MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT TENTANG PETUNJUK OPERASIONAL
PENYELENGGARAAN DANA ALOKASI KHUSUS
INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Dana Alokasi Khusus Infrastruktur Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat yang selanjutnya disebut DAK adalah
dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
-3-
Pasal 2
(1) Peraturan Menteri ini dimaksudkan sebagai pedoman
bagi Kementerian, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah
Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan kegiatan yang
dibiayai melalui DAK.
(2) Peraturan Menteri ini bertujuan untuk:
a. mewujudkan tertib penyelenggaraan dan pelaporan
kegiatan yang didanai DAK;
-6-
BAB II
PERENCANAAN
Pasal 3
(1) Kebijakan penyelenggaraan DAK mengacu pada RPJMN,
RPJMD, sebagai upaya mewujudkan Nawacita dan
Prioritas Nasional maupun Prioritas Daerah, yang
meliputi:
a. bidang irigasi, yaitu mendukung terwujudnya
Kedaulatan Pangan;
b. bidang jalan yaitu meningkatkan konektivitas dalam
rangka mewujudkan integrasi fungsi jaringan jalan,
meningkatkan akses ke daerah potensial (Kawasan
Industri/Kawasan Ekonomi Khusus, Pertanian,
Perkebunan), pelabuhan, bandar udara, membuka
daerah terisolasi, terpencil, tertinggal, perbatasan
serta kawasan pulau kecil dan terluar, transmigrasi,
dan pariwisata (Kawasan Strategis Pariwisata
Nasional dan daerah);
c. bidang air minum, yaitu dalam rangka mewujudkan
100% akses pelayanan dasar air minum;
d. bidang sanitasi, yaitu dalam rangka mewujudkan
100% akses pelayanan dasar sanitasi; dan
-7-
Pasal 4
(1) Kementerian menyiapkan pedoman penyusunan
dokumen Renstra DAK kurun waktu 5 (lima) tahun
untuk Pemerintah Daerah penerima DAK, dengan
dikoordinasikan oleh Sekretariat Jenderal.
(2) Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota harus
menyusun Renstra DAK untuk mensinergikan dan
mensinkronisasikan program DAK.
(3) Dokumen Renstra DAK dapat ditinjau kembali dan
disesuaikan dengan target dan sasaran serta isu strategis
yang berkembang.
(4) Dokumen Renstra DAK menjadi dasar bagi OPD dalam
menyusun Usulan Rencana Tahunan DAK dan usulan
perubahannya.
(5) Rencana Tahunan DAK diusulkan oleh OPD melalui
mekanisme pengusulan yang diatur oleh Kementerian
PPN/Bappenas dan Kementerian Keuangan.
BAB III
PEMROGRAMAN
Bagian Kesatu
Bidang, Menu Kegiatan, dan Kriteria Teknis
Pasal 5
(1) DAK Infrastruktur meliputi 5 (lima) bidang, yaitu :
a. Bidang Irigasi,
b. Bidang Jalan,
c. Bidang Air Minum,
d. Bidang Sanitasi, dan
e. Bidang Perumahan dan Permukiman.
-8-
Pasal 6
Dalam rangka menjaga keberlanjutan fungsi infrastruktur
yang sudah dibangun, ditingkatkan, dan direhabilitasi
melalui DAK, Pemerintah Daerah wajib melakukan Operasi
dan Pemeliharaan dengan dana APBD.
Pasal 7
(1) Salah satu komponen dalam menentukan alokasi DAK
adalah Kriteria Teknis yang meliputi:
a. kriteria teknis untuk Bidang Irigasi;
b. kriteria teknis untuk Bidang Jalan;
c. kriteria teknis untuk Bidang Air Minum;
d. kriteria teknis untuk Bidang Sanitasi; dan
e. kriteria teknis untuk Bidang Perumahan dan
Permukiman.
(2) Kriteria Teknis untuk Bidang Irigasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a dirumuskan melalui
indeks teknis dengan mempertimbangkan paling sedikit:
a. luas daerah irigasi; dan
b. kondisi daerah irigasi.
(3) Kriteria Teknis untuk Bidang Jalan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b dirumuskan melalui
indeks teknis dengan mempertimbangkan paling sedikit:
a. panjang jalan; dan
b. kondisi kemantapan jalan.
(4) Kriteria Teknis untuk Bidang Air Minum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c dirumuskan melalui
indeks teknis dengan mempertimbangkan paling sedikit:
a. capaian akses atau cakupan pelayanan air minum;
dan
b. kapasitas air minum belum termanfaatkan.
-10-
Pasal 8
(1) DAK diprioritaskan untuk mendanai kegiatan fisik,
namun juga dapat digunakan untuk mendanai kegiatan
penunjang.
(2) Besaran dana kegiatan penunjang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) Kegiatan penunjang terdiri atas:
a. kegiatan perencanaan;
b. kegiatan pengawasan; dan
c. kegiatan pengendalian.
(4) Kegiatan perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) huruf a, digunakan untuk:
a. desain perencanaan;
b. biaya tender;
c. perjalanan dinas ke lapangan dalam rangka
perencanaan kegiatan; dan
d. penguatan database dan survey kondisi.
(5) Kegiatan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) huruf b, digunakan untuk:
a. perjalanan dinas ke lokasi kegiatan dalam rangka
monitoring dan evaluasi;
b. supervisi konstruksi;
c. penunjukan konsultan individual pengawas kegiatan
kontraktual;
d. gaji dan operasional Tenaga Fasilitator Lapangan
(TFL), khususnya untuk bidang air minum, bidang
sanitasi, dan bidang perumahan dan permukiman
subbidang rumah swadaya; dan
e. penguatan kapasitas Tenaga Fasilitator Lapangan
(TFL), khususnya untuk bidang air minum dan
bidang sanitasi.
