Proposal Tugas Akhir Sempro
Proposal Tugas Akhir Sempro
Diajukan oleh :
Litna Feretes sibagariang NPM : 18104010
kepada
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
INSTITUT TEKNOLOGI MEDAN
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................................i
Daftar isi...................................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
1 Latar Belakang..................................................................................................................
2. Rumusan Masalah............................................................................................................
3. Tujuan Perancangan.......................................................................................................
4. Manfaat perancangan...................................................................................................
5. Urgensi Perancangan.................................................................................................
6. luaran perancangan................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Club house merupakan bangunan multifungsi yang disatukan didalam satu
wadah yang kita kenal dengan sebutan club house, latarbelakang pembuatan
bangunan ini karna setiap orang mempunyai aktivitas yang berbeda-beda mulai
dari yang hobby musik,nonton filim sampai yang menyukai bidang olahraga
seperti fitnees dan aerobic, dengan adanya fasilitas seperti ini maka orang-orang
yang mempunyai aktivitas yang berbeda-beda dapat berkumpul disatu tempat
yaitu club house. Dimedan keberadaan club house masih termasuk kurang
sehingga masyarakat kurang mengetahui tentang club house
Desain club house untuk perumahan mewah sering tidak dipikirkan, contoh
desain club house yang pernah dirancang mahasiswa lain adalah : padivalley golf
club house dikabupaten gowa ( sharul 2018 ) aplikasi tema yang dipilih adalah
arsitektur hijau, club house estetika in semarang city ( iwan priyoga 2015 )
aplikasi tema yang dipilih adalah modern natural, club house alam katulistiwa
golf dikota pontianak ( herliansyah 2018 ) aplikasi penerapan mengikuti
bentuk site pada bangunan
Club house adalah salah satu standar perumahan mewah sedangkan yang
menjadi kasusnya adalah perumahan medan resort city yang sampai saat ini belum
memiliki club house,
kesimpulan : kawasan perumahan mewah membutuhkan standar fasilitas
club house
2. Rumusan Masalah Perancangan
3. Tujuan Perancangan
Tujuan usulan perancangan ini adalah untuk mendesain club house yang
menggunakan tema arsitektur hijau pada perumahan medan resort city
4. Manfaat Perancangan
Perancangan ini perlu dilakukan karena pada perumahan medan resort city
belum memiliki fasilitas umum berupa club house, dalam standar umum fasilitas
perumahan mewah club house adalah salah satunya, beberapa manfaat perancangan
ini antara lain :
5. Urgensi Perancangan
Usulan perancangan ini akan menghasilkan beberapa luaran, antara lain adalah
a. Konsep arsitektur hijau pada club house perumahan medan resort city
c. Laporan perancangan
d. Maket studi
f. Naskah publikasi
1. Terminologi
Pengertian club house yang lain adalah sebuah tempat untuk mewadahi
berbagai aktivitas antara individu satu dengan invidu yang lainnya yang mempunyai
minat yang sama dan bertemu untuk bersenang - senang serta terdapat interaksi sosial
yang cukup baik antar pelaku aktivitas. Dapat juga digunakan sebagai tempat santai,
makan, ( the encycoledia, 1970,).
Desain club house dengan konsep hemat energi adalah bangunan yang dibuat
untuk mengurangi penggunaan energi khususnya energi listrik, dan juga menciptakan
bangunan yang ramah lingkungan
2. Standar Perancangan Club house
Proses perancangan club house yang diusulkan dalam proposal ini akan
dilakukan dengan mempelajari sejumlah presedent agar didapatkan informasi yang
lengkap tentang fungsi club house yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
diperumahan medan resort city. Ada tiga presedent yang dijadikan studi yaitu, Club
House Royal Sumatera, Club House Bogor Raya,
Club house royal sumatera merupakan sebuah club house yang terletak di
perumahan elit royal sumatera, fasilitas yang tersedia dalam club house royal sumtera
adalah sebagai berikut
Untuk menunjukkan kebaruan dari desain yang diusulkan pada proposal ini,
usulan perancangan ini juga diawali dengan memahami beberapa desain yang
dilakukan oleh mahasiswa lain. Sebagaimana yang telah diuraikan singkat di
latarbelakang, tiga perancangan mahasiswa lain yang dipelajari adalah desain oleh,
syahrul ( 2018 ), iwan priyoga ( 2015 ), Herliansyah,( 2018 ), Hasil perancangan oleh
mahasiswa lain diuraikan sebagai berikut :
A. PADIVALLEY GOLF CLUBHOUSE DI KABUPATEN GOWA, syahrul (2018)
Club house yang didesain oleh syahrul ( 2018 ) ini adalah sebuah club house
untuk kabupaten gowa, konsep yang digunakan pada bangunan club house yang
didesain oleh syahrul (2018 ) ini adalah arsitektur hijau, berikut adalah kebutuhan
ruang yang dibuat oleh syahrul (2018 ).
Aplikasi konsep arsitektur hijau yang diterapkan dalam bangunan club house
ini adalah, roof garden, vertical garden, club house yang di desain oleh syahrul (2018)
ini menerapkan vegetasi pada dinding bangunan dan juga atap bangunan, tujuannya
adalah supaya mengurangi atau menyaring sinar matahari yang memasuki bangunan,
untuk atap yaitu roof top tujuannya adalah supaya menguragi panas pada atap beton
bangunan,
Gambar 8 : apilkasi tema
Sumber :.syahrul,2018
Gambar 5 lokasi
( sumber : dokumen pribadi )
Gambar 6 lokasi
( sumber : dokumen pribadi )
luas site adalah sekitar 17 hektar dan yang menjadi tapak bagunan adalah 1,9 hektar,
sisa dari lahan kosong akan didesain menjadi lapangan golf
2. Tahapan Perancangan
Perancangan club house ini dilakukan karena fasilitas ini merupakan salah
satu fasilitas umum yang menjadi daya tarik bagi masyarakat sekitar selain tempat
wisata club house ini dapat mewadahi berbagai aktifitas yang berbeda tanpa harus
berpindah tempat
Gambar 8 tahapan perancangan
( sumber : dokumen pribadi )
3. Indikator Pencapaian Setiap Tahap Perancangan
Indikator pencapaian antara lain adalah
1.untuk menghasilkan desain yang nyaman bagi masyarakat terutama warga
perumahan medan resort city.
2.untuk memenuhi standar perumahan mewah
3. sebagai wujud gerakan bangunan yang menggunakan konsep arsitektur hijau
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data perancangan dilakukan melalui beberapa tahapan
yaitu :
1.Observasi lapangan atau survey
langsung 2.studi literatur
3.studi banding
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penyusunan data yang meliputi
data tapak dan data banguan
A. Data Tapak
Pengumpulan data tapak dilakukan melalui penentuan kawasan perancangan
berdasar kriteria yang ditetapkan. Setelah penetapan, disusun data-data tapak yang
terdiri atas lokasi, tautan lingkungan, Ukuran dan Tata Wilayah Tapak, Keistimewaan
Fisik Alamiah, Keistimewaan Fisik Buatan, Sirkulasi, Utilitas, Potensi View, Manusia
dan Kebudayaan (setempat), dan Iklim setempat.
B. Data Bangunan
Pengumpulan data bangunan dilakukan melalui penentuan aktivitas dan
pengguna pada perancangan yang dilakukan berdasar pada standar perancangan club
house, karakteristik pada setiap fungsi ruang dan filosofi bentuk yang disesuaikan
dengan konsep arsitektur hijau.
5. Teknik Analisis
Sebagaimana dua data yang dikumpulkan, yaitu data tapak dan data bangunan,
maka analisa juga dilakukan terhadap dua aspek, yaitu analisa tapak dan analisa
bangunan. Analisa tapak yang akan dilakukan antara lain meliputi analisa pencapaian,
sirkulasi, pemandangan (view), Iklim (matahari, angin, hujan, dan kelembaban),
lansekap, serta zoning. Adapun analisa Bangunan meliputi analisa ruang, bentuk,
transformasi desain. Semua analisis yang dilakukan selanjutnya akan langsung
merekomendasikan konsep yang dipilih melalui penetapan secara detail elemen-
elemen konsep di tapak dan bangunan.
6. Intepretasi Tema
Desain club house ini akan mengaplikasikan enam prinsip arsitektur hijau
seperti yang telah diuraikan pada kerangka teoritik, yaitu :
1) Appropriate site development (Ketepatan Pengembangan Tapak)
2) Energy efficiency and concervation (Efisiensi Energi Dan Menghemaatan Energi)
3) Water concervation (Penghematan Air)
4) Material resource and cycle (Sumber Material dan Daur Ulang)
5) Indoor health and comfort (Kesehatan Ruang Dalam dan Kenyamanan)