Agus Susilo
Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Lubuklinggau
Agussusilo594@yahoo.co.id
Isbandiyah
Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Lubuklinggau
Isbandiyahpris@yahoo.co.id
Abstrak
Politik etis dipusatkan membangun irigasi, menyelenggarakan emigrasi, dan memberikan
sebuah pendidikan bagi bangsa Indonesia. Politik etis menuntut bangsa Indonesia kearah
kemajuan, namun tetap bernaung di bawah penjajahan Belanda. Awal mula dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab, bahwa Belanda memperhatikan pribumi dan membantu
Indonesia dalam masa kesulitan. Meskipun pada kenyataannya kebijakan politik etis tidak
serta merta mensejahterakan rakyat Indonesia, namun mampu merubah tatanan
kehidupan bangsa, dimana sistem irigasi ada dimana-mana, masyarakat mengenal sistem
pertanian dan perkebunan modern. Emigrasi atau trasmigrasi, dimana masyarakat dikirim
keluar pulau Jawa, masyarakat Indonesia menjadi kenal satu sama lain dan membangun
hubungan yang baik. Dampak politik etis yang sangat menonjol adalah program edukasi
atau pendidikan. Adanya pendidikan bagi bangsa Indonesia, akhirnya dapat merubah
pemikiran bangsa Indonesia untuk berfikir lebih maju dan bagaimana memperjuangkan
suatu kemerdekaan tanpa jalan perang seperti di masa silam. Keuntungan dibidang
pendidikan, yaitu banyak melahirkan tokoh cendikian lokal yang cerdas dan memiliki
pemikiran yang setara dengan bangsa barat lainnya. Tokoh Cendikian atau golongan
terpelajar bangsa Indonesia inilah yang akhirnya memperjuangkan kemerdekaan rakyat
Indonesia dengan semangat nasionalisme dengan cara diplomasi dan perang kemerdekaan
Indonesia.
Kata Kunci: Politik Etis, Pergerakan, Indonesia
Abstract
Ethical politics is centered on building irrigation, organizing emigration, and providing
education for the Indonesian people. Ethical politics demands the Indonesian nation
towards progress, but remains under Dutch colonial rule. The beginning was carried out
with full responsibility, that the Dutch took notice of the natives and helped Indonesia
in times of adversity. Despite the fact that ethical political policy does not necessarily
prosper the people of Indonesia, but is able to change the life of the nation, where
irrigation systems are everywhere, people are familiar with modern farming and
plantation systems. Emigration or migration, where people are sent out of Java,
Indonesian people become acquainted with each other and build good relationships. The
very prominent impact of ethical politics is education or education programs. The
existence of education for the Indonesian people, finally can change the thinking of the
Indonesian people to think more advanced and how to fight for independence without a
road to war like in the past. Advantages in the field of education, namely giving birth to
many local character figures who are smart and have thoughts that are equivalent to
other western nations. This Indonesian character or educated group finally fought for
the independence of the Indonesian people in the spirit of nationalism by means of
diplomacy and the war of Indonesian independence.
Keywords: Ethical Politics, Movement, Indonesia
403
Politik Etis dan Pengaruhnya bagi Lahirnya Pergerakan…, Agus Susilo & Isbandiyah, 403-416
Indonesia. Politik baru tersebut disebut dengan itu, karena hanya ketika Hindia
dengan ethische politic, yang berarti Belanda tergabung ke dalam satu entitas
politik haluan utama (Mulyono, 1968: tunggal saja yang memiliki tujuan
99). Menurut Ricklefs, (2007:319). pada modernisasi sampai dapat dicapai. Di
permulaan abad ke-20, kebijakan bawah pemerintahan Gubernur Jenderal
penjajahan Belanda mengalami van Heutsz jaringan kereta api diperluas
perubahan arah yang paling mendasar di Jawa dan Sumatera, monumen kuno
dalam sejarahnya. Kekuasaannya seperti Candi Borobudur dipugar, dan
memperoleh definisi kewilayahan baru kesempatan pendidikan diperluas
dengan selesainya upaya-upaya selebar-lebarnya (Vickers, Adrian, 2011:
penaklukan yang dilakukan sebelumnya. 24-27).
