Anda di halaman 1dari 4

BIMBINGAN BEDAH DIGESTIF – DR.

HAFIDH KOMAR
Kolelitiasis : batu di kantong empedu

Koledokolitiasis : Batu disaluran empedu

Hepatolitiasis : Batu disaluran empedu di intrahepatal

Kolangitis : itu bukan batu

Litiasis : Batu

Manifestasi klinis kolelitiasis (batu di kantong empedu) :

- kuning, bagaimana caranya?


(koas: Bila terjadi penyumbatan di duktus sistikus, sindrom miriizi --> batu masih di gallbladder,
batu kemudian menekan CBD terus menerus menyumbat dan timbul fistul )
dr : kolelitiasis kuning bisa karena miriiizi sindrom : batu nya berada didekat duktus sistikus, agak
besar, batu akan menekan common bile duct (CBD), seperti CBD tersumbat jadinya kuning,
akibat penekanan terus menerus atau direct pressure batu di sistik, bisa timbul fistula (ada
saluran penghubung antara gallbaldder sama CBD, batu yang adanya di duktus sistikus,
bergeser2 hingga sampe CBD) . adanya miriizi sindrom fitsula atau tnpa
- bisa sebabkan obstruksi, bagaimana caranya?
Koas : menimal batunya 2 cm, dari penekanan terus menerus jadi fistula, jika sampai ileum
terminal bisa nyangkut di valvula balkin (gk pham ini ap) )
dr : posisi gallbladder di atas, ileum posisi didekata appendik kanan bawah, bagaimana bisa ada
fistula gallbladder dan ileum??
Jadi gini ada namanya gallstone ileus, ileus yang disebakan oleh sumbatan batu disaluran
pencernaan, deket2 ileum terminal, gallbladder di atas paling dekat dengan duodenum, colon
transversum, jadi kalau batu ada di kantong empedu namanya kolelitiasis, kalau batu sebabkan
infeksi namanya kolesistitis, jadi bengkak, distensi, akibat infeksi , organ-organ terdekat dengan
gall bladder akan menempel, batu yang sebabkan obstruksi batu harus minimal 2 cm, kalau batu
menempel di kolon tranversum kalau ada fistula (bisa obstuksi ? biasanya langsung kluar) ,
masalahnya kalau nempel di duodenum (bisa lewat), jejenum ( lewat) , biasanya melekat di
sempit diileum terminal, jadilah obstruksi , jadillah kuning gallstone ileus.
- Kolangitis (peradangan pada saluran empedu) , patofisiolognya bagimana?
Koas : sebabnya sumbatan ( batu ,tumor )
Dokter : hampir 90% karena batu, tumor yang bisa sebabkan sumbatan ( pankreas) , pankreas
ada beberapa bagian, bagian yang sebabkan sumbatan di caputnya, kalau di corpus , tilenya bisa
gak? (tidak)
anatomi duktus hepatikus kanan kiri bergabung menjadi duktus hepatikus komunis, terus turun
lagi ada duktus sitikus , ada cbd, cbd dan duktus pankreatikus masuk ke duodeum part II, kalau
di caputnya akan tersumbat, kalau di badan atau tilenya pankreas itu nggk akan bkin kuning ,
sumbatan maupun kolangitis.
1. Tumor
Tumor di duodenum --> duodenum ada part 1, part 2, part 3, part 4. Duodenum yang sebabkan
kolangitis di part 2, di ampula vater
Tumor di CBD bagian distal, atau tumor yang menghalangi empedu masuk ke usus, itu bisa
sebabkan kuning dan kolangitis
2. striktur
Biasanya karena infeksi, striktur bisa terjadi pada kasus operasi ( kolesistektomi, akibat panas
termal injury-->striktur)
3. koas--> atresia biller ( dokter--> pasien anak, tidak hidup sampe dewasa)
4. koas --> cacing ( dokter--> parasit bisa aja,naik keatas nyumbat saluran empedu bisa)

Yang menyebabkan sumbatan bisa buat obstruksi, obstruksi bisa sebabkan kolangitis, kolangitis
syaratnya ada sumbtan, selama tidak ada gk akan terjadi, pengobatan kolangitis yakni antibiotik,
terapi cairan , dan penyebab sumbatan ( ambil batu), penyebab karna striktur bisa by pass atau
stent.
Akibat sumbatan jadi statis, empedu tidak masuk duodenum, di usus terbapat banyak bakteri
( sumber infeksi ) bakteri bisa naik (ascending) , akibat statis bisa berkembang biak disana,
lama2 menempuk jadi infeksi, kalau tidak ada sumbtan tidak mungkin terjadi infeksi. Tindakan
pengobatan atasi sumbatannya, tidak akan terjadi kolangitis

Kolangitis ada derajatnya :


