Kerjasama :
• PUSLITBANG UKESMAS, BALITBANGKES
• DIT KESEHATAN LINGKUNGAN, DITJEN KESMAS
TUJUAN
Tim teknis:
• peneliti Badan Litbangkes
• wakil Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit
(BBTKLPP) Jakarta dan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Jakarta
• Menangani substansi: persiapan, mobilisasi, pelaksanaan, manajemen &
pelaporan
Tim Pengajar Lab (TPL):
• Wakil BBTKLPP dan BBLK Jakarta
• Anggota tim teknis yang ditunjuk
• Kelas online
• Materi dibagikan terlebih dahulu ke peserta untuk dipelajari sebelum pelatihan
• Menekankan konsep belajar mandiri dan aktif
• Diskusi lanjutan melalui grup whatsapp
• 3 hari pelatihan
• 1 kelas online
• PJT Provinsi berada di lokasi masing-masing selama kelas online
• Materi pengujian kualitas air:
TPL berkumpul di satu ruangan dan menunjukkan cara pengujian kualitas air
dengan sanitarian kit (sankit) yang disimak oleh PJT Provinsi secara online
*update
*update
Pelatih
[Tim Teknis & Pelatih Lab]
Tim Provinsi
Tiap provinsi
[PJT Prov, PJT KK]
Tim Kab/Kota
Tiap Kab/Kota
[PJT KK, Sanitarian, Pelaksana Teknis KK]
• 1: Pengorganisasian Lapangan
• 2: Pelatihan PJT Provinsi, PJT Kab/Kota, dan Sanitarian
• 3: Simulasi TC dan Evaluasi Pasca Pelatihan
• 4: Monitoring dan Evaluasi Pengumpulan Data SKAMRT*
*update
Selain laptop berakses internet, sankit, dan materi yang telah dipelajari,
hal di bawah ini perlu dipersiapkan sebelum TC:
• Informasi lengkap mengenai rumah tangga terpilih
• Surat ijin penelitian dari DPMPTSP atau kesbangpol tingkat Provinsi
dan tingkat Kabupaten/Kota untuk melakukan pengumpulan data
telah diurus oleh Pelaksana Provinsi jika diperlukan
• Logistik pengumpulan data telah sampai di Provinsi
• Skema grup Whatsapp untuk diskusi materi pelatihan berubah supaya lebih efisien
dan mengoptimalkan grup yang sudah terbentuk (slide 14)
• Jumlah kelas online per termin saat TOT dan TC berubah. TOT menjadi 10 kelas
(slide 9) dan TC 28 kelas (slide 10)
• Saat TOT, pelaksana teknis tidak melakukan praktek pengujian air (slide 9)
• Ada video tentang Monitoring dan Evaluasi Pengumpulan Data SKAMRT (slide
15)
• Sankit yang digunakan dalam pelatihan adalah sankit yang dipakai untuk
pengumpulan data di lapangan
• Manajemen SKAMRT tidak menganggarkan rapid atau swab test untuk
sanitarian sebelum puldat. Namun, menganjurkan Dinkes untuk melaksanakan
tes tersebut kepada sanitarian.
• Host dan moderator saat TOT dan TC akan diatur oleh Tim Manajemen, dan
tidak berasal dari peserta latih.
• TOT dilakukan dua tahap. Lima kelas di hari Senin-Rabu dan lima kelas di
Rabu-Jum’at. Selesai dalam seminggu. Tim Teknis akan mendampingi di tiap
kelas. Link Zoom akan disediakan dan dishare di grup
• Solusi jika saat TC ada peserta yang susah masuk/tidak bisa bergabung Zoom
hingga akhir sesi karena kendala jaringan :
Cari lokasi dan waktu di mana jaringan internet bagus, lalu sanitarian unduh
materi (video, ppt, pedoman, formulir) untuk dipelajari. Mohon sanitarian
dapat mengoptimalkan materi pelatihan ini.
PJT Kab/Kota diharapkan proaktif memastikan materi dipahami sanitarian
tersebut, misalnya melalui diskusi di grup Whatsapp
Rekaman TC per hari akan dibagikan ke sanitarian untuk dipelajari terutama
bagian diskusinya
• Sanitarian diminta membuat video pendek saat TC, misalnya tentang pengujian
satu parameter kualitas air, untuk memastikan bahwa mereka paham materi
yang disampaikan. Karena tidak ada tatap muka, sesuai saran BPPSDM, maka
video dianggap cara yang valid untuk mengetahui keterampilan yang diperoleh
sanitarian dari pemberian materi.
• Akun Gmail diperlukan karena itu cara untuk mengunduh materi
• Saat TOT, jika pelaksana teknis tidak hadir karena suatu hal, maka perlu ada
pengganti dari Dinkes Kab/Kota yang hadir. Sebaiknya berlatar belakang
kesling atau keterampilan lab karena nanti ada materi tsb.
• Sanitarian diminta mengumpulkan dokumentasi pelaksanaan puldat berupa
foto sebagai bukti. Untuk video, tidak diwajibkan.