Disusun oleh:
Samuel Taniel Mulyadi (XII IPA 2/26)
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Cara Membuat
Api” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk mengetahui dan
mengidentifikasi metode dari pembuatan api. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
memperdalam pengetahuan tentang pemanfaatan sumber daya alam di sekitar lingkungan untuk
membuat api bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ka Aryo, selaku kaka pramuka yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
ekstrakurikuler pramuka yang saya tekuni ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan
semua, terima kasih atas bantuannya sehingga sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.
Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun, saya butuhkan demi kesempurnaan makalah ini. Maafkan
saya jika terdapat kesalahan, terima kasih.
Cibinong, 1 September 2021
Samuel Taniel M
ii
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................3
2. Metode Membuat Api.......................................................................................................3
2.1.7. Firesteel.......................................................................................................................24
2.1.8. Kimiawi.......................................................................................................................24
BAB III.........................................................................................................................................27
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................................27
3.2. Saran................................................................................................................................27
3.3. Kritik...............................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................28
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam pramuka banyak sekali situasi dimana tiap regu berhalangan dengan tantangan dalam
membuat api. Tentu saja, banyak sekali yang hanya mengetahui 1 atau 2 cara untuk menciptakan
api yang diajarkan oleh pembina. Metode tersebut tentunya efektif, tetapi tidak menambah
ketajaman naluri dari tiap regu untuk membuat api dari bahan selain yang dicontohkan oleh
kakak pembina.
Masalah tersebut menjadi akar masalah dimana seharusnya dalam materi bertahan hidup,
regu/individu bisa memanfaatkan sumber daya lebih dan bisa meningkatkan tingkat
kemungkinan bertahan hidup. Bertahan hidup memerlukan naluri yang tajam terlebih lagi jika
kita membahas pramuka yang berlatar tempat di hutan atau tempat liar. Regu/individu yang
memiliki set-skills lebih daripada yang lain dan berguna dalam bertahan hidup akan memiliki
tingkat kemungkinan bertahan hidup lebih dibandingkan yang sebaliknya, sehingga
regu/individu yang lebih kreatif, dan memiliki naluri yang tajam, tentunya merupakan
regu/individu terbaik.
Salah satu kepentingan dalam bertahan hidup yaitu cara membuat api. Api dapat membuka
banyak sekali kesempatan untuk regu/individu dalam menggunakan sumber daya untuk
menghangatkan diri pada malam hari, memasak makanan sehingga tidak beracun, membuat
ramuan dan obat-obatan, menerangi lingkungan untuk melihat pada gelap gulita, serta banyak
lagi. Sehingga, regu/individu pramuka perlu mengetahui beberapa metode membuat api yang
berguna dalam bertahan hidup, metode tersebut dapat digunakan untuk memanfaatkan sumber
daya sekitar, sehingga regu/individu tidak kesusahan saat sumber daya sekitar kritis.
1
2
Adapun tujuan saya melakukan penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui metode
membuat api yang akan berguna dalam bertahan hidup.
1.4. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman maka penulis membuat sistematika
laporan ini sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, serta
sistematika penulisan.
BAB II PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang metode-metode pembuatan api yang bermanfaat dalam bertahan
hidup.
Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan dari pembahasan yang
dilakukan dari tugas akhri ini serta saran apakah metode ini dapat dibuat lebih efisien dan
dikembangkan pada suatu metode lain yang mempunyai sistem kerja yang sama.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2. Metode Membuat Api
Api menjadi hal yang penting dalam hampir semua kegiatan di alam bebas, tanpa api kita
tidak bisa memasak atau bahkan sekadar membuat kopi panas. Api juga menjadikan udara
malam di bawah taburan bintang akan terlewat dengan hangat.
1. Sumber api
Dapat menggunakan korek api, zippo, pemantik atau sejenisnya. Bila tidak membawa
benda-benda tersebut, bisa mencoba beberapa cara tradisional yang ada di artikel ini.
2. Bahan bakar
Gunakan bahan-bahan yang mudah terbakar (kertas, plastik bekas, ranting kering, daun
kering, serbuk kayu kering, dll) yang bisa digunakan sebagai pemancing nyala api agar
lebih besar.
