Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PRAMUKA TENTANG

API UNGGUN

NAMA : VIRA CANTIKA.P.A


KELAS: VIII.1

SMP NEGERI 14 MALANG


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolonganNya kami dapat menyelesaiakan karya ilmiah yang berjudul “Api
Unggun Pramuka ” Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami
dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen pembimbing yang telah
membantu kami dalam mengerjakan karya ilmiah ini. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi
baik langsung maupun tidak.langsung,dalam.pembuatan.karya.ilmiah.ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil karya
ilmiah ini. Karena itu kami berharap semoga karya ilmiah ini dapat menjadi
sesuatu yang berguna bagi kita,bersama.
Semoga karya ilmiah yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan
yang lebih baik.lagi.
 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................
A.    Pengertian Api Unggun......................................................
B.     Makna dan Fungsi api unggun pada kegiatan Pramuka.....
C.     Makna dan Pesan Moral api unggun...................................
D.    Api unggun sebagai sarana pendidikan .............................
BAB III PENUTUP.......................................................................
A.    Kesimpulan...........................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

                     Api unggun merupkan salah satu bentuk kegiatan di alam terbuka khususnya pada
malam hari. Pada mulanya api unggun digunakan sebagai tempat pertemuan disamping sebagai
penghangat badan dan menjauhkan diri dari gangguan binatang buas
                     Dalam kegiatan pendidikan kepramukaan api unggun dilaksanakan sebagai acara
hiburan dengan suasana yang riang gembira.
                     Tujuan diselenggarakannya api unggun adalah untuk mendidik dan menumbuhkan
keberanian dan kepercayaan pada diri sendiri melalui cara berpentas.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN API UNGGUN
Api unggun adalah api di luar ruang yang didapat dari sengaja menyalakan kayu bakar,
potongan kayu, atau kumpulan dahan, ranting,jerami, atau daun-daun kering. Pramuka, pecinta
alam, atau peminat kegiatan alam bebas sering membuat api unggun sewaktu berkemahatau
melakukan kegiatan di alam terbuka.
Api unggun dinyalakan dengan maksud untuk menjaga diri dari binatang buas, menghangatkan
diri, isyarat keadaan bahaya, atau sebagai perapian untuk memasak makanan. Sewaktu
berkemah, orang sering berkumpul di sekitar api unggun untuk menyanyi, menari, atau
bermain kembang api. Bahan makanan seperti ubi jalar, singkong, atau jagung bisa dimasak
dengan cara dibakar dengan api unggun. Makanan juga bisa ditusuk dengan ranting kayu atau
tongkat besi sebelum dipanggang. Alat masak seperti panci dan wajan juga bisa digunakan di
atas perapian dengan bantuan penumpu dari batu atau kayu.
Potongan kayu atau ranting disusun ke atas dengan memberi ruang di antara susunan kayu agar
api cukup mendapat oksigen, dan api unggun bisa menyala hingga kayu habis. Angin kencang,
kabut, kondisi kayu yang basah, udara yang sangat lembap, dan lokasi yang tipis oksigen
merupakan penyebab api unggun sulit menyala.
1.                  Nilai pendidikan dari api unggun, diantaranya :
       Mempererat persaudaraan.
       Memupuk kerjasama ( Gotong Royong )
       Menambah rasa keberanian dan kepercayaan diri
       Membuat suasana kegembiraan dan kebebasan
       Mengembangkan bakat dan kreativitas
       Memupuk disiplin bagi pelaku dan penonton
    2.  Tata cara pelaksanaan api unggun
                     Tempat diselenggerakanya api unggun adalah di medan terbuka,  berupa lapangan yang
cukup luas,    tanahnya kering dengan permukaanya rata.
                     Bila api unggu dilaksanakan dilapangan berumpu yang tumbuh dengan baik, maka pada
tempat yang direncanakan tersebut, rumputnya dipindahkan terlebih dahulu, untuk kemudian
ditanam kembali sesudah api unggun selesai.
                     Setelah kegiatan api unggun selesai, lokasi api unggun harus bersih seperti semula, tidak
terlihat bekasnya.
                     Tidak merusak lingkungan.
    3.  Api unggun dapat diikuti pramuka penggalang, penegak dan pandega. Pramuka tidak
diperkenan
         mengadakan kegiatan api unggun, karena :
                     Cuaca dimalam hari di alam terbuka sangat rawab bagi kesehatan anak usia Siaga.
                     Anak usia Siaga belum mampu mengendalikan diri sehingga sangat menghawatirkan
bila mengikuti kegiatan api unggun.
                     Kegiatan pengganti api unggun untuk anak Siaga dapat dilaksanakan pada siang hari
dalam bentuk pesta siaga, panggung gembira, lagu dan sebagainya.
   4.   Macam-macam bentuk api unggun
                     Bentuk Piramid di bagi dalam 2 bentuk api unggun : Berbentuk Segi Tiga dan berbentuk
Segi Empat 
                     Bentuk Pagoda : Di tengah terdapat kayu besar yang dipancangkan, kayu lain
disandarkan pada tonggak tersebut, di tengah-tengah diberi kayu yang mudah terbakar
                     Bentuk Pagoda Roboh :Ujung kayu diatur agar di tengah-tengah. Di tempat pertemuan
kayu diberi kayu-kayu kecil/sampah yang mudah dibakar, Pagoda Roboh di buat bilamana
bentuk dan panjang kayu tidak sama.
                     Bentuk Kursi : Bentuk unggun seperti kursi, menggunakan kayu yang diletakan berjajar
seperti kursi.
  5.   Acara Api Unggun
                     Pada acara api unggun peserta menciptakan suasana kegembiraan dengan jalan
menampilkan kreasi seni, berupa : musik, gerak dan lagu, lawakan, sandiwara, fragmen, dll
                     Untuk kelancaran pelaksanaan api unggun perlu dibentuk tim pelaksana yang bertugas
mempersiapkan, mengatur jalannya api unggun serta melakukan pembenahan kembali tempat api
unggun setelah acara selesai.
                     Pembina Pramuka yang mengikuti acara api unggun hendaklah ikut menciptakan
suasana kegembiraan selama acara api unggun berlangsung.
" api unggun sebagai kegiatan di alam terbuka dapat mengembangkan aspek-aspek kejiwaan
pada peserta didik, sehingga tepat kiranya bila api unggun dinyatakan sebagai alat pendidikan.
Penyelenggaraan dapat diprogramkan secara terbuka di Gugusdepan maupun Kwartir Ranting"
(enan_chiko

B.     MAKNA DAN FUNGSI API UNGGUN PADA KEGIATAN PRAMUKA


Dalam sebuah perkemahan salah satu kegiatan yg paling di tunggu oleh peserta perkemahan
adalah kegiatan api unggun. Tanpa adanya kegiatan api unggun, sebuah kegiatan perkemahan
pramuka terasa se akan bagaikan sayur tanpa garam.Oleh karena itu kegiatan api unggun dalam
sebuah perkemahan merupakan kegiatan yang paling di tunggu-tunggu oleh seluruh pramuka
ketika mengadakan perkemahan. 
Berikut ini beberapa makna yg dapat di capai ketika mengikuti kegiatan api unggun dalam
sebuah perkemahan :

1.Mendapatkan kehangatan
            Tidak dapat di pungkiri, biasanya suasana di bumi perkemahan sangatlah dingin, apalagi
ketika berkemah di daerah pegunungan, oleh karnanya api unggun merupakan salah satu
solusinya.Dengan adanya api unggun ini para pramuka atau anggota yg berkemah akan
mendapatkan kehangatan.

2.Menimbulkan Semangat
            Biasanya kegiatan api unggun di laksanakan pada malam-malam terakhir kegiatan
perkemahan, di mana semua atau sebagian peserta telah merasa lelah, letih, capek dan jenuh.
Nah, disini api unggun kembali menjadi solusi karna api unggun melambangkan kobaran
semangat yang membara dan seakan-akan tidak boleh padam, begitu pula pramuka semangatnya
janganlah sampai padam.Itulah sebabnya di dalam penyulutan api unggun biasanya di mulai
dengan upacara untuk memberi kesempatan kepada seluruh peserta untuk menghayati makna api
unggun tersebut.

3.Mencari Kegembiraan
            Mengingat pada akhir perkemahan suasana peserta yg telah merasa lelah, letih, capek,
dan jenuh sementara pramuka itu harus selalu senang dan bergembira, maka lagi-lagi api unggun
menjawab permasalahan itu.Itu sebabnya ketika penyulutan api unggun selesai di lanjutkan
dengan atraksi seni, baik itu menyanyi maupun keterampilan lainnya yg semuanya bertujuan
untuk membuat semua yg hadir merasa senang dan melupakan rasa lelah,letih, capek dan jenuh
yg di rasakannya.
sekian, semoga bermanfaat....

