Anda di halaman 1dari 25

KONSEP AWAL DAN PENGERTIAN BILANGAN

Dosen Pembimbing : Hilman Habibiy, M.Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5:

Bastian Pasaribu 0306182121


Ema Rizky Ananda 0306182134
Lily Nazraini 0306182122
Nidaul Fitri Hamdani 0306182119
Nurul Wardiyah Harahap 0306182139

(PGMI-6/V)
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan pemakalah kemudahan
sehingga pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat
beriring salam kita curahkan kepada Baginda Rasulullah SAW yang kita nantikan
syafa’atnya di akhirat nanti. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas salah satu
mata kuliah kami yaitu Pembelajaran Matematika di MI/SD.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak yang telah memberikan ilmu
pengetahuan sehingga pemakalah mempunyai bekal dalam penyusunan makalah ini.
Pemakalah menyadari terdapat banyak kesalahan maupun kekurangan dalam
pembuatan makalah ini, pemakalah memohon maaf atas kesalahan tersebut dan
mengharapkan kritik serta saran dalam perbaikan makalah kedepannya. Atas
perhatian pembaca pemakalah mengucapkan terimakasih
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Medan,18 Desember 2020

i
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Kelas / Semester : 1 / 1 (Satu)

Tema : Bilangan

Pembelajaran : Matematika

Alokasi Waktu :

1. KOMPETENSI INTI (KI)


 KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah dan di sekolah.
 KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak bermain dan berakhlak
mulia.
2. KOMPETENSI DASAR (KD)

3.1 Menjelaskan makna bilangan cacah sampai dengan 99 sebagai banyak


anggota suatu kumpulan objek.

3.3 Membandingkan dua bilangan sampai dua angka dengan menggunakan


kumpulan benda-benda konkret.

1
3. INDIKATOR
 Memahami konsep awal membilang dari suatu kumpulan objek atau benda-
benda sekitar.
 Memahami relasi antara bilangan 1-10
 Mengetahui hubungan lebih banyak dan lebih sedikit dua bilangan sampai dua
angka
 Menjelaskan pengertian bilangan dan dunia nyata

4. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Dengan mendengarkan penjelasan dari guru, siswa mampu memahami konsep
awal membilang
 Dengan berdiskusi bersama guru, siswa mampu memahami relasi antara
bilangan 1-10
 Dengan kegiatan mengamati dan mendengarkan penjelasan dari guru, siswa
mampu mengetahui hubungan lebih banyak dan lebig sedikit
 Dengan mendengarkan penjelasan guru, siswa mampu menjelaskan
pengertian bilangan dan dunia nyata.
5. METODE PEMBELAJARAN
 Metode : permainan/stimulus, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah.

6. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu


Pendahuluan  Guru memberikan salam dan
mengajak semua siswa berdo’a
menurut agama dan keyakinan
masing-masing.
 Guru mengecek kesiapan diri dan

2
mengisi absensi siswa.
 Guru menginformasikan tema yang
akan dibelajarkan yaitu tentang
“bilangan”
Inti  Guru menjelaskan konsep awal
membilang
 Guru dan siswa melakukan tanya
jawab tentang konsep awal
membilang
 Siswa bersama guru menyanyikan
lagu/melakukan games tentang
konsep awal membilang
 Guru menjelaskan tentang relasi
antara bilangan 1-10 kemudian
melakukan diskusi atau tanya
jawab bersama siswa.
 Siswa mendengarkan penjelasan
dari guru mengenai hubungan lebih
banyak dan lebih sedikit
 Guru menjelaskan tentang
pengertian bilangan dan dunia
nyata
Penutup  Bersama-sama siswa membuat
kesimpulan/rangkuman hasil
belajar selama sehari
 Bertanya jawab tentang materi
yang telah dipelajari (untuk
mengetahui hasil ketercapaian
materi)

3
 Guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk menyampaikan
pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti
 Melakukan penilaian hasil belajar
 Mengajak semua siswa berdo’a
menurut agama dan keyakinan
masing-masing (untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran).

7. MATERI PEMBELAJARAN

A. Pemahaman Awal Tentang Membilang

Membilang satu, dua, tiga dan seterusnya pada mulanya tidak bermakna
bagi anak yang belum memahami bilangan. Anak bisa mengucapkannya tetapi
tidak memahami apa artinya satu. Membilang adalah suatu kegiatan
membandingkan. Kegiatan membandingkan ini dilakukan dengan cara
mengkorespondenkan atau memasangkan benda, unsur atau elemen suatu
himpunan. Hasil dari kegiatan membandingkan dengan cara memasangkan satu
demi satu tersebut adalah himpunan sama banyak atau tidak sama banyak. Jika
hubungan tidak sama banyak yang diperoleh, maka dapat ditentukan mana yang
lebih banyak dan mana yang lebih sedikit. Jadi, membilang berarti menyebutkan
bilangan tentang banyaknya unsur suatu himpunan yaitu sifat satuan, duaan,
tigaan dan seterusnya.1

