Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“PIONERING”
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kepramukaan
Dosen Pengampu: Yayah Nurasiah, S.Pd., M.Pd.

Oleh:
Kelompok 11
Nisa Rifda Aulya (1810631110012)
Cucun Cunayah (1810631110015)
Lilim Mutoharoh (1810631110024)
Kelas 5A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT berkat rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu meski kami menyadari makalah ini masih memiliki banyak
kesalahan dan kekurangan. Shalawat berserta salam semoga tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan semoga sampai kepada selaku umatnya.
Amin.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya makalah ini, terutama kepada Ibu Yayah Nurasiah, S.pd., M.pd selaku
Dosen Pengampu Mata Kuliah Kepramukaan yang telah memberikan tugas ini kepada kami,
sehingga kami dapat menambah pengetahuan seputar kepramukaan khususnya tentang
Pionering.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk pembaca, khususnya bagi kami selaku
penulis. Kami mengharapkan adanya kritik serta saran yang membangun untuk dijadikan
sebagai acuan serta perbaikan di masa yang akan datang.

Karawang, Desember 2020

Penulis

I
II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Pionering..........................................................................................2


B. Macam-Macam Simpul dan Kegunaannya.............................................................3
C. Macam-Macam Ikatan dan Kegunaanya.................................................................7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................................9
B. Saran........................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................10

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kegiatan kepramukaan banyak hal yang dipelajari, salah satunya adalah
Pionering. Sebagai seorang anggota pramuka, sudah pastinya memiliki ciri khas yaitu
tongkat dan tali. Pioneering ini pada dasarnya adalah sebuah kreativitas dengan
memanfaatkan tongkat dan tali. Namun bukan hanya itu, pioneering juga diharapkan
dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari; baik bagi anggota pramuka itu sendiri,
atau untuk masyarakat luas.
Pioneering ini sebenarnya beredar di sekitar kita, hanya saja tidak menyadarinya.
Pioneering banyak sekali macamnya; dari yang sederhana sampai bentuk yang rumit.
Bentuknya juga bermacam-macam disesuaikan dengan kebutuhan pioneering itu sendiri.
Di era globalisasi ini, pioneering memang sudah dikombinasikan dengan teknologi
modern. Namun tidak ada salahnya kita mempelajari ilmu pionering ini, karena seorang
anggota pramuka dituntut untuk memiliki kreativitas yang tinggi. Bukan hanya untuk
kepentingan ajang, melainkan untuk dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar berlakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep dasar Pionering?
2. Apa macam-macam simpul dan kegunaanya?
3. Apa macam-macam ikatan dan kegunaannya?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, maka penulisan makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui konsep dasar Pionering.
2. Mengetahui macam-macam simpul dan kegunaannya.
3. Mengetahui macam-macam talian dan kegunaannya.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Pionering


1. Pengertian Pionering
Pioneering adalah bangunan yang terbuat dari tali, tongkat dengan dasar simpul
dan ikatan. Dalam teknik tali menali banyak yang mencampur dengan adukan
pengertian tali, simpul, dan ikatan, padahal ketiganya memiliki arti yang berbeda.
Tali adalah alat yang digunakan (bendanya), simpul adalah hubungan antara tali
dengan tali, dan ikatan adalah hubungan antara tali dengan bendanya; seperti kayu,
balok, bambu, dan lain-lain (Zuli Agus Firmansyah, 2015:149).
Pioneering berasal dari kata bahasa Inggris “Pioneer” yang berarti penjelajah.
Baden Powell menggambarkan seorang pramuka dididik seperti seorang pioneer,
yaitu orang/kelompok yang bertugas/hidup di wilayah yang belum pernah dihuni
manusia sebelumnya, untuk dapat hidup di tempat itu, mereka harus mampu
memanfaatkan peralatan seadanya. Mereka harus bisa membangun tempat tinggal,
jembatan, dan perlengkapan lain untuk mendukung kehidupannya.
Kebanyakan seorang pioneer pada jaman dahulu hanya berbekal senjata tajam;
misalnya kapak dan membuat bangunan/ peralatan lainnya menggunakan bahan kayu
dan tali yang dibuat dari kulit atau akar pohon.
Pioneering juga bisa diartikan sebagai keterampilan membuat struktur
menggunakan tali dan kayu, yang dimaksud struktur adalah perangkat yang berfungsi
membantu kehidupan manusia. Struktur itu bisa berukuran kecil, seperti kaki tiga,
rak piring, meja, kursi, dan lain-lain. Bisa juga yang berukuran besar seperti menara,
tenda/tempat tinggal sementara, jembatan, dan lain-lain. Struktur tersebut harus
memiliki nilai guna dalam mendukung kehidupan manusia sehari-hari (Angga Agus
Kariyawan, 2015:228).
2. Tujuan Pionering
Tujuan utama berlatih keterampilan pioneering adalah melatih kecakapan fisik,
kerjasama tim dan problem solving. Kecakapan dan kreativitas sangat dibutuhkan
untuk mampu merancang perlengkapan yang mendukung untuk membuat struktur.
Untuk struktur yang lebih besar maka sangat membutuhkan kerjasama tim yang baik,
dan biasanya berlatih pioneering menggunakan tongkat pramuka dan simpul/ikat
dasar wajib dikuasai.

