Anda di halaman 1dari 16

Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi

(Drs. Tommy Suprapto, MS, revisi 2011)

DISUSUN

Oleh

Nama : Epan Simanullang

NIM : 190403010

Dosen Pengampu : Dr. Betty Arli Sonti Pakpahan, M.Pd

Mata Kuliah : Komunikasi Dalam Organisasi Pendidikan Kristen

PROGRAM STUDI S2 MANAJEMEN PENDIDIKAN KRISTEN

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI TARUTUNG

2020
BAB I
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan kasih-Nya kepada kami, sehingga critical book review ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga critical book review ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, bahkan mempermudah
pemahaman pembaca untuk kedepannya.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam critical book review, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
critical book review ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................


DAFTAR ISI ............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................
A. Rasionalisasi pentingya CBR....................................................................
B. Tujuan CBR ....................................................................................................
C. Manfaat CBR...................................................................................................
D. Idetitas buku yang di review ..................................................................
BAB II RINGKASAN ISI BUKU ...........................................................................
A. Bab 1 .................................................................................................................
B. Bab 2 .................................................................................................................
C. Bab 3 .................................................................................................................
D. Bab 4..................................................................................................................
E. Bab 5 .................................................................................................................
F. Bab 6 .................................................................................................................
G. Bab 7 .................................................................................................................
H. Bab 8..................................................................................................................
I. Bab 9..................................................................................................................
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................
A. Pembahasan isi buku .................................................................................
B. Kelebihan dan kekurangan buku ..........................................................
BAB IV PENUTUP .................................................................................................
A. Kesimpulan ....................................................................................................
B. Rekomendasi..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CBR


      Critical Book Review bertujuan mengkaji sebuah buku bacaan atau buku pelajaran
yang telah selesai dibaca. Alasan mengapa harus dilakukan critical book review
adalah untuk mengetahui sejau mana kita memahami isi buku tersebut, kemudian
kita dapat membandingkan kelebihan dan kekurangan dari buku tersebut.

B. Tujuan penulisan CBR


Alasan dibuatnya critical book review ini adalah untuk:
1.    Penyelesaian tugas Mata kuliah Komunikasi Dalam Organisasi Pendidikan
Kristen
2.    Menambah wawasan tentang Komunikasi Kependidikan Kristen
3.    Meningkatkan isi bacaan Buku yang dikritik.
4.    Menguatkan kan Buku yang dikritik dengan teori teori yang ada maupun Buku
yang sejenis.

C. Manfaat CBR
Manfaat dari critical book review ini adalah:
1.   Menambah pengetahuan Tentang Komunikasi Dalam Organisasi Pendidikan
Kristen
2.   Meningkatkan kemampuan menemukan inti sari suatu buku, kemampuan
membandingkan buku dengan buku lainnya dengan baik.
3.   Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh
setiap bab dari buku pertama dan buku kedua.

D. Identitas Buku yang Direview


1. Judul : Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi
2. Edisi :
3. Pengarang : Drs. Tommy Suprapto, MS
4. Penerbit : Media Pressindo
5. Kota Terbit : Yogyakarta
6. Tahun Terbit : Revisi 2011
7. ISBN : 979-222-132-8
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

A. Bab 1 : Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari komunikator


kepada komunikan melalui saluran tertentu. Saluran disini dapat berarti radio,
surat kabar dan lain sebagainya.
B. Bab 2 : Teori sosiologi yang berhubungan dengan kemajemukan masyarakat
modern, yang di nyatakan bahwa masyarakat yang memiliki sifat-sifat tertentu
yang sama akan dapat membentuk sikap yang sama dalam menghadapi
rangsangan tertentu.
C. Bab 3 : Teori-teori yang berhubungan dengan cara komunikasi massa
mempengaruhi perilaku individu telah menumbuhkan usaha-usaha lain untuk
menyusun konsep yang berhubungan dengan manipulasi melalui peas-pesan
komunikasi.
D. Bab 4 : Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teori-teori komunikasi
mengalami mengalami kelangkaan dalam pengembangannya lebih lanjut,
sebab para ahli lebih banyak memberikan perhatiannya pada masalah
komunikasi massa sebagai bidang studi daripada komunikasi massa sebagai
bidang penelitian.
E. Bab 5 : efek-efek komunikasi : teori peluru, model efek terbatas, model efek
moderat
F. Bab 6 : Model komunikasi dalam artian modern mula-mula diperkenalkan oleh
Harold D. Lasswell, seorang ahli ilmu politik yang tertarik terhadap riset-riset
komunikasi.
G. Bab 7 : Analisis jaringan komunikasi merupakan salah satu dari beberapa
pendekatan penelitian yang mempelajari perilaku manusia berdasarkan
konvergensi. Perilaku komunikasi yang demikian menjadi variabel tergantung
dari pada variabel bebas untuk meramalkan efek komunikasi.
H. Bab 8 : Pertukaran informasi secara horisontal antara organisasi yang sama
kurang menimbulkan distorsi karena sifat hubungan yang homopilous antar
pertemanan yang memiliki kerangka pengalaman yang sama.
I. Bab 9 : Semiotika adalah studi tentang tanda dan cara-cara tanda itu bekerja.
Tanda adalah basis dari kegiatan komunikasi. Melalui perantara tanda manusia
dapat berkomunikasi dengan sesamanya.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Buku


