Revisi : Tanggal :
DASAR HUKUM :
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006.
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 39 Tahun 2007.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1996 tentang Penindakan di Bidang Kepabeanan.
4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 30/KMK.05/1997 tentang Tatalaksana Penindakan di Bidang
Kepabeanan.
5. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-53/BC/2010 tentang Tatalaksana
Pengawasan.
6. Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-08/BC/1997 tentang Penghentian,
Pemeriksaan, dan Penegahan Sarana Pengangkut dan Barang di atasnya serta Penghentian
Pembongkaran dan Penegahan Barang.
7. Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-37/BC/1997 tentang Pemeriksaan Barang,
Bangunan atau Tempat lain dan Surat atau Dokumen yang Berkaitan dengan Barang.
DESKRIPSI :
1. SOP ini menjelaskan proses pelaksanaan patroli laut yang dimulai sejak diterbitkannya Surat
Perintah Patroli dan Surat Perintah Berlayar sampai dengan disampaikannya Laporan Patroli.
2. Patroli Laut adalah kegiatan pengawasan di bidang Kepabeanan dan Cukai yang dilaksanakan
secara rutin atau sewaktu-waktu dalam rangka pencegahan pelanggaran kepabeanan dan atau
cukai termasuk untuk mencari dan menemukan dugaan pelanggaran kepabeanan dan atau cukai
yang dilaksanakan di seluruh perairan Indonesia serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi
Eksklusif dan Landas Kontinen.
3. Patroli laut dilaksanakan oleh Satuan Tugas Patroli yang sekurang-kurangnya terdiri dari Komandan
Patroli, Nakhoda, dan anggota patroli.
4. Unit Penindakan adalah unit pengawasan di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang
melaksanakan tugas dan mempunyai fungsi penindakan dalam pelaksanaan upaya fisik yang
bersifat administratif berupa patroli, penghentian, pemeriksaan, penegahan, penyegelan, dan
penindakan lainnya dalam rangka pengawasan kepabeanan dan cukai.
5. Unit pelaksana SOP ini adalah Unit Penindakan dan Penyidikan.
PERSYARATAN :
1. Adanya Surat Perintah Patroli dan Surat Perintah Berlayar.
2. Kesiapan Sarana dan Prasarana.
BIAYA :
Tidak dipungut biaya.
NORMA WAKTU :
Norma waktu terbagi atas 2 (dua) tahap sebagai berikut:
1. Sejak Satuan Tugas Patroli menerima Surat Perintah Patroli dan Surat Perintah Berlayar sampai
selesainya pelaksanaan patrol laut sesuai waktu yang ditetapkan dalam Surat Perintah Patroli dan
Surat Perintah Berlayar.
2. Sejak selesainya pelaksanaan tugas sampai disampaikannya Laporan Patroli kepada Kepala Unit
yang melaksanakan kegiatan Penindakan dan Penyidikan paling lama 3 (hari) hari kerja.
Mengetahui :
Sekretaris Direktorat Jenderal,
-ttd-
Azhar Rasyidi
NIP 19630321 199103 1 002
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 005/SOP-BC/KPP MP C/2011
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI TANGGAL : 28 September 2011
KPPBC TIPE MADYA PABEAN C REVISI :
TANGGAL :
MULAI
KONSP SPB
KONSP SPP
SPP
PENGEJAR-
AN DAN
UPAYA
HINGGA
BERHENTI
KEPALA SEKSI PENINDAKAN KEPALA SUBSEKSI
NO. AKTIVITAS SATUAN TUGAS PATROLI PELAKSANA ADMINISTRASI
DAN PENYIDIKAN PENINDAKAN
SOP
PENIN-
DAKAN
LAPORAN
PATROLI
END
Mengetahui,
Sekretaris Direktorat Jenderal
-ttd-
Azhar Rasyidi
NIP 196303211991031002