Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PROGRAM INTERVENSI GIZI MASYARAKAT


PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
DI PUSKESMAS KENDALSARI

DISUSUN OLEH:

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


PROGRAM INTERVENSI GIZI MASYARAKAT (PIGM)
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
DI PUSKESMAS KENDALSARI

DISUSUN OLEH:

Pembimbing Pengelola Program Gizi


Puskesmas / Instruktur Lapangan

B. Doddy Riyadi, SKM,MM ...............................................


NIP. 19660121 198803 1 001 NIP.

i
KATA PENGANTAR

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Tujuan Penelitian....................................................................................................1
a. Tujuan Umum...................................................................................................1
b. Tujuan Khusus..................................................................................................1
C. Tempat dan Waktu.................................................................................................1
D. Metode...................................................................................................................1

BAB II HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN......................................................................2


A. Gambaran umum lokasi PKL...................................................................................2
B. Surveilans Gizi........................................................................................................2
C. Asuhan Gizi Masyarakat.........................................................................................2
D. Intervensi Gizi.........................................................................................................2
E. Edukasi Gizi............................................................................................................2
F. Konseling Gizi.........................................................................................................2
G. Advokasi.................................................................................................................2

BAB III PENUTUP................................................................................................................3


A. Simpulan................................................................................................................3
B. Saran......................................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................4
LAMPIRAN..........................................................................................................................5

iii
DAFTAR TABEL

iv
DAFTAR GAMBAR

v
vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sebagai salah satu tugas pemerintah dalam mewujudkan masyarakat
Indonesia yang tangguh dalam pembangunan nasional pemerintah harus
memperhatikan kesehatan masyarakat dan merupakan tanggungjawab bagi
semua pihak untuk mewujudkannya. Keadaan gizi dan kesehatan masyarakat
tergantung pada tingkat konsumsi, Dewasa ini Indonesia menghadapi masalah
gizi ganda, yakni masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Di satu pihak
masalah gizi kurang yang pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan,
kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan, kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang gizi.
Untuk mewujudkan kesehatan yang yang baik dapat dimulai dari
perbaikan status gizi masyarakat. Gizi merupakan faktor penting untuk
mewujudkan manusia yang lebih baik. Secara nasional gizi buruk di Indonesia
dapat dilihat berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) secara
nasional sampai tingkat kabupaten/kota yang dilakukan setiap tiga tahun sekali
yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia (Badan Litbangkes) dengan kerangka sempel
yang dilakuakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Berdasarkan hasil
RISKESDAS secara nasional pada tahun 2007 prevalensi Gizi buruk dan gizi
kurang di Indonesia berjumlah 18,4%, pada tahun 2010 17,9%, dan pada tahun
2013 19,6%.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun
2015-2019 bertujuan untuk memantapkan pembangunan secara menyeluruh di
berbagai bidang dengan menekankan pada pencapaian daya saing kompetitif
perekonomian berlandaskan keunggulan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber
Daya Manusia (SDM) berkualitas, serta kemampuan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) yang terus meningkat. Sumber Daya Manusia (SDM)
merupakan modal utama dalam pembangunan nasional. Kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) di Indonesia perlu ditingkatkan agar mampu memberikan daya
saing yang tinggi yang ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan
Manusia (IPM), Indeks Pembangunan Gender (IPG), dan Indeks Pemberdayaan
Gender (IPG) yang dicapai melalui pengendalian penduduk, peningkatan taraf
pendidikan, dan peningkatan derajat kesehatan dan gizi masyarakat (RPJMN,
2015-2019).

1
Berbagai macam program perbaikan gizi telah lama dilaksanakan
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, akan tetapi masalah gizi di
Indonesia masih ada. Menurut Riskesdas (2018), persentase balita stunting di
Indonesia sebesar 30,8%; underweight sebesar 17,7%; dan anemia ibu hamil
6,9%. Hal ini menunjukkan program pemerintah sebagai Upaya Perbaikan Gizi
belum berhasil optimal. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka kami mahasiswa
jurusan Gizi Poltekkes Malang membuat laporan mengenai Program Upaya
perbaikan Gizi yang telah dilaksanakan di Puskesmas Kendalsari dan data yang
diperoleh sebagai bahan penugasan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Merencanakan, menganalisis, melaksanakan, dan mengevaluasi
program-program gizi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kendalsari
Kota Malang.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan Pengkajian, diagnosis, intervensi dan monitoring evaluasi gizi
masyarakat,
b. Melakukan advokasi untuk kebijakan public terkait dengan program
pangan, gizi, dan atau pelayanan kesehatan,
c. Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan pencegahan dan
penanggulangan permasalahan pangan, gizi, dan kesehatan,
d. Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan program pangan dan gizi
yang sudah dilakukan.

C. Tempat dan Waktu


Tempat : Puskesmas Kendalsari Kota Malang

Waktu : 24 Oktober 2020 s/d 14 Desember 2020


D. Metode

2
BAB II

HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran umum lokasi PKL


B. Surveilans Gizi
DISTRIBUSI PMT IBU HAMIL

a. Hasil Analisis
1) MENURUT TEMPAT

NO NAMA DESA JUMLAH BUMIL KEK DAPAT PMT


BUMIL BUMIL-KEK DPT PMT %
1 JATIMULYO 337 13 13 100.0
2 LOWOKWARU 259 19 19 100.0
3 TULUSREJO 250 31 31 100.0
PUSKESMAS : 846 63 63 100.0

PEMBERIAN PMT IBU HAMIL KEK PUSKESMAS KENDALSARI


2019

Analisis:

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bawah pemberian PMT


pada ibu hamil KEK di wilayah kerja Puskesmas Kendalsari yang
meliputi Desa Jatimulyo, Desa Lowokwaru dan Desa Tulusrejo telah

3
terpenuhi dengan sempurna. Semua ibu hamil KEK mendapatkan
PMT.

2) MENURUT WAKTU
Tabel. PEMBERIAN PMT IBU HAMIL KEK 2019

Bulan Bumil KEK Dapat PMT


Januari 6 6
Februari 6 6
Maret 6 6
April 1 1
Mei 2 2
Juni 7 7
Juli 4 4
Agustus 9 9
September 2 2
Oktober 2 2
Nopember 7 7
Desember 11 11
TOTAL 63 63

4
Analisis:

Pada tabel tercatat jumlah ibu hamil KEK dan ibu hamil yang telah
mendapatkan PMT KEK. Seperti yang dapat dilihat pada grafik,
capaian pemberian PMT pada ibu hamil KEK pada setiap bulannya di
wilayah kerja Puskesmas Kendalsari adalah 100% yang berarti PMT
diberikan secara merata dan tepat pada sasaran.

3) ANALISIS FAKTOR RISIKO


Tabel. Persentase cakupan distribusi PMT bumil KEK 2019

Cakupan
Lokasi Target Keterangan
Distribusi
Sudah
Jatimulyo 100% 80%
Tercapai
Sudah
Lowokwaru 100% 80%
Tercapai
Sudah
Tulusrejo 100% 80%
Tercapai

Berdasarkan sasaran Rencana Aksi Pembinaan Gizi


Masyarakat telah ditetapkan bahwa target cakupan distribusi PMT ibu
hamil KEK adalah 80%. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa
Puskesmas Kendalsari telah memenuhi target distribusi PMT pada ibu
hamil KEK dengan sangat baik yaitu dengan persentase cakupan
100%.

b. Identifikasi Besaran Masalah Gizi


Tabel. Identifikasi besaran masalah program distribusi PMT Ibu Hamil KEK

Besar masalah
% cakupan
Wilayah Cakupan Total score
Score pemberian
PMT(bungkus)
PMT
Jatimulyo 13 3 100% 3

5
Lowokwaru 19 3 100% 3
Tulusrejo 31 2 100% 2

Berdasarkan tabel besar masalah program gizi distribusi PMT Ibu


Hamil KEK pada wilayah kerja Puskesmas Kendalsari semua kelurahan
berada di indikator Achieved yang berarti semua lokasi wilayah kerja
Puskesmas Kendalsari telah mencapai target sehingga mendapat score
0.

c. Analisis intervensi spesifik dan sensitivitas distribusi PMT pada ibu


hamil KEK

Tabel. Distribusi PMT pada ibu hamil KEK

Penyebab masalah (why) Kekuragan energi kronik pada ibu


hamil
Tujuan pemecahan (what) Meningkatkan asupan gizi ibu
hamil yang KEK
Sasaran (whom) Ibu hamil KEK yang mempunyai
lingkar lengan atas (LILA)
Kegiatan (How) Pemberian PMT pada bumil
trimester I diberikan 2 keping per
hari
Target (how much) 80%
Lokasi (where) Posyandu
Jadwal pelaksanna (when) - Untuk bumil KEK trimester 1
diberikan 1 kotak untuk 10 hari

