Anda di halaman 1dari 7

NADIA ALYA EVANA P

26 – X MIPA 2

TUGAS PERTEMUAN KD 3

LEMBAGA LEMBAGA NEGARA

1. Carilah informasi tentang sistem susunan lembaga negara RI sebelum dan

sesudah amandemen !

SEBELUM AMANDEMEN SESUDAH AMANDEMEN


MPR MPR
DPR DPR
PRESIDEN PRESIDEN
MA DPD
BPK BPK
DPA MA
MK
KY

2. Buatlah bagan susunan lembaga negara setelah amandemen dan sebelum

amandemen Lengkap dengan penjelasannya !

SEBELUM AMANDEMEN
a. MPR

Dibawah ini, merupakan tugas dan wewenang MPR:

Membuat putusan yang gak bisa ditentang oleh lembaga negara lain, termasuk menetapkan
Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang pelaksanaaanya dimandatkan pada Presiden.

Mengangkat Presiden dan Wakil Presiden.

Meminta dan menilai pertanggungjawaban Presiden mengenai pelaksanaan GBHN.


NADIA ALYA EVANA P
26 – X MIPA 2

Memberhentikan presiden kalo yang bersangkutan melanggar GBHN.

Mengubah Undang-Undang Dasar.

Menetapkan pimpinan majelis yang dipilih dari dan oleh anggota MPR.

Memberikan keputusan terhadap anggota yang melanggar sumpah anggota MPR.

Menetapkan peraturan tata tertib Majelis.

Memberikan penjelasan yang bersifat penafsiran terhadap putusan-putusan Majelis.

b. DPR

Sebelum adanya amandemen, tugas dan wewenang DPR seperti dibawah ini:

Mengajukan rancangan undang-undang.

Memberikan persetujuan atas Peraturan Perundang-undangan (Perpu).

Memberikan persetujuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Meminta MPR buat mengadakan sidang istimewa.

c. Presiden

Ada beberapa wewenang dan tugas dari Presiden sebelum amandemen, yaitu:

Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang dalam situasi yang memaksa.

Menetapkan Peraturan Pemerintah.

Mengangkat dan memberhentikan meteri-menteri

Memegang posisi dominan sebagai mandatori MPR.

Memegang kekuasaan eksekutif, kuasaan legislatif, dan juga yudikatif.

Mengangkat dan memberhentikan anggota BPK.

d. Mahkamah Agung (MA)

Tugas dan wewenang MA sebelum amandemen, diantaranya adalah:

Memberikan pertimbangan kepada presiden buat memberikan grasi dan rehabilitasi.

Menguji peraturan perundang-undangan.


NADIA ALYA EVANA P
26 – X MIPA 2

Mengajukan tiga orang hakim konstitusi.

Berwenang mengadili pada tingkat kasasi.

e. BPK (Badan Pemerikasaan Keuangan)

Tugas dan wewenang dari BPK sebelum amandemen, yaitu:

Berwenang mengawasi dan memeriksa pengelolaan keuangan negara (APBN) dan daerah
(APBD) serta menyampaikan hasil pemeriksaan kepada DPR dan DPD serta ditindak lanjuti
oleh aparat penegak hukum.

Mengintegrasi peran BPKP sebagai instansi pengawas internal departemen yang


bersangkutan ke dalam BPK.

f. DPA (Dewan Pertimbangan Agung)

Tugas dan wewenang DPA seperti dibawah ini:

Pada Ayat 2 pasal ini menyatakan, kalo DPA berkewajiban memberi jawaban atas
pertanyaan Presiden dan berhak mengajukan usul kepada Pemerintah.

Kemudian, dalam penjelasan Pasal 16 disebutkan kalo DPA berbentuk Council of State yang
wajib memberi pertimbangan kepada pemerintah.

SESUDAH AMANDEMEN
a. MPR

Ada beberapa aturan sistem keanggotaan MPR, yaitu:

Mengucapkan sumpah atau janji sebelum menjalankan amanat sebagai anggota MPR

MPR terdiri atas Anggota DPR dan DPD .

Anggota MPR mempunyai masa jabatan selama 5 tahun.

Tugas dan wewenang MPR setelah amandemen, adalah:

Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar.

Melantik Presiden dan Wakil Presiden.


NADIA ALYA EVANA P
26 – X MIPA 2

Memberhentikan Presiden dan atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut
Undang-Undang Dasar.

Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh Presiden apabila terjadi
kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatannya.

b. DPR

Tugas, wewenang, dan fungsi dari DPR setelah amandemen 1945:

Membentuk UU yang dibahas dengan presiden buat mendapat persetujuan bersama.

Membahas dan memberikan persetujuan peraturan pemerintah pengganti UU.

Menerima dan membahas usulan RUU yang diajukan DPD yang berkaitan dengan bidang
tertentu dan menginstruksikannya dalam pembahasan.

Menetapkan APBN bersama Presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD

Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN, dan juga kebijakan


pemerintah.

Memberikan persetujuan kepada presiden buat menyatakan perang, membuat perdamaian,


dan perjanjian dengan negara lain.

Menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi rakyat.

Dalam menjalankan fungsinya, anggota DPR mempunyai hak-hak seperti dibawah ini:

Hak Interpelasi, merupakan hak buat meminta keterangan kepada pemerintah.

Hak angket, merupakan hak buat menyelidiki pelaksanaan UU dan kebijakan yang dibuat
pemerintah.

Hak imunitas, merupakan hak kekebalan hukum. Anggota DPR gak bisa dituntut, karena
pernyataan atau pertanyaan yang dikemukakan dalam rapat DPR selama hal tersebut gak
melanggar kode etik.

Hak menyatakan pendapat, DPR berhak buat berpendapat mengenai:

Pelaksanaan hak angket dan hak interpelasi.

Dugaan kalo Presiden atau wakil persiden melakukan pelanggaran hukum.

Kebijakan yang diambil oleh pemerintah tentang kejadian luar biasa baik di dalam ataupun
luar negeri.
NADIA ALYA EVANA P
26 – X MIPA 2

c. Presiden

Wewenang Presiden yang berubah setelah amandemen, adalah:

Hakim agung dipilih oleh presiden berdasarkan pengajuan KY dan disetujui oleh DPR.

Anggota BPK gak lagi diangkat oleh Presiden, saat ini presiden cuma meresmikan anggota
BPK, yang dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD

Wewenang yang dimiliki oleh presiden setelah Amandemen, diantaranya yaitu:

Memegang kekuasaan pemerintah menurut UUD.

Memegang kekuasaan tertinggi atas AD, AL dan AU.

Melakukan pembahasan dan pemberian persetujuan RUU bersama DPR.

Mengesahkan RUU menjadi UU.

Menetapkan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang dalam sutuasi yang


memaksa.

Menetapkan peraturan pemerintah.

Mengangkat dan memberhentikan meteri-menteri.

Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan persetujuan DPR.

Mengangkat duta dan konsul.

Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR.

Memberi grasi dan rehabilitasi berdasarkan pertimbangan MA.

Memberi amnesti dan abolisi berdasar pertimbangan DPR.

Menetapkan hakim agung yang dicalonkan KY dan disetujui DPR.

Menetapkan hakim konstitusi yang calonnya diajukan oleh DPR dan MA.

Mengangkat dan memberhentikan KY dengan persetujuan DPR.

d. DPD

Ada beberapa, tugas dan wewenang DPD setelah amandemen, yaitu:


NADIA ALYA EVANA P
26 – X MIPA 2

Mengajukan rancangan undang-undang pada DPR yang berkaitan dengan otonomidaerah,


hubungan pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan

Pengelolaan sumber daya alam atau sumber ekonomi lainnya,yang berkaitan dengan
perimbangan keuangan pusat daerah.

Memberi pertimbangan kepada DPR atas rancangan undang-undang APBN dan rancangan
undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama.

Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan mengenai hal-hal di atas dan menyampaikan


hasil pengawasannya pada DPR buat ditindak lanjuti.

DPD ini bersidang sedikitnya sekali dalam setahun.

e. BPK

Dari tugas dan wewenang tersebut, BPK ini mempunyai tiga fungsi pokok, diantaranya
adalah:

Fungsi Operatif, adalah melakukan pemeriksaan, pengawasan, dan penelitian atas


penguasaan dan pengurusan keuanga negara.

Fungsi Yudikatif, yaitu melakukan tuntutan perbendeharaan dan tuntutan ganti rugi
terhadap pegawai negeri yang perbuatannya melanggar hukum atau melalaikan
kewajibannya, dan menimbulkan kerugian buat negara.

Fungsi Rekomendatif, merupakan memberikan pertimbangan kepada pemerintah tentang


pengurusan keuangan negara.

f. MA (Mahkamah Agung)

Dibawah ini, ada beberapa kewajiban dan wewenang dari MA:

Mempunyai fungsi yang berhubungan dengan kuasa kehakiman dan fungsi itu diatur dalam
UU.

Berwenang mengadili di tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di bawah


Undang-Undang.

Mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh Undang-Undang.

Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberi grasi dan rehabilitasi.

Mengajukan anggota Hakim Konstitusi sebanyak 3 orang.


NADIA ALYA EVANA P
26 – X MIPA 2

g. MK (Mahkamah Konstitusi)

Berikut ini adalah wewenang yang dimiliki oleh MK, yaitu:

Memberikan putusan tentang dugaan pelanggaran oleh presiden atau wakilnya.

Memutuskan sengketa yang berhubungan dengann hasil pemilu.

Memutuskan sengketa kewenangan antar lembaga negara.

Memutuskan pembubaran partai politik.

Menguji UU terhadap UUD.

h. KY (Komisi Yudisial)

Berikut ini, merupakan beberapa wewenang dan tanggung jawab dari KY, yaitu:

Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc MA.

Menjaga dan menegakkan kehormatan, martabat, serta perilaku hakim.

Dengan MA, bersama menetapkan Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH).

Menegakkan Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH).

Anda mungkin juga menyukai