1
Yasinta Nina Damayanti, Peningkatan Kemampuan Membilang Melalui Media Kartu
Bergambar Pada Anak Kelompok B1 TK PKK 37 Dodogan Jatimulyo Dlingo Bantul, (Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta, 2015), h. 18

4
Membilang juga bisa dikatakan dengan menghitung. Karena menghitung
adalah suatu proses ketika anak menyebutkan bilangan dengan nama bilangannya.
Menghitung awal biasanya dilakukan anak dengan membilang. Proses membilang
menyangkut dua kegiatan, yakni (1) anak menyebut seri bilangan mulai dari satu
dan (2) anak dapat menunjuk pada obyek yang berbeda. Sementara itu adapun
empat prinsip membilang. Keempat prinsip tersebut sebagai berikut: (1) Setiap
objek yang akan dibilang harus dihubungkan dengan satu nama bilangan, (2)
Nama bilangan harus sesuai dengan urutan obyek tertentu, (3) Membilang tidak
perlu mulai dari obyek yang pertama atau terdepan. dan (4) Nama bilangan yang
terakhir merupakan jumlah obyek. 2

Dalam pengenalan konsep membilang ini tidak terlepas dari pengenalan


konsep tentang angka-angka. Pengenalan konsep angka melibatkan pemikiran
tentang beberapa jumlah suatu benda atau beberapa banyak benda. Pengenalan
konsep angka ini pada akhirnya akan memberikan bekal awal kepada anak untuk
mempelajari berhitung dan operasi penjumlahan. Adapun ciri-ciri kemampuan
membilang adalah:

1. Anak mampu menghitung benda yang ada di sekitarnya misalnya dengan


menggunakan jari, karena anak akan dengan mudah mempunyai konsep
bilangan yang mudah difahami anak. Anak dapat melakukan sendiri proses
membilang.
2. Anak mampu membilang benda-benda. Hal ini dilakukan untuk memberi
pemahaman pada anak bahwa semua benda yang ada disekitar anak bisa
dihitung.

2
J. Tombokan Runtukahu, Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak Berkesulitan Belajar,
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014),h. 97.

5
3. Anak mampu membilang sambil beraktifitas misalnya dengan menyanyi. Hal
ini dapat dikenalkan pada anak dengan melalui lagu yang sesuai dengan
bilangan yang akan dikenalkan pada anak. 3

Bagaimana Cara Mengajarkan Konsep Membilang pada Anak?


Ada beberapa cara dalam mengajarkan konsep membilang pada anak.
Konsep membilang tidak terlepas dari konsep memperkenalkan angka dan juga
menghitung permulaan. Berikut ini merupakan pembelajaran membilang pada
anak :
 Membilang Dengan Jari
Dengan menggunakan jari-jari yang kita punya, konsep bilangan akan lebih
mudah dipahami anak, karena anak dapat melakukan sendiri proses
membilang. Sebagai contoh :
Guru : “coba anak-anak semua angkat tangan kanan nyaa..”
“ nah ada berapa banyak jari di tangan kanan?”
Siswa : “ada lima bu..”
Guru : “coba kita hitung sama- sama ya..”
Guru & Siswa : “satu.. dua.. tiga.. empat.. lima..”
Guru : “sekarang angkat tangan kirinya, ada berapa banyak jari di tangan kiri?
“ kita hitung sama-sama ya..”
Siswa : “ satu.. dua.. tiga.. empat.. lima..”
Guru : “sekarang kita hitung jari dari tangan kanan dan kiri ya..”
Guru & Siswa : “satu.. dua.. tiga.. empat.. lima.. enam.. tujuh.. delapan..
Sembilan.. sepuluh..”

 Membilang Benda-Benda

3
Tatag Yuli Eko Siswono (2012). Belajar dan Mengajar Matematika Anak Usia Dini.
Diambil dari: http://www.academia.edu/4069396/Belajar dan_ Mengajar
Matematika_Anak_Usia_Dini. Diakses tanggal 19 Desember 2020

6
Guru dan orang tua dapat melatih anak menghitung benda yang ada
disekitar anak baik itu di rumah, di jalan, maupun di sekolah. Benda yang ada
dirumah misalnya banyaknya kursi tamu, meja, pintu dan sebagainya.
 Membilang Sambil Olahraga
Anak diminta untuk membuat lingkaran kemudian guru menyuruh anak
untuk membilang 1-5 secara bergantian sampai semua anak mendapat nomor.
Setelah itu anak diminta untuk mengingat nomor masing-masing. Guru dapat
memberikan perintah seperti “yang nomor satu jongkok..” atau “yang nomor 3
lompat..” dan sebagainya. Disini sambil berolahraga konsep membilang dapat
tertanam dalam diri anak.
 Membilang Sambil Bernyanyi
Sambil bernyanyi anak dikenalkan dengan konsep bilangan misalnya
dengan melalui lagu yang sesuai dengan bilangan yang akan dikenalkan,
misalnya: lagu sayang semuanya dan lagu lima bebek kecil.
SAYANG SEMUANYA
Satu, satu, aku sayang ibu..
Dua, dua, juga sayang ayah..
Tiga, tiga, saying adik-kakak..
Satu, dua tiga, sayang semuanya..
Satu, dua, tiga, sayang semuanyaa…

