Anda di halaman 1dari 57

By M. Amrullah Reza P.

T – Nov 15, 2019

INTRODUCTION
TO
RISK MANAGEMENT
- Presented by M. Amrullah Reza P.T. -
CURICULLUM VITAE
M. Amrullah Reza Putra Tara S.E., M.Acc., Ak

+6282220215476

amrullahreza16@gmail.com
2
OBJECTIVE

Memahami definisi risiko dan proses risk management secara umum

Memahami latar belakang dan peranan penerapan manajemen risiko dalam aktifitas suatu
entitas

Memahami perkembangan manajemen risiko menurut regulasi Eksternal dan Internal

Memahami jenis‐jenis risiko

Memahami prinsip pengelolaan risiko secara terpadu

3
Definisi Manajemen Risiko

4
MEMAHAMI APA ITU RISIKO

Risiko adalah peristiwa yang


tidak pasti yang mungkin terjadi
di masa depan dan dapat
menunda dan mencegah
pencapaian tujuan dari sebuah
organisasi.

5
FUNGSI RISK MANAGEMENT

“Keputusan bisnis bisa


diumpamakan sebagai gas,
sedangkan manajemen risiko bisa
diumpamakan sebagai rem”
Jika manajemen risiko tidak
berfungsi sebagaimana mestinya,
maka perusahaan bisa
diumpamakan seperti mobil yang
melaju kencang tanpa ada rem.

6
FUNGSI RISK MANAGEMENT

Risk Management sebagai


“Business Enabler” yang secara
proaktif mendukung suatu
organisasi untuk mencapai
pertumbuhan yang sehat dan
berkelanjutan dengan
mempertahankan return Risk
Management Unit yang optimal
namun tetap
mempertimbangkan risiko.

7
MANAJEMEN RISIKO SECARA UMUM
Robot and Human • Manajemen Risiko secara umum di lakukan
menjadi dua, secara manual (by human) dan
sistem (automatic)
• Manajemen Risiko manual: Dilakukan
melalui identifikasi risiko secara manual
yang sifatnya dapat berubah-ubah sesuai
kondisi di lapangan dan dilakukan oleh
manusia
• Manajemen Risiko system: Dilakukan
melalui pre identifikasi risiko yang biasanya
ditetapkan sebelum suatu kejadian terjadi
dan melekat pada kejadian tersebut yang
dilakukan oleh system atau robotic.

8
DEFINISI RISIKO

RISIKO PERBANKAN / ENTITAS MANAJEMEN RISIKO


Suatu kejadian potensial (anticipated & Management risiko adalah prosedur &
unanticipated) yang memberikan dampak metodologi untuk identifikasi, mengukur,
negatif pada pendapatan dan permodalan. memetakan, mengembangkan alternative
penanganan risiko, memonitor dan
pengendalian penanganan risiko, yang
dilakukan secara terstruktur dan sistematis
untuk memberikan keyakinan memadai,
tentang pencapaian tujuan entitas. 9
KENAPA MANAJEMEN RISIKO DI BUTUHKAN?

STRATEGY
PERSAINGAN Kekuatan globalisasi yang selalu ada
Persaingan yang semakin ketat dan dan tidak bisa di tebak membuat dunia
tuntutan good corporate governance di dorong untuk terus menerus
mengalami banyak perubahan.

FRAUD
Kemungkinan terjadinya fraud pada
internal organisasi ataupun dari
eksternal yang membuat organisasi
mengalami kerugian

10
QUOTE

Kesuksesan organisasi akan


sangat ditentukan oleh
kemampuannya dalam
mengimplementasikan
manajemen risiko yang baik

11
PERAN RISK MANAGEMENT

Meningkatkan potensi keuntungan organisasi

Memberikan gambaran potensi kerugian di masa mendatang

Memberikan informasi untuk membuat keputusan yang tepat, sehingga


mampu meningkatkan daya saing

Memudahkan pengawas dalam menilai kemungkinan kerugian organisasi


yang mempengaruhi permodalannya

12
Proses dan Strategi Manajemen Risiko

13
PROSES MANAJEMEN RISIKO

1. Identify 2. Analyze
(Identifikasi) (Analisis)
Monitor Identify
and
Review
3. Evaluate 4. Treat
(Evaluasi) (Memperlakukan)
Treat Analyze

5. Monitor and
Review
Evaluate
(Monitor dan
Tinjau)

14
IDENTIFY (IDENTIFIKASI)

Langkah pertama adalah mengidentifikasi


risiko yang dihadapi bisnis di lingkungan
operasinya.
Penting untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin faktor risiko yang berkaitan dengan
entitas usaha.

15
ANALYZE (ANALISIS)

Setelah risiko teridentifikasi, risiko perlu


dianalisis. Lingkup risiko harus ditentukan.
Penting untuk memahami kaitan antara risiko
dan berbagai faktor dalam organisasi.
Untuk menentukan tingkat keparahan dan
keseriusan risiko itu perlu untuk melihat
berapa banyak fungsi bisnis yang dipengaruhi
risiko.
Ada risiko yang dapat membuat seluruh bisnis
terhenti jika diaktualisasikan, sementara ada
risiko yang hanya akan menjadi
ketidaknyamanan kecil dalam dianalisis.

16
EVALUATE (EVALUASI)

Risiko perlu diperingkat dan diprioritaskan.


Sebagian besar solusi manajemen risiko
memiliki kategori risiko yang berbeda,
tergantung pada tingkat keparahan risiko
tersebut.
Risiko dapat menyebabkan beberapa
ketidaknyamanan dinilai rendah, risiko yang
dapat menyebabkan kerugian bencana dinilai
tertinggi.
Bisnis mungkin rentan terhadap beberapa
risiko tingkat rendah, tetapi mungkin tidak
memerlukan intervensi manajemen tingkat
atas. Di sisi lain, hanya satu dari risiko dengan
peringkat tertinggi sudah cukup untuk
memerlukan intervensi segera.
17
TREAT (MEMPERLAKUKAN)

Setiap risiko perlu dihilangkan atau


ditampung sebanyak mungkin. Langkah
berikutnya adalah menentukan apa yang
harus dilakukan pada tiap risiko, sehingga kita
dapat menanganinya dengan baik.
Dalam dunia manajemen risiko, ada empat
parameter:
1. Terminate - Menghindarinya.
2. Treating - Menguranginya.
3. Transfer - Memindahkannya.
4. Tolerate - Menerimanya.

18
MONITOR AND PREVIEW (MONITOR DAN
TINJAU)
Melakukan pengukuran saja tidak cukup, anda
juga perlu memeriksa apakah hal tersebut
bekerja, dan memonitor bisnis anda secara
reguler untuk mengidentifikasi dan
menangani risiko baru.
Titik awalnya adalah perencanaan yang telah
anda tetapkan. Anda sekarang telah memiliki
sebuah daftar seluruh risiko dalam bisnis anda,
penilaian terhadap kecenderungan dan
dampaknya, sebuah evaluasi terhadap kendali
terkini, dan rencana tindakan untuk
menanganinya.

19
GROUP DISCUSSION

DISKUSI GRUP

Pilih satu aktivitas dari kehidupan anda sehari‐hari


atau pekerjaan anda. Diskusikan di group anda:

1. Identifikasi risiko apa saja yang dapat terjadi.


2. Apa dampak dari risiko tersebut terhadap anda.
3. Bagaimana langkah mitigasinya.

20
Tata Kelola Manajemen Risiko

21
REGULASI MANAJEMEN RISIKO

International Best Practice


(Basel)

Regulasi Nasional
Peraturan Bank Indonesia (PBI),
Peraturan Otoritas Jasa Keuiangan
Regulasi Internal
Kebijakan,
Standar Prosedur,
Petunjuk Operasional

22
RISK MANAGEMENT INT. BASE PRACTICE

BIS (Basel Committee on Banking Supervision)


Menyusun dan menetapkan berbagai standar aturan
bagi industri perbankan agar perbankan yang
beroperasi secara international mempunyai aturan yang
seragam

23
RISK MANAGEMENT INT. BASE PRACTICE

24
RISK MANAGEMENT – REGULASI NASIONAL

Ketentuan Regulator terkait Manajemen Risiko

PBI No. 11/25/PBI/2009 tentang Perubahan PBI No.5/8/PBI/2003


PenerapanManajemen Risiko bagi Bank Umum.