(6) Kegiatan pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) huruf c, digunakan untuk:
a. penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan DAK;
b. honor petugas pelaporan e-Monitoring DAK;
c. penyelenggaraan rapat koordinasi; dan
-12-
Bagian Kedua
Tahapan Pemrograman
Pasal 9
(1) Berdasarkan penetapan alokasi DAK dari Pemerintah,
Gubernur/Bupati/Walikota penerima DAK menyusun
URK berdasarkan konsultasi dengan berbagai pemangku
kepentingan, yang memenuhi kriteria prioritas nasional.
(2) Penyusunan URK sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mengacu pada proposal yang diusulkan Pemerintah
Daerah kepada Bappenas, Kementerian Keuangan, dan
Kementerian, serta mengacu hasil sinkronisasi dan
harmonisasi usulan DAK.
(3) format URK sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(4) Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota penerima DAK
harus mengikuti sosialisasi petunjuk operasional
penyelenggaraan DAK dan konsultasi program dalam
rangka pembahasan URK yang diselenggarakan oleh
Kementerian.
(5) Konsultasi Program dalam rangka pembahasan URK
meliputi:
a. Verifikasi URK oleh Balai Besar/Balai/Satuan Kerja
terkait;
b. Hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
huruf a dibahas bersama Unit Organisasi Teknis;
c. Hasil pembahasan URK sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) huruf b ditetapkan oleh Kepala Daerah
menjadi RK berupa rincian kegiatan, lokasi kegiatan,
dan target output kegiatan, selanjutnya disampaikan
kepada Direktur Jenderal masing-masing Unit
Organisasi Teknis paling lambat minggu terakhir bulan
Januari tahun anggaran berkenaan.
-13-
Bagian Ketiga
Perubahan Penggunaan DAK
Pasal 10
BAB IV
PEMBINAAN PENYELENGGARAAN DAK
Bagian Kesatu
Peran dan Fungsi dalam Pembinaan Penyelenggaraan DAK
Pasal 11
Peran dan fungsi Pemerintah dalam pembinaan
penyelenggaraan DAK meliputi:
(1) Pengaturan yaitu:
a. menyusun arah kebijakan penyelenggaraan DAK; dan
b. merumuskan kriteria teknis pemanfaatan DAK.
(2) pembinaan teknis dalam proses perencanaan,
pemrograman, dan teknis pelaksanaan dalam bentuk
pendampingan, konsultasi, fasilitasi, pendidikan dan
pelatihan serta penelitian dan pengembangan.
(3) Pengendalian yaitu:
a. melakukan evaluasi dan sinkronisasi atas usulan RK
dan perubahannya, terkait kesesuaiannya dengan
prioritas nasional sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (1); dan
b. melakukan pengawasan dalam pelaksanaan DAK
yang meliputi capaian SPM dan NSPK; ketaatan
terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan;
akuntabilitas pengelolaan DAK; serta pengawasan
teknis dilakukan dalam bentuk reviu, monitoring,
evaluasi, pemeriksaan dan bentuk pengawasan
lainnya.
Pasal 12
Menteri melaksanakan peran dan fungsi Pemerintah dalam
pembinaan penyelenggaraan DAK.
-15-
Pasal 13
Unit Organisasi Teknis menyusun dan menetapkan pedoman
teknis pelaksanaan DAK mengacu pada SPM dan atau NSPK.
Pasal 14
(1) Pembinaan Penyelenggaraan DAK dilaksanakan secara
berjenjang, yaitu:
a. Tingkat Provinsi, dilaksanakan oleh Menteri.
b. Tingkat Kabupaten/Kota, dilaksanakan oleh
Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat untuk
pembinaan teknis.
(2) Dalam hal pembinaan penyelenggaraan DAK, Gubernur
sebagai wakil Pemerintah Pusat belum sepenuhnya
melaksanakan, maka Menteri membantu pembinaan
penyelenggaraan DAK di tingkat Kabupaten/Kota.
Pasal 15
(1) Pengawasan Teknis untuk Penyelenggaraan DAK
Provinsi, dilaksanakan oleh Menteri.
(2) Pengawasan Teknis untuk Penyelenggaraan DAK
Kabupaten/Kota, dilaksanakan oleh Gubernur sebagai
wakil Pemerintah Pusat.
(3) Dalam hal Gubernur belum mampu melakukan
pengawasan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
yang dibuktikan dengan adanya ada surat pernyataan
dari Gubernur maka pengawasan Teknis dilaksanakan
oleh Menteri.
Pasal 16
(1) Menteri menugaskan Sekretaris Jenderal selaku
Koordinator Tim Koordinasi Pusat untuk melakukan
koordinasi pelaksanaan Pembinaan dan Pengawasan
penyelenggaraan DAK di tingkat Provinsi.
(2) Koordinasi dilakukan melalui harmonisasi jadwal
pelaksanaan Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan DAK berdasarkan prinsip keserasian
-16-
Pasal 17
Peran dan fungsi Pemerintah Provinsi dalam pembinaan
penyelenggaraan DAK meliputi:
1. Pembinaan Teknis
Melakukan pembinaan teknis dalam proses penyusunan
proposal DAK Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota
terkait dalam bentuk pendampingan dan konsultasi.
2. Pengawasan
Melakukan pengawasan dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan yang dibiayai dari DAK Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota terkait dari aspek fisik dan keuangan.
Pasal 18
Gubernur melaksanakan peran dan fungsi Pemerintah
Provinsi dalam pembinaan penyelenggaraan DAK.
