BAB III ASETON + HAl
BAB III ASETON + HAl
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan yaitu:
a. 2-Propanol
Fungsinya sebagai bahan baku pada saat pembuatan aseton.
Sifat Fisika
- Berat Molekul 60 gr/mol
- Titik didih 82,5o C
- Titik leleh -86o C
- Larut dalam air
- Tidak berwarna (bening)
- Indeks bias 2,85
- Densitas 0,786 gr/cm3 (20o C)
- Massa molar 60,1 g mol-1
- Momen dipole 1,66 D (gas)
- Rumus kimia C3H8O
- Keasaman (pKa) 16,5
- Titik nyala 11,7o C (open cup)
- Titik nyala 13o C (closed cup)
- Viskositas 2,86 c P at 15o C
- Suhu swanyala 399o C ( Perry, 1997 )
Sifat kimia
- Dioksidasikan menjadi 2 propanon
2- Propanol 2 Propanon
18
19
NO3
(2- Propanol) (asam nitrat) (2-propol
- Bereaksi dengan garam
CH3 – CH – CH3 + NaCl CH3 – CH – CH3 + NaOH
Cl
(2- Propanol) (asam klorida) (2-propol klorida)
- Bereaksi dengan Asam Sulfat
CH3 – CH – CH3 + H2SO4 CH3 – CH – CH3 + H2O
SO4
(2- Propanol) (asam sulfat) (2-propol Sulfat)
- Bereaksi dengan HNO2 ( Asam Nitrat)
CH3 – CH – CH3 + HNO2 CH3 – CH – CH3 + H2O
NO2
(2- Propanol) (asam nitrit) (2-propol Nitrit)
- Bereaksi dengan garam
CH3 – CH – CH3 + KCl CH3 – CH – CH3 + KOH
Na
(2- Propanol) (Natrium Hidroksida) (2-propol Natrium)
(air)
21
- Dipanaskan menjadi
H OH H H O H
H- C - C - C - H ( O) H- C - C - C -H
H H H H H
( 2-propanol ) ( 2-propanon)
- Bereaksi dengan Asam Sianida
CH3 – CH – CH3 + HCN CH3 – CH – CH3 + H2O
CN
(2- Propanol) (asam Sianida) (2-propol Sianida)
(Vogel.1990)
b. H2SO4 ( Asam Sulfat)
Berfungsi sebagai katalis dalam pembuatan Aseton
Sifat Fisika
- BM 98,08 gr/mol
- Titik Didih 3370C
- Titik Lebur 10,37 0C
- Densitas 1,84 gr/mol
- Indeks Bias 1,8254
- Spesifik Gravity 1,889
- Berat Jenis 1,85 gr/mol
- Keasaman
- Tekanan : <10Pa pada 200C
- Bersifat Higroskopis
- Warna: Tidak bewarna
- Bau: Tidak Berbau
- Viskositas : 26,7 cP
- Indeks bias 1,8254
- Spesifik gravity 1,839
( Perri’s.1987)
22
Sifat Kimia
- Dapat terionisasi sempurna
H2SO4 2H+ + SO4-2
( Asam sulfat) ( ion Hidrogen) ( ion Sulfat)
- Bereaksi dengan Cu ( Tembaga )
H2SO4 + Cu CuSO4 + H2
( As. Sulfat) ( Seng ) ( Seng Sulfat) ( Gas Hidrogen )
- Bereaksi Dengan Zn ( Seng)
H2SO4 + Zn Zn SO4 + H2
( As. Sulfat) ( Seng ) ( Seng Sulfat) ( Gas Hidrogen )
- Bereaksi dengan Ba(OH)2
H2SO4 + Ba(OH)2 BaSO4 + 2H2O
( As. Sulfat) ( Barium Hidroksida) ( Barium Sulfat ) ( Air )
- Bereaksi dengan Mg
H2SO4 + Mg Mg SO4 + H2
( As. Sulfat) (Magnesium) ( Magnesium Sulfat ) ( Gas Hidrogen)
- Bereaksi Dengan NaOH
H2SO4 + NaOH Na SO4 + H2O
( As, Sulfat) ( Natrium Hidroksida) ( Natrium Sulfat) ( Air )
- Bereaksi dengan Anilin
H2SO4 + C6H5NH2 SO3 C6H5NH2 + H2O
( As. Sulfat) ( anilin ) ( Asam sulfanilat ) ( Air )
- Bereaksi Dengan Garam
H2SO4 + 2 KCl K2SO4 + 2HCl
( As. Sulfat) ( Kalium Klorida) ( Kalium Sulfat) ( Asam Klorida )
- Bereaksi dengan KOH
H2SO4 + KOH K2SO4 + H2O
( As. Sulfat) ( Kalium Hidroksida) ( Kalium Sulfat) ( Air)
- Bereaksi dengan Mg
H2SO4 + Mg MgSO4 + H2
23
Sifat Kimia
- Bereaksi dengan KCl ( Kalium Klorida )