Bab 1   Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan melalui saluran tertentu. Saluran disini dapat berarti radio, surat kabar
dan lain sebagainya. Komunikasi sendiri berasal dari kata latin communis yang
berarti umum (common) atau bersama, yakni jika kita berkomunikasi sebenarnya
kita sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan dengan seseorang yaknni
dengan berbagi informasi, ide atau sikap.
Essensi dari berkomunikasi juga untuk memperoleh kesamaan makna
diantara orang-orang yang terlibat dalam proses komunikasi antar manusia.
Komunikasi pun ada yang berbentuk komunikasi massa yakni proses penyampaian
informasi, ide dan sikap kepada banyak orang, biasanya menggunakan mesin atau
media yang diklasifikasikan ke dalam media massa seperti radio siaran, televisi
siaran, surat kabar / majalah dan film.

Bab 2   Teori-teori Komunikasi Massa Kontemporer


Menurut Melvin De Fleur : ringkasan pemikiran kontemporer tentang media
massa dapat dibedakan menjadi 4 hal yakni teori Perbedaan-perbedaan Individu yang
mana dalam teori ini menjelaskan bagaimana setiap kepribadian masing-masing yang
akan mempengaruhi perilaku mereka dalam menanggapi sesuatu, perbedaan
kepribadian individu ini disebabkan oleh perbedaan lingkungan yang nantinya
menghasilkan perbedaan pandangan juga dalam menghadapi sesuatu. Lalu yang
kedua adalah teori kategori sosial, teori ini beranggapan jika terdapat kategori sosial
yang luas dalam masyarakat kota industri yang kursng lebih memiliki perilaku sama
terhadap rangsangan-rangsangan tertentu.
Hal dasar dari teori ini adalah teori sosiologi yang berhubungan dengan
kemajemukan masyarakat modern, yang di nyatakan bahwa masyarakat yang
memiliki sifat-sifat tertentu yang sama akan dapat membentuk sikap yang sama
dalam menghadapi rangsangan tertentu. Yang ketiga membahas tentang teori
hubungan sosial, dalam teori hubungan sosial ini menyatakan bahwa dalam
menerima pesan-pesan komunikasi melalui media, orang lebih banyak memperoleh
pesan itu melalui hubungan atau kontak dengan orang lain daripada menerima
langsung dari media massa, maka dari itu arus informasi dibedakan menjadi dua
tahap. Pertama, informasi bergerak dari media kepada individu-individu yang relative
“well informed”, mereka pada umumnya memperoleh informasi langsung. Dan yang
terakhir adalah mengenai teori norma-norma budaya, yang mana teori ini
menganggap jika media massa melalui pesan-pesan yang disampaikannya secara
tertentu dapat menumbuhkan kesan-kesan yang oleh khalayak disesuaikan dengan
norma-norma budayanya.

Bab 3   Model-Model Proses Persuasi Dalam Komunikasi


Teori-teori yang berhubungan dengan cara komunikasi massa mempengaruhi
perilaku individu telah menumbuhkan usaha-usaha lain untuk menyusun konsep
yang berhubungan dengan manipulasi melalui peas-pesan komunikasi. Hubungan
antar teori-teori komunikasi massa kontemporer dengan konsep persuasi tidaklah
secara langsung. Pada umumnya dikenal dua model proses persuasi.
1.      Model Psikodinamik
Menurut model ini pesan-pesan komunikasi akan efektif dalam persuasi apabila
memiliki kemampuan mengubah secara psikologis minat atau perhatian individu
dengan cara sedemkian rupa, sehingga individu akan menanggapi pesan-pesan
komunikasi sesuai dengan kehendak komunikator.
2.      Model Sosial Budaya
Model sosial budaya dalam proses persuasi didasarkan pada anggapan bahwa
pesan-pesan komunikasi massa dapat digunakan untuk mengarahkan individu agar
menerima gejala yang telah didukung kelompok sebagai dasar individu untuk
bertindak.

Bab 4   Masa Depan Teori Komunikasi Massa


Salah satu masalah yang paling mendesak didalam studi antar disiplin dalam
bidang komunikasi massa adalah bagaimana memberikan dasar teoritis yang kuat.
Dua persoalaan pokok yang erat dengan teori komunikasi yaitu :
1.     Dalam beberapa hal teori ini mengalami jalan buntu.
2.    Teori-teori komunikasi yang dikemukakan pada umumnya terlalu
berlebihan, pengaruh komunikasi harus diukur melalui hubungan antara, independen
variabel dengan dependen variabel.
Dalam teori kategori sosial perhatian selama ini hanya diberikan pada
hubungan kesamaan status sosial dengan tanggapan yang sama terhadap pesan
komunikasi. Dalam teori hubungan sosial, perhatian para ahli lebih banyak diberikan
pada variabel-variabel yang berhubungan dengan pengaruh komunikasi, khususnya
yang menyangkut adopsi dan inovasi serta perubahan sosial. Teori norma budaya
persoalannya sedikit berbeda yaitu: menarik perhatian tatkala tokoh-tokoh politik
menjadikan masalah kekerasan dan kejahatan sebagai issue politik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teori-teori komunikasi mengalami
mengalami kelangkaan dalam pengembangannya lebih lanjut, sebab para ahli lebih
banyak memberikan perhatiannya pada masalah komunikasi massa sebagai bidang
studi daripada komunikasi massa sebagai bidang penelitian.

Bab 5   Efek-efek Komunikasi Massa


1. Teori Peluru
Biasa disebut dengan teori jarum suntik merupakan pandangan yang
dipengaruhi oleh kekuatan propaganda yang muncul ketika zaman Perang Dunia I.
Ketika itu dunia ketakutan oleh propaganda Nazi dan munculnya penghasut-
penghasut seperti Hitler yang sering mengeluarkan propaganda melalui media massa.
Akibat adanya ketakutan tersebut berdirilah Institute for Propaganda  di Amerika
Serikat untuk mendidik rakyatnya agar menguasai teknik-teknik propaganda.
2.      Model Efek-Efek Terbatas
Jika dilihat dari sudut pandang berbeda, maka efek-efek komunikasi massa
adalah terbatas. Model efek-efek terbatas ini memperoleh dukungan dari model arus
komunikasi dua tahap yang menyatakan bahwa pesan-pesan media massa tidak
seluruhnya akan mencapai khlayak secara langsung, tetapi sebagian besar
berlangsung bertahap.
3.      Model Efek Moderat
Yang termasuk dalam model ini diantaranya Paradigma Pencarian Informasi,
Pendekatan Uses and Gratification, Fungsi Agenda Setting dan Teori Norma-norma
Kebudayaan. Pendekatan ini mengansumsikan bahwa Model Efek Terbatas terlalu
mengecilkan arti dari efek-efek komunikasi massa.

Bab 6   Menguak Perkembangan Teori-Teori Komunikasi


Dalam proses sejarah kurang lebih 50 tahun terutama sejak Perang Dunia I
hingga akhir tahun 1948 model hypodermik menunjukkan keperkasaannya. Model
keperkasaan efek diakui mempunyai pengaruh besar dalam komunikasi massa
seperti halnya Teori Peluru (Severin dan Tankard, 1979). The Bullet Theory (Teori
Peluru) dipandang sebagai atribut dari kekuasaan besar dalam komunikasi massa.
Pandangan ini dipengaruhi oleh kekuatan propaganda yang muncul pada periode
Perang Dunia I. Selanjutnya pandangan ini populer ketika sebagian orang merasa
cemas akan munculnya penghasut-penghasut tipe Hitler sebagai pemegang
kekuasaan di AS, melalui penggunaan komunikasi massa.
Severin dan Tankard (1979) : mengatakan banyak orang percaya bahwa teori
peluru masih tetap ada sampai saat ini. Dan pendapat John Lilly seorang ahli
komunikasi interspesies (tampaknya tidak termasuk dalam komunikasi massa) yang
menulis, “kita telah terdidik tentang kekuatan fantastis dari media dalam mengubah
opini publik” (Severin dan Tankard, 1979). Model komunikasi dalam artian modern
mula-mula diperkenalkan oleh Harold D. Lasswell, seorang ahli ilmu politik yang
tertarik terhadap riset-riset komunikasi. Dalam artikelnya di tahun 1948 dengan satu
kalimat yang terkenal dalam riset-riset komunikasi, ia menulis, “cara untuk
mengatakan dengan tepat sebuah tindak komunikasi adalah dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan dibawah ini : Who (siapa), Says what (mengatakan apa), in
which channel (dengan saluran yang mana), to whom (kepada siapa), with what
effect? (dengan efek bagaimana?). Selama kurang lebih 40 tahun sejak teori
komunikasi muncul, model-model komunikasi yang lain dibuat Osgood Schramm-
Dance (1950-an), Westley dan Maclean (1957), dan Berlo (1960).
Terdapat asumsi masyarakat yang demikian, (1) bahwa informasi hanya
merupakan substansi yang bersifat fisik dan (2) bahwa pikiran individu adalah
terpisah satu sama lain menimbulkan beberapa kesalahan mengenai identifikasi dan
penelitian komunikasi pada waktu-waktu lampau (Kincaid, 1979).
Kesalahan-kesalahan tersebut ialah
a.       Pandangan bahwa komunikasi adalah linear, satu arah (biasanya vertical),
daripada merupakan suatu perputaran dan dua arah terhadap waktu.
b.      Terlalu menekankan ketergantungan daripada berfokus pada hubungan-
hubungan pada orang-orang yang berkomunikasi dan ketergantungannya yang
fundamental.
c.       Adanya kecenderungan berfokus pada objek-objek komunikasi yang
dianggap sederhana, terisolasi terhadap hubungan-hubungan dimana dia berada.
d.      Adanya kecenderungan bahwa fungsi utama komunikasi adalah membujuk,
daripada menciptakan saling pengertian, consensus dan tindakan kolektif.
e.       Adanya kecenderungan berkonsentrasi pada pengaruh-pengaruh
psikologis komunikasi pada individu-individu yang terpisah, daripada pengaruh
social dan hubungan-hubungan antar individu di dalam jaringan
f.       Adanya suatu kepercayaan terhadap penyebab satu arah yang mekanistis
daripada penyebab bersama yang mendirikan system informasi antar manusia yang
secara fundamental bersifat cybernetic.

Bab 7   Metode Jaringan Komunikasi


Analisis jaringan komunikasi adalah suatu metode penelitian untuk
mengidentifikasi struktur komunikasi dalam suatu sistem. Perilaku manusia adalah
interaksi melalui seseorang bertukar informasi dengan seseorang atau lebih. Dalam
komunikasi, konsep jaringan sosial menjadi amat penting, karena dengan
menggunakan konseep ini dan sejumlah model ini model yang telah dihasilkannya
maka sejumlah masalah yang berhubungan dengan komunikasi menjadi lebih tajam
dan tepat dapat diteliti dan dianalisis. Analisis jaringan komunikasi merupakan salah
satu dari beberapa pendekatan penelitian yang mempelajari perilaku manusia
berdasarkan konvergensi. Perilaku komunikasi yang demikian menjadi variabel
tergantung dari pada variabel bebas untuk meramalkan efek komunikasi.
Dalam analisis jaringan komunikasi, tidak ada perbedaan yang tajam antara
sumber dan penerima informasi, arus informasi terjadi diantara partisipan dalam
jaringan, dimana masing-masing atau keduanya dapat menjadi pengirim dan
penerima informasi secara silih berganti. Contoh model jaringan komunikasi adalah
suatu skema analisis yang dipergunakan untuk meneliti hubungan-hubungan
komunikasi yang komplek disebut sosiogram. Tanpa pertolongan sosiogram ini para
ahli mengalami kesulitan yang besar untuk menggambarkan jaringan komunikasi
yang kompleks tersebut.

Bab 8   Jaringan Komunikasi Dalam Organisasi Perusahaan


Pada bab ini diuraikan mengenai analisis jaringan organisasi komunikasi pada
organisasi perusahaan. Komunikasi dalam organisasi khususnya mempunyai
hubungan dengan satu atau lebih dimensi-dimensi struktur organisasi. Sedangkan
komunikasi dengan luar organisasi adalah menganai pertukaran pesan antar
organisasi tersebut atau masuknya sejumlah informasi dari luar. Manajemen dan
pengoperasian suatu organisasi tergantung pada komunikasi seperti halnya dalam
peningkatan aktivitas, penyelesaian konflik, memperbaiki semangat pekerja dan
meningkatkan produksi.
Dalam bab ini dibahas pula mengenai arus komunikasi horisontal dalam suatu
organisasi lebih sering terjadi dibandingkan dengan arus vertikal. Hal ini disebabkan
akibat, komunikasi individual lebih terbuka dan lebih efektif dengan orang-orang di
lingkungannya, serta yang mempunyai kedudukan yang sama dibandingkan dengan
orang yang kedudukannya lebih tinggi. Pertukaran informasi secara horisontal antara
organisasi yang sama kurang menimbulkan distorsi karena sifat hubungan
yang homopilous antar pertemanan yang memiliki kerangka pengalaman yang sama.
Sedang arus komunikasi vertikal membawa pesan yang memiliki potensi lebih
bersifat mengancam, sedangkan arus informasi horisontal lebih bersifat informal.