Bagian Kedua
Tata Kelola Koordinasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah
Pasal 19
(1) Dalam melaksanakan peran dan fungsi Pemerintah
dalam penyelenggaraan DAK, Menteri membentuk Tim
-17-
Pasal 20
(1) Dalam melaksanakan peran dan fungsi Pemerintah
Daerah dalam pembinaan pelaksanaan DAK, Gubernur
membentuk Tim Koordinasi Daerah, yang terdiri dari
unsur Bappeda Provinsi, Bappeda Kabupaten/Kota,
dinas teknis terkait, dan Balai Besar/Balai/Satuan Kerja
Pusat yang ada di daerah terkait.
(2) Tim Koordinasi Daerah mempunyai tugas terkait dengan
kegiatan pada Tahap Perencanaan, Pelaksanaan dan
Pasca Pelaksanaan di Provinsi, Kabupaten, dan Kota
terkait.
-19-
Pasal 21
(1) Bupati/Walikota dapat membentuk Tim Koordinasi di
tingkat Kabupaten/Kota yang dipimpin oleh Kepala
Bappeda Kabupaten/Kota, yang terdiri dari unsur OPD
terkait apabila diperlukan.
(2) Segala biaya operasional terkait kegiatan Tim Koordinasi
Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibebankan pada Pemerintah Kabupaten/Kota.
Pasal 22
Ketentuan mengenai Struktur Organisasi dan Alur Koordinasi
Tim Koordinasi Pusat dan Daerah tercantum dalam Lampiran
III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
BAB V
Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan
Bagian Kesatu
Pemantauan dan Evaluasi
Pasal 23
(1) Menteri melakukan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan DAK melalui sistem e-Monitoring DAK dan
koordinasi ke daerah.
-21-
Pasal 24
(1) Evaluasi sebagaimana dimaksud Pasal 23 ayat (1)
dilakukan terhadap pelaksanaan DAK, paling lambat 31
(tiga puluh satu) hari kalender setelah tahun anggaran
berakhir.
Pasal 25
(1) Penilaian kinerja pelaksanaan DAK dilakukan
berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi
sebagaimana dimaksud dalam pasal 23 ayat (4).
Bagian Kedua
Pelaporan
Pasal 26
OPD Provinsi dan Kabupaten/Kota Penerima harus
menyampaikan laporan triwulan DAK. Periode pelaporan
triwulan DAK adalah triwulan pertama pada tanggal 31 Maret,
triwulan kedua pada tanggal 30 Juni, triwulan ketiga pada
tanggal 30 September, triwulan keempat pada tanggal 31
Desember.
Pasal 27
(1) Kepala Dinas Kabupaten/Kota harus menyusun dan
menyampaikan laporan triwulan secara tertulis yang
dicetak melalui e-Monitoring DAK dan melaporkan secara
elektronik melalui e-Monitoring DAK setiap ada
perubahan data dan informasi, dalam rangka
pelaksanaan DAK yang dikelolanya.
(2) Laporan triwulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah
triwulan yang bersangkutan berakhir kepada
Bupati/Walikota melalui Kepala Bappeda
Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada Kepala Dinas
Provinsi dan Balai Besar/Balai/Satker terkait.
-23-
Pasal 28
(1) Kepala Bappeda Kabupaten/Kota harus menyusun
laporan triwulan Kabupaten/Kota dengan menggunakan
laporan triwulan Dinas Kabupaten/Kota sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1).
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan oleh Bupati/Walikota kepada Gubernur
melalui Kepala Bappeda Provinsi selaku Kepala Tim
Koordinasi Daerah paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja
setelah triwulan yang bersangkutan berakhir.
Pasal 29
(1) Khusus untuk Bidang Jalan dan Bidang Irigasi, Kepala
Dinas Provinsi harus menyusun dan menyampaikan
laporan triwulan secara tertulis yang dicetak melalui
e-Monitoring DAK dan melaporkan secara elektronik
melalui e-Monitoring DAK setiap ada perubahan data dan
informasi, dalam rangka pelaksanaan DAK yang
dikelolanya.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja
setelah triwulan yang bersangkutan berakhir kepada
Gubernur melalui Kepala Bappeda Provinsi selaku Kepala
Tim Koordinasi Daerah dengan tembusan kepada Kepala
Dinas Provinsi dan Balai Besar/Balai/Satker terkait.
Pasal 30
(1) Kepala Bappeda Provinsi selaku Kepala Tim Koordinasi
Daerah menyusun laporan triwulan dengan
menggunakan laporan triwulan provinsi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1) dan laporan triwulan
kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28
ayat (1).
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan oleh Gubernur kepada Menteri melalui
Sekretaris Jenderal dengan tembusan Direktur Jenderal
-24-
Pasal 31
Ketentuan mengenai mekanisme dan Format Laporan
pelaksanaan kegiatan OPD Penyelenggaraan DAK, serta
Mekanisme pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
OPD Penyelenggaraan DAK sebagaimana tercantum dalam
Lampiran IV yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dengan Peraturan Menteri ini.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 32
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
33/PRT/M/2016 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1941), dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 21/PRT/M/2017
TENTANG
PETUNJUK OPERASIONAL DANA ALOKASI
KHUSUS INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT
SUB JUMLAH
JUMLAH
Petugas Nama Jabatan Tanggal Paraf
Unsur Pusat (Ditjen. Bina Marga)
BBPJN/BPJN
Bappeda Provinsi
Dinas Provinsi/Kab/Kota
Catatan:
.........., .................
*) Peta lokasi diharuskan dilampirkan dalam form ini. Kepala Dinas
Provinsi/ Kab./Kota
Kolom 8: Diisi Pemeliharaan/Peningkatan
Kolom 9 (Jenis Kegiatan): Kontrak/Swakelola ttd dan stempel basah
Kolom 10: Diisi (1) Mendukung jalan status yang lebih tinggi
(2) Membuka daerah perbatasan dan terisolir (……………………………………………)
(3) Menunjang daerah potensial (pelabuhan, industri, pertanian, pariwisata) NIP.
