BAB 4
BERKARYA SENI RUPA DUA DIMENSI DENGAN MEMODIFIKASI OBYEK
A. Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi Dengan Memodifikasi Obyek Menggunak Teknik
Kolase
Kreatifitas dalam dunia seni ialah hal yang tidak dapat dipungkiri untuk dapat
memperkuat eksistensi sebagai seniman. Seorang seniman selalu melihat segala
sesuatunya dari sudut pandang kreatifitas, maka dari itu banyak ditemukan hasil-hasil
karya seni luar biasa yang tercipta dari hal-hal yang tidak terfikirkan sebelumnya.
Salah satu karya seni menakjubkan ialah seni Kolase. Karya seni yang satu ini
dapat merubah barang-barang yang tidak terpakai di sekeliling anda menjadi sebuah
karya yang sangat indah dan menakjubkan.
1
beraneka bahan dasar menjadi sebuah karya seni. Misalnya, merakit dan merekatkan
kertas, kayu, metal, barang-barang bekas, bahkan sampah ke dalam media
hiasan dinding. Begitu pula, semua media lukisan yang ditambahi dan ditempeli
assesoris berbagai bentuk benda sesuai aslinya.
Teknik kolase adalah penyusunan komposisi karya seni rupa yang dilakukan
dengan cara menempelkan berbagai bahan seperti kain perca, bulu, potongan koran,
dan bahan lainnya pada media karya. Penyusunan tersebut tentunya dilakukan seapik
mungkin hingga menghasilkan estetika visual yang berbeda dari teknik gambar atau
lukis yang lebih umum digunakan dalam penciptaan karya dua dimensi.
Adapun pengertian kolase menurut ahli, diantaranya:
a. Susanto (2003)
Kolase dalam bahasa Inggris disebut “collage” berasal dari kata “coller” yang
artinya merekat. Selanjutnya kolase diartikan sebagai suatu teknik menempel berbagai
macam materi, selain cat, seperti kertas, kain kaca, logam dan lainnya.
b. Muharam (1992)
Menurut Muharam kolase merupakan teknik melukis yang menggunakan warna-
warna kepingan batu, kaca, marmer, keramik, kayu, yang ditempelkan.
c. Budianto 2005
Pengertian kolase menurut Budiono adalah melukis menggunkan komposisi artistik
yang dibuat dari berbagai bahan yang ditempelkan pada permukaan gambar.
2
pelopornya. Tidak hanya itu, di masa Dadaisme yakni sekitar tahun 1916 hingga 1923
seni kolase juga muncul. Seniman yang menerapkan teknik kolase pada karyanya
antara lain Hannah Hoch dan Kurt Schwitters.
Kemunculan kolase sebagai bentuk dari seni dimulai pada periode Synthetic
Cubism oleh seniman Pablo Picasso dan Georges Braque, di tahun 1912-1914.
Di tahun 1912, Picasso menempelkan kain oilcloth ke permukaan karya Still
Life with Chair Caning sebagai awal mula kolase. Selain itu, ia juga menempelkan
tali di sisi pinggir kanvas oval. Sedangkan Braque, menempelkan wallpaper bermotif
kayu di karyanya yang berjudul Fruit Dish and Glass di tahun yang sama. Karya dari
Braque tersebut dikenal dengan istilah papier collé yang berarti menempelkan kertas.
Selanjutnya, kolase juga muncul di masa Dadaisme atau Dada Movement yang
berlangsung pada 1916 hingga 1923.
Seniman Jerman Hannah Höch menampilkan Cut with a Kitchen Knife di
tahun 1919 yang menyematkan potongan foto dari majalah dan iklan cetak ke dalam
karyanya. Ada pula seniman Dadaist lain seperti Kurt Schwitters yang juga
menempelkan potongan koran, iklan dan benda tak terpakai lainnya.
Kehadiran kolase dalam karya seni memberikan sesuatu yang tidak diberikan
oleh lukisan. Karena potongan-potongan gambar atau material lainnya lebih
menggambarkan secara nyata. Bahkan banyak seniman yang merasa bahwa material
tersebut bisa menyampaikan maksud dengan lebih tegas ketimbang melukiskannya.
3
kolase. Umumnya, daun yang digunakan adalah daun-daun kering atau daun yang
sudah gugur.
d. Kaca adalah benda yang keras, bening, dan mudah pecah. Pada seni kolase, kaca yang
dapat digunakan adalah bekas potongan-potongan kaca yang diperoleh dengan cara
memotong, mengetok atau menghempaskannya ke permukaan yang keras. Kaca dapat
dicat dengan warna tertentu sesuai keinginan.
e. Keramik, Keramik adalah barang-barang yang terbuat dari porselin. Keramik
memiliki variasi warna yang sangat banyak dan menarik. Pada seni kolase keramik
yang dapat digunakan adalah keramik bekas yang telah dipotong-potong sesuai
dengan ukuran yang dikehendaki.
f. Kertas adalah barang tipis yang dibuat dari rumput, jerami, kayu, dan sebagainya
yang biasa ditulis atau digunakan sebagai pembungkus, dan lain sebagainya. Untuk
bahan kolase, sebaiknya digunakan kertas berwarna atau kertas bekas seperti bekas
sampul, majalah, poster-poster, almanak-almanak, kemasan rokok atau kemasan
produk-produk industri. Kertas-kertas tersebut dipotong-potong sesuai dengan ukuran
yang diinginkan.
g. Kulit-kulitan, Kulit yang dimaksud adalah lapisan yang berada di luar pada buah atau
batang tumbuh-tumbuhan. Beragam jenis kulit apat dijadikan sebagai bahan kolase, di
antaranya rambutan, kulit pisang, kulit salak, dan kelopak bambu. Agar dapat
digunakan dalam seni kolase, kulit-kulit tersebut harus dalam keadaan kering, lalu
dipotog-potong dengan ukuran sesuai dengan yang diinginkan.
h. Logam, logam yang dapat digunakan dalam seni kolase adalah logam yang mudah
didapat di sekitar seperti seng, kuningan, dan aluminium. Sebagaimana bahan
lainnya, untuk dapat digunakan dalam seni kolase, logam tersebut harus dipotong-
potong dengan ukuran yang dikehendaki.
i. Tempurung, Tempurung yang dimaksud adalah tempurung kelapa yang keras. Untuk
bahan kolase, tempurung kelapa yang digunakan adalah tempurung dari kelapa yang
setengah tua hingga tua, kemudian dibersihkan dan dihaluskan dengan ampelas.
Setelah itu, dipotong sesuai dengan ukuruan yang dikehendaki.
4
4. Contoh Karya Kolase
5
TUGAS KELOMPOK
Buatlah karya seni rupa 2 dimensi menggunakan teknik kolase dengan ketentuan
sebagai berikut:
1. Bentuk kelompok terdiri dari 8-9 orang
2. Siapkan alat dan bahan yang terdiri dari:
- Figura dari kayu ukuran 60 x 50 cm
- Kain putih bersih untuk menutupi bagian belakang figura
- Lem kayu
- Biji-bijian kering (padi, beras, kacang hijau, kacang merah, kacang kedelai
dan lain-lain) dan pecahan kaca (pecahan kaca atau beling jika dibuuhkan)
3. Tema krya, yaitu:
- Kaligrafi
- Binatang
- Tumbuhan
- Benda mati (motor, mobil dll)
4. Tugas dikerjakan di sekolah
Contoh bentuk Figura dari List Kayu ukuran 60 X 50 cm