Anda di halaman 1dari 17

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DI SD

Dosen Pengampu : Nurohmatul Amaliyah M.pd

GELAS DAN AIR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PEMBIASAN


CAHAYA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD

Oleh :
Meilia Setyo Palupi
NIM : 1701025013

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKLTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2018

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Puji  syukur alhamdulillah penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul Gelas dan
Air sebagai Media Pembelajaran Pembiasan Cahaya Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD.
Pada kesempatan ini penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini dapat
terselesaikan karena adanya bantuan beberapa pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini,
izinkanlah penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Drs. Nurrohmatul
Amaliyah, M.Pd sebagai dosen pembimbing mata kuliah Perancanaan Pembelajaran di SD
serta kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan dan bimbingan serta temen-teman
yang berpatisipasi dalam menyelesaikan makalah ini.
 Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
dan masih banyak  kekurangan. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran
pada semua pihak demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.
Akhir  kata, semoga makalah ini dapat berguna khususnya bagi penyusun dan
umumnya bagi rekan-rekan mahasiswa yang lain. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.

                                                       Jakarta, 30 Desember 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1


A. Latar belakang .................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah .............................................................................................. 1
C. Tujuan ............................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 2


A. Pengertian pembiasan cahaya ............................................................................ 2
B. Media pembelajaran .......................................................................................... 7
C. Langkah –langkah membuat media pembelajaran dari gelas dan air ................ 8
D. Penjelasn Mengapa Pensil Kelihatan Patah Bila Tercelup dalam Air ................ 10

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 12


A. Kesimpulan ........................................................................................................ 12
B. Saran .................................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 13

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pemantulan Searah...................................................................................................3

Gambar 2. Pemantulan Tidak Teratur........................................................................................4

Gambar 3. Contoh cermin cembung..........................................................................................4

Gambar 4. Contoh cermin cekung.............................................................................................5

Gambar 5. Skema pembiasan cahaya.........................................................................................5

Gambar 6. Hasil pengamatan.....................................................................................................9

Gambar 7. Proses pengamatan mata........................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan,
dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat
mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Media sebagai alat
bantu mengajar, berkembang sedemikian pesatnya sesuai dengan kemajuan teknologi.
Ragam dan jenis mediapun cukup banyak sehingga dapat dimanfaatkan sesui dengan
kondisi, waktu, keuangan, maupun materi yang disampaikan. Dalam proses belajar
aktif, guru memiliki kewajiban untuk menyampaikan pengetahuan, pengalaman dan
pandangannya terhadap bahan yang mereka pelajari. Waktu untuk menyampaikan
pesan tersebut sangat terbatas, karena sebagian besar waktu belajar telah digunakan
oleh para siswa untuk melakukan eksplorasi dan elaborasi.  Oleh sebab itu, para guru
diharapkan mampu menyajikan bahan-bahan yang akan disampaikannya itu  secara
efesien, dalam waktu yang pendek tapi banyak informasi tersajikan.kemudian sajian 
mutlak di akhir sesi pembelajaran, karena memberikan justifikasi terhadap hasil
belajar siswa. Oleh karena itu guru memerlukan bantuan media, agar lebih efektif
menyampaikan bahan dan informasi penetahuan, serta memilki daya tarik bagi para
siswa untuk memperhatikannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pembiasan cahaya ?
2. Apa itu media pembelajaran ?
3. Bagaimana langkah-langkah membuat media pembelajaran pembiasan cahaya dari
gelas dan air ?
4. Mengapa Pensil Kelihatan Patah Bila Tercelup dalam Air ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pembiasan cahaya
2. Untuk mengetahui pengertian media pembelajaran
3. Untuk megetahui langkah-langkah membuat media pembelajaran pembiasan
cahaya dari gelas dan air
4. Untuk mengetahui mengapa pensil kelihatan patah bila tercelup dalam Air

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembiasan Cahaya


Pembiasan Cahaya adalah Pembiasan cahaya merupakan pembelokan cahaya
ketika berkas cahaya melewati bidang batas dua medium yang berbeda indeks
biasnya. Indeks bias mutlak suatu bahan ialah perbandingan kecepatan cahaya di
ruang hampa dengan kecepatan cahaya di bahan tersebut. Indeks bias relatif
merupakan perbandingan indeks bias dua medium berbeda. Indeks bias relatif
medium kedua terhadap medium pertama ialah perbandingan indeks bias antara
medium kedua dengan indeks bias medium pertama. Pembiasan cahaya menyebabkan
kedalaman semu dan pemantulan sempurna.
1. Sifat-sifat cahaya
Sebuah benda dapat dilihat karena adanya cahaya, yang memancar atau
dipantulkan dari benda tersebut, yang sampai ke mata.
Cahaya menurut sumber berasalnya ada 2 macam, yaitu :
(1) cahaya yang berasal dari benda itu sendiri, seperti matahari, senter, lilin, dan
lampu
(2) cahaya yang memancar dari benda akibat memantulnya cahaya pada
permukaan benda tersebut dari sumber cahaya. Misalnya, jika kamu melihat
benda berwarna biru, artinya benda tersebut memantulkan cahaya berwarna
biru
Cahaya yang sering kamu lihat merupakan cahaya tampak. Cahaya tampak
sebenarnya tersusun atas semua warna pelangi. Jika sinar matahari menembus
butiran air hujan, akan dibelokkan dan diuraikan menjadi tujuh warna. Tujuh
warna tersebut antara lain, merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Bagaimana dengan benda yang berwarna hitam dan putih? Benda akan tampak
hitam jika benda tersebut menyerap semua warna cahaya. Benda akan terlihat
putih jika benda tersebut memantulkan semua warna cahaya. Untuk lebih
memahami warna cahaya.
a) Cahaya merambat lurus
Saat berjalan di kegelapan, kamu memerlukan senter. Ketika senter
kamu nyalakan Cahaya dari lampu senter arah rambatannya menurut garis

2
lurus. Sifat cahaya yang merambat lurus ini dimanfaatkan manusia pada lampu
senter dan lampu kendaraan bermotor.
b) Cahaya dapat menembus benda bening
Cahaya menembus benda bening dapat terlihat jika kamu
menerawangkan plastik bening, gelas kaca, atau cari benda bening lainnya ke
arah sinar lampu. Sinar tersebut dapat kita lihat karena cahaya dapat
menembus benda bening. Jika cahaya mengenai benda yang gelap (tidak
bening) misalnya pohon, tangan, mobil, maka akan membentuk bayangan.

c) Cahaya dapat dipantulkan


Pernahkah kalian mengamati benda disekitar kalian. Kenapa benda-
benda tersebut dapat dilihat oleh mata kita?. Benda tersebut dapat terlihat oleh
mata kita karena adanya pantulan cahaya dari benda menuju mata. Gejala
tersebut berkaitan dengan adanya pemantulan sinar atau cahaya. Coba kamu
sorotkan senter ke dinding kamarmu yang gelap itu. Kamu akan melihat
cahaya senter dipantulkan baur atau tidak teratur oleh dinding. Mengapa
demikian?
Sekarang lakukan kegiatan berikut di depan cermin. Lihatlah dirimu
melalui cermin. Kamu dapat terlihat di cermin karena cahaya yang berasal dari
dirimu dipantulkan ke cermin, kemudian oleh cermin dipantulkan kembali ke
mata. Hal ini merupakan salah satu sifat cahaya yaitu cahaya dapat
dipantulkan jika mengenai suatu permukaan. Pemantulan teratur, pemantulan
pada permukaan obyek/benda pantulan yang rata seperti pada cermin,
sehingga sinar pantul sejajar dan teratur.

Gambar 1. Pemantulan Searah

Istilah Pemantulan difus artinya pemantulan tidak teratur, pemantulan pada


permukaan benda pantulan tidak rata, sehingga sinar pantul terpantul kesegala
arah dan tidak teratur.

3
Gambar 2. Pemantulan Tidak Teratur
Cermin merupakan salah
satu benda yang memantulkan cahaya. Berdasarkan bentuk permukaannya ada
cermin datar dan cermin lengkung. Cermin lengkung ada dua macam, yaitu
cermin cembung dan cermin cekung.
a) Cermin datar
Cermin datar yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya datar dan
tidak melengkung. Cermin datar biasa kamu gunakan untuk bercermin.
Pada Saat kamu bercermin, kamu dapat mengetahui bahwa bayangan pada
cermin datar mempunyai sifat-sifat berikut:
 Ukuran (besar dan tinggi) bayangan sama dengan ukuran benda.
 Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.
 Kenampakan bayangan berlawanan dengan benda. Misalnya
tangan kirimu akan menjadi tangan kanan bayanganmu.
 Bayangan tegak seperti bendanya.
 Bayangan bersifat semu atau maya. Artinya, bayangan dapat dilihat
dalam cermin, tetapi tidak dapat ditangkap oleh layar.
b) Cermin cembung
Cermin cembung yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya
melengkung ke arah luar. Cermin cembung biasa digunakan untuk spion
pada kendaraan bermotor. Bayangan pada cermin cembung bersifat maya,
tegak, dan lebih kecil (diperkecil) daripada benda yang sesungguhnya.

