BELAJAR
Perjalanan hidup kita….
2
KONTEKS HIDUP
Ada seorang ibu setengah baya berpenampilan
compang-camping sambil menggendong
seorang anak dengan wajah sayup
menengadahkan tangannya di perempatan
jalan untuk meminta belas kasihan uang receh
......siapa dia..? Untuk apa...?
Ada seorang ibu menggendong ‘kresek goni”
berjalan dipinggir jalan sambil melihat
tumpukan sampah. Setiap ada tumpukan
sampah diorak-arik untuk mengambil sawah
sesuatu yang dapat dimanfaatkan (dimakan,
dijual, dipakai dsb) sementara di tempat
tinggalnya menunggu anggota keluarganya....
Untuk apa....?
3
BELAJAR
Belajar bagaikan air mengalir di sebuah sungai
mengalir
dinamis
penuh resiko
menggairahkan
4
ESENSI
Bacalah Bacalah dengan nama tuhanmu
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal
darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.
Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar
melampaui batas,
MENGAJAR
MENGAJAR bagaikan “tukang bersih sungai” agar air
dapat mengalir bebas hambatan
Mengangkat sampah, kotoran lain
Mengeruk lumpur, pasir
Memindahkan batu, kayu
6
TEORI PEMBELAJARAN
merupakan penerapan prinsip-prinsip teori belajar,
teori tingkah laku, dan prinsip-prinsip
pembelajaran dalam usaha mencapai tujuan
belajar.
dibicarakan tentang prinsip-prinsip yang dapat
dipakai untuk memecahkan masalah-masalah
praktis di dalam pembelajaran, dan bagaimana
menangani situasi praktis yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari.
TEKANAN UTAMANYA :
Menguasai keilmuan bidang studi; (1) Paham materi, struktur, konsep, metode Keilmuan
Profesional dan langkah kajian kritis pendalam- yang menaungi, menerapkan dlm kehidupan sehari-hari;
dan (2) metode pengembangan ilmu, telaah kritis,
an isi bidang studi kreatif dan inovatif terhadap bidang studi
Tujuan Institusional
Arah
Pencapaian
Tujuan Arah
Penjabaran
Tujuan
Tujuan Kurikuler
Tujuan
Pembelajaran
KERANGKA PEMBELAJARAN
TEORI BELAJAR
20
HAKIKAT BELAJAR
Gagne (1977): Belajar sebagai suatu proses perubahan
tingkah laku yang meliputi perubahan kecenderungan
manusia seperti sikap, minat, atau nilai dan perubahan
kemampuannya yakni peningkatan kemampuan untuk
melakukan berbagai jenis performance (kinerja).
22
CIRI-CIRI BELAJAR
Aktifitas yang dapat menghasilkan perubahan
dalam diri seseorang baik secara aktual dan
potensial.
Perubahan yang didapat sesungguhnya adalah
kemampuan yang baru dan ditempuh dalam
jangka waktu yang lama.
Perubahan terjadi karena ada usaha dari dalam
diri setiap individu.
SUMBER BELAJAR (LEARNING RESOURCES)
24
BENTUK SUMBER BELAJAR
1. Pesan: informasi, bahan ajar; cerita rakyat, dongeng, hikayat
2. Orang: guru/dosen, instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh
masyarakat, pimpinan lembaga, tokoh karier
3. Bahan: buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik, relief,
candi, arca, komik
4. Alat/ perlengkapan: perangkat keras, komputer, radio, televisi,
VCD/DVD, kamera, papan tulis, generator, mesin, mobil,
motor, alat listrik, obeng
5. Pendekatan/ metode/ teknik: disikusi, seminar, pemecahan
masalah, simulasi, permainan, sarasehan, percakapan biasa,
diskusi, debat, talk shaw
6. Lingkungan: ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman,
kebun, pasar, toko, museum, kantor.
25
CIRI-CIRI PERUBAHAN PERILAKU SEBAGAI HASIL
BELAJAR
27
EMPAT PILAR PENDIDIKAN UNESCO, 1996 DAN LIMA
PILAR PENDIDIKAN DI INDONESIA
1. Learning to belief The God
Belajar utk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
2. Learning to know
Belajar utk memahami dan menghayati
3. Learning to do
Belajar utk melaksanakan dan berbuat secara efektif
4. Learning to live together
Belajar utk hidup bersama dan berguna bagi orang lain
5. Learning to be
Belajar utk membangun dan menemukan jati diri
HAKIKAT PEMBELAJARAN
Pembelajaran: suatu sistem atau proses
membelajarkan subjek didik/pembelajar yang
direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan
dievaluasi secara sistematis agar subjek
didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran secara efektif dan efisien.
PEMBELAJARAN SEBAGAI SISTEM
Pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen
yang terorganisir antara lain tujuan pembelajaran,
materi pembelajaran, strategi dan metode
pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga ,
pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran,
dan tindak lanjut pembelajaran (remedial dan
pengayaan).
PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES
Pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan
dosen dalam rangka membuat mahasiswa belajar,
meliputi:
INTERNAL
EKSTERNAL
INPUT PBM
OUTPUT
EKSTERNAL
LINGKUNGAN
KOGNITIF
FISIK SOSIAL
AFEKTIF
PSIKOMOTORIK
KULTUR
KOMPONEN PEMBELAJARAN
Guru/Dosen
Siswa
Tujuan
Bahan Pelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Metode
Alat
Sumber Pembelajaran
Evaluasi
Situasi atau Lingkungan
What To teach How To teach
CONCEPT ACTIVITIES
SELECTION SELECTION
Knowledge Strategis
Skill Interaction
Attitude Evaluation
Organizational
Of Learning &
Teaching
Organisasi Pembelajaran
KETERKAITAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
ENVIRONMENTAL INPUT
INSTRUMENTAL
INPUT
FAKTOR PENDUKUNG PROSES BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
LINGKUNGAN ALAM
SOSIAL
LUAR BUDAYA
KURIKULUM
INSTRUMEN PROGRAM
SARANA
DOSEN
FAKTOR
BELAJAR
SISWA FISIOLOGIS FISOLOGIS
UMUM
PANCA INDERA
DALAM MINAT
KECERDASAN
MINAT
MOTIVASI
PSIKOLOGI KOGNITIF
STANDAR PROSES
PP NO. 19 TAHUN 2005, PASAL 19, AYAT 1
38
STANDAR PROSES
PP NO. 19 TAHUN 2005, PASAL 19, AYAT 1
Proses Pembelajaran:
Interaktif
Inspiratif
Menyenangkan
Menantang
Memotivasi
39
TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA DALAM
PEMBELAJARAN
5 Kelompok Utama
Penguatan (+)
Stimulus Proses Respons
Penguatan (-)
46
TEORI BELAJAR KOGNITIVISME
Belajar bukan sekedar melibatkan hubungan S-R,
belajar merupakan proses melibatkan pemikiran
yang sangat kompleks. Belajar merupakan proses
pengembangan insight
Teori Belajar KOGNITIVISME
Stimulus
Stimulus
Respon
PROSES
Stimulus
TEORI BELAJAR KOGNITIF
belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap
perkembangan kognitif peserta didik.
Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan
eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi
dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari
guru.
Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta
didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif,
mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan.
