KMS Book 20180727110954
KMS Book 20180727110954
01/La-HITA/2014
PUSLITBANG SUMBER DAYA AIR
R-0
OUTPUT KEGIATAN
PENGEMBANGAN RANCANGAN NSPM (K)
BIDANG HIDROLOGI DAN TATA AIR
- - - -_
__ -__...--_ - -----h ... - ...-M
---- .... sa...
_.,.,.UI'ft.t. ..,.......
..__
GIIIMT~DI . . . .
-
_....,... _.,.
_,. ...
..,~~~~.
'
-~,.-
__ ,_IM'l
-....-...
~
QJ ~
g:::;J ._'IBIIMIPBCEIUAMI.,.,.
~---- g] KEIIEIITERWI PEICEIUMN -
P£l<EitJMN ....
DESEMBER, 2014
R-0
OUTPUT KEGIATAN
------ . -- =
_. fm.WM - . .:Nla"""'
._ ..
_...,._
- n Nmum.a
-........ ..
DAM TAC._,. DIWADUK
---
-:=.-==--- _to-,.-...
...... oe_,..
I
__ ,_IM'l
-.-..
~KEIEJIIITBtWI~ . . . . . ~ KEIIEIITEIIIAN PEK£JU.WI UIIUM ~ KEIIEIITERWI PEKERJAAH UIIUM QJ KEIENTERIAII PEKERJAAH UIIUII
DESEMBER, 2014
Buku ini merupakan output yang dihasilkan dari kegiatan "Pengembangan Rancangan
NSPM (K) Bidang Hidrologi dan Tata Air" dan telah dilaksanakan pada tahun 2014 oleh
Balai Hidrologi dan Tata Air, Pusat Litbang Sumber Daya Air.
R-0 Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Bidang Hidrologi dan Tata Air ini berisikan
2 (dua) buah pedoman yaitu Pedoman Batimetri dan tachimetri di waduk yang
merupakan bagian dari Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Sarana dan
Prasarana Pekerjaan Umum Bidang Sumber Daya Air dan Pedoman Harga Satuan
Pokok Kegiatan (HSPK) Pembangunan Pos Duga Air, Pos Hujan dan Pos Klimatologi.
R-0 ini disusun dan dibuat oleh Drs. Petrus Syariman dan Oky Subrata, ST, MPSDA
serta dibantu oleh staf Balai Hidrologi dan Tata Air dan bimbingan dari Kepala Balai
Hidrologi dan Tata Air.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada berbagai pihak yang telah membantu
dalam penyediaan data dan penyusunan pedoman. Semoga kegiatan ini dapat
bermanfaat dan berguna sebagai bahan masukan bagi BWS/BBWS maupun pemangku
kebijakan dalam rangka pembangunan dan pengelolaan bidang Sumber Daya Air.
PEDOMAN
BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL
Volume 1: U m u m
Bag ian 4- Pekerjaan hidrologi
4.1 Batimetri dan tachimetri di waduk
Konsep pedoman ini memberikan ketentuan tentang Analisis Harga Satuan Pekerjaan
(AHSP) Sarana dan Prasarana Pekerjaan Umum Bidang Sumber Daya Air mengenai
Pengukuran Batimetri dan Tachimetri di Waduk. Ketentuan tersebut dimaksudkan untuk
menjamin bahwa analisis perkiraan harga pekerjaan pengukuran batimetri dan tachimetri
dapat memenuhi kriteria harga sesuai dengan tingkat resiko pekerjaan.
Konsep pedoman ini telah mempelajari beberapa referensi terkait, yaitu analisis Burgelijke
Openbare We/ken (Analisa Upah dan Bahan), Daftar Standar Bidang Konstruksi dan
Bangunan Sipil; dan Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan. Dari referensi-referensi tersebut
tidak diperoleh satu pun jenis pekerjaan yang dimaksud. Berdasarkan hasil penelitian dan
pengalaman lapangan, mendorong dibuatnya konsep pedoman AHSP pengukuran batimetri
dan tachimetri di waduk ini sesuai dengan perkembangan bidang teknologi Sumber Daya
Air. Konsep ini telah mendapat masukan dan koreksi dari ahli bahasa.
Konsep pedoman ini telah dibahas dalam Gugus Kerja Pendayagunaan SDA Bidang
Struktur pada Sub Panitia Teknis Sumber Daya Air yang berada di bawah Panitia Teknis
Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, Kementerian Pekerjaan Umum. Proses
pembahasan akan dimulai melalui Rapat Teknis, Rapat Konsensus dan Rapat Penetapan
dengan melibatkan para narasumber dan pakar dari berbagai instansi terkait.
Konsep pedoman ini telah sesuai dengan tata cara penulisan standar PSN 08:2007.
Diharapkan konsep pedoman ini dapat menjadi acuan para penyelenggara pembangunan
dalam menghitung perkiraan harga peke~aan pengukuran batimetri dan tachimetri,
khususnya di Kementerian Pekerjaan Umum.
ii
Pendahuluan
Kebutuhan air saat ini meningkat drastis sehubungan dengan bertambahnya jumlah
penduduk yang sangat pesat. Sedangkan cadangan ketersediaan air yang ada di waduk,
danau dan badan perairan lainnya sudah tidak memadai lagi jumlahnya yang diakibatkan
oleh pendangkalan sedimen. Kapasitas tampung waduk, danau, situ dan embung semakin
berkurang dari tahun ke tahun.
Untuk mengetahui perubahan kapasitas tampung waduk yang semakin berkurang, perlu
dilakukan pengukuran dengan metode batimetri dan tachimetri. Manfaat dari pengukuran
tersebut adalah untuk memantau pengurangan kapasitas tampung waduk secara benar.
Terdapat sekitar 203 buah waduk di Indonesia belum diukur secara rutin karena biaya yang
mahal dan belum ada standar pedoman penentuan harga satuannya. Apalagi biaya
pelaksanaan selama ini tidak didasarkan atas pedoman harga yang memadai. Memang
mahalnya harga pekerjaan dipengaruhi oleh faktor jauhnya lokasi, bentuk waduk, tingkat
kesulitan dan lain-lain.
Tujuan pedoman ini adalah untuk mentukan pedoman analisis harga satuan pekerjaan
pengukuran batimetri dan tachimetri di waduk. Konsep pedoman ini membahas tentang
harga satuan pekerjaan pengukuran batimetri dan tachimetri yang didasarkan pada
spesifikasi teknik pekerjaan dan pengalaman lapangan. Analisis yang dilakukan adalah
mencari korelasi antara luas waduk dengan lama pekerjaan batimetri dan tachimetri
terhadap 13 waduk yang berukuran luas dari 50 sampai 8100 Ha.
Dari hasil penelitian dan pengalaman Puslitbang Sumber Daya Air, diperoleh pedoman
harga satuan pekerjaan batimetri dan tachimetri di waduk dengan spesifikasi yang tidak
terlalu rinci, namun memberikan hasil yang optimum.
111
Analisis Harga Satuan Pekerjaan
Sarana dan Prasarana Pekerjaan Umum Bidang Sumber Daya Air
Volume 1: Umum
Bagian 4 - Pekerjaan pengukuran batimetri dan tachimetri di waduk
1 Ruang lingkup
Pedoman ini menetapkan tata cara penentuan harga satuan untuk pekerjaan pengukuran
batimetri dan tachimetri di waduk yang sudah meliputi remunerasi para teksini dan upah
tenaga kerja lokal; biaya bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhkan; biaya operasional
lapangan dan analisis; biaya-biaya mobilisasi dan demobilisasi peralatan, sewa peralatan,
sewa kendaraan, sewa rumah atau camp, Bahan Bakar Minyak (BBM}, biaya
telekomunikasi, biaya dokumentasi, fotocopy dan pembuatan laporan.
Pedoman ini dimaksudkan untuk menjamin bahwa analisis harga satuan pekerjaan
pengukuran batimetri dan tachimetri dapat memenuhi kriteria harga sesuai dengan tingkat
resiko pekerjaan.
2.1
batimetri
pengukuran kedalaman suatu perairan dengan menggunakan peralatan duga air atau
echosounder. lstilah lain dari batimetri adalah pemeruman atau sounding.
2.2
bendungan
setiap penahan buatan, jenis urugan atau jenis lainnya yang menampung air atau dapat
menampung air baik secara alamiah maupun buatan, termasuk fondasi, bukit/tebing
tumpuan, serta bangunan pelengkap dan peralatannya. Dalam pengertian ini termasuk juga
bendungan limbah galian, tetapi tidak termasuk bendung dan tanggul.
2.3
bendung
bangunan melintang alur sungai yang berfungsi untuk meninggikan muka air sungai.
2.4
waduk
bangunan untuk menampung air pada waktu terjadi surplus air di sumber air agar dapat
dipakai sewaktu-waktu terjadi kekurangan air sehingga fungsi utama waduk adalah untuk
mengatur sumber air. Yang termasuk jenis bangunan ini antara lain adalah: Waduk
buatan/bendungan; Waduk lapangan (pengempangan mata air); Embung (sejenis waduk
kecil di NTB); Situ (sejenis waduk kecil di Jawa Barat).
2.5
danau
genangan air tawar sepanjang tahun yang terdapat di daratan (Bakosurtanal).
4 dari 29
2.6
overhead cost (biaya tidak langsung)
biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk, tetapi besarannya tidak dapat ditelusuri
secara jelas.
2.7
biaya bahan
biaya berbagai bahan standar yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan pengukuran
batimetri dan tachimetri.
2.8
cuaca buruk
kondisi alam yang terjadi di lapangan saat pelaksanaan pekerjaan yang disebabkan oleh:
hujan, ombak dan kabut.
2.9
demobilisasi
usaha mengangkut kembali peralatan dari tempat lokasi pekerjaan ke tempat asal. Sarana
transportasi dapat menggunakan kendaraan darat, pesawat terbang atau kapal laut.
2.10
echosounder
suatu alat pengirim dan penerima gelombang suara/gema yang berfungsi untuk yang
berfungsi untuk mengukur kedalaman dasar perairan secara vertikal dan mengetahui bentuk
dasar suatu perairan.
2.11
GPS (Global Positioning System)
alat mengetahui posisi suatu titik di permukaan bumi dengan koordinat x, y, z dengan
bantuan penyelarasan sinyal satelit.
2.12
harga perkiraan biaya (HPB)
rancangan kebutuhan biaya pelaksanaan pengukuran di lapangan sesuai dengan pokok-
pokok sub pekerjaan yang sudah distandarisasi.
2.13
perkiraan harga
biaya pekerjaan yang sudah termasuk unsur remunerasi, upah tenaga lokal, bahan dan
sewa peralatan/kendaraan yang besarannya tergantung pada lokasi pekerjaan.
2.14
lama hari kerja
waktu yang diperlukan hanya untuk pekerjaan lapangan, yaitu pengukuran batimetri dan
tachimetri. Satuan waktu yang dipergunakan adalah hari kalender.
2.15
lama pekerjaan
waktu yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan lapangan, ditambah dengan pekerjaan
analisis dan pembuatan laporan. Lama pekerjaan dapat diasumsikan sebagai penentuan
jangka waktu kontrak kerja. Satuan waktu yang dipergunakan adalah hari kalender atau
bulan kalender.