2
Selain itu, mempelajari pioneering bertujuan untuk memberi infomasi, ilmu
baru, dan mengasah keterampilan anggota dalam membuat sebuah model suatu objek
sederhana yang nantinya dapat diaplikasikan dikehidupan pada saat dan sesudah
kegiatan kepramukaan. (Wikipedia)
3. Manfaat Pionering
Selain dari kegiatan ikat mengikat ternyata dibalik itu semua terdapat manfaat yang
sangat berguna untuk kita, berikut ini manfaat dari mempelajari pioneering:
a. Memupuk rasa kebersamaan, kekompakan, dan kerjasama yang baik antar
teman pramuka.
b. Dapat diterapkan pada saat-saat genting maupun P3K (pertolongan pertama
pada kecelakaan).
c. Memproyeksi pemikiran anggota dalam merancang suatu objek sebenarnya
(bukan model).

B. Macam-macam Simpul dan Kegunaannya.


1. Simpul Erat
Simpul ini berguna untuk memendekan tali tanpa pemotongan
a. Teluklah tali dengan dua lengkungan A dan B, dan perhatikan kedua ujung tali
a dan b.

b. Lingkarkanlah ujung tali a pada lengkungan B, kemudian buatlah simpul


dengan arah tali. Demikian juga pada ujung tali b lingkarkan pada lengkungan
A dengan simpul yang sama.

2. Simpul Kembar
Simpul ini berguna untuk menyambungkan dua buah tali yang sama besarnya dalam
keadaan licin.
a. Tali pertama A dan B buatlah dengan ujung tali simpul yang melilit tali kedua
a dan b.

3
b. Kemudian, tali kedua a dan b belitlah dengan simpul pada tali A dan B,
tariklah ujung a dan b agar sambungan ikatannya menjadi kuat dan rapi.

3. Simpul Kursi
Simpul ini digunakan untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orng yang
pingsan.
a. Pertama, buatlah dua buah sosok A dan B dengan arah tali satu di atas satu
dibawah a dan b.

b. Kedua, sosok A dan B saling dimasukkan, kemudian tarik.

c. Buatlah simpul yang membelit lingkaran tali A dan B dengan ujung tali a,
demikian juga diujung sebelahnya b lakukan dengan cara yang sama.

4. Simpul Penarik
Simpul ini digunakan untuk menarik benda yang cukup besar.
a. Masukan bagian tali A ke dalam lubang sesuai arah panah.
b. Kemudian akhirnya seperti terlihat dalam gambar
c. Gambar cara penggunaannya.

4
5. Simpul Laso
Simpul ini digunakan untuk menjerat binatang.
a. Buatlah sosok, lihat gambar 1
b. Masukanlah ujung tali b melalui sosok o, sehingga menjadi laso yang kita
kehendaki.

6. Simpul Ujung Tali


Simpul ini berguna agar tali pintalan tidak mudah lepas.
a. Belitkan tali B mengelilingi tali A.

b. Masukan ujung tali b kedalam lubang.

c. Kemudian, ujung tali a ditarik agar b tertarik ke dalam belitan.

d. Terakhir, ujung a dan ujung b digunting, agar ujung atau pintalan tali tidak
mudah terlepas sehingga tali menjadi awet.

5
7. Simpul Mati
ini berguna untuk menyambung dua buah tali yang memiliki ukuran sama besar
dan sama tidak licin.
a. Ujung a dan ujung b dimasukkan (letak ujung a dan ujung b harus tepat) jika
letaknya salah, maka simpul tersebut tidak memenuhi syarat dan akan mudah
terlepas atau tekanannya tidak kuat.

8. Simpul Anyam
Simpul ini berguna untuk menyambungkan dua buah tali yang tidak sama besarnya
dan dalam keadaan kering.
a. Buatlah sosok pada ujung tali, masukanlah tali yang lebih kecil ke dalam sosok
tersebut.
b. Belitkan tali kecil itu kepada sosok tersebut, kemudian sisipkan ke bawah
badan tali itu sendiri.
c. Terakhir, tariklah tali yang kecil itu sedemikian rupa sehingga ikatan menjadi
kuat.

9. Simpul Anyam Berganda


Simpul ini berguna untuk menyambungkan dua buah tali yang tidak sama besar
dan dalam keadaan basah.
a. Lilitkan tali kecil pada sosok dan masukkan ujungnya, lih gambar berikut.

6
b. Tariklah tali tersebut, lihat gambar berikut.

C. Macam-macam Ikatan dan Kegunaannya


1. Ikatan Pangkal
Ikatan ini digunakan untuk mengikat tali pada kayu dan juga sebagai ikatan untuk
memulai suatu ikatan.
2. Ikatan Tiang
Ikatan ini digunakan untuk mengikat sesuatu namun masih dapat berberak leluasa,
misalnya untuk mengikat leher kuda.
3. Ikatan Jangkar
Ikatan ini digunakan untuk mengikat benda yang berbentuk ring.
4. Ikatan Tambat
Ikatan ini digunakan untuk mengikat benda lain yang berbentuk tambat, misalnya
untuk menambatkan tali pada tiang atau kayu dengan erat, namun mudah untuk
melepasnya kembali.
5. Ikatan Tarik
Ikatan ini digunakan untuk menambatkan pengikat binatang pada suatu tiang.
6. Ikatan Turki
Ikatan ini digunakan untuk mengikat sapu lidi, setangan leher.
7. Ikatan Palang
Ikatan ini digunakan untuk mengikat dua buah tiang yang bertemu dalam bentuk
palang.
8. Ikatan Canggah
Ikatan ini digunakan untuk menyambung dua tiang atau membuat canggah.
9. Ikatan Silang
Ikatan ini digunakan untuk menyambung dua tiang yang bersilang.
10. Ikatan Kaki Tiga

7
Ikatan ini digunakan untuk mengikat sejumlah 3 buah, dimana tiang ini berfungsi
sebagai pondasi sebuah bangunan yang akan di bangun diatasnya, seperti menara
padang, tiang bendera, gapura, dll.

Beberapa contoh penerapan Pionering:

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pionering (Pioneering dalam Bahasa Inggris) adalah salah satu teknik pramuka
dalam penggunaan peralatan tongkat dan tali yang dirangkai menjadi sebuah model suatu
objek. Sebagai contoh membuat tenda, tiang bendera, rak sepatu, jemuran, dan tandu.
Tujuan utama berlatih keterampilan pioneering adalah melatih kecakapan fisik,
kerjasama tim dan problem solving. Beberapa manfaat pioneering dalam kehidupan
sehari-hari: Memupuk rasa kebersamaan, kekompakan, dan kerjasama yang baik antar
teman pramuka, dapat diterapkan pada saat-saat genting maupun P3K (pertolongan
pertama pada kecelakaan), memproyeksi pemikiran anggota dalam merancang suatu
objek sebenarnya (bukan model).
Macam-macam simpul adalah sebagai berikut: 1). Simpul Erat, 2). Simpul Kembar,
3). Simpul Kursi, 4). Simpul Penarik, 5). Simpul Laso, 6). Simpul Ujung Tali, 7). Simpul
Mati, 8). Simpul Anyam, 9). Simpul Anyam Berganda.
Macam-macam ikatan adalah sebagai berikut: 1). Ikatan Pangkal, 2). Ikatan Tiang,
3). Ikatan Jangkar, 4). Ikatan Tambat, 5). Ikatan Tarik, 6). Ikatan Turki, 7). Ikatan Palang
, 8). Ikatan Canggah, 9). Ikatan Silang, 10). Ikatan Kaki Tiga.

B. Saran
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan, penulis berharap para anggota
pramuka senantiasa menambah keilmuan, berlatih, dan mengamalkan ilmunya agar
bermanfaat bagi semua orang. Bukan hanya bagi anggota pramuka, sejatinya esensi
Gerakan Pramuka ini untuk membentuk manusia yang mulia dihadapan sesama manusia,
juga dihadapan Sang Pencipta. Maka sudah seharusnya kita mempelajari ilmu pramuka
ini dan mengambil hikmah untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

9
DAFTAR PUSTAKA
Firmansyah, Zuli Agus. 2015. Panduan Resmi Pramuka. Jakarta: Wahyu Media.
Kariyawan, Angga Agus. 2015. Ensiklopedia Penggalang: Materi Kepramukaan Lengkap
untuk Penggalang. Jakarta: Angga.

10

Anda mungkin juga menyukai