki
 Diturunkan secara autosomal dominan
Iktiosis Vulgaris
GAMBARAN KLINIS
 Kulit kering (serosis) dengan skuama putih keabuan yang luas
 Predileksi: ekstensor ektremitas dan badan
 Skuama melekat di tengah dengan cracking (fisura superfisial)
pada tepi
 Aksentuasi garis palmar dan plantar
 Rambut rontok, distrofi kuku, insidensi meningkat pada
atopik
Iktiosis Vulgaris
TATA LAKSANA
 Prinsip: hidrasi, pelembab dan keratolitik (bila perlu)
 Respon baik dengan salep topikal yang mengandung urea
 Hati-hati penggunaan urea pada daerah tubuh yang luas ( < 1
tahun  pengawasan dokter)
 Tidak boleh diterapi dengan salep yang mengandung asam
salisilat  keracunan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai