Anda di halaman 1dari 25

API UNGGUN

API UNGGUN SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN


SEJAK ZAMAN DAHULU NENEK MOYANG KITA TIDAK AKAN PERNAH
MELUPAKAN API UNGGUN SEBAGAI PENGHANGAT BADAN DAN PENGUSIR
BINATANG BUAS. DISAMPING ITU API UNGGUN JUGA BERGUNA SEBAGAI
MEDIA PERTEMUAN UNTUK MUSYAWARAH, MENGHAKIMI PELANGGARAN,
BERGEMBIRA, PESTA DAN PEMBINAAN.
Cara berapi unggun nenek moyang kita itu perlu ditumbuh kembangkan dalam kegiatan
Kepramukaan sebagai alat pendidikan. Bahan yang diperlukan dalam api unggun ialah kayu.
Api unggun dalam pramuka merupakan salah satu bentuk kegiatan dialam terbuka
khususnya pada malam hari. Api unggun sebagai kegiatan dialam terbuka dapat
mengembangkan aspek-aspek kejiwaan pada peserta didik, sehingga tepat kiranya jika
dikatakan
bahwa
api
unggun
merupakan
suatu
alat
pendidikan.
Api unggun bukan sebagai alat penyembahan atau untuk disembah. pandangan itu tidak
sesuai dengan nilai-nilai yang ditanamkan dalam dasa dharma pramuka kesatu yakni "Takwa
Kepada Tuhan Yang Maha Esa". Nilai pada dasa dharma pertama jelas menggambarkan
bahwa api unggun bukan sebagai alat untuk disembah oleh pramuka. namun, didalamnya
terdapat berbagai macam nilai-nilai yang ditanamkan. menilik metode pengajaran
pramuka yang salah satu isinya menggambarkan bahwa kegiatan kepramukaan dilakukan
dialam bebas.
Hal-hal yang perlu diketahui dalam api unggun.
1.
Tempat api, unggun berbentuk lingkarangan besar, api terletak ditengah
2.
Biadanya diadakan atraksi-atraksi pendek dan tegas dengan alat seadanya
3.
Tidak diperkenankan gaduh mengeluarkan yel-yel, bilamana ada regu yang sedang
mempertujukan atrasi-atarksi.
4.
Api unggun bukan tempat tontonan, tetapi semua harus ikut berganti-ganti mengisi
acara.
Api unggun dapat diikuti oleh pramuka penggalang, penegak dan pandega. Pramuka siaga
tidak diperkenankan mengadakan kegiatan Api unggun, karena :
1.
Cuaca malam hari di alam terbuka sangat rawan bagi kesehatan anak usia siaga
2.
Anak usia siaga belum mampu mengendalikan diri sehingga sangat menghawatirkan
bila mngikuti Api unggun.
3.
Kegiatan pengganti api unggun untuk siaga dapat dilaksanakan pada siang hari dalam
bentuk peseta siaga, panggung gembira, gerak, lagu dan sebagainya
Nilai pendidikan dari api unggun diantaranya :
1.
Mempererat persaudaraan
2.
Memupuk kerja sama (gotong royong)
3.
Menambah rasa keberanian dan kepercayaan diri
4.
Membuat suasana gembira dan kebebasan
5.
Mengembangkan bakat dan kreatifitas
6.
Memupuk disiplin bagi pelaku dan penonton
nilai-nilai diatas jelas sangat besar manfaatnya. Teraplikasikan dalam kegiatan api unggun
dari mulai persiapan pembuatan api unggun hingga ke pertunjukan-pertunjukan yang
ditampilkan setelah api unggun.
1

MACAM-MACAM BENTUK API UNGGUN


Setelah beberapa waktu yang lalu saya memberikan artikel tentang nilai-nilai yang
terkandung didalam api unggun. Sekarang saya mau memberikan artikel tentang bentukbentuk api unggun. Selain alasan tersebut juga mungkin saja artikel ini bisa lebih bermankna
bagi pembaca yang masih bingung terhadap susunan api unggun. Saya akan mencoba
sepengetahuan saya (maklum, bisa disuruh bikin api unggun kalau ada acara di racana...
hehehe...)
Oke... langsung pada bentuknya saja..
Api unggun memiliki lima macam bentuk (umumnya) dalam penyusunannya, kelima bentuk
dari penyusunan api unggun sebagai berikut :
1.
Bentuk Piramida Segitiga
Bentuk yang pertama adalah bentuk piramida segitiga, cara penyusunannya sebagai
berikut
:
Kayu disusun segitiga sama sisi, makin keatas segitiganya semakin kecil, sehingga
ditengah tumpukan kayu terdapat rongga. Dirongga tersebut ditaruh bahan yang
mudah terbakar, misalnya jerami, sekam yang sudah disiram minyak tanah dan
sebagainya. Rongga inilah yang nantinya akan dijadikan sebagai sumber api yang
pertama (baca : untuk dinyalakan). Model ini biasanya dibutuhkan awat kecil
(Bendrat) untuk menjaga agar tumpukan kayu tidak roboh.

Ilustrasi Api unggun bentuk piramida segitiga


2.

Bentuk Piramida Bujur Sangkar


Model yang kedua adalah Piramida bujur sangkar. Pada dasarnya membuat piramida
bujur sangkar caranya sama dengan bentuk piramida segitiga, yang membedakkan
terletak pada bentuk bentuk penyusunannya berupa bujur sangkar. Perlu diingat.
bahwa model penyusunan piramida adalah model yang semakin keatas semakin
runcing (mengerucut). Model bujur sangkar dalam penataan kayu umumnya di
tidurkan. tidak disusun keatas. (lihat gambar biar lebih selas, tentang susunan
kayunya)

Ilustrasi Api unggun bentuk piramida bujur sangkar


3.

Bentuk Pagoda Tegak


Bentuk pagoda tegak memungkinkan percampuran kayu basah dan kayu kering,
sebab, dibentuk ini modelnya kayu basah dan kering ditata tegak, pertama-tama
pembaca membuat gawang terlebih dahulu sebagai tempat penyandar kayu dari bahan
yang tidak mudah terbakar. lalu kayu disandarkan pada gawang, misalnya
kayu/bambu basah. Dalam rongga antar kayu ditaruh bahan bakar yang mudah
terbakar.

Api unggun bentuk pagoda tegak


4.

Bentuk Pagoda Roboh


Bentuk pagoda roboh adalah bentuk yang paling sederhana yang mungkin saja sering
pembaca praktikkan ketika membakar kayu, tetapi tidak menyadari bahwa bentuk
tersebut
adalah
bentuk
pagoda
roboh.
Cara
membuatnya
:
kayu kering ditetapkan di tanah, ujung-ujungnya bertemu di tengah sehingga
pangkalnya diluar membentuk lingkaran. Agar ujungnya cepat terbakar, ditempat
pertemuan tersebut dapat dibuat lubang dan diberi bahan bakar yang mudah terbakar.

Ilustrasi Api unggun bentuk pagoda roboh


5.

Bentuk Kursi

Bentuk Kursi adalah bentuk api unggun yang mungkin saja pembaca jarang temui,
sebab bentuk ini biasanya digunakan apabila angin bertiup kencang dari satu arah.
Langkah membuatnya pun tidak terlalu sulit ataupun rumit, namun, sedikit
memperlukan
kesabaran.
Caranya:
Dua kayu basah dipancangkan agak berjauhan dan agak condong ke belakang. Setelah
tiang pemancang api unggun sudah di buat. langkah selanjutnya adalah menyusun
kayu-kayu hingga membentuk kursi

Ilustrasi Api unggun bentuk kursi

A. Pengertian Berkemah
Berkemah atau Perkemahan adalah salah satu macam kegiatan dalam kepramukaan yang
dilaksanakan secara out bond. Kegiatan ini merupakan salah satu media pertemuan
untuk pramuka.

1.
2.
3.

1.
2.

1.
2.
3.

B. Tujuan Berkemah
1.
Memeberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antara unsur-unsur alam dan
kebutuhan untuk melestarikannya, menjaga lingkungan dan mengembangkan sikap
bertanggung jawab akan masa depan yang menghormati keseimbangan alam.
2.
Mengembangkan kemampuan diri mengatasi tantangan yang dihadapi, menyadari
tidak ada sesuatu yang berlebih di dalam dirinya, menemukan kembali cara hidup yang
menyenangkan dalam kesederhanaan.
3.
Membina kerjasama dan persatuan dan persaudaraan.
C. Macam macam perkemahan
Ditinjau dari Lamanya Waktu :
Perkemahan Satu Hari (Persari).
Perkemahan Sabtu Malam Minggu (Persami).
Perkemahan lebih dari tiga hari.
Ditinjau dari Tempat Pelaksanaannya :
Perkemahan Menetap
Perkemahan Safari (Berpindah-pindah)
Ditinjau dari Tujuannya :
Kemah Bakti. Seperti; Perkemahan Wirakarya (PW).
Kemah Pelantikan. Seperti; Perkemahan Pelantikan Tamu Ambalan, Pelantikan Bantara dan
lain-lain
Kemah Lomba. Seperti; Olah Terampil, WRC.
4. Kemah Rekreasi.
5. Kemah Jambore.
6. Kemah Riset/Penelitian

Ditinjau berdasarkan jumlah pesertanya :


4

1.
Perkemahan satu regu/sangga
2.
Perkemahan satu Pasukan/Ambalan/Racana
3.
Perkemahan tingkat : Ranting/Cabang/Daerah/Nasional/Regional/Dunia.
D. Pelaksanaan Perkemahan
Untuk suatu perkemahan yang baik, maka prosedur yang harus ditempuh adalah :
1.
Persiapan
(1)
Penentuan
waktu,
tempat,
tujuan
dan
biaya
(2) Pengadaan peralatan dan perbekalan, peninjauan ke daerah berkemah
(3) Ijin orang tua peserta dan ijin memberitahukan kepada penguasa setempat
(4)
Pembentukan
panitia/staf
pelaksana
(5) Memantapkan kesiapan mental fisik, dan ketrampilan
2. Pelaksana
(1)
Pemimpin
perkemahan
sebagai
penanggung
jawab
(2)
Pembantu-pembantu
dari
pembina
pramuka
(3)
Panitia/staf
pelaksana
sesuai
keperluan
(4) Pembagian tugas pendayagunaan
3. Acara
(1) Acara harian
yang menjelaskan
acara
pokok secara
garis
besar
(2) Acara kegiatan keseluruhan yang berisi perincian waktu dan kegiatan selama berkemah
(3) Acara perorangan dan kelompok
4. Pelaksanaan
(1) Kegiatan hendaknya diusahakan menurut rencana yang telah dipersiapkan sesuai dengan
tujuan
diselenggarakannya
perkemahan
(2) Acara mungkin saja dapat berubah, sesuai dengan perkembangan keadaan
(3) Perubahan acara seyogyanya tidak kearah resiko yang lebih berat
(4) Pelaksanaan acara harus disesuaikan dengan kemampuan peserta perkemahan dan acara
berikutnya
(5) Mengusahakan adanya acara pengganti dan tambahan untuk mengisi kesibukan pada
waktu
terluang
(6) Faktor pengamanan dan keselamatan peserta harus diperhatikan
5. Penyelesaian
(1)
Pembongkaran
tenda-tenda
(2) Pembersihan tempat berkemah (pada prinsipnya tempat bekas berkemah harus lebih baik
dan
lebih
bersih
dari
pada
waktu
datang)
(3)
Pengecekan
pengembalian
barang
pinjaman
(4) Upacara penutupan dan ucapan terima kasih kepada masyarakat setempat
(5) Jika mungkin dilakukan penyerahan sumbangan bagi keluarga masyarakat yang kurang
mampu, baik berupa bahan makanan, pakaian layak pakai atau lainnya.
E. Evaluasi
Untuk mengetahui hasil perkemahan dan sebagai bahan pertimbangan untuk perkemahan di
masa-masa mendatang kita dapat mengevaluasi dengan :
1.
Mencatat prestasi kegiatan perorangan maupun kelompok selama berkemah
2.
Mengajukan pertanyaan kepada peserta perkemahan
3.
Melihat perubahan sikap peserta perkemahan sebelum dan sesudah pulang berkemah
4.
Melihat kesehatan peserta (banyak yang sakit atau tidak)
5.
Kekurangan dan kesalahan serta hambatan dicatat guna perbaikan pada perkemahan
yang akan datang
6.
Menyusun laporan hasil berkemah merupakan suatu kewajiban untuk penanggung
jawab perkemahan
5

F. Lain lain
Dalam berkemah kita perlu mencari tempat yang baik dan ideal, yaitu :
Tanahnya rata atau sedikit miring dan berumput dan terdapat pohon pelindung
Dekat dengan sumber air
Terjamin keamanannya
Tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh dari kampung dan jalan raya
Tidak terlalu jauh dengan pasar, pos keamanan dan pos kesehatan
Memiliki pemandangan menarik

Macam-macam Simpul dalam Pramuka

Macam-macam Simpul
Pramuka memang sudah tidak asing dengan kata Simpul namun masih banyak anggota
pramuka khususnya penggalang masih belum tau bagaimanakah cara membuat simpul simpul
tersebut.
Dalam tali temali, kita sering mencampur adukan antar tali, simpul dan ikatan. Hal ini
sebenarnya berbeda sekali. Berikut perbedaannya :

TALI

= bendanya

SIMPUL

= antara tali dengan tali

IKATAN

= tali dengan benda lain (umpamanya dengan kayu dan sebagainya)

PEMELIHARAAN TALI
Pada jaman sekarang memang banyak tali tahan lapuk, umpamanya; tali plastic. Akan
tetapi tidak jarang pula, kita akan menemukan tali yang mudah sekali lapuk. Untuk hal ini,
kita perlu merawatnya dengan teliti.
Beberapa jenis tali yang digunakan umumnya pada kepramukaan adalah tali yang terbuat
dari bahan nylon, yang mempunyai kelemahan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain:
a. Ringan dan mudah diatur
b. Mudah dibuat simpul dengan kekuatan tarik yang merata
c. Mempunyai elastisitas yang tinggi dan meredan sentakan
d. Menyerap sedikit air
Serta kekurangan dari nylon yaitu:
a. Tidak tahan terhadap panas
b. Mudah meleleh pada temperature yang tinggi
Agar tali tahan lama dan dapt dipergunakan untuk jangka waktu yang panjang tali harus
dan perlu diberi perlakuan khusus setelah dipakai kegiatan. Lakukan beberapa langkah
berikut untuk pemeliharaan tali:

1. Kotoran/kerikil yang melekat pada tali dicuci dengan air dingin (tidak tahan terhadap panas)
dan dikeringkan di tempat yang tidak terkena matahari langsung (diangin-anginkan).
2. Tali harus dijauhkan dari bahan-bahan yang merusak tali, misalnya; air accu, oil, minyak,
bahan-bahan kimia,dll.
3. Penyimpanan tali pada tempat/ruangan tertentu yang terhindar dari cahaya matahari secara
langsung, dan diusahakan sirkulasi udara lancar dengan kelembaban rendah.
4. Tali disimpan dalam keadaan kering dan digantung dalam bentuk lingkaran atau gulungan
yang secara sederhana dan mudah diurai kembali
Hasil bentukan dari tali, yaitu terdiri dari: simpul, ikat dan jerat. Simpul, ikatan,
maupun jerat yang baik dan benar adalah simpul, ikatan, dan jerat yang dapat digunakan
dengan kuat, tidak mudah lepas dan mudah untuk dilepas kembali. Dan kita akan
membahasnya satu persatu.
A. SIMPUL
Simpul merupakan hasil bentukan dari tali atau dua utas tali. Macam-macam dari simpul
yaitu:
1. Simpul hidup/ topi
Simpul hidup
Simpul hidup berfungsi untuk mengikat suatu benda akan tetapi untuk melepasnya tidak
susah biasanya di gunakan untuk mengikat hewan cara membuat

Fungsi : Gunanya Untuk mengikat tiang.


2. Simpul mati

Simpul mati biasanya digunakan untuk mengakhiri suatu simpul. meskipun simpul ini
terlihat mudah di buat namun banyak juga yang masih salah membuat simpul mati
cara membuat:

Fungsi : Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin.
3. Simpul pangkal
Simpul pangkal merupakan simpul yang sering digunakan untuk mengawali atau mengakhiri
suatu simpul lain nya. contoh jika kita ingin membuat simpul palang maka langkah pertama
kita harus pangkal terlebih dahulu pada salah satu tongkat.
Cara membuat simpul pangkal ada dua yaitu dengan cara memebuat lingkaran dan dililitkan

Dengan cara dililitkan

Dengan cara membuat lingaktan

Fungsi : Gunanya untuk permulaan ikatan untuk mengikat tali pada tiang/kayu.
4. Simpul jangkar
Untuk membuat simpul jangkar atau cow hitch sangat mudah. Ada beberapa cara dalam
membuat simpul jangkar. Cara yang paling umum dan dianjurkan adalah sebagai berikut:

1.
Lingkarkan ujung tali pada benda yang hendak ditali dari sebelah bawah
benda(gambar 1)
2.
Lintaskan ujung tali di belakang badan tali (gambar 2)
3.
Lingkarkan ujung tali sekali lagi pada benda yang hendak ditali dari sebelah atas
benda (gambar 3)
4.
Selipkan ujung tali sehingga sama dan sejajar dengan badan tali (gambar 4)
5.
Tarik kedua ujung tali sehingga simpul mengencang.
Di samping cara tersebut di atas, bisa juga dengan langkah lain seperti gambar berikut:

1.
Bagi dua tali dan lingkarkan pada benda yang hendak ditali
2.
Tarik kedua badan tali (lihat tanda panah), sehingga seluruh tali masuk ke dalam
sosok
Cara kedua ini tampak lebih mudah dan cepat namun memiliki keterbatasan terutama jika
badan tali terlalu panjang akan sehingga memakan waktu ketika menarik badan tali hingga
masuk ke dalam sosok. Karena itu cara kedua hanya direkomendasikan jika tali tidak terlalu
panjang.
Fungsi : Gunanya Untuk membuat tanduk darurat atau mengikat ember/timba.
5. Simpul Tarik
Simpul tiang (bowline knot) menhasilkan loop tali yang tidak bisa membesar/ mengecil lagi.
Kegunaannya antara lain:

Menambatkan tali pada tiang/ benda.

Mengikat leher binatang agar tidak tercekik.

Jika 2 simpul tiang dihubungkan bisa juga digunakan untuk menyambung tali.
Cara membuat simpul tiang:

Fungsi : Gunanya Untuk turun kejurang atau dari atas pohon.


6. Simpul Laso

Cara membuat:

Fungsi :gunanya untuk mengikat leher binatang


7. Simpul Anyam
Untuk membuat simpul anyam atau sheet bend tidaklah sulit. Caranya adalah:

10

1.
Buatlah sosok pada ujung utas tali yang berukuran lebih besar (dalam gambar, tali
berwarna biru)
2.
Masukkan ujung tali yang lebih kecil (merah) ke dalam sosok tali besar (biru) dari
arah bawah
3.
Belitkan ujung tali kecil (merah) di bawah tali biru
4.
Sisipkan ujung tali merah ke bawah badan tali itu sendiri (gambar 3)

Fungsi : Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam
keadaan kering.
8. Simpul Anyam Berganda
Cara membuat:

Cara membuat simpul anyam berganda


1.
Tekuk ujung tali yang besar
2.
Masukkan ujung tali kecil (dari atas ke bawah), kemudian lingkarkan di bawah kedua
utas tali besar yang ditekuk tadi (gambar 1)
3.
Selipkan ujung tali kecil di sela-sela antara tali besar dan kecil (gambar 2)
4.
Lingkarkan ujung tali kecil pada kedua utas tali besar seperti langkah kedua.
5.
Selipkan ujung tali kecil di sela-sela antara tali besar dan kecil lagi seperti langkah
ketiga (gambar 3).
6.
Tarik dan eratkan kedua utas tali hingga simpul menjadi erat.

11

Simpul anyam berganda telah selesai dibuat. Jika dicermati, mulai langkah pertama hingga
ketiga di atas sama persis seperti membuat simpul anyam. Dan jika diakhir dilangkah tersebut
(langkah ketiga; gambar 2), telah tercipta simpul anyam. Dan jika ingin membuat simpul
anyam berganda tinggal dilanjutkan dengan langkah keempat dan kelima saja.
Fungsi :gunnanya untuk menyambung dua utas tali yang ukurannya tidak sama besar yang
basah dan atau tidak licin

9. Anyaman rantai

Cara membuatnya:

Fungsi :gunanya untuk memendekkan tali


NB : 9 nomer di atas yang termasuk 10 simpul dasar
10. Simpul Ujung Tali

Fungsi : Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas.
11. Simpul Tiang
Untuk membuat simpul tiang caranya tidak sulit. Perhatikan terlebih dahulu gambar berikut:

12

1.
Pertama buatlah sosok di bagian tengah tali.
2.
Ujung tali dimasukkan ke dalam sosok dari arah bawah, kemudian ke atas tali di sisi
lain sosok, dan terakhir lewatkan ke belakang (bawah) utas tali yang ada di sebelah atas
sosok.
3.
Lingkarkan tali pada utas tali tersebut, kemudian masukkan ujung tali ke dalam sosok.
4.
Tarik kedua badan tali beserta ujung tali sehingga simpul menjadi erat.
Fungsi : Gunanya Untuk mengikat benda hidup/leher binatang agar yang diikat tidak terjerat,
dan untuk menambatkan tali pengikat binatang pada pohon agar binatang itu dapat bergerak
bebas.
12. Simpul Kembar/Nelayan

Simpul nelayan, simpul kembar, simpul inggris, simpul portugis (fisherman's knot) sebenarnya
merupakan gabungan dari dua buah simpul hidup pada masing-masing ujung dari dua utas
tali. Sehingga cara membuat simpul ini sebenarnya sangat mudah dan tidak sulit.
Cara membuat simpul ini adalah sebagai berikut:

13

Gambar simpul kembar

1.
Sejajarkan dua buah utas tali
2.
Buatlah simpul hidup pada utas tali pertama dengan badan tali kedua berada di tengah
sosoknya.
3.
Buatlah simpul hidup pada utas tali kedua dengan badan tali pertama berada di tengah
sosoknya.
4.
Tarik kedua utas tali sehingga kedua simpul hidup menjadi erat dan rapat.
Fungsi : Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan
licin dan basah
13. Simpul Erat

Fungsi : Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan.


14. Simpul Tambat
Simpul tambat juga berfungsi sebagai awalan pada simpul simpul yang lainnya
seperti simpul palang dan simpul silang
cara membuat

14

Fungsi : Gunanya Untuk memulai ikatan dan digunakan untuk menyeret balok.

15. Simpul Penarik

Fungsi : Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar.


16. Simpul Gulung
Fungsi : Gunanya Untuk diikatkan pada tali penarik agar orang lain dapat membantu
menarik.
Gambar (step)
17. Simpul Kursi

i : Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan .


18. Simpul Pengunci
Fungsi : simpul yang dibuat untuk menghindari lepasnya ujung atau ekor tali dari ikatan yang
berbentuk lingkaran pada tali tersebut.
19. Simpul Prusik
15

Fungsi :gunanya untuk naik tali


20. Simpul Tiang Berganda
Fungsi :Gunanya Untuk mengangkat atau menurunkan benda/manusia.
21. Simpul Tangga Tali
Fungsi : Gunanya Untuk membuat tangga tali.

Tambahan:
Simpul silang fungsinya hampir sama dengan simpul palang namun simpul silang lebih cepat
dan lebih kuat
cara membuat

untuk awalan menggunakan simpul tambat dan akhiran menggunakan simpul pangkal

B. IKATAN
Ikatan merupakan bentukan tali yang digunakan untuk mengikat dua benda. Macam-macam
dari ikatan yaitu:
1. Ikatan Kaki Tiga
Untuk kaki tiga saya akan tunjukan yang menggunakan awalan simpul Pangkal
cara membuat

16

Fungsi : Untuk mengikat tiga tiang dalam pembuatan kaki tiga, jemuran.
2. Ikatan Palang

Ikatan palang
Ikatan palang berguna untuk mengencangkan kedua tongkat vertikal dan horizontal sehingga
kedua tongkat tersebut menjadi rapat dan sulit dilepaskan.
cara membuat

yang pertama kita membuat simpul pangkal terlebih dahulu dan setelah itu kita lilitkan
tali tersebut seperti gambar dan jika sudah buat simpul mati pada salah satu tongkat
Fungsi : Untuk mengikat dua tiang yang bersilangan denga sudut 90 (siku-siku)
3. Ikatan Silang

17

Fungsi : Untuk mengikat dua buah tiang yang bersilangan tidak berbentuk siku.
4. Ikatan Sambung Tongkat
Fungsi : Untuk menyambung dua tiang agar lebih panjang.
5. Ikatan Canggah

Ikatan canggah ( sambung tongkat )


Fungsi ikatan tersebut menyambung tongkat dengan tali secara vertical ( sejajar ) ikatan
canggah biasa dikenal dengan nama sambung tongkat
Cara membuat

Tips : agar tongkat tersambung dengan kuat setiap dua kali lilitan tarik tali sekuat kuat nya

Fungsi : Digunakan untuk mengikat dua tiang dalam pembuatan kuda-kuda.

18

C. JERAT
Jerat merupakan bentukan tali dari benda dengan tali. Macam-macam dari jerat yaitu:
1. Jerat Tiang Dua Mata
2. Jerat Bermata Tiga
3. Jerat Laso
4. Jerat Delapan
5. Jerat Tangga
6. Jerat Tambat
7. Jerat Kupu-Kupu
8. Jerat Kembar

Jerat Kembar/ Jerat Inggris

Jerat kembar (double fisherman lashing) digunakan untuk menyambung dua tali yang sama
besar.

19

D. PIONEERING
Menurut asal katanya, pionering berarti bangunan darurat, yakni pembuatan suatu bentuk
bangunnan dengan menggunakan alat dasar tali dan tongkat. Seorang anggota pramuka
diharapkan memilikii ketrampilan khusus dalam menggunakan alat ini, karena keduanya
merupakan alat-alat dasar yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari dikarenakan
multifungsinya dan dikarenakan sangat sisematisnya.
Beberapa jenis tali yang digunakan umumnya pada kepramukaan adalah tali yang terbuat
dari bahan nylon, yang mempunyai kelemahan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain:
a. Ringan dan mudah diatur
b. Mudah dibuat simpul dengan kekuatan tarik yang merata
c. Mempunyai elastisitas yang tinggi dan meredan sentakan
d. Menyerap sedikit air
Serta kekurangan dari nylon yaitu:
a. Tidak tahan terhadap panas
b. Mudah meleleh pada temperature yang tinggi
Agar tali tahan lama dan dapt dipergunakan untuk jangka waktu yang panjang tali harus
dan perlu diberi perlakuan khusus setelah dipakai kegiatan. Lakukan beberapa langkah
berikut untuk pemeliharaan tali:
1. Kotoran/kerikil yang melekat pada tali dicuci dengan air dingin (tidak tahan terhadap panas)
dan dikeringkan di tempat yang tidak terkena matahari langsung (diangin-anginkan).
2. Tali harus dijauhkan dari bahan-bahan yang merusak tali, misalnya; air accu, oil, minyak,
bahan-bahan kimia,dll.
3. Penyimpanan tali pada tempat/ruangan tertentu yang terhindar dari cahaya matahari secara
langsung, dan diusahakan sirkulasi udara lancar dengan kelembaban rendah.
4. Tali disimpan dalam keadaan kering dan digantung dalam bentuk lingkaran atau gulungan
yang secara sederhana dan mudah diurai kembali
Hasil bentukan dari tali, yaitu terdiri dari: simpul, ikat dan jerat. Simpul, ikatan,
maupun jerat yang baik dan benar adalah simpul, ikatan, dan jerat yang dapat digunakan
dengan kuat, tidak mudah lepas dan mudah untuk dilepas kembali.
20

Sandi
Sandi berasal dari bahasa sanskerta yang berarti rahasia. Jadi kata sandi adalah tulisan-tulisan
yang dirahasiakan. Huruf atau kata sandi sangat sukar dimengerti, kecuali oleh orang yang
mengetahui kata kuncinya. Seni dan ilmu membuat sandi atau komunikasi rahasia yang aman
disebut cryptography yang berasal dari bahasa Yunani kryptos, yang berarti rahasia. Sandi
atau cryptography sangat berguna untuk menjaga kerahasiaan suatu pesan. Apalagi di saat
semua sistem di dunia ini terhubung dengan internet. Maka dapat dibayangkan bagaimana
hancurnya dunia ini jika sistem-sistem tersebut tidak memakai sandi.