LIMA BEBEK KECIL


Lima bebek kecil berenang, lewati bukit yang jauh..
Ibunya berkata kwek..kwek..kwek..
Hanya empat ekor yang pulang..
Empat bebek kecil berenang, lewati bukit yang jauh..
Ibunya berkata kwek..kwek..kwek..
Hanya tiga ekor yang pulang..
Tiga bebek kecil berenang, lewati bukit yang jauh..
Ibunya berkata kwek..kwek..kwek..

7
Hanya dua ekor yang pulang..
Dua bebek kecil berenang, lewati bukit yang jauh..
Ibunya berkata kwek..kwek..kwek..
Hanya satu ekor yang pulang..
Satu bebek kecil berenang lewati bukit yang jauh..
Ibunya berkata kwek.. kwek.. kwek...
Dan semua bebek kecil pulang..

B. RELASI ANTARA BILANGAN 1-10

Menurut Tadkirotun angka atau bilangan adalah lambang atau simbol


yang merupakan suatu objek yang terdiri dari angka-angka. Sebagai contoh
bilangan 10, dapat ditulis dengan dua buah angka (double digits) yaitu angka 1
dan angka 10). Bilangan banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Namun
demikian, bilangan yang ditemui anak-anak sebenarnya memiliki arti yang
berbeda-beda.

Sebagaimana yang telah dikemukakan diatas bahwa untuk dapat


mengembangkan konsep bilangan pada anak anak SD/MI tidak dilakukan dalam
jangka waktu pendek, yang harus dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu
yang lama, serta dibutuhkan media yang kongkrit untuk membantu proses
pembalajaran mengenal bilangan.

Angka 1 sampai 10 ini adalah angka pertama yang digunakan seluruh


manusia ketika masa anak sebelum mengenal bilangan lain yang lebih besar 4.
Angka 1-10 ini adalah pendidikan pengenalan angka diawal. Pada masa ini terjadi
perkembangan fisik yang sangat pesat5. Wardani mengungkapkan bilangan angka
merupakan suatu konsep tentang bilangan angka 1 sampai 10 sebagai angka
pemula yang terdapat unsur-unsur penting seperti nama, urutan, bilangan dan

4
Masitoh, Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan), (Bandung: Mandar Maju, 2005), h. 97
5
Sabri, Pendidikan Anak Sekolah dasar, (Jakarta, Bina Jaya Press, 2005), h. 55

8
Jumlah. Indikator yang berkaitan dengan kemampuan mengenal bilangan angka
yaitu:

a. Counting (berhitung),
b. One-to-one correspondence (koresponden satu-satu),
c. Quality (kuantitas),
d. Comparison (perbandingan)
e. Recognizing and writing numeral (mengenal dan menulis angka).6

Menurut Departemen Pendidikan Nasional kemampuan mengenal angka


pada permulaan berhubungan dengan berbagai percobaan atau demontrasi
sebagai suatu pendekatan secara ilmiah atau logis dengan tetap
mempertimbangkan tahapan berpikir anak. Fitjrof Capra dalam Megawangi
mengatakan bahwa pengetahuan manusia tentang mengenal angka dan
perhitungan, masyarakat, dan kebudayaan telah begitu terkotak-kotak sehingga
manusia tidak mampu melihat segala sesuatu secara keseluruhan (wholeness)
dari setiap fenomena.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengenal konsep mengenal angka
1 sampai 10 seperti yang dikemukakan oleh Fatimah anak-anak akan belajar
membedakan arti bilangan berdasarkan penggunaan yaitu:
a. Bilangan angka kardinal menunjukkan kuatitas atau besaran benda dalam
sebuah kelompok.
b. Bilangan angka ordinal, digunakan untuk menandai urutan dari sebuah
benda, contoh juara kesatu, dering telepon, ke lima kalinya, hari kartini hari
ke 21 di bulan April, dll.
c. Bilangan nominal, digunakan untuk memberi nama benda, contoh: nomor
rumah, kode pos, nomor lantai/ruang di dedung, jam, uang, dll. Bilangan

6
Wardani, Kualitas Perkembangan Kemampuan Berhitung Anak, (Jakarta,
2008), h. 38

9
memiliki beberapa bentuk/ tampilan (representasi) yang saling berkaitan
diantaranya benda nyata, model mainan, ucapan, simbol (angka atau kata).

