Anda di halaman 1dari 2

ANTROPOLOGI HUKUM

UJIAN TENGAH SEMESTER


Firda Nisa Syafithri
1173010057
Hukum Keluarga
Fakultas Syari’ah dan Hukum
UIN Sunan Gunung Djati Bandung

1. Perbedaan Antara Antropologi dengan Hukum


Perbedaan mendasar antara antropologi dan hukum dapat dilihat dari
definisi keduanya yakni antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat
manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik
masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan. Sedangkan hukum adalah
keseluruhan asas dan kaidah yang mengatur pergaulan hidup manusia
dalam masyarakat, juga meliputi lembaga (institusi) dan proses yang
mewujudkan kaidah tersebut dalam masyarakat. (Prof Soedkno
Mertokusumo)
Hukum adalah keseluruhan kumpulan peraturan-peraturan atau
kaidah-kaidah dalam suatu kehidupan bersama, keseluruhan peraturan
tingkah laku yang berlaku dalam suatu kehidupan bersama, yang dapat
dipaksakan pelaksanaannya dengan sanksi. (Mohtar Kusumatmaja)
Antropologi melihat hukum hanya sebagai aspek dari kebudayaan,
yaitu suatu aspek yang digunakan oleh kekuasaan masyarakat yang
teratur dalam mengatur perilaku dan masyarakat, agar tidak terjadi
penyimpangan dan penyimpangan yang terjadi dari norma-norma sosial
yang ditentukan dapat diperbaiki.1
Adapun hukum dalam perspektif antropologi dipelajari sebagai
bagian yang integral dari kebudayaan secara keseluruhan, dan karena itu
hukum dipelajari sebagai produk dari interaksi sosial yang dipengaruhi
oleh aspek-aspek kebudayaan yang lain, seperti politik, ekonomi,
ideologi, religi, struktur sosial, dll.
2. Antropologi Hukum Sebagai Ilmu Pengetahuan
1
https://www.slideshare.net/nfdamayanti/materi-kuliah-29679812 diakses pada Jum’at
24 April 2020 Pukul 15.08
Antroplogi sebagai ilmu pengetahuan dapat dilihat dari definisi
antropologi hukum itu sendiri yakni ilmu pengetahuan yang mempelajari
manusai dengan kebudayan yang khusus di bidang hukum. Disamping itu
antropologi hukum merupakan cabang ilmu pengetahuan hukum yang
mempelajari pola-pola sengketa dan penyelesaiannya, baik pada
masyarakat yang sederhana maupun pada masyarakat yang mengalami
modernisasi. Batasan ini dikemukakan oleh Paul Bohanan.2
Antropologi hukum adalah antropologi yang mempelajari hukum
sebagai salah satu aspek kebudayaan. Kemudian Hilman Hadikusuma
memberikan pendapat mengenai antropologi hukum sebagai ilmu
pengetahuan yang mempelajari manusia dengan kebudayaan yang khusus
di bidang hukum. Sedangkan yang dimaksud dengan kebudayaan hukum
adalah yang menyangkut aspek-aspek hukum, aspek-aspek yang
digunakan oleh kekuasaan masyarakat untuk mengatur anggota-anggota
masyarakat agar tidak melanggar kaidah-kaidah sosial yang telah
ditetapkan oleh masyarakat bersangkutan.
Antropologi hukum pada dasarnyamempelajari hubungan timbal-
balik antara hukum dengan fenomena-fenomenasosial secara empiris
dalam kehidupan masyarakat; bagaimana hukum berfungsidalam
kehidupan masyarakat, atau bagaimana hokum bekerja sebagai
alatpengendalian sosial ( social control ) atau sarana untuk menjaga
keteraturansosial ( social order ) dalam masyarakat. Dengan kata lain,
studi-studiantropologis mengenai hokum memberi perhatian pada segi-
segi kebudayaanmanusia yang berkaitan dengan fenomena hukum dalam
fungsinya sebagaisarana menjaga keteraturan sosial.3
Contoh Antropologi Hukum sebagai Ilmu Pengetahuan adalah
dijadikannya Antropologi Hukum sebagai salah satu mata kuliah di UIN
Sunan Gunung Djati pada Fakultas Syari’ah dan Hukum.

2
http://www.ensikloblogia.com/2016/11/pengertian-antropologi-hukum-dan-ruang.html
diakses pada Jum’at 24 April 2020 Pukul 15.23
3
http://abdulganilatar.blogspot.com/2011/05/sejarah-pemikiran-hukum-responsif.html
diakses pada Jum’at 24 April 2020 Pukul 15.50

Anda mungkin juga menyukai