Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN TENTANG PEMBERIAN

ASI ESKLUSIF PADA POST PARTUM DI DESA PURWODADI


KECAMATAN SUNGGAL

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
YULI PERMATA SARI
200202073

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
MEDAN
2020

1
PROGRAM STUDI NERS
FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KEPERAWATAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN TENTANG PENDIDIKAN KESEHATAN
ASI EKSLUSIF PADA IBU POST PARTUM

Topik/materi : Pendidikan Kesehatan ASI Ekslusif


Sasaran : Ny. K ( Ibu Post Partum)
Tempat : Rumah Pasien
Hari/ tanggal : Sabtu, 05 Desember 2020

1. Latar Belakang

Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diproduksi sampai
proses bayi menghisap dan menelan ASI. Laktasi merupakan bagian integral dari
siklus reproduksi mamalia termasuk manusia.Masa laktasi mempunyai tujuan
meningkatkan pemberian ASI eklusif dan meneruskan pemberian ASI sampai anak
umur 2 tahun secara baik dan benar serta anak mendapatkan kekebalan tubuh secara
alami.

Prinsip pemberian ASI harus sedini mungkin dan Eksklusif. Bayi baru lahir harus
mendapat ASI dalam jangka waktu satu jam setelah lahir. Seorang ibu dikodratkan
untuk dapat memberikan air  susunya kepada bayi yang telah dilahirkannya, dimana
kodrat ini merupakan suatu tugas yang mulia bagi Ibu itu sendiri demi keselamatan
bayi dikemudian hari. Tetapi pada suatu proses kelahiran, terutama bagi yang baru
pertama kali melahirkan, kadang air susu Ibu tidak atau susah untuk keluar sehingga
bayi tersebut sementara diberikan susu botol yang akan mengakibatkan bayi terbiasa
menghisap dot, sehingga dapat mengalami bingung puting saat mulai meneteki.
Reflleks pertama seorang bayi yang normal adalah mencari putting susu ibu berupa
hisapan mulut bayi merupakan hal yang penting dalam proses produksi ASI.

Sejak abad ke-19 para pakar telah sepakat bahwa ASI lebih unggul daripada susu
sapi atau bahan pengganti lainnya.Sayangnya perilaku menyusui bayi sendiri dianggap
sebagian orang suatu tingkah laku tradisional, sehingga sedikit demi sedikit
ditinggalkan. Hal tersebut dipengaruhi oleh kemajuan di negara-negara industri yang
memperkenalkan susu buatan untuk bayi yang mempunyai manfaat sama dengan ASI,
pemakaiannya lebih praktis, dengan promosi pemasaran yang gencar.

2
Oleh sebab itu Menteri Kesehatan Republik Indonesia melalui peraturan Nomor:
450/MENKES/SKIV/2004 mengajak bangsa Indonesia melaksanakan pemberian
hanya ASI saja selama 6 bulan pertama kehidupan bayi dapat dilanjutkan sampai anak
umur 2 tahun.

2. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, sasaran akan dapat mengerti dan
memahami tentang ASI Ekslusif.

3. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 30 menit sasaran akan mampu:
a. Menjelaskan tentang pengertian Asi Ekslusif
b. Menjelaskan tentang tujuan dan manfaat Asi Ekslusif.

4. Pokok Bahasan
Pemberian Pendidikan Ksehatan ASI Ekslusif

5. Subpokok Bahasan
a. Pengertian Asi Ekslusif
b. Tujuan dan manfaat Asi Eklusif

6. Waktu
1 x 60 Menit

7. Bahan atau alat yang digunakan


a. Materi
b. Leaflet

8. Model Pembelajaran
a. Jenis model pembelajaran : Ceramah dan diskusi
b. Landasan Pokok :
1. Menciptakan suasana ruangan yang baik
2. Mengajukan masalah
3. Membuat keputusan nilai personal
4. Mengidentifikasi pilihan tindakan
5. Memberi komentar
6. Menetapkan tindak lanjut

9. Setting Tempat

3
Keterangan :

= Pemateri

= Audience

10. Persiapan
Pemateri mempersiapkan materi tentang Teknik Relaksasi Nafas Dalam

11. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan

Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta
Pendahuluan 1. Memberikan salam, 1. Menjawab salam 5 Menit
memperkenalkan diri, dan dan
membuka penyuluhan. mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan 2. Mendengarkan
umum dan tujuan khusus
Penyajian 1. Menjelaskan materi 1. Memperhatikan50
tentang: dan memberikan menit
a. Pengertian Pemberian tanggapan
ASI Ekslusif
b. Mrnjelaskan tujuan dan
manfaat Pemberian ASI
Eklusif
2. Memberikan kesempatan
kepada pasien untuk 2. Memperhatikan
bertanya dan memberikan
3. Memberikan kesempatan tanggapan
kepada pasien untuk
menjelaskan kembali 3. Memperhatikan,
materi yang sudah memberikan
dijelaskan tanggapan, dan
mendemonstrasik
an
Penutup 1. Menyimpulkan materi Memperhatikan 5 menit
yang telah diberikan dan menanggapi
2. Mengevaluasi hasil
penyuluhan kesehatan

4
3. Salam penutup

12. Evaluasi
a. Pasien memahami tentang pengertian Pemberian ASI Ekslusif

MATERI

1. Pengertian

Secara vertical payudara terletak diantara kosta II dan IV, secara Horisontal mulai
dari pinggir sternum sampai linea aklaris medialis. Kelenjar susu berada dijaringan sub
kutan, tepatnya diantara jaringan sub kutan superficial dan profundus, yang menutupi
muskulus pectoralis mayor.

Ukuran normal 10-12 cm dengan berat pada wanita hamil adalah 200 gram, pada
wanita hamil aterm 400-600 gram dan pada masa laktasi sekitar 600-800 gram. Bentuk
dan ukuran payudara akan bervariasi menurut aktifitas fungsionalnya. Payudara
menjadi saat hamil dan menyusui dan biasanya mengecil setelah
menopause.Pembesaran ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan struma jaringan
penyangga dan penimbunan jaringan lemak.

Ada 3 bagian utama payudara, Korpus (badan), Areola, Papilla atau putting.
Areola mamae (kalang payudara) letaknya mengelilingi putting susu dan berwarna
kegelapan yang disebabkan oleh penipisan dan penimbunan pigmen pada kulitnya.
Perubahan warna ini tergantung dari corak kulit dan adanya kehamilan. Pada wanita
yang corak kulitnya kuning langsat akan berwarna jingga kemerahan, bila kulitnya
kehitaman maka warnanya akan lebih gelap dan kemudian menetap.

Putting susu terletak setinggi interkosta IV, tetapi berhubung adanya variasi
bentuk dan ukuran payudara maka letaknyapun akan bervariasi pula. Pada tempat ini
terdapat lubang-lubang kecil yang merupakan muara dari duktus laktiferus, ujung-
ujung serat otot polos yang tersusun secara sirkuler sehingga bila ada kontraksi maka
duktus laktiferus akan memadat dan menyebabkan putting susu ereksi, sedangkan
serat-serat otot yang longitudinal akan menarik kembali putting susu tersebut.

Ada empat macam bentuk putting yaitu bentuk yang normal/umum, pendek/datar,
panjang dan terbenam (inverted). Namun bentuk-bentuk putting initidak terlalu
berpengaruh pada proses laktasi, yang penting adalah bahwa putting susu dan areola

5
dapat ditarik sehingga membentuk tonjolan atau “dot” ke dalam mulut bayi. Kadang
dapat terjadi putting tidak lentur terutama pada bentuk putting terbenam, sehingga
butuh penanganan khusus agar bayi bisa menyusu dengan baik.

Struktur payudara terdiri dari tiga bagian, yaitu kulit, jaringan sub kutan (jaringan
bawah kulit), dan corpus mamae.Corpus mamae terdiri daribparenkim dan
stroma.Parenkim merupakan suatu struktur yang terdiri dari duktusLaktiferus
(Duktus), Duktulus (Duktuli), Lobus dan Alveolus.

Ada 15-20 duktus laktiferus.Tiap-tiap duktus bercabang menjadi 20-40 duktuli.


Duktulus bercabang 10-100 alveolus dan masing-masing dihubungkan dengan saluran
air susu (system duktus) sehingga merupakan suatu pohon. Bila diikuti pohon tersebut
dari akarnya pada putting susu akan didapatkan saluran air susu yang disebut duktus
laktiferus. Didaerah kalang payudara duktus laktiferus ini melebar membentuk sinus
laktiferus tempat penampungan air susu. Selanjutnya duktus laktiferus terus
bercabang-cabang menjadi duktus dan duktulus, tapi duktulus yang perlahan
selanjutnya disusun pada sekelompok alveoli. Didalam alveoli terdiri dari duktulus
yang terbuka, sel sel kelenjar yang menghasilkan air susu dan mioepitelium yang
berfungsi memeras air susu keluar dari alveoli.

1. Dukungan Bidan Dalam Pemberian ASI


2. Biarkan bayi bersama ibunya segera setelah dilahirkan selama beberapa jam
pertama.
3. Membina hubungan/ ikatan disamping pemberian ASI
4. Memberikan rasa hangat dengan membaringkan dan menempelkan pada kulit
ibunya dan menyelimutinya

Segera susui bayi maksimal setengah jam pertama setelah persalinan. Hal ini
sangat penting apakah bayi akan mendapat cukup ASI atau tidak. Hal ini didasari oleh
hormone pembuat ASI, antara lain hormone prolaktin dalam peredaran darah ibu akan
menurun setelah satu jam persalinan yang disebabkan oleh lepasnya plasenta.

Sebagai upaya untuk tetap mempertahankan prolaktin, isapan bayi akan


memberikan rangsangan pada hipofisis untuk mengeluarkan hormone oksitosin.
Hormone oksitosis bekerja merangsang otot polos untuk memeras ASI yang ada pada
alveoli, lobus serta duktus yang berisi ASI yang dikeluarkan melalui putting susu.

6
Apabila bayi tidak menghisap putting susu pada setengah jam setelah persalinan,
hormone prolaktin akan turun dan sulit merangsan prolaktin sehingga ASI baru akan
keluar pada hari ketiga atau lebih.

2. Tujuan pemberian ASI Ekslusif

Tujuan pemberian ASI Eksklusif seperti tertulis dalam penjelasan pasal 6 Peraturan
Pemerintah (PP) nomor 33/2012 adalah melindungi bayi dari risiko infeksi akut seperti
diare, pneumonia, infeksi telinga, haemophilus influenza, meningitis dan infeksi
saluran kemih. ASI Ekslusif juga melindungi bayi dari penyakit kronis di masa depan
seperti diabetes melitus tipe 1.
3. Manfaat Asi Ekslusif

1. Dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik.


2. Mengandung antibody
3. ASI mengandung komposisi yang tepat
4. Memberi rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan antara ibu dan
bayi
5. Terhindar dari alergi
6. ASI meningkatkan kecerdasan bagi bayi
7. Membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi bagi Ibu
8. Aspek Kontrasepsi
9. Aspek Kesehatan Ibu
10. Aspek Penurunan berat badan
11. Aspek Psikologis
12. Aspek Ekonomi
13. Aspek Psikologi
14. Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi
15. Menghemat devisa Negara
16. Mengurangi subsidi untuk rumah sakit
17. Meningkatkan kualitas generasi penerus
18. Komposisi Gizi dalam ASI :

7
19. Laktosa- 7gr/100ml
20. Lemak- 3,7-4,8gr/100ml
21. Oligosakarida- 10-12 gr/ltr
22. Protein- 0,8-1,0gr/100ml.
1. Persiapan melakukan relaksasi nafas dalam

a) Pastikan anda dalam keadaan tenang dan santai (rileks).

b) Pilih waktu dan tempat yang sesuai. (duduk di kursi jika anda di kerjaan atau di
rumah).

2. Langkah pemeberian ASI Ekslusif

1. Duduk dengan posisi santai, tegak lurus, punggung menyandar, dan kaki
menapak dilantai
2. Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit kemudian oleskan pada putting dan
areola
3. Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi
4. Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi diletakkan pada siku dan
bokong bayi pada lengan
5. Satu lengan bayi diletakkan dibelakang badan ibu dan yang satu didepan
6. Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara
7. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
8. Ibu menatap bayi dengan kasih saying
9. Tangan kanan menyangga payudara kiri dan keempat jari serta ibu jari
menekan payudara bagian atas areola
10. Bayi diberi rangsangan  untuk membuka mulut dengan cara menyemtuh pipi
bayi dengan putting susu
11. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan
kepayudara ibu dengan putting serta areola dimasukkan kemulut bayi
12. Melepas isapan bayi
13. Setelah selesai menyusui ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada
putting dan areola

8
14. Menyendawakan bayi

1. Masalah Dalam Menyusui Bayi


2. Putting susu datar/tenggelam

Cara mangatasinya: Puting susu ditarik-tarik sampai menonjol, kalau perlu dengan
bantuan pompa susu.

Anda mungkin juga menyukai