5 dari 29
2.16
luas genangan
luas permukaan genangan air dalam suatu waduk atau danau. Satuan yang dipergunakan
biasanya hektar (Ha) atau kilometer persegi (km2).
2.17
mobilisasi
usaha mengangkut peralatan dan bahan-bahan dari tempat asal ke tempat lokasi pekerjaan.
Sarana transportasi dapat menggunakan kendaraan darat, pesawat terbang atau kapallaut.
2.18
outstation allowance (OSA)
biaya operasional tenaga lapangan selama jangka waktu tertentu untuk menyelesaikan
pekerjaan pengukuran di lapangan.
2.19
remunerasi
biaya upah ke~a para penanggung jawab pekerjaan, tenaga ahli, teknisi, juru gambar dan
tenaga lokal untuk menyelesaikan pekerjaan, sesuai dengan tingkat dari masing-masing
keahliannya.
2.20
satuan pekerjaan
satuan jenis kegiatan pengukuran batimetri dan tachimetri yang dinyatakan dalam satuan
luas.
2.21
spillway
bangunan pelimpah tempat alur keluar air waduk jika mengalami banjir.
2.22
tachimetri
suatu pemetaan detil lengkap (situasi) yang dilakukan di sekeliling waduk sekurang-
kurangnya 2-3 meter di atas elevasi spillway dengan menggunakan metode geodesi standar.
Hasilnya berupa titik-titik koordinat dalam bentuk format x, y, z.
2.23
tinggi muka air (TMA) waduk
elevasi muka air waduk atau danau yang diukur dengan alat ukur peilskal yang dipasang di
tepinya. TMA waduk berkaitan atau berhubungan dengan volume atau luas permukaan
waduk atau danau.
2.24
tinggi muka air minimum
elevasi muka air terendah suatu waduk. Pada elevasi ini waduk tidak dapat dioperasikan
lagi. Satuan yang dipakai adalah meter (m).
2.25
tinggi normal (normal pool/eve/)
elevasi tertinggi muka air waduk sampai pada elevasi mercu spillway, dinyatakan dalam
satuan meter (m).
6 dari 29
2.26
tingkat kesulitan pekerjaan
penghalang atau penghambat laju pekerjaan dari keadaan normal yang disebabkan oleh
bentuk waduk, tebing waduk yang curam, semak belukar, kedangkalan perairan, keberadaan
eceng gondok (gulma air), keberadaan jaring apung dan lain-lain.
2.27
transducer
alat untuk mengirim dan menerima gelombang suara/gema untuk mengukur kedalaman
dasar perairan.
7 dari 29
b) Biaya Langsung Non-Personil
Komponen biaya langsung non-personil terdiri dari sub komponen sebagai berikut:
1) Alat tulis kantor pakai habis
Pada umumnya biaya alat tulis kantor (ATK) besaran per pelaksanaan pekerjaan
disesuaikan dengan kebutuhan, yang meliputi: alat tulis, biaya kantor dan bahan
komputer
2) Belanja bahan
Belanja bahan meliputi bahan-bahan penunjang keperluan pengukuran.
4) Lain-lain Pengeluaran
Yang dimaksud dengan lain-lain pengeluaran adalah bentuk pengeluaran yang belum
termasuk dalam belanja bahan. Dalam hal ini yang harus dimasukkan dalam Rencana
Anggaran Biaya adalah biaya mobilisasi/demobilisasi peralatan, sewa rumah, sewa
perahu dan kendaraan; sewa peralatan ukur, bahan bakar motor tempel, biaya
telekomunikasi petugas lapangan, dokumentasi, fotocopy dan lain-lain. Jika diperlukan
dapat juga dimasukkan biaya telepon dan e-mail atau pembayaran biaya bulanan
provider e-maiVintemet.
5) Pelaporan
Biaya pelaporan dapat juga dimasukkan dalam pengeluaran lain-lain. Jika tidak dapat
dibuat pos tersendiri. Hal yang harus diperhatikan bahwa biaya ini dimaksudkan untuk
membiayai penggandaan laporannya saja dan secara jelas tidak termasuk biaya
pembuatannya karena proses pembuatannya dibayar dengan man-month. Biaya ini
perlu memperhatikan tahapan pelaporan yang biasanya terdiri dari laporan
pendahuluan, interim, bulanan, draft final dan final.
4.2 Persyaratan
a) Penjelasan (Anweijzing) lapangan wajib dilakukan agar biaya pekerjaan pengukuran
batimetri dan tachimetri yang ditawarkan sudah memperhitungkan tingkat kesulitan yang
ada, seperti luasan eceng gondok, lumut, ganggang, jaring apung, kondisi tinggi muka
air di waduk saat itu (tinggi atau rendah).
b) Sasaran mutu pekerjaan pengukuran batimetri dan tachimetri diukur berdasarkan
spesifikasi teknis yang ditentukan oleh pemberi kerja dengan standar atau pedoman
yang berlaku di Indonesia, seperti yang ditetapkan dalam dokumen
c) Pekerjaan pengukuran batimetri dan tachimetri di waduk tidak termasuk pekerjaan
pembersihan gulma air, seperti eceng gondok, lumut dan ganggang.
d) Lama hari kerja belum memperhitungkan faktor cuaca buruk yang terjadi di lapangan,
yaitu: hujan, kabut, ombak besar; faktor kedangkalan waduk dan adanya gulma air.
e) Biaya pengukuran batimetri dan tachimetri di waduk tidak termasuk pembuatan patok-
patok di sekeliling waduk.
8 dari 29
4.2.1. Pengukuran batimetri
a. Harus tersedia perahu yang dipergunakan untuk pengukuran batimetri dengan spesifikasi
teknis flat bottom, dilengkapi dengan mesin tempel6- 9 PK
b. Harus tersedia alat ukur kedalaman echosounder single beam dengan dual frequency
50/200 kHz yang dilengkapi dengan Global Positioning System (GPS) dengan tingkat
akurasi yang memadai
c. Spesifikasi peralatan untuk pengukuran tachimetri: Trimble yang dilengkapi dengan GPS
atau Total Station atau peralatan yang sederajad
d. Jarak antar jalur batimetri pada waduk dengan luas kurang dari 1000 Ha antara 100-
150 m; luas waduk 1000 - 1500 Ha jarak antar jalur antara 150 - 250 m, sedangkan luas
waduk lebih besar dari 1500 Ha antara 250 - 400 m. Bila bentuk permukaan waduk
sangat tidak beraturan maka jaraknya dipersempit. Sebaliknya, jika bentuk permukaan
waduk relatif teratur maka jarak antar jalur bisa diperlebar.
e. Jika terdapat pulau di tengah waduk, pengukuran batimetri wajib dilakukan mengelilingi
pulau. Demikian pula pengukuran tachimetri dilakukan di seluruh pulau.
f. Setiap kenampakan teluk-teluk harus dilakukan batimetri agar konfigurasi bentuk waduk
dapat terlihat dengan jelas dan volume di teluk-teluk terukur.
g. Apabila jalur batimetri tepat melintasi kolam jaring apung maka jalur batimetri dapat
dibelokkan memutar kolam jaring apung dan keluar lagi menuju arah patok batimetri di
seberang.
h. Koordinat awal dan akhir dari tiap jalur batimetri harus dibaca terlebih dahulu dengan alat
EDM atau To untuk mengetahui koordinat yang sebenarnya. Sistem koordinat yang
dipergunakan biasanya UTM (Universal Traverse Mercator). Jika perlu, koordinat
tersebut dapat dikonversi ke dalam sistem koordinat yang diinginkan.
i. Jarak antar titik batimetri ditentukan berdasarkan waktu (detik). Jika Iebar cross nya
sempit maka titik batimetri dibaca atau direkam setiap 5 detik sekali, dengan kecepatan
perahu antara 5 - 7 km/jam. Sebaliknya, jika Iebar crossnya Iebar maka titik batimetri
dibaca atau direkam setiap lebih dari 10 detik sekali, dengan kecepatan perahu antara 7
-10 km/jam.
j. Selama batimetri berlangsung, fluktuasi Tinggi Muka Air (TMA) waduk dicatat sekurang-
kurangnya 3 (tiga) kali sehari, yaitu: pukul 07:00, 12:00 dan 17:00.
a. Semua data yang direkam oleh alat GPS Sounder di-download untuk diolah lebih lanjut
sehingga data kedalaman diubah menjadi data elevasi, sesuai dengan referensi elevasi
waduk. Faktor koreksi alat harus diperhitungkan.
b. Demikian juga dengan data elevasi yang diperoleh dari hasil tachimetri. Semua data
elevasi tepi waduk di atas permukaan air harus diubah menjadi data elevasi sesuai
dengan referensi elevasi waduk
a. Semua titik batimetri dengan koordinat (x, y, z) harus dilakukan koreksi koordinat (x, y)
terlebih dahulu yang disebabkan oleh adanya koreksi alat GPS.
b. Semua data titik batimetri yang telah dikoreksi dan titik tachimetri yang sudah
mempunyai referensi elevasi yang sama digabungkan ke dalam satu file dengan ekstensi
data .xis atau .dat
c. Penggambaran menggunakan perangkat lunak Surfer, AutoCad Land Development atau
perangkat lunak lainnya, sesuai dengan kondisi data.
d. Peta kontur skala 1 : 10.000 atau lebih kecil (tergantung pada luas obyek yang
dipetakan) diplot pada kertas A2 dengan sistem grid
e. Peta kontur skala 1 : 20.000 atau lebih kecil (tergantung pada luas obyek yang
dipetakan) diplot pada kertas A2 dengan sistem grid
f. Peta kontur skala 1 : 25.000 atau lebih kecil (tergantung pada luas obyek yang
dipetakan) diplot pada kertas A 1
V =.!_h.(A 1 +A 2 +.JA 1
3
.Az) .............. (1)
c. Mengumpulkan data luas dan volume waduk untuk setiap interval kontur 0,5 meter dari
elevasi terendah sampai elevasi di atas spillway.
10 dari 29
d. Membuat tabel hubungan antara elevasi dengan volume waduk untuk setiap perubahan
elevasi sebesar 1 (satu) centimeter.
e. Membuat grafik hubungan antara elevasi dengan volume dan antara elevasi dengan
luas permukaan waduk dari elevasi terendah sampai elevasi di atas spillway (Kurva E -
S-A).
f. Memplot luas dan volume rencana, hasil batimetri yang pernah dilakukan sebelumnya
kedalam grafik pada butir e.
5 Korelasi lama hari kerja pekerjaan batimetri dan tachimetri terhadap luas
waduk
Luas waduk menentukan lama hari kerja pekerjaan batimetri dan tachimetri dengan asumsi
tidak terdapat kendala adanya jaring apung, gulma air dan tingkat kedangkalan waduk. Dari
hasil penelitian terhadap 13 buah waduk yang berukuran kecil sampai besar, ternyata
terdapat korelasi yang baik antara lama hari kerja dengan luas waduk, seperti terlihat pada
Gambar C.1.
Dengan diketahuinya patokan lama hari kerja sebuah waduk maka dapat menentukan
besaran biaya pekerjaan batimetri dan tachimetri di sebuah waduk. Besaran biaya pekerjaan
batimetri dan tachimetri sudah diperhitungkan dengan mempertimbangkan berbagai unsur
yang diukur, seperti pelaksana/personil dan penanggung jawab pekerjaan; bahan pakai
habis, peralatan utama dan pendukung dan lain-lain. Hal-hal yang belum termasuk dalam
unsur pekerjaan adalah biaya overhead dan keuntungan; pajak-pajak terkait serta tingkat
kesulitan di lapangan yang disebabkan oleh bentuk waduk, kedangkalan perairan waduk,
gangguan gulma air, jaring apung dan lain-lain.