PBI No. 13/1/PBI/2011


Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum menggunakan pendekatan Risk Based Bank Rating (RBBR)

POJK no. 17/POJK.03/2014


Penerapan manajemen Risiko terintegrasi Bagi Konglomerasi keuangan

25
4 PILAR MANAJEMEN RISIKO

4 Pilar Manajemen Risiko

Pengawasan Kecukupan Kecukupan


Aktif dewan kebijakan, Proses Kecukupan
komisaris dan prosedur dan Manajemen Internal Control
direksi penetapan limit Risiko dan MIS

26
Break Time
15 Minutes
.

27
Jenis – Jenis Risiko

28
JENIS-JENIS RISIKO
POJK
Basel II PBI 11/25/PBI/2009
No.17/POJK.03/2014
• Risiko Kredit • Risiko Kredit • Risiko Kredit
• Risiko Pasar • Risiko Pasar • Risiko Pasar
• Risiko Operasional • Risiko Likuiditas • Risiko Likuiditas
• Risiko Operasional • Risiko Operasional
• Risiko Hukum • Risiko Hukum
• Risiko Kepatuhan • Risiko Kepatuhan
• Risiko Reputasi • Risiko Reputasi
• Risikp Stratejik • Risikp Stratejik
• Risiko Transaksi Intra
Group
• Risiko Asuransi
29
JENIS RISIKO PADA KOPERASI

Risiko
Risiko Kredit Risiko Likuiditas
Operasional

Risiko
Risiko Hukum Risiko Reputasi
Kepatuhan

Risiko Stratejik

30
RISIKO KREDIT – CREDIT RISK

Risko Kredit
Risiko akibat kegagalan debitur / atau pihak
lain dalam memenuhi kewajiban kepada
Entitas
Credit Concentration Risk
• Portofolio Aset
• Konsentrasi kredit
Credit Quality Risk
• Kredit Portofolio Kredit
• CKPN

31
PENGELOLAAN RISIKO KREDIT

Pengelolaan Risiko Kredit bertujuan untuk mengukur, mengantisipasi dan meminimalkan


kerugian akibat kegagalan nasabah debitur atau counterparty dalam memenuhi kewajibannya

Front End Permohonan Verfifikasi Analisa


Persetujuan
(Lini Depan) pinjaman pinjaman pinjaman

Middle End Booking Monitoring &


(Lini Tengah) (Pencairan) Review

Back End
Account Portofolio
(Lini Penagihan
strategy strategy
Terakhir)
32
METODE DAN ALAT PENGELOLAAN
KREDIT
1. Four Eyes Principles 1. Loan Monitoring 1. Collection System
Front End

Middle End

Back End
2. Risk Acceptance 2. Watchlist 2. Loan Work
Criteria 3. Credit Risk Profile 3. Portofolio
3. Application Modules 4. Portofolio Management
4. Credit Scoring / Rating Management
5. Spreadsheet (Laporan 5. Validation
Keuangan)
6. Credit memo
7. Community checking
& trade checking
8. Appraisal
9. Loan pricing

33
RISIKO LIKUIDITAS – LIQUIDITY RISK

Risiko Likuiditas
Risiko akibat ketidakmampuan entitas untuk
memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari
sumber pendanaan arus kas, dan/atau dari
asset berkualitas tinggi yang dapat diagunkan,
tanpa menganggu aktivitas dan kondisi
keuangan. Hal-hal yang harus di perhatikan
adalah:
• Cadangan likuiditas
• Posisi asset likuid
• Loan to Deposit Ratio
• Konsentrasi dana 50 nasabah terbesar

34
LIQUIDITY RISK – NORTHERN ROCK DAN
CENTURY
Likuiditas memang amat penting bagi perbankan.
Jika aset bermasalah akan menjatuhkan bank dalam
waktu lama, masalah likuiditas akan membunuh
bank seketika. Krisis membuktikan, kegagalan bank
kerap dipicu oleh masalah likuiditas. Contoh yang
belum berselang lama terjadi adalah Bank Northern
Rock di Inggris. Sebagian besar asetnya sehat tetapi
kolap dalam ‘sekejap’ lantaran kesulitan dana
jangka pendek.
Bedanya, Century merupakan satu-satunya bank
yang di-bailout di Indonesia, sementara Northern
Rock merupakan bank pertama dari beberapa bank
yang kemudian harus di-bailout pemerintah Inggris
terkait krisis global 2008 lalu.
Masalah Century dan Northern Rock, bailout kedua
bank tersebut dilakukan pada saat krisis keuangan
global akibat jatuhnya industri ‘sub-prime
mortgage’ di AS, yang puncaknya terjadi pada saat
Lehman Brothers bangkrut pada 15 September
2008, mulai menjalar ke seluruh dunia.

