Anda di halaman 1dari 86

TEORI-TEORI

BELAJAR
Perjalanan hidup kita….

2
KONTEKS HIDUP
 Ada seorang ibu setengah baya berpenampilan
compang-camping sambil menggendong
seorang anak dengan wajah sayup
menengadahkan tangannya di perempatan
jalan untuk meminta belas kasihan uang receh
......siapa dia..? Untuk apa...?
 Ada seorang ibu menggendong ‘kresek goni”
berjalan dipinggir jalan sambil melihat
tumpukan sampah. Setiap ada tumpukan
sampah diorak-arik untuk mengambil sawah
sesuatu yang dapat dimanfaatkan (dimakan,
dijual, dipakai dsb) sementara di tempat
tinggalnya menunggu anggota keluarganya....
Untuk apa....?
3
BELAJAR
Belajar bagaikan air mengalir di sebuah sungai
 mengalir
 dinamis
 penuh resiko
 menggairahkan

Kesalahan, kreativitas, potensi,dan ketakjuban


mengisi tempat itu

4
ESENSI
 Bacalah Bacalah dengan nama tuhanmu
 Dia telah menciptakan manusia dari segumpal
darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
 Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam
 Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.
 Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar
melampaui batas,
MENGAJAR
MENGAJAR bagaikan “tukang bersih sungai” agar air
dapat mengalir bebas hambatan
 Mengangkat sampah, kotoran lain
 Mengeruk lumpur, pasir
 Memindahkan batu, kayu

Ketulusan hati, kesetiaan, kemesraan, kesabaran, cinta,


kelembutan, sukacita, improvisasi, pengendalian diri
memenuhi pekerjaan itu

6
TEORI PEMBELAJARAN
 merupakan penerapan prinsip-prinsip teori belajar,
teori tingkah laku, dan prinsip-prinsip
pembelajaran dalam usaha mencapai tujuan
belajar.
 dibicarakan tentang prinsip-prinsip yang dapat
dipakai untuk memecahkan masalah-masalah
praktis di dalam pembelajaran, dan bagaimana
menangani situasi praktis yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari.
TEKANAN UTAMANYA :

 Belajar merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat


individual, yang merubah stimuli yang datang dari lingkungan
seseorang ke dalam sejumlah informasi yang selanjutnya
dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan
jangka panjang.
 Kemampuan yang merupakan hasil belajar dapat
dikategorikan bersifat praktis dan teoretis.
 Kejadian-kejadian dalam pembelajaran yang mempenga-ruhi
proses belajar dapat dikelompokkan ke dalam kategori-
kategori umum, tanpa memperhatikan hasil belajar yang
diharapkan.
 Teori pembelajaran merupakan suatu kumpulan
prinsip-prinsip yang terintegrasi dan yang memberikan
preskripsi untuk mengatur situasi atau lingkungan
belajar sedemikian rupa sehingga dapat membantu
siswa mencapai tujuan belajarnya dengan mudah.
 Teori-teori pembelajaran ini memberikan arahan dalam
pemilihan metode pembelajaran.
 Teori-teori psikologi dan teori belajar merupakan
dasar pengembangan teori pembelajaran.
APAKAH KEGIATAN INI TERMASUK BELAJAR?
 Pada awalnya, Siti tidak dapat berbahasa
Inggris sekarang mahir berbahasa Inggris.
 Bayi yang tadinya tidak dapat duduk sekarang
dapat duduk
 Doni secara kebetulan dapat memperbaiki HP
tetapi ketika harus mengerjakan hal yang sama
dalam waktu yang berbeda menemui
kesulitan.
PEMBELAJARAN
Proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke
arah yang lebih baik (Sudjana, 2000: 6).

UU RI No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional Pasal 1, Bab I:
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar.
UU GURU DAN DOSEN (NO. 14/2005)
UU sebagai produk proses politik yang
berawal dari idealisme untuk menjawab
berbagai kepentingan, kompromi dan
proyektif ke masa depan.