Kebijakan kolonial Belanda tersebut kini
Politik Etis berakar pada masalah
juga memiliki tujuan baru. Politik Etis
kemanusiaan dan sekaligus pada
berakar pada masalah kemanusiaan dan
keuntungan ekonomi. Di Hindia Timur
sekaligus pada keuntungan ekonomi.
pada tahun-tahun permulaan abad kedua
Kecaman-kecaman terhadap pemerintah
puluh, orang telah mulai bekerja
kolonial Belanda yang dilotarkan dalam
mengembangkan semangat Politik Etis.
novel Max Havelaar (1860) dan dalam
Di abad ke-19, sebagian orang Belanda
dalam berbagai pengungkapan lainnya
sudah mulai prihatin terhadap
mulai membuahkan hasil. Semakin
kesejahteraan dan status pribumi.
banyak suara Belanda yang mendukung
Bangsa Indonesia membutuhkan sebuah
pemikiran untuk mengurangi penderitaan
perubahan kehidupan perekonomian dan
rakyat Jawa yang tertindas (Galih,
pendidikan. Kemauan dari politik etis
Dhimas Rangga & Artono, 2017: 752).
yang diberikan oleh bangsa Belanda
Sepanjang abad kesembilan belas, terhadap bangsa Indonesia yang lemah
surplus tanah koloni telah diserap setiap secara adil. Untuk menumbuhkan
tahun sebagai upeti ke kas Belanda. kesadaran diri dan perasaan
Sebagai berkat pembayaran ini, Belanda individualisme pada elit baru Indonesia
dapat memodernisasikan dan yang berpendidikan Barat itu sebenarnya
membangun masyarakat borjuis yang suatu pengurangan terus menerus
sukses. Menjelang masa Depresi, Partai meningkatkan martabat mereka, yang
Liberal telah menjadi arus dominan berakibat pada pengurangan kekuasaan
dalam pembuatan kebijakan dan politik tata pemerintahan pribumi (Van Niel,
di Belanda. Periode Politik Etis Robert, 1984: 58).
sebenarnya tergantung pada penaklukan
Van Deventer mendapat inspirasi
militer dalam waktu yang bersamaan
untuk tulisannya didasarkan atas
404
Jurnal HISTORIA Volume 6, Nomor 2, Tahun 2018, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)
405
Politik Etis dan Pengaruhnya bagi Lahirnya Pergerakan…, Agus Susilo & Isbandiyah, 403-416
dari berbagai macam cara selain studi sejarah (Yass, 2004: 35-36). Jadi dapat
pustaka, sumber sejarah juga dapat disimpulkan bahwa kritik intern
diakses melalui media cetak dan dilakukan untuk mencari keaslian isi
elektronik. Yang terpenting seorang sumber atau data guna memperoleh
peneliti harus mengetahui bagaimana suatu kebenaran atau kekeliruan yang
menangani bukti-bukti sejarah dan terjadi, sedangkan kritik ekstern
bagaimana menghubungkannya (Alian, bertujuan untuk mencari keaslian sumber
2012: 9-10). Agar pencarian sumber yang ditelusuri melalui kritik intern
berlangsung secara efektif, dua unsur (Alian, 2012: 11).
penunjang heuristik harus diperhatikan,
Interpretasi menyatakan bahwa
yaitu: a) pencarian sumber harus
interpretasi menganalisis data-data
berpedoman pada kerangka kerja, serta
sejarah. Dengan interpretasi ini penulis
memperhatikan permasalahan-
berusaha untuk menghubungkan fakta
permasalahan yang tersirat dalam
atau berusaha untuk dapat memberikan
kerangka tulisan (bab dan subbab),
penafsiran apa yang ada dalam penulisan
peneliti mengetahui sumber-sumber yang
laporan penelitian ini. (Kuntowijoyo,
belum ditemukan. b) Dalam mencari
1994: 100). Penafsiran atas fakta harus
sumber di Perpustakaan, peneliti wajib
dilandasi oleh sikap obyektif. Kalaupun
memahami sistem katalog Perpustakaan
dalam hal tertentu bersikap subyektif
yang bersangkutan.
rasional dan jangan subyektif emosional.
Dalam menggunakan sumber- Rekontruksi peristiwa sejarah harus
sumber sejarah, haruslah mengevaluasi menghasilkan sejarah yang benar atau
atau melakukan kritik terhadap sumber- mendekati kebenaran.
sumber yang digunakan. Kritik sumber
Historiografi adalah merangkaikan
adalah proses menguji sumber, apakah
fakta beserta maknanya secara
sumber yang dikemukakan asli atau palsu
kronologis/diakronik dan sistematis,
(kritik ekstern) dan apakah dapat
menjadi tulisan sejarah sebagai kisah.
dipercaya atau dipertanggung jawabkan
Kedua sifat uraian itu harus benar-benar
atau tidak. Kritik ada dua macam, yaitu:
terlihat, karena kedua hal itu merupakan
Kritik Ekstern dan Kritik Intern. Kritik
bagian dari ciri karya sejarah ilmiah,
ekstern adalah menyelidiki untuk
sekaligus ciri sejarah sebagai ilmu.
menentukan keaslian dengan menjawab
Historiografi juga suatu perpaduan
pertanyaan-pertanyaan 5W + 1H.
antara kerja seni (art) dan kemampuan
Sedangkan kritik intern adalah
berpikir kritis serta analitis (science)
penentuan dapat tidaknya keterangan
(Gottschalk, 2008 : 39-40).
dalam dokumen digunakan sebagai fakta
406
Jurnal HISTORIA Volume 6, Nomor 2, Tahun 2018, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)
407
Politik Etis dan Pengaruhnya bagi Lahirnya Pergerakan…, Agus Susilo & Isbandiyah, 403-416
408
Jurnal HISTORIA Volume 6, Nomor 2, Tahun 2018, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)
409
Politik Etis dan Pengaruhnya bagi Lahirnya Pergerakan…, Agus Susilo & Isbandiyah, 403-416
410
Jurnal HISTORIA Volume 6, Nomor 2, Tahun 2018, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)
tidak lagi tertindas oleh keserakahan Wahidin Soediro Husodo yang merasa iba
pemerintahan Kolonial Belanda. melihat nasib bangsanya yang tidak
dapat mengenyam pendidikan di bangku
Organisasi-organisasi Pergerakan
sekolah. Beliau bertekad untuk
Nasional yang dibentuk oleh para
mendirikan studie fonds (dana belajar)
generasi muda sebelum tahun 1928,
atau yang disebut juga dengan beasiswa.
antara lain:
Dana tersebut disediakan untuk anak-
1. Budi Utomo (20 Mei 1908)
anak Jawa yang tidak dapat melanjutkan
Budi Utomo lahir dari pertemuan- pendidikan karena kurangya biaya.
pertemuan dan diskusi yang sering
Program utama dari organisasi ini
dilakukan di Perpustakaan School tot
adalah perbaikan pendidikan dan
Opleiding van Inlandsche Artsen oleh
pengajaran bagi anak pribumi. Tujuan
beberapa mahasiswa, antara lain
Budi Utomo menurut Panyarikan (1993:
Soetomo, Goenawan Mangoenkoesoemo,
20-21) ialah:
Goembrek, Saleh, dan Soeleman. Mereka
a. Mengadakan studie fonds untuk
memikirkan nasib bangsa yang sangat
menolong anak-anak Indonesia di
buruk dan selalu dianggap bodoh dan
tanah Jawa yang akan melanjutkan
tidak bermartabat oleh bangsa lain
belajar tetapi tidak memiliki biaya.
(Belanda). Istilah Budi Utomo berasal
b. Mengusahakan supaya bumiputera di
dari kata “Budi” yang barti perangai atau
tanah Jawa mengetahui adat
tabiat dan “Utama” yang berarti baik
istiadatnya.
atau luhur. Budi Utomo yang dimaksud
oleh pendirinya dalah perkumpulan yang Namun program Budi Utomo pada
akan mencapau sesuatu berdasarkan saat itu masih terbatas di Jawa dan
keluhuran budi dan kebaikan perangai Madura saja. Kemudian berkembang
atau tabiat. Nama Budi Utomo ini meliputi Bali dan Lombok. Dalam Utomo
terinspirasi dari dialog antara Sutomo (1995: 51), tujuan perkumpulan semula
dan Dr. Wahidin Sudiro Husodo (Sudiyo, adalah mencapai kemakmuran yang
2002: 21). harmonis untuk nusa dan bangsa Jawa
dan Madura. Usaha-usaha yang akan
Para pendiri organsasi Budi Utomo
dilakukan oleh Budi Utomo adalah
ini merupakan para murid STOVIA di
sebagai berikut, yaitu:
daerah Kwitang (sekarang termasuk salah
satu daerah di Jakarta) yaitu Sutomo , (1) Memajukan pengajaran sesuai
Gunawan, dan Gumbrek pada 20 Mei dengan yang dicita-citakan Dr.
1908. Organisasi Budi Utomo didirikann Wahidin.
untuk merealisasikan keinginan Dr.
411
Politik Etis dan Pengaruhnya bagi Lahirnya Pergerakan…, Agus Susilo & Isbandiyah, 403-416
412
Jurnal HISTORIA Volume 6, Nomor 2, Tahun 2018, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)
413
Politik Etis dan Pengaruhnya bagi Lahirnya Pergerakan…, Agus Susilo & Isbandiyah, 403-416
414
Jurnal HISTORIA Volume 6, Nomor 2, Tahun 2018, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)
415
Politik Etis dan Pengaruhnya bagi Lahirnya Pergerakan…, Agus Susilo & Isbandiyah, 403-416
416