Anda di halaman 1dari 2

Teknik Cara Membuat Mozaik

Pengertian Mozaik
Mozaik adalah seni menciptakan gambar dengan menyusun kepingan-kepingan kecil
berwarna dari kaca, batu, atau bahan lain. Seni ini merupakan sebuah teknik dalam seni dekorasi dan
juga merupakan aspek dari dekorasi interior. Mozaik sering kali digunakan dalam katedral. Karya seni
dalam rupa dua atau tiga dimensi ini dibentuk dengan mengkombinasikan kepingan material yang
dipotong kemudian disusun atau ditempel sesuai dengan keinginan. Materialnya pun bermacam-
macam, mulai dari potongan kertas, potongan kayu, daun kering, potongan keramik, pecahan kaca,
hingga biji-bijian. Bahan-bahan ini dapat datang dengan berbagai warna untuk membentuk gambar
yang diinginkan. Nantinya, kepingan, potongan, atau pecahan itu ditempel ke media, baik kanvas
kertas, lantai, atau dinding yang sebelumnya sudah diberi pola.

Perbedaan Kolase, Montase, dan Mozaik


Pada dasarnya, kolase, montase, dan mozaik sama-sama merupakan seni menyusun bentuk
dan menjadi bagian dari seni rupa dua dimensi. Tapi pengertian ketiganya sering tertukar dan bikin
salah paham. Kolase menggabungkan material yang berbeda yang direkatkan pada bidang permukaan
untuk membentuk gambar tertentu, misalnya menyusun gambar rumah dengan menggunakan bahan
kain, kertas Koran, maupun biji-bijian. Teknik kolase ini pertama kali diperkenalkan lewat duet dua
seniman besar, Pablo Picasso dan George Braque, setelah mempublikasikan teknik menyusun gambar
lewat karya berjudul Still Life With Chair Caning di tahun 1912. Walau dipelopori seniman besar,
kolase bisa dilakukan oleh siapa pun karena teknik gunting dan tempel yang cukup mudah.
Mirip dengan kolase, istilah montase lebih sering diaplikasikan untuk memodifikasi foto yang
terbuat dari potongan beberapa gambar yang ditempel bersamaan, hingga membentuk gambar baru.
Montase mengandalkan teknik eksposisi atau layering dan biasanya memanfaatkan software digital.
Cukup pilih salah satu foto atau gambar yang berfungsi sebagai latar tempat dan waktu, lalu
tempelkan potongan gambar lainnya yang ditempelkan untuk menambahkan makna atau membuat
cerita baru. Jika kolase menggabungkan material yang berbeda, maka mozaik mengkombinasikan
kepingan material sejenis, misalnya gelas, keramik, atau logam dengan ukuran yang sama. Cara
membuat mozaik ini pun cukup sederhana untuk menciptakan perubahan bentuk hingga menjadi
kesatuan pola yang memiliki arti tersendiri.

Sejarah Mozaik
Cara pembuatan mozaik memang telah dikenal sejak lama, bahkan menjadi bentuk seni
populer di beberapa budaya di seluruh dunia. Mozaik yang diketahui paling awal ditemukan di sebuah
kuil Mesopotamia yang berasal dari tahun 3 SM. Terbuat dari gading, kerang, dan batu, potongan-
potongan dekoratif dan abstrak ini menjadi dasar bagi mozaik yang dibuat ribuan tahun kemudian di
Yunani Kuno dan Kekaisaran Romawi. Berbeda dengan pembuat mosaik Mesopotamia,
bagaimanapun, seniman Klasik memilih untuk membuat gambar, pola, dan motif di mozaik buatan
mereka.
Dari abad ke-4 hingga Renaissance, mozaik bermunculan di basilica atau gereja Katolik di
seluruh Italia. Karya-karya halus ini menghiasi langit-langit dan lantai dan biasanya menggambarkan
potret orang-orang kudus dan tokoh-tokoh Alkitab lainnya. Mozaik juga termasuk dalam salah satu
arsitektur Islam awal yang terkenal, yang terbukti sangat populer di abad ke-7 dan ke-8. Karya-karya
ini sering menampilkan bentuk geometris berulang, warna cerah, dan pola hiasan dan muncul baik di
dalam maupun di fasad bangunan.
Selama Abad Pertengahan, mozaik tampak dominan di pusat seni Bizantium. Potongan-
potongan ini terkenal karena detail rumit dan penggunaan daun-daun emas berkilauan. Sementara
sebagian besar dari karya-karya ini telah dihancurkan, karya-karya yang tersisa dianggap sebagai
beberapa mozaik paling indah di dunia. Walau sempat kurang populer di kalangan seniman
Renaissance, seniman Modernisme dari Antoni Gaudí yang hebat hingga desainer art deco membantu
menjaga bentuk seni kuno tetap hidup dan membuka jalan bagi pembuat mozaik kontemporer.

Teknik dan Cara Membuat Mozaik


 Tentukan Model Mozaik
Sebelum mulai mengenal cara membuat mozaik, persiapkan bahan-bahannya terlebih
dahulu. Bisa dalam bentuk kaca, batu, kerang, keramik, atau biji-bijian, lalu alas untuk
menempelkan mozaik berbentuk kayu, karton, atau kardus yang dapat menahan beban. Selain itu,
siapkan juga design atau pola gambar yang akan membuat gambar mozaik tampak menarik
seperti bunga, hewan, pemandangan, transportasi atau seni hias yang anda inginkan. Jangan lupa,
sediakan perekat yang cocok dengan bahan yang digunakan untuk mozaik, seperti lem, nat, atau
semen.
 Proses pembuatan
Tahap kedua dari cara membuat mozaik adalah menyiapkan alas yang akan digunakan di
atas permukaan yang keras seperti lantai atau meja lalu buat pola gambar yang diinginkan di
atasnya. Mulailah mengatur tata letak potongan atau pecahan sebelum mengoleskan perekat. Tapi
sebelumnya, pastikan bahan-bahannya sudah terpotong sesuai ukuran dan bersih dari kotoran.
Oleskan perekat pada seluruh pola gambar dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebihan agar
hasil mozaik tampak lebih rapi.
 Finishing
Ini saatnya menempel dan menyusun kepingan bahan satu persatu, mulai dari sudut
design dan kerjaan sesuai dengan urutan barisnya. Cara membuat mozaik ini memang
membutuhkan ketelitian dan kesabaran untuk mendapatkan hasil sesuai dengan keinginan. Setelah
semua bahan dapat tertempel di atas permukaan bidang, yang perlu dilakukan adalah
menunggunya hingga kering. Waktunya pun bervariasi, tergantung bahan dan perekat yang
digunakan.

Tips Cara Membuat Mozaik dengan Lebih Mudah


Mozaik dapat dilakukan oleh siapa saja, asal tahu cara membuat mozaik yang mudah dan
tepat. Gunakan beberapa tips berikut ini, terutama jika menggunakan ubin sebagai bahannya. Jangan
menggunakan potongan ubin acak kecil untuk mengisi ruang kosong karena ini dapat membuat
mosaik terlihat terputus-putus. Sebaiknya habiskan waktu untuk fokus pada penempatan ubin atau
hilangkan beberapa ubin untuk memperbaikinya.
Saat memotong ubin atau tessera, gunakan wadah plastik untuk mengumpulkan pecahannya.
Ini akan menghemat waktu untuk membersihkannya dan membantu menghindari torehan di tangan
Anda. Selain itu, gunakan kantong atau wadah plastik bening untuk menyimpan ubin & tessera yang
tidak digunakan, sehingga dapat digunakan lagi jika ingin memulai proyek mozaik lainnya di masa
yang akan datang.
Saat membuat mosaik dengan beberapa warna nat yang berbeda, gunakan selotip saat
memasang untuk melindungi area lainnya. Begitu juga saat menyegel nat, jangan lupa untuk
melepaskannya dari ubin sebelum mengering. Sealer nat akan meninggalkan lapisan di bagian atas
ubin yang sulit dihapus. Jangan lupa untuk memperkirakan jumlah bahan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan proyek tersebut sehingga punya cukup material untuk menyelesaikannya dan
membentuk gambar mozaik yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai