TUGAS 1
Kedudukan Pancalisa di Era Globalisasi
Dosen:
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menyatakan kebaikan-
Nya dengan menolong penyusun dalam menyusun makalah Kedudukan Pancasila di
Era Globalisasi ini. Tanpa rahmat dan anugerah-Nya tidak mungkin semuanya ini
dapat terjalani dengan lancar. Adapun desain ini dibuat sebagai panduan bagi
penyusun secara pribadi dalam menunaikan tugas mata kuliah Pendidikan Pancassila.
Selain itu, desain ini juga diharapkan dapat menolong mahasiswa dalam mengikuti
perkuliahan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Menyadari di dunia ini tidak
ada yang sempurna, penyusun menyampaikan permohonan maaf jika ada hal-hal yang
kurang berkenan dalam penulisan desain ini.
Mahasiswa
Page 2 of 15
DAFTAR ISI
E. Metode Penelitian............................................................................................... 5
6. GLOBALISASI ................................................................................................. 9
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 14
B. Saran ................................................................................................................. 14
Page 3 of 15
BAB I PENDAHULUAN
Di era globalisasi ini peran pancasila tentulah sangat penting untuk tetap
menjaga eksistensi kepribadian bangsa indonesia, karena dengan adanya globalissi
batasan batasan diantara negara seakan tak terlihat, sehingga berbagai kebudayaan
asing dapat masuk dengan mudah ke masyarakat. Hal ini dapat memberikan
dampak positif dan negatif bagi bangsa indonesia, jika kita dapat memfilter dengan
baik berbagai hal yang timbul dari dampak globalisasi tentunya globalisasi itu akan
menjadi hal yang positif karena dapat menambah wawasan dan mempererat
hubungan antar bangsa dan negara di dunia. Tapi jika kita tidak dapat memfilter
dengan baik sehingga hal-hal negatif dari dampak globalisasi dapat merusak moral
bangsa dan eksistensi kebudayaan indonesia.
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan hal terpenting yang harus ada dalam penulisan
karya ilmiah. Oleh karena itu, sebelum melakukan penelitian harus mengetahui
terlebih dahulu permasalahan yang ada. Dengan permasalahan yang jelas maka
proses pemecahan masalah akan terarah dan terfokus. Fokus penelitian kemudian
dijabarkan menjadi sub fokus berikut ini :
1. Pengertian Pancasila
2. Makna sila-sila Pancasila
3. Kedudukan Pancasila di Indonesia
4. Pengamalan dan Penghayatan Pancasila
5. Pancasila di era globalisasi
6. Apakah yang dimaksud dengan globalisasi
7. Dampak – dampak apa sajakah yang dapat ditimbulkan dengan adanya
globalisasi
8. Pancasila Sebagai Pedoman Dalam Menghadapi Globalisasi
9. Pentingnya Pemasyarakatan Pancasila Di Era Globalisasi
Page 4 of 15
10. Dan apa sajakah langkah – langkah dalam pelaksanaan upaya pemasyarakatan
Pancasila di era globalisasi
C. Tujuan Penulisan
Setiap orang yang melakukan penelitian pasti memiliki tujuan. Tujuan penelitian
ini mengarahkan kita untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, berikut
beberapa tujuan dari pembuatan makalah ini :
1. Mahasiswa mampu memahami dan memaknai arti pentingnya pemasyarakatan
Pancasila di era globalisasi.
2. Menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air terhadap diri sendiri dan
masyarakat sekitarnya.
3. Mahasisiwa dapat membantu pemerintah dalam menyaring pengaruh-pengaruh
buruk akibat adanya globalisasi
D. Manfaat Penulisan
1. Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya, maupun
pada masyarakat pada umumnya mengenai penanaman nilai-nilai Pancasila
2. Mahasiswa memperoleh pengetahuan dan wawasan mengenai globalisasi.
3. Mahasiswa dapat memahami kedudukan Pancasila dalam masyarakat serta
dapat menerapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
4. Mahasiswa dapat menerapkan nilai – nilai pancasila dalam kehidupan sehari –
hari.