Guru dan dosen sebagai


profesi
UU 14 TAHUN 2005
Dosen didefinisikan sebagai pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada jalur pendidikan formal, pendidikan tinggi.
PEMBELAJARAN DAN PENDIDIKAN
 Pembelajaran sebagai bagian pendidikan.
 Education is an activity undertaken or initiated by one or more
agents that is designed to effect changes in the knowledge, skill,
and attitudes of individuals, groups, or communities. The terms
education emphasizes the educator, the agent of change who
presents stimuli and reinforcement for learning and designs
activities to induce change. The term learning, in contrast,
emphasizes the person in whom the change occurs or is expected
to occur. Learning is the act or process by which behavioral
change, knowledge, skill, and attitudes are acquired.
BRAINSTORMING
 Setiap peserta menuliskan satu kompetensi dan
satu karakteristik Dosen yang profesional pada
selembar kertas
 Kertas yang telah ditulisi dikumpulkan
 Fasilitator membacakan beberapa ide dari peserta
 Peserta mengemukakan pendapat terhadap ide
yang dibacakan
EMPAT JENIS KOMPETENSI
(1) Aspek potensi peserta didik (2) teori belajar
Pemahaman peserta didik (PD), & pembelajaran, strategi, kompetensi & isi, dan meran-
Pedagogis perancangan, pelaksanaa, & evalua cang pembelj;(3) menata latar & melaksanakan; (4)
asesmen proses dan hasil; dan (5) pengemb akademik
Pembelajaraan, pengemb.PD & nonakademik

(1) Norma hukum & sosial, rasa bangga,Konsisten dgn


Kepribadian Mantap & Stabil, Dewasa, norma; (2) mandiri & etos kerja; (3) berpengaruh positif
Arief, Berwibawa, Akhlak Mulia & disegani; (4) norma religius & diteladani; (4) jujur;

Menguasai keilmuan bidang studi; (1) Paham materi, struktur, konsep, metode Keilmuan
Profesional dan langkah kajian kritis pendalam- yang menaungi, menerapkan dlm kehidupan sehari-hari;
dan (2) metode pengembangan ilmu, telaah kritis,
an isi bidang studi kreatif dan inovatif terhadap bidang studi

Komunikasi & bergaul dgn peserta


Sosial didik, kolega, dan masyarakat
Menarik, empati, kolaboratif, suka menolong,
menjadi panutan, komunikatif, kooperatif
TUJUAN PENDIDIKAN
1. Tujuan Pendidikan Nasional
2. Tujuan Lembaga pendidikan / Institusional
3. Tujuan kurikuler
4. Tujuan Instruksional
Tujuan Pendidikan
Nasional

Tujuan Institusional
Arah
Pencapaian
Tujuan Arah
Penjabaran
Tujuan
Tujuan Kurikuler

Tujuan
Pembelajaran
KERANGKA PEMBELAJARAN
TEORI BELAJAR

Teori (dalil tentang suatu fenomena) belajar


bersifat “pragmatik”, “eklektif”, “prediktable”
dan “preskriptif”.

20
HAKIKAT BELAJAR
 Gagne (1977): Belajar sebagai suatu proses perubahan
tingkah laku yang meliputi perubahan kecenderungan
manusia seperti sikap, minat, atau nilai dan perubahan
kemampuannya yakni peningkatan kemampuan untuk
melakukan berbagai jenis performance (kinerja).

 Sunaryo (1989:1): Belajar adalah suatu kegiatan dimana


seseorang membuat atau menghasilkan suatu perubahan
tingkah laku yang ada pada dirinya dalam pengetahuan,
sikap dan ketrampilan.
BELAJAR

Sebagai suatu proses kegiatan mental pada


diri seseorang yang berlangsung dalam
interaksi aktif individu dengan sumber
belajar, sehingga menghasilkan perubahan
yang relatif menetap/ bertahan dalam
kemampuan ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik”.