- Ringan
- Sedang
- Berat (kegagalan organ (hepar,ginjal) --> lebih jelasnya batu tokyo guideline 2018
(dibahas kolangitis, kolesistitis) , --> ujian sama saya bljr dari situ semuanya jelas
termasuk derajat, pengobatannya

Kolelitiasis gejalanya banyak macamnya :

- nyeri ulu hati, begah, perut kembung, nyeri tumbus ke belakang


- nyeri berulang sakit maag, sering berobat tidak sembuh--> curiga batu, lakukan usg (puasa, kalau
makan gallbladder kempes, empedu keluar, jadinya akan sulit di usg melihat batunya. UGS
gelombang ultrasound, dengan puasanya akan distensi, batu akan kelihatan, ketika gelombang
suara membentuk batu akan ada gambar acoustic shadow ) . jadi kalau ada keluhan maag USG ,
dilakukan operasinya keluhannya hilang 90% hilang. Seringnya maag tau2nya batu.

Apakah semua batu harus dioperasi ??

Koas : tidak dok

Dokter :

- yang harus dioperasi kalau sudah ada gejalanya, indikasi operasi ,kebanyakan pasien dengan
makan obat diharapkan batunya akan hancur, kalau menurut saya tetap saya, batu tetap harus
operasi
- tidak ada gejala, pada saat general check up, oh ada batu, dibuang gak?
 Koas : bila ada penyakit penyerta ( DM, kayak neuropati ,tidak terasa)
 Dokter : dm, immunocompromais, kalau orang biasa infeksi sakit, orang dm bisa saja tidak
sakit sakit, lemah, memperberat kondisinya . jadi DM dan ada batu tanpa keluhan bisa
operasi
 pilot : tiba2 lagi nyetir pesawat, dia serangan , dia kolik sakit sekali, kalau ada batu walau
tnpa keluhan tetap indikasi
 pasien yang akan bepergian jauh, dimana , misalnya tentara, polisi , mau tugas daerah di
papua, klau serangan sulit menemukan fasilitas kesehatan, untuk kasus-kasus ini tetap
indikasi operasi
- polip dibuang gak ?
koas : operasi jika > 1cm dibuang-->resiko keganasannya tinggi
dokter : <1cm tidak dibuang biarkan saja, kalau lebih risiko tinggi
- Porcelain gallbladde--> akibat infeksi inflamasi lama, sebabkan timbunan kalsium di
gallbladder--> gambaran galbladder sperti porcelain --> keganasan
Operasinya bagaimana :
Kolesistektomi : apa yang diangkat?
Koas : kantong empedunya
Dokternya : bisa gak batunya saja diangkat? batu diangkt barengan
Koas : .....
Dokter : kalau sudah dioperasi masih punya empedu? ...
Koas : masih dokter
Dokter : kebanyakan pasien tidak tahu, atau ketakutan, kalau dia tak punya empedu , padahal
masih bisa karena ada dari hati, masuk ke duktus hepatikus, masuk keduodenum, masih ngalir,
jadi tidak masalah
- Kalau kuning atau ikterus, bisa sindrom miriizi, batu, tumor, sumbatan
- Kalau kita USG pasien ikterus obstruksi , yang didapatkan apa? Apa yang dicari
Batu digallbladder, diamater dari CBD (normalnya : <1 cm) , jadi kalau ada sumbtan
ukrannya lebih dari itu, jadi kalau di usg akan kelihatan lebar atau nggk.
- Selain usg, pemeriksaan apa yang sensitif ada batu disaluran?
 Misalnya pasien pernah kuning, sekarang nggk yaitu periksa CT Scan bisa ? (koas bisa
, dokter--> agak sulit )
 Jadi permeriksaannya adalah MRI , namanya MRCP (Magnetic Resonance Cholangio
Pancreatography) , lihat jumlah batu, sebelum kita operasi bisa dipake
- Pemeriksaan lain lagi , bisa diagnostik dan terapeutik , apa itu?
Koas : pemeriksaan ...
Dokter : ERCP (Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography) :
 kita lakukan pemeriksaan dengan endokopi melalui mulut, gaster sampe duodenum
part 2 , sampe ampula vater, potong buka sedikit , masukin wayer (gk tau ap)
sampe...... bla (gk tau),.. suntikan kontras , baru keliatan batu, difoto, ada sumbatan
akan keliatan (Kalau kolonoskopi skop diujungnya, kalau endokopi itu di sampingnya
atau side view).
 ERCP bisa untuk terapetik juga ambil batunya bisa ambil basket atau masukan ke
duodenum, kala ada tumor-> bisa dilakukan biopsi, --> bisa lakukan pemasangan
stent, sten itu ada plastik, metal, aada yg bisa melebar dan tidak melebar. Dengan
ERCP bisa diagostik dan terapetik

DOKTER : PR BACA TOKYO GUIDELINE --> kolelitiasis, kolesistitis, kolangitis

Anda mungkin juga menyukai