35
RISIKO OPERASIONAL – OPERATIONAL RISK

Risiko Operasional
Risiko akibat ketidakcukupan dan tidak
berfungsinya proses internal, kesalahan
manusia, kegagalan manusia, kegagalan
sistem, dan adanya kejadian eksternal yang
mempengaruhi operasional entitas
• People Risk
• Fraud Risk
• IT Risk
• Business Interuption Risk

36
OPERATIONAL RISK – BB&T DAN BSM CASE

People Risk
Kesalahan bank terjadi 31 Mei ketika seorang pelanggan di
Georgia melakukan setoran $ 120.000, dan teller Bank BB&T
memasukkan nomor rekening yang salah. Ketika pelanggan
menghubungi bank untuk menanyakan tentang setoran yang
hilang, penyelidik menemukan bahwa dana tersebut telah masuk
ke dalam rekening bersama yang salah
Fraud Risk
Bank Syariah Mandiri, harus tertimpa kasus fraud yang boleh
dibilang paling primitif yaitu kredit fiktif dengan memalsukan
dokumen-dokumen utama. Karena kasus itu, anak usaha bank
terbesar di Indonesia itu harus menanggung potensi kerugian
yang mencapai Rp102 miliar.
BSM menyatakan kasus penyaluran kredit fiktif di cabang Bogor
memang sengaja dilakukan oleh tiga orang pejabatnya. Indikasi
ini ditemukan karena adanya kejanggalan berupa tidak terjadinya
pengerjaan proyek pembangunan perumahan sebagaimana yang
diajukan oleh debitur, tetapi dana tetap dicairkan dengan lancar.
Akibatnya, perusahaan menyalurkan dana kredit sebesar Rp102
miliar kepada 197 nasabah, termasuk nasabah fiktif. Namun
sampai sekarang yang baru kembali hanya Rp43 miliar. Sisanya,
sebesar Rp59 miliar masih dalam pelacakan. 37
RISIKO HUKUM – LEGAL RISK

Risiko Hukum
Risiko akibat timbulnya tuntutan hukum
dan/atau kelemahan aspek yuridis.
Besarnya nominal gugatan yang diajukan atau
estimasi kerugian yang mungkin dialami oleh
Entitas akibat dari gugatan tersebut
dibandingkan dengan modal entitas
Besarnya kerugian yang dialami oleh entitas
karena suatu putusan dari pengadilan yang
telah memiliki kekuatan hukum tetap
dibandingkan dengan modal entitas.

38
LEGAL RISK – COMMONWEALTH CASE

Pelanggaran Hukum Pencucian Uang


Commonwealth Bank of Australia setuju membayar
penalti sebesar 700 juta dolar Australia, sekitar Rp7,3
triliun, untuk menyelesaikan kasus pencucian uang yang
dituduhkan oleh lembaga intelijen Negeri Kangguru.
Bank terbesar Australia itu disebut melanggar hukum
sebanyak 53.750 kali, di mana sejumlah transaksi
mencurigakan dilakukan berulang-ulang dan tidak
dilaporkan serta gagal melakukan pengawasan.
"Pencucian uang melalui rekening CBA mencakup
importasi dan distribusi narkoba serta senjata api oleh
sindikat tertentu, didominasi oleh methamphetamine
(sabu-sabu)," demikian disebutkan dokumen pengadilan
seperti dilansir Reuters, Senin (4/6/2018).
Sindikat kriminal bergantung pada pencucian uang untuk
importasi dan distribusi narkoba.
39
RISIKO STRATEGI –STRATEGIC RISK

Risiko Stratregi
Risiko akibat ketidakpastian Entitas dalam
mengambil keputusan dan/atau pelaksanaan
suatu keputusan stratejik serta kegagalan
dalam mengantisipasi perubahan lingkungan
bisnis.
Gap antara pencapaian kinerja terhadap
target. Dilihat dari kinerja balance sheet dan
market capitalization.
Perkembangan market share Asset, Dana
Pihak Ketiga, Kredit serta Dana Murah
terhadap Pesaing Utama.

40
STRATEGIC RISK – KEHANCURAN NOKIA

Ketidakmampuan Nokia mengikuti perkembangan


Ketika Nokia resmi mundur dari panggung berserjarah,aat konferensi pers, CEO Nokia
Jorma Olilla mengumumkan persetujuan akuisisi oleh Microsoft dengan kalimat terakhir
“kami tidak melakukan suatu kesalahan, tapi saya tidak tahu mengapa kami kalah”
Hal inilah yang tidak disadari oleh Nokia terkait perkembangan jaman yang begitu cepat
dan disruptif. Beberapa kesalahan Nokia adalah:
Nokia terlalu fokus mengembangkan symbian tanpa memberikan inovasi yang berarti.
Nokia tidak fokus pada pengembangan hardware (phone) saja, usaha Nokia untuk
mengambangkan software (Symbian, Megoo) malah membuat Nokia tidak fokus.
Strategi mengganti symbian dengan Windows 8 (Microsoft) tidak berhasil, dan
membuang hasil R&D symbian yang telah memakan banyak biaya. Nokia gagal
mengambil momentum Smart Phone Booming.
Ketidakunikan Nokia dibanding mobile phone competitor. Smartphone yang berbasis
Apple punya keunikan (user experience, high lifestyle), atau smartphone berbasis
Android (kaya akan applikasi dan gamgratise), demikian pula Smartphone Blackberry
(push email, messaging, BBM dan social media). Dan keunikan itu merupakan kekuatan
yang menyebabkan mereka dilirik oleh pasar dan akhirnya mampu menggeser Nokia
sebagai raja.
41
RISIKO KEPATUHAN – COMPLIANCE RISK

Risiko Kepatuhan
Risiko yang timbul akibat entitas tidak
mematuhi dan/atau tidak melaksanakan
peraturan perundang-undangan dan
ketentuan yang berlaku.
• Jenis dan signifikansi pelanggaran yang
dilakukan
• Frekuensi pelanggaran yang dilakukan atau
track record kepatuhan Bank
• Penerapan prinsip kehati‐hatian

42
COMPLIANCE RISK – PRACICIO MULTI FINANCE

Sanksi OJK terhadap PT Pracico Multi Finance


Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjatuhkan sanksi pembekuan kegiatan usaha
kepada PT Pracico Multi Finance karena melanggar ketentuan di bidang perusahaan
pembiayaan.
Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) II Moch.
Ichsanuddin menyebut bahwa keputusan sanksi tersebut telah dituangkan dalam
surat nomor S-528/NB.2/2019 dan S-529/NB.2/2019 pada tanggal 4 Oktober 2019.
“Berdasarkan monitoring kami sampai dengan jatuh tempo peringatan ketiga,
Pracico Multi Finance belum memenuhi ketentuan pasal 87 terkait ekuitas, pasal 88
terkait rasio ekuitas terhadap modal disetor, pasal 89 ayat (1) terkait tingkat
kesehatan keuangan,” terang Ichsanuddin, dalam siaran pers OJK, Kamis (31/10).
Atas hal itu, regulator menjatuhkan sanksi pembekuan selama enam bulan dan
mulai berlaku sejak surat pembekuan kegiatan usaha ditetapkan. Maka itu, Pracico
Multi Finance dilarang melakukan kegiatan usaha di bidang perusahaan pembiayaan.
“Apabila ketika sanksi pembekuan kegiatan usaha masih berlaku dan Pracico Multi
Finance tetap melakukan kegiatan usaha di bidang pembiayaan, maka OJK dapat
langsung mengenakan sanksi pencabutan izin usaha,” katanya. 43
RISIKO REPUTASI – REPUTATION RISK

Risiko Reputasi
Risiko akibat menurunnya tingkat
kepercayaan stakeholder (masyarakat) yang
bersumber dari persepsi negative terhadap
Entitas
• Frekuensi dan materialitas pemberitaan
• Frekuensi dan materialitas keluhan nasabah
• Penyelesaian keluhan nasabah

44
REPUTATION RISK – LION AIR

Reputasi Buruk Lion Air


Lion Air Indonesia termasuk dalam lima besar penerbangan terburuk
sedunia menurut situs Australia AirlineRatings.com. Selain itu ada sekitar
lima maskapai penerbangan milik Indonesia yang berada dibawah rata-
rata penerbangan aman dunia.
Lion Air memang tak pernah lepas dari pemberitaan. Mulai dari aksi-aksi
ekspansinya di sektor bisnis penerbangan domestik dan internasional,
persaingannya dengan maskapai penerbangan nasional lainnya, hingga
masalah pelayanan terhadap konsumen.
Dari lima maskapai tersebut, rute penerbangan Lion Air terbanyak
melanggar izin. Jonan menyebut, 35 rute penerbangan milik Lion Air
terbukti tidak sesuai izin dari Kemenhub. Masih dari grup Lion, maskapai
Wings Air melakukan pelanggaran izin terhadap 18 rute penerbangannya.
Dari data YLKI, konsumen angkutan udara meragukan kinerja Lion Air
terkait ketepatan waktu penerbangan maskapai tersebut. Bahkan,
maskapai milik Waketum PKB Rusdi Kirana ini selalu mendapat keluhan
konsumen soal keterlambatan penerbangan. 45
Pengelolaan Risiko Secara Terpadu

