SUMATERA UTARA
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Bahasa dan Sastra di
Kelas Rendah dengan judul “Media Pembelajaran Membaca di Kelas Rendah”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak khususnya kepada bapak Amin Basri,M.Pd yang telah membimbing kami
dalam menulis makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
maupun bagi penulis. Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Hakikat Media Pembelajaran di Kelas Rendah........................................2
B. Hakikat Membaca di Kelas Rendah ........................................................5
C. Implikasi Media Pembelajaran Membaca di Kelas Rendah...................10
BAB III : PENUTUP...............................................................................................11
A. Kesimpulan..............................................................................................11
B. Saran........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keterampilan membaca sangat penting dalam kehidupan mendatang karena
setiap aspek kehidupan tidak luput dari kegiatan membaca. Siswa yang tidak mampu
membaca dengan baik akan mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran untuk semua mata pelajaran. Akibatnya, kemajuan belajarnya juga
lamban jika dibandingkan dengan teman-temannya yang tidak mengalami kesulitan
dalam membaca.
Membaca di SD terbagi menjadi dua yaitu membaca di kelas awal atau membaca
permulaan dan membaca di kelas tinggi atau membaca lanjut. Di dalam membaca
permulaan siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik
membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik. Oleh sebab itu Dalam proses
pembelajaran membaca permulaan, banyak dilakukan dengan berbagai cara. Ada
yang menggunakan dengan media, ada pula yang tidak menggunakan media untuk
menyampaikan pesan. Siswa kelas rendah cenderung suka bermain. Jika
diperhatikan siswa akan lebih tertarik jika di dalam pembelajarannya terdapat
gambar.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Hakikat Media Pembelajaran di Kelas Rendah ?
2. Bagaimana Hakikat Membaca di Kelas Rendah?
3. Bagaimana Implikasi Media Pembelajaran Membaca di Kelas Rendah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Hakikat Media Pembelajaran di Kelas Rendah
2. Untuk mengetahui Hakikat Membaca di Kelas Rendah
3. Untuk mengetahui Implikasi Media Pembelajaran Membaca di Kelas
Rendah
BAB II
PEMBAHASAN
1.Hakikat Media Pembelajaran
1.1 Pengertian Media Pembelajaran
Kata media Media, bentuk jamak dari perantara (me- dium), merupakan sarana
komunikasi. Sedangkan, berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
'tengah', 'perantara' atau 'pengantar' Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.1i stilah ini merujuk pada apa saja
yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima. Enam kategori
dasar media adalah teks, audio, visual, video, perekayasa (manipulative) (benda-
benda), dan orang-orang. 2
Gagne' dan Briggs (1975) mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat
yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri
dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide
(gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan kata lain, media
adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi
instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.3
7
W,TSoclhan,Pendidikan Indonesia di SD,(Jakarta:Penerbit Universitas Terbuka,2007).h.6.
lambang huruf yang dibacanya tanpa diikuti oleh pemahaman terhadap lambang bunyi-
bunyi lambang tersebut.
10
Ibid.,6.19-6.20.
Proses penguraian kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata, suku kata
menjadi huruf-huruf, tidak disertai dengan proses sintesis (perangkaian kembali).
Artinya, huruf-huruf yang telah terurai itu tidakdikembalikan lagi pada satuan di
atasnya, yakni suku kata.Demikian juga dengan suku-suku kata, tidak dirangkaikan lagi
menjadi kata; kata-kata menjadi kalimat.Sebagai contoh, di bawah ini dapat Anda lihat
bahan untuk membaca pemula yang menggunakan Metode Global
1) Memperkenalkan gambar dan kalimat.
ini dadu ini
kuda
2) Menguraikan salah satu kalimat menjadi kata; kata menjadi suku kata; suku kata
menjadi huruf-huruf.ini dadu
ini dadu
i -ni da-du
i-n-i d-a-d-u11
f. Metode SAS
“Struktural Analitik Sintetik’’. Pembelajaran membaca pemula dengan metode ini
mengawali pelajarannya dengan menampilkan dan memperkenalkan sebuah kalimat
utuh. Mula-mula anak disuguhi sebuahstruktur yang memberi makna lengkap, yakni
struktur kalimat
Proses penguraian/penganalisian dalam pembelajaran MMP dengan metode SAS,
meliputi:
(a)kalimat menjadi kata-kata
(b)kata menjadi suku-suku kata, dan
(c)suku kata menjadi huruf-huruf.
