Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI


KANTOR PELAYANAN UTAMA BEA DAN CUKAI TIPE A
Standar Operasional Prosedur
Penerbitan Surat Perintah Patroli (SPP) dan Surat Perintah
Berlayar (SPB) Patroli Laut Skema Mandiri
Nomor SOP: Tanggal Penetapan Tanggal Revisi: Revisi ke: -
-

1. Deskripsi
a. SOP ini menjelaskan tentang proses penerbitan Surat Perintah Patroli
(SPP) dan Surat Perintah Berlayar (SPB) yang dimulai sejak Kepala
Bidang Penindakan dan Penyidikan memerintahkan kepada Kepala
Seksi Penindakan untuk membuat konsep nota dinas perencanaan
patroli laut skema mandiri atau konsep nota dinas perpanjangan patroli
laut skema mandiri serta SPP dan SPB sampai dengan Pelaksana pada
Bidang Penindakan dan Penyidikan menyampaikan SPP dan SPB
kepada peruntukannya.
b. Patroli Laut Skema Mandiri Kantor Wilayah DJBC/Kantor Pelayanan
Utama Bea dan Cukai (KPU BC) adalah kegiatan patroli laut yang
dilaksanakan sesuai dengan wilayah kerja Kantor Wilayah DJBC/KPU
BC atau patroli laut gabungan dalam satu wilayah kerja Kantor Wilayah
secara mandiri.
c. SPP dan SPB merupakan kelengkapan administrasi patroli yang
diterbitkan oleh pejabat yang berwenang yang merupakan dasar
pelaksanaan patroli laut.
d. Unit Pelaksana SOP ini adalah Bidang Penindakan dan Penyidikan.

2. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 tahun
2006.
b. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007.
c. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 24/PMK.01/2018 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai.
d. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 188/PMK.01/2016 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai
e. Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-58/BC/1997
tentang Patroli Bea dan Cukai.
f. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-53/BC/2010
tentang Tata Laksana Pengawasan.

3. Ketertautan
SOP ini memiliki ketertautan dengan:
a. Prosedur penentuan kelaiklautan kapal patroli
b. Prosedur penentuan susunan awak kapal patroli
c. Prosedur penentuan satuan tugas patroli laut.

4. Pihak-Pihak yang Terlibat


a. Kepala Kantor.
b. Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan.
c. Kepala Seksi Penindakan.
d. Pelaksana pada Bidang Penindakan dan Penyidikan.

5. Persyaratan dan Perlengkapan


Nota Dinas Perencanaan Patroli Laut Skema Mandiri atau Nota Dinas
Perpanjangan Patroli Laut Skema Mandiri.

6. Keluaran (Output)
Surat Perintah Patroli (SPP) dan Surat Perintah Berlayar (SPB).

7. Jangka Waktu Penyelesaian


Jangka waktu pelaksanaan SOP ini adalah paling lama 2 (dua) hari kerja
sejak Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan memerintahkan kepada
Kepala Seksi Penindakan untuk membuat konsep nota dinas perencanaan
patroli laut skema mandiri atau nota dinas perpanjangan patroli laut skema
mandiri serta SPP dan SPB sampai dengan Pelaksana pada Bidang
Penindakan dan Penyidikan menyampaikan SPP dan SPB kepada
peruntukannya.

8. Perhatian
SOP ini bermanfaat bagi kinerja Bidang Penindakan dan Penyidikan
maupun bagi Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A dalam
melaksanakan penerbitan SPP dan SPB patroli laut skema mandiri. Dalam
hal SOP tidak terlaksana dengan baik, maka proses pelaksanaan penerbitan
SPP dan SPB patroli laut skema mandiri menjadi terhambat.

9. Matriks RASCI
Penerbitan SPP dan
Kabid
SPB Patroli Laut Kepala Kasi
Penindakan dan Pelaksana
Skema Mandiri pada Kantor Penindakan
Penyidikan
Kanwil/KPU
Perencanaan
patroli laut skema R S
mandiri
Perintah
pembuatan konsep R R S/R
SPP dan SPB

Pembuatan konsep
A R R S/R
SPP dan SPB

Pengiriman SPP
S
dan SPB

10. Prosedur Kerja


a. Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan memerintahkan
Kepala Seksi Penindakan untuk membuat Nota Dinas Perencanaan
Patroli Laut Skema Mandiri atau Nota Dinas Perpanjangan Patroli Laut
Skema Mandiri serta SPP dan SPB.
b. Kepala Seksi Penindakan menerima perintah dari Kepala Bidang
Penindakan dan Penyidikan dan memerintahkan kepada Pelaksana
pada Bidang Penindakan dan Penyidikan untuk membuat konsep nota
dinas perencanaan patroli laut skema mandiri atau nota dinas
perpanjangan patroli laut skema mandiri serta konsep SPP dan SPB.
c. Pelaksana pada Bidang Penindakan dan Penyidikan menerima
perintah dari Kepala Seksi Penindakan dan membuat konsep nota dinas
perencanaan patroli laut skema mandiri atau konsep nota dinas
perpanjangan patroli laut skema mandiri serta konsep SPP dan SPB;
d. Pelaksana pada Bidang Penindakan dan Penyidikan
menyampaikan konsep nota dinas perencanaan patroli laut mandiri
atau konsep nota dinas perpanjangan patroli laut skema mandiri serta
konsep SPP dan SPB kepada Kepala Seksi Penindakan.
e. Kepala Seksi Penindakan menerima, meneliti, dan memaraf
konsep nota dinas perencanaan patroli laut skema mandiri atau konsep
nota dinas perpanjangan patroli laut skema mandiri serta konsep SPP
dan SPB.
f. Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan menerima dan
meneliti dan selanjutnya:
1) Menandatangani konsep nota dinas perencanaan patroli laut skema
mandiri atau konsep nota dinas perpanjangan patroli laut skema
mandiri.
2) Memaraf konsep SPP dan SPB.
a. Kepala Kantor menerima dan meneliti Nota Dinas Perencanaan Patroli
Laut Skema Mandiri atau Nota Dinas Perpanjangan Patroli Laut Skema
Mandiri dan menandatangani konsep SPP dan SPB.
b. Pelaksana pada Bidang Penindakan dan Penyidikan
mengadministrasikan dan menyampaikan SPP dan SPB sesuai
peruntukan.

11. Bagan Alir (Flowchart)

12.

Anda mungkin juga menyukai