46
PENINGKATAN IMBAL HASIL MELALUI
METODE TWO PONG APPROACH

Manajemen Risiko Bisnis sehari-hari dan


melalui Operation aktivitas operasional

Two Pong Approach

Manajemen Risiko
Database statistikal
melalui Permodalan

47
ILUSTRASI SEHARI - HARI METODE TWO PONG
APPROACH

Bersifat rutin / sehari – hari Bersifat non rutin / di luar ekspektasi

48
MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL

Limit, Four-
Eye, Provision,
Expected Loss
Pricing,
Insurance, BCP

Risk Profile,
ERA, ORM
Tools

49
TATA KELOLA OPERATIONAL RISK
MANAGEMENT
Three Line of Defense Who? Siapa? Tanggung Jawab

Penanggungjawab utama atas risiko


1st line of defense Seluruh unit kerja
operasional di unit kerjanya

Menyusun Framework & Metodologi


2nd line of defense Unit Risiko Operasional
Risiko Operasional

Pengendalian Internal: Mereview


framework, metodologi dan
3rd line of defense Audit Internal
implementasi yang dikembangkan oleh
unit risiko operasional

50
RISK PROFILE – PENILAIAN RISIKO

Penilaian Resiko merupakan hasil kali antara


nilai frekuensi dengan nilai keparahan suatu
resiko
Untuk menentukan kategori suatu resiko
apakah itu rendah, sedang, tinggi ataupun
ekstrim dapat menggunakan metode matriks
resiko seperti pada tabel matriks

51
RESPON TERHADAP RISIKO

52
MANAJEMEN RISIKO MELALUI STRUKTUR
PERMODALAN
Modal (Equity)
Merupakan sumber daya terpenting yang
dimiliki koperasi / bank dalam menjamin
terjaganya solvabilitas dan sebagai sumber
daya finansial yang siap untuk menyerap
kerugian
Struktur Modal
Susunan komponen permodalan, yang
ditentukan oleh regulator dengan
menetapkan persyaratan modal minimum
• Pasal 17 Peraturan Menteri Koperasi dan
Usaha Kecil dan
Menengah No.15/PER/M.KUKM/IX/2015 Tahu
n 2015,yang ketentuan modal usaha awal
KSP Primer dan KSP Sekunder
53
MANAJEMEN RISIKO MELALUI STRUKTUR
PERMODALAN
BALANCE SHEET SAAT UNTUK EKSPANSI
14

12
12

10
10

8
8
Liabilities / Liabilities /
Asset /
Wadiah / Wadiah /
6 Musyarakah /
Asset / Simpanan 6 Simpanan
Pinjaman
Musyarakah /
4 Pinjaman
4

2 Equity / Modal 2 Equity / Modal


Sendiri
Sendiri
0 0

Asset / Musyarakah / Pinjaman Equity / Modal Sendiri Asset / Musyarakah / Pinjaman Equity / Modal Sendiri
Liabilities / Wadiah / Simpanan Liabilities / Wadiah / Simpanan
54
MANAJEMEN RISIKO MELALUI STRUKTUR
PERMODALAN
Suatu pelindung/bantalan untuk menghadapi potensi kerugian yang tidak diharapkan
(unexpected losses)
Eligible capital = shareholders' equity + retained earnings (tier 1 capital) + supplementary capital
(tier 2 capital)

55
MANAJEMEN RISIKO MELALUI STRUKTUR
PERMODALAN
Acuan dalam perhitungan kecukupan
permodalan
KPMM sesuai SEBI
Berdasarkan SEBI No 14/37/DPNP Perihal
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sesuai
Profil Risiko dan Pemenuhan Capital
Equivalency Maintained Assets (CEMA)
“Semakin tinggi tingkat risiko, semakin besar
modal yang harus disediakan untuk mengcover
risiko tsb”

56
Terima Kasih

57

Anda mungkin juga menyukai