Na2Cr2O7 + KCl K2Cr2O7 + NaCl
(Natrium Bikromat)( Kalium Klorida ) Kalium Kromat) ( Natrium Klorida)
- Bereaksi dengan H2SO4 ( Asam Sulfat )
Na2Cr2O7 + H2SO4 K2SO4 + Cr2O7 + H2
( Natrium Bikromat)(As.Sulfat)(Kalium sulfat)(Kromat)(gas hidogen)
- Bereaksi dengan MgCl2
Na2Cr2O7 + MgCl2 MgCr2O7 + 2NaCl
(Natrium Kromat) ( MagnesiumKlorida)(MagnesiumKromat)(NatriumKlorida)
- Bereaksi dengan BaCl2
Na2Cr2O7 + BaCl2 Ba2Cr2O7 + 2NaCl
(natriumhidroksida)(kaliumbikromat)(natriumbikromat)(kaliumhidroksida)
- Bereaksi Dengan KCl
Na2Cr2O7 + KCl K2Cr2O7 + 2NaCl
(Natrium Kromat) ( KAliumKlorida) (KaliumKromat) (NatriumKlorida)
- Digunakan sebagai oksidator
Na2Cr2O7
C2H5OH + O2 CH3COOH + H2O
(etanol) (oksigen) (asam asetat) (air)
- Bereaksi dengan HNO3
Na2Cr2O7 + 2HNO3 H2Cr2O7 + 2NaNO3
Sifat Kimia
- Terionisasi menjadi :
H2O H+ + OH-
( Air) ( Ion Hidrogen) ( Ion Hidroksida)
H2O + Li LiO + H2
( Air) ( litium ) (Litium Oksida) ( Gas Hidrogen)
- Dapat bereaksi dengan
Fr + H2O FrO + H2
( Fransium) ( Air ) (Fransium Oksida) ( Gas Hidrogen)
- Dapat bereaksi dengan
K + H2O KO + H2
( Kalium ) ( Air ) (Kalium Oksida) ( Gas Hidrogen)
29
3.2 Alat
1. Pendingin Liebig
Berfungsi sebagai pengubah fase uap suatu larutan menjadi fase cair
2. Pipet Tetes
Berfungsi sebagai alat untuk mengambil larutan dalam skala kecil
3. Hot Plate
Berfungsi sebagai sumber panas
4. Gelas Ukur 50 ml
Berfungsi sebagai untuk mengukur volume larutan dan destilat yang
digunakan
5. Erlenmayer 250 mL
Berfungsi sebagai wadah untuk menampung destilat
6. Thermometer 1500C
Berfungsi sebagai wadah untuk mengukur temperature larutan yang
dipanaskan
7. Labu Destilasi leher tiga
Berfungsi sebagai wadah untuk pencampuran larutan yang akan didestilasi
8. Corong Pisah 10 mL
Berfungsi untuk memasukkan campuran aquadest dan 2 – Propanol ke
dalam labu destilasi leher tiga
9. Beaker Glass 250 mL
Berfungsi untuk melarutkan Na2Cr2O7 dan aquadest
10. Statif dan Kliem
Berfungsi sebagai penyangga labu destilasi leher tiga dan pendingin liebig
11. Adaptor
Berfungsi sebagai perekat labu destilasi dengan pendingin liebig
12. Corong kaca
30
13. Tissu
Berfungsi untuk membersihkan air yang berada pada alat yang telah di
cuci.
14. Batang Pengaduk
Berfungsi sebagai pengaduk dalam pembuatan larutan Na2Cr2O7
15. Gabus
Berfungsi sebagai penutup labu destilasi leher tiga
16. Neraca Analitik
Berfungsi untuk menimbang bubuk Na2Cr2O7
17. Selang
Berfungsi sebagai Tempat penyaluran Water Bath Pada Kondensor.
18. Piknometer 5 mL
Berfungsi sebagai alat untuk mencari Berat jenis air dan Aseton
31
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Keterangan :
1. Corong Pisah
2. Hot Plate
3. Labu Destilasi
4. Adaptor
5. Thermometer
32
6. Selang
7. Pendingin Liebig
8. Kliem Statif
9. Erlemeyer
Mulai
Corong pisah ini di pasangkan ke labu suling, dan labu suling dihubungkan
dengan pendingin liebig. Kemudian dilakukn pemanasan di atas water bath
sampai mendidih, pada saat ini water bath diangkat.
Ya
Selesai