E. Metode Penelitian
F. Sistematika Penulisan
1. Kata Pengantar
2. Daftar Isi
3. Bab I Pendahuluan
- Latar Belakang Masalah
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penulisan
- Manfaat Penulisan
- Sistematika Penulisan
Page 5 of 15
4. Bab II Tinjauan Pustaka
Berisi tentang teori-teori yang mendukung penulisan makalah
Tinjauan pustaka diambil dari buku, dan jurnal/artikel ilmiah 5 tahun terakhir.
5. Bab III Pembahasan
6. Bab 5. Penutup
Penutup berisi simpulan serta saran, dan mengungkapkan secara jelas kepada
siapa saran tersebut ditujukan.
7. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat sumber referensi yang digunakan pada penulisan
makalah. Penulisan daftar pustaka yang digunakan adalah Harvard Style.
Ketetuan Penulisan
1. Jumlah halaman minimal 8 halaman dan maksimal 10 halaman, tidak termasuk
cover, kata pengantar, daftar isi dan daftar pustaka.
2. Format penulisan : - Font style : Times New Roman
- Font size : 12
- Paper : HVS A4
- Margin : top : 4 cm
bottom : 3 cm
right : 3 cm
left : 4 cm
- Spacing : 1,5
3. Penulisan menggunakan referensi yang dirujuk, bisa menggunakan foot note
maupun body note
4. Dikirim dengan format PDF dan di upload sesuai dengan perintah Dosen
Pengampu.
Pancasila bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi warga Indonesia, diterapkan
Page 6 of 15
dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV dan dijadikan sebagai dasar negara Republik
Indonesia yang terdiri dari 5 sila. Maskipun dalam UUD 1945 tidak secara langsung
dijelaskan mengenai Pancasila, namun Pancasila sudah tertanam sediri dalam jiwa
masyarakat Indonesia bahwa Pancasila merupakan pedoman yang harus ditanamkan
dalam diri. Menurut Suraya (2015:154) Pancasila adalah dasar negara Indonesia,
Pancasila diibaratkan sebagai pondasi, jadi semakin kuat pondasi tersebut maka akan
semakin kokoh suatu negara. Pancasila juga mencerminkan kepribadian masyarakat
Indonesia karena didalamnya terdapat butir-butir yang apabila diimplementasikan akan
mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia.
1. PENGERTIAN PANCASILA
Pancasila mengandung arti panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar. Jadi
Pancasila merupakan lima dasar negara yang harus dijadikan pedoman hidup bagi
seluruh bangsa Indonesia dalam menjalani kehidupan. Pancasila selain sebagai dasar
negara juga sebagai sumber nilai dari segala nilai-nilai yang lain, Segala norma-
norma atau aturan-aturan harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Selain itu
Pancasila juga sebagai jiwa bangsa Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, sarana
tujuan hidup bangsa Indonesia dan pedoman hidup bangsa Indonesia.
2. MAKNA SILA-SILA PANCASILA
Ketuhanan yang Maha Esa
Sila pertama ini mengartikan bahwa kita sebagai warga negara Indonesia mempercayai dan
bertakwa pada Tuhan. Tentunya ini disesuaikan dengan agama dan kepercayaan yang
dimiliki oleh masing-masing orang. Karena itu makna dari sila ini juga berarti kita perlu
saling menghormati antar umat beragama sehingga tercipta kehidupan yang rukun.
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua ini kita sebagai warga negara diminta untuk memahami bahwa setiap manusia
memiliki derajat yang sama, sehingga kita harus saling menyangai satu sama lain. Kita juga
harus saling menjaga dan membantu sesama, membela kebenaran dan keadilan, dan
bekerjasama untuk kedamaian negara kita.
Persatuan Indonesia
Sila ketiga berarti kita harus menempatkan kesatuan, persatuan, dan kepentingan negara
dari kepentingan masing-masing. Kita harus mempunyai kepribadian yang rela berkorban
demi negara Indonesia, mencintai bangsa Indonesia dan tanah air, serta bangga pada negara.
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Khidmat dan Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
Sila keempat ini mengajak kita untuk tidak memaksakan kehendaknya pada orang lain dan
mengutamakan kepentingan negara dan orang lain. Terkadang kita akan menemukan
Page 7 of 15
perbedaan pendapat dan cara pandang. Namun, kita harus menyelesaikannya dengan cara
bermusyawarah atau berdiskusi.
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Makna dari sila ini berarti mengembangkan perbuatan luhur dengan cara kekeluargaan dan
gotong royong, selalu bersikap adil. Selain itu kita harus seimbang antara hak dan kewajiban
dengan juga menghormati hak-hak orang lain.
3. KEDUDUKAN PANCASILA DI INDONESIA
Dalam pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa Pancasila sebagai dasar filsafat
negara yang mengandung arti sebagai moral negara dan ideologi negara dan filsafat
hidup bangsa yang bersifat mengharuskan setiap warga negaranya untuk
mengamalkanya. Pancasila sebagai dasar falsafah negara memiliki fungsi sebagai:
a. Dasar sudut pandang dalam usaha hidup kenegaraan dan dalam pemikiran
keadaan negara.
b. Sebagai dasar pendidkan etika sosial.
c. Sebagai asas pemersatu dalam kesatuan hidup bersama.
d. Sebagai dasar penyelesaian persolan-persoalan hidup.
Dengan dasar dan kedudukan mutlak yang dimiliki dalam negara Indonesia
dapat dinyatakan bahwa negara Indonesia adalah negara Pancasila.
4. PENGAMALAN DAN PENGHAYATAN PANCASILA
a. Pancasila sebagai jiwa bangsa
Jiwa bangsa bagi bangsa Indonesia adalah Pancasila yang lahir bersamaan
dengan bangsa Indonesia dan merupakan sumber daya bagi kehidupan sehari-
hari bangsa Indonesia.
b. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
Sikap mental, tingkah laku dan amal perbuatan bangsa Indonesia memiliki ciri
khas yang dapat dibedakan dengan negara lain. Inilah yang dimaksud dengan
kepribadian bangsa. Kepribadian bangsa Indonesia adalah Pancasila.
c. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
Kepribadian bangsa akan menjelma menjadi pandangan hidup bangsa.
Pancasila yang dapat memberi petunjuk untuk mencapai kesejahteraan dan
kebahagiaan bersama, misalnya dalam proses pembangunan Indonesia
memilki pandangan hidup dan tujuan hidup bangsa, yaitu Pancasila.
d. Pancasila sebagai sarana tujuan hidup bangsa Indonesia
Kebahagiaan hidup bangsa Indonesia yang ingin dicapai baik hidup manusia
pribadi, bermasyarakat, hubungan manusia dengan alam, hubungan manusia
dengan Tuhan-nya sehingga menciptakan masyarakat yang adil dan makmur
sesuai dengan pertimbangan hikmat Tuhan dan kebijaksanaan bangsa.
e. Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa
Dengan berpedoman kepada Pancasila akan memelihara nilai-nilai luhur yang
Page 8 of 15
menjadi kepribadian bangsa yang harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-
hari dan diteruskan oleh generasi bangsa berikutnya di era modern
5. PANCASILA DI ERA GLOBALISASI
Tantangan Pancasila sebagai ideologi terbuka di era globalisasi ini telah
nampak baik kini maupun nanti. Seperti terjadi tindakan sparatis yang terjadi di
berbagai wilayah seperti Aceh, Maluku, Papua dan yang lainya. Dan belum lama ini
terjadi gerakan-gerakan terorisme yang mengatasnamakan Agama dan gerakan-
gerakan dari NII, yang justru hendak memecah persatuan dan kesatuan negara kita.
Penanganan yang tidak tepat dan tegas terhadap gerakan-gerakan atau tindakan-
tindakan yang dapat memecah persatuan bangsa tersebut akan berdampak pada
ancaman eksistensi pancasila dinegara ini. Jika bangsa Indonesia sudah kehilangan
jiwanya karena pengaruh lingkungan, maka hilanglah eksistensi kebangsaan
Indonesia.
Di era globalisasi ini Pancasila juga akan di hadapkan oleh permasalahan yang
lebih besar yaitu adanya globalisasi. Sekecil apapun perubahan yang terjadi didunia
akan segera dirasakan oleh bangsa Indonesia, dan sebaliknya sekecil apapun
peristiwa atau masalah yang terjadi di Indonesia akan segera terlihat oleh dunia,
sehingga Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa harus tetap terjaga
eksistensinya dalam masyarakat bangsa Indonesia agar tidak hilang karena pengaruh
globalisasi.
6. GLOBALISASI
Globalisasi adalah fenomena dimana batasan-batasan antar negara seakan
memudar karena terjadinya berbagai perkembangan di segala aspek kehidupan,
khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan terjadinya
perkembangan berbagai aspek kehidupan khususnya di bidang iptek maka manusia
dapat pergi dan berpindah ke berbagai negara dengan lebih mudah serta
mendapatkan berbagai informasi yang ada dan yang terjadi di dunia. Namun
fenomena globalisasi ini tidak selalu memberi dampak positif, berbagai perubahan
yang terjadi akibat dari globalisasi sudah sangat terasa, baik itu di bidang politik,
ekonomi, sosial, budaya, dan teknologi informasi. Berbagai dampak negatif terjadi
dikarenakan manusia kurang bisa memfilter dampak dari globalisasi sehingga lebih
banyak mengambil hal-hal negatif dari pada hal-hal positif yang sebenarnya bisa
lebih banyak kita dapatkan dari fenomena globalisasi ini.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung
oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif
atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah
kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya
praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak
berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh
Page 9 of 15
besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang
lain seperti budaya dan agama.Theodore Levitte merupakan orang yang pertama
kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan
globalisasi:
1. Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan
internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan
identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama
lain.
2. Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas
antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun
migrasi.
3. Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal
material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat
menjadi pengalaman seluruh dunia.
4. Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan
semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
5. Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan
keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara
masih mempertahankan status ontologinya.Pada pengertian yang kelima, dunia
global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.
Untuk globalisasi itu sendiri memiliki ciri-ciri sebagai berikut ;
- Adanya perubahan dalam konsep ruang dan waktu.
- Pasar dan produksi ekonomi dan Negara yang berbeda menjadi saling terkait.
- Adanya peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa.
- Meningkatnya masalah bersama misal, pada lingkungan hidup, krisis
multinasional, dan inflasi regional dsb.
- Adanya perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi.
Adanya privatisasi atau swastanisasi atas Negara kesejahteraan
7. DAMPAK GLOBALISASI
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu
negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh
positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan
seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain.
1. Dampak positif globalisasi
Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan
demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika
pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan
Page 10 of 15
mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa
rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional,
meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan
adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang
menunjang kehidupan nasional bangsa.
Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik
seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang
sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya
memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap
bangsa kita.
2. Dampak negatif globalisasi
Globalisasi mampu menyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme
dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup
kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme.
Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.
Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.)
membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap
bangsa Indonesia.
