Anda di halaman 1dari 12

API UNGGUN

Dosen Pengampu: Budi, M. Pd. I

DISUSUN OLEH:
Kelompok 11
AULIA FAHMA BALQIS 0306182098
FIQIH TRIAYU WEDARI 0306183233
RIDA RIZKY SYAFITRI 0306182109

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (6/IV)


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW
yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Sosiologi Pendidikan
dengan judul “API UNGGUN”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
khususnya kepada kami bapak Budi,M.Pd.I yang telah membimbing saya dalam menulis
makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun bagi penulis.
Terima kasih.

Medan, 4 Mei 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Nilai Pendidikan dari Api Unggun.....................................................................
B. Tata Cara Pelaksanaan Api Unggun................................................................2
C. Macam-Macam Bentuk Api Unggun.......................................................5
D. Acara Api Unggun.............................................................................................
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................11
Daftar Pustaka...................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana Nilai Pendidikan dari Api Unggun?
2. Bagaiman Tata Cara Pelaksanaan Api Unggun?
3. Bagaimana Macam-Macam Bentuk Api Unggun?
4. Bagaimana Acara Api Unggun?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui Nilai Pendidikan dari Api Unggun
2. Untuk mengetahui Tata Cara Pelaksanaan Api Unggun
3. Untuk mengetahui Macam-Macam Bentuk Api Unggun
4. Untuk mengetahui Acara Api Unggun

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Api Unggun
Api Unggun berasal dari dua kata, yaitu: api dan unggun. Kata api mempunyai
kesamaan kata dengan agni, geni, bromo, latu. Sedangkan kata unggun adalah onggokan
kayu atau timbunan kayu, atau tumpukan kayu.
Api Unggun adalah api yang dibuat atau dinyalakan pada unggun (timbunan kayu)
agar nyalanya lebih terang dan hangatnya lebih meluas untuk suatu kepentingan.
Makna yang terkandung dalam api unggun adalah api yang berkobar menyala yakni
semangat yang membara. Juga panasnya api melambangkan kekuatan atau daya pelebur
perpecahan dan cahaya melambangkan petunjuk persatuan dan persaudaraan. 1
Api unggun adalah api di luar ruang yang didapat dari sengaja menyalakan kayu
bakar, potongan kayu, atau kumpulan dahan, ranting,jerami, atau daun-daun kering.
Pramuka, pecinta alam, atau peminat kegiatan alam bebas sering membuat api unggun
sewaktu berkemahatau melakukan kegiatan di alam terbuka.
Api unggun dinyalakan dengan maksud untuk menjaga diri dari binatang buas,
menghangatkan diri, isyarat keadaan bahaya, atau sebagai perapian untuk memasak
makanan. Sewaktu berkemah, orang sering berkumpul di sekitar api unggun untuk
menyanyi, menari, atau bermain kembang api. Bahan makanan seperti ubi jalar, singkong,
atau jagung bisa dimasak dengan cara dibakar dengan api unggun. Makanan juga bisa
ditusuk dengan ranting kayu atau tongkat besi sebelum dipanggang. Alat masak seperti
panci dan wajan juga bisa digunakan di atas perapian dengan bantuan penumpu dari batu
atau kayu.Potongan kayu atau ranting disusun ke atas dengan memberi ruang di antara
susunan kayu agar api cukup mendapat oksigen, dan api unggun bisa menyala hingga kayu
habis. Angin kencang, kabut, kondisi kayu yang basah, udara yang sangat lembap, dan lokasi
yang tipis oksigen merupakan penyebab api unggun sulit menyala. 2

B. Nilai Pendidikan dari Api Unggun


1
Putra,“Api Unggun Dalam Pramuka:Pengertian Api Unggun,Sejarah,Fungsi Dan Upacara Api Unggun,(
https://wawasankoe.blogspot.com/2020/01/api-unggun-dalam-pramuka-pengertian-api.html), diakses pada
Jumat, 1 Mei 2020.Pukul:20.30 wib.
2
Saiful Mujab, “Api Unggun”,(https://maulidaenterpreunership.blogspot.com/2018/12/makalah-
pramuka-api-unggun.html) diakses pada Jumat, 1 Mei 2020.pukul:20.30 wib.

5
1. Mempererat persaudaraan
2. Memupuk kerja sama (gotong royong)
3. Menambah rasa keberanian dan kepercayaan diri
4. Membuat suasana kegembiraan dan kebebasan
5. Mengembangkan bakat dan kreativitas.
6. Memupuk disiplin bagi pelaku dan penonton.3
C. Tata Cara Api Unggun
1. Tempat diselenggarakanya api unggun ialah di medan terbuka, berupa lapangan
yang cukup luas, tanahnya kering dengan permukaan rata.
2. Bila unggun dilaksanakan di lapangan yang berumput yang tumbuh dengan baik,
maka pada tempat yang direncakan sebagai tempat api unggun, ramputnya
dipindahkan lebih dahulu, untuk kemudian ditanam kembali sesudah api unggun.
3. Tempat api unggun berbentuk lingkaran besar dengan api terletak di tengah.
3. Setelah api unggun, tidak boleh terlihat bekasnya, adanya sisa kayu dan api harus
dipindahkan, tempat harus berisi kembali.
4. Tidak merusak lingkungan.4
5.Untuk memeriakan suasana, dapat ditampilkan atraksi-atraksi pendek dan tegas
dengan alat seadanya.
6.Tidak diperkenankan gaduh mengeluarkan yel-yel, jika ada regu yang sedang
pentas.
7.Api unggun bukan tempat tontonan, sehingga semua harus ikut bergantian mengisi
acara.5

D. Macam-Macam Bentuk Api Unggun


3
Usiono, Pendidikan Kepramukaan, (Medan: Perdana Publishing, 2016), h.198.
4
Ibid.
5
Agus Riyanto, “Api Unggun:Fungsi,Bentuk,dan Cara Pelaksanaan dalam kegiatan Kepramukaan”,
(https://www.amongguru.com/api-unggun-fungsi-bentuk-dan-cara-pelaksanaan-dalam-kegiatan-kepramukaan/) diakses
pada Jumat, 1 Mei 2020.Pukul:21.00 wib.

6
Api unggun memiliki lima macam bentuk (umumnya) dalam penyusunannya, kelima bentuk
dari penyusunan api unggun sebagai berikut:

1. Bentuk Piramida Segitiga

Bentuk yang pertama adalah bentuk piramida segitiga, cara penyusunannya sebagai
berikut :Kayu disusun segitiga sama sisi, makin keatas segitiganya semakin kecil, sehingga
ditengah tumpukan kayu terdapat rongga. Dirongga tersebut ditaruh bahan yang mudah
terbakar, misalnya jerami, sekam yang sudah disiram minyak tanah dan sebagainya. Rongga
inilah yang nantinya akan dijadikan sebagai sumber api yang pertama (baca : untuk
dinyalakan). Model ini biasanya dibutuhkan awat kecil (Bendrat) untuk menjaga agar
tumpukan kayu tidak roboh.6

2. Bentuk Piramida Bujur Sangkar

Model yang kedua adalah Piramida bujur sangkar. Pada dasarnya membuat piramida
bujur sangkar caranya sama dengan bentuk piramida segitiga, yang membedakkan terletak
pada bentuk bentuk penyusunannya berupa bujur sangkar. Perlu diingat. bahwa model
penyusunan piramida adalah model yang semakin keatas semakin runcing (mengerucut).
Model bujur sangkar dalam penataan kayu umumnya di tidurkan. tidak disusun keatas. (lihat
gambar biar lebih jelas, tentang susunan kayunya). 7
3. Bentuk Pagoda Tegak

6
Candra Junie, Macam-Macam Bentuk Api Unggun,(https://www.candrajunie.com/2012/06/macam-
macam-bentuk-api-unggun.html), Diakses pada tanggal 28 Maret 2020 Pukul:21.30 wib.
7
Ibid.

7
Bentuk pagoda tegak memungkinkan percampuran kayu basah dan kayu kering,
sebab, dibentuk ini modelnya kayu basah dan kering ditata tegak, pertama-tama pembaca
membuat gawang terlebih dahulu sebagai tempat penyandar kayu dari bahan yang tidak
mudah terbakar. lalu kayu disandarkan pada gawang, misalnya kayu/bambu basah. Dalam
rongga antar kayu ditaruh bahan bakar yang mudah terbakar.
4. Bentuk Pagoda Roboh

Bentuk pagoda roboh adalah bentuk yang paling sederhana yang mungkin saja sering
pembaca praktikkan ketika membakar kayu, tetapi tidak menyadari bahwa bentuk tersebut
adalah bentuk pagoda roboh. Cara membuatnya : kayu kering ditetapkan di tanah, ujung-
ujungnya bertemu di tengah sehingga pangkalnya diluar membentuk lingkaran. Agar
ujungnya cepat terbakar, ditempat pertemuan tersebut dapat dibuat lubang dan diberi
bahan bakar yang mudah terbakar.
5. Bentuk Kursi

Bentuk Kursi adalah bentuk api unggun yang mungkin saja pembaca jarang temui,
sebab bentuk ini biasanya digunakan apabila angin bertiup kencang dari satu arah. Langkah
membuatnya pun tidak terlalu sulit ataupun rumit, namun, sedikit memperlukan kesabaran.
Caranya: Dua kayu basah dipancangkan agak berjauhan dan agak condong ke belakang.

8
Setelah tiang pemancang api unggun sudah di buat. langkah selanjutnya adalah menyusun
kayu-kayu hingga membentuk kursi.8
E. Acara Api Unggun
Pada acara api unggun, peserta didik menciptakan uasana kegembiraan dengan jalan
menampilkan kreasi seninya berupa musik, gerak dan lagu, lawakan, sandiwara, fragmen
dan lain-lain. Pembina Pramuka yang mengikuti acara api unggun hendaklah ikut
menciptakan suasana kegembiraan selama acara api unggun berlangsung.