22
CIRI-CIRI BELAJAR
 Aktifitas yang dapat menghasilkan perubahan
dalam diri seseorang baik secara aktual dan
potensial.
 Perubahan yang didapat sesungguhnya adalah
kemampuan yang baru dan ditempuh dalam
jangka waktu yang lama.
 Perubahan terjadi karena ada usaha dari dalam
diri setiap individu.
SUMBER BELAJAR (LEARNING RESOURCES)

 Sumber belajar yang dirancang (learning


resources by design)
 Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning
resources by utilization)

24
BENTUK SUMBER BELAJAR
1. Pesan: informasi, bahan ajar; cerita rakyat, dongeng, hikayat
2. Orang: guru/dosen, instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh
masyarakat, pimpinan lembaga, tokoh karier
3. Bahan: buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik, relief,
candi, arca, komik
4. Alat/ perlengkapan: perangkat keras, komputer, radio, televisi,
VCD/DVD, kamera, papan tulis, generator, mesin, mobil,
motor, alat listrik, obeng
5. Pendekatan/ metode/ teknik: disikusi, seminar, pemecahan
masalah, simulasi, permainan, sarasehan, percakapan biasa,
diskusi, debat, talk shaw
6. Lingkungan: ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman,
kebun, pasar, toko, museum, kantor.
25
CIRI-CIRI PERUBAHAN PERILAKU SEBAGAI HASIL
BELAJAR

1. Perubahan yang terjadi secara sadar.


Memerlukan kesadaran individu sehingga
terjadi interaksi dengan lingkungan.
2. Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu
dan kumulatif. Berlangsung terus menerus dan
tidak statis, perubahan yang terjadi akan
menyebabkan perubahan berikutnya.
3. Perubahan belajar bukan bersifat sementara
tapi relatif menetap, kecuali terjadi proses
belajar baru, kerusakan otak dan fungsi
ingatan.
4. Perubahan dalam belajar bertujuan dan
terarah bila tidak ada intens, maka hasil
belajar merupakan efek samping dari interaksi
dengan lingkungan.
5. Perubahan belajar mencakup seluruh aspek
perilaku.

27
EMPAT PILAR PENDIDIKAN UNESCO, 1996 DAN LIMA
PILAR PENDIDIKAN DI INDONESIA
1. Learning to belief The God
Belajar utk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
2. Learning to know
Belajar utk memahami dan menghayati
3. Learning to do
Belajar utk melaksanakan dan berbuat secara efektif
4. Learning to live together
Belajar utk hidup bersama dan berguna bagi orang lain
5. Learning to be
Belajar utk membangun dan menemukan jati diri
HAKIKAT PEMBELAJARAN
 Pembelajaran: suatu sistem atau proses
membelajarkan subjek didik/pembelajar yang
direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan
dievaluasi secara sistematis agar subjek
didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran secara efektif dan efisien.
PEMBELAJARAN SEBAGAI SISTEM
 Pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen
yang terorganisir antara lain tujuan pembelajaran,
materi pembelajaran, strategi dan metode
pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga ,
pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran,
dan tindak lanjut pembelajaran (remedial dan
pengayaan).
PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES
Pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan
dosen dalam rangka membuat mahasiswa belajar,
meliputi:

 Persiapan, merencanakan program pengajaran tahunan,


semester, dan penyusunan persiapan mengajar (lesson
plan) dan penyiapan perangkat kelengkapannya antara
lain alat peraga, laboratorium, dan alat evaluasi, buku
atau media cetak lainnya.
 Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan
mengacu pada persiapan pembelajaran yang telah
dibuatnya. Banyak dipengaruhi oleh pendekatan atau
strategi dan metode-metode pembelajaran yang telah
dipilih dan dirancang penerapannya, serta filosofi kerja
dan komitmen guru, persepsi, dan sikapnya terhadap
siswa.

 Menindaklanjuti pembelajaran yang telah


dikelolanya. Kegiatan pasca pembelajaran ini dapat
berbentuk enrichment (pengayaan), dapat pula berupa
pemberian layanan remedial teaching bagi siswa yang
berkesulitan belajar.
IQ METODE KURIKULUM
BAKAT KHUSUS
MOTIVASI GURU BAHAN AJAR
MINAT
KEMATANGAN
INSTRUKSIONAL
SIKAP/KEBIASAAN