Pelaksanaan pengukuran batimetri dan tachimetri dapat dilaksanakan secara simultan atau
terpisah pada periode waktu yang sama. Besaran lama hari kerja untuk pekerjaan batimetri
dan tachimetri dapat dilihat pada Tabel A.1; dan besaran lama hari kerja hanya untuk
pengukuran batimetri dapat dilihat pada Tabel A. 2.
Langkah selanjutnya adalah menentukan besaran biaya pengukuran batimetri dan tachimetri
berdasarkan luas waduk dengan rincian Rencana Anggaran Biaya (RAB), seperti pada
Lampiran A dan untuk membuat RAB tersebut dapat dipandu melalui alur pikir yang
dituangkan pada bagan alir, seperti Lampiran B.
11 dari 29
Tabel A.1 Daftar lama hari kerja pekerjaan
ba f 1met r1. d an t ac h"1met r1. wa d u k 1ler Ha
Luas waduk Lama hari Luas waduk Lama hari
(Ha) kerja (Hari) (Ha) kerja (Hari)
<50 8 1450- 1599 20
50-74 8 1600- 1749 21
75-99 8 1750- 1999 23
100- 149 9 2000-2249 25
150- 199 9 2250-2499 27
200-249 10 2500-2749 29
250-299 10 2750-2999 31
300-349 10 3000-3499 34
350-399 11 3500-3999 38
400-499 11 4000-4499 42
500-599 12 4500-4999 46
600-699 13 5000-5499 50
700-799 14 5500-5999 54
800-899 15 6000-6499 58
900-999 15 6500-6999 62
1000- 1149 16 7000-7999 68
1150- 1299 18 8000-8999 77
1300- 1449 19 >9000 85
12 dari 29
Lampiran A
(lnformatif)
13 dari 29
HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)
PEKERJAAN PENGUKURAN BATIMETRI DAN TACHIMETRI
WADUK SAGULING (5000 Ha)
REKAPITULASI
No. URAIAN PEKERJAAN HARGA(Rp)
I. BIAYA LANGSUNG PERSONIL
1 Tenaga Ahli 144,425,625
2 Tenaga Pendukung Lapangan 20,596,500
14 dari 29
Lampiran B
~
(lnformatif)
Keterangan: Jllca hanya pengukuran batimetri, maka bagan alirnya
Slapkan format RAB
sama dengan bagan allr di bawah dengan menghilang-
Lamp. A (Form at excel)
kan pengukuran tachimetri dansewa peralatan terkait
Wd Sa gull ng 5000 ha
-~
I
l j_
Blaya Lanpu n1
I Blaya Lanpun1 Non I
I Person II Person II
I
Tenqa pendukung BelanJa bah an
Ten111a ahll Lain-lain Penpluaran:
lapan1an Outstation AllowanCI! (0 SA)
Diisi dari Tabell.l.
l l Rincian bahan dari label 0.1 a. Survei danorientasi lapangan 11• Mobilisasi dan demobilisasi dari
• Satuan b1aya diisi dari label K.l label J.l
Lama OH diisi dari Lama OB diisi dari • Lama survei disesuaikan • Lama sewa komputer s/d kenda-
dengan kebutuhan raan diisi dari label G.l kol 0
label H.l kol c- E label G.l kol D- H • Lama sewa rumah diisi dari label
b. Pengukuran batimetri
G.l kol C
• Lama OH diisi dari label H.l
l l • Lama sewa GPS sounder diisi dari
• Satuan biaya diisi dari label K.l
Satuan biaya dari Satuan biaya dari label H.l kol B
c. Pengukuran tachimetri
label K.l label K.l • Lama sewa Total Station dan sewa
• Lama OH diisi dari label G.l
pera hu diisi dari Ta bel G.l kol B
kol B
• Satuan biaya diisi dari label K.l11• Satuan biaya dari sewa komputer
d. Presentasi f diskusi dan seterusnya diisi dari label K.l
• Satuan biaya diisi dari label K.l
• Jumlah orang dan lama dise-
suaikan
L
Total RAB
I
Gambar 8.1 Alur pikir pembuatan RAB pengukuran batimetri dan tachimetri di waduk
15 dari 29
Lampiran C
(lnfonnatif)
Gambar grafik
80
'2 70
V_ In nnA1'11 . 7 7'V\I
e."' R2=Q 99
60
~
E
:c0 50
.l9
oil 40
~ 30
E
;I
"'
.Q 20 •
"'E
"'
...J
10
,...~'
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000
Gambar C.1. Grafik korelasi antara lama hari kerja pekerjaan batimetri dan tachimetri
dengan luas waduk
,,
16 dari 29
Lampiran D
(I nformatif)
Contoh rincian keperluan ATK dan bahan lapangan pekerjaan batimetri &
tachimetri untuk waduk seluas 5000 Ha
Tabel 0.1 - Contoh Rincian Keperluan ATK dan Bahan lapangan Pekerjaan Batimetri
& Tachimetri untuk waduk seluas 5000 Ha
Satuan Jumlah
No. Uraian Pekerjaan Volume Unit Keterangan
Biaya (Rp) Biaya (Rp)
Belanja Bahan
Sepatu lapangan 6 ps
Helm lapangan 6 bh
Jas hujan 6 bh
Pelampung 3 bh
Accu 12 v 1 bh
Batery alkaline 5 lusin
Walky Talky 6 bh
Alat Tulis Kantor - Ls
Payung surveyor 10 bh
Kain bendera 4 rol
Patok kayu - Ls
Tam bang, palu, cat dll - Ls
17 dari 29
Lampiran E
(lnformatif)
1 1 an S2/S3
b Tenaga AhrI Berpen d.d.k
Tahun Billing Rate
Kelompok Ahli
Penaalaman (Rp)
Ahli Muda 1 -4 5,700,000.00 - 7,000,000.00
Ahli 4-8 7,000,000.00 - 9,000,000.00
Ahli Utarna 8-12 9,000,000.00 - 11 ,000,000.00
Ahli Kepala 12- 16 11 ,000,000.00 - 15,000,000.00
16-20 15 000 000.00 - 17 000 000.00
18 dari 29
Lampiran F
(lnformatif)
Contoh biaya langsung non personil
Daftar
-- -· -.....
Tabel F.1 biaya
... ... . -·
perjalanan
----- -- -- -- --. -.- - --. - ...... -. -.dan hotel
dinas,- transpor
Harga
No Uraian tenaga Satuan Kode dasariBIIIing rate Keterangan
(Rp)
1 2 4 5 6 7
I Tenaga ahli/profesional
1 Ketua Tim (Team leader) OH Ta.01 430,000 Satuan Biaya PD 2014
2 Ahli Hidrologi OH Ta.02 360,000 idem
3 Ahli Geodesi OH Ta.03 360,000 idem
4 Ahli Bendung OH Ta.04 360,000 idem
5 Ahli Sungai OH Ta.05 360,000 idem
6 Ahli Geoteknik OH Ta.06 360,000 idem
7 Ahli Geologi Teknik OH Ta.07 360,000 idem
8 Ahli Estimasi Biaya OH Ta.08 360,000 idem
II Tenaga Teknisi
1 Teknisi Batimetri OH Tt.01 360,000 idem
2 Teknisi Geodesi OH Tt.02 360,000 idem
3 Surveyor OH Tt.03 360,000 idem
4 Pembantu Surveyor OH Tt.04 360,000 idem
5 Motorist OH Tt.05 360,000 idem
6 Pembantu Motorist OH Tt.06 360,000 idem
Ill Hotel
1 Bintang 4 permalam H.04 750,000 maksimum, tergantung daerah
2 Bintang 3 permalam H.03 500,000 idem
3 Bintang 2 permalam H.02 300,000 idem
IV Transport
1 KeretaApi pulang - pergi Ska.01 500,000 Biaya maksimum
2 Pesawat pulang - pergi Sp.01 3,000,000 Biaya maksimum
19 dari 29
Harga
No Uralan tenaga Satuan Kode dasar/Billlng rate Keterangan
(Rp)
1 2 4 5 6 7
VIII. Biaya Pelaporan
1 Laporan Pendahuluan buku LP.01 50,000
2 Laporan Kemajuan buku LK.01 60,000
3 Konsep Laporan Akhir
1. Konsep laporan utama buku KLA.01 70,000
2. Konsep Gambar-gambar lembar KLA02 5,000
3. Konsep Peta lembar KLA.03 15,000
4 Laporan Akhir
1. Laporan akhir buku LA.01 70,000
2. Gambar-gambar lembar LA.02 5,000
3. Peta-peta lembar LA.03 15,000
20 dari 29
Lampiran G
(lnformatif)
Contoh hubungan antara luas waduk dengan lama
pengukuran batimetri dan tachimetri
21 dari 29
Lampiran H
{lnformatif}
Contoh tabel hubungan antara luas waduk dengan lama pengukuran batimetri
TbiH1
a e - Hb
u ungan an tara uas wa du k deng an ama pengu kuran baf1met ri
Operator Asisten
Luaswaduk Lama Batimetri Motorist
Batimetri Motorist
Rata 2 (Hari) (hari) (hari) j_har!l
(Ha)
<50 3.0 2.9 2.9 2.9
50-74 3.0 3.0 3.0 3.0
75-99 4.0 3.1 3.1 3.1
100- 149 4.0 3.4 3.4 3.4
150- 199 4.0 3.7 3.7 3.7
200-249 5.0 4.1 4.1 4.1
250-299 5.0 4.4 4.4 4.4
300- 349 5.0 4.7 4.7 4.7
350-399 6.0 5.1 5.1 5.1
400-499 6.0 5.6 5.6 5.6
500-599 7.0 6.2 6.2 6.2
600-699 7.0 6.9 6.9 6.9
700-799 8.0 7.6 7.6 7.6
800- 899 9.0 8.3 8.3 8.3
900-999 9.0 8.9 8.9 8.9
1000- 1149 10.0 9.8 9.8 9.8
1150- 1299 11.0 10.8 10.8 10.8
1300- 1449 12.0 11.8 11.8 11.8
1450- 1599 13.0 12.8 12.8 12.8
1600- 1749 14.0 13.8 13.8 13.8
1750- 1999 16.0 15.1 15.1 15.1
2000-2249 17.0 16.8 16.8 16.8
2250-2499 19.0 18.5 18.5 18.5
2500-2749 21.0 20.1 20.1 20.1
2750-2999 22.0 21.8 21.8 21.8
3000- 3499 25.0 24.3 24.3 24.3
3500- 3999 28.0 27.7 27.7 27.7
4000-4499 31.0 31.0 31.0 31.0
4500-4999 35.0 34.4 34.4 34.4
5000- 5499 38.0 37.7 37.7 37.7
5500-5999 42.0 41.1 41.1 41.1
6000-6499 45.0 44.4 44.4 44.4
6500-6999 48.0 47.8 47.8 47.8
7000-7999 53.0 52.8 52.8 52.8
8000-8999 60.0 59.5 59.5 59.5
> 9000 67.0 66.2 66.2 66.2
22 dari 29
Lampiran I
(lnformatif)
Contoh hubungan antara luas waduk dengan biaya bahan
23 dari 29
Lampiran J
(lnfonnatif)
Contoh biaya mobilisasi dan demobilisasi peralatan serta 2 orang petugas
Tabel J.1 - Contoh biaya mobilisasi dan demobilisasi peralatan serta
2 orang petugas
Darat Flight
No. Tujuan ke provinsi: Koefisien
Harga/Kg Cargo/Kg
1 DKI Jakarta 1 1,000,000 -
2 Jawa Barat 1 6,031,750 -
3 Banten 1 6,031,750 -
4 Jawa Tengah 1 6,031,750 -
5 Yogyakarta 1 6,031,750 -
6 Bali 1 - 7,785,500
7 P. Lombok 1.15 - 8,953,325
8 P. Sumbawa 1.15 - 8,953,325
9 Nusa Tenggara Timur 1.2 - 9,342,600
10 Sulawesi Selatan 1.19 - 9,264,745
11 Sulawesi Utara 1.19 - 9,264,745
12 Kalimantan Selatan 1.18 - 9,186,890
13 Kalimantan Timur 1.2 - 9,342,600
14 Kalimantan Barat 1.18 - 9,186,890
15 Kalimantan Tengah 1.18 - 9,186,890
16 Lampung 1.1 - 8,564,050
17 Sumatera Selatan 1.15 - 8,953,325
18 Jambi 1.15 - 8,953,325
19 Bengkulu 1.1 - 8,564,050
20 Riau 1.1 - 8,564,050
21 Sumatera Barat 1.15 - 8,953,325
22 Sumatera Utara 1.15 - 8,953,325
23 NAD 1.15 - 8,953,325
24 Kepri 1.1 - 8,564,050
25 Papua 1.25 - 9,731,875
Keterangan: harga d1 atas sudah termasuk overhead dan profit sebesar 15%
24 dari 29
LAMPIRAN K
(lnformatif)
T abel K.1 - Contoh satuan biaya pekerjaan
A. UMUM
A.1 SURVEI DAN ORIENTASI LAPANGAN
(Nonnatif)
Peke~aan survei dan orientasi meliputi peke~aan survei lokasi lapangan untuk mengetahui kondisi waduk,
seperti Tinggi Muka Air, ketersediaan transportasi, BBM, tingkat kesulitan dan lain-lain.
Selain itu melakukan pengumpulan data terkait saat perencanaan , batimetri yang dilakukan sebelumnya dll.
A. 1.1 AHSP survei dan orientasi
a 1 hari survei dan orientasi
T.01 Jumlah stlh
Harga Satuan
No Uraian Kode Satuan KoefiSien Overhead+ Profit
(Rp)
15% (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Ke~a
1 Team leader Ta.01 OH 1.00 430,000.00 494,500.00
2 Hydrologist Ta.02 OH 1.00 360,000.00 414,000.00
8 OUTSTATION ALLOWANCE
8.1 Pengukuran 8atlmetri
(Nonnatif)
Peke~aan batimetri ini meliputi peke~aan pengukuran kedalaman waduk/danau/sungai menggunakan
perahu bermotor terdiri dari 1 org motorist, 1 org operator echosounder dan 1 org asisten motorist
ditambah 1 org di darat bertugas berdiri di sekitar patok
8.1.1 AHSP pengukuran batimetri
a1h' an pengu k uran btl
a metri
T.02 Jumlah stlh
Harga Satuan
No Uralan Kode Satuan Koeflsien Overhead+Profit
(Rp)
15% (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Ke~a
1 Operator batimetri Tt.01 OH 1.00 360,000.00 414,000.00
2 Motorist Tt.05 OH 1.00 360,000.00 414,000.00
3 Asisten motorist Tt.06 OH 1.00 360,000.00 414 ,000.00
25 dari 29
C. REMUNERASI
Pekerjaan batimetri dan tachimetri waduk/danau/sungai terdiri dari dua macam. yaitu lapangan
dan analisis di kantor. Waktu yang dibutuh di lapangan sesuai dengan butir A.2 dan A.3, sedangkan
untuk analisis dibutuhkan waktu selama beberapa bulan, tergantung luas permukaan waduk. (lihat !abel)
B Hotel
Bintang 4 H.04 per malam 1.00 750,000.00 862,500.00
Bintang 3 H.03 per malam 1.00 500,000.00 575,000.00
Bintang 2 H.02 per malam 1.00 300,000.00 345,000.00
Melati/losmen H.01 per mal am 1.00 250,000.00 287,500.00
c Transport
1 Kereta Api Ska.01 pulang - pergi 1.00 500,000 575,000.00
2 Pesawat Sp.01 I pulang - pergi 1.00 3,000,000 3,450,000.00
Ket Hotel d1peruntukkan bag1 Team leader dan engmeer dalam rangka d1skus1 dan presentas1 kemajuan pekel)aan
Fasilitas hotel dapat menggunakan hotel berbintang 4 dan atau ketersediaan di daerah yang dituju
D Upah Lapangan
Upah lapangan diperuntukkan 2 orang tenaga rintisan pengukuran batimetri, 2 orang tenaga rintisan
tachimetri dan 1 orang tenaga angkut
26 dari 29
E Se- Fasilitas Lapangan
Yang dimaksud dengan fasilitas lapangan adalah kendaraan operasional roda 4 dan 2, termasuk BBM; perahu motor,
peralatan ukur dan lain-lain
27 dari 29
Lampiran L
(lnformatif)
1. Pemrakarsa
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, Badan Penelitian dan
Pengembangan
2. Penyusun
Nama Lembaga
28 dari 29
Bibliografi
1. .............. , 1983, Ana/isis BOW (Analisa Upah dan Bahan), Penerbit M2S, Bandung
2. Balitbang PU, 2004, Daftar Standar Bidang Konstruksi Dan Bangunan Sipil,
Jakarta
3. BIK, PUSDATA Dep. PU, 1994
4. IHO Standards for Hydrographic Surveys 41h Edition, April 1998, Special
Publication No. 44
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11/PRT/M/2013, Tanggal 4 Nopember
2013 tentang Pedoman Ana/isis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan
Umum
6. PT. Indonesia Power, UBP Saguling, 2004, Pemeruman dan Ana/isis Waduk
Saguling, Laporan Akhir
7. PT. Pembangkitan Jawa Bali, UBP Cirata, 2008, Pematokan dan Pengukuran
Sedimentasi Waduk Cirata (Pengukuran Sedimentasi), Laporan Akhir
8. Puslitbang SDA, 201 0, Pekerjaan Swakelola Kegiatan Echo Sounding Waduk
Cacaban, Laporan Akhir
9. Puslitbang SDA, 201 0, Pekerjaan Swakelola Kegiatan Echo Sounding Waduk
Penja/in, Laporan Akhir
10. Puslitbang SDA, 2012, Pengurangan Sedimentasi dan Umur Layan Waduk,
Kegiatan DOISP 2012, Laporan akhir
11. Puslitbang SDA, 2013, Kajian Sedimentasi dan Umur Layan Waduk, Laporan akhir
12. Puslitbang Teknologi SDA, 2000, Pemeruman Waduk lr. H. Djuanda, Laporan
Akhir
13. Ray K. Linsley, JB. Franzini, 1972, Water - Resources Engineering, second
edition, International Student Edition, McGraw- Hill Kogakusha, Ltd
14. Soedradjat S, 1984, Analisa (cara modern) Anggaran Biaya Pelaksanaan, Penerbit
Nova, Bandung
15. SNI 03-2401-1991, Tata Cara Perencanaan Umum Bendung
16. SNI 03-1731-1989, Tata Cara Keamanan Bendungan
17. http://www.ampl.or. id/digilib/read/daftar-standar-bidang-konstruksi-dan-bangunan-
sipil-standar-nasional-indonesia-sni-pedoman-teknis-dan-petunjuk-teknis/2578
29 dari 29
PEDOMAN
Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil
RPT1: Pd T -XX-XXXX-A
2
Prakata
Konsep pedoman ini memberikan ketentuan tentang Analisa Harga Satuan Pekerjaan
(AHSP) Sarana dan Prasarana Pekerjaan Umum Bidang Sumber Daya Air mengenai
pekerjaan Pedoman Harga Satuan Pokok Kegiatan pembangunan Pos Duga Air, Pos Hujan
dan Pos Klimatologi. Ketentuan tersebut dimaksudkan untuk menjamin, bahwa analisa
perkiraan harga pekerjaan pembangunan Pos Duga Air, Pos Hujan dan Pos Klimatologi
dapat memenuhi kriteria harga sesuai dengan tingkat resiko pekerjaan.
Konsep pedoman ini telah mempelajari beberapa referensi terkait, yaitu analisis Burgelijke
Openbare We/ken (Analisa Upah dan Bahan}, Daftar Standar Bidang Konstruksi dan
Bangunan Sipil; dan Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan. Dari referensi-referensi tersebut
diperoleh sebagian kecil petunjuk analisis biaya meskipun volume tiap bagian pekerjaan
dianggap sangat kecil tetapi lokasi pekerjaan pada umumnya jauh dari pusat aktivitas
manusia. Kondisi tersebut mendorong dibuatnya konsep pedoman AHSP pembangunan Pos
Duga Air, Pos Hujan dan Pos Klimatologi sesuai dengan perkembangan bidang teknologi
Sumber Daya Air. Konsep ini telah mendapat masukan dan koreksi dari ahli bahasa.
Konsep pedoman ini dibahas dalam Gugus Kerja Pendayagunaan SDA Bidang Struktur
pada Sub Panitia Teknis Sumber Daya Air yang berada di bawah Panitia Teknis Bahan
Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, Kementerian Pekerjaan Umum. Proses
pembahasan akan dimulai melalui Rapat Teknis, Rapat Konsensus dan Rapat Penetapan
dengan melibatkan para narasumber dan pakar dari berbagai instansi terkait.
Konsep pedoman ini telah sesuai dengan tata cara penulisan standar PSN
08:2007.Diharapkan konsep pedoman ini dapat menjadi acuan para penyelenggara
pembangunan dalam menghitung perkiraan harga pekerjaan pembangunan Pos Duga Air,
Pos Hujan dan Pos Klimatologi, khususnya di Kementerian Pekerjaan Umum.
3
Pendahuluan
Pos hidrologi adalah sebuah bangunan konstruksi yang bersifat khusus, karena
spesifikasi dan bentuk bangunannya tidak seperti konstruksi bangunan pada umumnya.
Pos hidrologi meliputi pos duga air, pos hujan dan pos klimatologi. Disebut khusus karena
bangunannya kecil-kecil dan pada umumnya terletak di daerah yang jauh. Dalam
implementasi pembangunannya selama ini "dipaksa" mengikuti ketentuan analisis
konstruksi yang biasa diberlakukan untuk pembangunan gedung kantor yang sebenarnya
tidak tepat. Oleh karena itu, pedoman Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) ini
diharapkan dapat membantu dan memudahkan para pelaksana konstruksi di lapangan,
terutama dalam penyusunan Rencana Anggaran Biaya secara cepat sebagai saringan
awal kewajaran asal-usul pembiayaan yang diajukan.
1 Ruang lingkup
Pedoman ini menetapkan tata cara menganalisa dan menyusun anggaran kegiatan
pembangunan pos hidrologi yang meliputi pos duga air, pos hujan dan pos klimatologi.
2 Acuan normatif
1. Dokumen referensi di bawah ini harus digunakan dan tidak dapat ditinggalkan untuk
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11/PRT/M/2013, Tanggal 4 Nopember 2013
tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum
melaksanakan pedoman ini.
2. SNI 03-2526-1991- Tata cara pemilihan lokasi pos duga air di sungai
3. Pd M-19-1995-03- Tata cara penentuan lokasi dan pembangunan pos klimatologi
3.1
Demobilisasi
usaha mengangkut kembali peralatan dari tempat lokasi pekerjaan ke tempat asal.
Sarana transportasi dapat menggunakan kendaraan darat, pesawat terbang atau kapal
laut.
3.2
Dewatering
Pekerjaan pengeringan air pada rencana pondasi bangunan pos duga air dengan cara
membendung dan selanjutnya memompa/menimba air keluar sehingga pekerjaan
konstruksi dapat dilaksanakan
3.3
Harga Perkiraan Biaya (HPB)
Rancangan kebutuhan biaya pelaksanaan pengukuran di lapangan sesuai dengan pokok-
pokok sub peke~aan yang sudah distandarisasi.
3.4
Harga satuan dasar (HSD)
Harga dari masing-masing upah, bahan, alat yang dipakai sebagai dasar perhitungan
RAB Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) dan Harga Satuan Pekerjaan (HSP)
4
3.5
Harga satuan
Harga yang dipakai untuk menganalisa biaya suatu kegiatan pembangunan di bidang
pengairan mencakup kegiatan bangunan besar (bendungan), sungai, irigasi, rawa pantai
dan air tanah.
3.6
Harga satuan pekerjaan
Suatu harga dari masing-masing jenis pekerjaan (pay item) yang diperoleh dari analisa
harga satuan yang dipakai sebagai dasar perhitungan RAB Harga Satuan Pokok Kegiatan
(HSP)
3.7
Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK)
Suatu harga dari jenis kegiatan untuk menyelesaikan dan berfungsinya suatu bangunan
3.8
Mobilisasi
usaha mengangkut peralatan dan bahan-bahan dari tempat asal ke tempat lokasi
pekerjaan. Sarana transportasi dapat menggunakan kendaraan darat, pesawat terbang
atau kapal laut.
3.9
Pos duga air
sebuah bangunan infrastruktur sumber daya air untuk mengukur fluktuasi tinggi muka air
yang terletak di pinggir sungai/ saluran, waduk, danau dan di sumur-sumur pantau air
tanah.
3.10
Pos hujan
sebuah bangunan infrastruktur sumber daya air yang dilengkapi dengan peralatan
penakar hujan dan pagar pengaman, terletak di suatu wilayah tertentu dan tidak
dipengaruhi oleh keberadaan tinggi bangunan rumah/gedung atau pepohonan.
3.11
Pos klimatologi
sebuah bangunaninfrastruktur sumber daya air yang dilengkapi dengan berbagai
peralatan pengukur data iklim yang dilengkapi dengan pagar pengaman, terletak di suatu
wilayah tertentu dan tidak dipengaruhi oleh keberadaan tinggi bangunan rumah/gedung
atau pepohonan.
3.12
Rencana Anggaran Biaya (RAB)
rancangan biaya yang dibuat secara rinci untuk sebuah pekerjaan konstruksi
3.13
Kistdam
bendung penghalang air yang dibuat lebih kurang melingkar mengelililingi rencana
pondasi yang akan dikerjakan. Setelah tertutup rapat, air dipompa keluar agar konstruksi
dapat dikerjakan. Setelah pondasi selesai biasanya kistdam dibongkar lagi.
5
4 Satuan, Singkatan dan lstilah
5.1 Ketentuan
Dalam menyusun HSPK ini perlu memperhatikan beberapa ketentuan yang bersifat
umum dalam pedoman ini adalah:
a) Perkiraan biaya pembangunan pos hidrologi berlaku untuk seluruh Indonesia
b) Biaya mobilisasi dan demobilisasi peralatan sudah termasuk biaya personil.
c) Harga satuan dasar ini dihimpun berdasarkan sumber-sumber:
Laporan rutin dari Dinas PU dan BBWS beberapa Provinsi yang
diperhitungkan dapat mewakili kelompok indek yang ada
Kontrak-kontrak pekerjaan yang sedang berjalan
Harga pasar atau toko eceran
Terbitan harga satuan instansi yang berwenang
Diperhitungkan adanya kenaikan harga atas inflasi normal pertahun
d) HSP
Disusun berdasarkan analisa harga satuan dari setiap jenis pekerjaan yang
umumnya mengacu ke BOW dan juga berdasarkan analisa dari proyek yang
dinilai dapat dipertanggung jawabkan (khusus untuk pekerjaan yang tidak
tercantum di BOW ) dengan menggunakan HSD sesuai hasil dari butir 5.1.c)
e) HSPK
Ditentukan jenis dan satuan kegiatan
Ditentukan ukuran dan spesifikasi teknis utama dari kegiatan tersebut
Dihitung volume desain tiap pekerjaan dari tiap satuan jenis kegiatan tersebut
diatas
HSPK=Vol(p) x HSP
f) Pokok-pokok pekerjaan dalam HPB ini berlaku untuk seluruh Indonesia.
g) Besaran perkiraan harga pekerjaan dimungkinkan berbeda untuk masing-masing
daerah karena perbedaan harga satuan dasar bahan, upah kerja, ongkos angkut
dan sewa peralatan yang sesuai dengan kondisi setempat.
h) Analisis perkiraan harga pekerjaan konstruksi pos hidrologi belum
mempertimbangkan tingkat kesulitan di lapangan, asuransi peralatan dan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN).
6
5.2 Persyaratan umum
FAKTOR PROVINSI
DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,
1,00 Dl Yogyakarta, Jawa Timur, Bali
Pembangunan pos duga air dilengkapi dengan peralatan ukur tinggi muka air dengan
spesifikasi teknik sebagai berikut (opsi):
a) Alat ukur dapat menggunakan tipe pelampung, tekanan (transducer) atau ultra sonic,
tergantung tujuan dan keamanan
b) Harus mengetahui tinggi muka air tertinggi dan terendah. Data ini diperlukan untuk
menentukan tinggi tabung/pipa pelampung, atau panjang kabel dan pipa kapiler, atau
peletakan sensor
c) Semua peralatan dipasang setelah bangunan dan kedudukan alat disiapkan
7
5.3.2 Pos hujan
Pembangunan pas hujan dilengkapi dengan penakar hujan dengan spesifikasi teknik
sebagai berikut (opsi):
a) Alat penakar hujan dapat menggunakan tipe manual, otomatik mekanik atau telemetri
(opsi)
b) Luas cuplik (orifice) 200 cm 2 atau 100 cm 2 dilengkapi dengan gelas ukur yang sesuai
peruntukannya
c) Tinggi penakar hujan dari permukaan cuplik sampai permukaan tanah 1,20 m.
d) Alat penakar hujan dipasang setelah pagar dan kedudukan alat disiapkan
8
- Psychrometer standard, terdiri dari: 1 tripod dengan tiang, 1 penahan bagian atas, 1
penahan dengan tabung ventilasi ganda, 1 kipas dengan pemutar ver, 1 alat
pelembab, 1 tabel psychrometer
- Sangkar meteo: terbuat dari kayu dicat putih (lihat gambar)
Rencana Anggaran Biaya perkerjaan pembuatan Pos Duga Air pada umumnya sama
dengan pekerjaan konstruksi lainnya yang terdiri dari pekerjaan persiapan, pekerjaan
dewatering, pekerjaan tanah, pekerjaan beton, besi dan kayu; pekerjaan jembatan,
pekerjaan pengecatan dan lain-lain. Hal yang membedakan adalah item pekerjaan dari
masing-masing komponen mempunyai volume yang sangat kecil, sedangkan lokasi
pekerjaan secara keseluruhan terletak di daerah yang jauh. Untuk memudahkan para
kontraktor dalam mengikuti sebuah pelelangan pekerjaan pos hidrologi yang berlokasi di
manapun di wilayah Indonesia, maka diberikan suatu kepastian pedoman analisis harga
satuan untuk masing-masing pekerjaan dengan uraian pekerjaan seperti contoh pada
Lampiran A.Contoh untuk pos hujan dan klimatologi masing-masing dapat dilihat pada
Lampiran B dan Lampiran C.
9
Lampiran A
(lnformatif)
Tabel A.1 - Contoh Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Pos Duga Air
Anal isis Harga Jumlah
No Uraian Peke~aan KOOE Sat Volume Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
I Peke~aan Persiapan
1. Peke~aan Pembersihan Lokasi T.01 M2 57.500 3,967.50 228,131.25
2. Mobilisasi I Demobilisasi Ls 1.000 20,000,000.00 20,000,000.00
II Peke~aan Dewatering
Kistdam pasir/tanah uk. 43 em x65 em O.Ola bh 3,000 20,930.00 62, 7~,000.00
Rangka kayu kistdam pasir/tanah 0.02 m' 58.8 136,594.13 8,024,~.84
Pengoperasian per hari selama 24 jam pompa airdiesel 0.04 hari 14 1,248,233.00 17,475,262.00
Ill Peke~aan Tanah
1. Peke~aan Galian Tanah T.06b M3 23.625 44,634.38 1,054,487.11
Peke~aan Gal ian lumpur T.lOb m3 11.000 80,67250 887,397.50
2. Peke~aan Timbunan Kembali T.14a M3 7.~ 21,821.25 154,658.11
3. Peke~aan Timbunan Pasir Urug T.14c M3 2.363 150,650.00 355,910.63
IV Peke~aan Beton ,Besi dan Kayu
1. Pekefjaan 1 m3 beton mutu, fc = 14,5 MPa (1<175), (Manual) B.OSa M3 4.966 811,510.28 4,030,057.42
2. Peke~aan Pasangan Batu Kali Camp.l: 3 P.Olb M3 65.493 794,052.00 52,004,553.84
3. Peke~aan Pelasteran Camp. 1: 2 P.04d M2 61.110 55,145.67 3,369,946.62
4. Peke~aan Besi Siku L 50.50.5 M.54.g Kg 151.4 36,000.00 5,450,515.20
5. Peke~aan TabungAWLR~ 40cm plat3mm M.53.b m2 21.0 706,500.00 14,836,500.00
6. Peke~aan Oinding Pos AWLR plat 2mm M.53.a M2 16.5 471,000.00 7,n1,500.00
7. Peke~aan Besi Siku L 70.70.7 ( Konsol) M.54.g Kg 1627 36,000.00 5,855,587.20
8. Peke~aan atap seng gelombang BJLS 20 ( 6kk) M.SS.a M2 4.4 108,000.00 475,200.00
9. Peke~aan Peilschaal dan dudukan P.17 m' 7.0 398,529.78 2,789,708.46
10. Peke~aan Tulangan M.55.d Kg 496.6 12,128.48 6,023,146.23
11. Peke~aan Besisting 8.22 M2 33.0 147,ns.oo 4,876,575.00
13. Peke~aan Pintu Besi +Gembok LS 1 2,000,000.00 2,000,000.00
14 Peke~aan Patok Bantu (Bench Mark lokal) LS 1 500,000.00 500,000.00
v Peke~aan Jembatan
1 Peke~aan Besi U.12 M.54.h m' 23.071 49,500.00 1,142,014.50
2 Peke~aan Besi Siku L. 50.50.5 M.54.g m' 145.000 36,000.00 5,220,000.00
Terbilang Dua Ratus Uma Pu/111 Empat Juta Enam Rat us Uma Pliuh Tiga Ribu
'
10
Lampiran 8
(lnformatif)
label 8.1 - Contoh rencana anggaran biaya pembangunan pos hujan
An all sa
NO URAIAN PEKERJAAN KODE \()l. SAT. HARGASAT. JUMLAH HARGA
1 2 3 4 5 6 7
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Persiapan
a. Pembersihan Lapangan T.01 36.00 M2 10,000.00 360,000.00
b. Pemasangan Blowplank 2.35 M2 142,000.00 333,984.00
693,984.00
II. PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN
1 pondasi pagar
galian T.06a 2.06 m3 37,228.38 76,660.67
urugan pasir dibawah pondasi T.14c 0.22 m3 150650 32,706.12
urugan tanah kembali T.14a 1.24 m3 21821.25 26,949.24
pasangan batu kali P.01d 0.61 704616.5 427,772.68
panjang pagar BRC ukuran 120 x 240 em 20.00 m 282,750.00 5,655,000.00
kawatduri 50.00 m' 5,200.00 260,000.00
2 PosARR
galian T.06a 0.16 m3 37,228.38 5,896.97
urugan pasir dibawah pondasi T.14c 0.02 m3 150,650.00 2,515.86
urugan tanah kembali T.14a 0.10 m3 21,821.25 2,073.02
pasangan batu kali P.01d 0.15 m3 704,616.50 103,578.63
corbeton B.05a 0.04 m3 811 ,510.28 32,135.81
6,656,940.58
III.PEKERJAAN PENGECATAN
1 Pengecatan pagar dan kawat duri 24.60 m2 15,625.63 384,390.38
384,390.38
IV. PEKERJAAN PEMBUATAN PAPAN NAMA
1 Pembuatan dan pemasangan papan nama 1.5 m2 128,050.00 192,075.00
7,692,075.00
JUMLAH TOTAl Jumlah 15,427,389.95
PPn 10% 1,542,739.00
Jumlah Harga 16,970,128.95
Jumlah Harga di bulalkan 16,970,000.00
Terblang: fnam Be/as Juta Sembian Ratus Tujuh Puluh Rlbu
11
Lampiran C
(lnformatif}
Tabel C.1 - Contoh rencana anggaran biaya pembangunan pos klimatologi
I I
Anan . .
