Bentuk Kursi
Bentuk Kursi adalah bentuk api unggun yang mungkin saja pembaca jarang temui,
sebab bentuk ini biasanya digunakan apabila angin bertiup kencang dari satu arah.
Langkah membuatnya pun tidak terlalu sulit ataupun rumit, namun, sedikit
memperlukan
kesabaran.
Caranya:
Dua kayu basah dipancangkan agak berjauhan dan agak condong ke belakang. Setelah
tiang pemancang api unggun sudah di buat. langkah selanjutnya adalah menyusun
kayu-kayu hingga membentuk kursi
A. Pengertian Berkemah
Berkemah atau Perkemahan adalah salah satu macam kegiatan dalam kepramukaan yang
dilaksanakan secara out bond. Kegiatan ini merupakan salah satu media pertemuan
untuk pramuka.
1.
2.
3.
1.
2.
1.
2.
3.
B. Tujuan Berkemah
1.
Memeberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antara unsur-unsur alam dan
kebutuhan untuk melestarikannya, menjaga lingkungan dan mengembangkan sikap
bertanggung jawab akan masa depan yang menghormati keseimbangan alam.
2.
Mengembangkan kemampuan diri mengatasi tantangan yang dihadapi, menyadari
tidak ada sesuatu yang berlebih di dalam dirinya, menemukan kembali cara hidup yang
menyenangkan dalam kesederhanaan.
3.
Membina kerjasama dan persatuan dan persaudaraan.
C. Macam macam perkemahan
Ditinjau dari Lamanya Waktu :
Perkemahan Satu Hari (Persari).
Perkemahan Sabtu Malam Minggu (Persami).
Perkemahan lebih dari tiga hari.
Ditinjau dari Tempat Pelaksanaannya :
Perkemahan Menetap
Perkemahan Safari (Berpindah-pindah)
Ditinjau dari Tujuannya :
Kemah Bakti. Seperti; Perkemahan Wirakarya (PW).
Kemah Pelantikan. Seperti; Perkemahan Pelantikan Tamu Ambalan, Pelantikan Bantara dan
lain-lain
Kemah Lomba. Seperti; Olah Terampil, WRC.
4. Kemah Rekreasi.
5. Kemah Jambore.
6. Kemah Riset/Penelitian
1.
Perkemahan satu regu/sangga
2.
Perkemahan satu Pasukan/Ambalan/Racana
3.
Perkemahan tingkat : Ranting/Cabang/Daerah/Nasional/Regional/Dunia.
D. Pelaksanaan Perkemahan
Untuk suatu perkemahan yang baik, maka prosedur yang harus ditempuh adalah :
1.
Persiapan
(1)
Penentuan
waktu,
tempat,
tujuan
dan
biaya
(2) Pengadaan peralatan dan perbekalan, peninjauan ke daerah berkemah
(3) Ijin orang tua peserta dan ijin memberitahukan kepada penguasa setempat
(4)
Pembentukan
panitia/staf
pelaksana
(5) Memantapkan kesiapan mental fisik, dan ketrampilan
2. Pelaksana
(1)
Pemimpin
perkemahan
sebagai
penanggung
jawab
(2)
Pembantu-pembantu
dari
pembina
pramuka
(3)
Panitia/staf
pelaksana
sesuai
keperluan
(4) Pembagian tugas pendayagunaan
3. Acara
(1) Acara harian
yang menjelaskan
acara
pokok secara
garis
besar
(2) Acara kegiatan keseluruhan yang berisi perincian waktu dan kegiatan selama berkemah
(3) Acara perorangan dan kelompok
4. Pelaksanaan
(1) Kegiatan hendaknya diusahakan menurut rencana yang telah dipersiapkan sesuai dengan
tujuan
diselenggarakannya
perkemahan
(2) Acara mungkin saja dapat berubah, sesuai dengan perkembangan keadaan
(3) Perubahan acara seyogyanya tidak kearah resiko yang lebih berat
(4) Pelaksanaan acara harus disesuaikan dengan kemampuan peserta perkemahan dan acara
berikutnya
(5) Mengusahakan adanya acara pengganti dan tambahan untuk mengisi kesibukan pada
waktu
terluang
(6) Faktor pengamanan dan keselamatan peserta harus diperhatikan
5. Penyelesaian
(1)
Pembongkaran
tenda-tenda
(2) Pembersihan tempat berkemah (pada prinsipnya tempat bekas berkemah harus lebih baik
dan
lebih
bersih
dari
pada
waktu
datang)
(3)
Pengecekan
pengembalian
barang
pinjaman
(4) Upacara penutupan dan ucapan terima kasih kepada masyarakat setempat
(5) Jika mungkin dilakukan penyerahan sumbangan bagi keluarga masyarakat yang kurang
mampu, baik berupa bahan makanan, pakaian layak pakai atau lainnya.
E. Evaluasi
Untuk mengetahui hasil perkemahan dan sebagai bahan pertimbangan untuk perkemahan di
masa-masa mendatang kita dapat mengevaluasi dengan :
1.
Mencatat prestasi kegiatan perorangan maupun kelompok selama berkemah
2.
Mengajukan pertanyaan kepada peserta perkemahan
3.
Melihat perubahan sikap peserta perkemahan sebelum dan sesudah pulang berkemah
4.
Melihat kesehatan peserta (banyak yang sakit atau tidak)
5.
Kekurangan dan kesalahan serta hambatan dicatat guna perbaikan pada perkemahan
yang akan datang
6.
Menyusun laporan hasil berkemah merupakan suatu kewajiban untuk penanggung
jawab perkemahan
5
F. Lain lain
Dalam berkemah kita perlu mencari tempat yang baik dan ideal, yaitu :
Tanahnya rata atau sedikit miring dan berumput dan terdapat pohon pelindung
Dekat dengan sumber air
Terjamin keamanannya
Tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh dari kampung dan jalan raya
Tidak terlalu jauh dengan pasar, pos keamanan dan pos kesehatan
Memiliki pemandangan menarik
Macam-macam Simpul
Pramuka memang sudah tidak asing dengan kata Simpul namun masih banyak anggota
pramuka khususnya penggalang masih belum tau bagaimanakah cara membuat simpul simpul
tersebut.
Dalam tali temali, kita sering mencampur adukan antar tali, simpul dan ikatan. Hal ini
sebenarnya berbeda sekali. Berikut perbedaannya :
TALI
= bendanya
SIMPUL
IKATAN
PEMELIHARAAN TALI
Pada jaman sekarang memang banyak tali tahan lapuk, umpamanya; tali plastic. Akan
tetapi tidak jarang pula, kita akan menemukan tali yang mudah sekali lapuk. Untuk hal ini,
kita perlu merawatnya dengan teliti.
Beberapa jenis tali yang digunakan umumnya pada kepramukaan adalah tali yang terbuat
dari bahan nylon, yang mempunyai kelemahan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain:
a. Ringan dan mudah diatur
b. Mudah dibuat simpul dengan kekuatan tarik yang merata
c. Mempunyai elastisitas yang tinggi dan meredan sentakan
d. Menyerap sedikit air
Serta kekurangan dari nylon yaitu:
a. Tidak tahan terhadap panas
b. Mudah meleleh pada temperature yang tinggi
Agar tali tahan lama dan dapt dipergunakan untuk jangka waktu yang panjang tali harus
dan perlu diberi perlakuan khusus setelah dipakai kegiatan. Lakukan beberapa langkah
berikut untuk pemeliharaan tali:
1. Kotoran/kerikil yang melekat pada tali dicuci dengan air dingin (tidak tahan terhadap panas)
dan dikeringkan di tempat yang tidak terkena matahari langsung (diangin-anginkan).
2. Tali harus dijauhkan dari bahan-bahan yang merusak tali, misalnya; air accu, oil, minyak,
bahan-bahan kimia,dll.
3. Penyimpanan tali pada tempat/ruangan tertentu yang terhindar dari cahaya matahari secara
langsung, dan diusahakan sirkulasi udara lancar dengan kelembaban rendah.
4. Tali disimpan dalam keadaan kering dan digantung dalam bentuk lingkaran atau gulungan
yang secara sederhana dan mudah diurai kembali
Hasil bentukan dari tali, yaitu terdiri dari: simpul, ikat dan jerat. Simpul, ikatan,
maupun jerat yang baik dan benar adalah simpul, ikatan, dan jerat yang dapat digunakan
dengan kuat, tidak mudah lepas dan mudah untuk dilepas kembali. Dan kita akan
membahasnya satu persatu.
A. SIMPUL
Simpul merupakan hasil bentukan dari tali atau dua utas tali. Macam-macam dari simpul
yaitu:
1. Simpul hidup/ topi
Simpul hidup
Simpul hidup berfungsi untuk mengikat suatu benda akan tetapi untuk melepasnya tidak
susah biasanya di gunakan untuk mengikat hewan cara membuat
Simpul mati biasanya digunakan untuk mengakhiri suatu simpul. meskipun simpul ini
terlihat mudah di buat namun banyak juga yang masih salah membuat simpul mati
cara membuat:
Fungsi : Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin.
3. Simpul pangkal
Simpul pangkal merupakan simpul yang sering digunakan untuk mengawali atau mengakhiri
suatu simpul lain nya. contoh jika kita ingin membuat simpul palang maka langkah pertama
kita harus pangkal terlebih dahulu pada salah satu tongkat.
Cara membuat simpul pangkal ada dua yaitu dengan cara memebuat lingkaran dan dililitkan
Fungsi : Gunanya untuk permulaan ikatan untuk mengikat tali pada tiang/kayu.
4. Simpul jangkar
Untuk membuat simpul jangkar atau cow hitch sangat mudah. Ada beberapa cara dalam
membuat simpul jangkar. Cara yang paling umum dan dianjurkan adalah sebagai berikut:
1.
Lingkarkan ujung tali pada benda yang hendak ditali dari sebelah bawah
benda(gambar 1)
2.
Lintaskan ujung tali di belakang badan tali (gambar 2)
3.
Lingkarkan ujung tali sekali lagi pada benda yang hendak ditali dari sebelah atas
benda (gambar 3)
4.
Selipkan ujung tali sehingga sama dan sejajar dengan badan tali (gambar 4)
5.
Tarik kedua ujung tali sehingga simpul mengencang.
Di samping cara tersebut di atas, bisa juga dengan langkah lain seperti gambar berikut:
1.
Bagi dua tali dan lingkarkan pada benda yang hendak ditali
2.
Tarik kedua badan tali (lihat tanda panah), sehingga seluruh tali masuk ke dalam
sosok
Cara kedua ini tampak lebih mudah dan cepat namun memiliki keterbatasan terutama jika
badan tali terlalu panjang akan sehingga memakan waktu ketika menarik badan tali hingga
masuk ke dalam sosok. Karena itu cara kedua hanya direkomendasikan jika tali tidak terlalu
panjang.
Fungsi : Gunanya Untuk membuat tanduk darurat atau mengikat ember/timba.
5. Simpul Tarik
Simpul tiang (bowline knot) menhasilkan loop tali yang tidak bisa membesar/ mengecil lagi.
Kegunaannya antara lain:
Jika 2 simpul tiang dihubungkan bisa juga digunakan untuk menyambung tali.
Cara membuat simpul tiang:
Cara membuat:
10
1.
Buatlah sosok pada ujung utas tali yang berukuran lebih besar (dalam gambar, tali
berwarna biru)
2.
Masukkan ujung tali yang lebih kecil (merah) ke dalam sosok tali besar (biru) dari
arah bawah
3.
Belitkan ujung tali kecil (merah) di bawah tali biru
4.
Sisipkan ujung tali merah ke bawah badan tali itu sendiri (gambar 3)
Fungsi : Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam
keadaan kering.
8. Simpul Anyam Berganda
Cara membuat:
11
Simpul anyam berganda telah selesai dibuat. Jika dicermati, mulai langkah pertama hingga
ketiga di atas sama persis seperti membuat simpul anyam. Dan jika diakhir dilangkah tersebut
(langkah ketiga; gambar 2), telah tercipta simpul anyam. Dan jika ingin membuat simpul
anyam berganda tinggal dilanjutkan dengan langkah keempat dan kelima saja.
Fungsi :gunnanya untuk menyambung dua utas tali yang ukurannya tidak sama besar yang
basah dan atau tidak licin
9. Anyaman rantai
Cara membuatnya:
Fungsi : Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas.
11. Simpul Tiang
Untuk membuat simpul tiang caranya tidak sulit. Perhatikan terlebih dahulu gambar berikut:
12
1.
Pertama buatlah sosok di bagian tengah tali.
2.
Ujung tali dimasukkan ke dalam sosok dari arah bawah, kemudian ke atas tali di sisi
lain sosok, dan terakhir lewatkan ke belakang (bawah) utas tali yang ada di sebelah atas
sosok.
3.
Lingkarkan tali pada utas tali tersebut, kemudian masukkan ujung tali ke dalam sosok.
4.
Tarik kedua badan tali beserta ujung tali sehingga simpul menjadi erat.
Fungsi : Gunanya Untuk mengikat benda hidup/leher binatang agar yang diikat tidak terjerat,
dan untuk menambatkan tali pengikat binatang pada pohon agar binatang itu dapat bergerak
bebas.
12. Simpul Kembar/Nelayan
Simpul nelayan, simpul kembar, simpul inggris, simpul portugis (fisherman's knot) sebenarnya
merupakan gabungan dari dua buah simpul hidup pada masing-masing ujung dari dua utas
tali. Sehingga cara membuat simpul ini sebenarnya sangat mudah dan tidak sulit.
Cara membuat simpul ini adalah sebagai berikut:
13
1.
Sejajarkan dua buah utas tali
2.
Buatlah simpul hidup pada utas tali pertama dengan badan tali kedua berada di tengah
sosoknya.
3.
Buatlah simpul hidup pada utas tali kedua dengan badan tali pertama berada di tengah
sosoknya.
4.
Tarik kedua utas tali sehingga kedua simpul hidup menjadi erat dan rapat.
Fungsi : Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan
licin dan basah
13. Simpul Erat
14
Fungsi : Gunanya Untuk memulai ikatan dan digunakan untuk menyeret balok.
Tambahan:
Simpul silang fungsinya hampir sama dengan simpul palang namun simpul silang lebih cepat
dan lebih kuat
cara membuat
untuk awalan menggunakan simpul tambat dan akhiran menggunakan simpul pangkal
B. IKATAN
Ikatan merupakan bentukan tali yang digunakan untuk mengikat dua benda. Macam-macam
dari ikatan yaitu:
1. Ikatan Kaki Tiga
Untuk kaki tiga saya akan tunjukan yang menggunakan awalan simpul Pangkal
cara membuat
16
Fungsi : Untuk mengikat tiga tiang dalam pembuatan kaki tiga, jemuran.
2. Ikatan Palang
Ikatan palang
Ikatan palang berguna untuk mengencangkan kedua tongkat vertikal dan horizontal sehingga
kedua tongkat tersebut menjadi rapat dan sulit dilepaskan.
cara membuat
yang pertama kita membuat simpul pangkal terlebih dahulu dan setelah itu kita lilitkan
tali tersebut seperti gambar dan jika sudah buat simpul mati pada salah satu tongkat
Fungsi : Untuk mengikat dua tiang yang bersilangan denga sudut 90 (siku-siku)
3. Ikatan Silang
17
Fungsi : Untuk mengikat dua buah tiang yang bersilangan tidak berbentuk siku.
4. Ikatan Sambung Tongkat
Fungsi : Untuk menyambung dua tiang agar lebih panjang.
5. Ikatan Canggah
Tips : agar tongkat tersambung dengan kuat setiap dua kali lilitan tarik tali sekuat kuat nya
18
C. JERAT
Jerat merupakan bentukan tali dari benda dengan tali. Macam-macam dari jerat yaitu:
1. Jerat Tiang Dua Mata
2. Jerat Bermata Tiga
3. Jerat Laso
4. Jerat Delapan
5. Jerat Tangga
6. Jerat Tambat
7. Jerat Kupu-Kupu
8. Jerat Kembar
Jerat kembar (double fisherman lashing) digunakan untuk menyambung dua tali yang sama
besar.
19
D. PIONEERING
Menurut asal katanya, pionering berarti bangunan darurat, yakni pembuatan suatu bentuk
bangunnan dengan menggunakan alat dasar tali dan tongkat. Seorang anggota pramuka
diharapkan memilikii ketrampilan khusus dalam menggunakan alat ini, karena keduanya
merupakan alat-alat dasar yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari dikarenakan
multifungsinya dan dikarenakan sangat sisematisnya.
Beberapa jenis tali yang digunakan umumnya pada kepramukaan adalah tali yang terbuat
dari bahan nylon, yang mempunyai kelemahan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain:
a. Ringan dan mudah diatur
b. Mudah dibuat simpul dengan kekuatan tarik yang merata
c. Mempunyai elastisitas yang tinggi dan meredan sentakan
d. Menyerap sedikit air
Serta kekurangan dari nylon yaitu:
a. Tidak tahan terhadap panas
b. Mudah meleleh pada temperature yang tinggi
Agar tali tahan lama dan dapt dipergunakan untuk jangka waktu yang panjang tali harus
dan perlu diberi perlakuan khusus setelah dipakai kegiatan. Lakukan beberapa langkah
berikut untuk pemeliharaan tali:
1. Kotoran/kerikil yang melekat pada tali dicuci dengan air dingin (tidak tahan terhadap panas)
dan dikeringkan di tempat yang tidak terkena matahari langsung (diangin-anginkan).
2. Tali harus dijauhkan dari bahan-bahan yang merusak tali, misalnya; air accu, oil, minyak,
bahan-bahan kimia,dll.
3. Penyimpanan tali pada tempat/ruangan tertentu yang terhindar dari cahaya matahari secara
langsung, dan diusahakan sirkulasi udara lancar dengan kelembaban rendah.
4. Tali disimpan dalam keadaan kering dan digantung dalam bentuk lingkaran atau gulungan
yang secara sederhana dan mudah diurai kembali
Hasil bentukan dari tali, yaitu terdiri dari: simpul, ikat dan jerat. Simpul, ikatan,
maupun jerat yang baik dan benar adalah simpul, ikatan, dan jerat yang dapat digunakan
dengan kuat, tidak mudah lepas dan mudah untuk dilepas kembali.
20
Sandi
Sandi berasal dari bahasa sanskerta yang berarti rahasia. Jadi kata sandi adalah tulisan-tulisan
yang dirahasiakan. Huruf atau kata sandi sangat sukar dimengerti, kecuali oleh orang yang
mengetahui kata kuncinya. Seni dan ilmu membuat sandi atau komunikasi rahasia yang aman
disebut cryptography yang berasal dari bahasa Yunani kryptos, yang berarti rahasia. Sandi
atau cryptography sangat berguna untuk menjaga kerahasiaan suatu pesan. Apalagi di saat
semua sistem di dunia ini terhubung dengan internet. Maka dapat dibayangkan bagaimana
hancurnya dunia ini jika sistem-sistem tersebut tidak memakai sandi.
