Anda di halaman 1dari 3

Nomor : 005/SOP-BC/KPP MP C/2011 Tanggal : 28 September 2011

Revisi : Tanggal :

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
KPPBC TIPE MADYA PABEAN C
STANDAR PROSEDUR OPERASI
PELAKSANAAN PATROLI LAUT DALAM RANGKA
PENCEGAHAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN
KEPABEANAN DAN CUKAI

DASAR HUKUM :
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006.
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 39 Tahun 2007.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1996 tentang Penindakan di Bidang Kepabeanan.
4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 30/KMK.05/1997 tentang Tatalaksana Penindakan di Bidang
Kepabeanan.
5. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-53/BC/2010 tentang Tatalaksana
Pengawasan.
6. Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-08/BC/1997 tentang Penghentian,
Pemeriksaan, dan Penegahan Sarana Pengangkut dan Barang di atasnya serta Penghentian
Pembongkaran dan Penegahan Barang.
7. Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-37/BC/1997 tentang Pemeriksaan Barang,
Bangunan atau Tempat lain dan Surat atau Dokumen yang Berkaitan dengan Barang.

DESKRIPSI :
1. SOP ini menjelaskan proses pelaksanaan patroli laut yang dimulai sejak diterbitkannya Surat
Perintah Patroli dan Surat Perintah Berlayar sampai dengan disampaikannya Laporan Patroli.
2. Patroli Laut adalah kegiatan pengawasan di bidang Kepabeanan dan Cukai yang dilaksanakan
secara rutin atau sewaktu-waktu dalam rangka pencegahan pelanggaran kepabeanan dan atau
cukai termasuk untuk mencari dan menemukan dugaan pelanggaran kepabeanan dan atau cukai
yang dilaksanakan di seluruh perairan Indonesia serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi
Eksklusif dan Landas Kontinen.
3. Patroli laut dilaksanakan oleh Satuan Tugas Patroli yang sekurang-kurangnya terdiri dari Komandan
Patroli, Nakhoda, dan anggota patroli.
4. Unit Penindakan adalah unit pengawasan di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang
melaksanakan tugas dan mempunyai fungsi penindakan dalam pelaksanaan upaya fisik yang
bersifat administratif berupa patroli, penghentian, pemeriksaan, penegahan, penyegelan, dan
penindakan lainnya dalam rangka pengawasan kepabeanan dan cukai.
5. Unit pelaksana SOP ini adalah Unit Penindakan dan Penyidikan.

PERSYARATAN :
1. Adanya Surat Perintah Patroli dan Surat Perintah Berlayar.
2. Kesiapan Sarana dan Prasarana.

BIAYA :
Tidak dipungut biaya.

NORMA WAKTU :
Norma waktu terbagi atas 2 (dua) tahap sebagai berikut:

1. Sejak Satuan Tugas Patroli menerima Surat Perintah Patroli dan Surat Perintah Berlayar sampai
selesainya pelaksanaan patrol laut sesuai waktu yang ditetapkan dalam Surat Perintah Patroli dan
Surat Perintah Berlayar.
2. Sejak selesainya pelaksanaan tugas sampai disampaikannya Laporan Patroli kepada Kepala Unit
yang melaksanakan kegiatan Penindakan dan Penyidikan paling lama 3 (hari) hari kerja.

Mengetahui :
Sekretaris Direktorat Jenderal,

-ttd-

Azhar Rasyidi
NIP 19630321 199103 1 002
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 005/SOP-BC/KPP MP C/2011
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI TANGGAL : 28 September 2011
KPPBC TIPE MADYA PABEAN C REVISI :
TANGGAL :

STANDAR PROSEDUR OPERASI


PELAKSANAAN PATROLI LAUT
DALAM RANGKA PENCEGAHAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN KEPABEANAN DAN CUKAI

KEPALA SEKSI PENINDAKAN KEPALA SUBSEKSI


NO. AKTIVITAS SATUAN TUGAS PATROLI PELAKSANA ADMINISTRASI
DAN PENYIDIKAN PENINDAKAN

MULAI

1 Kepala Seksi P2 menugaskan Pelaksana


Pemeriksa untuk mempersiapkan
pelaksanaan patroli dan pelaksana MENUGASKAN

Administrasi untuk membuat konsep Surat


Perintah Patroli dan Surat Perintah Berlayar.

2 Pelaksana Administrasi membuat konsep


Surat Perintah Patroli (SPP) dan Surat
MEMBUAT
Perintah Berlayar (SPB). KONSEP SPP
& SPB

KONSP SPB

KONSP SPP

3 Kasubsi Penindakan meneliti dan memaraf.


MENELITI DAN
MEMARAF

4 Dalam rangka pencegahan Kepala Seksi P2


meneliti menandatangani Surat Perintah MENANDA-
Patroli (SPP) dan Surat Perintah Berlayar TANGANI
(SPB).
SPB

SPP

5 Pelaksana Administrasi menerima dan


MENERIMA
mendistribusikan Surat Perintah Patroli dan DAN
Surat Perintah Berlayar. MENDISTRIBU
SIKAN

6 a. Satuan Tugas Patroli menerima Surat


Perintah Patroli dan Surat Perintah MENERIMA
DAN
Berlayar serta mempelajari arahan Kepala MEMPELAJARI
Seksi P2. Selanjutnya melaksanakan
SOP Pemeriksaan Kesiapan Patroli Laut.
SOP
PEMERIKSAAN
KESIAPAN
PATROLI LAUT

b. Satuan Tugas Patroli melaksanakan


patroli laut dan melakukan penindakan MELAKSANAK
apabila ditemukan pelanggaran dan atau AN PATROLI
LAUT
tindak pidana di bidang Kepabeanan dan
Cukai.
c. Dalam hal menemukan Sarana N Y
Pengangkut (SP) yang menjadi Target, MENEMUKAN
TARGET?
Satuan Tugas Patroli memerintahkan SP
untuk berhenti. Dalam hal tidak
menemukan SP, Satuan Tugas Patroli
menyusun Laporan Patroli. MEMERINTAH
KAN SP
UNTUK
1 BERHENTI

d. Dalam hal Sarana Pengangkut (SP) tidak Y N


bersedia berhenti, dilakukan pengejaran SP
BERSEDIA
dan upaya hingga berhenti. BERHENTI

PENGEJAR-
AN DAN
UPAYA
HINGGA
BERHENTI
KEPALA SEKSI PENINDAKAN KEPALA SUBSEKSI
NO. AKTIVITAS SATUAN TUGAS PATROLI PELAKSANA ADMINISTRASI
DAN PENYIDIKAN PENINDAKAN

e. Satuan Tugas Patroli melakukan


pemeriksaan Sarana Pengangkut.
SOP PEMERIK-
SAAN SP

f. Apabila ditemukan pelanggaran dan atau


tindak pidana di bidang Kepabeanan dan 1
cukai dilaksanakan SOP Penindakan.
N DITEMU-KAN Y
PELANGGARA
N / PIDANA?

SOP
PENIN-
DAKAN

g. Satuan Tugas Patroli setelah melakukan


Patroli Laut, menyusun dan 1
menandatangani Laporan Patroli untuk
kemudian disampaikan kepada Kepala
MENYUSUN
Seksi P2. DAN
MENANDATAN
GANI
LAPORAN

LAPORAN
PATROLI

7 Kepala Seksi P2 menerima, meneliti, dan


MENERIMA,
menganalisa Laporan Patroli serta MENELITI DAN
memberikan arahan untuk kegiatan MEMBERI
selanjutnya. ARAHAN

8 Pelaksana Administrasi menerima dan


mengarsipkan Laporan Patroli. MENGARSIP-
KAN

END

Mengetahui,
Sekretaris Direktorat Jenderal

-ttd-

Azhar Rasyidi
NIP 196303211991031002

Anda mungkin juga menyukai