8. PANCASILA SEBAGAI PEDOMAN DALAM MENGHADAPI
GLOBALISASI
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang sudah ditentukan oleh para
pendiri negara ini haruslah menjadi sebuah acuan dalam menjalankan kehidupan
berbangsa dan bernegara,berbagai tantangan dalam menjalankan ideologi pancasila
juga tidak mampu untuk menggantikankan pancasila sebagai ideologi bangsa
Indonesia,pancasila terus dipertahankan oleh segenap bangsa Indonesia sebagai
dasar negara,itu membuktikan bahwa pancasila merupakan ideologi yang sejati
untuk bangsa Indonesia. Oleh karena itu tantangan di era globalisasi yang bisa
mengancam eksistensi kepribadian bangsa,dan kini mau tak mau,suka tak suka,
bangsa Indonesia berada di pusaran arus globalisasi dunia. Tetapi harus diingat
bahwa bangsa dan negara Indonesia tak mesti kehilangan jatidiri, kendati hidup
ditengah-tengah pergaulan dunia. Rakyat yang tumbuh di atas kepribadian bangsa
asing mungkin saja mendatangkan kemajuan, tetapi kemajuan tersebut akan
membuat rakyat tersebut menjadi asing dengan dirinya sendiri. Mereka kehilangan
jati diri yang sebenarnya sudah jelas tergambar dari nilai-nilai luhur pancasila.
Dalam arus globalisasi saat ini dimana tidak ada lagi batasan-batasan yang jelas
antar setiap bangsa Indonesia, rakyat dan bangsa Indonesia harus membuka diri.
Page 11 of 15
Dahulu, sesuai dengan tangan terbuka menerima masuknya pengaruh budaya hindu,
islam, serta masuknya kaum barat yang akhirnya melahirkan kolonialisme,
pengalaman pahit berupa kolonialisme tentu sangat tidak menyenangkan untuk
kembali terulang. Patut diingat bahwa pada zaman modern sekarang ini wajah
kolonialisme dan imperialisme tidak lagi dalam bentuk fisik, tetapi dalam wujud
lain seperti penguasaan politik dan ekonomi. Meski tidak berwujud fisik, tetapi
penguasaan politik dan ekonomi nasional oleh pihak asing akan berdampak sama
seperti penjajahan pada masa lalu, bahkan akan terasa lebih menyakitkan.
Dalam pergaulan dunia yang kian global, bangsa yang menutup diri rapat-rapat
dari dunia luar bisa dipastikan akan tertinggal oleh kemajuan zaman dan kemajuan
bangsa-bangsa lain. Bahkan, negara sosialis seperti Uni Soviet yang terkenal anti
dunia luar tidak bisa bertahan dan terpaksa membuka diri. Maka, kini, konsep
pembangunan modern harus membuat bangsa dan rakyat Indonesia membuka diri.
Dalam upaya untuk meletakan dasar-dasar masyarakat modern, bangsa Indonesia
bukan hanya menyerap masuknya modal, teknologi, ilmu pengetahuan, dan
ketrampilan, tetapi juga terbawa masuk nilai-nilai sosial politik yang berasal dari
kebudayaan bangsa lain
9. PENTINGNYA PEMASYARAKATAN PANCASILA DI ERA
GLOBALISASI
Pancasila adalah dasar negara, ideologi bangsa dan falsafah serta pandangan
hidup bangsa, yang didalamnya terkandung nilai dasar (intrinsik), nilai instrumental
dan nilai praksis. Selain itu Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki 4 dimensi
yaitu: dimensi realita, idealisme, fleksibilitas dan pembangunan nasional. Namun
nilai-nilai yang dimiliki Pancasila pada saat ini kondisinya dipengaruhi oleh nilai-
nilai universal. Globalisasi bercirikan demokratisasi, hak asasi manusia dan
lingkungan hidup, selain itu pula kemajuan iptek berupa informasi dan transformasi
menjadikan dunia tanpa batas dan era pasar bebas bercirikan liberalisme ekonomi
kapitalis berdampak terhadap pergeseran peradaban.