INTERNAL
EKSTERNAL

INPUT PBM
OUTPUT

EKSTERNAL

LINGKUNGAN

KOGNITIF
FISIK SOSIAL
AFEKTIF
PSIKOMOTORIK
KULTUR
KOMPONEN PEMBELAJARAN
 Guru/Dosen
 Siswa
 Tujuan
 Bahan Pelajaran
 Kegiatan Pembelajaran
 Metode
 Alat
 Sumber Pembelajaran
 Evaluasi
 Situasi atau Lingkungan
What To teach How To teach

CONCEPT ACTIVITIES
SELECTION SELECTION

Knowledge Strategis
Skill Interaction
Attitude Evaluation

Organizational
Of Learning &
Teaching

Organisasi Pembelajaran
KETERKAITAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
ENVIRONMENTAL INPUT

RAW INPUT TEACHING OUTPUT


LEARNING
PROCESS

INSTRUMENTAL
INPUT
FAKTOR PENDUKUNG PROSES BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

LINGKUNGAN ALAM
SOSIAL
LUAR BUDAYA

KURIKULUM
INSTRUMEN PROGRAM
SARANA
DOSEN

FAKTOR
BELAJAR
SISWA FISIOLOGIS FISOLOGIS
UMUM
PANCA INDERA

DALAM MINAT
KECERDASAN
MINAT
MOTIVASI
PSIKOLOGI KOGNITIF
STANDAR PROSES
PP NO. 19 TAHUN 2005, PASAL 19, AYAT 1

Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan


diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik.

38
STANDAR PROSES
PP NO. 19 TAHUN 2005, PASAL 19, AYAT 1

Proses Pembelajaran:
 Interaktif
 Inspiratif
 Menyenangkan
 Menantang
 Memotivasi

39
TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA DALAM
PEMBELAJARAN

1. Teori Belajar Behavioristik


2. Teori Belajar Kognitif
3. Teori Belajar Konstruktivistik
4. Teori Belajar Social Learning
5. Teori Belajar Humanistik
TEORI PEMBELAJARAN

5 Kelompok Utama

Behaviorisme Kognitivisme Konstruktivistik


Social Humanis
Learning

Pavlov Gagne Bandura.


Piaget Rogers
Thorndike Bruner
Vygotsky
Skinner Ausubel
Teori Belajar BEHAVIORISME
Stimulus
Respon
Stimulus Hadiah
Black box
Stimulus Hukuman
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
 Teori belajar behavioristik menjelaskan belajar itu adalah
perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan
dinilai secara konkret.
 Perubahan terjadi melalui rangsangan (stimulans) yang
menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respon)
berdasarkan hukum-hukum mekanistik.
 Stimulans adalah lingkungan belajar anak yang menjadi
penyebab belajar.
 Respons adalah akibat atau dampak, berupa reaksi fisik
terhadap stimulans.
 Belajar berarti penguatan ikatan, asosiasi, sifat da
kecenderungan perilaku S-R (stimulus-Respon).
BEBERAPA PERCOBAAN BEHAVIORISTIK
 Thorndike- Kucing dalam sangkar
 Pavlov – Anjing dan lonceng
 Skinner – Tikus dengan penguatan
TEORI BELAJAR BEHAVORISTIK
 Belajar pada hakikatnya pembentukan asosiasi
antara kesan yang ditangkap panca indera dengan
kecenderungan untuk bertindak atau hubungan
stimulus dengan respon (S-R).
TEORI BELAJAR BEHAVIORISME

 Belajar adalah perubahan tingkah laku


 Proses belajar mengajar :

Penguatan (+)
Stimulus Proses Respons

Penguatan (-)

 Faktor lain ialah penguatan (reinforcement) yang dapat


memperkuat timbulnya respons. Reinforcement bisa positive
bisa negative
 Yang terpenting adalah masukan berupa stimulus dan keluaran
berupa respons (karena dapat diamati)

46
TEORI BELAJAR KOGNITIVISME
 Belajar bukan sekedar melibatkan hubungan S-R,
belajar merupakan proses melibatkan pemikiran
yang sangat kompleks. Belajar merupakan proses
pengembangan insight
Teori Belajar KOGNITIVISME

Stimulus

Stimulus
Respon
PROSES
Stimulus
TEORI BELAJAR KOGNITIF
 belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap
perkembangan kognitif peserta didik.
 Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan
eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi
dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari
guru.
 Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta
didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif,
mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan.
PRINSIP BELAJAR
 belajar aktif  akan menghindarkan siswa dari
kebosanan
 belajar lewat interaksi sosial,manusia
 belajar lewat pengalaman sendiri,pada
pembelajaran ini proses mencari ilmu dilakukan
secara tidak sengaja, jadi siswa merasa tidak
terpaksa untuk belajar
ALUR PEMROSESAN INFORMASI
Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan Deklaratif

META KOGNISI
LL MEMORI JANGKA
II PERHATIAN PERSEPSI
HARAPAN PANJANG
ga n
NN gul
a n MEMORI
JIKA, JANGKA
pen RESPON
PANJANG
GG MAKA

KK MEMORI JANGKA Pengulangan


UU PENDEK

NN REGISTER Pengkodean
GG SENSORI
AA
Pelacakan Jaringan Proposisi
NN

Hilang
Hilang Lupa
Lupa(kadang
(kadang
hilang
hilang (lupa) hilang)
PERBEDAAN BEHAVIORISTIK DAN KOGNITIF
Behavioristik Kognitif
Mementingkan pengaruh Mementingkan apa yang ada
lingkungan dalam diri
Mementingkan bagian2 Mementingkan fungsi kognitif

Hasil belajar terbentuk secara Terjadi keseimbangan dalam


mekanis diri
Mementingkan pembentukan Mementingkan terbentuknya
kebiasaan struktur kognitif
Memecahkan masalah dengan Didasarkan pada insight
trial and error
Teori Belajar KONSTRUKTIVISME

Lin
an

gk
ng

un
u

AKTIF

ga
gk

MEMBANGUN

n
Lin

SENDIRI
Konstruktivisme adalah salah satu aliran
filsafat pengetahuan (epistemologi) yang
mempertanyakan:

1. Apa itu pengetahuan

2. Bagaimana orang membangun pengetahuan.


PENGARUH KONSTRUKTIVISME
TERHADAP PROSES BELAJAR

 Belajar berarti membentuk makna


 Konstruksi arti merupakan proses terus
menerus
 Belajar bukan mengumpulkan fakta, tetapi
proses pengembangan pemikiran membentuk
pengertian baru
 Proses belajar terjadi saat skema seseorang
dalam kesenjangan (desequilibrium)
 Hasil belajar dipengaruhi pengalaman dunia
fisik dan lingkungan
 Hasil belajar tergantung pada apa yang telah
diketahui sebelumnya
PENGARUH KONSTRUKTIVISME TERHADAP
MAHASISWA
 Kegiatan belajar adalah kegiatan aktif
mahasiswa menemukan sesuatu dan
membangun sendiri pengetahuannya
 Setiap mahasiswa mempunyai cara sendiri
untuk mengkonstruksikan pengetahuannya,
yang kadang sangat berbeda dengan teman-
temannya
 Mahasiswa mencoba bermacam cara belajar
yang cocok (dosen perlu menciptakan
bermacam situasi dan metode yang dapat
membantu mahasiswa belajar)
 Mahasiswa belajar dalam kelompok belajar.
PENGARUH KONSTRUKTIVISME TERHADAP
STRATEGI PEMBELAJARAN :

 Ciri Pembelajaran konstruktivisme :


1. Orientasi, mengembangkan motivasi,
mengadakan observasi
2. Elisitasi, mengungkapkan ide secara jelas,
mewujudkan hasil observasi
3. Restrukturisasi Ide, klarifikasi ide, membangun
ide baru,mengevaluasi ide baru
4. Penggunaan ide dalam banyak situasi, aplikasi
pada berbagai situasi
5. Review, merevisi dan mengubah ide
PEMBELAJARAN TRADISIONAL VS KONSTRUKTIVISME

 Tradisional:  Konstruktivisme :
1. Ruang lingkup terpisah 1. utuh, ada keterkaitan
2. Kurikulum secara tuntas 2. Lebih penting pertanyaan mahasiswa
3. Berdasar buku teks dan konstruksi jawaban
3. Beragam sumber
4. Mahasiswa sebagai wadah yang
akan diisi 4. mahasiswa sebagai Pemikir
5 .Dosen interaktif, mediator dan
5. Dosen mengajar dan sebagai
fasilitator
penyebar informasi
6. Dosen mengikuti pola pikir
6. Mencari jawaban yang benar mahasiswa
7. Penilaian terpisah dari proses 7. Penilaian integral mengenai hasil kerja
belajar mahasiswa
8. mahasiswa bekerja sendiri 8. Lebih banyak belajar berkelompok
STRATEGI PEMBELAJARAN
KONSTRUKTIVISME

 Belajar Aktif
 Belajar Mandiri
 Belajar Kooperatif dan Kolaboratif
 Generative Learning
 Model Pembelajaran Kognitif
- Problem based Learning
- Discovery learning
- Cognitive Strategies
BELAJAR AKTIF
 Peran Dosen dan Mahasiswa : belajar mandiri
 Mengapa Belajar Aktif
 Bagaimana Cara Belajar Aktif
Strategi : - Refleksi
- Pertanyaan mahasiswa
- Rangkuman
- Pemetaan Kognitif
Pengelolaan Kelas, beragam bukan saja ceramah
Sumber Belajar, beraneka ragam di dalam dan luar kelas
Peran Mahasiswa, perbedaan individu
Umpan balik dan Penilaian hasil belajar mahasiswa
JENJANG KETERAMPILAN BELAJAR AKTIF

Effective habits Berdaya Nalar Efektif


of mind

Cooperation/ Bekerjasama
Collaboration

Effective Berkomunikasi Efektif


Communication

Information Memproses Informasi


Processing

Complex Berpikir Kompleks


Thinking
IMPLIKASI KONSTRUKTIVISME TERHADAP PROSES MENGAJAR

1. Mengajar berarti memberi peluang dan fasilitas


agar proses mengkonstruksi pengetahuan bisa
terjadi.
Mengajar bukan proses memindahkan
pengetahuan dari guru ke siswa.
2. Dosen menjadi mediator dan fasilitator
dengan fungsi :

a. menyediakan pengalaman belajar


b. menyediakan kegiatan-kegiatan yang
merangsang
c. Memonitor, mengevaluasi memberi topangan
selama poses siswa belajar.
d. memberi umpan balik
3. Beberapa hal yang perlu diperhatikan Dosen.
a. Hendaknya tidak melihat siswa sebagai tidak tahu
apa-apa.
b. Perlu mengerti cara berpikir siswa.
c. Perlu mengerti sifat kesalahan siswa.
d. Perlu membiarkan siswa menemukan caranya sendiri
dalam menyelesaikan masalah.
e. Perlu mengerti konteks materi dan konteks
pengalaman siswa
f. Tidak terpaku pada satu-satunya strategi
pembelajaran.
BEBERAPA STRATEGI PEMBELAJARAN
YANG KONSTRUKTIVISTIK

Secara singkat strategi pembelajaran


yang konstruktivistik adalah strategi
pembelajaran yang mengaktifkan
siswa.
Contoh :
1. Strategi Pembelajaran Berbasis Inkuiri
(Inquiry Based Learning)
2. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning)
3. Strategi Pembelajaran Kontekstual (Contextual
Teaching & Learning = CTL)
4. Strategi Pembelajaran Kooperatif (Cooperative
Learning)
MENJADI DOSEN KONSTRUKTIVIS

PF PI PK
BEHAVIORISTIK KONSTRUKTIVISTIK
TAKSONOMI KECAKAPAN HIDUP
(LIFE SKILLS)

Kecakapan
Berkomunikasi Kemampuan Bekerja
Kecakapan
Mandiri
Analitik

Kemampuan Disiplin Kemampuan


Ilmu dalam Teknologi Baru
bidangnya
Kecakapan
Sintesis

Kemampuan Bekerja Bijak dalam


dalam Tim Kecakapan Menyelesaikan
Menghargai Masalah
Keragaman Soft Skills
Hard Skills
TEORI PEMBELAJARAN SOCIAL LEARNING
 Tiga unsur utama

 Individu (Motivasi intrinsik)


 Milieu (Rangsangan lingkungan)

 Tingkah Laku

IxPxT
TEORI PEMBELAJARAN SOCIAL LEARNING
 Teori Pemodelan : Bandura
 Tingkah laku kanak-kanak adalah dipelajari melalui
peniruan atau pemodelan.
 Orang diperhatikan sebagai model.