A B
c) Cermin Gambar 3. Contoh cermin cembung cekung

4
Cermin cekung yaitu cermin yang bidang pantulnya melengkungke
arah dalam. Cermin cekung biasanya digunakan sebagai reflektor pada
lampu mobil danlampu senter.

Gambar 4. Contoh cermin cekung

Sifat bayangan benda yang dibentuk oleh cermin cekung sangat


bergantung pada letak benda terhadap cermin.
 Jika benda dekat dengan cermin cekung, bayangan benda bersifat
tegak, lebih besar, dan semu (maya).
 Jika benda jauh dari cermin cekung, bayangan benda bersifat nyata
(sejati) dan terbalik.
d) Cahaya dapat dibiaskan
Apabila cahaya merambat melalui dua zat yang kerapatannya berbeda,
cahaya tersebut akan dibelokkan. Peristiwa pembelokan arah rambatan
cahaya setelah melewati medium rambatan yang berbeda disebut
pembiasan. Perhatikan skema pembiasan cahaya berikut!

Gambar 5. Skema pembiasan cahaya


Catatan:
N = garis normal
I = sudut datang

5
R = sudut bias
Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih
rapat, cahaya akan dibiaskan mendekati garis nor- mal. Misalnya cahaya
merambat dari udara ke air. Sebaliknya, apabila cahaya merambat dari zat
yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat, cahaya akan dibiaskan menjauhi
garis normal.
Misalnya cahaya merambat dari air ke udara. Pembiasan cahaya sering
kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dasar kolam terlihat lebih
dangkal daripada kedalaman sebenarnya. Gejala pembiasan juga dapat dilihat
pada pensil yang dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air. Pensil tersebut
akan tampak patah
(1) Syarat pembiasan cahaya
Adapun syarat terjadinya pembiasan cahaya yang diantaranya yaitu:
 Cahaya melewati dua medium yang memiliki perbedaan kerapatan optik.
 Sudut datang lebih kecil dari 90 derajat karena sinar datang tidak tegak
lurus dengan bidang batas kedua medium.
(2) Hukum pembiaasan cahaya
Seorang ilmuwan Belanda bernama Willebrord Snellius melakukan
eksperimen untuk mencari tahu hubungan antara sudut datang dengan sudut
bias. Hasil eksperimen ini menghasilkan hukum Snellius yang berbunyi.
 Sinar datang, sinar bias serta garis normal, terletak pada satu bidang datar
yang sama “segaris”.
 Apabila sinar “cahaya” datang dari medium kurang rapat menuju medium
yang lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal, sementara sinar
“cahaya” yang datang dari medium lebih rapat menuju medium kurang
rapat dibiaskan menjauhi garis normal, hasil pembagian dari sinus sudut
datang dengan sinus sudut bias merupakan bilangan tetap dan disebut
indeks bias.
(3) Arah pembiasan cahaya
Dalam pembiasan cahaya terdapat dua arah yang dapat dibedakan
menjadi dua macam yakni:
 Mendekati garis normal :

6
Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari
medium optik kurang rapat ke medium optik lebih rapat, contohnya
cahaya merambat dari udara ke dalam air.
 Menjauhi garis normal :
Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal bila cahaya merambat dari
medium optik lebih rapat ke medium optik kurang rapat, contohnya
cahaya merambat dari dalam air ke udara.