PRINSIP BELAJAR
belajar aktif akan menghindarkan siswa dari
kebosanan
belajar lewat interaksi sosial,manusia
belajar lewat pengalaman sendiri,pada
pembelajaran ini proses mencari ilmu dilakukan
secara tidak sengaja, jadi siswa merasa tidak
terpaksa untuk belajar
ALUR PEMROSESAN INFORMASI
Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan Deklaratif
META KOGNISI
LL MEMORI JANGKA
II PERHATIAN PERSEPSI
HARAPAN PANJANG
ga n
NN gul
a n MEMORI
JIKA, JANGKA
pen RESPON
PANJANG
GG MAKA
NN REGISTER Pengkodean
GG SENSORI
AA
Pelacakan Jaringan Proposisi
NN
Hilang
Hilang Lupa
Lupa(kadang
(kadang
hilang
hilang (lupa) hilang)
PERBEDAAN BEHAVIORISTIK DAN KOGNITIF
Behavioristik Kognitif
Mementingkan pengaruh Mementingkan apa yang ada
lingkungan dalam diri
Mementingkan bagian2 Mementingkan fungsi kognitif
Lin
an
gk
ng
un
u
AKTIF
ga
gk
MEMBANGUN
n
Lin
SENDIRI
Konstruktivisme adalah salah satu aliran
filsafat pengetahuan (epistemologi) yang
mempertanyakan:
Tradisional: Konstruktivisme :
1. Ruang lingkup terpisah 1. utuh, ada keterkaitan
2. Kurikulum secara tuntas 2. Lebih penting pertanyaan mahasiswa
3. Berdasar buku teks dan konstruksi jawaban
3. Beragam sumber
4. Mahasiswa sebagai wadah yang
akan diisi 4. mahasiswa sebagai Pemikir
5 .Dosen interaktif, mediator dan
5. Dosen mengajar dan sebagai
fasilitator
penyebar informasi
6. Dosen mengikuti pola pikir
6. Mencari jawaban yang benar mahasiswa
7. Penilaian terpisah dari proses 7. Penilaian integral mengenai hasil kerja
belajar mahasiswa
8. mahasiswa bekerja sendiri 8. Lebih banyak belajar berkelompok
STRATEGI PEMBELAJARAN
KONSTRUKTIVISME
Belajar Aktif
Belajar Mandiri
Belajar Kooperatif dan Kolaboratif
Generative Learning
Model Pembelajaran Kognitif
- Problem based Learning
- Discovery learning
- Cognitive Strategies
BELAJAR AKTIF
Peran Dosen dan Mahasiswa : belajar mandiri
Mengapa Belajar Aktif
Bagaimana Cara Belajar Aktif
Strategi : - Refleksi
- Pertanyaan mahasiswa
- Rangkuman
- Pemetaan Kognitif
Pengelolaan Kelas, beragam bukan saja ceramah
Sumber Belajar, beraneka ragam di dalam dan luar kelas
Peran Mahasiswa, perbedaan individu
Umpan balik dan Penilaian hasil belajar mahasiswa
JENJANG KETERAMPILAN BELAJAR AKTIF
Cooperation/ Bekerjasama
Collaboration
PF PI PK
BEHAVIORISTIK KONSTRUKTIVISTIK
TAKSONOMI KECAKAPAN HIDUP
(LIFE SKILLS)
Kecakapan
Berkomunikasi Kemampuan Bekerja
Kecakapan
Mandiri
Analitik
Tingkah Laku
IxPxT
TEORI PEMBELAJARAN SOCIAL LEARNING
Teori Pemodelan : Bandura
Tingkah laku kanak-kanak adalah dipelajari melalui
peniruan atau pemodelan.
Orang diperhatikan sebagai model.
Reproduksi (reproduction)
Penguatan/Motivasi (reinforcement/motivation)
PROSES PEMBELAJARAN PEMERHATIAN/PEMODELAN
Proses
Proses 11 Proses
Proses 22 Proses
Proses 33
Proses
Proses 44
Penguatan/Motivasi
JENIS-JENIS PENIRUAN
4.5.Tak Sekat
Tanpa
1. Langsung 2. Tak Langsung 3. Gabungan 4. Penyaringan
Laluan
Penyaringan
Abraham Maslow
Mazhab ketiga dalam perkembangan psikologi ini,
lahir sebagai reaksi atas teori-teori Behaviorisme
(kental dengan sifat behavioristik, asosianistik dan
eksperimental) dan Psikoanalisis (depth psychology
dengan sifat klinis-pesimistik).
Suatu telaah terhadap sisi-sisi yang lebih bermanfaat,
bermakna dan dapat diterapkan bagi kemanusiaan,
yang kemudian menjadi titik tolak bagi
pengembangannya.
KELOMPOK HUMANIS
Setiap individu adalah berbeda, dan mempunyai cara
belajar yang berbeda.
Strategi pembelajaran hendaklah mengikuti
perkembangan emosi siswa.
Ahli Humanis: Carl Rogers dan Maslow.
Dosen hendaklah menjaga dan memberi bimbingan
supaya potensi mereka dapat dikembangkan.