3. Udara
Gerakan udara diperlukan untuk mendorong laju api agar mudah menjalar, dengan
meniup kearah yang diingingkan (dengan kipas) durasi yang lebih lama dan area yang
lebih luas.
Berikut beberapa metode yang bisa Anda gunakan untuk membuat sumber api:
4
pecah dengan tepi dan sisi yang tajam. Cobalah berbagai jenis batu sampai Anda
menemukan satu yang berkilau.
mendarat di serabut kelapa atau kain arang atau sumbu dan mulai membara. Pindahkan
bara api ini dengan hati-hati ke tinder (fiber buatan (tissue, kertas, wol, dll), tumpukan
rumput, batang-batang kecil, dll) Anda dan tiup perlahan sampai terbakar.
- Kayu busur - sepotong kayu kokoh dengan sedikit lekukan yang memanjang dari
lengan hingga ujung jari
- Tali busur - Paracord atau jenis tali lainnya untuk membuat tali busur
- Bagian atas atau soket - sepotong batu, tulang, cangkang, kayu keras yang pas di
tangan Anda dan memiliki takik untuk menahan poros. Juga dapat menggunakan
barang-barang rumah tangga seperti roda rollerblade. Jika Anda menggunakan
7
kayu, tempatkan beberapa daun ke dalam alur untuk mencegah soket menghasilkan
bara saat membungkuk.
- Fireboard - sekitar setengah inci tebal potongan kayu kering, mati, dan lunak
- Spindle - sepotong kayu lunak kering, mati, dengan panjang sekitar 8 inci dan
diameter satu inci. Spindel harus dipangkas menjadi titik-titik tumpul di kedua
ujungnya.
berbeda sampai Anda menemukan satu set yang menghasilkan. Ingatlah bahwa bor
harus sekeras atau sedikit lebih keras dari papan api.
Langkah pertama, buat takik di tepi cetakan bundar yang dibor ke dalam papan api,
seperti yang Anda lakukan untuk bor tangan. Rekatkan tali dengan longgar ke busur
tongkat, yang bisa berupa kayu apa saja yang kokoh.
Langkah dua, tempatkan ujung bor kayu dengan diameter ibu jari Anda ke dalam
cetakan bundar, tekan dengan soket (balok kayu atau batu dengan tanah berlubang ke
dalamnya), tangkap bor dalam lingkaran tali busur, kemudian digergaji maju mundur
sampai gesekan mata bor yang berputar menghasilkan batu bara.
Langkah tiga, jatuhkan batu bara yang menyala ke dalam sarang burung yang
terbuat dari rabuk halus, angkat sarang dengan tangan yang ditangkupkan, dan tiup
perlahan hingga terbakar.
Pump Drill
Pump Drill adalah salah satu cara yang paling disukai dan terbilang cukup mudah
dalam menghasilkan api. Menghasilkan api dengan menggunakan cara ini tidak akan
menghabiskan terlalu banyak energi dan alatnya pun dapat digunakan berkali-kali
9
Metode ini sekilas sama dengan metode Bow Drill, hanya saja alat yang digunakan
berbeda dari segi alat putar porosnya. Pada metode Pump Drill, poros tersebut
diletakkan pada papan kayu yang telah diberi lubang pada bagian tengahnya.
Lalu, papan tersebut diberi tali yang membentang dari sisi kanan dan kiri papan
kayu. Setelah itu, kayu poros yang berbentuk anak panah tersebut dimasukkan ke dalam
lubang papan dan dililit dengan tali yang telah dipasang pada papan. Setelah itu,
lakukan gerakan mendorong kebawah layaknya sedang memompa, tujuannya agar poros
tersebut berputar karena tekanan dari lilitan tali terhadap kayu poros.
Iroquois menemukan bor pompa yang cerdik ini, yang menggunakan roda gila
untuk menghasilkan gesekan. Palang dan roda gila terbuat dari kayu keras; poros dan
papan api terbuat dari kayu lunak (seperti pada bor tangan).
Langkah pertama, buat lubang di tengah potongan kayu keras yang bundar dan
paksa penggulung ke dalam agar pas dengan erat. Pilih kayu untuk palang dan buat
lubang yang lebih besar yang akan meluncur bebas pada poros.