Pada tahap selanjutnya, anak-anak didorong untuk melakukan kerja
sintesis(menyimpulkan). Satuan-satuan bahasa yang telah terurai tadi dikembalikan lagi
kepada satuannya semula, yakni dari huruf-huruf menjadi suku kata, suku-suku kata
menjadi kata, dan kata-kata menjadi kalimat. Dengan demikian, melalui proses sintesis
ini, anak-anakakan menemukan kembali wujudstruktur semula, yakni sebuah kalimat
utuh.
Bahan ajar untuk pembelajaran membaca permulaan dengan metode ini
tampakseperti berikut.
inimama
ini mama
i-ni ma -ma
i-n-i m-a-m-a
i-ni ma-ma
ini mama
12
ini mama
11
Ibid.,h.6.21.
12
Ibid.,h.6.23.
2.4 Kesulitan Yang Dihadapi Anak Dalam Membaca Permulaan
Dalam pelaksanaan pengajaran membaca, guru seringkali dihadapi pada snak yang
mengalami kesulitan belajar membaca khususnya di kelas rendah. Kesulitan-kesulitan
tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Kurang mengenali huruf
Ketidakmampuan anak dalan mengenali huruf-huruf alfabetis seringkali
dijumpai oleh guru yang sulit membedakan huruf besar/kapital dan huruf kecil.13
2. Membaca kata demi kata
Jenis kesulitan ini biasanya berhenti membaca setelah membaca sebuah kata,
tidak segera diikuti dengan kata berikutnya. Hal ini disebabkan oleh:
a. gagal menguasai keterampilan pemecahan kode (decoding)
b. gagal memahami makna kata
c. kurang lancar membaca
3. Pemparafase yang salah
Dalam membaca anak seringkali melakukan penggelan (berhenti membaca)
pada tempat yang tidak tepat atau tidak memperhatikan tanda baca, khususnya tanda
koma.
4. Miskin pelafalan
Ketidaktepatan pelafalan kata disebabkan anak tidak menguasai bunyi-bunyi
bahasa (fonem).14
5. Penghilangan
Penghilangan yang dimaksud adalah menghilangkan(tidak dibaca) kata atau
frasa dari teks yang dibacanya. Biasanya disebabkan ketidakmampuan anak
mengucapkan huruf-huruf yang membentuk kata
6. Pengulangan
Kebiasaan anak mengulangi kata atau frasa dalam membaca disebabkan oleh
faktor tidak mengenali kata, kurang menguasai huruf, bunyi, dan rendah
keterampilannya.
7. Pembalikan
Beberapa anak melakukan kegitan membaca dengan menggunakan orientasi dari
kanan ke kiri. Kata nasi dibaca isan. Selain itu, pembalikan juga dapat terjadi dalam
membunyikan huruf-huruf, misal huruf b dibaca d, huruf p dibaca g. Kesulitan ini
biasanya dialami oleh anak-anak kidal yang memiliki kecenderungan menggunakan
orientasi dari kanan ke kiri dalam membaca dan menulis.
8. Penyisipan
Kebiasaan anak untuk menambahkan kata atau frase dalam kalimat yang dibaca
juga dipandang sebagai hambatan dalam membaca, misalnya anak menambah kata
seorang dalam kalimat “anak sedang bermain”15
9.Penggantian
13
Halimatussakdiah,DKK,Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Rendah,(Medan:UNIMED
Press,2014).h.57.
14
Ibid.,h.58.
15
Ibid.,h.59.
Kebiasaan mengganti suatu kata dengan kata lain menyebabkan
ketidakmampuan anak membaca suatu kata, tetapi dia tahu dari makna kata tersebut.
Misalnya karena anak tidak bisa membaca kata mengunyah maka dia menggantinya
dengan kata makan.
10. Menggunakan gerak bibir, jari telunjuk dan menggerakkan kepala
Kebiasaan anak menggerakkan bibir, menggunakan telunjuk dan menggerakkan
kepala sewaktu membaca dapat mengahmbat perkembangan anak dalam membaca
11. kesulitan konsonan
Kesulitan dalam mengucapkan bunyi konsonan tertentu dan huruf yang
melambangkan konsonan tersebut.
16
Ibid.,h.60.
17
Ibid.,h.61.
Kedua,siswa diperintahkan untuk melihat bersama gambar apa yang ditunjukkan
di media dan diajak untuk melafalkan bersama.
Ketika siswa disuru mengeja satu persatu kata sesuai dengan gambar
Ketiga siswa memilih huruf-huruf yang sudah disediakan guru dan meletakkan
di media ulat tersebut sesuai tempat dan gambarnya
Keempat siswa diajak bersama membaca kalimat yang ada di ulat secara
bersamaan.
Dengan bantuan media ulat kata bergambar diharapkan siswa lebih mudah belajar
membaca terutama untuk siswa kelas rendah.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan