D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
YULI PERMATA SARI
200202073
1
PROGRAM STUDI NERS
FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KEPERAWATAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN TENTANG PENDIDIKAN KESEHATAN
ASI EKSLUSIF PADA IBU POST PARTUM
1. Latar Belakang
Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diproduksi sampai
proses bayi menghisap dan menelan ASI. Laktasi merupakan bagian integral dari
siklus reproduksi mamalia termasuk manusia.Masa laktasi mempunyai tujuan
meningkatkan pemberian ASI eklusif dan meneruskan pemberian ASI sampai anak
umur 2 tahun secara baik dan benar serta anak mendapatkan kekebalan tubuh secara
alami.
Prinsip pemberian ASI harus sedini mungkin dan Eksklusif. Bayi baru lahir harus
mendapat ASI dalam jangka waktu satu jam setelah lahir. Seorang ibu dikodratkan
untuk dapat memberikan air susunya kepada bayi yang telah dilahirkannya, dimana
kodrat ini merupakan suatu tugas yang mulia bagi Ibu itu sendiri demi keselamatan
bayi dikemudian hari. Tetapi pada suatu proses kelahiran, terutama bagi yang baru
pertama kali melahirkan, kadang air susu Ibu tidak atau susah untuk keluar sehingga
bayi tersebut sementara diberikan susu botol yang akan mengakibatkan bayi terbiasa
menghisap dot, sehingga dapat mengalami bingung puting saat mulai meneteki.
Reflleks pertama seorang bayi yang normal adalah mencari putting susu ibu berupa
hisapan mulut bayi merupakan hal yang penting dalam proses produksi ASI.
Sejak abad ke-19 para pakar telah sepakat bahwa ASI lebih unggul daripada susu
sapi atau bahan pengganti lainnya.Sayangnya perilaku menyusui bayi sendiri dianggap
sebagian orang suatu tingkah laku tradisional, sehingga sedikit demi sedikit
ditinggalkan. Hal tersebut dipengaruhi oleh kemajuan di negara-negara industri yang
memperkenalkan susu buatan untuk bayi yang mempunyai manfaat sama dengan ASI,
pemakaiannya lebih praktis, dengan promosi pemasaran yang gencar.
2
Oleh sebab itu Menteri Kesehatan Republik Indonesia melalui peraturan Nomor:
450/MENKES/SKIV/2004 mengajak bangsa Indonesia melaksanakan pemberian
hanya ASI saja selama 6 bulan pertama kehidupan bayi dapat dilanjutkan sampai anak
umur 2 tahun.
2. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, sasaran akan dapat mengerti dan
memahami tentang ASI Ekslusif.
3. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 30 menit sasaran akan mampu:
a. Menjelaskan tentang pengertian Asi Ekslusif
b. Menjelaskan tentang tujuan dan manfaat Asi Ekslusif.
4. Pokok Bahasan
Pemberian Pendidikan Ksehatan ASI Ekslusif
5. Subpokok Bahasan
a. Pengertian Asi Ekslusif
b. Tujuan dan manfaat Asi Eklusif
6. Waktu
1 x 60 Menit
8. Model Pembelajaran
a. Jenis model pembelajaran : Ceramah dan diskusi
b. Landasan Pokok :
1. Menciptakan suasana ruangan yang baik
2. Mengajukan masalah
3. Membuat keputusan nilai personal
4. Mengidentifikasi pilihan tindakan
5. Memberi komentar
6. Menetapkan tindak lanjut
9. Setting Tempat
3
Keterangan :
= Pemateri
= Audience
10. Persiapan
Pemateri mempersiapkan materi tentang Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta
Pendahuluan 1. Memberikan salam, 1. Menjawab salam 5 Menit
memperkenalkan diri, dan dan
membuka penyuluhan. mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan 2. Mendengarkan
umum dan tujuan khusus
Penyajian 1. Menjelaskan materi 1. Memperhatikan50
tentang: dan memberikan menit
a. Pengertian Pemberian tanggapan
ASI Ekslusif
b. Mrnjelaskan tujuan dan
manfaat Pemberian ASI
Eklusif
2. Memberikan kesempatan
kepada pasien untuk 2. Memperhatikan
bertanya dan memberikan
3. Memberikan kesempatan tanggapan
kepada pasien untuk
menjelaskan kembali 3. Memperhatikan,
materi yang sudah memberikan
dijelaskan tanggapan, dan
mendemonstrasik
an
Penutup 1. Menyimpulkan materi Memperhatikan 5 menit
yang telah diberikan dan menanggapi
2. Mengevaluasi hasil
penyuluhan kesehatan
4
3. Salam penutup
12. Evaluasi
a. Pasien memahami tentang pengertian Pemberian ASI Ekslusif
MATERI
1. Pengertian
Secara vertical payudara terletak diantara kosta II dan IV, secara Horisontal mulai
dari pinggir sternum sampai linea aklaris medialis. Kelenjar susu berada dijaringan sub
kutan, tepatnya diantara jaringan sub kutan superficial dan profundus, yang menutupi
muskulus pectoralis mayor.