Asal mula sandi berasal dari para pahlawan zaman dahulu yang suka berkelana dan
berpindah-pindah tempat. Untuk mengirimkan berita antar daerah, mereka harus
menggunakan kata sandi untuk mengecoh musuh-musuhnya. Sandi yang mereka gunakan
memiliki berbagai bentuk yang tidak diketahui oleh para musuhnya.

Penggunaan kata sandi pertama kali tercatat pada sekitar tahun 3000 SM. Saat itu kerajaan
Babilonia menulis pesan rahasia pada kepala budak yang baru dicukur, lalu menunggu
sampai rambutnya tumbuh. Kemudian budak itu dikirim ke tempat yang dituju. Di tempat
tujuan, kepala budak itu dicukur kembali untuk mengetahu pesan yang tersembunyi di
kepalanya.

Nah, berikut inilah beberapa sandi yang sering dipakai di Pramuka:

Sandi Abjad / Sandi Balik

Sandi angka menggunakan kunci berikut ini (kunci = AZ atau ZA):


AB C D E FG H I J K LM NO PQ RSTUVWXYZ
ZYXWVUTS RQ PO NM LK J I H G FE D C BA
Penggunaan sandi ini adalah huruf A diganti dengan Z, huruf B diganti dengan Y, dan
seterusnya. Contoh: GUDEP akan ditulis menjadi TFWVK.

Sandi Koordinat

Sandi koordinat disebut juga sebagai sandi gudep sedia, karena sering menggunakan katakata GUDEP SEDIA sebagai kata kuncinya. Akan tetapi juga dapat digunakan kata-kata lain
seperti RUMAH BESAR, PANDU CERIA, dan kata lain yang terdiri dari 10 huruf dengan 5
huruf di masing-masing kata. Caranya dengan membuat kotak terlebih dahulu dengan kolom
dan baris masing-masing 6 kotak lalu tulis kata GUDEP SEDIA di bagian atas dan samping
kiri dan alfabet A sampai Y di kotak lainnya seperti gambar di bawah ini:

21

Pada gambar tersebut dapat kita lihat koordinat-koordinatnya, huruf A akan diwakili dengan
SG (baris S kolom G), huruf S diwakili dengan IE (baris I kolom E), dan seterusnya. Contoh:
GUDEP akan ditulis EU.AG.SE.SP.IG.

Sandi Angka

Pada sandi ini, angka-angka akan menjadi kuncinya. Misalkan kata kuncinya adalah 1203,
maka jika akan menulis kata JALAN akan menjadi KCLDM. Cara pembuatannya adalah
dengan menjumlahkan kata-kata tersebut dengan angka 1203.
J ALAN
120 3 1
Di bawah huruf J ada huruf 1, artinya huruf J diubah menjadi 1 huruf setelahnya menjadi
huruf K, lalu huruf A diubah menjadi 2 huruf sesudahnya menjadi huruf C, dan seterusnya.
Huruf L tetap karena di bawahnya adalah angka 0. Jadi, untuk memecahkannya harus diganti
dengan beberapa huruf sebelumnya sesuai dengan angkanya dan jika masih belum ketemu
coba ganti dengan beberapa huruf sesudahnya.

Sandi ini juga dapat diaplikasikan menjadi sandi tanggal. Misalnya kita menerima sepucuk
surat yang berisi sandi namun tidak ada kata kuncinya, tetapi tanggal pembuatannya tertera,
maka itulah kata kuncinya. Contohnya tertulis tanggal 4 Maret 2014 artinya kata kunci yang
digunakan adalah 432014.

Sandi Napoleon

Sandi ini diambil dari kaisar Prancis Napoleon Bonaparte. Sandi ini tidak mempunyai kunci
khusus tetapi cara merangkai huruf-huruf itu yang menjadikan sandi ini jadi begitu menarik.
Contoh: Untuk menulis kalimat SELAMATKAN JIWA KAMI maka caranya adalah
dihitung terlebih dahulu jumlah hurufnya, lalu dibagi menjadi beberapa bagian yang
jumlahnya sama. Pada kalimat tersebut terdapat 18 huruf maka dapat dibagi menjadi 3 bagian
masing-masing bagian 6 huruf. Penulisannya pertama-tama ditulis enam huruf seperti biasa,
kemudian 6 huruf lagi ditulis dari kanan ke kiri, begitu seterusnya. Maka akan menjadi
22

SELAMA IJNAKT WAKAMI. Cara pemecahannya dengan menulisnya seperti berikut ini
(baca mengikuti tanda panah):

Jika kalimat SELAMATKAN JIWA KAMI ditulis dengan sandi ini tiga-tiga dari atas ke
bawah maka menjadi SIJ EJA LNK AAA MKM ATI. Berbagai variasi dapat digunakan
dalam sandi ini tergantung selera.

Sandi Matematika (Aplikasi Semafor)

Sandi ini merupakan aplikasi dari huruf semafor. Untuk posisi huruf semafor menggunakan
bendera dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Sandi ini ditulis berupa angka-angka dan pecahan-pecahan. Oleh karena itu Posisi tangan
akan diganti dengan angka dari 1 s/d 7. Seperti pada gambar berikut ini:

A s/d G = 1 s/d 7.
H = (posisi tangan 1 dan 2), R = 2/6 (posisi tangan 2 dan 6)
23

Untuk menulis angka digunakan tanda kurung misal angka 25 ditulis (25).

Contoh untuk menulis RUMAH NOMOR 14:

A H

14

2/6 + 3/5 + 1/6 - 1 x 1/2 + 1/7 + 2/3 1/6 + 2/3 2/6 + (14)

Sandi Morse dan Aplikasinya

Sandi morse pertama kali digunakan setelah teknologi radio dan telegrafi berkembang pesat
di akhir abad ke-19. Sandi ini digunakan untuk mengirim pesan antara dua tempat yang jauh
dengan teknologi radio CW (constant wave). Sandi ini dikirimkan dengan bunyi pendek dan
bunyi panjang. Penggunaan sandi morse di Pramuka menggunakan peluit dengan bunyi
panjang dan pendek. Huruf morse sendiri merupakan sebuah aplikasi dari bunyi-bunyi
tersebut. Bunyi pendek disimbolkan dengan titik dan bunyi panjang disimbolkan dengan
garis. Huruf A disimbolkan dengan satu titik dan satu garis (.-), huruf B disimbolkan dengan
satu garis dan tiga titik (-...). Lalu bagaimana cara menghafal sandi morse? Berikut inilah cara
mudahnya:
A

ANO

.-

NOTES

-.

BONAPARTE

-...

OMONO

---

COBA-COBA

-.-.

PERTOLONGAN

.--.

DOMINAN

-..

QOMOKARO

--.-

EGG

RASOHE

.-.

FATHER JOHAN

..-.

SAHARA

...

GOLONGAN

--.

TONG

HIMALAYA

....

UNESCO

..-

ISLAM

..

VERSIKARO

...-

JAGO LORO

.---

WINOTO

.--

KOMANDO

-.-

XOSENDERO

-..-

LEMONADE

.-..

YOSIMONO

-.--

MOTOR

--

ZOROASTER

--..

Keterangan: Vokal
melambangkan titik.

melambangkan

garis,

vokal

Setelah mengetahui sandi morsenya, sekarang masuk bagian aplikasinya:


A. Sandi Rumput
24

lainnya

Sandinya dibuat menyerupai rumput. Rumput pendek berarti titik dan rumput panjang berarti
garis.
Contoh:

PRAMUKA

= .--.

.-.

.-

--

..-

-.-

.-

Jika ditulis menggunakan sandi rumput menjadi:

B. Sandi Bangun
Sandinya menggunakan simbol-simbol yang ada. Terserah menggunakan simbol apapun.
Contoh:
Jika

PRAMUKA
ditulis

= .--.

.-.

menjadi

.-

--

sandi

..-

-.-

bangun

.-

menjadi:

atau

dan dapat juga menggunakan simbol atau bentuk yang lain.

C. Sandi Kimia
Sandi ini penulisannya menyerupai susunan susunan unsur-unsur. Titik pada huruf morse
menggunakan huruf hidup (vokal), sedangkan garis akan diganti huruf mati (konsonan).
Contoh:

PRAMUKA

= .--.

.-.

.-

--

..-

-.-

.-

Jika ditulis dengan sandi kimia maka akan menjadi:


OK2O + OHO + OH O2 + N2O + KOH + OH
D. Sandi Morse 1/
Pada sandi ini, titik diganti dengan angka, misal: . = 1, .. = 2. ... = 3, dan seterusnya. Untuk
garis diganti dengan /, misal: - = /, -- = //, -- = ///, dan seterusnya.
Contoh:

PRAMUKA

= .--.

.-.

.-

Jika ditulis dengan sandi morse 1/ maka akan menjadi:


1//1.1/1.1/.//.2/./1/.1/
25

--

..-

-.-

.-

Anda mungkin juga menyukai