Anda di halaman 1dari 2

KAJIAN ANTROPOLOGI DAN KAJIAN HUKUM

Firda Nisa Syafithri


1173010057
Hukum Keluarga
Fakultas Syari’ah dan Hukum
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Email : 1173010057@student.uinsgd.ac.id

KAJIAN
NO. ASPEK
ANTROPOLOGI HUKUM

Ruang lingkup dalam kajian Ruang lingkup kajian ilmu hukum adalah :
antropologi memfokuskan kepada lima a. Hukum sebagai Norma/ Kaidah yaitu
masalah di bawah ini, yaitu: menempatkan hukum sebagai pedoman
a. Masalah sejarah asal dan yang mengatur kehidupan dalam
perkembangan manusia dilihat dari bermasyarakat agar tercipta
ciri-ciri tubuhnya secara evolusi ketentraman dan ketertiban bersama.
yang dipandang dari segi biologi; b. Hukum sebagai Gejala Perilaku di
b. Masalah sejarah terjadinya Masyarakat yaitu hukum sebagai suatui
berbagai ragam manusia dari segi keadaan/ gajala social yang berlaku di
ciri-ciri fisiknya. masyarakat sebagai maninfestasi dari
Ruang Lingkup

c. Masalah perkembangan serta pola tingkah laku yang berkembang


penyebaran, dan terjadinya beragam c. Hukum sebagai Ilmu Pengetahuan
1. kebudayaan di dunia; terdapat dua pengertian. Pertama ilmu
d. Masalah sejarah asal, hukum dalam arti luas, yaitu ilmu yang
perkembangan, serta penyebaran mencakup dsan membicarakan segala
berbagai macam bahasa di seluruh hal yang berhubungan dengan hukum
dunia; yang bertujuan untuk memperoleh
e. Masalah mengenai asas-asas pengetahuan tentang segala hal dan
kebudayaan manusia dalam semua seluk-beluk mengenai
kehidupan masyarakat-masyarakat hukum ( Satjipto Rahardjo). Kedua,
suku bangsa di dunia. ilmu hukum dalam arti sempit, yaitu
ilmu yang mempelajari makna objektif
tata hukum positif yang disebut
dogmatik hukum (ajaran
hukum) ( Radbruch).
Terkait tujuan ilmu antropologi maka Salah satu tujuan mempelajari kajian
dapat diketahui manfaat mempelajari hukum adalah untuk memperoleh
antropologi untuk: pengetahuan tentang segala hal dan semua
a. Mengetahui pola perilaku manusia seluk-beluk keberadaan hukum dan segala
dalam kehidupan bermasyarakat yang melingkupinya yang begitu luas. Sifat
secara universal maupun pola ilmu hukum juga memiliki sifat
perilaku manusia pada tiap-tiap interisipliner karena digunakannya
masyarakat (suku bangsa). berbagai disiplin ilmu lain untuk
b. Mengetahui kedudukan dan peran membantu menjelaskan kehadiran hukum
yang harus dilakukan sesuai dengan di dalam masyarakat. Menurut John Austin
harapan warga masyarakat dari tujuan mempelajari ilmu hukum
Manfaat

2. kedudukan yang sedang disandang. adalah untuk menganalisis unsur-unsur


c. Memperluas wawasan tentang yang secara nyata ada dari sistem hukum
pergaulan umat manusia di seluruh moderen. Sekalipun diakui bahwa ada
dunia yang mempunyai kekhususan- unsur-unsur yang bersifat historis di
kekhususan sesuai dengan dalamnya, namun secara sadar unsur-unsur
karakteristik daerahnya sehingga tersebut seringkali luput dari perhatian.
menimbulkan toleransi yang tinggi. Hukum adalah perintah dari kekuasaan
d. Mengetahui berbagai macam politik yang berdaulat dalam suatu negara.
problem dalam masyarakat, Mengetahui dan memahami tujuan
memiliki kepekaan terhadap kondisi- mempelajari ilmu hukum paling tidak
kondisi dalam masyarakat, serta menanamkan pondasi bagi seseorang yang
mampu mengambil inisiatif nantinya berguna dalam merambah dunia
pemecahan masalah hukum yang begitu luas dan beragam.
a. Hukum dalam perspektif antropologi dipelajari sebagai bagian yang integral dari
kebudayaan secara keseluruhan, dan karena itu hukum dipelajari sebagai
produk dari interaksi sosial yang dipengaruhi oleh aspek-aspek kebudayaan yang
lain, seperti politik, ekonomi, ideologi, religi, struktur sosial, dll. (Pospisil,
1971); atau hukum dipelajari sebagai proses sosial yang berlangsung dalam
kehidupan masyarakat (Moore, 1978). Karena itu, hukum dalam perspektif
antropologi bukan semata-mata berwujud peraturan perundang-undangan yang
Hubungan

diciptakan oleh Negara (state law), tetapi juga hukum dalam wujudnya sebagai
3. peraturan-peraturan lokal yang bersumber dari suatu kebiasaan masyarakat
(customary law/folk law), termasuk pula di dalamnya mekanisme-mekansime
pengaturan dalam masyarakat (self regulation) yang juga berfungsi
sebagai sarana pengendalian sosial (legal order).
b. Dalam perspektif antropologi hukum, hukum lahir dari kebudayaan. Peran
Antropologi hukum sebagai sebuah perspektif untuk melihat berbagai macam
corak hukum yang lahir dan berkembang pula dari berbagai corak dan ragam
kebudayaan. Antropologi Hukum berarti sebuah realitas, kenyataan atas
kehidupan hukum yang sesungguhnya yang berjalan di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai