Anda di halaman 1dari 34

Pramuka

Laporan Cara Membuat Api

Disusun oleh:
Samuel Taniel Mulyadi (XII IPA 2/26)

SMA Mardi Waluya Cibinong


Jl. Mayor Oking No.15, Kec. Cibinong, Kab. Bogor.
Tahun Pelajaran 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Cara Membuat
Api” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk mengetahui dan
mengidentifikasi metode dari pembuatan api. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
memperdalam pengetahuan tentang pemanfaatan sumber daya alam di sekitar lingkungan untuk
membuat api bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ka Aryo, selaku kaka pramuka yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
ekstrakurikuler pramuka yang saya tekuni ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan
semua, terima kasih atas bantuannya sehingga sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.
Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun, saya butuhkan demi kesempurnaan makalah ini. Maafkan
saya jika terdapat kesalahan, terima kasih.
Cibinong, 1 September 2021

Samuel Taniel M

ii
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................1

1.3. Tujuan Penulisan...............................................................................................................1

1.4. Sistematika Penulisan.......................................................................................................2

BAB II.............................................................................................................................................3
2. Metode Membuat Api.......................................................................................................3

2.1.1. Membuat Api dengan Batu (Khususnya Batu Kali)......................................................4

2.1.2. Besi dan Batu (Dibantu Serabut Kelapa)......................................................................5

2.1.3. Kayu Kering dan Papan Kayu.......................................................................................6

2.1.4. Bambu dan Bambu......................................................................................................14

2.1.5. Lensa dan Cahaya Matahari........................................................................................16

2.1.6. Baterai dan Wol Baja..................................................................................................22

2.1.7. Firesteel.......................................................................................................................24

2.1.8. Kimiawi.......................................................................................................................24

BAB III.........................................................................................................................................27
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................................27

3.2. Saran................................................................................................................................27

3.3. Kritik...............................................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................28

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam pramuka banyak sekali situasi dimana tiap regu berhalangan dengan tantangan dalam
membuat api. Tentu saja, banyak sekali yang hanya mengetahui 1 atau 2 cara untuk menciptakan
api yang diajarkan oleh pembina. Metode tersebut tentunya efektif, tetapi tidak menambah
ketajaman naluri dari tiap regu untuk membuat api dari bahan selain yang dicontohkan oleh
kakak pembina.

Masalah tersebut menjadi akar masalah dimana seharusnya dalam materi bertahan hidup,
regu/individu bisa memanfaatkan sumber daya lebih dan bisa meningkatkan tingkat
kemungkinan bertahan hidup. Bertahan hidup memerlukan naluri yang tajam terlebih lagi jika
kita membahas pramuka yang berlatar tempat di hutan atau tempat liar. Regu/individu yang
memiliki set-skills lebih daripada yang lain dan berguna dalam bertahan hidup akan memiliki
tingkat kemungkinan bertahan hidup lebih dibandingkan yang sebaliknya, sehingga
regu/individu yang lebih kreatif, dan memiliki naluri yang tajam, tentunya merupakan
regu/individu terbaik.

Salah satu kepentingan dalam bertahan hidup yaitu cara membuat api. Api dapat membuka
banyak sekali kesempatan untuk regu/individu dalam menggunakan sumber daya untuk
menghangatkan diri pada malam hari, memasak makanan sehingga tidak beracun, membuat
ramuan dan obat-obatan, menerangi lingkungan untuk melihat pada gelap gulita, serta banyak
lagi. Sehingga, regu/individu pramuka perlu mengetahui beberapa metode membuat api yang
berguna dalam bertahan hidup, metode tersebut dapat digunakan untuk memanfaatkan sumber
daya sekitar, sehingga regu/individu tidak kesusahan saat sumber daya sekitar kritis.

1.2. Rumusan Masalah


Dalam laporan ini saya akan memaparkan hanya satu poin yaitu apa saja metode membuat
api?

1.3. Tujuan Penulisan

1
2

Adapun tujuan saya melakukan penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui metode
membuat api yang akan berguna dalam bertahan hidup.
1.4. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman maka penulis membuat sistematika
laporan ini sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, serta
sistematika penulisan.

BAB II PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang metode-metode pembuatan api yang bermanfaat dalam bertahan
hidup.

BAB III PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan dari pembahasan yang
dilakukan dari tugas akhri ini serta saran apakah metode ini dapat dibuat lebih efisien dan
dikembangkan pada suatu metode lain yang mempunyai sistem kerja yang sama.
3

BAB II

PEMBAHASAN
2. Metode Membuat Api
Api menjadi hal yang penting dalam hampir semua kegiatan di alam bebas, tanpa api kita
tidak bisa memasak atau bahkan sekadar membuat kopi panas. Api juga menjadikan udara
malam di bawah taburan bintang akan terlewat dengan hangat.

Ada 3 unsur dasar pembuat api, yaitu:

1. Sumber api
Dapat menggunakan korek api, zippo, pemantik atau sejenisnya. Bila tidak membawa
benda-benda tersebut, bisa mencoba beberapa cara tradisional yang ada di artikel ini.
2. Bahan bakar
Gunakan bahan-bahan yang mudah terbakar (kertas, plastik bekas, ranting kering, daun
kering, serbuk kayu kering, dll) yang bisa digunakan sebagai pemancing nyala api agar
lebih besar.
3. Udara
Gerakan udara diperlukan untuk mendorong laju api agar mudah menjalar, dengan
meniup kearah yang diingingkan (dengan kipas) durasi yang lebih lama dan area yang
lebih luas.

Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat api di alam bebas:


- Tidak menebang pohon atau merusak alam.
- Perhatikan lokasi dalam membuat api supaya tidak mengganggu ekosistem yang ada.
- Jaga nyala api agar tidak terlalu besar dan menjalar ke sekitar.
- Pastikan api telah mati sebelum ditinggal, baik tidur atau pergi dari termpat tersebut.
Anda bisa menggunakan air untuk memadamkannya atau ditimbun dengan tanah.
- Perhatikan jenis permukaan di mana Anda membuat api, tidak membuat di permukaan
yang mudah terbakar supaya mencegah menjalarnya nyala api hingga terjadi kebakaran.
- Apabila kehabisan sumber api, dapat menggunakan cara tradisional untuk membuat
sumber api, walaupun memerlukan usaha maksimal dan kesabaran ekstra.

Berikut beberapa metode yang bisa Anda gunakan untuk membuat sumber api:
4

2.1.1. Membuat Api dengan Batu (Khususnya Batu Kali)

Gambar 1. Membuat Api dengan Batu (Khususnya Batu Kali)

Bahan yang dibutuhkan:


- Batuan - kuarsa atau batuan keras serupa; pisau baja karbon atau striker jika
tersedia

Cara membuat api:


Temukan sepotong kecil kuarsa atau pecahkan potongan yang lebih besar, sehingga
Anda mendapatkan sepotong kuarsa yang pas di tangan Anda dan memiliki tepi yang
tajam. Dengan menggunakan pisau baja karbon, pukul ujung tajam kuarsa pada sudut 30
derajat untuk menghasilkan percikan api. Pegang sepotong kecil rabuk di atas batu saat
Anda memukulnya sehingga akan menimbulkan percikan api dan terbakar. Jika Anda
tidak dapat menemukan kuarsa, carilah batu halus serupa yang sulit dipecahkan dan
5

pecah dengan tepi dan sisi yang tajam. Cobalah berbagai jenis batu sampai Anda
menemukan satu yang berkilau.

2.1.2. Besi dan Batu (Dibantu Serabut Kelapa)

Gambar 2. Besi dan Batu (Dibantu Serabut Kelapa)

Bahan yang dibutuhkan:


- Batu-batu
- Striker besi/baja (flint)
- Serabut kelapa

Cara membuat api:


Letakkan tumpukan serabut kelapa (bisa diganti dengan kain arang atau sumbu) di
atas potongan batu dan pegang keduanya di satu tangan. Pukul pada sudut 30 derajat
menggunakan striker besi/baja (Flint) untuk menghasilkan bunga api. Percikan api akan
6

mendarat di serabut kelapa atau kain arang atau sumbu dan mulai membara. Pindahkan
bara api ini dengan hati-hati ke tinder (fiber buatan (tissue, kertas, wol, dll), tumpukan
rumput, batang-batang kecil, dll) Anda dan tiup perlahan sampai terbakar.

2.1.3. Kayu Kering dan Papan Kayu


 Bow Drill atau Bor Busur

Gambar 3. Bow Drill atau Bor Busur

Bahan yang dibutuhkan:

- Kayu busur - sepotong kayu kokoh dengan sedikit lekukan yang memanjang dari
lengan hingga ujung jari
- Tali busur - Paracord atau jenis tali lainnya untuk membuat tali busur
- Bagian atas atau soket - sepotong batu, tulang, cangkang, kayu keras yang pas di
tangan Anda dan memiliki takik untuk menahan poros. Juga dapat menggunakan
barang-barang rumah tangga seperti roda rollerblade. Jika Anda menggunakan
7

kayu, tempatkan beberapa daun ke dalam alur untuk mencegah soket menghasilkan
bara saat membungkuk.
- Fireboard - sekitar setengah inci tebal potongan kayu kering, mati, dan lunak
- Spindle - sepotong kayu lunak kering, mati, dengan panjang sekitar 8 inci dan
diameter satu inci. Spindel harus dipangkas menjadi titik-titik tumpul di kedua
ujungnya.

Cara membuat api:


Buat "lubang pembakaran" menggunakan pisau untuk membuat lubang kecil di
papan api yang sesuai dengan poros untuk mengebor. Ukir takik berbentuk V di papan
api tempat Anda mengebor untuk mengumpulkan batu bara dan debu panas yang
terbentuk. Tempatkan papan api di atas daun atau potongan kulit kayu untuk
mengumpulkan bara api.
Bungkus tali busur di sekitar penggulung, letakkan penggulung di papan api, dan
tempatkan soket di atas penggulung untuk menahannya di tempatnya. Berikan tekanan
ke bawah pada soket dan gerakkan busur maju mundur sampai mulai berasap. Lanjutkan
menggerakkan busur dengan cepat selama satu menit atau lebih sampai bara api
terbentuk. Gunakan daun atau kulit kayu untuk memindahkan bara api ke bundel tinder
Anda. Di bow drill, pada alat untuk menggerakan porors atau kayu berbentuk anak
panah tersebut. Alih-alih menggunakan telapak tangan untuk memutarnya, pada bow
drill cukup menggunakan alat putat berbentuk busur panah. Itulah mengapa metode ini
di sebut dengan bow drill.
Ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan sebelum membuat bow drill. Yaitu,
tongkat yang digunakan sebagai poros dan alat kayu haruslah kayu yang sudah sangat
kering. Dan sebisa mungkin kayunua tidak terlalu keras dan tidak terlalu empuk. Dan,
untuk bagian busurnya, bisa menggunakan kayu segar agar tidak mudah patah dan
gunakan tali yang cukup kuat seperti tali sepatu.
Dari semua metode gesekan-api, bor busur adalah yang paling efisien dalam
mempertahankan kecepatan dan tekanan yang dibutuhkan untuk menghasilkan batubara,
dan yang paling mudah untuk dikuasai. Kombinasi fireboard dan spindel yang tepat
adalah kunci keberhasilan, jadi bereksperimenlah dengan kayu lunak kering yang
8

berbeda sampai Anda menemukan satu set yang menghasilkan. Ingatlah bahwa bor
harus sekeras atau sedikit lebih keras dari papan api.
Langkah pertama, buat takik di tepi cetakan bundar yang dibor ke dalam papan api,
seperti yang Anda lakukan untuk bor tangan. Rekatkan tali dengan longgar ke busur
tongkat, yang bisa berupa kayu apa saja yang kokoh.
Langkah dua, tempatkan ujung bor kayu dengan diameter ibu jari Anda ke dalam
cetakan bundar, tekan dengan soket (balok kayu atau batu dengan tanah berlubang ke
dalamnya), tangkap bor dalam lingkaran tali busur, kemudian digergaji maju mundur
sampai gesekan mata bor yang berputar menghasilkan batu bara.
Langkah tiga, jatuhkan batu bara yang menyala ke dalam sarang burung yang
terbuat dari rabuk halus, angkat sarang dengan tangan yang ditangkupkan, dan tiup
perlahan hingga terbakar.

 Pump Drill

Gambar 4. Pump Drill

Pump Drill adalah salah satu cara yang paling disukai dan terbilang cukup mudah
dalam menghasilkan api. Menghasilkan api dengan menggunakan cara ini tidak akan
menghabiskan terlalu banyak energi dan alatnya pun dapat digunakan berkali-kali
9

Metode ini sekilas sama dengan metode Bow Drill, hanya saja alat yang digunakan
berbeda dari segi alat putar porosnya. Pada metode Pump Drill, poros tersebut
diletakkan pada papan kayu yang telah diberi lubang pada bagian tengahnya.
Lalu, papan tersebut diberi tali yang membentang dari sisi kanan dan kiri papan
kayu. Setelah itu, kayu poros yang berbentuk anak panah tersebut dimasukkan ke dalam
lubang papan dan dililit dengan tali yang telah dipasang pada papan. Setelah itu,
lakukan gerakan mendorong kebawah layaknya sedang memompa, tujuannya agar poros
tersebut berputar karena tekanan dari lilitan tali terhadap kayu poros.
Iroquois menemukan bor pompa yang cerdik ini, yang menggunakan roda gila
untuk menghasilkan gesekan. Palang dan roda gila terbuat dari kayu keras; poros dan
papan api terbuat dari kayu lunak (seperti pada bor tangan).
Langkah pertama, buat lubang di tengah potongan kayu keras yang bundar dan
paksa penggulung ke dalam agar pas dengan erat. Pilih kayu untuk palang dan buat
lubang yang lebih besar yang akan meluncur bebas pada poros.
Langkah kedua, pasang palang ke bagian atas penggulung dengan tali kulit atau tali
sepatu yang kokoh.
Langkah tiga, putar roda gila sehingga tali berputar di sekitar poros, lalu tekan ke
bawah. Momentum akan memundurkan mistar gawang ke arah yang berlawanan.
Ulangi sampai gesekan menciptakan bara yang menyala.

 Hand Drill
Bahan yang Dibutuhkan:
- Fireboard - sepotong kayu lunak kering, mati, setebal setengah inci
- Spindle - terbuat dari kayu lunak atau kayu bernas dengan panjang sekitar 18 hingga
24 inci sekitar lebar kelingking Anda. Spindel harus diasah hanya sedikit di
ujungnya.

Cara membuat api:


Ide yang sama seperti busur api, kecuali menggunakan tangan untuk menghasilkan
gerakan berputar. Buat lubang burn-in menggunakan pisau untuk membuat lekukan
kecil yang sesuai dengan poros. Ukir takik berbentuk V di papan api tempat, mengebor
10

untuk mengumpulkan batu bara dan debu panas yang terbentuk. Tempatkan papan api di
atas daun atau potongan kulit kayu untuk mengumpulkan bara api. Pasang spindel ke
dalam lubang burn-in dan letakkan tangan di kedua sisi spindel. Gosok tangan ke
belakang untuk menggerakkan poros dan tekan ke bawah untuk menghasilkan gesekan.
Kita mulai dengan cara yang paling dasar atau mungkin bisa dikatakan paling kuno,
yaitu Hand Drill. Cara ini merupakan cara yang pertama kali ditemukan dalam
membuat api. Cara membuat api dengan cara ini cukup memerlukan bahan yang mudah,
yaitu hanya menggunakan kayu kering yang panjang cukup panjang berbentuk poros
atau seperti anak panah dan papan kayu yang digunakan sebagai alasnya, lalu dengan
memutar poros dengan telapak tangan.
Jangan lupa untuk menambahkan rumput kering secukupnya yang berfungsi sebagai
sumbu yang akan menjadi penerima percikan api. Rumput kering ini digunakan karena
sifatnya yang mudah terbakar saat percikan api sudah sedikit saja keluar.
Namun, kelemahan dari metode ini adalah harus menggunakan tenaga yang cukup
banyak untuk dapat membuat percikan api tersebut. Dan usahakan untuk membuat api
dengan metode ini pada lokasi yang tidak terlalu memiliki angin kencang.
11

Gambar 4. Hand Drill

Menggunakan bor tangan adalah salah satu metode gesekan yang paling sederhana,
tetapi kecepatan tinggi bisa sulit dipertahankan karena hanya tangan yang digunakan
untuk memutar poros. Ini bekerja paling baik di iklim kering.
Langkah ertama, potong takik berbentuk V di papan api, lalu mulailah membuat
lekukan kecil di sampingnya dengan ujung batu atau pisau. Letakkan sepotong kulit
kayu di bawah takik untuk menangkap bara.
Langkah sua, tempatkan pemintal, yang seharusnya panjangnya 2 kaki, di dalam
lubang dan, dengan mempertahankan tekanan, gulung di antara telapak tangan, jalankan
dengan cepat ke bawah penggulung dengan kecepatan tinggi. Ulangi sampai ujung
spindel bersinar merah dan bara terbentuk.
Langkah tiga, ketuk papan api untuk meletakkan bara di kulit kayu, lalu pindahkan
ke ikat api dan tiup hingga menyala.

 Two-Man Friction Drill


12

Gambar 5. Two-Man Friction Drill

Dua orang dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk mempertahankan
kecepatan dan tekanan yang diperlukan untuk membuat bara menggunakan variasi tali
bor gesekan ini. Langkah Pertama Minta satu orang menekan bor ke bawah sementara
yang lain menggunakan tali sepatu atau tali sepatu untuk memutar poros dengan cepat.

 Fire Plough

Gambar 6. Fire Ploughl

Cara membuat api ini cukup berbeda dengan cara sebelumnya. Jika sebelumnya
untuk menghasilkan api kayu harus diputar untuk mendapatkan gesekan sehingga panas
dan jadi serbuk api. Pada metode Fire Plough walaupun sama-sama menggunakan kayu
namun cara menghasilkan apinya dengan cara digesekan terus menerus munculnya
percikan api.
Dengan cara ini memang lebih mudah dari segi bahan-bahan. Namun, sangat tidak
efektif karena membutuhkan tenaga yang lebih dan waktu lebih lama.
13

Bahan yang dibutuhkan:


- Fireboard - sepotong datar kayu sotol (atau kembang sepatu, cedar, juniper, dan
kayu lunak lainnya) dengan alur 6 sampai 8 inci.
- Bajak - potongan kayu datar, lebar 2 hingga 3 inci dengan kepala miring yang pas
dengan alur papan api.

Cara membuat api:


Buat bajak dengan kepala miring yang sesuai dengan alur 6 hingga 8 inci di bagian
luar kayu papan api. Pegang bajak pada sudut 45 derajat ke bagian dasar kayu dan
mulailah menggerakkan bajak ke atas dan ke bawah di sepanjang alur dengan cepat
sampai batu bara yang terbakar terbentuk.

 Firepiston

Gambar 7. Firepiston
14

Udara menjadi sangat panas ketika dikompresi di bawah tekanan tinggi. Contoh
klasik adalah panas yang dihasilkan ketika seseorang menggunakan pompa sepeda.
Tetapi ketika udara dikompresi dalam firepiston, hal itu dilakukan dengan sangat cepat
dan efisien sehingga dapat mencapai suhu lebih dari 800 derajat Fahrenheit. Ini cukup
panas untuk menyalakan sumbu yang ditempatkan di ujung piston yang telah dilubangi
untuk menerimanya.
Contoh kuno dari tabung itu sendiri adalah dari kayu keras, bambu, atau bahkan
tanduk. Itu tertutup di salah satu ujungnya, sangat halus di dalam dan benar-benar
bosan. Perhatian yang sama diambil dalam pembuatan piston terkait. Sebuah "paking"
dari benang luka, serat, atau kadang-kadang kulit memastikan segel yang tepat untuk
berhasil menciptakan kompresi. Gasket ini "dilumasi" untuk membantu seal dan
memungkinkan piston bergerak bebas. Dinding lubang harus benar-benar lurus dan
dipoles halus.

2.1.4. Bambu dan Bambu


Sebenarnya pada metode ini hampir sama dengan metode Fire Plough. Bedanya
hanya pada bahan kayunya. Pada metode ini bambu dipotong dengan panjang 30-50cm
dan dengan lebar 5-10 cm. Setelah itu, Anda tinggal menggesekkan bambu satu dengan
lainnya hingga timbul percikan api. Saat timbul percikan api jangan lupa untuk di beri
rumput kering yang mudah terbakar.
Pertama-tama ambil kulit bambu atau pohon lain dengan mengingat bahwa kulit
kayu harus utuh dan benar-benar kering.
Sekarang ambil benda tajam dan cukur kulit bambu sehingga Anda mendapatkan
serutan kayu.
Ambil sepotong kulit kayu lagi dan gali dua lubang di kulit kayu, sisihkan.
Sekarang ambil serutan kayu dan perbaiki ini di lubang yang dibuat di kulit kayu
lainnya, letakkan ini di tanah.
Sekarang pegang kulit kayu di dekat diafragma Anda dan gosokkan ini ke kulit kayu
di tanah dan setelah beberapa gaya gesekan Anda akan mengamati pengapian dan melalui
ini menyalakan semua serutan kayu lainnya.
15
16

Gambar 8. Membuat Api dengan Bambu dan Bambu.


