Pembimbing
Faiqotul Himmah, S.Si., Apt.
Disusun Oleh
Rahma Tsumma Akmala
21904101047
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah, serta Inayah-Nya kepada penyusun sehingga laporan farmasi klinis dengan judul
“Farmasi Klinis” ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana yang diharapkan.
Laporan farmasi klinis ini disusun untuk memenuhi tugas kepanitraan klinik madya dan
menambah pengetahuan bagi dokter dalam menggunakan ilmu farmasi klinis di kegiatan sehari-
hari.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran
membangun dari pembimbing klinik dan pembaca sangat diharapkan demi perbaikan laporan ini.
Atas perhatiannya dalam penyusunan laporan ini, penyusun mengucapkan banyak terima kasih.
Penyusun menyampaikan ucapan terimakasih khususnya kepada Faiqotul Himmah,
S.Si., Apt selaku dosen pembimbing yang telah memberikan waktu, tenaga dan ilmu kepada
penyusun, serta teman sejawat yang telah mendukung penyusunan laporan ini. Semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang membutuhkan demi kemajuan ilmu pengetahuan,
khususnya di bidang kedokteran farmasi.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang........................................................................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................................................1
1.3. Manfaat..................................................................................................................................2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengkajian Resep....................................................................................................................3
2.2. Hasil Pengamatan Resep.........................................................................................................5
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan.................................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................24
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Farmakologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang obat khususnya yang
berkaitan dengan pengaruh sifaf fisika-kimiawinya terhadap tubuh, respons bagian-bagian tubuh
terhadap sifat obat, nasib yang dialami obat dalam tubuh, dan kegunaan obat bagi kesembuhan.
Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien
yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
meningkatkan mutu kehidupan pasien (PERMENKES 2016).
Menurut peraturan menteri kesehatan nomor 72 tahun 2016, pelayanan kefarmasian yaitu
suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan
farmasi untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Standar pelayanan kefarmasian dibagi
menjadi dua yaitu pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
serta pelayanan farmasi klinik. Pelayanan farmasi klinik dapat berupa pengkajian dan pelayanan
resep, penelusuran riwayat penggunaan obat, rekonsiliasi obat, pelayanan informasi obat,
konseling, visite, dan pemantauan terapi obat (PERMENKES, 2016). Resep merupakan
permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi kepada apoteker baik dalam bentuk paper atau
elektronik untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan yang berlaku.
Sedangkan obat adalah bahan atau gabungan dari beberapa bahan yang digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki suatu keadaan fisiologis maupun patologis dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan dan peningkatan kesehatan (PERMENKES,
2016). Medication error adalah kejadian yang merugikan pasien akibat pemakaian obat selama
dalam penanganan tenaga kesehatan yang sebetulnya dapat dicegah. Salah satunya dalam
peresepan, sehingga diperlukan pengkajian resep untuk mencegah medication error.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui cara pengkajian resep pada pasien geritari.
2. Mengetahui cara pengkajian resep pada pasien dewasa muda.
3. Mengetahui cara pengkajian resep pada pasien anak anak.
2
1.3. Manfaat
Manfaat dari penulisan tugas farmasi klinik ini adalah untuk meningkatkan keilmuan dan
kepustakaan mengenai ilmu farmasi dalam pengkajian resep sehingga nantinya dapat memahami
dan menerapkannya pada praktek di rumah sakit.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengkajian Resep
Pengkajian resep merupakan kegiatan untuk menganalisa adanya masalah terkait obat, bila
ditemukan masalah terkait obat harus dikonsultasikan kepada dokter penulis resep. Tujuan
pengkajian ini untuk mencegah terjadinya kelalaian pencantuman informasi, penulisan resep
yang buruk dan penulisan resep yang tidak tepat. Dampak dari kesalahan tersebut sangat
beragam, mulai yang tidak memberi risiko sama sekali hingga terjadinya kecacatan atau bahkan
kematian (PERMENKES, 2016).
Hal yang perlu dikaji oleh tenaga farmasi mencakup persyaratan administrasi,
persyaratan farmasetik, dan persyaratan klinis baik untuk pasien rawat inap maupun
rawat jalan.
1. Nama, umur, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan pasien.
2. Nama, nomor izin, alamat dan paraf dokter.
3. Tanggal Resep dan.
4. Ruangan/unit asal Resep.
Persyaratan farmasetik meliputi:
h. Identitas Pasien
Pro : nama pasien, umur, berat badan (wajib untuk anak2),
alamat (jika obat mengandung narkotika)
Pasien rawat inap di RS Nomor rekam medis, umur/tanggal lahir
5
5. Aturan Pakai √ - -
6. Waktu pemberian obat X Tidak terdapat penulisan cara Menghubungi dokter
(Cara Penggunaan) penggunaan. yang menuliskan resep
untuk mengkonfirmasi
Ibuprofen: sesudah makan aturan pakai obat yang
Cyproheptadine HCl diberikan.
(Heptasan): sesudah makan
Methylprednisolone (Medixon):
sesudah makan
Ranitidine: sesudah makan
Vitamin Bcomplex: sesudah
makan
Cefadroxil: sesudah makan
Paracetamol (Naprex): sesudah
makan
7. Cara pemakaian X Cara Pemakaian: Menambahkan jika sudah
Ibuprofen: per oral ada bentuk sediaan obat,
Cyproheptadine HCl namun jika belum
(Heptasan): per oral konfirmasi ke dokter cara
Methylprednisolone (Medixon): pemakaian obat yang
per oral
diberikan.