Dalam mengenalkan konsep bilangan angka 1 – 10 pada anak, orang tua


maupun guru harus memperhatikan beberapa hal agar proses kegiatan
pengenalan angka dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang kita inginkan,
antara lain melalui tahap pembelajaran. Dalam hal ini, Nurlaela,
mengemukakan bahwa tampilan bilangan yang satu dengan tampilan bilangan
yang lainnya memahami hubungan antar tampilan bilangan dapat diartikan
sebagai contohnya setalah anak mendengarkan soal (tampilan bahasa lisan),
anak bisa menunjukkan dengan media balok (tampilan model/benda mainan),
menggambarkannya (tampilan gambar), lalu anak menulis jawaban pada kertas
(simbol tertulis angka atau kata).7 Setiap bilangan yang dilambangkan dalam
bentuk angka, sebenarnya merupakan konsep abstrak.
Menurut Suriasumantri menjelaskan bahwa konsep bilangan angka 1-
10 adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan
yang ingin disampaikan, adapula paham yang menyatakan bahwa konsep
menghitung angka 1-10 merupakan bahasa artifial yang dikembangkan untuk
menjawab kekurangan bahasa verbal yang bersifat alamiah dan matematika
hanya akan mempunyai arti jika terdapat hubungan pola, bentuk dan struktur.
Dalam hal indikator pengembangan kemampuan mengenal angka 1-10,
menurut Nugraha bahwa indikator kemampuan mengenal angka bilangan pada
anak menerangkan bahwa anak ditandai dengan berbagai kemampuan sebagai
berikut :
a. Membilang dan menyebutkan urutan bilangan dari 1 sampai 10
b. Membilang (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda) sampai 10
c. Membuat urutan bilangan 1 sampai 10 dengan benda-benda

7
Nurlaela, Bilangan Satu Sampai Sepuluh Untuk Perkembangan Anak,
(Bandung, Graha Mulia, 2009), h. 73

10
d. Menghubungkan/ memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda
sampai 10 (anak tidak disuruh menulis)
e. Membedakan dan membuat 2 kumpulan benda yang sama jumlahnya,
yang tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit. 8

Sedangkan menurut Depdiknas menjelaskan bahwa bilangan 1-10 yang


mulai dipelajari oleh anak-anak adalah bilangan untuk menghitung kuantitas.
Artinya bilangan itu menunjuk besarnya kumpulan benda. Bilangan angka 1-10
ini berbeda dengan bilangan urut (bilangan ordinat), seperti: Pertama, kedua,
ketiga. dst. Yang digunakan untuk menerangkan urutan. Penggunaan jari dapat
dilakukan untuk menyebut urutan bilangan. Contoh : Cara mengajarkan konsep
bilangan 3 sebagai contoh: (ibu guru) : Ani, tolong ambilkan 3 buah duku,
berikan kepada ibu, berapa dukunya Ani?
Coba dihitung, satu ….. dua ….. tiga. Yaaa ….. Itulah bilangan 3, berapa
anak- anak? Tiga bu guru. Ya bagus, itu bilangan 1-10. Dalam mengenalkan
kemampuan menghitung angka 1-10 pada anak, diharapkan mampu mengenal
dan memahami konsep bilangan, transisi, dan lambang sesuai dengan jumlah
benda-benda pengenalan bentuk lambang sehingga akhirnya dapat
mencocokannya sesuai dengan lambang bilangannya.
Pengenalan angka 1 sampai 10 bisa dilakukan dengan kartu angka dan
gambar.Satu sisi berisi sejumlah gambar dan satu sisi bertulis angka.

a. Anak menghitung jumlah gambar pada kartu


b. Jika hitungannya benar, anak membalik kartu, sehingga terlihat angka.
c. Guru memberikan tanggapan positif. Jika anak keliru bantu dia
menghitungnya. Setelah itu anak menghitung kembali tanpa di bantu.

8
Suriasumantri, Meningkatkan Kemampuan Anak Didik Di Sekolah dasar, (Surabaya, Cipta
Press, 2013), h. 191

11
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa bilangan
angka 1-10 adalah banyaknya satuan jumlah matematis atau banyaknya benda
dan besarnya kumpulan benda yang dapat ditambah maupun dikurangi dan
dikalikan sehingga dapat disesuai dengan jumlah benda- benda pengenalan
bentuk lambang sehingga akhirnya dapat mencocokannya sesuai dengan
lambang bilangannya.

C. HUBUNGAN LEBIH BANYAK DAN LEBIH SEDIKIT

Menurut sudaryanti (2006:16) bahwa membandingkan angka merupakan


syarat memahami makna lebih banyak, lebih sedikit, sama banyak. banyak
menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) merupakan sesuatu yang
jumlahnya banyak. Sedikit Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI)
merupakan sesuatu yang jumlahnya tidak banyak.

Menurt Sabatin (2015) untuk membandingkan Angka juga dapat


diperkenalkan dengan:

1. Lebih banyak: hal ini menyatakan bahwa benda tersebut jumlahnya melebihi
benda yang dibandingkan.
2. Lebih sedikit hal ini menyatakan bahwa benda tersebut jumlahnya kurang dari
benda yang di bandingkan.

Dari beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa lebih


banyak merupakan sesuatu yang jumlahnya lebih banyak dari jumlah benda yang
dibandingkan, lebih sedikit :merupakan sesuatu benda yang jumlahnya lebih
sedikit dari benda yang dibandingkan. Mengenal konsep lebih banyak dan lebih
sedikit merupakan kegiatan dalam membandingkan jumlah dua kumpulan benda.

12
Syarat untuk seseorang dapat mengenal konsep lebih banyak dan lebih sedikit
yaitu mampu membilang.9

Sebelum memperkenalkan konsep bilangan untuk menentukan banyak


atau sedikit benda-benda di sekitar lingkungan anak, beberapa hal yang perlu
dikuasai telebih dahulu oleh peserta didik adalah:

1. Mengklasifikasi
Mengklasifikasi adalah keteampilan mendasar yang diperlukan dalam
kehidupan, bak itu menyangkut bilangan atau tanpa bilangan. Seringnya
memberi latihan seperti ini kepada anak akan mempertajam daya
mengklarifikasi dan daya fikir anak itu (Tatang herman, 1999:4),
penggolongan (klasifikasi) adalah salah satu proses yang penting untuk
mengembangkan konsep bilangan supaya anak mampu menggolongkan atau
menyortir bbenda-benda, mereka harus mengembangkan pengertian tentang
“saling memiliki kesamaaan, keserupaan, perbedaan” (Malikha, 1992).
2. Membandingkan
Adalah proses dimana anak membangun suatu hubungan antara dua benda
erdasarkan atribut tetentu. Membandingkan suatu kuantitas dengan yang
lannya, juga termasuk langkah yang penting sebelum anak bisa membilang
selan itu memiliki kontribusi yang baik dalam penguasaan bilangan.
3. Menyusun
Menyusun atau menata adalah tingkat lebih tinggi dari perbandingan.
Menyusun melibatkan perbandingan benda-benda yang lebih banyak,
menempatkan benda-benda dalam satu urutan.
4. Menggunakan bilangan
Salah satu konsep banyak dan sedikit paling penting dipelajari anak adalah
pengembangan kepekaan bilangan.

9
Pengertian konsep lebih banyak,lebih sedikit, sama dan tidak sama,
jejakpendidikan.com , diakses tanggal 20 desember 2020.

13
5. Membaca angka
Anak sejak Usia dua tahun Rata-rata sudah memiliki Number sense atau
kemampuan memahami angka, berapa besarnya dan hubungannya,
mengelompokkan dan membanding.

Pembelajaran banyak dan sedikit bersifat hierarkis, dengan demikian kegiatan


pengembangan kemampuan mengenal konsep banyak dan sedikit di kelompok
berman juga perlu dilakukan secara bertahap. Pentingnya konsep banyak dan
sedikit ini mula diperkenalkan pada anak usia tiga sampai empat tahun.
Pengembangan ini yang biasa disebut juga sebagai stimulasi matematika
permulaan.10
Terdapat dua tujuan mengenalkan konsep banyak dan sedikit
1. yaitu anak dapat menyelesaikan persoalan dalam menentukan ukuran dan
dapat melatih kemampuan mengenal konsep banyak dan sedikit anak
dalam memahami suatu ukuran (sagala, 2006:11)
2. Pengertian banyak dan sedikit menurut senjaya (2008:10) : banyak dan
sedikit adalah benda yang diukur volumenya dan yang dikatagorikan
memiliki volume yang lebih merupakan benda yang tergolong banyak dan
benda yang dikatagorikan kurang merupakan benda tergolong sedikit. 11

D. PENGERTIAN BILANGAN DAN DUNIA NYATA

Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk


pencacahan dan pengukuran. Dalam kehidupan sehari-hari bilangan memegang
peranan yang sangat signifikan. Misalnya; sebuah alat pengukur suhu yaitu

10
Roudlatun ni’mah(2016), “Meningkatkan kemampuan mengenal konsep banyak dan sedikit
pada anaka usia 3-4 tahun dengan metode demonstrasi” ejournal.sunan-giri.ac.id, diakses pada 20
desember 2020, 15:30 wib
11
Irma,lin maulina,Yuniarti(2019), “peningkatan kemampuan mengenal konsep banyak dan
sedikit melalui penerapan metode Edutament pada kelas A1 taman kanak-kanak Al-mukaddimah
Pontianak, openjurnal.unmuhpnk.ac.id. diakses tanggal 20 desember 2020.

14
thermometer, menggunakan bilangan. Yang berperan disini adalah bilangan, baik
bilangan 0 (nol), bilangan negative, maupun bilang positif.

Kegunaan yang lainnya suatu bilangan adalah bilangan adalah mengukur


suatu tinggi sebuah gunung, mengukur tinggi pohon, mengukur tinggi bangunan
dan lain-lain. Apalagi disbeuah institusi/Lembaga Pendidikan yaitu di
sekolah/madrasah/. Dalam dunia Pendidikan yang melibatkan bilangan terutama
pada mata pelajaran matematika yang begitu sangat berperan sekali.

Dalam hal berhuubungan di masyarakat, apalagi dalam hal jual beli yang
melibatkan tentang bilangan. Sebagai contoh berapa harga barang ini, berapa
harga barang itu, dan lain-lain jelas behubungan dengan yang namanya
bilangan12.

Bilangan adalah suatu objek matematika yang sifatnya abstrak dan


termasuk ke dalam unsur yang tidak di definisikan (undefined term). Untuk
menyatakan suatu bilangan dinotasikan dengan lambang bilangan yang disebut
angka. Tetapi tidak setiap lambang yang menyatakan bilangan disebut angka.

Macam-macam bilangan di antaranya:

1. Bilangan Kardinal, bilangan yang dipergunakan untuk menyatakan


banyaknya anggota suatu himpunan.
2. Bilangan Ordinal, Untuk menyatakan objek dan sering digunakan pula
untuk menyatakan urutan (rank).
3. Bilangan Asli sebagai terjemahan dari natural numbers dimaksudkan
sebagai bilangan yang pertama kali dikenal dan digunakan oleh
manusia.
4. Bilangan Komposit/Positif. Bilangan asli yang memiliki lebih dari 2
faktor.

12
Adang suganda, 2019. Pentingnya bilangan bulat. Yogyakarta: Deepublish, hal. v

15
5. Bilangan Sempurna, yaitu bilangan asli yang jumlah faktornya
(kecuali faktor sama yang dengan dirinya) sama dengan bilangan
tersebut.
6. Bilangan Cacah, Bilangan asli yang ditambahkan dengan bilangan nol
(0).
7. Bilangan Bulat, gabungan antara semua bilangan asli, nol dan
himpunan semua lawab bilangan asli.
8. Bilangan Rasional, Bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk
9. Bilangan Irasional, bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam
bentuk
10. Bilangan Real , gabungan antara himpunan bilangan rasional dan
irasional.
11. Bilangan Komposit, bilangan yang merupakan penggabungan dari
bilangan riil dan imajiner 13
Aplikasi Bilangan dalam dunia nyata dalam Beberapa Bidang

A. Bidang Teknologi
1. Sistem Bilangan Komputer
Sistem Bilangan atau Number System adalah suatu cara untuk
mewakili besaran suatu item fisik. Sistem Bilangan menggunakan bilangan
dasar atau basis (base/radix) yang tertentu. Dalam hubungannya dengan
komputer, ada 4 jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu: Desimal (Basis
10), Biner (Basis 2), Oktal (Basis 8) dan Hexadesimal (Basis 16). Berikut
penjelasan mengenai 4 sistem bilangan ini.

a. Desimal (Basis 10)


Desimal (Basis 10) adalah sistem bilangan yang paling umum
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sistem bilangan desimal
menggunakan basis 10 dan menggunakan 10 macam simbol bilangan yaitu: 0,
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Sistem bilangan dasimal dapat berupa integer

13
Karso, dkk. 1993. Pendidikan Matematika 4. Jakarta: UT Depdikbud

16
desimal (decimal integer) dan dapat juga berupa pecahan desimal (decimal
fraction). Untuk melihat bilangan desimal dapat digunakan perhitungan seperti
berikut, misalkan contoh bilangan desimal adalah 8598. Ini dapat diartikan

Dalam gambar di atas disebutkan Absolut Value dan Position Value.


Setiap simbol dalam sistem bilangan desimal memiliki bentuk Absolut Value
dan Position Value. Absolut Value adalah nilai mutlak dari masing-masing
digit bilangan. Sedangkan Position Value adalah nilai penimbang atau bobot
dari masing-masing digit bilangan tergantung dari letak posisinya yaitu bernilai
basis di pangkatkan dengan urutan posisinya.

b. Biner (Basis 2)
Biner (Basis 2) adalah sistem bilangan yang terdiri dari 2 simbol yaitu
2 dan 1. Bilangan biner ini dipopulerkan oleh John Von Neuman. Contoh
bilangan biner ini adalah 1001, ini dapat diartikan (di konversi ke sistem
bilangan desimal) menjadi sebagai berikut: Position Value dalam sistem
bilangan biner merupakan perpangkatan dari nilai 2(basis). Berarti, bilangan
biner 1001 .