C.    MAKNA DAN PESAN MORAL API UNGGUN  

Suasana rekreatif menjadi ciri khas kegiatan kepramukaan selama ini. Kegiatan kepramukaan
di alam terbuka sangat relevan dengan upaya penegmbangan kecerdasan kinestesis (gerak
tubuh) dan spasial (keruangan) terkait peningkatan mutu pendidikan formal.

Suasana rileks dan riang gembira merupakan bagian dari pendekatan pembelajaran nilai dan
sikap dalam membentuk karakter dan kepribadian siswa seutuhnya. Acara bersifat rekreatif
bermanfaat dalam mengembalikan kesegaran siswa dari kepenatan aktivitas belajar sehari-hari.

Api unggun mengandung makna dan pesan moral yang luas. Acara ini memiliki aura sakral,
wibawa, dan penuh rasa khidmat terkait acara pelantikan anggota baru pramuka. Kegiatan api
unggun pun menjadi momen yang menyenangkan ditunggu para anggota pramuka. Sesuai
tradisi, api unggun sebagai mata acara penutup kegiatan perkemahan menampilkan berbagai
suguhan hiburan bersifat atraktif, kreatif dan rekreatif. Semua dengan membentuk lingkaran bisa
dengan santai melepas lelah setelah mengikuti serangkaian materi. 
Acara ini dikemas sebagai ajang kreasi siswa menampilkan atraksi ketangkasan, pentas
seni, dan aneka kreasi lainnya. Setiap regu yang tampil berusaha memuaskan penonton dengan
suguhan atraksi memikat. Sebaliknya apresiasi diberikan peserta dengan sambungan hangat
disertai aplaus tepuk tangan. Tentu saja bagi yang tampil, mampu memberi spirit, kebanggaan,
dan rasa percaya diri. Acara api unggun pun dapat dijadikan arena memperluas persaudaraan dan
memperkokoh tali persahabatan sehingga mengeliminasi perilaku kekerasan seperti perkelahian
dan tawuran antarsiswa.

Esensi acara api unggun dalam kegiatan kepramukaan bukanlah sekedar acara begadang atau
hura-hura layaknya acara camping ala remaja sekarang. Di bawah kendali instruktur atau
pembina pramuka, acara api unggun senantiasa mengedepankan norma dan etika. Bbeberapa
pedoman pelaksanaan api unggun mengharuskan semua yang terlibat (1) menjaga ketertiban dan
sopan santun; (2) menghindari ucapan kotor dan negatif; (3) tidak merusak lingkungan; (4)
menciptakan kesan terbaik bagi peserta; (5) jangan lupa mematikan api dan membersihkan
sampah di sekitar lokasi.
Dalam memilih lokasi kegiatan api unggun direkomendasikan dilaksanakan di tanah
lapang (rata) bernuansa alam terbuka jauh dari pemukiman penduduk, dan sangat baik dilakukan
di malam cerah dengan langit berbintang. Api unggun pun dirasakan manfaatnya langsung oleh
peserta, seperti menghangatkan badan, menerangi kegelapan, dan dapat mengusir binatang buas.
Secara fisik, api unggun hanyalah sejumlah ranting disusun berunggun-unggun
(bertumpuk) kemudian dibakar. Bentuknya bisa menyerupai piramida, segitiga, bujur sangkar
atau pagoda tegak. Penataan ruang sedemikian rupa, maksudnya untuk memberi ruang bagi
udara (Oksigen) agar kayu dapat terbakar sempurna. Setiap regu secara rawe-rawe lantas,
malang-malang putung (bergotong royong) mengumpulkan ranting-ranting dan potongan kayu
kering sebagai bahan baku membuat api unggun.
Kondisi realitas sekarang, di mana guru banyak disibukkan oleh kegiatan kurikuler dalam
proses kegiatan belajar-mengajar sehingga kegiatan kepramukaan lebih banyak ditangani kakak-
kakak (senior) dan Ambalan/Racana di wilayah sekitarnya. Padahal, segala perhatian tersebut
bukan cuma tugas guru selaku pembina pramuka, guru lain pun diharapkan turut memberi
dukungan dengan sesekali mendampingi kegiatan siswa seperti pada saat kegiatan api unggun in