Langkah kedua, pasang palang ke bagian atas penggulung dengan tali kulit atau tali
sepatu yang kokoh.
Langkah tiga, putar roda gila sehingga tali berputar di sekitar poros, lalu tekan ke
bawah. Momentum akan memundurkan mistar gawang ke arah yang berlawanan.
Ulangi sampai gesekan menciptakan bara yang menyala.
Hand Drill
Bahan yang Dibutuhkan:
- Fireboard - sepotong kayu lunak kering, mati, setebal setengah inci
- Spindle - terbuat dari kayu lunak atau kayu bernas dengan panjang sekitar 18 hingga
24 inci sekitar lebar kelingking Anda. Spindel harus diasah hanya sedikit di
ujungnya.
untuk mengumpulkan batu bara dan debu panas yang terbentuk. Tempatkan papan api di
atas daun atau potongan kulit kayu untuk mengumpulkan bara api. Pasang spindel ke
dalam lubang burn-in dan letakkan tangan di kedua sisi spindel. Gosok tangan ke
belakang untuk menggerakkan poros dan tekan ke bawah untuk menghasilkan gesekan.
Kita mulai dengan cara yang paling dasar atau mungkin bisa dikatakan paling kuno,
yaitu Hand Drill. Cara ini merupakan cara yang pertama kali ditemukan dalam
membuat api. Cara membuat api dengan cara ini cukup memerlukan bahan yang mudah,
yaitu hanya menggunakan kayu kering yang panjang cukup panjang berbentuk poros
atau seperti anak panah dan papan kayu yang digunakan sebagai alasnya, lalu dengan
memutar poros dengan telapak tangan.
Jangan lupa untuk menambahkan rumput kering secukupnya yang berfungsi sebagai
sumbu yang akan menjadi penerima percikan api. Rumput kering ini digunakan karena
sifatnya yang mudah terbakar saat percikan api sudah sedikit saja keluar.
Namun, kelemahan dari metode ini adalah harus menggunakan tenaga yang cukup
banyak untuk dapat membuat percikan api tersebut. Dan usahakan untuk membuat api
dengan metode ini pada lokasi yang tidak terlalu memiliki angin kencang.
11
Menggunakan bor tangan adalah salah satu metode gesekan yang paling sederhana,
tetapi kecepatan tinggi bisa sulit dipertahankan karena hanya tangan yang digunakan
untuk memutar poros. Ini bekerja paling baik di iklim kering.
Langkah ertama, potong takik berbentuk V di papan api, lalu mulailah membuat
lekukan kecil di sampingnya dengan ujung batu atau pisau. Letakkan sepotong kulit
kayu di bawah takik untuk menangkap bara.
Langkah sua, tempatkan pemintal, yang seharusnya panjangnya 2 kaki, di dalam
lubang dan, dengan mempertahankan tekanan, gulung di antara telapak tangan, jalankan
dengan cepat ke bawah penggulung dengan kecepatan tinggi. Ulangi sampai ujung
spindel bersinar merah dan bara terbentuk.
Langkah tiga, ketuk papan api untuk meletakkan bara di kulit kayu, lalu pindahkan
ke ikat api dan tiup hingga menyala.
Dua orang dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk mempertahankan
kecepatan dan tekanan yang diperlukan untuk membuat bara menggunakan variasi tali
bor gesekan ini. Langkah Pertama Minta satu orang menekan bor ke bawah sementara
yang lain menggunakan tali sepatu atau tali sepatu untuk memutar poros dengan cepat.
Fire Plough
Cara membuat api ini cukup berbeda dengan cara sebelumnya. Jika sebelumnya
untuk menghasilkan api kayu harus diputar untuk mendapatkan gesekan sehingga panas
dan jadi serbuk api. Pada metode Fire Plough walaupun sama-sama menggunakan kayu
namun cara menghasilkan apinya dengan cara digesekan terus menerus munculnya
percikan api.
Dengan cara ini memang lebih mudah dari segi bahan-bahan. Namun, sangat tidak
efektif karena membutuhkan tenaga yang lebih dan waktu lebih lama.
13
Firepiston
Gambar 7. Firepiston
14
Udara menjadi sangat panas ketika dikompresi di bawah tekanan tinggi. Contoh
klasik adalah panas yang dihasilkan ketika seseorang menggunakan pompa sepeda.
Tetapi ketika udara dikompresi dalam firepiston, hal itu dilakukan dengan sangat cepat
dan efisien sehingga dapat mencapai suhu lebih dari 800 derajat Fahrenheit. Ini cukup
panas untuk menyalakan sumbu yang ditempatkan di ujung piston yang telah dilubangi
untuk menerimanya.
Contoh kuno dari tabung itu sendiri adalah dari kayu keras, bambu, atau bahkan
tanduk. Itu tertutup di salah satu ujungnya, sangat halus di dalam dan benar-benar
bosan. Perhatian yang sama diambil dalam pembuatan piston terkait. Sebuah "paking"
dari benang luka, serat, atau kadang-kadang kulit memastikan segel yang tepat untuk
berhasil menciptakan kompresi. Gasket ini "dilumasi" untuk membantu seal dan
memungkinkan piston bergerak bebas. Dinding lubang harus benar-benar lurus dan
dipoles halus.
Temukan sepotong es bening dan cetak menjadi lensa menggunakan tangan Anda
(Anda tidak ingin panas dari tangan Anda melelehkannya). Pegang lensa es, sehingga
memusatkan sinar matahari ke kain arang atau sumbu Anda seperti kaca pembesar.
Pegang es dengan stabil sampai sumbu mulai berasap dan akhirnya menyala.
Mungkin cara ini kurang masuk di akal. Namun, cara ini bisa menjadi alternatif jika
Anda tidak menemukan lensa. Karena pada prinsipnya, cara menyalakan api dengan es
batu sama saja dengan menggunakan lensa. Cukup cari es batu yang berbentuk sedikit
pipih layaknya lensa dan juga memiliki bagian bening, jangan gunakan es batu yang
memiliki warna putih. Karena tidak akan efektif menyalurkan cahaya matahari. Namun
hati-hati dengan aliran air yang leleh dari es batu. Jangan sampai tetesan air yang
meleleh menetes di sekitar rumput kering yang telah disiapkan.
Metode es sedikit lebih sulit, tetapi jika dilakukan dengan benar, itu dapat
menyalakan api dengan cepat. Untuk ini, tidak hanya matahari harus bersinar, tetapi
suhu harus di bawah titik beku agar metode ini bekerja.
Ambillah bongkahan es berukuran sedang dari kolam atau danau, dan cukur es agar
bentuk es terlihat seperti lensa bikonveks- lensa yang memiliki keduanya. sisinya
menonjol keluar.
Setelah memiliki bentuk ini, Anda pasti ingin bertindak cepat dan menggunakannya
sebagai lensa dari metode pertama kami untuk menyalakan api! Kadang-kadang, air
beku bisa berkabut karena polutan di dalam air, tetapi tetap harus bekerja.
Kacamata
Langkah pertama untuk menyalakan api dengan lensa adalah mengambil beberapa
batang kecil dan daun kering—ini akan menyebabkan api menyebar dengan mudah.
Setelah mengambil kayu bakar, tempatkan dalam kelompok, dan ambil lensa Anda.
Jika Anda memegang lensa tegak lurus terhadap sinar matahari ke arah kindle,
Anda akan melihat titik kecil yang terang muncul jika Anda berada pada ketinggian dan
sudut yang tepat—ini adalah sinar matahari yang terfokus. Dengan menahan posisi
selama setengah menit, api kecil akan menyala!
19
Proses ini tidak akan bekerja jika matahari tidak keluar atau jika Anda
menggunakan kacamata untuk rabun jauh—kacamata baca yang kuat akan bekerja
paling baik.
Plastik/Botol Air
Ada banyak botol air kosong yang dapat ditemukan di alam dari orang yang
membuang sampah sembarangan. Jika Anda mengambil salah satu botol air ini dan
mengisinya dengan air dari sungai atau kolam, Anda dapat menggunakannya untuk
menyalakan api.
Anda harus memperlakukan botol air dengan air di dalamnya sebagai kaca
pembesar dan menggunakannya untuk membuat sinar terfokus yang mengarahkan sinar
matahari ke target yang dituju.