Dari kenyataan tersebut Pancasila mengalami pengaruh yang cukup tajam,
dimana di dalam kehidupan masyarakat nilai-nilai Pancasila banyak ditinggalkan
bahkan dalam tindak tanduk, perilaku, moral warga negeri ini menyimpang dari
nilai-nilai Pancasila. Terabaikannya Pancasila juga dapat dilihat dari dicabutnya Tap
MPR nomor 2/1978 tentang P4 & dibubarkannya BP7, yang berarti secara formal
tidak ada lagi lembaga yang mengkaji dan mengembangkan Pancasila.
Selain itu UU nomor 20/2003 tentang pendidikan nasional tidak lagi menyebut
Pancasila sebagai pelajaran wajib. Sehingga kedepan generasi muda akan
kehilangan makna Pancasila, sebagai jati diri bangsa yang digali dari bumi sendiri.
Nilai-nilai luhur Pancasila dalam implementasinya antara harapan dan kenyataan
Page 12 of 15
masih jauh dari apa yang diharapkan, hal tersebut dapat dilihat pada dinamika
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara saat ini yang antara lain :
- Aturan negara yang belum memadai dan mencapai sasaran yg diinginkan.
- Penyelenggaraan negara yang belum sesuai dengan komitmen yang telah
disepakati.
- Masyarakat apatis menerima Pancasila.
Oleh karena itu perlu adanya pemasyarakatan Pancasila terutama dalam
mengimplementasikan nila-nilai luhur Pancasila. Selain itu, Pancasila sangat
penting untuk dimasyarakatkan kepada seluruh bangsa Indonesia agar budaya
bangsa Indonesia tidak luntur dan musnah seiring dengan perkembangan –
perkembangan baru yang ditimbulkan karena adanya globalisasi.
Sebab nilai- nilai pancasila itulah yang menjadi jati diri bangsa Indonesia yang
menentukan cara berfikir, bersikap, dan berbuat dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Dengan adanya pemasyarakatan pancasila maka bangsa
Indonesia akan tetap dapat bersatu dalam nuansa kebangsaaan yang utuh, tetap teguh
dan selalu mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi.
10. UPAYA PEMASYARAKATAN PANCASILA
a. Selektif terhadap pengaruh dari globalisasi dalam segala bidang yang masuk ke
Indonesia.
b. Menumbuhkan semangat nasionalisme pada bangsa Indonesia. Yang dapat
diwujudkan dalam semangat dalam produk dalam negeri.
c. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila pada diri bangsa
Indonesia.
d. Memahami dan menerapkan bahwa Pancasila sebagai dasar dan ideologi yang
merupakan filter bagi masuknya budaya luar ke Indonesia.
e. Menerapkan dan menegakkan hukum secara tegas dan seadil - adilnya.
f. Pasal 32 UUD 1945 “ bahwa kebudayaan nasional harus menuju ke arah
kemajuan adat budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru dari
kebudayaan asing yang dapat memperkaya kebudayaan bangsa sendiri, serta
mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa sendiri. Kita harus benar – benar
selektif dalam menerima budaya global”.
g. Memperteguh agama dan ajarannya sebagai sumber moral dan pedoman hidup
manusia.
h. Kerja sama pemerintah dengan para tokoh agama, para pendidik, badan sensor,
produsen, media cetak dan elektronik yang memberikan contoh terhadap
pemahaman nilai – nilai Pancasila serta adanya dukungan masyarakat sendiri.
i. Dalam bidang pendidikan, para pendidik memberikan pelajaran pendidikan
Pancasila atau pendidikan kewarganegaraan, tidak hanya dalam segi
kognitifnya melainkan juga menerapkan dalam kegiatan yang mengarah kepada
afektif peserta didik.
Page 13 of 15
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Saran kami sebagai penulis kepada para pembaca diharapkan bisa tetap
menjaga kepribadian bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi, serta
bisa mengambil hal-hal positif dari efek globalisasi dengan tetap berpegang
teguh kepada pancasila sebagai dasar negara sehingga bisa membantu
pembangunan dan perkembangan negara.
Page 14 of 15
DAFTAR PUSTAKA
Page 15 of 15