NO
1
I URAIAN PEKERJAAN
2
I KODE
3
I WL.
4
SAT.
5
HARGA SAT.
6
t JUMLAH HARGA
7
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Persia pan
a . Pembersihan lapangan T .01 36.00 M2 10,000.00 360,000.00
b. Pemasangan Blowplank 2.35 M2 142,000.00 333,964.00
693,984.00
II. PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN
1 pondasl pagar
galian T .06a 2.06 m3 37,228.38 76,660.67
urugan pasir dibawah pondasi T .14c 0.22 m3 150650 32,706.12
urugan tanah kembali T .14a 1.24 m3 21821 .25 26,949.24
pasangan balu kali P.01d 0.61 704616.5 427,772.68
panjang pagar BRC ukuran 120 x 240 em 20.00 m 282,750.00 5,655,000.00
kawatduri 50.00 m' 5,200.00 260,000.00
2 Sunshine Recorder
galian T .06a 0.16 m3 37,228.38 5,896.97
urugan pasir dibawah pondasi T .14c 0.02 m3 150,650.00 2,515.86
urugan tanah kembali T .14a 0.10 m3 21,821 .25 2,073.02
pasangan balu kali ' P.01d 0.05 m3 704,616.50 32,905.59
cor baton B.05a 0.04 m3 811 ,510.28 32,135.81
PosARR
galian T .06a 0.16 m3 37,228.38 5 ,896.97
urugan pasir dibawah pondasi T .14c 0.02 m3 150,650.00 2,515.86
urugan tanah kembali T .14a 0.10 m3 21 ,821 .25 2,073.02
pasangan balu kali P.01d 0.15 m3 704,616.50 103,578.63
cor baton B.05a 0.04 m3 811,510.28 32,135.81
Actinograph
galian T .06a 0.16 m3 37,228.38 5,896.97
urugan pasir dibawah pondasi T .14c 0.02 m3 150,650.00 2,515.86
urugan tanah kembali T .14a 0.10 m3 21,821 .25 2,073.02
pasangan batu kali P.01d 0.05 m3 704,616.50 32,905.59
corbeton B.05a 0.08 m3 811 ,510.28 64,920.82
Pan A evaporation
Balokkayu 7x12cm - 1.00 LS
Rumah Meteo
galian T .06a 0.16 m3 37,228.38 5,896.97
urugan pasir dibawah pondasi T .14c 0.02 m3 150,650.00 2,515.86
urugan tanah kembali T .14a 0.10 m3 21,821 .25 2,073.02
pasangan batu kali P.01d 0.05 m3 704,616.50 32,905.59
Pengadaan dan pemasangan sangkar meteo 1.00 LS 7,500,000.00 7,500,000.00
14,384,171.52
Ill. PEKERJAAN LABURAN DAN PENGECATAN
1 Pengecatan pagar 24.60 m2 15,625.63 384,390.38
384,390.38
IV. PEKERJAAN PEMBUATAN PAPAN NAMA
1 Pembuatan dan pemasangan papan nama 1.5 m2 128,050.00 192,075.00
7,692,075.00
JUMLAH TOTAL Jumlah 23,154,620.90
PPn 10% 2,315,462.09
Jumlah Harga 25,470,082.99
Jumlah Harga di bulalkan 25,470,000.00
I
Terl>l•ng: Du• Pu/uh Llln• JutJII Emp•t R.t11• Tujuh Pu/uh Rll>u
12
Lampiran D
Contohgambar tipikal pos duga air
Railingj....-
besi siku L.50.50.5
Rumah Pesawat
Pondasi Jerrbdan
pasangan baiU kali 1 : 3
Pondasi
Pondasi pasangan balu kali 1 : 3
pasa1giWI baiU kali 1:3
a) Pos terlihat dari hulu aliran b)Pos terlihat dari hilir aliran
Gam bar 0.1. Oesain perspektif tipikal pos duga air (Konsol)
.!.- 2.02 1.81 3.34 I 1.72 4.44 3.16 2.n 3.90 3.42 3.47 2.82 2.64 6.24
Elevasi ~
,.;
....
..."' ~
.-; : S!
.-;
&!
..;
:!!
.-;
0
..;
."'
.-;
,_
0
..;
:~
•0
'"'
'"'
:N
!:1
,;
Gambar 0.2. Potongan Melintang Tipikal Sungai dan Rencana Pembangunan Pos Ouga
Air
13
I ~!
I
II
~~~
I I
I II
Fi"'
I .
II
I
I II
~:I
I
~I
~
.~i,
i l!,!!l.~.il!!J
i ~ 100 ~ i
DeMh
~ ;==; ~
I I I I
I I I I
I F==~ I
I 1 I I ;
--1 ===I
__ J : ~ "
I I
I I
IL ______ .JI
r---, I
I I
,__, I
I
I
I
I
I I
I I
I I
- - .L _I_-
14
Gambar 04. Oesain pekerjaan kistdam
Railing jembatan
besj SiklJ L . ;.JU . ;.JU .~A
Pondasi Jembatan
pasangan batu kali 1 : 3
Pondasi
pasangan batu kali 1 : 3
15
Gam bar D 6. Denah Rencana Pembangunan Pos Duga Air
4.50
~~r------~~----~1
l i
/ 5._50 . .. --- - - . . . ··-!'
Potongan I - I Potongan II - II
16
1.50 1.00
BesiUNP 100
...
Basi siku L 50.50.5
I
f
I
!
I
!
,•
I
I
l
I
I
I!
Belli silcu L 50.50.5
BesiUNP100
0.80 Tangga
/
Besi silcu L 30.30.3
Potong~m Jembatao
17
Gam bar 010. Oesain Rumah AWLR
--- --+---
I
1
-
!
i
~-.--IIIMUII
q::::~
!
f
I
i( I
I! I
"I !
:-..:= iI
iI
v/
'
IIi I I
I II li
I
I
I
iii
- '
j
I o:
i
I I
I
-l
I ! I I
iI
I I I
i I I !
l !
18
1.50 1.00
0.95 0.40
~ ~
r 7
,. !
I•
1:.
I j'
!
~ I
I
I
-pependugeeir
;.
1.2E I" ili pinlu pengii1IS
I
1/
!
0.30
l 50.50.5
\}
i'
I
j11I
o.1elv
~D<
y
I • I Iii I I I I I I I I ill I •
Gambar D13. Detail Potongan Pipa, Sengkang dan Pintu penguras AWLR
19
1.20
/
' "'
I
I
m KEMilNTEiliAN
IJADAl'f
PUIAT LITIA"C
BAL A I II I DR OLOG I
PEK£RJAAN UMUM 0
P'EM F. I. ITIAN DAM P'f. MGF..IIIIRAMOA"
SUMlER D AVA A I I
D A !'II TAT A All
I
'
1.10
1.40
0.60
/-- -i
i
i
KEMENTERIAN PEKERJAAN 0
UMUM
BADAl\ PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
r
I
PVSAT
BALAI
LITBAI'iC
IIIDROLOGI
SVMBER
DAN TATA
DAYA AIR
AIR
I DILARANG MASUK
1. PASAL 187 -
0.<40
poo;.n g bulan
T..-....g ~lerllrodop- lmrn
Z: PASAL200
yong.--.boho,....,_ -~12tahun
..
T..-....g ~ UnunbogiOrang
olaullorong
3. PASAL362
-~5
T..-....g"""""""'
~ - PASALM3
Tenlong"""""""'
1-__Lo------------------------------------------~o
20
Lampiran E
(lnformatif)
Contoh gambar tipikal pos hujan
Solar Cell
2.40
Penakar hujan biasa
loJ
I
1.00 1.40
/
2.40
/ /
21
a. Penakar hujan Hujan Manual b. Penakar hujan Hujan Otomatik (ARR)
Gambar E3. Detail Konstruksi Pondasi dan Dudukan alat Penagkar Hujan Manual dan Otomatik
(ARR)
kawatduri
1.20
0.40
22
I 0.50
-±~
_J 0.65
l 0.50 l
~ l 0.80
'I 'i 'J 'i
2.00
0.40
23
Lampiran F
(lnformatif)
Contoh gambar tipikal pos klimatologi
2 ..CO
1.10
2.40
~
menghadap ke U1ara
4.80
2.40
2.40
4.80
24
0.81
1
o.n
0.50
i
1.20
!