Asal mula sandi berasal dari para pahlawan zaman dahulu yang suka berkelana dan
berpindah-pindah tempat. Untuk mengirimkan berita antar daerah, mereka harus
menggunakan kata sandi untuk mengecoh musuh-musuhnya. Sandi yang mereka gunakan
memiliki berbagai bentuk yang tidak diketahui oleh para musuhnya.
Penggunaan kata sandi pertama kali tercatat pada sekitar tahun 3000 SM. Saat itu kerajaan
Babilonia menulis pesan rahasia pada kepala budak yang baru dicukur, lalu menunggu
sampai rambutnya tumbuh. Kemudian budak itu dikirim ke tempat yang dituju. Di tempat
tujuan, kepala budak itu dicukur kembali untuk mengetahu pesan yang tersembunyi di
kepalanya.
Sandi Koordinat
Sandi koordinat disebut juga sebagai sandi gudep sedia, karena sering menggunakan katakata GUDEP SEDIA sebagai kata kuncinya. Akan tetapi juga dapat digunakan kata-kata lain
seperti RUMAH BESAR, PANDU CERIA, dan kata lain yang terdiri dari 10 huruf dengan 5
huruf di masing-masing kata. Caranya dengan membuat kotak terlebih dahulu dengan kolom
dan baris masing-masing 6 kotak lalu tulis kata GUDEP SEDIA di bagian atas dan samping
kiri dan alfabet A sampai Y di kotak lainnya seperti gambar di bawah ini:
21
Pada gambar tersebut dapat kita lihat koordinat-koordinatnya, huruf A akan diwakili dengan
SG (baris S kolom G), huruf S diwakili dengan IE (baris I kolom E), dan seterusnya. Contoh:
GUDEP akan ditulis EU.AG.SE.SP.IG.
Sandi Angka
Pada sandi ini, angka-angka akan menjadi kuncinya. Misalkan kata kuncinya adalah 1203,
maka jika akan menulis kata JALAN akan menjadi KCLDM. Cara pembuatannya adalah
dengan menjumlahkan kata-kata tersebut dengan angka 1203.
J ALAN
120 3 1
Di bawah huruf J ada huruf 1, artinya huruf J diubah menjadi 1 huruf setelahnya menjadi
huruf K, lalu huruf A diubah menjadi 2 huruf sesudahnya menjadi huruf C, dan seterusnya.
Huruf L tetap karena di bawahnya adalah angka 0. Jadi, untuk memecahkannya harus diganti
dengan beberapa huruf sebelumnya sesuai dengan angkanya dan jika masih belum ketemu
coba ganti dengan beberapa huruf sesudahnya.
Sandi ini juga dapat diaplikasikan menjadi sandi tanggal. Misalnya kita menerima sepucuk
surat yang berisi sandi namun tidak ada kata kuncinya, tetapi tanggal pembuatannya tertera,
maka itulah kata kuncinya. Contohnya tertulis tanggal 4 Maret 2014 artinya kata kunci yang
digunakan adalah 432014.
Sandi Napoleon
Sandi ini diambil dari kaisar Prancis Napoleon Bonaparte. Sandi ini tidak mempunyai kunci
khusus tetapi cara merangkai huruf-huruf itu yang menjadikan sandi ini jadi begitu menarik.
Contoh: Untuk menulis kalimat SELAMATKAN JIWA KAMI maka caranya adalah
dihitung terlebih dahulu jumlah hurufnya, lalu dibagi menjadi beberapa bagian yang
jumlahnya sama. Pada kalimat tersebut terdapat 18 huruf maka dapat dibagi menjadi 3 bagian
masing-masing bagian 6 huruf. Penulisannya pertama-tama ditulis enam huruf seperti biasa,
kemudian 6 huruf lagi ditulis dari kanan ke kiri, begitu seterusnya. Maka akan menjadi
22
SELAMA IJNAKT WAKAMI. Cara pemecahannya dengan menulisnya seperti berikut ini
(baca mengikuti tanda panah):
Jika kalimat SELAMATKAN JIWA KAMI ditulis dengan sandi ini tiga-tiga dari atas ke
bawah maka menjadi SIJ EJA LNK AAA MKM ATI. Berbagai variasi dapat digunakan
dalam sandi ini tergantung selera.
Sandi ini merupakan aplikasi dari huruf semafor. Untuk posisi huruf semafor menggunakan
bendera dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Sandi ini ditulis berupa angka-angka dan pecahan-pecahan. Oleh karena itu Posisi tangan
akan diganti dengan angka dari 1 s/d 7. Seperti pada gambar berikut ini:
A s/d G = 1 s/d 7.
H = (posisi tangan 1 dan 2), R = 2/6 (posisi tangan 2 dan 6)
23
Untuk menulis angka digunakan tanda kurung misal angka 25 ditulis (25).
A H
14
2/6 + 3/5 + 1/6 - 1 x 1/2 + 1/7 + 2/3 1/6 + 2/3 2/6 + (14)
Sandi morse pertama kali digunakan setelah teknologi radio dan telegrafi berkembang pesat
di akhir abad ke-19. Sandi ini digunakan untuk mengirim pesan antara dua tempat yang jauh
dengan teknologi radio CW (constant wave). Sandi ini dikirimkan dengan bunyi pendek dan
bunyi panjang. Penggunaan sandi morse di Pramuka menggunakan peluit dengan bunyi
panjang dan pendek. Huruf morse sendiri merupakan sebuah aplikasi dari bunyi-bunyi
tersebut. Bunyi pendek disimbolkan dengan titik dan bunyi panjang disimbolkan dengan
garis. Huruf A disimbolkan dengan satu titik dan satu garis (.-), huruf B disimbolkan dengan
satu garis dan tiga titik (-...). Lalu bagaimana cara menghafal sandi morse? Berikut inilah cara
mudahnya:
A
ANO
.-
NOTES
-.
BONAPARTE
-...
OMONO
---
COBA-COBA
-.-.
PERTOLONGAN
.--.
DOMINAN
-..
QOMOKARO
--.-
EGG
RASOHE
.-.
FATHER JOHAN
..-.
SAHARA
...
GOLONGAN
--.
TONG
HIMALAYA
....
UNESCO
..-
ISLAM
..
VERSIKARO
...-
JAGO LORO
.---
WINOTO
.--
KOMANDO
-.-
XOSENDERO
-..-
LEMONADE
.-..
YOSIMONO
-.--
MOTOR
--
ZOROASTER
--..
Keterangan: Vokal
melambangkan titik.
melambangkan
garis,
vokal
lainnya
Sandinya dibuat menyerupai rumput. Rumput pendek berarti titik dan rumput panjang berarti
garis.
Contoh:
PRAMUKA
= .--.
.-.
.-
--
..-
-.-
.-
B. Sandi Bangun
Sandinya menggunakan simbol-simbol yang ada. Terserah menggunakan simbol apapun.
Contoh:
Jika
PRAMUKA
ditulis
= .--.
.-.
menjadi
.-
--
sandi
..-
-.-
bangun
.-
menjadi:
atau
dan dapat juga menggunakan simbol atau bentuk yang lain.
C. Sandi Kimia
Sandi ini penulisannya menyerupai susunan susunan unsur-unsur. Titik pada huruf morse
menggunakan huruf hidup (vokal), sedangkan garis akan diganti huruf mati (konsonan).
Contoh:
PRAMUKA
= .--.
.-.
.-
--
..-
-.-
.-
PRAMUKA
= .--.
.-.
.-
--
..-
-.-
.-