Ciri-ciri Negosiasi
1) Melibatkan 2 pihak atau lebih, baik secara perseorangan, kelompok, maupun
perwakilan organisasi atau perusahaan.
2) Pada umumnya, berbentuk komunikasi langsung atau tatap muka, menggunakan
bahasa lisan yang didukung oleh gerak tubuh dan ekspresi wajah.
3) Mengandung konflik, pertentangan, ataupun perselisihan.
4) Menyelesaikannya melalui tawar-menawar (bargain) atau tukar menukar (barter).
5) Menyangkut suatu rencana, program, sesuatu keinginan, atau sesuatu yang belum
terjadi.
6) Berujung pada dua hal yakni sepakat atau tidak sepakat.
a. Orientasi, pengenalan topik atau masalah negosiasi dan merupakan bagian dari teks
yang mengungkapkan permasalahan yang akan dinegosiasikan.
b. Pengajuan, berupa pernyataan dari negosiator pertama untuk meminta, mengajak,
mendorong negosiator kedua untuk melakukan sesuatu sesuai dengan keinginannya.
c. Penawaran, berupa pertanyaan-pertanyaan dari kedua belah pihak yang berisi
penawaran dan penolakan (adu tawar) tentang sesuatu yang diajukan.
d. Kesepakatan, berupa keputusan antara kedua belah pihak, baik itu yang berupa
kesetujuan maupun ketidaksetujuan.
Strategi Bernegosiasi
Kemungkinan akhir negoisasi : menang-kalah, menang-menang, dan kalah-
kalah.
Langkah-langkah mengantisipasi kemungkinan buruk saat bernegosiasi
a. BATNA (best alternative to negotiated agreement), yaitu langkah-angkah yang
bisa dilakukan oleh seseorang apabila negosiasinya tidak mencapai kesepakatan.
b. Reservation price, yaitu pengajuan tawaran terendah yang dapat diterima sebagai
sebuah kesepakatan dalam negosiasi.
c. ZOPA (zone of possible agreement), yaitu suatu zona atau area yang
memungkinkan terjadinya kesepakatan dalam proses negosiasi.
Penilaian Negoisasi
Apabila tujuan negoisasi tercapai, maka prosesnya sudah berjalan dengan
baik.
Dapat dinilai juga dari faktor nonkebahasaan, seperti bahasa tubuh, nada suara
dan perkataan.