0.40 0.40 ~ 0.40
"
~,lt-l......._;o=.ss'--~~angkar Meteof--l---=o=.ss'--,J Penakar hujan Manual
Menghadap ke Utara
-duri
1.20
0.85
0.15
!
j.. 0.40 ~
Potongan pagar
Acthenograf
Penakar hujan Otomatis
25
l
~
I II II
I II II l
2.50
+·30
2.00
l ll ll l
-tl
l
I
0.43
II
L o.43
1.30
11
L o.43
l
11
l
~
-y
1 0.65
Aarnampir'CJ
025
---+
0 15
ba1u..,..,.. IH......W"rH
J< UI'UgSl pasir ~Mil-
l
~
0.40
PanciPenguapan
Anemometer Solar Panel
0.70
Pasangan bala
I 0.50
i~
_J 0.65
=6_j
0.50 l
~
.,l 0.80 l
~
26
Pasangan bala
urugan IBSir
27
LAMPIRAN G
(lnformatif}
Contoh daftar HSP-SDA, kotaBandung-Jawa Barat
Kode Harga Satuan
No Uralan Satuan Pekerjaan (HSP)
(HASP)
I RD. I
1 2 3 4 5
A UMUM
1 PEKERJAAN TANAH (T.xx)
- Semua peke~aan tanah sudah tennasuk perataan dan perapihan
1.1.3 Cabul 1 tunggut pohon tanaman keras diameter> 15 an dan membuang sisa tunggul kayu dan akar- pohon T.03 31,625.00
1.2 GAUANTANAH
1.2.1 1 m2 Uitzet trase saturan m' T.04 2,530.00
1.2.2 Pasang 1 m' profit melintang gatian tanah m' T.05 23,402.50
1.2.3 1 m3 Gatian tanah biasa sedalam < 1 m m3 T.06a 37,228.38
1.2.4 1 m3 Gatian tanah biasa sedalam s.d. 2 m m3 T06b 44,634.38
1.2.5 1 m3 Gatian tanah biasa sedalam s.d. 3 m m3 T.06c 50,255.00
1.2.6 1 m3 Gatian tanah biasa dengan kedalaman > 3m, tambahan koefisien untuk setiap penam bah an m3 T.06d 16,565.75
1.2.7 1 m3 Gatian tanah berbatu sedalam < 1 m m3 T.07a 112,622.38
1.2.8 1 m3 Gatian tanah berbatu sedalam s.d. 2 m m3 T.07b 139,725.00
1.2.9 1 m3 Gatian tanah berbatu sedalam s.d. 3 m m3 T.07c 132,393.75
1.2.10 1 m3 Gatian tanah berbatu dengan kedalaman >3m, tambahan koefisien untuk setiap penambahan m3 T.07d 33,206.25
1.2.11 1 m3 Gatian batu sedalam < 1 m m3 T.08a 274,602.75
1.2.12 1 m3 Gatian batu sedalam s.d. 2 m m3 T.08b 299,201.25
1.2.13 1 m3 Gatian batu sedalam s.d. 3 m m3 T.08c 323,998.13
1.2.14 1 m3 Gatian batu dengan kedalaman > 3m, tambahan koefisien untuk setiap penambahan kedalaman 1 m m3 T.08d 85,946.25
1.2.15 1 m3 Gatian tanah cadas atau tanah keras sedalam < 1 m m3 T.09a 102,062.50
1.2.16 1 m3 Galian tanah cadas atau tanah keras sedalam s.d. 2 m m3 T09b 111,452.25
1.2.17 1 m3 Galian tanah cadas atau tanah keras sedalam s.d. 3 m m3 T.09c 118,593.75
1.2.18 1 m3 Galian tanah cadas atau tanah keras dengan kedalaman >3m, tambahan koefisien untuk setiap m3 T09d 26,018.75
penambahan kedalaman 1 m
1.2.19 1 m3 Galian lumpur sedatam < 1 m m3 T.1Qa 55,082.13
1.2.20 1 m3 Galian lumpur sedalam s.d. 2m m3 T.10b 80,672.50
1.2.21 1 m3 Galian lumpur sedalam s.d. 3 m m3 T.10c 102,493.75
1.2.22 1 m3 Gal ian tanah lumpur dengan kedalaman >3m, tambahan koefisien untuk setiap penambahan m3 T.10d 6,612.50
1.2.23 1m3 Galian pasir untuk fondasi bangunan sedalam s.d 1m' m3 T.11a 43,840.88
1.2.24 1m3 Galian pasir untuk fondasi bangunan sedalam s.d 2m' m3 T.11b 52,569.38
1.2.25 1m3 Gatian pasir untuk fondasi bangunan sedalam s.d 3m' m3 T.11c 59,512.50
1.2.26 1m3 Gatian pasir untuk fondasi bangunan dengan kedalaman >3m, tambahan koefisien untuk setiap m3 T.11d 6,612.50
penambahan kedalaman 1 m
1.2.27 Contoh 1m per1<uatan dinding gatian untuk 1 m' paling bawah, menggunakan Baja INP-10 dan Balok Kayu m3 T.12a 1,234,674.50
8/12
1.2.28 Contoh 1m penambahan setiap tinggi 1 m' perl<uatan dinding gatian, menggunakan Tiang INP-10 dan Balok m' T.12b 1,018,123.75
Kayu 8/12
1.2.29 Contoh 1 m per1<uatan dinding galian dengan Turap untuk 1 m' paling bawah, dg turap INP-8 m' T.12c 495,937.50
1.2.30 Contoh 1 m per1<uatan dinding gatian dengan Turap INP-8 untuk setiap penambahan tinggi 1 m' m' T.12d 353,625.00
1.2.31 Peledakan batuan m3 T.13
28
Kocle H•111• s.tu•n
ND ura..n S.tu•n P•k•rle•n (HSP)
(HASP)
{RD. I
1 2 3 4 5
2.2.4 Mortar campuran 1 PC:6 PP m3 P.02d 677,235.00
2.2.5 Bongkar 1 m3 pasangan bata marah (manual) m3 P.02e 42,703.01
a) Kawai bronjong galvanis dengan kawat anyaman tiga lilitan ukuran 2,00 mm, kawal sisi 3,40 mm dan kawal bh P.06b.1.a 1,918,647.57
pengikal 2,0 mm, ukuran lubang heksagonal60 x BOmm;
b) Kawai bronjong galvanis dengan kawat anyaman tiga lilitan ukuran 2,7 mm, kawal sisi 4,0 mm dan kawat bh P.06b.1.b 2,096,044.74
pengikal 2,0 mm, ukuran lubang heksagonal80 x 100 mm;
2.6.2.2 Benluk II, Tipe H 8ronjong kawal uk. L=6,0m x 8=2,0 m x T= 0,23 m berisi batu kalilbelah (bual sendiri)
a) Kawai bronjong galvanis dengan kawal anyaman tiga lilitan ukuran 2,00 mm, kawal sisi 3,40 mm dan kawal bh P.06b.2.a 2,140,204.91
pengikal 2,0 mm, ukuran lubang heksagonal 60x80mm;
b) Kawai bronjong galvanis dengan kawal anyaman tiga lilitan ukuran 2,7 mm, kawal sisi 4,0 mm dan kawat bh P.06b.2.b 2,378,299.07
pengikat 2,0 mm, ukuran lubang heksagonal 80 x 100 mm;
2.6.2.3 Benluk II, Tipe I 8ronjong kawal uk. L=6,0m x 8=2,0 m x T= 0,30 m berisi balu kalilbelah (buat sendiri)
a) Kawai bronjong galvanis dengan kawal anyaman tiga lilitan ukuran 2,00 mm, kawal sisi 3,40 mm dan kawal bh P.06b.3.a 2,400,523.80
pengikal 2,0 mm, ukuran lubang heksagonal 60 x BOmm;
b) Kawai bronjong galvanis dengan kawat anyaman tiga lilitan ukuran 2,7 mm, kawal sisi 4,0 mm dan kawal bh P.06b.3.b 2,533,605.48
pengikat 2,0 mm, ukuran lubang heksagonal 80 x 100 mm;
2.6.2.4 1 m3 Pasangan 8ronjong Kawai pabrikasi untuk P.06b m2 P.06b.4 192,625.00
29
Kode Ha11111 Satuan
No Uralan Satuan Pekerjaan (HSP)
(HASP)
(Rp,)
1 2 3 4 5
2.7 Cerucuk dan PameNngan Modul BronJong
a) 1 m panjang carucuk kayu/dolken diameter 8 an -10 an m P.07.a 43,196.88
b) 1 m panjang carucuk bambu diameter 8 an - 10 an m P.07.b 44,778.13
c) 1 m panjang carucuk tiang beton diameter 10 an- 12 an m P.07.c 49,069.54
d) Pemasangan modul 1m3 bronjong kawat menjadi struktur krib sungai m3 P.07.d 25,415.00
2.11 1 buah ambling ukur pada Nngunan pengukur dan/atau pengatur bh P.11 225,630.00
30
Kocle Harga Slllulln
No Uratan Slllulln Pekeljllan (HSP)
(HASP)
I RD. I
1 2 3 4 5
3.2 Penembahan koeftslen tanaga kerja dan peraletan untuk mengangkut/menelken campuran - n
setlap kenalken vertlkel 4 m dan ]arak horizontal seHap 25 m ke tapak pengecoran
3.2.1 1 m3 belan dicorkan pada tapak ba~arak < 10 m atau dengan ketinggianlkedalaman < 1 m, secara manual m3 B.14.a 27,111.25
3.2.2 1 m3 baton dicorkan pada tapak be~arak setiap tambahan jarak 25m (horizontal), secara manual m3 B.14.b.1) 33,062.50
3.2.3 1 m3 baton dicorkan pada tapak ba~arak setiap tambahan jarak 25m (horizontal), menggunakan pompa m3 B.14.b.2) 40,825.00
baton
3.2.4 Penggunaan vibrator m3 B.15a 32,027.50
3.2.5 Tenaga ke~a manual + vibrator m3 B.15b 48,558.75
3.2.6 1 m3 beton dicorkan pada tapak setiap kenaikan 4 m (vertikal), manual m3 B.16a 16,531.25
3.2.7 1 m3 baton dicorkan pada tapak setiap kenaikan 4 m (vertikal), menggunakan pompa baton m3 B.16b 40,825.00
3.4.3 Peke~aan 1 m2 bakisting untuk permukaan baton expose dengan multiflex 12 mm atau 18 mm- kaso 5f7 m2 B.23 208,196.00
3.4.4 Peke~aan 1 m2 perancah bakisting kaso 5f7 em tinggi 4 m• m2 B.24 228,246.25
3.4.5 Peke~aan 1 m2 peranceh bakisting kayu dolken diameter 8 em - 10 em tinggi 4 m •• m2 B.25 471,356.25
3.4.6 Peke~aan Bekisting balok baton biasa dengan multiflex 12 mm atau 18 mm (tanpa perancah) m2 B.26 267,202.50
3.4.7 Peke~aan Perancah Bekisting balok dengan Kaso 5f7 tinggi 4 m m2 B.27 243,081.25
3.4.8 Peke~aan Perancah Bekisting balok dengan Kayu dolken diameter 8 em tinggi 4 m m2 B.28 422,676.75
3.4.9 Pek~aan Bekisting kolom baton biasa dengan mulliflex 12 mm atau 18 mm m2 B.29 265,765.00
3.4.10 Peke~aan Bekisting kolom baton biasa dengan papan ukuran 3120 em m2 B.30 328,739.00
3.4.11 Peke~aan Bekisting dinding baton biasa dengan mulliflex 12 mm atau 18 mm m2 B.31 261,579.00
3.4.12 Peke~aan Bekisting dinding baton biasa dengan papan ukuran 3120 em m2 B.32 324,553.00
3.4.13 Peke~aan Bekisting fondasi dan sloof baton biasa dengan mulliflex 12 mm/18 mm m2 B.33 253,207.00
3.4.14 Peke~aan Bekisting fondasi dan sloof baton biasa dengan papan ukuran 3120 em m2 B.34 316,181.00