B. Media pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
“medium”, yang berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau
pengantar pesan dari si pengirim (komunikator atau sumber/source) kepada si
penerima (komunikan atau audience/receiver).
Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim pada penerima pesan. Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media
apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memproleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap.
Sedang menurut KBBI, media dapat diartikan sebagai perantara, penghubung;
alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan
spanduk, yang terletak diantara dua pihak (orang, golongan, dan sebagainya).
Jadi, secara umum bisa diartikan bahwa media pembelajaran adalah alat bantu
proses belajar mengajar. Yaitu segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pelajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada peserta didik (siswa/murid).
Beberapa pengertian media pembelajaran menurut para ahli :
1) Gerlach & Ely
Pengertian media pembelajaran memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu
termasuk manusia, materi atau kajian yang membangun suatu kondisi yang
membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau
sikap. Media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk
melakukan komunikasi dalam pembelajaran, sehingga bentuknya bisa berupa
perangkat keras (hardware), seperti computer, TV, projector, dan perangkat lunak
(software) yang digunakan pada perangkat keras itu.

7
2) Latuheru (1988:14)
Media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru
dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna. Berdasarkan definisi
tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam memudahkan siswa
mempelajari materi pelajaran.
3) Ibrahim dan Nana Syahodiah
Pengertian media pembelajaran sebagai berikut: “Media pembelajaran merupakan suatu
alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran,
perasaan, perhatian siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar”.
4) Rayanda Asyar (2012 : 8)
Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan
atau menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar
yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan
efektif
5) Azhar (2011)
Pengertian media pembelajaran adalah alat bantu pada proses belajar baik di dalam
maupun diluar kelas, lebih lanjut dijelaskan bahwa media pembelajaran adalah komponen
sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan
siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar

C. Langkah langkah membuat media pembelajaran dari gelas dan air


I. Tujuan
Menunjukkan bahwa cahaya dapat dibiaskan
II. Landasan teori
Pembiasan cahaya ialah pembelokan cahaya akibat melalui 2 atau lebih medium
berbeda kecepatan optiknya. Disamping mengalami pembiasan, ketika melalui
dua medium yang kerapatannya berbeda cahaya juga mengalami perubahan
kecepatan, hal ini disebabkan karena kerapatan suatu medium. Jika cahaya datang
dari medium rapat ke kurang rapat maka cahaya akan dibiaskan menjauhi garis
normal (garis 2700) dan jika sebaliknya maka cahaya akan dibiaskan mendekati
garis normal. Arah pembiasan cahaya dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1. Mendekati garis normal

8
Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari medium
optic kurang rapat ke medium optic lebih rapat, contohnya cahaya merambat
dari udara ke dalam air.
2. Menjauhi garis normal
Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya merambat dari medium
optic lebih rapat ke medium optic kurang rapat, contohnya cahaya merambat
dari dalam air ke udara.
Syarat-syarat terjadinya pembiasan:
Cahaya melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya.
Cahaya dating tidak tegak lurus terhadap bidang batas (sudut dating lebih kecil
dari 90°.
III.Alat dan bahan
1. Air
2. Pensil
3. Gelas
IV. Langkah kerja
1. Isilah gelas dengan air
2. Celupkan sebagian pensil ke dalam air
3. Amati yang terjadi
V. Hasil pengamatan
Pensil dalam gelas akan terlihat seperti patah dan ukurannya menjadi lebih
besar 

Gambar 6. Hasil pengamatan

9
VI. Pembahasan
Dalam percobaan tersebut, pensil yang dimasukkan ke dalam gelas yang berisi
air akan kelihatan seperti patah dan lebih besar. Hal ini disebabkan karena 
cahaya merambat melalui dua medium yang berbeda, yaitu dari udara ke air,
maka cahaya tersebut mengalami pembiasan atau pembelokan sehingga pensil
dalam gelas terlihat seperti patahdan lebih besar.

VII.Kesimpulan
1. Pembiasan cahaya terjadi karena pembelokan cahaya ketika berkas cahaya
melewati bidang batas dua medium yang berbeda kerapatannya.
2. Cahaya dapat dibiaskan melalui dua medium ,misalnya yaitu udara dan air

D. Penjelasn Mengapa Pensil Kelihatan Patah Bila Tercelup dalam Air


Saat merambat dalam suatu medium (udara, air, kaca), cahaya akan menempuh
lintasan lurus. Akan tetapi, apabila terdapat batas dua medium yang berbeda, jalannya
cahaya akan dibelokkan (tidak lagi menempuh lintasan lurus). Peristiwa pembelokan
jalannya cahaya pada batas medium ini disebut sebagai pembiasan (refraksi).
Pensil yang dicelupkan sebagian dalam air akan terlihat patah dikarenakan
jalannya cahaya dari bagian pensil yang berada di atas permukaan air dan dari bagian
yang tercelup dalam air menempuh lintasan yang tidak sama. Cahaya dari bagian
pensil yang berada di atas permukaan air menempuh lintasan lurus dari bagian pensil
menuju mata, sedangkan cahaya dari bagian pensil yang tercelup dalam air
menempuh lintasan yang telah dibelokkan karena terdapat dua medium berbeda yang
dilaluinya (air dan udara) dari bagian pensil menuju mata

Gambar 7. Proses pengamatan mata

10
Mata kita menerima cahaya yang masuk dan otak kemudian mengolahnya. Otak
mengintepretasikan cahaya yang masuk selalu menempuh lintasan lurus, padahal
untuk bagian pensil yang berada di dalam air, cahaya telah dibiaskan. Dengan
demikian akan muncul gambaran dalam otak kita bahwa bagian pensil yang berada di
atas permukaan air dan bagian yang tercelup tidak berada suatu garis lurus (bukan
pensil yang lurus). Karena itulah pensil akan terlihat bengkok (atau bahkan patah).

Peristiwa pembiasan seperti ini akan membuat benda (dalam hal ini bagian pensil
yang tercelup) terlihat lebih dangkal dari posisi sebenarnya. Untuk kasus lain, bila kita
ingin menangkap ikan dengan menggunakan tombak kecil atau panah, kita akan
sering meleset saat melemparkan tombak atau anak panah karena ikan terlihat lebih
dangkal dari seharusnya. Beruang dan beberapa jenis burung penangkap ikan telah
mengenal kesulitan ini sehingga mereka kemudian mencoba-coba sampai akhirnya
dapat memperkirakan posisi ikan sebenarnya. Setelah itu, mereka dapat menangkap
ikan dengan baik.

Perkiraan sebenarnya posisi benda dalam air dilihat dari atas permukaan air dapat
dirumuskan dengan menggunakan hukum Snell tentang pembiasan. Dengan sedikit
sketsa akan dapat ditentukan kedalaman sebenarnya sebagai fungsi dari seberapa
miring kita melihat ke dalam air.

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bunyi Hukum Snellus, “cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal,
apabila cahaya merambat dari medium optik kurang rapat kemudian optik lebih
rapat”. Yang dimaksud dengan medium kurang rapat yaitu udara dan medium rapat
adalah zat cair yang digunakan diantaranaya air, minyak, dan oli. Dan media
pembelajaran gelas dan air dapat membuktikan bahwa Pensil yang dicelupkan
sebagian dalam air akan terlihat patah dikarenakan jalannya cahaya dari bagian pensil
yang berada di atas permukaan air dan dari bagian yang tercelup dalam air menempuh
lintasan yang tidak sama. Cahaya dari bagian pensil yang berada di atas permukaan
air menempuh lintasan lurus dari bagian pensil menuju mata, sedangkan cahaya dari
bagian pensil yang tercelup dalam air menempuh lintasan yang telah dibelokkan
karena terdapat dua medium berbeda yang dilaluinya (air dan udara) dari bagian
pensil menuju mata.

B. SARAN
Dengan adanya media pembelajaran ini dapat memudahkan seorang guru
dalam melakukan proses belajar mengajar. Sungguh banyak alat-alat dan strategi yang
digunkan untuk dijadikan media pembelajaran apalagi pada saat sekarang ini.
peralatan serbah canggih. Maka seharusnyalah kita menggunakan media pembelajarn
untuk melakukan proses belajar mengajar sehingga tercapainya tujuan pembelajaran.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2012. Media pembelajaran. Jakarta. PT RajaGrafindoPersada


https://www.dosenpendidikan.com/pembiasan-cahaya-pengertian-syarat-peristiwa-hukum-
arah/ (diakses pada tanggal 22 Desember 2018)
https://dwijunianto.wordpress.com/modul-belajar-ipa-kelas-v-sd-cahaya-dan-alat-optik/
(Diakses pada tanggal 22 Desember 2018)
https://www.zonareferensi.com/pengertian-media-pembelajaran/
(diakses pada tanggal 22 Desember 2018)
http://moeluzie.blogspot.com/2012/01/pembiasan-cahaya.html?m=1
(diakses pada 22 desember 2018)
https://anakbertanya.com/mengapa-pensil-kelihatan-patah-bila-tercelup-dalam-air/
(diakses pada 29 desember 2018)

13

Anda mungkin juga menyukai