Ranitidine: per oral
Vitamin Bcomplex: per oral
Oxytetracicline: obat luar,
oleskan pada tempat yang sakit
Cefadroxil: per oral
Paracetamol (Naprex): per oral
8. Stabilitas Obat X - -
III. KLINIS
1. Alergi dan reaksi obat √ - -
yang tidak dikehendaki
2. Interaksi √ Ibuprofen & Methylprednisolone Monitoring dan observasi
Penggunaan dual NSAID dapat pemakaian lebih lanjut,
meningkatkan risiko kerusakan terlebih pasien memiliki
GI tract seperti bleeding, ulser, riwayat maag, ulcer, atau
inflamasi, dan perforasi penyakit Gastrointestinal
lainnya
3. Efek Samping √ Ibuprofen: Perut kembung, Mual Menginformasikan dan
dan muntah, Diare atau sembelit, mengedukasi pasien akan
8
Pembenaran
Resep Anak
11
Klinik
Nama dokter : dr. DRawat Inap MuslimatPraktek:
Singosari
Senin s/d Jum’at
SIP : Ya,Sebutkan…
***** TidakPukul: 18.00 – 21.00 WIB
Ijin Operasional No. 180/0004/IORS/421.302/2014 Jl.
R/ Ibuprofen 75 mg
Heptasan 2 mg
Medixon 2 mg
Ranitidine 20 mg
Vitamin BC ¼ tab
m.f.l.a. pulv. da in caps d.t.d. No. X
ʃ. 3 d.d. caps I p.o.p.c.
Pro
Nama : An. Z
Jenis Klemain : Laki-laki
Usia : 7 tahun
Berat/tinggi badan : 17 kg/ (Tidak diketahui)
No. RM : *****
Alamat : Klampok, malang
2. Resep pada dewasa muda
12
13
Methisoprinol (Isprinol):
Tablet: 500 mg
Sirup: 250 mg/5 ml
3. Dosis √ - -
4. Jumlah Obat √ - -
5. Aturan Pakai √ - -
6. Waktu pemberian obat √ Terdapat penulisan cara -
(Cara Penggunaan) penggunaan.
Pro
Nama : Tn. D
Jenis Klemain : Laki-laki
Usia : 24 th
Berat/tinggi badan : (Tidak diketahui)
No. RM : (Tidak diketahui)
Alamat : Jl. Sekarganding, Malang
16
memberikan resep
Levofloxacin: tersebut.
Tablet: 500 mg, 750 mg
Infus: 5 mg/ml
Eyedrop: 0,5%
Omeprazole:
Paket : 2.5mg, 10mg
Suspension : 2mg/mL
tablet, delayed release : 20mg
capsule, delayed release: 10mg,
20mg, 40mg
oral disintegrating tablets : 20mg
Ondansetron:
Tablet: 4 mg
Sirup: 4mg/5ml
Ampul: 2mg/ml
Supp: 4mg
Paracetamol:
Tablet: 500 mg, 650 mg
Sirup: 120 mg/5 ml, 250 mg/5 ml
Drop: 60 mg/0,6 ml, 100 mg/ml
Infus: 10 mg/ml, 1g/100ml
Supposituria: 250 mg/4 ml,
125mg/2ml
N-Acetyl Sistein:
tablet 200 mg
kapsul: 200mg
Solution: 200mg/ml
Ampul: 100mg/ml
Sirup: 100mg/5ml
Granul: 200mg
3. Dosis √ - -
4. Jumlah Obat √ - -
5. Aturan Pakai √ - -
6. Waktu pemberian obat ± Parasetamol: sesudah makan -
(Cara Penggunaan) (Tidak Azitromisin: sesudah makan
lengkap) Levofloxacin: sesudah makan
Omeprazole: sebelum makan
Ondansetron: sebelum makan
Paracetamol: sesudah makan
N-Acetyl Sistein: sesudah makan
7. Cara pemakaian X Cara Pemakaian: Melengkapi jika
19
Klinik
Nama dokter : dr. ARawat Inap MuslimatPraktek:
Singosari
Senin s/d Jum’at
SIP : Ya,Sebutkan…
No.503.2/499.2/KAB/DS/XII/2018 Tidak
Pukul: 18.00 – 21.00 WIB
Ijin Operasional No. 180/0004/IORS/421.302/2014 Jl.
Pro
Nama : Tn. D
Jenis Klemain : Laki-laki
Usia : 70 th
Berat/tinggi badan : (Tidak diketahui)
No. RM : *****
Alamat : (Tidak diketahui)
22
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Pembelajaran tentang ilmu kedokteran farmasi di RS Muslimat Singosari memberikan
penulis dan pembaca manfaat dalam bidang akademis mengenai kefarmasian. Sehingga penulis
dan pembaca mampu melakukan kegiatan dalam mengembangkan kemampuan di bidang farmasi
klinis khususnya tentang pengkajian dan telaah resep.
23
DAFTAR PUSTAKA
Joenoes, N.Z. 2001. ARS Prescribendi Resep yang Rasional, Edisi 2. Surabaya : Airlangga
University Press
PERMENKES. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 72 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit. 2