- Untuk bumil KEK trimester II dan


III diberikan 1 kotak untuk 7 hari
Tanggung jawab (who) Penanggung jawab program gizi
puskesmas kendalsari
Anggaran dan sumber Rencana anggaran disusun oleh
Dinas Kesehatan Provinsi dan
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
berdasarkan data dasar (jumlah

6
sasaran, pos pelayanan, tenaga
pelaksana, daerah sulit, dll)
(Sumber: Juknis Pemberian
Makanan Tambahan)
Indikator keberhasilan a. Outcome :tidak
ditemukannya kejadian
KEK (Kekurangan Energi
Kronik) pada ibu hamil.

b. Output : seluruhibu hamil


KEK di wilayah kerja
puskesmas kendalsari
mendapatkan PMT.

c. Process: distribusi PMT


untuk ibu hamil KEK
terlaksana setiap bulan dan
tepat sasaran.

d. Input : tersedia PMT untuk


ibu hamil KEK, tersedia
tenaga pelaksana untuk
mendistribusikan PMT.
Asumsi Asumsi positif:

a. Seluruh ibu hamil KEK


mendapatkan PMT.

b. Distribusi PMT untuk ibu


hamil KEK terlaksana
setiap bulan.

c. Tersedia PMT untuk ibu


hamil KEK.

d. Tersedia tenaga pelaksa


untuk mendistribusikan
PMT untuk ibu hamil KEK.

7
Asumsi negatif:

a. Tidak seluruh ibu hamil


KEK mendapatkan PMT.

b. Distribusi PMT untuk ibu


hamil KEK tidak terlaksana
setiap bulan.

c. Tidak tersedia PMT untuk


ibu hamil KEK.

e. Tidak tersedia tenaga


pelaksa untuk
mendistribusikan PMT
untuk ibu hamil KEK.
Evaluasi Formatif : apabila Bumil KEK yang
tidak hadir saat distribusi PMT
Bumil KEK, maka PMT Bumil KEK
diantar ke rumah Bumil yang KEK

Sumatif : 2017 (100%), 2018


(100%)

8
9
DISTRIBUSI PMT BALITA KURUS

a. Hasil Analisis
1) MENURUT TEMPAT

Tabel. PEMBERIAN PMT BALITA KURUS PUSKESMAS KENDALSARI 2019

NO NAMA DESA JML.BALITA


DPT
KURUS %
PMT
1 JATIMULYO 682 682 100.0
2 LOWOKWARU 628 628 100.0
3 TULUSREJO 689 689 100.0
PUSKESMAS : 1999 1999

PEMBERIAN PMT BALITA PUSKESMAS KENDALSARI 2019

Analisis:

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bawah pemberian PMT pada


balita kurus wilayah kerja Puskesmas Kendalsari yang meliputi Desa
Jatimulyo, Desa Lowokwaru dan Desa Tulusrejo telah terpenuhi dengan
sempurna. Persentase cakupan setiap wilayah adalah 100% yang berarti
PMT dibagikan tepat sasaran dan tidak ada yang terlewat.

2) MENURUT WAKTU
a) PEMBERIAN PMT BALITA KURUS DESA JATIMULYO 2019

10
Bulan Balita Kurus Dapat PMT
Januari 148 148
Februari 182 182
Maret 195 195
April 203 203
Mei 189 189
Juni 169 169
Juli 180 180
Agustus 144 144
September 126 126
Oktober 144 144
Nopember 151 151
Desember 168 168
TOTAL 1999 1999

Analisis:

Dari tabel grafik diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi PMT


pada balita kurus di wilayah kerja Puskesmas kendalsari telah
berjalan dengan baik dengan cakupan setiap bulannya adalah 100%
yang berarti telah melebihi target yaitu 85%.

11
3) ANALISIS FAKTOR RISIKO
Tabel. Persentase cakupan distribusi PMT balita kurus 2019

Cakupan
Lokasi Target Keterangan
Distribusi
Sudah
Jatimulyo 100% 85%
Tercapai
Sudah
Lowokwaru 100% 85%
Tercapai
Sudah
Tulusrejo 100% 85%
Tercapai

Berdasarkan sasaran Rencana Aksi Pembinaan Gizi


Masyarakat telah ditetapkan bahwa target cakupan distribusi PMT
balita kurus sebesar 85%. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
wilayah kerja Puskesmas Kendalsari telah memenuhi target distribusi
PMT balita kurus dengan sangat baik yaitu dengan persentase
cakupan 100% melebihi target.

b. Identifikasi Besaran Masalah Gizi


Tabel. Identifikasi besaran masalah program distribusi PMT balita.