3.4.15 Peke~aan Bongkar 1 m2 bakisting secara biasa m2 B.35 2,645.00
3.4.16 Peke~aan Bongkar 1 m2 bakisting secara hati-hati m2 B.36 6,612.50
3.4.17 Peke~aan Menggenangi air 100m2 permukaan baton m2 B.37 193,200.00
3.4.18 Peke~aan Menyirami air 100m2 permukaan baton (Memasang 100m2 terpallkarung goni basah) m2 B.38a 228,850.00
3.4.19 Peke~aan Menyirami air 100m2 permukaan baton (Menyirami 100m2 Terpai/Karung Goni dengan air m2 B.38b 698,625.00
selama 4 hari)
4.1 AHSP pemancangan secara manualllanpa mesln menggunakan Tripod dan Hammer
4.1.1 Tiang Pancang Kayu Gelondongan m' F.01 119,616.10
4.1.2 Tiang Panceng Baja Pipe atau Kotak m' F.02 643,054.13
4.1.3 Tiang Pancang Beton Bertulang (30 x 30 em) m' F.03 492,357.55
4.1.4 Tiang Panceng Beton Bertulang (40 x 40 em) m' F.04 445,824.53
4.1.5 Turap Kayu Dolken m' F.05 568,962.50
4.1.6 Turap Baja Profil Larsen m' F.06 220,833.35
4.1.7 Turap baton Bertulang Precast (30 x 12 em) m' F.07 126,933.55
4.1.8 Turap Baton Bertulang Pre-cast (40 x 15 em) m' F.08 326,945.00
5.1.2 1 bh Kistdam pasirttanah dibungkus kerung plastik bagor atau terpal uk. 45 x 120 em bh D.01b 18,745.00
31
Harga Satuan
Kode
No Uralan Satuan Pekerjaan (HSP)
(HASP)
iRa. i
1 2 3 4 5
5.1.3 1 bh geobag pasirltanah uk. 145 x 240 an m3 D.01c 599,092.50
5.3 Kerangka baja profil L.50.50.5 atau L.60.60.6 atau besi profil be~ubang untuk 1 m3 kistdam pasirltanah hari D.03 394,692.65
ukuran
5.4 Pengoperasian per hari selama 24 jam 1 buah pampa air diesel daya 5 kW dengan suction head max. 3m hari D.04 1,248,233.00
dan discharge head max. 20m (kapasitas 0,5 m3/s pada suction head 1m dan discharge head 10m)
5.5 Pengoperasian per hari selama 24 jam 1 buah pompa air diesel day a 10 kW dengan suction head max. 3m hari D.05 1,933,213.25
dan discharge head max. 20m (kapasitas 1 m3/s pada suction head 1m dan discharge head 10m)
5.6 Pengoperasian per hari selama 24 jam 1 buah pompa air diesel day a 20 kW dengan suction head max. 3m hari D.06 3,338,294.75
dan discharge head max. 20m (kapasitas 2 m31s pada suction head 1m dan discharge head 10m)
8 PEKERJAAN LAIN-LAIN
7.1 Pemagaran daerah kerja
7.1.1 Rangka baja L.40.40.4 m' LA.ota 410,718.48
7.1.2 Rangka Kayu m' LA.01b 280,814.48
7.2 Pembuatan dlreksl keel, los kerja dan gudang m2 LA.02 1,541,169.51
7.7 Penggambaran
7.7.1 Peta situasi atau peta steak out bangunan
7.7.2 Penggambaran dengan CAD untuk 1 bh gam bar (file autocad) layout, tampak potongan dan detail untuk lbr LA.07a 398,187.50
kondisi tidak rum it dan banyak bentuk-bentuk duplikasi ukuran A 1
7.7.3 Penggambaran secara manual untuk 1 buah gambar layout, tampak, potongan dan detail untuk kondisi tidak lbr LA.07b 195,465.50
rum it dan banyak duplikasi bentuk gam bar ukuran A 1
7.7.4 Pencetakan 1 buah gambar layout, tampak, potongan dan detail untuk kondisi tidak rum it ukuran A1 lbr LA.07c 11,275.75
32
Kode Harga Satuan
No Uralan Satuan Pekerjaan (HSP)
(HASP}
(Rp.)
1 2 3 4 5
7.9.2 Secara Mekanis m2 LA09b 1,273.63
33
LAMPIRAN H
(lnformatif)
Harga satuan pekerjaan persiapan
34
A.2.2.1.4 Pengukuran dan pemasangan 1 m' Bouwplank
Harga Satuan Jumlah
No Uralan Kode Satuan Koeflslen
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Ke~a
1 Peke~a L.01 OH 0.100 50,000.00 5,000.00
2 Tukang kayu L.02 OH 0.100 60,000.00 6,000.00
3 Kepala tukang L.03 OH 0.010 70,000.00 700.00
4 Mandor L.04 OH 0.005 75 000.00 375.00
Jumlah Ha a Tenaaa Kerta 12 075.00
8
1
2
Bahan
Kayu balok 5f7
paku 2-3 inch
- m3
kg
0.120
0.020
3 Kavu oaoan 3120 m3 0.007
Jumlah Harqa Bahan
c Peralatan I
Jumlah Haroa Peralatan
D IJumlah Harga Tenaga Kerta Bahan dan Peralatan A+B+C 12 075.00
E Overhead & orofrt Contoh 15%l 15% xD 1811 .25
F I Harga Satuan Pekerjaan per - m2 (D+E) I I 13,886.25
2
A.2.2.1.5 Pembuatan 1 m kantor sementara lantal pleateran
Harga Satuan Jumlah
No Uralan Kode Satuan Koeflslen
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Ke~a
1 Peke~a L.01 OH 2.000 50,000.00 100,000.00
2 Tukang kayu L.02 OH 2.000 60,000.00 120,000.00
3 Tukang batu L.02 OH 1.000 60,000.00 60,000.00
4 Kepala tukang L.03 OH 0.300 70,000.00 21 ,000.00
4 Mandor L.04 OH 0.300 75 000.00 22 500.00
Jumlah Ha a T enaaa Ken a 323 500.00
8 Bahan
1 Dolken kayu diameter 8-1 0/400 an 1- Satang 1.250
2 Kayu m3 0.180
3 Paku biasa kg 0.080
4 Besi strtp kg 1.100
5 Semen portland kg 35.000
6 Pasir pasang m3 0.150
7 Pasirbeton m3 0.100
8 Koral baton m3 0.150
9 Bata merah Bh 30.000
10 Seng plat Lbr 0.250
11 Jendela naco Bh 0.200
12 Kaca polos m2 0.080
13 Kunci tanam Bh 0.150
14 Plvwood4mm Lbr 0.080
Jumlah Haroa Bahan
c Peralatan
Jumlah Harqa Peralatan
D Jumlah Haroa Tem!Qa Keda Bahan dan Peralatan {A+B+C 323 500.00
E Overhead & orofrt Contoh 15% I 15%lxD 48 525.00
F IHarga Satuan Pekerjaan per. m2 (D+E) I I 372,025.00
35
A.2.2.1.7 Pembuatan 1 m· gu d ang semen dan peralatan
Harga Satuan Jumlah
No Uralan Kode Satuan Koeflslen
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Ke~a
1 Peke~a L.01 OH 1.000 50,000.00 50,000.00
2 Tukang kayu L.02 OH 2.000 60,000.00 120,000.00
4 Kepala tukang L.03 OH 0.200 70,000.00 14,000.00
4 Mandor L.04 OH 0.050 75 000.00 3 750.00
Jumlah Har a Tenaaa Keria 187 750.00
B Bahan
1 Dolken kayu diameter 8-10/400 em
1- Satang 1.700
2 Kayu m3 0.210
3
4
Paku biasa
Semen portland
kg
kg
0.300 -
10.500
5 Pasirbeton m3 0.030
6 Koral beton m3 0.050
7 Seng gelombang Lbr 1.500
8 Sena plat Lbr 0.250
Jumlah Haraa Bahan
c Peralatan I
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Haraa Tenaaa Karia Bahan dan Peralatan A+B+C 187 750.00
E Overhead & profit Contoh 15% 15% xD 28162 .50
F Harga Satuan Pekerjaan per- m' (D+El I 215,912.50
36
A.2.2.1.10 Pembuatan 1 m2 steger/peranc.h dart bambu
Harga Satuan Jumlah
No Uralan Kode Satuan Koeflslen
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Ke~a
1 Peke~a
,_,
L.01 OH 1.000 50,000.00 50,000.00
2 Tukang kayu L.02 OH 2.000 60,000.00 120,000.00
4 Kepala tukang L.03 OH 0.200 70,000.00 14,000.00
4 Mandor L.04 OH 0.050 75 000.00 3 750.00
Jumlah Haroa Tenaga Ke~a 187 750.00
B Bahan I
1 Bambu diameter 6-81600 em Satang 1.250
2 Tali i'uk m3 0.186
Jumlah Harga Bahan
c Peralatan
Jumlah Haroa Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga Ke~a Bahan dan Peralatan A+B+C 187 750.00
E Overhead & ororrt Contoh 15%) 15% xD 28162.50
F Harga Satuan Pekerjaan per- m2 (D+E) I I 215,912.50
37
A.2.2.1.14 Pembongkaran 1 m'dlndlng tembok bata
Harga Satuan Jumlah
No Uralan Kode Satuan Koeflslen
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Ke~a
1 Peke~a L.01 OH 6 .667 60,000.00 400.020.00
2 Mander L.04 OH 0.333 70 000.00 23 310.00
Jumlah Haraa Tenaaa Karia 423 330.00
8 Bahan
Jumlah Harqa Bahan
c Peralatan I I I I
Jumlah Haraa Peralatan
D Jumlah Haraa Tenaaa Karia Bahan dan Peralatan A+B+C 423 330.00
E Ovemead & profrt Contoh 15% 15% xD 63499.50
F Ha1111 Satuan Pekerlaan per- m'ID+El I I 486,829.50
38
Lampiran I
(lnformatif}
1. Pemrakarsa
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, Badan Penelitian dan
Pengembangan
2. Penyusun
Nama Lembaga
39
Bibliografi
1. Anonim, 1983, Analisis BOW (Analisa Upah dan Bahan), Penerbit M2S, Bandung
2. Balitbang PU, 2004, Daftar Standar Bidang Konstruksi Dan Bangunan Sipil, Jakarta
3. BIK, PUSDATA Dep. PU, 1994
4. Peraturan Menteri Peke~aan Umum No. 11/PRT/M/2013, Tanggal4 Nopember 2013
tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum
5. Soedradjat S, 1984, Analisa (cara modern) Anggaran Biaya Pelaksanaan, Penerbit
Nova, Bandung
6. http://www.ampl.or. id/digilib/read/daftar-standar-bidang-konstruksi-dan-bangunan-
sipil-standar-nasional-indonesia-sni-pedoman-teknis-dan-petunjuk-teknis/2578
7. Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Pengairan Direktorat Bina Teknik,
Oktober 1999, tentang Ancar-ancar Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK)
Departemen dan HSPK Daerah TK.I Basis DKI Jakarta Bidang Pengairan TA
2000/2001
40