c. Oktal (Basis 8)
Oktal (Basis 8) adalah sistem bilangan yang terdiri dari 8 simbol yaitu
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7. Contoh oktal adalah 1024, ini dapat diartikan
(dikonversikan ke sistem bilangan desimal). Position Value dalam sistem
bilangan oktal merupakan perpangkatan dari nilai 8 (basis). Berarti bilangan
oktal 1022 perhitungannya adalah sebagai berikut:

d. Hexadesimal (Basis 16)


Hexadesimal (Basis 16), Hexa berarti 6 dan desimal berarti 10 adalah
sistem bilangan yang terdiri dari 16 simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
A(10), B(11), C(12), D(13), E(14), F(15). Pada sistem bilangan hexsadesimal
memadukan 2 unsur yaitu angka dan huruf. Huruf A mewakili angka 10, B

17
mewakili angka 11 dan seterusnya sampai huruf F mewakili angka 15. Contoh
hexadesimal F3D4, ini dapat diartikan (dikonversikan ke sistem bilangan
desimal). Position Value dalam sistem bilangan hexsadesimal merupakan
perpangkatan dari nilai 16 (basis).

B. Bidang Sains
Negatif dari logaritma berbasis 10 digunakan dalam kimia untuk
mengekspresikan konsentrasi ion hidronium (pH). Contohnya, konsentrasi ion
hidronium pada air adalah 10−7 pada suhu 25 °C, sehingga pH-nya 7.

 Satuan bel (dengan simbol B) adalah satuan pengukur perbandingan (rasio),


seperti perbandingan nilai daya dan tegangan. Kebanyakan digunakan dalam
bidang telekomunikasi, elektronik, dan akustik. Salah satu sebab
digunakannya logaritma adalah karena telinga manusia mempersepsikan suara
yang terdengar secara logaritmik. Satuan Bel dinamakan untuk mengenang
jasa Alexander Graham Bell, seorang penemu di bidang telekomunikasi.
Satuan desibel (dB), yang sama dengan 0.1 bel, lebih sering digunakan.
 Skala Richter mengukur intensitas gempa bumi dengan menggunakan skala
logaritma berbasis 10.
 Dalam astronomi, magnitudo yang mengukur terangnya bintang
menggunakan skala logaritmik, karena mata manusia mempersepsikan terang
secara logaritmik.

C. Bidang Ekonomi
Menganalisis dan mengevaluasi strategi penyelesaian masalah serta
menemukan strategi penyelesaian masalah yang baru. Matematika dapat
digunakan untuk menyeleksi atau menyaring data yang ada. Seperti tes seleksi
calon PNS, Polisi, TNI, pelajar, mahasaiswa atau karyawan menggunakan tes
tulis dengan materi matematika (biasanya logika danberhitung) untuk

18
mengetahui kemampuan berpikir cepat dan dapat menyelesaikan masalah.
Dalam bidang teknik matematika digunakan seperti teknik informatikaatau
komputer menggunakan konsep bilangan basis, teknik industri atau mesin
matematika digunakan untuk menentukan ketelitian suatu alat ukur atau
peralatan yang digunakan. Bidang ekonomi menggunakan konsep fungsi untuk
memprediksikan produksi maupun penjualan.

D. Bidang Musik
Teori Musik sering menggunakan matematika untuk memahami musik.
Memang, matematika adalah “dasar suara” dan suara itu sendiri “dalam aspek
musik nya … menunjukkan array yang luar biasa dari sifat nomor”, hanya
karena alam itu sendiri “adalah matematika luar biasa”.

Meskipun kuno, Cina Mesir dan Mesopotamians diketahui telah


mempelajarI prinsip-prinsip matematika suara, dengan ilmu Pythagoras dari
Yunani kuno adalah peneliti pertama yang diketahui telah menyelidiki ekspresi
skala musik dalam hal rasio numerik, khususnya rasio bilangan bulat kecil.
doktrin utama mereka adalah bahwa “seluruh alam terdiri dari harmoni timbul
dari nomor”.

Dari waktu Plato, harmoni dianggap sebagai cabang dasar fisika,


sekarang dikenal sebagai musik akustik. Awal teori India dan Cina
menunjukkan pendekatan serupa. Semua berusaha untuk menunjukkan bahwa
hukum-hukum matematika dari harmonisa dan ritme yang fundamental tidak
hanya untuk pemahaman kita tentang dunia tetapi untuk kesejahteraan manusia
Konfusius, seperti Pythagoras, menganggap nomor kecil 1,2,3,4 sebagai sumber
semua kesempurnaan.