C. Tabel URK DAK Bidang Air Minum
Provinsi : ……………
Kabupaten/Kota : ………… (* diisi untuk RK Kab./Kota)
Program/Kegiatan/ Lokasi Target Output Target Outcome Cara Pagu (Rp 000) Jenis Dana
Kegiatan Keterang
No Rencana Pengadaan DAK
Kuant Satuan Kuant Satuan DAK Pendamping Total an
Kegiatan/Infrastruktur (S/K)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
TOTAL
.........., .................
Kepala Dinas
Kabupaten/Kota
Provinsi : ……………
Kabupaten/Kota : ………… (* diisi untuk RK Kab./Kota)
Program/Kegiatan/ Lokasi Target Output Target Outcome Cara Pagu (Rp 000) Jenis Dana
Keterang
No Rencana Kegiatan Pengadaan DAK
Kuant Satuan Kuant Satuan DAK Pendamping Total an
Kegiatan/Infrastruktur (S/K)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
TOTAL
Provinsi : ……………
Kabupaten/Kota : ………… (* diisi untuk RK Kab./Kota)
PROGRAM TARGET OUTPUT TARGET OUTCOME RUPIAH
DALAM VOLUME BIAYA/ VOLUME
NO KEGIATAN SAT LOKASI APBD
RPJMD/ SATUAN SATUAN DAK
UAN 2017 2018 2019 2017 2018 2019 NON DAK
RKPD 2017
Subbidang Rumah Swadaya
1. Pembangunan Unit KK Desa/
Baru (PB) Kelurahan
Rumah
Swadaya bagi
Masyarakat
Berpenghasilan
Rendah (MBR)
2. Peningkatan Unit KK Desa/
Kualitas (PK) Kelurahan
Rumah
Swadaya bagi
MBR
(*) disesuikan dengan usulan
.........., .................
Petugas Nama Jabatan Tanggal Paraf Rekomendasi Paraf
Unsur Pusat - Sesuai
Kepala Dinas Kab./Kota
(Ditjen Penyediaan - Perlu
Perumahan) Perbaikan
(ttd dan
SNVT PnP Provinsi stempel basah)
Bappeda Provinsi
Dinas Kabupaten/ ( ................................. )
Kota NIP ........................
F. Tabel URK DAK Bidang Perumahan dan Permukiman - Subbidang Rumah Khusus
Provinsi : ……………
Kabupaten/Kota : ………… (* diisi untuk RK Kab./Kota)
No Nama Kegiatan Alamat TARGET OUTPUT TARGET OUTCOME ALOKASI (dalam ribuan Rp) KET.
(Kampung (Terbangun) (Terhuni pada T+0)
dan Distrik)
VOL SAT. VOL SAT. (KK) DAK PENDAMPING JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10=9+8 11
SUB JUMLAH
JUMLAH
Catatan :
*) Agar dilampirkan peta Kabupaten/Kota dan Lokasi kegiatan ybs
Kolom 6 & 7, diisi : Outcome dari kegiatan tersebut dalam jumlah (satuan) penduduk (KK) yang
.........., .................
Petugas Nama Jabatan Tanggal Paraf Rekomendasi Paraf
Unsur Pusat - Sesuai Kepala Dinas Kab./Kota
(Ditjen Penyediaan - Perlu
Perumahan) Perbaikan (ttd dan
SNVT PnP Provinsi stempel basah)
Bappeda Provinsi
Dinas Kabupaten/ ( ................................. )
Kota NIP ........................
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 21/PRT/M/2017
TENTANG
PETUNJUK OPERASIONAL DANA ALOKASI KHUSUS INFRASTRUKTUR
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Mulai
Rencana
Minggu ke-4 bulan
Kegiatan
Januari
(RK)
Unor /
Rekapitulasi
Ditjen
Draft
Setjen
Kepmen
Penetapan
Menteri
Rencana Kegiatan
3 Penetapan RK
Keputusan Minggu ke-3 bulan
Menteri Maret
* Keterangan:
- Sesuai dengan e-Planning
- Data pendukung sesuai
- Harga satuan sesuai
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
SEKRETARIAT JENDERAL
Jalan Pattimura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110. Telp 7392681 Faksimili 7243623
Kepada Yth.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
di
tempat
Sehubungan dengan telah ditetapkannya Perpres ... Nomor .... Tahun .... Tentang .....
yang memuat Rincian Alokasi DAK Bidang Infrastruktur Tahun .... dan telah
dilaksanakannya Kegiatan Konsultasi Program DAK Infrastruktur Tahun .... , maka
bersama ini dengan hormat disampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Jumlah Penerima DAK .....
2. Pelaksanaan Konsultasi Program ........
3. Hasil Penelitian RK ......
4. Rekapitulasi Rencana Kegiatan (RK) per bidang:
Target Output
Bidang DAK
No DAK DAK DAK Keterangan
Infrastruktur
Reguler Penugasan Afimasi
1. Bidang Irigasi
2. Bidang Jalan
3. Bidang Air Minum
4. Bidang Sanitasi
5. Bidang Perumahan
Total
5. Tindak Lanjut.....
Sekretaris Jenderal,
............................................
NIP. .................................
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
SEKRETARIAT JENDERAL
Jalan Pattimura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110. Telp 7392681 Faksimili 7243623
BIDANG IRIGASI
DAK PENUGASAN
Ruang Lingkup/ Target Prioritas
No Nama Daerah Keterangan
Menu Kegiatan Output Nasional
1 Provinsi/Kabupaten/Kota..... a. Pembangunan
Jaringan Irigasi
b. Peningkatan
Jaringan Irigasi
c. Rehabilitasi
Jaringan Irigasi
Total
Catatan:
1. Mendukung target RPJMN 2015-2019 untuk 3 juta hektar rehabilitasi jaringan irigasi
dan 1 juta hektar pembangunan daerah irigasi baru untuk pemenuhan Kedaulatan
Pangan baik skala lokal maupun skala nasional
2. Mendukung Prioritas Nasional bidang Ketahanan Pangan
Jakarta, .............................
