STEP 1
Hiperekoik : Gambaran putih karena semua gelombang dipantulkan batu. Sehingga
membentuk gambaran acustic shadow.
Acustic shadow : gambaran bayangan hitam yg biasanya terjadi pd hiperekoik
Double wall : gambaran dinding tebal krn terdapat cairan disekitarnya, seakan akan terlihat
gambaran dinding ada 2. Biasanya pada kolesistitis akut.
STEP 2
1. Jelaskan tentang mekanisme pengaliran empedu
2. Mengapa nyeri pada kuadran kanan atas dan hilang timbul? Mengapa setelah makan makanan
berlemak timbul keluhan nyeri?
3. Mengapa nyeri menjalar ke bahu dan hilang setelah 1 jam?
4. Apa hubungan obesitas dengan keluhan pasien?
5. Bagaimana Patofisiologi dari batu empedu dan kolesistitis?
6. Bagaimana pathogenesis dari batu empedu
7. Bagaimana alur diagnosis dari scenario?
8. Apa DD dan diagnosis
9. Apa saja etiologi dari scenario
10. Apa saja pemeriksaan penunjang dari scenario
11. Mengapa bisa di dapatkan Murphy’s sign +?
12. Apa saja komplikasi dari scenario
13. Bagaimana penatalaksanaan dari skenario
STEP 3
1. Jelaskan tentang mekanisme pengaliran empedu
Hepatosit kanalikuli biliaris duktus interlobularis duktus kolektivus duktus hepatikus
dex et sin duktus hepatikus communis ductus cysticus vesica fellea (dipekatkan) ada
makanan berlemak hormone CCK kontraksi vesica fellea dan relaksasi sphincter oddi
ductus cysticus ductus chole ampulla vater papilla duodeni mayor duodenum
2. Mengapa nyeri pada kuadran kanan atas dan hilang timbul? Mengapa setelah makan makanan
berlemak timbul keluhan nyeri?
Makanan lemak
CCK merupakan respon dari adanya asupan lemak. Asam amin memfasilitasi dari
pengosonganvesica fellea. Menyebabkan kontraksi kantung empedu dan relaksasi sphincter
oddi. Jika ada sumbatan empedu tidak dapat keluar sehingga menyebabkan keluhan di scenario
Makanan lemak masuk hormone CCK ke pembuluh darah kantung empedu berkontraksi .
Jika ada batu empedu maka empedu tidak dapat keluar nyeri
Pd kronik kolesistitis : batu empedu di kantung empedu yg bergerak bisa mengakibatkan
perubahan pada mukosa mukosa menjadi sensitive
Nyeri menjalar pd middle epigastric, kemudian ke RUQ dan kemudian ke right scapula
b. Kolelithiasis
Ada nya batu empedu pada vesica fellea.
c. Koledocholithiasis
Adana batu diductus chole
d. Kolangitis
Adanya peradangan krn obstruksi saluran empedu
(dijelaskan)
Pem lab :
Leukosit : leukositosis
Urinalisa : ada bilirubin/ tdk obstruksi
Pem feses : warna dempul/pucat obstruksi
Tes fungsi hati : SGPT dan SGOT, alkali fofatase
Bilirubin serum
STEP 4
Keluhan klinis px penunjang (lab dan radiologi) curiga peradangan
Curiga peradangan
1. Mekanisme garam empedu, teori pembetukan batu
2. Faktror resiko
3. Etiologi
4. DD dan DX
5. Terapi sesuai temuan px penunjang komplikasi
STEP 7
1. Jelaskan tentang mekanisme pengaliran empedu
Hepatosit kanalikuli biliaris duktus interlobularis duktus kolektivus duktus hepatikus
dex et sin duktus hepatikus communis ductus cysticus vesica fellea (dipekatkan) ada
makanan berlemak hormone CCK kontraksi vesica fellea dan relaksasi sphincter oddi
ductus cysticus ductus chole ampulla vater papilla duodeni mayor duodenum
2. Mengapa nyeri pada kuadran kanan atas dan hilang timbul? Mengapa setelah makan makanan
berlemak timbul keluhan nyeri?
Makanan lemak
CCK merupakan respon dari adanya asupan lemak. Asam amin memfasilitasi dari
pengosonganvesica fellea. Menyebabkan kontraksi kantung empedu dan relaksasi sphincter
oddi. Jika ada sumbatan empedu tidak dapat keluar sehingga menyebabkan keluhan di scenario
Makanan lemak masuk hormone CCK ke pembuluh darah kantung empedu berkontraksi .
Jika ada batu empedu maka empedu tidak dapat keluar nyeri
Pd kronik kolesistitis : batu empedu di kantung empedu yg bergerak bisa mengakibatkan
perubahan pada mukosa mukosa menjadi sensitive
Nyeri menjalar pd middle epigastric, kemudian ke RUQ dan kemudian ke right scapula
Pem lab :
Leukosit : leukositosis
Urinalisa : ada bilirubin/ tdk obstruksi
Pem feses : warna dempul/pucat obstruksi
Tes fungsi hati : SGPT dan SGOT, alkali fofatase
Bilirubin serum