Untuk hari ini matematika lebih berkaitan dengan akustik dibandingkan


dengan komposisi, dan penggunaan matematika dalam komposisi secara historis

19
terbatas pada operasi sederhana penghitungan dan pengukuran. Upaya untuk
struktur dan mengkomunikasikan cara-cara baru penyusunan dan mendengar
musik telah menyebabkan aplikasi musik teori himpunan, aljabar abstrak dan
teori bilangan. Beberapa komposer telah memasukkan rasio Emas dan angka
Fibonacci ke dalam pekerjaan mereka

E. Bidang Filosofi
Filsafat membahas bilangan sebagai objek studi material artinya filsafat
menjadikan bilangan sebagai objek sasaran untuk menyelidiki ilmu tentang
bilangan itu sendiri. Objek material filsafat ilmu bilangan adalah bilangan itu
sendiri. Bilangan itu sendiri dimulai dari yang paling sederhana, yakni bilangan
asli, bilangan cacah, kemudian bilangan bulat, dan seterusnya hingga bilangan
kompleks. Sebagai objek formal filsafat, bilangan dikaji hakikat. Pengkajian
filsafat tentang bilangan misalnya mengenai apa hakikat dari bilangan itu,
bagaimana merealisasikan konsep bilangan yang abstrak menjadi riil atau nyata,
bagaimana penggunaan bilangan untuk penghitungan dan atau pengukuran.

F. Bidang Hiburan ( Permainan )


a. Ambil tanggal lahir kamu lalu kali 4, hasilnya tambah 13, hasilnya kali 25
lalu kurangi dengan 200, hasilnya tambah dengan bulan lahir kamu lalu
hasilnya kali 2 terus kurangi dengan 40, hasilnya kali dengan 50 hasilnya
lagi tambah dengan 2 digit terakhir tahun lahir kamu lalu hasilnya kurangi
dengan 10500..berapa hasilnya?
b. Ambil dua digit terakhir tahun lahir kamu dan tambahkan dengan umurmu
di tahun 2011..berapa hasilnya?selalu 111 kan?
c. Dalam astronomi dan fisika, kita mengenal adanya suatu fenomena alam
yang sangat menarik yaitu lubang hitam (black hole). Lubang hitam adalah
suatu entitas yang memiliki medan gravitasi yang sangat kuat sehingga
setiap benda yang telah jatuh di wilayah horizon peristiwa (daerah di
sekitar inti lubang hitam), tidak akan bisa kabur lagi. Bahkan radiasi

20
elektromagnetik seperti cahaya pun tidak dapat melarikan diri, akibatnya
lubang hitam menjadi “tidak kelihatan”.

21
DAFTAR PUSTAKA

……….., Pengertian konsep lebih banyak,lebih sedikit, sama dan tidak sama,
jejakpendidikan.com , diakses tanggal 20 desember 2020.

Adang suganda, 2019. Pentingnya bilangan bulat. Yogyakarta: Deepublish, hal. V

Irma,lin maulina,Yuniarti(2019), “peningkatan kemampuan mengenal konsep banyak


dan sedikit melalui penerapan metode Edutament pada kelas A1 taman
kanak-kanak Al-mukaddimah Pontianak, openjurnal.unmuhpnk.ac.id.
diakses tanggal 20 desember 2020.
J. Tombokan Runtukahu, Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak Berkesulitan
Belajar, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014),

Karso, dkk. 1993. Pendidikan Matematika 4. Jakarta: UT Depdikbud

Masitoh, Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan), (Bandung: Mandar Maju, 2005)


Nurlaela, Bilangan Satu Sampai Sepuluh Untuk Perkembangan Anak, (Bandung,
Graha Mulia, 2009)

Roudlatun ni’mah(2016), “Meningkatkan kemampuan mengenal konsep banyak dan


sedikit pada anaka usia 3-4 tahun dengan metode demonstrasi”
ejournal.sunan-giri.ac.id, diakses pada 20 desember 2020, 15:30 wib
Sabri, Pendidikan Anak Sekolah dasar, (Jakarta, Bina Jaya Press, 2005)
Suriasumantri, Meningkatkan Kemampuan Anak Didik Di Sekolah dasar, (Surabaya,
Cipta Press, 2013), h. 191

Tatag Yuli Eko Siswono (2012). Belajar dan Mengajar Matematika Anak Usia Dini.
Diambil dari: http://www.academia.edu/4069396/Belajar dan_ Mengajar
Matematika_Anak_Usia_Dini. Diakses tanggal 19 Desember 2020.

Wardani, Kualitas Perkembangan Kemampuan Berhitung Anak, (Jakarta, 2008)

22
Yasinta Nina Damayanti, Peningkatan Kemampuan Membilang Melalui Media Kartu
Bergambar Pada Anak Kelompok B1 TK PKK 37 Dodogan Jatimulyo
Dlingo Bantul, (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2015)

23

Anda mungkin juga menyukai