17

2.1.5. Lensa dan Cahaya Matahari


 Es

Gambar 9. Membuat Api dengan Es

Bahan yang dibutuhkan:


- Es
- Sinar matahari

Cara membuat api:


18

Temukan sepotong es bening dan cetak menjadi lensa menggunakan tangan Anda
(Anda tidak ingin panas dari tangan Anda melelehkannya). Pegang lensa es, sehingga
memusatkan sinar matahari ke kain arang atau sumbu Anda seperti kaca pembesar.
Pegang es dengan stabil sampai sumbu mulai berasap dan akhirnya menyala.
Mungkin cara ini kurang masuk di akal. Namun, cara ini bisa menjadi alternatif jika
Anda tidak menemukan lensa. Karena pada prinsipnya, cara menyalakan api dengan es
batu sama saja dengan menggunakan lensa. Cukup cari es batu yang berbentuk sedikit
pipih layaknya lensa dan juga memiliki bagian bening, jangan gunakan es batu yang
memiliki warna putih. Karena tidak akan efektif menyalurkan cahaya matahari. Namun
hati-hati dengan aliran air yang leleh dari es batu. Jangan sampai tetesan air yang
meleleh menetes di sekitar rumput kering yang telah disiapkan.
Metode es sedikit lebih sulit, tetapi jika dilakukan dengan benar, itu dapat
menyalakan api dengan cepat. Untuk ini, tidak hanya matahari harus bersinar, tetapi
suhu harus di bawah titik beku agar metode ini bekerja.
Ambillah bongkahan es berukuran sedang dari kolam atau danau, dan cukur es agar
bentuk es terlihat seperti lensa bikonveks- lensa yang memiliki keduanya. sisinya
menonjol keluar.
Setelah memiliki bentuk ini, Anda pasti ingin bertindak cepat dan menggunakannya
sebagai lensa dari metode pertama kami untuk menyalakan api! Kadang-kadang, air
beku bisa berkabut karena polutan di dalam air, tetapi tetap harus bekerja.

 Kacamata
Langkah pertama untuk menyalakan api dengan lensa adalah mengambil beberapa
batang kecil dan daun kering—ini akan menyebabkan api menyebar dengan mudah.
Setelah mengambil kayu bakar, tempatkan dalam kelompok, dan ambil lensa Anda.
Jika Anda memegang lensa tegak lurus terhadap sinar matahari ke arah kindle,
Anda akan melihat titik kecil yang terang muncul jika Anda berada pada ketinggian dan
sudut yang tepat—ini adalah sinar matahari yang terfokus. Dengan menahan posisi
selama setengah menit, api kecil akan menyala!
19

Proses ini tidak akan bekerja jika matahari tidak keluar atau jika Anda
menggunakan kacamata untuk rabun jauh—kacamata baca yang kuat akan bekerja
paling baik.

Gambar 10. Membuat Api dengan Kacamata

 Plastik/Botol Air
Ada banyak botol air kosong yang dapat ditemukan di alam dari orang yang
membuang sampah sembarangan. Jika Anda mengambil salah satu botol air ini dan
mengisinya dengan air dari sungai atau kolam, Anda dapat menggunakannya untuk
menyalakan api.
Anda harus memperlakukan botol air dengan air di dalamnya sebagai kaca
pembesar dan menggunakannya untuk membuat sinar terfokus yang mengarahkan sinar
matahari ke target yang dituju.
20

Metode ini akan sedikit lebih lambat, tetapi masih berguna jika Anda tersesat di
hutan belantara.