Ukuran normal 10-12 cm dengan berat pada wanita hamil adalah 200 gram, pada
wanita hamil aterm 400-600 gram dan pada masa laktasi sekitar 600-800 gram. Bentuk
dan ukuran payudara akan bervariasi menurut aktifitas fungsionalnya. Payudara
menjadi saat hamil dan menyusui dan biasanya mengecil setelah
menopause.Pembesaran ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan struma jaringan
penyangga dan penimbunan jaringan lemak.
Ada 3 bagian utama payudara, Korpus (badan), Areola, Papilla atau putting.
Areola mamae (kalang payudara) letaknya mengelilingi putting susu dan berwarna
kegelapan yang disebabkan oleh penipisan dan penimbunan pigmen pada kulitnya.
Perubahan warna ini tergantung dari corak kulit dan adanya kehamilan. Pada wanita
yang corak kulitnya kuning langsat akan berwarna jingga kemerahan, bila kulitnya
kehitaman maka warnanya akan lebih gelap dan kemudian menetap.
Putting susu terletak setinggi interkosta IV, tetapi berhubung adanya variasi
bentuk dan ukuran payudara maka letaknyapun akan bervariasi pula. Pada tempat ini
terdapat lubang-lubang kecil yang merupakan muara dari duktus laktiferus, ujung-
ujung serat otot polos yang tersusun secara sirkuler sehingga bila ada kontraksi maka
duktus laktiferus akan memadat dan menyebabkan putting susu ereksi, sedangkan
serat-serat otot yang longitudinal akan menarik kembali putting susu tersebut.
Ada empat macam bentuk putting yaitu bentuk yang normal/umum, pendek/datar,
panjang dan terbenam (inverted). Namun bentuk-bentuk putting initidak terlalu
berpengaruh pada proses laktasi, yang penting adalah bahwa putting susu dan areola
5
dapat ditarik sehingga membentuk tonjolan atau “dot” ke dalam mulut bayi. Kadang
dapat terjadi putting tidak lentur terutama pada bentuk putting terbenam, sehingga
butuh penanganan khusus agar bayi bisa menyusu dengan baik.
Struktur payudara terdiri dari tiga bagian, yaitu kulit, jaringan sub kutan (jaringan
bawah kulit), dan corpus mamae.Corpus mamae terdiri daribparenkim dan
stroma.Parenkim merupakan suatu struktur yang terdiri dari duktusLaktiferus
(Duktus), Duktulus (Duktuli), Lobus dan Alveolus.
Segera susui bayi maksimal setengah jam pertama setelah persalinan. Hal ini
sangat penting apakah bayi akan mendapat cukup ASI atau tidak. Hal ini didasari oleh
hormone pembuat ASI, antara lain hormone prolaktin dalam peredaran darah ibu akan
menurun setelah satu jam persalinan yang disebabkan oleh lepasnya plasenta.
6
Apabila bayi tidak menghisap putting susu pada setengah jam setelah persalinan,
hormone prolaktin akan turun dan sulit merangsan prolaktin sehingga ASI baru akan
keluar pada hari ketiga atau lebih.
Tujuan pemberian ASI Eksklusif seperti tertulis dalam penjelasan pasal 6 Peraturan
Pemerintah (PP) nomor 33/2012 adalah melindungi bayi dari risiko infeksi akut seperti
diare, pneumonia, infeksi telinga, haemophilus influenza, meningitis dan infeksi
saluran kemih. ASI Ekslusif juga melindungi bayi dari penyakit kronis di masa depan
seperti diabetes melitus tipe 1.
3. Manfaat Asi Ekslusif
7
19. Laktosa- 7gr/100ml
20. Lemak- 3,7-4,8gr/100ml
21. Oligosakarida- 10-12 gr/ltr
22. Protein- 0,8-1,0gr/100ml.
1. Persiapan melakukan relaksasi nafas dalam
b) Pilih waktu dan tempat yang sesuai. (duduk di kursi jika anda di kerjaan atau di
rumah).
1. Duduk dengan posisi santai, tegak lurus, punggung menyandar, dan kaki
menapak dilantai
2. Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit kemudian oleskan pada putting dan
areola
3. Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi
4. Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi diletakkan pada siku dan
bokong bayi pada lengan
5. Satu lengan bayi diletakkan dibelakang badan ibu dan yang satu didepan
6. Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara
7. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
8. Ibu menatap bayi dengan kasih saying
9. Tangan kanan menyangga payudara kiri dan keempat jari serta ibu jari
menekan payudara bagian atas areola
10. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut dengan cara menyemtuh pipi
bayi dengan putting susu
11. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan
kepayudara ibu dengan putting serta areola dimasukkan kemulut bayi
12. Melepas isapan bayi
13. Setelah selesai menyusui ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada
putting dan areola
8
14. Menyendawakan bayi
Cara mangatasinya: Puting susu ditarik-tarik sampai menonjol, kalau perlu dengan
bantuan pompa susu.