Aktualisasi
Diri
Harga Diri
1. Menghargai diri sendiri
2. Dihargai oleh orang lain
Belongingness and love needs
Keinginan untuk dimiliki
dan dicintai mencintai
Kebutuhan Fisiologis
bersifat homeostatis (usaha menjaga keseimbangan unsur-unsur fisik) Makan,
Minum,
HUMANISTIK
Teori belajar humanistik bahwa teori belajar apapun
dapat dimanfaatkan, asal tujuannya untuk
memanusiakan manusia yaitu mencapai aktualisasi
diri, pemahaman diri, serta realisasi diri orang yang
belajar secara optimal. Hal ini menjadikan teori belajar
humanistik bersifat sangat elektif.
Banyak tokoh penganut aliran humansitik, diantaranya
adalah
Habermas dengan “tiga macam tipe belajar”
Bloom dan Krathwohl yang terkenal dengan
“taksonomi bloom.”
TEORI MASLOW
pentingnya kesadaran akan perbedaan individu, dengan
memperhatikan aspek-aspek kemanusiaan. Menggali dan
menemukan sisi-sisi kemanusiaan, pada taraf tertentu akan
sampai pada penemuan diri.
Proses belajar yang ada pada diri manusia adalah proses untuk
sampai pada aktualisasi diri (learning how to be).
Belajar adalah mengerti dan memahami siapa diri kita, bagaimana
menjadi diri sendiri, apa potensi yang kita miliki, gaya apa yang
anda miliki, apa langkah-langkah yang anda ambil, apa yang
dirasakan, nilai-nilai apa yang kita miliki dan yakini, kearah mana
perkembangan kita akan menuju.
Belajar di satu sisi adalah memahami bagaimana anda berbeda
dengan yang lain (individual differences), dan di sisi lain adalah
memahami bagaimana anda menjadi manusia sama seperti
manusia yang lain (persamaan dalam specieshood or humanness).
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
Menurut Habermas, belajar baru akan terjadi jika ada
interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Lingkungan belajar yang dimaksud adalah lingkungan
alam maupun lingkungan sosial, sebab antara keduanya
tidak dapat dipisahkan.
Menurutnya ada 3 tipe belajar :
Belajar Teknis (technical learning) bagaimana
seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan alamnya
secara benar. Pengetahuan dan keterampilan apa yang
dibutuhkan dan perlu dipelajari agar mereka dapat
menguasai dan mengelola lingkungan sekitarnya dengan
baik.
Belajar Praktis (practical learning) bagaimana seseorang dapat
berinterkasi dengan lingkungan sosialnya, yaitu dengan orang-
orang disekelilingnya dengan baik.
Kegiatan belajar lebih mengutamakan terjadinya interaksi yang
harmonis antara sesama manusia. Pemahaman dan keterampilan
seseorang dalam mengelola lingkungan alamnya tidak dapat
dipisahkan dengan kepentingan manusia pada umumnya. Interaksi
yang benar antara individu dengan lingkungan alamnya hanya
akan tampak dari kaitan atau relevansinya dengan kepentingan
manusia.
Belajar Emansipatoris (emancipatory learning) menekankan
upaya agar seseorang mencapai suatu pemahaman dan kesadaran
yang tinggi akan terjadinya perubahan atau transformasi budaya
dalam lingkungan sosialnya.
Dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan serta sikap yang benar
untuk mendukung terjadinya transformasi kultural tersebut.
Pemahaman dan kesadaran terhadap transformasi kultural inilah
yang oleh Habermas dianggap sebagai tahap belajar yang paling
tinggi, sebab transformasi kultural adalah tujuan pendidikan yang
paling tinggi.
ALHAMDULILLAH,
WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.
TUGAS 1
1. Carilah teori-teori belajar yang ada selain yang kita pelajari hari
ini.
2. Bagaimana teori belajar tersebut (apa bunyi teorinya, siapa ahli
yang mengemukakannya dan bagaimana cara penerapannya
dalam pembelajaran)?
3. Menurut kamu dari beberapa teori belajar yang ada, teori belajar
manakah yang paling sesuai untuk proses Pembelajaran IPA di
MI/SD?