Mengetahui,
Direktur Jenderal
Sumber Daya Air
......................................................
NIP.....................................
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
SEKRETARIAT JENDERAL
Jalan Pattimura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110. Telp 7392681 Faksimili 7243623
BIDANG JALAN
DAK REGULER
Jenis
Ruang Lingkup/ Target
No Nama Daerah Kegiatan Keterangan
Menu Kegiatan Output
(K/S)
1 Provinsi/Kabupaten/Kota..... a. Pemeliharaan
Berkala /
Rehabilitasi Jalan
b. Peningkatan Jalan
dan Penggantian
Jembatan
c. Penyelesaian
Pembangunan
Jalan dan
Jembatan
Total
Catatan:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan transportas
2. Menunjang aksesibilitas ke fasilitas-fasilitas pelayanan dasar dan pusat-pusat
perekonomian daerah
DAK PENUGASAN
Ruang Lingkup/ Target Prioritas
No Nama Daerah Keterangan
Menu Kegiatan Output Nasional
1 Provinsi/Kabupaten/Kota..... a. Pemeliharaan
Berkala /
Rehabilitasi Jalan
b. Peningkatan Jalan
dan Penggantian
Jembatan
c. Penyelesaian
Pembangunan
Jalan dan
Jembatan
Total
Catatan:
1. Mendukung pencapaian Prioritas Nasional
2. Peningkatan konektivitas dan
3. Aksesibilitas masyarakat terhadap kawasan strategis nasional dan mendukung
pengembangan wilayah
Jakarta, ...............................
Mengetahui,
Direktur Jenderal
Bina Marga
......................................................
NIP.....................................
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
SEKRETARIAT JENDERAL
Jalan Pattimura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110. Telp 7392681 Faksimili 7243623
DAK REGULER
Jenis
Ruang Lingkup/ Menu Target
No Nama Daerah Kegiatan Keterangan
Kegiatan Output
(K/S)
1 Kabupaten/Kota..... a. Perluasan SPAM
melalui pemanfaatan
idle capacity SPAM
terbangun dari sistem
IKK/PDAM/Komunal
b. Pembangunan SPAM
baru bagi daerah yang
belum memiliki
layanan air minum
c. Peningkatan SPAM
melalui penambahan
kapasitas dan/atau
volume dari sarana
dan prasarana SPAM
terbangun
Total
Catatan:
Ditujukan bagi daerah untuk pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sesuai dengan
tingkat cakupan pelayanan air minum
DAK PENUGASAN
Jenis
Ruang Lingkup/ Target Mendukung
No Nama Daerah Kegiatan Keterangan
Menu Kegiatan Output Prioritas
(K/S)
1 Kabupaten/Kota... a. Perluasan
SPAM melalui
pemanfaatan
idle capacity
SPAM
terbangun dari
sistem
IKK/PDAM/Ko
munal
b. Pembangunan
SPAM baru
bagi daerah
yang belum
memiliki
layanan air
minum
Jenis
Ruang Lingkup/ Target Mendukung
No Nama Daerah Kegiatan Keterangan
Menu Kegiatan Output Prioritas
(K/S)
c. Peningkatan
SPAM melalui
penambahan
kapasitas
dan/atau
volume dari
sarana dan
prasarana
SPAM
terbangun
Total
Catatan :
Ditujukan bagi kabupaten/kota yang memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
2. Pariwisata
3. Kabupaten/kota yang memiliki SPAM Regional
4. Kota Binaan Kementerian PUPR
5. Kawasan Kumuh
DAK AFIRMASI
Jenis
Ruang Lingkup/ Menu Target
No Nama Daerah Kegiatan Afirmasi Keterangan
Kegiatan Output
(K/S)
1 Kabupaten/Kota..... a. Perluasan SPAM
melalui pemanfaatan
idle capacity SPAM
terbangun dari
sistem
IKK/PDAM/Komunal
b. Pembangunan SPAM
baru bagi daerah
yang belum memiliki
layanan air minum
c. Peningkatan SPAM
melalui penambahan
kapasitas dan/atau
volume dari sarana
dan prasarana SPAM
terbangun
Total
Catatan :
Ditujukan bagi kabupaten/kota yang memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Daerah Tertinggal
2. Kawasan Perbatasan
Jakarta, .............................
Mengetahui,
Direktur Jenderal
Cipta Karya
................................................
NIP.....................................
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
SEKRETARIAT JENDERAL
Jalan Pattimura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110. Telp 7392681 Faksimili 7243623
BIDANG SANITASI
DAK REGULER
Jenis
Ruang Lingkup/ Menu Target
No Nama Daerah Kegiatan Keterangan
Kegiatan Output
(K/S)
1 Kabupaten/Kota..... a. Pembangunan baru
SPALD Terpusat
b. Pembangunan baru
SPALD Setempat
Total
Catatan :
Ditujukan bagi kabupaten/kota yang memiliki atau sedang menyusun dokumen Strategi
Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK).