Adapun Tata Cara Upacara untuk Menyalakan Api Unggun


1. Api unggun telah dipersiapkan pada sore harinya.
2. Peserta berkumpul di tempat api unggun sebelum menyalakan api.
3. Sepuluh orang dari peserta membawa obor dan dipandu oleh seorang pemimpin untuk
berputar mengelilingi api unggun.
4. Pembina memberikan api kepada salah satu peserta pembawa obor yang kemudian
disampaikan kepada sembilan pembawa obor lainnya.
5. Masing-masing pembawa obor membacakan Dasa- darma Pramuka, sesuai dengan
urutannya.
6. Kesepuluh pembawa obor menyalakan api unggun secara bersamaan.
7. Kesepuluh pembawa obor bersama-sama menya- lakan api unggun tersebut.
8. Kesepuluh pembawa obor bergabung dengan peserta lainnya.
9.Menyayikan Lagu api unggun bersama-sama.
10.Pentas seni (setiap regu mempersembahkan hiburan). 9
Untuk kelancaran pelaksanaan api unggun, perlu dibentuk tim pelaksana yang
betugas mempersiapkan, mengatur jalannya acara api unggun, dan mengadakan
pembentukan kembali tempat api unggun setelah acara selesai.

Api unggun seagai kegiatan di alam terbuka yang dapat mengembangkan aspek-
aspek kejiwaan pada peserta didik,sehingga tepat kiranya bila api unggun dinyatakan
sebagai alat endidikan. Penyelenggaraan api unggun dapat diprogramkan secara terbuka di
gugus depan maupun di khawatir ranting.10

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam acara api unggun:


8
Ibid.
9
Zuli Agus Firmansyah, Panduan Resmi Pramuka, (Jakarta: Wahyu Media, 2015), h. 8-9.
10
Jaenudin Yusuf,Tini Rustini, Panduan Wajib Pramuka Super Lengkap Siaga, Penggalang, Penegak,
Pandega, ( Jakarta: Kawah Media, 2016),h.153.

9
1. Bahaya kebakaran, gunakan lapangan yang luas untuk menyalahkan api
unggun. Jika membuat api unggun di hutan, sebaiknya jauhi pembakaran api
unggun dekat pohon.
2. Hati-hati dengan percikan bara atau api yang mungkin terjadi.
3. Segera padamkan api setelah acara selesai untuk menghindari kebakaran. 11

Di dalam kepramukaan, kegiatan api unggun diselenggarakan sebagai acara hiburan


dengan suasana yang suka cita. Tujuan melakanakan kegiatan api unggun adalah untuk
mendidik dan menumbuhkan keberanian serta kepercayaan diri anggota pramuka melalui
cara berpentas. Api unggun bukanlah sebagai alat penyembahan atau untuk disembah.
Pandangan bahwa api unggun sebagai alat penyembahan, jelas tidak sesuai dengan nilai-
nilai yang ditanamkan dalam Dasa Darma Pramuka ke-satu, yaitu Takwa Kepada Tuhan Yang
Maha Esa.12

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

11
Ibid.,h. 155.
12
Agus Riyanto, “Api Unggun:Fungsi,Bentuk,dan Cara Pelaksanaan dalam kegiatan Kepramukaan”, https://
www.amongguru.com /2018/28/Api Unggun, Fungsi, Bentuk dan Cara Pelaksanaanya Dalam Kegiatan
Pramuka .html. Diakses tanggal 28 April 2020. Pukul : 22.17 wib.

10
DAFTAR PUSTAKA
Junie,Candra.Macam-Macam Bentuk Api Unggun.
(https://www.candrajunie.com/2012/06/macam-macam-bentuk-api-unggun.html), Diakses
pada tanggal 28 Maret 2020.

11
Mujan,Saiful.“Api Unggun”.
(https://maulidaenterpreunership.blogspot.com/2018/12/makalah-pramuka-api-
unggun.html) diakses pada Jumat, 1 Mei 2020.
Putra.“Api Unggun Dalam Pramuka:Pengertian Api Unggun,Sejarah,Fungsi Dan Upacara Api
Unggun,( https://wawasankoe.blogspot.com/2020/01/api-unggun-dalam-pramuka-
pengertian-api.html), diakses pada Jumat, 1 Mei 2020.
Riyanto,Agus.“Api Unggun:Fungsi,Bentuk,dan Cara Pelaksanaan dalam kegiatan
Kepramukaan”.(https://www.amongguru.com/api-unggun-fungsi-bentuk-dan-cara-
pelaksanaan-dalam-kegiatan-kepramukaan/) diakses pada Jumat, 1 Mei 2020.
Usiono.Pendidikan Kepramukaan.Medan: Perdana Publishing.2016.
Yusuf,Jaenudin dan Tini Rustini. Panduan Wajib Pramuka Super Lengkap Siaga, Penggalang,
Penegak, Pandega, Jakarta: Kawah Media, 2016.

12

Anda mungkin juga menyukai