Anda di halaman 1dari 4

196

MODUL - 6.5 API UNGGUN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN


PELATIHAN / PENATARAN : KMD ALAT BANTU Papan Tulis POKOK BAHASAN : API UNGGUN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN : 2 X 45 MENIT : Movie Projector/OHP/Slide Projector Flip chart

WAKTU TANGGAL

Lain - lain :

SASARAN

: Peserta mampu menjelaskan apa, mengapa, bagaimana dan sasaran serta tujuan api unggun dan dapat melaksanakan dengan baik

MENIT

GARIS BESAR POKOK BAHASAN Pendahuluan : Pengertian sasaran dan tujuan api unggun

METODE

5'

uraian singkat

75 '

Inti 1. Nilai pendidikan dari penyelenggaraan api unggun praktek 2. Tata cara pelaksanaan api unggun 3. Praktek pelaksanaan api unggun praktek praktek Kesimpulan : Api unggun sebagai media pendidikan hendaknya dapat diselenggarakan secara berkala

10'

REFERENSI : Memandu untuk putra PELATIH CATATAN : ( _______________ )

LEMBAR PENUGASAN KELOMPOK

LP- 6.5

197

PELATIHAN / PENATARAN 1. POKOK BAHASAN 2. SASARAN

: KMD

: API UNGGUN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN : Peserta mampu menyelenggarakan Api unggun sehingga api unggun dapat berfungsi sebagai alat pendidikan. : 2 x 45 menit :

3. 4.

WAKTU DISKUSI WAKTU LAPORAN

5. ISI PENUGASAN : 1. Bentuklah panitia pelaksana api unggun yang akan mempersiapkan : a. peralatan api unggun dan penepatannya b. acara api unggun 2. Masing - masing kelompok mempersiapkan atraksi berupa : a. atraksi kelompok b. atraksi perorangan 3. Pelaksanaan Alokasi waktu = 2 x 45 menit

API UNGGUN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN I. PENDAHULUAN

198

1.

Api unggun merupakan salah satu bentuk kegiatan di alam terbuka khususnya pada malam hari. Pada mulanya api unggun di pakai sebagai tempat pertemuan disamping sebagai penghangat badan dan menjauhkan dari gangguan binatang buas . Pada kegiatan kepramukaan api unggun dilaksanakan dalam acara hiburan dengan suasana yang riang gembira. Tujuan diselenggarakan api unggun adalah untuk mendidik sehingga menumbuhkan keberanian dan kepercayaan pada diri sendiri melalui cara berpentas.

2. 3.

II.

MATERI POKOK 1. Nilai pendidikan dari api unggun, diantaranya : a. mempererat persaudaraan. b. memupuk kerja sama (gotong royong) c. menambah rasa keberanian dan kepercayaan diri d. membuat suasana kegembiraan dan kebebasan e. mengembangkan bakat dan kreativitas f. memupuk disiplin bagi pelaku dan penonton 2. Tata cara pelaksanaan api unggun a. tempat diselenggarakanya api unggun ialah di medan terbuka, berupa lapangan yang cukup luas, tanahnya kering dengan permukaan rata. b. bila api unggun dilaksanakan lapangan yang berumput yang tumbuh dengan baik, maka pada tempat yang direncanakan sebagai tempat unggun api, rumputnya dipindahkan lebih dahulu, untuk kemudian ditanam kembali sesudah api unggun selesai. c. sesudah selesai api unggun, tidak boleh terlihat bekasnya, adanya sisa kayu dan abu harus dipindahkan, tempat harus bersih kembali. d. tidak merusak lingkungan. Api unggun dapat diikuti oleh Pramuka Penggalang, Penegak dan Pandega, sedangkan Pramuka Siaga tidak diperbolehkan mengikuti Api unggun, karena : a. cuaca malam hari di alam terbuka sangat rawan bagi kesehatan anak usia Siaga. b. anak usia Siaga belum mampu mengendalikan diri sehingga sangat menghawatirkan bila mengikuti Api unggun. c. kegiatan pengganti api unggun untuk anak Siaga dapat dilaksanakan pada siang hari dalam bentuk Pesta Siaga, Panggung gembira, gerak , lagu dan sebagainya. Macam - macam bentuk Api Unggun a. Bentuk Piramid 1) kayu disusun berbentuk piramid makin tinggi makin kecil

3.

4.

199

2) piramid ada yang berbentuk segi tiga ada yang berbentuk segi empat b. Bentuk Pagoda Ditengah terdapat kayu besar yang dipancangkan, kayu lain disandarkan pada tonggak tersebut, ditengah-tengah di beri kayu yang mudah terbakar. Bentuk Pagoda Roboh Kita atur ujung kayu bertemu ditengahtengah di tempat pertemuan kayu diberi kayu-kayu kecil/sampah yang mudah dibakar. Bentuk pangoda roboh dibuat bilamana, bentuk dan panjang kayu tidak sama. Bentuk Kursi Bentuk unggun seperti kursi dan kayunya diletakan berjajar seperti kursi. Cara membuat : - dua pancang kayu dipancangkan sejajar condong (45 - 60 ) derajat - dua kayu lain diletakan rebah dekat pancang, selanjutnya kayu diletakkan melintang diatasnya.

c.

d.

5.

Acara Api Unggun a. Pada acara api unggun peserta didik menciptakan suasana kegembiraan dengan jalan menampilkan kreasi seninya, berupa : musik, gerak dan lagu, lawakan, sandiwara, fragmen, dll. b. Untuk kelancaran pelaksanaan api unggun perlu dibentuk tim pelaksana yang bertugas mempersiapkan, mengatur jalannya acara api unggun dan mengadakan pembenahan kembali tempat api unggun setelah acara selesai. c. Pembina Pramuka yang mengikuti acara api unggun hendaklah ikut menciptakan suasana kegembiraan selama acara api unggun berlangsung.

III.

PENUTUP Api unggun sebagai kegiatan di alam terbuka yang dapat mengembangkan aspek-aspek kejiwaan pada peserta didik, sehingga tepat kiranya bila api unggun dinyatakan sebagai alat pendidikan. Penyelenggaraan api unggun dapat diprogramkan secara terbuka di Gugusdepan maupun di Kwartir Ranting.

KEPUSTAKAAN 1. Boenakim, Ny.D Berkerumun Di Keliling Api Unggun, Kwarnas. Jakarta. 2. Powell, Lord Baden - Memandu Untuk Pramuka, Kwarnas. Jakarta, 1988.

Anda mungkin juga menyukai