D.    API UNGGUN SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN

    Sejak zaman dahulu nenek moyang kita tidak akan pernah melupakan api unggun sebagai
penghangat badan dan pengusir binatang buas. Disamping itu api unggun juga berguna sebagai
media pertemuan untuk musyawarah, menghakimi pelanggaran, bergembira, pesta dan
Pembinaan.
    Cara berapi unggun nenek moyang kita itu perlu ditumbuh kembangkan dalam kegiatan
Kepramukaan sebagai alat pendidikan. Bahan yang diperlukan dalam api unggun ialah kayu.
    Api unggun dalam pramuka merupakan salah satu bentuk kegiatan dialam terbuka khususnya
pada malam hari. Api unggun sebagai kegiatan dialam terbuka dapat mengembangkan aspek-
aspek kejiwaan pada peserta didik, sehingga tepat kiranya jika dikatakan bahwa api unggun
merupakan suatu alat pendidikan.
    Api unggun bukan sebagai alat penyembahan atau untuk disembah. pandangan itu tidak sesuai
dengan nilai-nilai yang ditanamkan dalam dasa dharma pramuka kesatu yakni "Takwa Kepada
Tuhan Yang Maha Esa". Nilai pada dasa dharma pertama jelas menggambarkan bahwa api
unggun bukan sebagai alat untuk disembah oleh pramuka. namun, didalamnya terdapat berbagai
macam nilai-nilai yang ditanamkan. menilikmetode pengajaran pramuka yang salah satu isinya
menggambarkan bahwa kegiatan kepramukaan dilakukan dialam bebas.
    Hal-hal yang perlu diketahui dalam api unggun.
1. Tempat api, unggun berbentuk lingkarangan besar, api terletak ditengah 
2.  Biadanya diadakan atraksi-atraksi pendek dan tegas dengan alat seadanya
3. Tidak diperkenankan gaduh mengeluarkan yel-yel, bilamana ada regu yang sedang
mempertujukan atrasi-atarksi. 
4. Api unggun bukan tempat tontonan, tetapi semua harus ikut berganti-ganti mengisi acara.
    Api unggun dapat diikuti oleh pramuka penggalang, penegak dan pandega. Pramuka siaga
tidak diperkenankan mengadakan kegiatan Api unggun, karena :
1. Cuaca malam hari di alam terbuka sangat rawan bagi kesehatan anak usia siaga
2. Anak usia siaga belum mampu mengendalikan diri sehingga sangat menghawatirkan bila
mngikuti Api unggun.
3. Kegiatan pengganti api unggun untuk siaga dapat dilaksanakan pada siang hari dalam
bentuk peseta siaga, panggung gembira, gerak, lagu dan sebagainya
    Nilai pendidikan dari api unggun diantaranya :
1. Mempererat persaudaraan
2. Memupuk kerja sama (gotong royong)
3. Menambah rasa keberanian dan kepercayaan diri
4. Membuat suasana gembira dan kebebasan
5. Mengembangkan bakat dan kreatifitas
6. Memupuk disiplin bagi pelaku dan penonton

BAB III
PENUTUP
A.         Kesimpulan
Dari berbagai uraian di atas tentunya kita bisa tahu bahwasannya api unggun
bukan lah sesembahan terhadap api melainkan memiliki fungsi tersendiri di
antaranya manfaat api unggun adalah  Mempererat persaudaraan, memupuk
kerjasama (gotong royong), menambah rasa keberanian dan kepercayaan pada diri
sendiri, mengembangkan bakat, membuat suasana kegembiraan dan kebebasan,
memupuk disiplin bagi pelaku dan penonton. Dan tentunya perkemahan tanpa
adanya api unggun bisa dikatakan acara tersebut kurang lengkap ibarat kata
bagaikan sayur tanpa garam.
DAFTAR PUSTAKA

http://candrajunie.blogspot.com/2012/06/macam-macam-bentuk-api-unggun.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Api_unggun
http://candrajunie.blogspot.com/2012/05/api-unggun-sebagai-sarana-
pendidikan.html
http://www.scribd.com/doc/37878845/API-Unggun-Sebagai-Alat-Pendidikan
http://infogurudankepalasekolah.blogspot.com/2013/04/api-unggun-sebagai-alat-
pendidikan.html

Anda mungkin juga menyukai