 Proses pembelajaran melalui memperhatikan tingkah


laku model sebagai permodelan (modelling).
TEORI PEMBELAJARAN SOCIAL LEARNING
 Teori Pemodelan : Bandura
 4 unsur utama
 Perhatian(attention)
 Mengingat (retention)

 Reproduksi (reproduction)
 Penguatan/Motivasi (reinforcement/motivation)
PROSES PEMBELAJARAN PEMERHATIAN/PEMODELAN

Proses
Proses 11 Proses
Proses 22 Proses
Proses 33

Perhatian Mengingat Reproduksi


PROSES PEMBELAJARAN PEMERHATIAN/PEMODELAN

Proses
Proses 44

Penguatan/Motivasi
JENIS-JENIS PENIRUAN

4.5.Tak Sekat
Tanpa
1. Langsung 2. Tak Langsung 3. Gabungan 4. Penyaringan
Laluan
Penyaringan

• Melalui imaginasi • menggabung tingkah • Tingkah laku


• Meniru tingkah laku laku yang berlainan. • Tingkah laku
secara tidak yang ditiru hanya yang ditiru sesuai
yang ditunjukkan •Peniruan langsung
langsung. sesuai untuk untuk segala
oleh model melalui • Cth: meniru dan tidak langsung. situasi tertentu
proses perhatian. •Cth : siswa meniru situasi
watak yang saja. • Cth: pelajar
• Cth: meniru gaya dibaca dalam gaya gurunya melukis • Meniru pakaian di
penyanyi terkenal dan cara mewarna dari meniru gaya
buku., memerhati tv, tapi tak boleh berbudi bahasa
kan cara seorang buku yang dibacanya. pakai di sekolah. gurunya.
guru mengajar
IMPLIKASI TEORI PEMODELAN BANDURA
 Penyampaian dosen sebaiknya cukup menarik bagi siswa.
 Demontrasi dosen secara singkat dan jelas agar mudah
ditirukan siswa
 Dosen dapat menggunakan rekan sebaya sebagai model
KELOMPOK HUMANIS
 Fitrah manusia – mulia dan baik
 Individu akan tumbuh dengan baik pada lingkungan
yang baik.
 Sekolah harus mengutamakan pendidikan afektif
berdasarkan ilmu pengetahuan.
 Pembelajaran manusia bergantung pada emosi dan
perasaannya.
HUMANISTIK

 Abraham Maslow
 Mazhab ketiga dalam perkembangan psikologi ini,
lahir sebagai reaksi atas teori-teori Behaviorisme
(kental dengan sifat behavioristik, asosianistik dan
eksperimental) dan Psikoanalisis (depth psychology
dengan sifat klinis-pesimistik).
 Suatu telaah terhadap sisi-sisi yang lebih bermanfaat,
bermakna dan dapat diterapkan bagi kemanusiaan,
yang kemudian menjadi titik tolak bagi
pengembangannya.
KELOMPOK HUMANIS
 Setiap individu adalah berbeda, dan mempunyai cara
belajar yang berbeda.
 Strategi pembelajaran hendaklah mengikuti
perkembangan emosi siswa.
 Ahli Humanis: Carl Rogers dan Maslow.
 Dosen hendaklah menjaga dan memberi bimbingan
supaya potensi mereka dapat dikembangkan.
Aktualisasi
Diri

Harga Diri
1. Menghargai diri sendiri
2. Dihargai oleh orang lain
Belongingness and love needs
Keinginan untuk dimiliki
dan dicintai mencintai

Kebutuhan akan Rasa Aman


keamanan, stabilitas, proteksi, struktur hukum, keteraturan,
batas, kebebasan dari takut dan cemas.