DAK PENUGASAN
Jenis
Ruang Lingkup/ Target Prioritas
No Nama Daerah Kegiatan Keterangan
Menu Kegiatan Output Nasional
(K/S)
1 Kabupaten/Kota..... a. Pembangunan
baru SPALD
Terpusat
b. Pembangunan
baru SPALD
Setempat
Total
Catatan:
Ditujukan bagi kabupaten/kota yang memiliki kriteria
1. Akses sanitasi di bawah rata-rata akses nasional (<67,2%)
2. Memiliki atau sedang menyusun dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK
3. Memiliki IPLT dan sedang membentuk atau sudah mempunyai sistem pengelolaan
lumpur tinja (reguler/on-call basis)
4. Lokasi yang telah dinyatakan sebagai kawasan Open Defecation Free (ODF) selama
minimal 2 tahun
DAK AFIRMASI
Target Jenis
Ruang Lingkup/
No Nama Daerah Output Kegiatan Afirmasi Keterangan
Menu Kegiatan
(K/S)
1 Kabupaten/Kota..... a. Pembangunan
baru SPALD
Terpusat
b. Pembangunan
baru SPALD
Setempat
Total
Catatan:
Ditujukan bagi kabupaten/kota yang memiliki kriteria
1. Daerah Tertinggal
2. Daerah Perbatasan
3. Daerah yang memiliki dokumen SSK/MMS
Jakarta, ................................
Mengetahui,
Direktur Jenderal
Cipta Karya
.....................................................
NIP.....................................
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
SEKRETARIAT JENDERAL
Jalan Pattimura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110. Telp 7392681 Faksimili 7243623
BIDANG PERUMAHAN
DAK REGULER
Ruang Lingkup/ Menu Target
No Nama Daerah Keterangan
Kegiatan Output
1 Kabupaten/Kota..... a. Pembangunan baru
rumah swadaya
b. Peningkatan kualitas
rumah swadaya
c. Pembangunan rumah
khusus
Total
Catatan :
Diperuntukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat berpenghasilan rendah
(MBR) dan masyarakat yang terkena dampak pembangunan infrastruktur publik di
kawasan permukiman kumuh dan pencegahan permukiman kumuh perkotaan.
DAK AFIRMASI
Ruang Lingkup/ Target
No Nama Daerah Afirmasi Keterangan
Menu Kegiatan Output
1 Kabupaten/Kota..... a. Pembangunan baru
rumah swadaya
b. Peningkatan
kualitas rumah
swadaya
c. Pembangunan
rumah khusus
Total
Catatan:
Ditujukan bagi kabupaten/kota yang memiliki kriteria
1. Daerah Tertinggal
2. Daerah Perbatasan
3. Daerah yang memiliki dokumen SSK/MMS
Jakarta, ..............................
Mengetahui,
Direktur Jenderal
Penyediaan Perumahan
................................................
NIP.....................................
LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 21/PRT/M/2017
TENTANG
PETUNJUK OPERASIONAL DANA ALOKASI KHUSUS
INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT
Pemantauan
Laporan Triwulanan Kegiatan DAK
Pelaksanaan Kegiatan
Provinsi dan Kab/Kota
oleh SKPD dan Balai
Kinerja
Tercapai Laporan Triwulan:
• Hasil evaluasi (sesuai kriteria)
Y
Ya • Rencana pengendalian
A pelaksanaan proyek;
Evaluasi • Pelaksanaan Kegiatan (tim
lelang+kontrak);
Tidak Permasalahan • Progres (Koordinat dan kondisi
k dan tindakan 0%, 50%, 100%).
perbaikan
KRITERIA
• Kesesuaian RK dengan prioritas
nasional;
• Kesesuaian RK dengan DPA
Daerah;
• Kesesuaian RK yang telah
ditetapkan dengan
pelaksanaannya;
• Kesesuaian hasil pelaksanaan
kegiatan dengan dokumen kontrak
yang telah ditetapkan;
• Kesesuaian pencapaian output
hasil pelaksanaan kegiatan dengan
target RK;
• Kesesuaian pencapaian outcome
hasil pelaksanaan kegiatan dengan
target RK; dan
• kepatuhan dan ketertiban
pelaporan.
LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 21/PRT/M/2017
TENTANG
PETUNJUK OPERASIONAL DANA ALOKASI
KHUSUS INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT
Jumlah Penduduk
No Kabupaten/Kota Luas Wilayah (m²) Kontur Tanah Potensi
(jiwa)
1 2 3 4 5 6
Total
Keterangan:
1 = No. urut
2 = diisi nama kabupaten/kota
3 = diisi luas kabupaten/kota
4 = diisi jumlah penduduk kabupaten/kota
5 = diisi kontour tanah yang dominan di kabupaten/kota (pantai, pegunungan, dataran)
6 = diisi potensi daerah kabupaten/kota (perkebunan, pertanian, pertambangan)
PDU-2
DATA SUMBER PENDANAAN
Provinsi :
Kabupaten / Kota :
Tahun :
(dalam juta rupiah)
Sumber Pendanaan
Pinjaman /
No Program Penanganan APBD DAK Sektor (pusat) Total
Hibah
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
Catatan :
# Data diisi secara lengkap sekali saja (triwulan I), kecuali ada perubahan
1 = No. urut
2 = diisi nama program penanganan tiap sub bidang
3 = diisi alokasi APBD untuk tiap sub bidang
4 = diisi alokasi DAK untuk tiap sub bidang
5 = diisi alokasi dari Pemerintah Pusat (sektor) untuk tiap sub bidang
6 = diisi alokasi yang berasal dari pinjaman/hibah untuk tiap sub bidang
7 = diisi alokasi total untuk tiap sub bidang