Besar masalah
% cakupan
Wilayah Cakupan Total score
Score pemberian
PMT(bungkus)
PMT
Jatimulyo 682 3 100% 3
Lowokwaru 628 3 100% 3
Tulusrejo 689 3 100% 3

Berdasarkan tabel besar masalah program gizi distribusi PMT


balita kurus pada wilayah kerja Puskesmas Kendalsari semua kelurahan
berada di indikator Achieved yang berarti semua lokasi wilayah kerja
Puskesmas Kendalsari telah mencapai target sehingga mendapat score
0.

12
c. Analisis intervensi spesifik dan sensitivitas distribusi PMT pada balita
kurus

Tabel. Distribusi PMT pada balita kurus

Penyebab masalah (why) Kekurangan asupan makan


Tujuan pemecahan (what) Memenuhi asupan gizi agar
mencapai berat badan sesuai
umur
Sasaran (whom) Balita usia 6 – 59 bulan dengan
kategori kurus yang memiiki status
gizi berdasarkan indeks BB/PB
atau BB/TB dibawah -2 SD
Kegiatan (How) Distribusi PMT balita Usia 6 – 11
bulan diberikan 8 keping (2
bungkus) per hari Usia 12 – 59
buan diberikan 12 keping (3
bungkus) per hari Pemantauan
pertambahan berat badan yang
dilakukan setiap bulan di
posyandu
Target (how much) 85%
Lokasi (where) Posyandu dan puskesmas
Jadwal pelaksanna (when) Untuk balita usia 6 – 11 bulan
diberikan 1 kotak untuk 10 hari
Untuk balita usia 12 – 59 bulan
diberikan 1 kotak untuk 7 hari
Tanggung jawab (who) Penanggung jawab program gizi
puskesmas kendalsari
Anggaran dan sumber Rencana anggaran disusun oleh
Dinas Kesehatan Provinsi dan
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
berdasarkan data dasar (jumlah
sasaran, pos pelayanan, tenaga
pelaksana, daerah sulit, dll) yang

13
diberikan oleh Puskesmas.
Sumber pembiayaan untuk
kegiatan dari APBN, APBD, dan
sumber pembiayaan lainnya yang
sesuai dengan peraturan yang
berlaku

(Sumber: Juknis Pemberian


Makanan Tambahan)
Indikator keberhasilan a. Outcome :tidak
ditemukannya kejadian
balita dengan status gizi
kurang (kurus)
b. Output : seluruh balita
dengan status gizi kurang
(kurus) mendapatkan PMT.
c. Process: distribusi PMT
untuk balita dengan status
gizi kurang (kurus)
terlaksana setiap bulan dan
tepat sasaran.
d. Input : tersedia PMT untuk
balita dengan status gizi
kurang (kurus), tersedia
tenaga pelaksana untuk
mendistribusikan PMT.
Asumsi Asumsi positif:

a. Seluruh balita dengan


status gizi kurang (kurus)
mendapatkan PMT.
b. Distribusi PMT untuk balita
dengan status gizi kurang
(kurus) terlaksana setiap
bulan.
c. Tersedia PMT balita

14
dengan status gizi kurang
(kurus).
d. Tersedia tenaga pelaksa
untuk mendistribusikan
PMT untuk balita dengan
status gizi kurang (kurus).

Asumsi negatif:

a. Tidak seluruh balita dengan


status gizi kurang (kurus)
mendapatkan PMT.
b. Distribusi PMT untuk balita
dengan status gizi kurang
(kurus) tidak terlaksana
setiap bulan.
c. Tidak tersedia PMT untuk
balita dengan status gizi
kurang (kurus).
d. Tidak tersedia tenaga
pelaksa untuk
mendistribusikan PMT
untuk balita dengan status
gizi kurang (kurus).
Evaluasi Formatif: apabila terdapat balita
dengan status gizi kurang (kurus)
yang tidak hadir saat pemagian
PMT, maka PMT diantar ke rumah
balita.

Sumatif : 2016 (100%), 2017


(100%), 2018 (100%)

15
C. Asuhan Gizi Masyarakat
Sesuaikan sama topik, caranya ada di modul semua

D. Intervensi Gizi
E. Edukasi Gizi
F. Konseling Gizi
G. Advokasi

16
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
B. Saran

17
1

DAFTAR PUSTAKA

18
LAMPIRAN

19

Anda mungkin juga menyukai