Gambar 11. Membuat Api dengan Plastik/Botol Air

 Cermin Parabola
Cermin parabola terlihat seperti cermin yang dibuat menjadi bentuk belahan bumi
—ini dimaksudkan untuk mengarahkan setiap sinar matahari yang mungkin ke titik
fokus. Langkah pertama adalah memposisikan bola sehingga bukaannya tegak lurus
dengan sinar matahari.
21

Setelah itu, jika Anda mengambil selembar kertas atau apa pun yang kering dan
mudah terbakar, itu harus dipegang pada ketinggian tertentu baik di dalam belahan bumi
atau sedikit di atasnya — setelah memegangnya selama beberapa detik, Anda akan
melihat sinar matahari, dan Anda akan dapat membuat api setelah setengah menit.

Gambar 12. Membuat Api dengan Cermin Parabola

 Cermin Datar
22

Gambar 13. Membuat Api dengan Cermin Datar

Metode ini sedikit lebih sulit, tetapi bekerja dengan cara yang sama seperti cermin
parabola bekerja. Pertama, Anda akan membutuhkan banyak cermin kecil dan datar—
Anda harus memasang cermin, sehingga sudut matahari masuk, mengenai cermin, dan
mendarat di kayu bakar Anda.
Anda harus mengulangi ini dengan semua cermin lainnya sampai Anda memiliki
setiap cermin yang memantulkan sinar matahari ke satu titik, dan setelah menunggu
beberapa saat, Anda akan mendapatkan api! Salah satu kelemahan metode ini adalah
akan membutuhkan waktu lebih lama untuk menyalakan api, tetapi semakin banyak
cermin yang Anda miliki, semakin cepat akan terbakar.

 Kacamata Pembesar
23

Gambar 14. Membuat Api dengan Kacamata Pembesar

Ini adalah cara termudah untuk digunakan! Yang harus Anda lakukan adalah
mengangkat kaca pembesar tegak lurus terhadap sinar matahari dan mengarahkan sinar
matahari terfokus ke target. Setelah beberapa detik, Anda akan mulai membakar materi
target Anda—semudah itu!
Tolong, jangan mencoba metode ini pada orang atau bagian tubuh mana pun,
karena panas terfokus yang masuk melalui kaca pembesar sangat panas dan dapat
menyebabkan luka bakar.

 Besi/Kaleng Minuman
24

Gambar 15. Membuat Api dengan Besi/Kaleng Minuman

Bagian bawah kaleng pop menonjol ke dalam, membuat bentuknya tampak hampir
seperti cermin parabola, tetapi kaleng soda jauh lebih "berkabut" daripada cermin; oleh
karena itu, beberapa pembersihan akan diperlukan.
Dengan mengumpulkan beberapa daun kering atau batu kasar, Anda dapat
mengampelas bagian bawah kaleng pop untuk membuat kaleng pop lebih berkilau dan
memantulkan cahaya. Ketika terlihat hampir seperti cermin, Anda dapat menggunakan
metode kedua kami, cermin parabola, untuk menyalakan api Anda! Ini akan memakan
waktu sedikit lebih lama, tetapi itu akan tetap menyelesaikan pekerjaan.

2.1.6. Baterai dan Wol Baja


25

Gambar 16. Baterai dan Wol Baja

Bahan yang dibutuhkan:


- Baterai: baterai 9 volt atau dua baterai AA
- Wol baja

Cara membuat api:


Masukkan sedikit wol baja ke dalam seikat tinder dan tempatkan baterai 9 volt ke
wol baja. Wol harus segera menyala. Anda juga dapat menggunakan dua baterai AA
atau AAA, tetapi Anda perlu merekatkannya, sehingga mereka berbaris secara seri.
Anda kemudian perlu menarik sepotong wol baja yang akan memanjang dari ujung
positif baterai pertama ke ujung negatif baterai kedua untuk membuat sirkuit. Sirkuit ini
akan membuat bunga api yang akan menyalakan wol baja.
26

2.1.7. Firesteel

Gambar 17. Firesteel

Bahan yang dibutuhkan:


- Firesteel - Firesteel berlapis magnesium dengan pengikis logam

Cara Membuat Api:


Masukkan firesteel langsung ke dalam tinder dan kikis firesteel pada sudut 30-45
derajat. Pengikisan ini akan menghasilkan percikan api yang terkonsentrasi langsung ke
tinder, meningkatkan peluang Anda untuk menyalakan api.

2.1.8. Kimiawi

Gambar 18. Potassium Permanganate serta Glycerin


27

Bahan yang dibutuhkan:


- Kalium Permanganat
- Gliserin

Cara membuat api:


Kemungkinan tidak tersedia bahan kimia. Namun, ada baiknya menyebutkan
metode ini. Tuangkan beberapa Kalium Permanganat ke sepotong batu dan buat lubang
kecil di tengah tumpukan. Tambahkan beberapa gliserin ke kalium permanganat dan
tunggu beberapa menit hingga campuran tersebut terbakar. Berhati-hatilah untuk
menyimpan Kalium Permanganat jauh dari gliserin saat Anda mendaki. Anda juga bisa
menggunakan gula sebagai pengganti gliserin. Cukup tambahkan Kalium Permanganat
dan gula dalam jumlah yang sama dan gunakan ujung tongkat yang tumpul untuk
menghancurkannya bersama-sama untuk menyalakan api.

Gambar 19. Ammonium Nitrate, Garam, dan Bubuk Zinc

Bahan yang dibutuhkan:


- Amonium nitrat
- Garam
- Bubuk seng/zinc
28

Cara membuat api:


Campurkan kira-kira empat gram amonium nitrat dan satu gram natrium klorida
(garam meja) dan haluskan dengan batu. Kemudian campurkan 10 gram bubuk seng.
Tambahkan beberapa tetes air untuk memulai reaksi eksotermis yang akan
menghasilkan nyala api. Berhati-hatilah saat membawa bahan kimia ini dalam kemasan
Anda. Anda tidak ingin mereka bercampur secara tidak sengaja dan terbakar saat hiking.
BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Api menjadi hal yang penting dalam hampir semua kegiatan di alam bebas, tanpa api kita
tidak bisa memasak atau bahkan sekadar membuat kopi panas. Api juga menjadikan udara
malam di bawah taburan bintang akan terlewat dengan hangat. Api membantu kita untuk
memudahkan diri dalam bertahan hidup jauh dari kedinginan dan kesakitan. Berbagai metode
yang sudah dilampirkan akan menjadi bekal bagi setiap orang, bukan pramuka saja. Dari laporan
ini pembaca dapat memiliki tingkat kemungkinan bertahan hidup lebih di dunia liar, sehingga
pembaca lebih kreatif, dan memiliki naluri yang lebih tajam.

3.2. Saran
Laporan ini seharusnya lebih mengutamakan sumber daya yang lebih realitas dalam alam
liar, cermin parabola, es, kacamata pembesar, dan kimia tentunya memiliki kemungkinan kecil
untuk terdia saat dalam keadaan bertahan hidup di alam liar.

3.3. Kritik
Laporan ini terlalu informal atau terbuat seperti buku interaktif dibandingkan laporan yang
formal.

29
DAFTAR PUSTAKA

1. Hodgkins, K. (2020). How to Start a Fire Without Matches | 11 Methods. [online]


Greenbelly.com. Tersedia pada: https://www.greenbelly.co/pages/how-to-start-a-fire-
without-matches [Diakses 04 September 2021]
2. Villian, M. (2018). 7 Methods of Primitive Fire Starting. [online] Instructables.com.
Tersedia pada: https://www.instructables.com/7-Methods-of-Primitive-Fire-Starting/
[Diakses 06 September 2021]
3. Xuin, Y. (2018). How to Start a Fire with Sunlight: A Simple Guide. [online]
Sunvivalguide.com. Tersedia pada: https://sunvivalguide.com/how-to-start-fire-with-
sunlight/ [Diakses 07 September 2021]
4. Ardyanto, F. (2020). 10 Cara Menyalakan Api Tanpa Korek, Berguna Saat Keadaan
Darurat. [online] Liputan6.com. Tersedia pada: https://hot.liputan6.com/read/4252286/10-
cara-menyalakan-api-tanpa-korek-berguna-saat-keadaan-darurat [Diakses 07 September
2021]
5. Rawhy. (2010). Start a Fire with The “Fire Saw” Friction Method. [online] Survivial-
training.wonderhowto.com. Tersedia pada: https://survivial-
training.wonderhowto.com/how-to/start-fire-with-fire-saw-friction-method-346483/ [Diakses
07 September 2021]

30

Anda mungkin juga menyukai