KDU-1
Provinsi :
Kabupaten/Kota :
Kecamatan :
Tahun :
Total
Keterangan:
1 = No. urut
2 = diisi nama kecamatan
3 = diisi luas wilayah kecamatan
4 = diisi jumlah penduduk kecamatan
5 = diisi kontour tanah yang dominan di kecamatan (pantai, pegunungan, dataran)
6 = diisi potensi daerah kecamatan (perkebunan, pertanian, pertambangan)
KDU-2
DATA SUMBER PENDANAAN
Provinsi :
Kabupaten / Kota :
Tahun :
( dalam juta rupiah)
Sumber Pendanaan
Pinjaman /
No Program Penanganan APBD DAK Sektor (pusat) Total
Hibah
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
Catatan :
# Data diisi secara lengkap sekali saja (triwulan I), kecuali ada perubahan
1 = No. urut
2 = diisi nama program penanganan tiap sub bidang
3 = diisi alokasi APBD untuk tiap sub bidang
4 = diisi alokasi DAK untuk tiap sub bidang
5 = diisi alokasi dari Pemerintah Pusat (sektor) untuk tiap sub bidang
6 = diisi alokasi yang berasal dari pinjaman/hibah untuk tiap sub bidang
7 = diisi alokasi total untuk tiap sub bidang
DATA SUMBER PENDANAAN KDU - 3
Provinsi :
Kabupaten/Kota :
Tahun :
Sumber Pendanaan
No Program Penanganan APBD DAK Sektor (Pusat) Pinjaman Hibah Total
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8
Provinsi :
Kabupaten / Kota :
Tahun :
Keterangan:
1 = No. urut
2 = diisi kode daerah irigasi
3 = diisi nama Daerah Irigasi ybs
4 = diisi luas Daerah Irigasi ybs (dalam Ha)
5 = diisi luas areal Tanam ybs (dalam Ha)
6 = diisi rencana luas panen (dalam Ha)
7 = diisi indeks pertanaman (IP) ybs
8 = diisi dengan data produksi padi dari DI ybs
9-11 = diisi kondisi umum Daerah Irigasi ybs
12-14 = diisi panjang & jumlah jaringan dalam Daerah Irigasi ybs
15-16 = diisi data bangunan pelengkap lainnya, contoh : pintu air dan perlengkapannya, bangunan terjun, pelimpah
DD-4
Provinsi :
Kabupaten / Kota :
Kecamatan :
Tahun :
Catatan: Diisi hanya sekali saja pada triwulan I, kecuali ada perubahan
Keterangan :
1 = No. Urut
2 = diisi kode air minum dan sanitasi
3 = diisi nama desa / kelurahan ybs
4 = diisi jumlah penduduk di desa / kelurahan ybs
5 = diisi jumlah penduduk miskin di desa / kelurahan ybs
6 = diisi cakupan layanan PDAM (%)
DD-5
Provinsi :
Kabupaten / Kota :
Kecamatan :
Tahun :
Catatan: Diisi hanya sekali saja pada triwulan I, kecuali ada perubahan
Keterangan :
1 = No. Urut
2 = diisi kode air minum dan sanitasi
3 = diisi nama desa / kelurahan ybs
4 = diisi jumlah penduduk di desa / kelurahan ybs
5 = diisi jumlah penduduk miskin di desa / kelurahan ybs
6 = diisi cakupan layanan sanitasi (%)
DD-6
Jumlah Rumah Jumlah Keluarga Jml. Penduduk Miskin Jml. RTLH Jml. Backlog
No. No. Perumahan Kecamatan Desa / Kelurahan Jml. Penduduk (Jiwa)
(unit) (KK) (Jiwa) (Unit) (Unit)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1= Nomor Urut
2= Diisi Kode Perumahan
3= Diisi nama kecamatan/distrik yang bersangkutan
4= Diisi nama desa/Kelurahan/Kampung yang bersangkutan
5= Diisi Jumlah Rumah di Desa/Kelurahan yang bersangkutan
6= Diisi Jumlah Keluarga di Desa/Kelurahan yang bersangkutan
7= Diisi Jumlah Penduduk di Desa/Kelurahan yang bersangkutan
8= Diisi Jumlah Penduduk Miskin di Desa/Kelurahan yang bersangkutan
III. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PENILAIAN KINERJA
Provinsi:
Kabupaten / Kota:
Program Prioritas
Kesesuaian RK yang telah Kesesuaian hasil pelaksanaan
Nasional Yang Kesesuaian RK dengan DPA
Nama Paket Kesesuaian RK dengan Juknis ditetapkan dengan kegiatan dengan dokumen Kelengkapan Dokumen kontrak
No Lokasi Didukung Daerah Keterangan
Pekerjaan pelaksanaannya kontrak yang telah ditetapkan
(contoh: KSPN,
KI,KEK,dsb.)
Ya Tidak Alasan Ya Tidak Alasan Ya Tidak Alasan Ya Tidak Alasan KAK Gambar Spesifikasi RAB PHO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Catatan:
# Data diisi secara lengkap sekali saja (Triwulan I) dengan mengacu pada paket sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Kegiatan RK)
1 = diisi No. Urut
2 = diisi nama paket/nama pekerjaan yang ditangani
3 = diisi nama kecamatan, kelurahan/desa lokasi proyek ……………, tanggal…………
4 = diisi kesesuaian program dengan program prioritas nasional Kepala Dinas…………….
5 = diisi kesesuaian RK dengan juknis (checklist (√))
7 = diisi kesesuaian RK dengan DPA daerah (checklist (√))
9 = diisi kesesuaian RK yang telah ditetapkan dengan pelaksanaannya (checklist (√))
11 = diisi kesesuaian hasil pelaksanaan kegiatan dengan dokumen kontrak yang telah ditetapkan (checklist (√))
13 = diisi kelengkapan dokumen yang ada
14 = diisi informasil yang perlu ditambahkan
6,8,10,12 = diisi alasan dari ketidaksesuaian (…………………………………..)