Bab 9   Makna Dan Tanda Dalam Proses Komunikasi


Dalam bab ini dijelaskan hal-hal yang terkait dengan tanda dan makna.
Diantaranya membahas semiotika. Semiotika adalah studi tentang tanda dan cara-
cara tanda itu bekerja. Tanda adalah basis dari kegiatan komunikasi. Melalui
perantara tanda manusia dapat berkomunikasi dengan sesamanya. Tanda-tanda
merupakan perangkat yang dipakai dalam upaya memaknai “makna” yang
terkandung didalamnya. Kemudian tanda dibagi menjadi beberapa teori, diantaranya
Ikon, merupakan sebuah tanda yang menunjuakan kemiripan dengan objeknya
seperti foto dan peta. Indeks, merupakan sebuah tanda yang memilki keterkaitan
langsung dengan objeknya seperti asap merupakan indeks api. Simbol, merupakan
tanda yang memilki hubungan dengan objeknya berdasarkan kesepakatan dan aturan
seperti tanda palang merah yang merupakan imbol PMI, rambu-rambu lalulintas.

B. Kelebihan dan Kekurangan Buku


Kelebihan : Buku ini memiliki beberapa macam teori-teori. Buku ini
memberikan pengetahuan yag lebih luas dan memberikan pemahman baik kepada
pembaca tentang teori-teori komunikasi. Dan bagi mereka yang emiliki organisasi
bahkan bisnis.
Kekurangan : Buku ini cukup tebal sehingga seseorang yang ingin membaca
buku ini bisa merasa bosan karen terlalu banyak tulisan-tulisan jarang bahkan hampir
tidak ada contoh gambar/bagan yang menggambarkan teori-teori yang sedang
dibahas. Adapun bahasa atau kosa kata yang kurang dimengerti. Bahkan terlalu baku.

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Komunikasi memegang peranan penting dalam kaitannya dengan


pembentukan masyarakat. Dalam fenomena ini, manusia terlibat dalam kegiatan
komunikasi dalam kehidupan sosial, sehingga manusia dapat saling `berdekatan`
dalam suatu komunitas. Sebuah komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang
berhasil melahirkan kebersamaan, kesepahaman antara sumber dengan penerima.
Sebuah komunikasi akan efektif apabila pendengar dapat menerima pesan,
pengertian, dan lain-lain sama persis seperti apa yang dikehendaki oleh penyampai.
Buku ini mengantarkan pembaca pada teori-teori komunikasi dengan cara
memanajemen komunikasi dengan baik. Dengan teori dan manajemen komunikasi
yang baik, diharapkan pembaca buku ini memiliki pondasi kuat untuk memahami
konsep-konsep ilmu komunikasi sehingga mampu menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.

B. REKOMENDASI
Dunia komunikasi selalu menjadi bidang yang menarik untuk dikaji secara
mendalam. Ilmu komunikasi menjadi sebuah kebutuhan terutama untuk mengatasi
problematika hubungan antar manusia. Dalam kaitan ini, manusia harus mampu
memperbaiki cara berkomunikasinya, karena kompleksitas permasalahan hubungan
dengan lingkungannya sebagai akibat dari perubahan tersebut sangatlah tergantung
pada bagimana cara kita berkomunikasi dengan sesame atau dengan lingkungan kita.
Pada dasarnya ilmu komunikasi mengajarkan kepada kita bagaimana cara kita
bertindak dan berprilaku sesuai dengan norma-norma kebudayaan melalui teknik-
teknik pengemasan pesan secara persuasif.

DAFTAR PUSTAKA
Suprapto, Tommy. 2011. Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi, Yogyakarta :
Media Presindo

https://viewhidden.blogspot.com/2017/11/review-buku-pengantar-teori-
komunikasi.html

https://onesearch.id/Author/Home?author=TOMMY+SUPRAPTO

Anda mungkin juga menyukai