20
Metode ini akan sedikit lebih lambat, tetapi masih berguna jika Anda tersesat di
hutan belantara.
Cermin Parabola
Cermin parabola terlihat seperti cermin yang dibuat menjadi bentuk belahan bumi
—ini dimaksudkan untuk mengarahkan setiap sinar matahari yang mungkin ke titik
fokus. Langkah pertama adalah memposisikan bola sehingga bukaannya tegak lurus
dengan sinar matahari.
21
Setelah itu, jika Anda mengambil selembar kertas atau apa pun yang kering dan
mudah terbakar, itu harus dipegang pada ketinggian tertentu baik di dalam belahan bumi
atau sedikit di atasnya — setelah memegangnya selama beberapa detik, Anda akan
melihat sinar matahari, dan Anda akan dapat membuat api setelah setengah menit.
Cermin Datar
22
Metode ini sedikit lebih sulit, tetapi bekerja dengan cara yang sama seperti cermin
parabola bekerja. Pertama, Anda akan membutuhkan banyak cermin kecil dan datar—
Anda harus memasang cermin, sehingga sudut matahari masuk, mengenai cermin, dan
mendarat di kayu bakar Anda.
Anda harus mengulangi ini dengan semua cermin lainnya sampai Anda memiliki
setiap cermin yang memantulkan sinar matahari ke satu titik, dan setelah menunggu
beberapa saat, Anda akan mendapatkan api! Salah satu kelemahan metode ini adalah
akan membutuhkan waktu lebih lama untuk menyalakan api, tetapi semakin banyak
cermin yang Anda miliki, semakin cepat akan terbakar.
Kacamata Pembesar
23
Ini adalah cara termudah untuk digunakan! Yang harus Anda lakukan adalah
mengangkat kaca pembesar tegak lurus terhadap sinar matahari dan mengarahkan sinar
matahari terfokus ke target. Setelah beberapa detik, Anda akan mulai membakar materi
target Anda—semudah itu!
Tolong, jangan mencoba metode ini pada orang atau bagian tubuh mana pun,
karena panas terfokus yang masuk melalui kaca pembesar sangat panas dan dapat
menyebabkan luka bakar.
Besi/Kaleng Minuman
24
Bagian bawah kaleng pop menonjol ke dalam, membuat bentuknya tampak hampir
seperti cermin parabola, tetapi kaleng soda jauh lebih "berkabut" daripada cermin; oleh
karena itu, beberapa pembersihan akan diperlukan.
Dengan mengumpulkan beberapa daun kering atau batu kasar, Anda dapat
mengampelas bagian bawah kaleng pop untuk membuat kaleng pop lebih berkilau dan
memantulkan cahaya. Ketika terlihat hampir seperti cermin, Anda dapat menggunakan
metode kedua kami, cermin parabola, untuk menyalakan api Anda! Ini akan memakan
waktu sedikit lebih lama, tetapi itu akan tetap menyelesaikan pekerjaan.
2.1.7. Firesteel
2.1.8. Kimiawi
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Api menjadi hal yang penting dalam hampir semua kegiatan di alam bebas, tanpa api kita
tidak bisa memasak atau bahkan sekadar membuat kopi panas. Api juga menjadikan udara
malam di bawah taburan bintang akan terlewat dengan hangat. Api membantu kita untuk
memudahkan diri dalam bertahan hidup jauh dari kedinginan dan kesakitan. Berbagai metode
yang sudah dilampirkan akan menjadi bekal bagi setiap orang, bukan pramuka saja. Dari laporan
ini pembaca dapat memiliki tingkat kemungkinan bertahan hidup lebih di dunia liar, sehingga
pembaca lebih kreatif, dan memiliki naluri yang lebih tajam.
3.2. Saran
Laporan ini seharusnya lebih mengutamakan sumber daya yang lebih realitas dalam alam
liar, cermin parabola, es, kacamata pembesar, dan kimia tentunya memiliki kemungkinan kecil
untuk terdia saat dalam keadaan bertahan hidup di alam liar.
3.3. Kritik
Laporan ini terlalu informal atau terbuat seperti buku interaktif dibandingkan laporan yang
formal.
29
DAFTAR PUSTAKA
30