Form P-2. Pemantauan Pelaksanaan Kegiatan
Target/Sasaran Target/Sasaran
Nama Paket Capaian Fisik (%) Capaian Masalah Pelaksanaan di Upaya Pemecahan
No Output Outcome Biaya (Rp) Keterangan
Pekerjaan Keuangan (%) Lapangan Masalah
Kuantitas Satuan Kuantitas Satuan Output Outcome
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Catatan:
# Data diisi secara lengkap dan dilaporkan secara Triwulan
1 = diisi No. Urut ……………, tanggal…………
2 = diisi nama paket/nama pekerjaan yang ditangani Kepala Dinas…………….
3 = diisi sasaran output dalam volume kegiatan, misal 3 km untuk subbidang jalan
4 = diisi sasaran outcome dalam volume kgiatan, misal kemantapan 65% untuk subbidang jalan
5 = diisi biaya kegiatan (alokasi DAK + pendamping)
6 = diisi capaian fisik output dan outcome paket ybs
7 = diisi capaian keuangan paket ybs
8 = diisi dengan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan
9 = diisi dengan upaya pemecahan masalah
10 = diisi dengan informasi yang perlu ditambahkan (…………………………………..)
Tabel 4.1 Aspek Evaluasi Pemanfaatan DAK
No. Ruang Lingkup Kriteria Indikator Bobot
Kesesuaian (%)
a. Kesesuaian RK Lokasi Prioritas Nasional yang - Bila lokasi tidak 15
dengan prioritas tercantum dalam RPJMN ada yang sesuai
nasional (kesesuaian kab./kota, :0
kecamatan/kelurahan) - Kab/Kota : 60
- Kecamatan : 80
- Kelurahan : 100
b. Kesesuaian RK - Nama kegiatan (jenis - 1 kriteria 15
dengan DPA penangan kegiatan) tercantum
Daerah; - Lokasi (Kab./Kota, dalam DPA
Kecamatan, Kelurahan/Desa) Daerah : 60
- Target Output (volume - 2 kriteria
kegiatan dalam DPA Daerah ≥ tercantum
RK) dalam DPA
Daerah : 80
- 3 kriteria
tercantum
dalam DPA
Daerah : 100
c. Kesesuaian RK - Nama kegiatan (jenis - Bila tidak ada 15
yang telah penangan kegiatan), Lokasi Dokumen
ditetapkan dengan (Kab./Kota, Kecamatan, Kontrak/Kerang
pelaksanaannya Kelurahan/Desa), dan ka Acuan Kerja
(lokasi dan jenis Target Output tercantum di Swakelola : 0
penanganan - Dokumen - Bila tidak ada
kegiatan) (15%); Kontrak/Kerangka Acuan salah satu
Kerja Swakelola harus sama kriteria yang
dengan RK tercantum
dalam Dokumen
Kontrak/Kerang
ka Acuan Kerja
Swakelola : 0
- 1 kriteria
tercantum
No. Ruang Lingkup Kriteria Indikator Bobot
Kesesuaian (%)
dalam Dokumen
Kontrak/Kerang
ka Acuan Kerja
Swakelola : 60
- 2 kriteria
tercantum
dalam Dokumen
Kontrak/Kerang
ka Acuan Kerja
Swakelola : 80
- 3 kriteria
tercantum
dalam Dokumen
Kontrak/Kerang
ka Acuan Kerja
Swakelola: 100
d. Kesesuaian hasil PHO sesuai dengan dokumen - Bila tidak ada 15
kontrak :
pelaksanaan salah satu
- Lokasi
kegiatan dengan - Volume kriteria yang
- Dokumentasi pelaksanaan
dokumen kontrak sesuai dengan
0%-50%-100%)
yang telah PHO : 0
ditetapkan (15%); - 1 kriteria sesuai
PHO : 60
- 2 kriteria sesuai
PHO : 80
- 3 kriteria sesuai
PHO: 100
e. Kesesuaian Capaian Output/Target Output - C/T < 80% : 0 15
pencapaian output (C/T) - 80% ≤ C/T <
hasil pelaksanaan 90% : 60
kegiatan dengan - 90% ≤ C/T <
target RK 100% : 80
- Capaian ≥ Target
: 100
f. Kesesuaian Capaian Outcome/Target - C/T < 80% : 0
No. Ruang Lingkup Kriteria Indikator Bobot
Kesesuaian (%)
outcome hasil Outcome (C/T) - 80% ≤ C/T <
pelaksanaan 90% : 60
kegiatan dengan - 90% ≤ C/T <
target RK 100% : 80
- Capaian ≥ Target
: 100
g. Kepatuhan dan Pelaporan triwulan - Tidak lapor atau 10
ketertiban 1 kali : 0
pelaporan (10%). - Pelaporan 2 kali
: 60
- Pelaporan 3 kali
: 80
- Pelaporan 2 kali
: 100
Nilai Total = [ 15% * Nilai (a) + 15% * Nilai (b) + 15% * Nilai (c) + 15% * Nilai (d)
+ 15% * Nilai (e)* + 15% * Nilai (f) + 15% * Nilai (g)
Klasifikasi Penilaian Akhir : Nilai > 80 = Baik, Nilai 60-80 = Cukup, Nilai < 60
= Buruk
Form PEV-1
FORM PENINGKATAN KINERJA BIDANG INFRASTRUKTUR
Provinsi :
Kabupaten/Kota :
Catatan :
# Data diisi secara lengkap dan dilaporkan pada triwulan ke - IV
1 = No.
Urut
2 = diisi nama paket kegiatan yang dibiayai DAK
3 – 4 = diisi volume kegiatan, misalkan 3 km untuk bidang jalan atau 4 Ha untuk bidang irigasi
5 – 8 = diisi kondisi prasarana pada akhir tahun (%)
9 = keterangan
Lokasi,
tanggal……………… 20…
……………………………
(……………………….)