Kebutuhan Fisiologis
bersifat homeostatis (usaha menjaga keseimbangan unsur-unsur fisik) Makan,
Minum,
HUMANISTIK
 Teori belajar humanistik  bahwa teori belajar apapun
dapat dimanfaatkan, asal tujuannya untuk
memanusiakan manusia yaitu mencapai aktualisasi
diri, pemahaman diri, serta realisasi diri orang yang
belajar secara optimal. Hal ini menjadikan teori belajar
humanistik bersifat sangat elektif.
 Banyak tokoh penganut aliran humansitik, diantaranya
adalah
 Habermas dengan “tiga macam tipe belajar”
 Bloom dan Krathwohl yang terkenal dengan
“taksonomi bloom.”
TEORI MASLOW
 pentingnya kesadaran akan perbedaan individu, dengan
memperhatikan aspek-aspek kemanusiaan. Menggali dan
menemukan sisi-sisi kemanusiaan, pada taraf tertentu akan
sampai pada penemuan diri.
 Proses belajar yang ada pada diri manusia adalah proses untuk
sampai pada aktualisasi diri (learning how to be).
 Belajar adalah mengerti dan memahami siapa diri kita, bagaimana
menjadi diri sendiri, apa potensi yang kita miliki, gaya apa yang
anda miliki, apa langkah-langkah yang anda ambil, apa yang
dirasakan, nilai-nilai apa yang kita miliki dan yakini, kearah mana
perkembangan kita akan menuju.
 Belajar di satu sisi adalah memahami bagaimana anda berbeda
dengan yang lain (individual differences), dan di sisi lain adalah
memahami bagaimana anda menjadi manusia sama seperti
manusia yang lain (persamaan dalam specieshood or humanness).
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
Menurut Habermas, belajar baru akan terjadi jika ada
interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Lingkungan belajar yang dimaksud adalah lingkungan
alam maupun lingkungan sosial, sebab antara keduanya
tidak dapat dipisahkan.
Menurutnya ada 3 tipe belajar :
 Belajar Teknis (technical learning)  bagaimana
seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan alamnya
secara benar. Pengetahuan dan keterampilan apa yang
dibutuhkan dan perlu dipelajari agar mereka dapat
menguasai dan mengelola lingkungan sekitarnya dengan
baik.
 Belajar Praktis (practical learning) bagaimana seseorang dapat
berinterkasi dengan lingkungan sosialnya, yaitu dengan orang-
orang disekelilingnya dengan baik.
 Kegiatan belajar lebih mengutamakan terjadinya interaksi yang
harmonis antara sesama manusia. Pemahaman dan keterampilan
seseorang dalam mengelola lingkungan alamnya tidak dapat
dipisahkan dengan kepentingan manusia pada umumnya. Interaksi
yang benar antara individu dengan lingkungan alamnya hanya
akan tampak dari kaitan atau relevansinya dengan kepentingan
manusia.
 Belajar Emansipatoris (emancipatory learning)  menekankan
upaya agar seseorang mencapai suatu pemahaman dan kesadaran
yang tinggi akan terjadinya perubahan atau transformasi budaya
dalam lingkungan sosialnya.
Dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan serta sikap yang benar
untuk mendukung terjadinya transformasi kultural tersebut.
Pemahaman dan kesadaran terhadap transformasi kultural inilah
yang oleh Habermas dianggap sebagai tahap belajar yang paling
tinggi, sebab transformasi kultural adalah tujuan pendidikan yang
paling tinggi.
ALHAMDULILLAH,
WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.
TUGAS 1
1. Carilah teori-teori belajar yang ada selain yang kita pelajari hari
ini.
2. Bagaimana teori belajar tersebut (apa bunyi teorinya, siapa ahli
yang mengemukakannya dan bagaimana cara penerapannya
dalam pembelajaran)?
3. Menurut kamu dari beberapa teori belajar yang ada, teori belajar
manakah yang paling sesuai untuk proses Pembelajaran IPA di
MI/SD?

“JAWABAN DIKETIK DAN DIKIRIM KE GOOGLE


CLASSROOM PALING LAMBAT SENIN, TGL 23-11-2020”.

Anda mungkin juga menyukai