DISUSUN OLEH :
Fatwa Maratus S
Ferina Dwi Marinda
Muflikha Sofiana Putri
M Patrio Gondo Sucipto
PRESEPTOR :
dr. Yusmaidi, Sp. B
terkuat)
Hormone CCK
Pengosongan empedu yang lambat akibat
gangguan neurologis maupun hormonal
memegang peran penting dalam
perkembangan inti batu.
FISIOLOGI
Fungsi primer kandung empedu
Memekatkan empedu
CHOLELITHIASIS
Cholelithiasis adalah penyakit batu empedu
yang dapat ditemukan di dalam kandung
empedu atau di dalam saluran empedu, atau
pada kedua-duanya.
FAKTOR RESIKO
Usia > 40 tahun
Female 2:1000 ;
0,6:1000 Estrogen
saturasi kolesterol
empedu ; progesteron
inhibisi kontraksi
gallbladder.
Fat : IMT 30 kg/m2
2x beresiko
Family : Genetik
Fertility
KLASIFIKASI BATU
1. Batu kolesterol
2. Batu pigmen hitam
3. Batu pigmen
coklat
supersaturasi kolesterol
(hiperkolesterolemia/hiposekre
si empedu)
disfungsi gallblader
(dismotilitas gallblader
terdapat sisa-sisa cairan
empedu di gallblader setelah
proses pemompaan
Batu Empedu
Pigmen Hitam
Terbentuk dari kalsium bilirubinat
Berasal dari bilirubin tak terkonjugasi (ex: pada
Batu Empedu
Pigmen Coklat
DIAGNOSIS
KOLELITHIASIS
Anamnesis
Gejala klinis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah lengkap, tes fungsi hepar, kadar
Pemeriksaan Radiologi
USG
Kolesistografi
Magnetic Resonance
Cholangiopancreaography (MRCP).
suatu metode pencitraan dari saluran bilier
dan pankreas yang non invasive
Klatskin tumor
PENATALAKSANAAN
Konservatif
Lisis batu dengan obat-obatan disolusi
Litotripsi (ESWL)
Terapi Diet
makanan cair rendah lemak. hindari
Operatif
Open kolesistektomi
Kolesistektomi laparoskopik
Kolesistektomi mini laparotomi
Kolesistotomi
ERCP
Penatalaksan
aan
Konservatif
Disolusi kontak
OPERATIF
Open kolesistektomi
Kolesistektomi laparoskopik
KOMPLIKASI
1. Kolesistitis akut komplikasi penyakit batu
empedu yang paling umum dan sering menyebabkan
kedaruratan abdomen
Nyeri perut kanan atas yang tajam dan konstan
Nyeri bertambah saat inspirasi atau dengan pergerakan
Demam
Menjalar ke bahu, punggung kanan, hingga ke ujung
aminotransferase serum
Pain Location
Murphys Sign : Positif jika napas terhenti
sejenak akibat rasa nyeri yang timbul
ketika dilakukan palpasi dalam di daerah
subkosta kanan.
2. Kolesistitis Kronik
Kolesistitis akut yang berulang,
ditandai dengan :
Dispepsia (rasa penuh di ulu hati)
Mual dan muntah
Terjadi terutama setelah makan
berlemak dan dapat menghilang
setelah sendawa
3. Koledokolithiasis
Didiagnosa menggunakan endoskopi atau percutaneous
cholangiography.
Terjadi karena migrasi batu kolesterol atau batu pigmen
hitam dari kandung empedu ke duktus koledokus
Meningkatkan resiko obstruksi dan inflamasi
Pemeriksaan Fisik :
Ikterik
Kolik bilier
Laboratorium :
bilirubin dan alkaline phosphatase
pancreatic lipase dan amylase jika batu empedu
menyebabkan obstruksi ductus pankreatikus
Gold standard : ERCP (Endoscopic retrograde
cholangiopancreatography)
4. Kolangitis
Infeksi bakteri pada saluran empedu akibat obstruksi
Eschericia coli, Kliebsella pneumoniae, Enterobacter,
Bacteroides, Pseudomonas
Gejala Klinis TRIAS CHARCHOT : nyeri kuadran kanan
atas, ikerik, demam
Jika terjadi kolangitis piogenik intrahepatik Pentade
Reynold (Trias Charchot + syok dan penurunan
kesadaran.
Dapat disertai menggigil
Hepatomegali, sepsis (hipotensi dan takikardia)
5. Sindrom Mirizzi
Jarang terjadi (0,1% pasien dengan batu empedu)
Obstruksi duktus hepatikus yang disebabkan oleh
peradangan/
jaringan parut
Batu di
Hartmann
pouch
Impaksi batu
Empedu terus
menghasilkan
mukus
Menekan
duktus
hepatikus
Spasme
kandung
empedu
Pembesaran
kandung
empedu
Obstruksi
duktus
hepatikus
Nyeri bilier
mukokel
ikterik
DAFTAR PUSTAKA
C. Devid, Jr. Sabiston (1994), Sistem Empedu, Sars MG, L John Cameron, Dalam Buku
FE, eds. Text book of gastro enterology. New York : J.B. Lippincot Come; 1991 : 94 :
1996 84.
Lesmana, L.A, 1995, Batu Empedu, Dalam Noer. S, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam,
Jakarta.
Sjamsuhidajat R, Wim de jong, 1997. Kolelitiasis; Buku Ajar Ilmu Bedah, Ed Revisi,
Gallstone Disease. Dalam BMJ (British Medical Journal) V. 322, 13 Januari 2001.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov. Akses 28 April 2012
Arif, I., 2012. Patofisiologi Pembentukan Batu Empedu. http://ilhamarif.com.